Anda di halaman 1dari 2

PENCEGAHAN PLAGIARISME DALAM KARYA TULIS ILMIAH DIKALANGAN MAHASISWA

PENGERTIAN
Kata plagiarisme berasal dari bahasa Latin “plagiare” yang berarti mencuri. Menurut
sastrawan Ajib Rosidi sebagaimana dikutip Teuku Kemal Fasya, plagiat adalah
pengumuman sebuah karya pengetahuan atau seni oleh ilmuwan atau seniman kepada
publik atas semua atau sebagian besar karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang
pengarang yang diambil karyanya (Soelistyo, 2011, p.17).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Plagiat” adalah pengambilan
karangan orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan sendiri. Sedangkan
“Plagiarisme” adalah penjiplakan yang melanggar hak cipta.”
Maka dapat disimpulkan plagiarisme adalah suatu tindakan penjiplakan karya orang
lain dan membuat karya tersebut seolah-olah adalah hasil karya kita sendiri.

Tipe-Tipe Plagiarisme
Mengutip tulisan Belinda Rosalina mengenai tipe-tipe plagiarisme yang didasari dari
tulisan Parvati Iyer dan Abhipsita Singh, sebagai berikut (Soelistyo, 2011, p.19):
1. Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)
Relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu bersifat abstrak dan
berkemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain. Oleh karena itu, perlu
bahan bukti yang cukup untuk memastikan adanya
plagiarisme.
Plagiarisme atas ide banyak terjadi dalam kehidupan berkesenian dan kebudayaan. Di
Indonesia, karya film, tari maupun novel lazim diakui sebagai karya adaptasi,
gubahan atau saduran. Sesungguhnya semua itu merupakan plagiarisme ide, sejauh
apabila tidak dinyatakan sumber yang menjadi rujukannya. Dalam UU Hak Cipta, karya-
karya adaptasi, gubahan, dan saduran mendapatkan perlindungan tersendiri. Demikian
pula karya tafsir dan terjemahannya.
2. Plagiarisme Kata Demi Kata (Word-for-word plagiarism)
mengambil sebagian kecil (kalimat) dapat satu paragraf, atau bahkan seluruh makalah
tanpa digubah menurut aturan penulisan dan tidak menyebutkan sumber.
3. Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of source)
Dikatakan plagiarisme karena tidak menyebutkan sumber secara lengkap selengkap-
lengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan.
4.Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Plagiarisme ini terjadi apabila seseorang mengaku sebagai pengarang dari karya
tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini dilakukan dengan kesadaran dan
motif kesengajaan untuk membohongi publik. Berdasarkan tipe-tipe plagiarisme di
atas, kemiripan poster film horor Indonesia dapat digolongkan ke dalam plagiarisme
ide.

Bentuk-Bentuk Tindakan Plagiarisme


Menurut Felicia Utorodewo dalam bukunya Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar
Penulisan Ilmiah, merincikan beberapa bentuk tindakan berikut sebagai tindakan
plagiarisme (Soelistyo, 2011, p.34):
a. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri;
b. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri;
c. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri;

d. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri;


e. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan
asal- usulnya;
f. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya; dan
g. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Yang Digolongkan Sebagai Plagiarisme
1. menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas
(misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks
tersebut diambil persis dari tulisan lain
2. mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang
sumbernya
Yang Tidak Tergolong Plagiarisme
1. Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
2. Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas.
3. Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas
bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
Mengapa Mahasiswa Melakukan Plagiasi
1. Tidak Mengetahui
2. Terlalu Sibuk dengan hal/urusan lain
3. Dikejar Dead Line
4. Tidak Punya Ide
5. Anggapan Milik Sendiri
6. Kurangnya Keterampilan Menulis
7. Keterampilan menulis yamg lemah
UPAYA-UPAYA UNTUK MENGHINDARI PLAGIASI
1. Memacu budaya menulis dan kesadaran literasi
2. Sosialisasi tentang plagiarisme
3. Menciptakan iklim akademik yang sehat
4. Pemberiaan sanksi tegas
Klafisikasi berdasarkan proporsi atau persentasi kata, kalimat, paragraf yang
dibajak.
1. Plagiarisme ringan : <30
2. Plagiarisme sedang : 30-70%
3. Plagiarisme berat atau total : >70%
Beberapa Software Mengecek Plagiat
1. Unplag
Aplikasi ini sangat direkomendasikan untuk para pelajar,mahasiswa, pendidik,
penulis, maupun editor.
2. Writecheck
Aplikasi ini memungkinkan penulis untuk mengecek tugas, supaya yakin bahwa semua
sumber yang digunakan ada di dalam tugas mereka. Writecheck juga bisa mengecek
kesalahan tata bahasa dan ejaan.
3. Copyscape
Copyscape menawarkan perlindungan situs (berlaku untuk blogger) dari penjiplakan
secara harian maupun mingguan. Kapan pun ditemukan ada situs yang isinya mirip
dengan konten, blogger/penulis akan mendapatkan email peringatan.
4. DupliChecker
Akan melihat link ke konten yang dijiplak di bawah kotak teks tersebut. ketika
penulis mengklik link yang ada, akan diarahkan ke situs plagiasi ditemukan.
5.PlagScan
Aplikasi ini dirancang untuk pendidikan dan bisnis. dengan mengupload fail dari
format Microsoft Word dan fail .pdf atau hanya mengcopy-paste teks ke dalam kotak
teks yang tersedia. Setelah memindai, akan muncul laporan persentase teks yang
dijiplak berikut unsur-unsur apa saja yang dijiplak. Selain itu, ada penanda warna
berbeda untuk menunjukkan hasil pemindaian.
6. Viper anti-plagiarism scanner
Aplikasi ini memeriksa teks terhadap 10 miliar sumber dan menunjukkan perbandingan
hasil plagiasi
7. PlagTracker
Mengecek apakah dokumen tertentu telah diterbitkan di suatu tempat (internet) atau
belum. Selesai melakukan pemindaian, penulisl mendapat laporan hasil plagiasi dari
semua sumber yang disalin.

Anda mungkin juga menyukai