Anda di halaman 1dari 19

MODUL METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

(KSM471)

MODUL SESI 12
PLAGIARISME

DISUSUN OLEH
PUTRI HANDAYANI, SKM., M.KKK

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 19
SUBTOPIK PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan


Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa mampu mendeskripsikan konsep plagiarisme
2. Mahasiswa mampu mendeskripsikan definisi plagiarisme
3. Mahasiswa mampu mendeskripsikan jenis-jenis plagiarisme

B. Uraian dan Contoh


1. Sejarah dan Pengertian Plagiarisme
Istilah plagiarism diturunkan dari bahasa latin plagiarius yang
artinya merampas atau menjarah. Definisi plagiarisme pada awalnya adalah
menculik atau mencuri kata-kata yang disusun/dibuat oleh orang lain, yang
diidentikkan dengan menculik anak-anak dari orang tuanya (Sutherland-
Smith, 2008 dalam Heryana, 2018). Dalam praktiknya, plagiarisme identik
dengan mencuri hasil karya orang lain baik dalam bentuk kata-kata atau ide
(Heryana, 2018).
Perkembangan plagiarisme makin meningkat sejak ditemukannya
mesin cetak oleh Gutenberg pada tahun 1450. Sebelum ditemukan mesin
cetak, ada sebuah lembaga yang mengawasi karya tulis dan informasi yang
dihasilkan masyarakat. Namun dengan ditemukannya mesin cetak, karya
tulis dapat diproduksi secara massal tanpa melalui pengawasan. Misalnya
saja di London pada tahun 1704 hanya terbit 9 surat kabar, namun pada
tahun 1709 jumlahnya meningkat menjadi 19 surat kabar (Sutherland-Smith,
2008). Kondisi tersebut seperti dijelaskan di awal modul ini identik dengan
situasi perkembangan internet yang terus berkembang saat ini. Upaya
menentang plagiarisme timbul karena adanya konsep “possessive
individualism”. Konsep ini menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak
untuk melindungi kepemilikannya dan meindungi produk yang dihasilkan
oleh karyawannya. Lambat laun hak tersebut meliputi juga hasil pemikiran
dan karya intelektual seseorang (Sutherland-Smith, 2008). Dalam kamus
Merriam-Webster online, dinyatakan plagiarize adalah tindakan mencuri

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
1 / 19
dan mengakui ide dan perkataan orang sebagai hasil karyanya sendiri, serta
menggunakannya tanpa menyebutkan sumbernya. Melihat dari berbagai
definisi tersebut, plagiarisme sangat berkaitan dengan pengutipan karya
orang lain. Sehingga pada akhir modul ini akan dijelaskan cara mengutip
dan membuat rujukan/daftar pustaka dengan metode APA (American
Psychology Association) yang sering dipakai dalam penulisan skripsi dan
tesis (Heryana, 2018).
Sementara itu definisi yang cukup komprehensif diberikan oleh
Diane Pecorari (2012) yang mendefinisikan plagiarisme sebagai berikut:
“an object which has been taken from a particular source by an agent
without acknowledgement and with/without intention to deceive.” Arti
secara bebas adalah adanya obyek/sesuatu yang diambil dari sebagian
sumber oleh seseorang yang tidak memiliki pengetahuan dan yang
dilakukan dengan atau tanpa niat untuk berbuat curang. Dengan demikian
menurut definisi tersebut plagiarisme terdiri dari enam komponen
(Sutherland-Smith, 2008):
1. Obyek plagiat, yang berbentuk hasil karya baik dalam bentuk teks,
kata-kata, kalimat, bahasa, ide, dan sebagainya. Salah satu obyek yang
sering dicuri adalah teks dalam karya tulis baik itu skripsi, tesis atau
jurnal penelitian.
2. Tindakan mengambil/megutip hasil karya dalam bentuk meminjam
atau mencuri. Pengertian meminjam adalah mengutip tulisan orang
lain namun tanpa menuliskan sumber penulis aslinya. Sedangkan
mencuri adalah mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil
karyanya sendiri.
3. Terdapat sumber asal obyek tersebut dicuri, misalnya buku teks,
jurnal, hasil karya mahasiswa, catatan kuliah, materi audio-visual,
gambar, tesis, karya yang belum terpublikasi, kertas kerja, paper
seminar/konferensi, laporan internal, karya seni, data komputer, dan
tugas.
4. Dilakukan oleh seseorang, bisa oleh mahasiswa/pelajar atau individu.
Pelaku plagiarisme dalam bentuk teks bukan hanya dilakukan pelajar,

