Anda di halaman 1dari 4

Tarkus Suganda : Perihal Plagiarisme dalam Artikel …

Perihal Plagiarisme dalam Artikel Ilmiah


Tarkus Suganda
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
tarkussuganda@unpad.ac.id

ABSTRACT

Suganda, T. 2006. About plagiarism in scientific articles. Agrikultura 17:161-164.

Plagiarism is a dishonor and very destructive misconduct but often practiced by academicists
and scientists. It is suspected that plagiarism may be practiced purposely but it may also be due to
ignorance that it is truly a bad practice. This paper describes briefly about plagiarism, why it is
dangerous, why plagiarism found enormously in Indonesia, and how to avoid it when we write a paper.

Keyword : plagiarism

ABSTRAK

Plagiarisme merupakan praktik yang sangat tidak terpuji dan sangat merugikan namun banyak
dilakukan oleh para akademisi dan peneliti. Ditengarai bahwa plagiarisme mungkin saja dilakukan
dengan sengaja, tetapi mungkin juga disebabkan karena faktor ketidaktahuan bahwa perilaku tersebut
tidak terpuji. Tulisan ini menjelaskan secara singkat mengenai plagiarisme, mengapa berbahaya,
mengapa banyak terjadi di Indonesia, dan bagaimana caranya agar ketika menulis, kita dapat terhindar
dari praktik plagiarisme.

Kata kunci : plagiarisme

PENDAHULUAN praktik plagiarisme. Tentu saja, untuk


menghindari praktik plagiarisme, seseorang
Dalam dunia tulis-menulis, termasuk juga haruslah terlebih dahulu memahami apa yang
dalam penulisan artikel ilmiah, kegiatan dimaksud dengan plagiarisme, bagaimana tata
pembajakan karya cipta orang lain lebih dikenal cara penulisan yang dapat dikategorikan sebagai
sebagai plagiarisme. Praktik plagiarisme di tindakan plagiarisme, dan bagaimana cara-cara
Indonesia ditengarai sudah cukup tinggi. Hasil menghindarinya.
temuan mahasiswa kami yang melaksanakan salah Menurut Christofferson dari Universitas
satu tugas yang penulis berikan dalam mata Alberta Kanada (http://www.library.ualberta.ca/
kuliah “Metodologi Penelitian dan Pelaporan Hasil guides/plagiarism/detecting/index.cfm) plagiar-
Penelitian” menunjukkan bahwa banyak buku isme dalam tulisan ilmiah dapat dikenali dari
maupun artikel ilmiah yang dapat dikategorikan beberapa ciri, a.l. : adanya inkonsistensi dalam
sebagai hasil kegiatan plagiarisme. Menurut format penulisan, berlainannya gaya penulisan
laporan mahasiswa kami tersebut di atas, praktik dan cara penulisan kepustakaan padahal dalam
plagiarisme artikel ilmiah yang paling banyak satu artikel yang sama, terdapatnya kepustakaan
ditemukan di Indonesia adalah penerjemahan dari yang isinya sudah kadaluarsa, atau penulisnya
bahasa asing tulisan orang lain tanpa mencantumkan kepustakaan yang menurut
menyebutkan sumbernya, menggunakan kata-kata teoritis sangat sulit diperoleh (baik karena bahasa
dan kalimat dari tulisan orang lain tanpa maupun keberadaannya), serta kualitas dan isi
menyebutkan sumbernya, atau mengutip persis tulisan yang berubah-ubah, pada bagian tertentu
kata-kata orang lain dan menyebutkan sumbernya kualitasnya bagus tetapi di bagian lain, jelek.
tetapi tidak menyajikannya dalam tanda kutip. Bagian yang lebih bagus patut diduga sebagai
Hal ini, selain sangat disayangkan hasil plagiarisme.
sekaligus juga sangat mengherankan karena Mendeteksi plagiarisme untuk tulisan atau
sebenarnya sangat mudah bagi seorang penulis artikel berbahasa Inggris mungkin lebih mudah
artikel ilmiah untuk menghindari terjadinya dilakukan karena telah tersedia berbagai program

