Anda di halaman 1dari 3

1

Peran Pendidikan Dalam Melawan Radikalisme: Pengaruh,


Penyebaran, Dan Strategi Penanganan

ALFIAN JULIANTO, MUHAMMAD AZIZ, ZAKKY AL MUBAROK


Prodi. Elektro, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945, 60118, Indonesia

1. PENDAHULUAN
Dekade ini (2010 – 2020) terdapat temuan yang mengindikasikan paparan radikalisme dikalangan
remaja. Abad sekarang adalah masa di mana perkembangan teknologi begitu pesat dan informasi mudah
diperoleh tanpa adanya batas ruang dan waktu. Pada satu sisi, situasi ini menguntungkan karena kalangan
remaja memperoleh manfaat dari kecanggihan teknologi di era ini. Tetapi pada sisi lain terdapat ancaman
yang mengintai yaitu mudahnya masuk berbagai ideologi membahayakan, terutama radikalisme. Hadirnya
teknologi internet memudahkan pendukung radikalisme untuk melakukan berbagai aksi seperti
mempengaruhi pemikiran dan keyakinan, melakukan propaganda, dan mengajak orang lain untuk bergabung
dengan kelompoknya seperti KKB, MMI, JI, Dll.
Fakta radikalisme bisa diambil dari kelompok maupun organisai bom bali (Amrozi Bin Nurhasyim).
Amrozi bin nurhasyim adalah seorang terpidana yang di hukum mati karena menjadi pengerak utama dalam
peristiwa pengeboman di Bali pada 2002 dan sebelumnya ia pernah terlibat dalam kasus bom malam natal
pada tahun 2000.
Apabila radikalisme sudah menjalar ke dalam pikiran anak dan remaja maka hal ini menandakan
situasi yang sangat kritis karena mereka adalah tunas-tunas bangsa yang akan menjadi pemimpin dan
penggerak utama roda kehidupan Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu, perlu sekali kajian
mendalam terkait radikalisme ini agar semua orang menyadari adanya fenomena tersebut dan mengenali
gambaran radikalisme.
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kesadaran kepada kalangan masyarakat maupun
remaja tentang melawan radikalisme. Peran pendidikan menjadi sangat penting untuk mengatasi berbagai
fenomena radikalisme, salah satunya dengan memberikan bahan ajar yang mampu mengasah dan
mempertajam nilai-nilai toleransi berbentuk bahan ajar maupun melalui peran guru sebagai model pendidikan
karakter yang mampu menangkal radikalisme tersebut.

2. METODE (10 PT)


Bagian materi dan metode berisi informasi tentang sumber data, strategi pencarian data, kriteria
seleksi artikel-artikel yang dimasukkan dalam review, jumlah penelitian yang disertakan, dan metode atau
statistik untuk analisisnya. Peneliti harus memastikan bahwa sumber data teridentifikasi dengan jelas dan
sahih.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN (10 PT)


Struktur bagian utama dari sebuah review article perlu penataan topik yang koheren. Bagian utama
umumnya dibagi kedalam sub-bagian, misalnya pendekatan metodologis, model atau teori, studi yang sesuai
dengan penelitian lain versus yang tidak sesuai, urutan kronologis, sampai pada letak geografis penelitian
yang direview.
Setiap paragraf terdiri dari satu gagasan, satu aspek, atau satu topik. Dalam review article, satu
paragraf mengacu pada beberapa studi sehingga sitasi per paragrafnya lebih banyak. Setiap paragraf
menautkan temuan penelitian-penelitian yang dibahas dengan pertanyaan penelitian yang tercantum dalam
pendahuluan. Tautan ini menciptakan benang koherensi artikel yang sedang dibuat. Dengan menghubungkan
studi yang satu dengan yang lainnya, akan diperoleh perbandingan temuan sebagai bahan untuk membuat
diskusi atau pembahasan. Bagian body text ini umumnya terdiri dari 70-90% dari keseluruhan artikel, tidak

Jurnal Ilmiah
2 

termasuk identitas dan referensi. Sebagai catatan penting, penulis harus memastikan bahwa review article
ditulis berbasis ide, bukan berbasis literatur.

3.1. Sub bagian 1


xx

3.2. Sub bagian 2


yy

4. KESIMPULAN (10 PT)


Kesimpulan pada review article berisi implikasi dari temuan, interpretasi oleh penulis, dan
identifikasi pertanyaan riset yang belum terselesaikan.

UCAPAN TERIMA KASIH (10 PT)


Bagian acknowledgement berisi ucapan terimakasih kepada orang-orang atau lembaga yang
membantu pencarian dan penyediaan literatur dan data, penataan materi, atau proses penulisan.

REFERENSI (10 PT)


Biasanya, ada lebih banyak kesalahan dalam referensi daripada bagian manuskrip lainnya. Namun, dengan
adanya software reference management, sekarang lebih mudah untuk menghindari masalah ini. Dalam teks, penulis harus
mengutip semua pustaka yang dirujuk dan sebaliknya. Minimalkan penggunaan komunikasi pribadi, jangan menyertakan
pengamatan yang tidak dipublikasikan, manuskrip yang dikirim namun belum diterima untuk publikasi, publikasi yang
tidak diulas reviewer, atau literatur abu-abu. Utamakan artikel dalam bahasa Inggris dan artikel dari jurnal dengan tata
kelola yang baik.
Untuk membuat referensi yang akuntabel, penulis dapat menggunakan software reference management, seperti
EndNote atau Mendeley. Buatlah daftar referensi dan kutipan dalam teks yang sesuai dengan gaya IEEE. Contoh
penulisan referensi dengan gaya IEEE: (9 pt):
[1] X. S. Li, et al., "Analysis and Simplification of Three-Dimensional Space Vector PWM for Three-Phase Four-Leg
Inverters," IEEE Transactions on Industrial Electronics, vol. 58, pp. 450-464, Feb 2011.
[2] R. Arulmozhiyal and K. Baskaran, "Implementation of a Fuzzy PI Controller for Speed Control of Induction
Motors Using FPGA," Journal of Power Electronics, vol. 10, pp. 65-71, 2010.
[3] D. Zhang, et al., "Common Mode Circulating Current Control of Interleaved Three-Phase Two-Level Voltage-
Source Converters with Discontinuous Space-Vector Modulation," 2009 IEEE Energy Conversion Congress and
Exposition, Vols 1-6, pp. 3906-3912, 2009.
[4] Z. Yinhai, et al., "A Novel SVPWM Modulation Scheme," in Applied Power Electronics Conference and
Exposition, 2009. APEC 2009. Twenty-Fourth Annual IEEE, 2009, pp. 128-131.

BIOGRAFI PENULIS (No border, 10 PT)

Xxxx (9 pt)
Penulis pertama
Photo (3x4cm)

Xxxx (9 pt)
Penulis kedua
photo(3x4cm)

Xxxx (9 pt)
Penulis ketiga

Jurnal Ilmiah
3Jurnal Ilmiah 

photo(3x4cm)

Judul naskah singkat dan jelas, menyiratkan hasil penelitian

Anda mungkin juga menyukai