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
2 / 19
namun tidak sedikit pengajar (dosen, guru) yang melakukannya. Hal
ini terjadi jika kebiasaan plagiarisme sudah dianggap sebagai sesuatu
yang biasa.
5. Dilakukan karena tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman
terhadap masalah penelitian Seringkali karena tidak mengerti (atau
bahkan tidak mau mengerti) dengan topik yang akan ditulis, seseorang
terpaksa melakukan plagiarisme. Sehingga sebaiknya peneliti
membekali diri dengan berbagai literatur yang berkaitan dengan
masalah penelitian.
6. Dilakukan dengan sengaja atau tidak dengan kesengajaan untuk
menipu. Plagiarisme ada yang dilakukan karena tidak pahamnya
seorang peneliti tentang teknik mengutip tulisan. Kondisi ini disebut
unintentional plagiarism atau plagiasi yang dilakukan tidak disengaja.
Sedangkan tindakan yang memang diniatkan untuk melakukan
pencurian hasil karya disebut dengan intentional plagiarism.

2. Jenis-jenis Plagiarisme
Pada dasarnya ada dua jenis plagiarisme yaitu (1) mencuri kata-kata
atau teks yang diciptakan, dan (2) mencuri ide orang lain. Pencurian
kata-kata merupakan praktik plagiat yang paling sering terjadi.
Sedangkan plagiarisme ide jarang ditemui karena sifatnya yang sulit
dideteksi (Debnath, 2016). Plagiarisme terhadap teks lebih mudah
dilakukan dibandingkan plagiarisme terhadap ide (Heryana, 2018).
Plagiarisme teks/kata atau karya tulis terdiri dari empat jenis (Debnath,
2016 dalam Heryana, 2018):
a. Copy-paste secara substantif dari karya orang lain tanpa mensitasi
atau menyebutkan sumber penulisnya yang asli. Copy paste dapat
berasal dari satu atau beberapa sumber.
b. Menyadur secara harfiah yaitu mereproduksi tulisan kata per kata
dalam sebagian atau seluruh dokumen tanpa memberikan rujukan
sumbernya

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
3 / 19
c. Prafrase yaitu tindakan menulis ulang dengan mencampur kata-
kata secara hati- hati agar tidak terjadi perubahan arti
d. Self-plagiarism yaitu penulis menggunakan sebagian kata-kata
atau kalimat dari tulisannya terdahulu tanpa memberikan
referensi.
Disamping pencurian terhadap teks, ide dan self-plagiarism di atas, ada
pula bentuk plagiarisme lainnya yaitu (Mohammed, et al., 2015 dalam
Heryana, 2018):
a. Collusion atau kolusi yaitu menyuruh seseorang untuk membuat
karya tulis yang kemudian menyepakati bahwa tulisan tersebut
adalah hasil karya ‘si plagiat’. Misalnya: si A meminta tolong si
B menulis, kemudian mereka berdua sepakat untuk
menginformasikan bahwa tulisan tersebut disusun oleh si A
b. Patchwriting yaitu tindakan meng-copy sebagian karya tulis
seseorang kemudian mengubah beberapa kata dalam karya
tersebut sehingga terkesan bahwa tulisan tersebut merupakan
karya tulis yang original.
3. Penyebab Plagiarisme
Praktik plagiarisme dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini
(Debnath, 2016) dan (Mohammed, et al., 2015) dalam (Heryana, 2018):
a. Semakin mudahnya mendapatkan informasi. Berbagai topik
penelitian saat ini dapat diperoleh dengan mudah di internet. Tanpa
dibekali pengetahuan tentang literasi yang baik maka penulis atau
peneliti akan terjebak pada praktik plagiarisme.
b. Tekanan yang intensif bagi para akademisi untuk menghasilkan
publikasi dalam rangka pengembangan karir. Untuk mencapai karir
sebagai peneliti yang handal, akademisi dituntut dengan publikasi
ilmiah yang dihasilkan rutin tiap tahun. Pada sebagian orang hal ini
merupakan tekanan yang berat yang mendorong dirinya melakukan
plagiarisme.
c. Kurang percaya diri dan kurang memiliki keterampilan dalam
menulis. Sebagian dari peneliti dan mahasiswa tidak memiliki