Agrikultura Vol. 17 No. 3 / Desember 2006 161


Tarkus Suganda : Perihal Plagiarisme dalam Artikel …

komputer, baik yang diperjualbelikan maupun  Membuat tulisan berdasarkan ide orang lain
yang dikembangkan sendiri oleh masing-masing tanpa menyertakan sumbernya, termasuk ide
universitas di luar negeri. Untuk tulisan yang dikutip langsung;
berbahasa Inggris, kehawatiran akan plagiarisme  Penggunaan secara persis kata-kata orang lain
sangat beralasan karena program komputer tanpa menyajikannya dalam bentuk kutipan
memfasilitasi kemudahan melakukan plagiarisme langsung dan tanpa menyebutkan sumbernya;
dengan adanya bantuan internet (untuk
mempermudah pengaksesan informasi) dan fitur  Penyajian versi kita dari ide orang lain yang
copy and paste pada program pengolah kata diperoleh dari suatu sumber yang kita sendiri
tidak memilikinya. Artinya, berpura-pura
(word processor), sehingga setiap orang tidak
memiliki kepustakaan yang kita gunakan
perlu mengetik ulang kata-kata atau kalimat yang
dibajaknya. Sedangkan untuk artikel dalam dapat juga dikategorikan sebagai plagiarisme.
bahasa Indonesia, mendeteksi plagiarisme masih  Penggunaan ide orang lain dalam kalimat kita
sulit dan hanya dapat dilakukan jika kita secara dengan hanya mengubah beberapa kata dari
mendalam melakukan penelitian terhadap artikel sumber aslinya, walaupun sumbernya
yang kita curigai. disebutkan;
Tulisan ini dimaksudkan untuk  Penggunaan salinan pekerjaan orang lain dan
memperkenalkan secara ringkas tentang apa yang mengakuinya sebagai hasil pekerjaan sendiri;
dimaksud dengan plagiarisme, mengapa Dalam dunia penelitian, plagiarisme
plagiarisme tumbuh subur di (dunia akademik) dapat terdapat dalam dua bentuk. Pertama
Indonesia, apa bahayanya kegiatan plagiarisme, adalah plagiarisme dalam pelaksanaan
dan bagaimana kiat-kiat atau keterampilan apa penelitiannya itu sendiri yang dapat berupa : (1)
yang diperlukan untuk menghindarkan terjadinya mengulang penelitian orang lain dan
plagiarisme. mengklaimnya bahwa penelitian itu belum pernah
dilakukan orang lain sebelumnya; dan (2)
DEFINISI PLAGIARISME menggunakan data hasil penelitian orang lain dan
mengklaimnya seolah-olah data hasil penelitian
Ada banyak definisi plagiarisme, namun yang dilakukannya. Kedua adalah plagiarisme
pada prinsipnya sangat sederhana, yaitu bahwa dalam penulisan karya ilmiahnya. Bentuk
plagiarisme adalah kegiatan mengakui karya tulis plagiarisme kedua inilah yang akan dibahas lebih
orang lain sebagai karyanya sendiri atau tanpa lanjut di bawah ini.
menyebutkan sumber dari mana pendapat Menurut Hexam (1999), seseorang
tersebut diambil. dianggap sudah melakukan plagiarisme jika dalam
Marshall & Rowland (1998) menyatakan tulisannya ia telah menggunakan lebih dari empat
bahwa berdasarkan niatnya, ada dua jenis kata yang diambilnya dari suatu tulisan orang
plagiarisme, yaitu plagiarisme yang dilakukan lain, padahal dalam tulisannya tersebut ia tidak
dengan sengaja (deliberate) dan plagiarisme yang menyertakan tanda kutip, sebagai bentuk dari
dilakukan secara tanpa disengaja (accidental). pengutipan langsung.
Deliberate plagiarism adalah kegiatan yang
sengaja dilakukan oleh seseorang untuk MENGAPA PLAGIARISME TUMBUH SUBUR
membajak karya ilmiah orang lain, contohnya DI INDONESIA?
adalah membajak isi buku orang lain,
menerjemahkan karya orang lain tanpa meminta Dalam tulisan ini, penulis membatasi
izin terlebih dahulu (apalagi jika mengklaimnya pembahasan hanya kepada kegiatan plagiarisme
sebagai karyanya sendiri), dll. Sedangkan di dunia akademik dan artikel ilmiah saja.
accidental plagiarism terjadi lebih disebabkan Plagiarisme di dunia perbukuan misalnya, terlalu
karena ketidaktahuan si penulis tentang kaidah- luas untuk diliput dalam tulisan ini. Plagiarisme
kaidah penulisan karya ilmiah dan tentang tata
(dengan kadar yang berbeda-beda, lihat
cara atau etika menulis artikel ilmiah atau pemaparan berikutnya) tumbuh subur di
mungkin karena si penulis artikel tidak memiliki Indonesia, baik di kalangan perguruan tinggi
akses ke kepustakaan yang diperlukannya (akademik) maupun di kalangan publikasi ilmiah
tersebut. adalah disebabkan a.l. oleh karena : (1)
Sedangkan menurut Website University of
kurangnya pelatihan atau sosialisasi yang
South Australia (http://www.unisa.edu.au),
mengakibatkan orang tidak tahu tentang tata
plagiarisme dapat dijumpai dalam berbagai cara menulis yang baik dan taat asas,; (2)
bentuk, a.l. : kurangnya akses kepada sumber kepustakaan; (3)
rendahnya apresiasi atau rasa hormat kepada

162 Agrikultura Vol. 17 No. 3 / Desember 2006


Tarkus Suganda : Perihal Plagiarisme dalam Artikel …

sesama penulis; dan (4) rendahnya atau tidak Jangankan kreatif untuk melakukan hal-hal yang
adanya sanksi bagi seorang plagiat. besar, kreativitas untuk melakukan paraphrasing
Plagiarisme dianggap berbahaya bagi saja tidak dapat dimiliki oleh seseorang yang
perkembangan ilmu pengetahuan (dan peradaban sudah terbiasa melakukan plagiarisme.
manusia) karena seharusnya ilmu pengetahuan Perguruan tinggi di luar negeri sangat
dihasilkan melalui suatu proses yang benar dan menyadari bahwa tugas dan fungsi mereka adalah
jujur. Ilmu pengetahuan manusia tidak diperoleh mempersiapkan generasi masa datang yang
semuanya dengan seketika melainkan melalui bermoral, beretika, dan jujur. Kejujuran dan
berbagai tahapan penelitian yang dilakukan oleh kerendahan hati serta rasa saling menghargai
banyak orang dari generasi ke generasi. Oleh sesama, diajarkan dalam berbagai kesempatan.
karena itu, sangatlah penting bagi ilmuwan untuk Salah satunya adalah melalui pendidikan,
saling menghargai jerih payah orang lain. pengajaran, dan pelatihan untuk menghindari
Melakukan plagiarisme berarti tidak menghargai plagiarisme. Patut ditengarai bahwa banyak
jerih payah sesama peneliti atau penulis yang sikap tidak terpuji kita di masyarakat terutama
ilmunya sudah menjadi bagian dari kekayaan ilmu oleh mereka yang berpendidikan, salah satunya
pengetahuan. Oleh karena itu, selayaknya, mungkin disebabkan oleh kurangnya pendidikan
pendidikan kita menempatkan subyek tentang plagiarisme.
pemahaman tentang plagiarisme sebagai hal
penting yang harus difahami agar plagiarisme BAGAIMANA MENGHINDARI PLAGIARISME
dapat dicegah. DALAM MENULIS ARTIKEL ILMIAH
Di perguruan tinggi (tempat yang nota
bene dilalui pula oleh para peneliti dan penulis Dalam etika penulisan akademik atau
artikel ilmiah sebelum menjadi peneliti dan ilmiah, sangat diwajibkan kepada seorang penulis
penulis artikel ilmiah), penulis ragu kalau subyek untuk selalu menyertakan kepustakaan di dalam
tentang plagiarisme dan tata cara menulis artikel tulisannya. Ada banyak tujuan mengapa
yang baik dan taat asas, sudah diajarkan dengan perujukkan ke kepustakaan sangat dianjurkan,
baik dan benar. Kalaupun memang diajarkan, a.l. adalah untuk menunjukkan bahwa si penulis
mungkin kedalaman dan frekuensinya kurang. merupakan seorang yang berpengetahuan luas
Fakta menunjukkan bahwa para dosen pun, ketika karena pernah membaca kepustakaan yang