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
4 / 19
bakat dalam menulis, namun menulis adalah keterampilan yang
dapat dipelajari. Salah satu cara untuk mendapatkan keterampilan
menulis adalah rajin membaca buku atau referensi apapun.
d. Menyusun karya tulis secara terburu-buru untuk mengejar target
waktu yang ditetapkan. Mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan
skripsi dalam waktu yang sudah ditentukan. Masalah keterbatasan
waktu bisa menjadi pendorong bagi mahasiswa dan akademisi
untuk melakukan plagiarisme.
e. Tidak memiliki kepedulian terhadap hal-hal yang diatur dalam
plagiarisme. Bila plagiarisme merupakan kebiasaan yang dianggap
biasa, maka kepedulian terhadap pencurian karya ilmiah akan
menurun.
f. Tidak adanya kesadaran dari penulis bahwa melakukan copy-paste
secara kata per kata dengan menuliskan sumber aslinya merupakan
praktik plagiarisme.
g. Banyak penulis tidak menyadari bahwa menulis kembali ide
mereka dalam karya tulis baru tanpa membuat sumber rujukan
merupakan praktik plagiarisme. Hal ini disebut dengan self-
plagiarisme. Misalnya si A memiliki tulisan yang diterbitkan tahun
lalu. Kemudian pada artikel yang akan diterbitkan tahun ini, ia
mengutip tulisan dari artikel miliknya sendiri tanpa mencantumkan
kutipan.
h. Sudah menjadi kebiasaan atau plagiarisme merupakan tindak yang
berlaku umum.

4. Mencegah Plagiarisme
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa plagiarisme adalah tindakan
pencurian yang tidak menghargai hasil karya orang lain (Heryana,
2018). Untuk itu praktik ini harus dicegah, antara lain dengan cara-cara
sebagai berikut:
a. Membiasakan membaca literatur sebanyak mungkin dari sumber
yang memiliki validitas terbaik. Kemauan membaca harus diasah

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
5 / 19
oleh peneliti/mahasiswa ketika akan membuat proposal penelitian.
Konsultasikan dengan pembimbing tentang jenis buku dan jurnal
apa yang sebaiknya dibaca.
b. Membiasakan diri menuangkan ide dalam bentuk tulisan walaupun
merasa bahwa tulisannya tidak bagus. Ajak teman Anda untuk ikut
membaca dan mengoreksi kesalahan dalam tulisan. Untuk
mengasah keterampilan bisa dilakukan dengan menulis hal-hal
sederhana, misalnya cara membuat resep masakan, menjelaskan
kebiasaan masyarakat muslim di bulan Ramadhan dan sebagainya.
c. Membuat perencanaan penelitian/skripsi dengan baik untuk
menghindari keterlambatan penyusunan laporan. Yang terpenting
bagi mahasiswa yang akan menyusun proposal adalah tidak
menunda-nunda proses penyusunan skripsi. Semakin awal
kegiatan dilakukan, maka hambatan di akhir-akhir proses akan
berkurang.
d. Lakukan copy-paste hanya pada kegiatan yang membutuhkan
iterasi/pengulangan banyak, bukan bertujuan mempercepat
penulisan karya ilmiah bahkan membuat laporan menjadi kelihatan
lebih tebal. Kegiatan yang membutuhkan iterasi misalnya dalam
membuat laporan keuangan dibutuhkan rumus yang sama dan
dilakukan berulang-ulang.
e. Menetapkan dalam hati bahwa “plagiator adalah maling, dan Anda
tidak layak disebut maling”. Integritas akademis seseorang akan
menjadi pertaruhannya jika terbukti melanggar aturan plagiarisme.
Dengan demikian Anda harus lebih menyadari konsekuensi bila
melakukan plagiarisme.
f. Bagi peneliti profesional agar menentukan roadmap (peta jalan)
penelitian sejak awal untuk mengatasi tekanan menerbitkan
publikasi. Umumnya peneliti yang memiliki kejalasan peta
penelitian lebih mudah menghasilkan publikasi dibandingkan yang
belum memilikinya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
6 / 19
g. Instansi pendidikan menerapkan aturan yang ketat dan punishment
untuk mencegah praktik plagiarisme berkembang. Antara lain
dengan mengaplikasikan program anti-plagiarisme untuk
mendeteksi karya tulis, mengaplikasikan program yang dapat
membantu mahasiswa dalam mencari literatur serta mengolahnya
dengan baik seperti Mendeley, Zottero, EndNote dan sebagainya.