menulis artikel ilmiah, banyak yang kurang dirujuknya tersebut, dan bahwa si penulis
memahami kaidah penulisan yang benar, sehingga merupakan orang yang jujur dan hormat kepada
dalam level tertentu, dapat dikatakan melakukan sejawat yang kepustakaannya dirujuk. Alasan
plagiarisme. Sangat menarik tentunya jika terakhir dimaksudkan agar ia bukan merupakan
dilakukan kajian untuk mengetahui bagaimana seorang plagiat dalam membuat karya ilmiahnya.
kondisi plagiarisme pada skripsi, tesis, dan Untuk itu, si penulis haruslah mencantumkan
disertasi yang dihasilkan di kampus-kampus di sumber kepustakaan, setiap kali ia meminjam isi
Indonesia. tulisan, perkataan, atau pendapat orang lain.
Di berbagai perguruan tinggi luar negeri, Namun demikian, karena berbagai alasan
plagiarisme dianggap sebagai ‘dosa’ calon di atas, yaitu alasan ketidaktahuan tentang tata
ilmuwan yang sangat besar, yang dikategorikan cara menyitir kepustakaan secara baik dan taat
sama dengan kegiatan ‘menyontek’ atau asas, dan keengganan untuk mencari dan
‘bekerjasama’ dalam ujian, dengan ancaman kesulitan memperoleh kepustakaan aslinya,
yang sangat berat, dari tidak lulus mata kuliah sering menyebabkan seorang penulis menjadi
tersebut, dikeluarkan dari program studi, sampai seorang plagiat, walaupun dengan kadar yang
pengembalian ke negara asalnya bagi mahasiswa lebih rendah (accidental plagiarism).
asing yang melakukannya. Untuk mencegahnya, seorang penulis
harus terampil melakukan teknik paraphrasing
BAHAYA DARI MEREBAKNYA PRAKTIK dan teknik pengutipan. Paraphrasing (membuat
PLAGIARISME paraphrase) adalah menulis suatu pendapat orang
lain dengan menggunakan kalimat sendiri yang
Banyak ahli, contohnya Hexam (1999) dan berbeda dengan aslinya tetapi isi (content)
Pearson (2004) menyatakan bahwa plagiarisme tulisan tetap sama dengan aslinya. Tulisan hasil
menyerupai wabah virus yang sangat berbahaya. paraphrase adalah paragraf versi kita mengenai
Plagiarisme dianggap merugikan, bukan saja bagi informasi dan ide penting orang lain, yang
si penulis yang karyanya dibajak, tetapi juga disajikan dalam bentuk baru yang berbeda. Tentu
menyebabkan mandeknya kreativitas dan saja dalam paraphrasing, kita harus tetap
menyebabkan terbentuknya mental yang buruk menyebutkan si pemilik ide asli dari tulisan
bagi mereka yang melakukannya. Plagiarisme tersebut. Dalam paraphrasing, si penulis bukan
menyebabkan rendahnya kreativitas si pelakunya. hanya menambah atau mengubah susunan kata