5. Teknik penulisan kutipan


Seluruh bahan atau materi yang digunakan sebagai rujukan dalam
penulisan ilmiah harus disebutkan dalam bentuk “Kutipan” (Heryana,
2018). Ada dua jenis kutipan dalam penulisan ilmiah yaitu:
a. Kutipanyangditulis/disebutkandalamparagraf
b. Daftar pustaka atau bibliografi.
Kenapa seorang penulis harus membuat kutipan? Setidaknya ada
tiga alasan kenapa kutipan harus dibuat (Lipson, 2006):
a. Memberikan penghargaan kepada hasil karya orang lain, terlepas
kita setuju atau tidak setuju dengan hasil karyanya.
b. Menunjukkan kepada pembaca bahan/materi yang digunakan
sebagai dasar analisis, narasi, atau kesimpulan.
c. Memberikan pedoman kepada pembaca dalam memperdalam
materi yang digunakan penulis
Kutipan yang ditulis oleh penulis menggunakan format yang
berbeda-beda. Terdapat sembilan jenis gaya penulisan atau format
penulisan kutipan yang sering digunakan dalam penulisan ilmiah
(Lipson, 2016 dalam Heryana, 2018):

a. Chicago (atau Turabian) yang banyak digunakan pada berbagai


bidang akademik. Ketentuan format ini tersusun dalam buku
Chicago Manual of Style. Versi ringkas format Chicago disusun
oleh Kate Turabian.
b. MLA atau Modern Language Association (digunakan pada ilmu-
ilmu humanities)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
7 / 19
c. APA atau American Psychological Association (digunakan pada
ilmu-ilmu sosial, pendidikan, rekayasa, dan bisnis)
d. AAA atau American Anthropological Association (digunakan pada
ilmu antropologi dan etnografi)
e. CSE atau Council of Science Editors (digunakan pada ilmu biologi)
f. AMA atau American Medical Association (digunakan pada ilmu-
ilmu biomedik, kedokteran, dan keperawatan)
g. ACS atau The Americal Chemical Society (digunakan pada ilmu
kimia)
h. AIP atau American Institute of Physics (digunakan pada ilmu
fisika, astrofisika dan astronomi)
i. AMS atau American Mathematical Society (digunakan pada ilmu
matematika dan ilmu komputer)

Pada modul secara khusus ini akan dibahas pedoman penulisan


kutipan dalam paragraf menurut format APA (American Psychological
Association).

6. Penulisan kutipan dalam paragraph


1.Format American Psychological Association (APA)
a. Penulisan Kutipan Tidak Langsung

Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam


kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun
penerbitan, tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip.

1) Nama penulis disebutkan dalam kalimat


Jones (1998) compared student performance ...

2) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat


In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...
b. Penulisan Kutipan Langsung
Kutipan langsung pada format APA ditulis dengan menyebutkan
nama pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
8 / 19
dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu kutipan
langsung pendek dan kutipan langsung panjang.

1) Kutipan langsung pendek


Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang
atau sama dengan 40 kata. Kutipan langsung pendek
dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik di awal dan
di akhir kutipan.

a) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat


She stated, "Students often had difficulty using APA style,"
(Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation as
to why.

b) Nama penulis disebutkan dalam kalimat


Haberman (2004, p 156) menyatakan bahwa “Fungsi
Green untuk persamaan Poisson dipandang
sebagai suatu fungsi yang menyatakan suatu response di titik
terhadap sumber di titik “

2) Kutipan langsung panjang


Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih
dari 40 kata. Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf
tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan tetap
dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks).

a) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat


She stated: Students often had difficulty using APA
style,especially when it was their first time citing sources.
This difficulty could be attributed to the fact that many
students failed to purchase a style manual or to ask their
teacher for help. (Jones, 1993, p. 199).
b) Nama penulis disebutkan dalam kalimat
Jones's 1993 study found the following: Students often had
difficulty using APA style, especially when it was their first
time citing sources. This difficulty could be attributed to the

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
9 / 19
fact that many students failed to purchase a style manual or
to ask their teacher for help (p. 199).

c. Contoh Penulisan Kutipan Format APA


1) Karya dengan 2 sampai 6 penulis
a) Nama keluarga/nama belakang penulis disebutkan semua.
Richards, Jones and Moore (1998) maintain that college
students who actively participate in extracurricular activities
achieve greater academic excellence because they learn how
to manage their time more effectively.

atau

The authors maintain that college students who actively


participate in extracurricular activities achieve greater
academic excellence because they learn how to manage their
time more effectively (Richards, Jones, and Moore, 1998).

b) Kandungan lakton pada sambiloto, yaitu andrografolida,


merupakan konstituen aktif dari sambiloto yang memiliki
efek antidiabetes (Ulbricth dan Seamon, 2010).
2) Karya lebih dari 6 penulis
Jika karya yang dikutip ditulis lebih dari 6 pengarang, yang ditulis
hanya nama keluarga/belakang penulis pertama, dengan memberi
inisial et al.

Massachusetts state and municipal governments have initiated


several programs to improve public safety, including community
policing and after school activities (Smith et a1., 1997)
3) Lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama.
Semua tahun penerbitan publikasi harus disebutkan semua.

Smith (1972) in his study of the effects of alcohol on the ability to


drive, Smith (1991) showed that the reaction times of participating
drivers were adversely affected by as little as a twelve ounces can
of beer.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
10 / 19
4) Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan
tahun penerbitan dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber
yang berbeda).
Studies of precautionary saving in response to earnings risk
include Cantor (1985), Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b)
and Caballero (1991), among others...

atau

The hemispheric division of the human brain has been studied


from many different perspectives; however, not all researchers
agree on the exact functions of each hemisphere (Ellison, 1973;
Jaynes, 1979; Mick, 1978).

5) Karya dengan nama belakang penulis sama


Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang
sama dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu
dicantumkan pada kutipan berikutnya.

At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in


Canada and the United States (Kevin Hansen, 1980).

Jika dalam 1 kutipan

D. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the


same conclusion about parenting styles and child development.

6) Pengutip dari kutipan


Jika mengutip dari sumber yang mengutip, nama penulis asli
dicantumkan pada kalimat, dan nama penulis yang mengutip
dicantumkan pada akhir kalimat kutipan.

Behavior is affected by situation. As Wallace (1972) postulated


in Individual and Group Behavior, a person who acts a certain
way independently may act in an entirely different manner while
the member of a group (Barkin, 1992, p. 478).

7) Tidak ada nama penulis

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
11 / 19
Jika tidak ada nama penulis, tuliskan 1 atau 2 kata pertama dari
judul buku/halaman web. Jika mengutip dari buku atau website,
judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari artikel
jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan
memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan.

Massachusetts state and municipal governments have initiated


several programs to improve public safety, including community
policing and after school activities (Innovations, 1997).
8) Mengutip dari Website
Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik
sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika mengutip dari
website atau media elektronik, yang perlu dicantumkan adalah
nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan
langsung) atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor
bab (chapter), nomor gambar, tabel atau paragraf. Alamat website
(URL) dan informasi lain dituliskan pada Daftar Referensi.

(Cheek & Buss, 1981, p. 332)

(Shimamura, 1989, chap. 3


7. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar Pustaka / daftar acuan adalah kumpulan sumber informasi yang
digunakan dalam sebuah penulisan, yang disusun secara alfabetis. Sumber
informasi yang dicantumkan dalam daftar itu adalah yang dikutip dalam
uraian/teks dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi
tentang sumber yang digunakan harus ditulis secara benar, lengkap dan
konsisten dengan menggunakan format/standar tertentu. Format penulisan
(citation style) yang dipakai adalah American Psychological Association
(APA) .

Ketentuan umum penulisan daftar acuan


1. Sumber yang dikutip dalam uraian/teks harus ditulis lengkap dalam “Daftar
Acuan“.
2. Sebaliknya, sumber yang terdaftar dalam Daftar Acuan harus ditulis dalam

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
12 / 19
teks sebagai kutipan.
3. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali
nama Cina, Jepang, Korea, karena nama keluarga sudah di awal.
Contoh :
Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie.
Nama : Heribertus Andi Mattalata. Penulisan : Mattalata,
Heribertus Andi. Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-
Spencer, Joyce.

Nama : Anthony T. Boyle, PhD. Penulisan : Boyle,


Anthony T. Nama : Sir Philip Sidney. Penulisan :
Sidney, Philip.

Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr.

Nama : John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV


4. Gelar kebangsawanan, akademik, dan keagamaan tidak perlu ditulis.
5. Jika tidak ada nama penulis, judul karya dituliskan sebagai tema utama.
6. Pada format APA, huruf pertama dari judul karya atau judul tambahan
ditulis dengan huruf kapital. Pada format MLA huruf kapital digunakan
pada setiap awal kata dari judul karya (kecuali kata sandang).
7. Baris kedua setiap sumber ditulis dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin
kiri baris pertama dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
8. Daftar diurutkan berdasarkan abjad nama keluarga/nama belakang dengan
jarak 1,5 spasi.
9. Jika terdapat pengarang yang sama, maka diurutkan berdasarkan tahun
penerbitan. Jika dalam hal ini tahun penerbitan sama maka diberi notasi a,
b atau c.
Contoh:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979a). Farmakope


Indonesia edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979b). Materia Medika


Indonesia Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
13 / 19
Format American Psychological Association (APA)
Ketentuan Dasar Penulisan Format APA
1. Nama Penulis : Sesuai dengan ketentuan penulisan nama. tanda
baca titik.
2. Tanggal : Tahun penerbitan dituliskan dengan diapit tanda
kurung.
3. Judul : Dicetak miring dengan huruf besar hanya
di awal Diakhiri kalimat judul dan sub judul publikasi. Diakhiri dengan
tanda baca titik.
4. Tempat : nama kota tempat penerbitan harus dicantumkan,
tetapi jika nama kota tersebut tidak dikenal maka
harus diikuti oleh singkatan negara. Diakhiri
dengan tanda baca titik dua.
5. Penerbit (untuk buku) : nama penerbit ditulis lengkap,
tetapi tidak diikuti Co., Inc., Publishers, dan sebagainya
– kecuali Book atau Press. Diakhiri dengan tanda baca
titik.
6. Halaman : nomor halaman langsung dituliskan pada
bagian akhir setelah tanda baca koma tanpa
menuliskan kata “hal” atau “page”, jika jumlah
halaman lebih dari 1, nomor halaman dihubungkan
dengan tanda - .
Ketentuan Lanjutan Penulisan Format APA
1. Buku
d. Penulis tunggal
Baxter, C. (1997). Race Equality in Health Care and Education.
Philadelphia: Balliere Tindall.
Rose, M. E. (1957). Elementary Theory of Angular Momentum. New
York: Wiley.
e. Dua sampai enam penulis
Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from start to
finish: Psychology and related fields. Washington, DC: American
Psychological Association.
Ericson, T., dan Weise, W. (1998). Pions and Nuclei. Oxford:
Claredon Press.
Abraham, R.J. , Fisher, J., dan Loftus, P. (1991). Introduction to
NMR Spectroscopy. New York: John Wiley & Sons.
f. Lebih dari enam penulis
Press, W. H., et al. (1992). Numerical Recipes in Fortran. New
York: Cambridge University Press.
Universitas Esa Unggul
http://esaunggul.ac.id
14 / 19
g. Tidak ada nama penulis
Merriam-Webster’s collegiate dictionary (10th ed.). (1993).
Springfield, MA: Merriam- Webster.
h. Penulis berupa tim atau lembaga
American Psychiatric Association. (1994). Diagnostic and statistical
manual of mental disorders (4th ed.). Washington, DC: Author.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Indonesia. (2002). Panduan Teknis Penyusunan Skripsi Sarjana
Sains. Jakarta: UI Press.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Materia Medika
Indonesia Jilid V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