Agrikultura Vol. 17 No. 3 / Desember 2006 163


Tarkus Suganda : Perihal Plagiarisme dalam Artikel …

saja, melainkan menulis ulang dalam kalimat kita diwajibkan menggunakan phrase yang
sendiri yang benar-benar berbeda. biasanya berupa kata-kata kerja sebagai tanda
Ada teknik lain yang juga sering dilakukan bagi pembaca bahwa tulisan kita itu merupakan
para penulis untuk menghindari plagiarisme yaitu sebuah paraphrase dari pendapat orang lain.
dengan mengutip langsung pendapat orang lain, Kata-kata yang umum digunakan, menurut Hexam
kemudian diikuti oleh penulisan si empunya (1999) adalah : berargumentasi, mengusulkan,
pendapat. Sampai tahap tertentu, terutama jika menggambarkan, mengamati, mencatat,
memang dimaksudkan untuk upaya penegasan, membuktikan, mengakui, menolak, dan percaya.
pengutipan langsung pendapat orang lain
diperbolehkan dalam artikel ilmiah. Kutipan SIMPULAN
langsung biasanya dicirikan oleh adanya ’tanda
kutip’ (”...”) yang ditempatkan di awal dan di Plagiarisme merupakan tindakan
akhir kalimat yang dikutipnya. Namun, jika ketidakjujuran akademik (academic dishonesty)
dilakukan terlalu banyak, pengutipan langsung yang sangat tidak terpuji untuk dilakukan oleh
akan menurunkan kredibilitas si pengutipnya akademisi dan peneliti. Plagiarisme di kalangan
karena pendapat atau tulisan si penulis sendiri akademisi dan peneliti sedikit banyak disebabkan
justru menjadi sangat kurang. karena ketidaktahuan dalam menyajikan
Yang justru patut dicermati adalah informasi yang diperoleh dari kepustakaan.
kenyataan banyak penulis yang nampak seolah- Pemaparan singkat di atas diharapkan menjadi
olah telah membuat paraphrase pendapat orang semacam titik awal untuk mengurangi dan
lain tetapi sebenarnya ia mengutip langsung mencegah praktik plagiarisme di kalangan
pendapat orang lain (atau menerjemahkan dari akademisi dan peneliti di Indonesia.
bahasa asing) tanpa menyertakan tanda kutip.
Hal inilah yang umum ditemukan dalam berbagai DAFTAR PUSTAKA
tulisan para akademisi kita.
Christofferson, M. (tanpa tahun). Strategies for
TEKNIK MEMBUAT PARAPHRASE Detecting Plagiarism. [Online]. Available
at http://www.library.ualberta.ca/
Menurut Purdue University Online Writing guides/plagiarism/detecting/index.cfm.
Laboratorium (http://owl.english.purdue.edu) (diakses 10 November 2006.
untuk membuat paraphrase yang baik, petunjuk Hexam, I. 1999. Academic Plagiarism Defined.
berikut dapat diikuti. Langkah-langkah berikut [Online]. Available at http://www.
ini harus dilakukan secara berurutan. ucalgary.ca/~hexham/study/plag.html
1. Bacalah berkali-kali tulisan orang lain yang (diakses 3 Oktober 2006).
ingin kita paraphrase sampai kita Marshall, L and F Rowland. 1998. A Guide to
mendapatkan maknanya; Learning Independently, 3rd Edition,
2. Selama membaca, buatlah catatan tentang Addison Wesley Longman, Melbourne.
kata-kata kunci dari tulisan tersebut; Pearson, G. 2004. "Part title." Electronic
3. Kemudian, tutup buku tersebut dan Plagiarism Seminar. Syracuse, NY: Noreen
jauhkanlah dari sisi kita; Reale Falcone Library, Le Moyne College,
4. Mulailah menuliskan makna dari tulisan yang 2004. [Online]. Available at
kita baca tersebut dengan menggunakan kata- http://www.lemoyne.edu/library/plagiar
kata dan gaya bahasa kita sendiri; ism. htm (diakses 15 Oktober 2006).
5. Setelah selesai, bandingkanlah tulisan versi Purdue University Online Writing Lab. [Online]
kita dengan versi aslinya, untuk meyakinkan http://owl.english.purdue.edu (diakses
bahwa versi kita maknanya sama dengan versi 10 November 2006).
aslinya; Website University of South Australia
6. Catat kepustakaan aslinya untuk digunakan http://www.unisa.edu.au/adminfo/polici
dalam kepustakaan artikel kita. es/ manual/misconduct.htm (diakses 15
Oktober 2006).
Ketika kita membuat suatu paraphrase
dari tulisan orang lain, menurut Hexam (1999)

164 Agrikultura Vol. 17 No. 3 / Desember 2006

Anda mungkin juga menyukai