i. Karya lebih dari satu edisi/ Bukan edisi pertama


Mitchell, T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An
introduction to organizational behavior (3rd ed.). New York:
McGraw-Hill.
Cember, H. (1983). Introduction to Health Physics. (Ed. ke-2). New
York: Pergamon Press.
j. Buku berseri/multi volume (editor sebagai penulis)
Koch, S. (Ed.). (1959-1963). Psychology: A study of science (Vols.
1-6). New York: McGraw-Hill.
Crawford, F. S. Jr. (1968). Waves-Berkeley. Vol. 3. New York:
McGraw Hill.

k. Terjemahan
Kotler, P. (1997). Manajemen Pemasaran : Analisis, perencanaan,
implementasi (Hendra Teguh & Ronny Antonius Rusli, Penerjemah.).
Jakarta: Prenhallindo.
l. Artikel atau bab dalam buku yang diedit
Eiser, S., Redpath, A., & Rogers, N. (1987). Outcomes of early
parenting: Knowns and unknowns. In A. P. Kern & L. S. Maze
(Ed.). Logical thinking in children (pp. 58- 87). New York:
Springer.

m. Artikel/istilah dalam buku referensi


Schneider, I. (1989). Bandicoots. In Grzimek’s encyclopedia of mammals
(vol.1, pp. 300- 304). New York: McGraw-Hill.
n. Makalah seminar, konferensi, dan sejenisnya.

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
15 / 19
Crespo, C.J. (1998, March). Update on national data on asthma. Paper
presented at the meeting
2. Serial
a. Artikel Jurnal
Clark, L.A., Kochanska, G., & Ready, R. (2000). Mothers‟ personality
and its interaction with child temperament as predictors of
parenting behavior. Journal of Personality and Social Psychology,
79, 274-285.
Glöckle, W., et al. (2010). 3N Scattering in A Three-Dimensional
Operator Formulation. The European Physical Journal A 43, 339
– 350.
b. Artikel Majalah
Greenberg, G. (2001, August 13). As good as dead: Is there really such
a thing as brain death? New Yorker, 36-41.

c. Resensi buku dalam jurnal


Grabill, C. M., & Kaslow, N. J. (1999). Anounce of prevention:
Improving children's mental health for the 21st century [Review of
the book Handbook of prevention and treatment with children and
adolescents]. Journal of Clinical Child Psychology, 28, 115-116.

d. Publikasi elektronik
a. Karya lengkap
McNeese, M.N. (2001). Using technology in educational
settings. October 13, 2001. University of Southern
Mississippi, Educational Leadership and Research.
http://www.dept.usm.edu/~eda/
b. Artikel dari pangkalan data online
Senior, B. (1997, September). Team roles and team performance:
Is there really a link. Journal of Occupational and
Organizational Psychology, 70, 241-258. June 6, 2001.
ABI/INFORM Global (Proquest) database.

c. Artikel jurnal di website


Lodewijkx, H. F. M. (2001, May 23). Individual- group
continuity in cooperation and competition undervarying
communication conditions. Current Issues in Social
Psychology, 6 (12), 166-182. September 14, 2001.
http://www.uiowa.edu/~grpproc/crisp/crisp.6.12.htm

d. Dokumen lembaga

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
16 / 19
NAACP (1999, February 25). NAACP calls for Presidential order
to halt police brutality crisis. June 3, 2001.
http://www.naacp.org/president/releases/police_brutality.htm
e. Dokumen lembaga, tanpa nomor halaman, tanpa informasi tahun
penerbitan
Greater Hattiesburg Civic Awareness Group, Task Force on
Sheltered Programs. (n.d.). Fund-raising efforts. November
10, 2001. http://www.hattiesburgcag.org

f. CD-ROM
Ziegler, H. (1992). Aldehyde. The Software Toolworks
multimedia encyclopedia (CD- ROM version 1.5). Boston:
Grolier. Januari 19, 1999. Software Toolworks.
Nickell, Stephen J. (August 1996). Competition and corporate
performance. The Journal of Political Economy, 104(4), 724-
747. December 15, 2003. Proquest Database (CD- ROM).

C. Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan plagiarisme?
2. Sebutkan gaya penulisan dalam penulisan kutipan!

D. Kunci Jawaban
1. Definisi plagiarisme pada awalnya adalah menculik atau mencuri kata-
kata yang disusun/dibuat oleh orang lain, yang diidentikkan dengan
menculik anak-anak dari orang tuanya (Sutherland-Smith, 2008).
Dalam praktiknya, plagiarisme identik dengan mencuri hasil karya
orang lain baik dalam bentuk kata-kata atau ide.
2. Gaya penulisan kutipan antara lain:
a. Chicago (atau Turabian) yang banyak digunakan pada berbagai
bidang akademik. Ketentuan format ini tersusun dalam buku
Chicago Manual of Style. Versi ringkas format Chicago disusun
oleh Kate Turabian.
b. MLA atau Modern Language Association (digunakan pada ilmu-
ilmu humanities)
c. APA atau American Psychological Association (digunakan pada
ilmu-ilmu sosial, pendidikan, rekayasa, dan bisnis)

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
17 / 19
d. AAA atau American Anthropological Association (digunakan pada
ilmu antropologi dan etnografi)
e. CSE atau Council of Science Editors (digunakan pada ilmu biologi)
f. AMA atau American Medical Association (digunakan pada ilmu-
ilmu biomedik, kedokteran, dan keperawatan)
g. ACS atau The Americal Chemical Society (digunakan pada ilmu
kimia)
h. AIP atau American Institute of Physics (digunakan pada ilmu
fisika, astrofisika dan astronomi)
i. AMS atau American Mathematical Society (digunakan pada ilmu
matematika dan ilmu komputer)

E. Daftar Pustaka

1. Debnath, C. J. (2016, April). Plagiarism: A silent epidemic in scientific


writing - Reasons, recognition, and remedies. Medical Journal Armed
Forces India, 72(2), 164-167.
2. Heryana, Ade. (2018). Plagiarisme. Modul Metodologi Penelitian
Kualitatif
3. Lipson, C. (2006). Cite Right: A Quick Guide to Citation Style - MLA,
APA, Chicago. Chicago: Chicago University Press.
4. Mohammed, R. A., Shaaban, O., Mahran, D. G., Attellawy, H. N.,
Makhlof, A., & Albasri, A. (2015, March). Plagiarism in medical
scientific research. Journal of Taibah University Medical Sciences,
10(1), 6-11.
5. Sutherland-Smith, W. (2008). Plagiarism, the Internet, and Student
Learning: Improving Academic. New York: Taylor & Francis.
6. Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan. (2017) Pedoman penulisan skripsi.
Universitas Esa Unggul

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
18 / 19

Anda mungkin juga menyukai