Anda di halaman 1dari 14

PLAGIARISME

Oleh

 Susana Remilia Jehadut


 Florentina Nujung
 Wihelmina P. Yulandari

2019 B
Defenisi plagiarisme

Plagiarisme sering juga disebut plagiat

Bahasa Inggris plagiarism atau plagiary


Bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik atau
penjiplak

Jadi plagiarisme atau plagiat adalah tindakan mencuri,


menjiplak (Copy paste) gagasan/karya intelektual orang
lain dan mengklaim atau mengumumkannya sebagai
miliknya
Beberapa defenisi plagiarisme

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia


No.17 tahun 2010, plagiarisme yaitu perbuatan secara sengaja atau tidak
sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai
untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya
dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

Suyanto dan Jihad (2011), plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-


kata, kalimat, atau hasil penelitian orang lain dan menyajikannya
seolah-olah sebagai karya sendiri.

Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Plagiat” adalah


pengambilan karangan orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan sendiri. Sedangkan “Plagiarisme” adalah penjiplakan yang
melanggar hak cipta.” (Soelistyo, 2011, p.19).

Ridhatillah (2003), plagiarisme adalah tindakan penyalahgunaan,


pencurian atau perampasan, penerbitan, pernyataan atau menyatakan
sebagai milik sendiri sebuah pikiran, ide, tulisan, atau ciptaan yang
sebenarnya milik orang lain.
Plagiarisme atau plagiat adalah suatu
perbuatan menjiplak ide, gagasan atau karya
orang lain yang selanjutnya diakui sebagai
karya sendiri atau menggunakan karya orang
lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga
menimbulkan asumsi yang salah atau keliru
mengenai asal muasal dari suatu ide,
gagasan atau karya.
Jenis-jenis plagiarisme

 Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)


Mengambil atau mengutip gagasan seorang penulis yang telah mengeluarkan gagasan untuk pemecahan
suatu masalah atau menggambarkan konsep suatu fenomena tanpa mencantumkan nama penggagas dan
sumber informasi.
 Plagiarisme Kata Demi Kata (Word-for-word plagiarism)
Pengutipan atau penjiplakan kata atau kalimat pada sebagian atau seluruh paragraf atau bab yang persis
sama dengan sumber atau aslinya tanpa mengubah susunan kata atau kalimatnya tanpa mencantumkan
nama penulis serta sumbernya serupa dengan Block copy and paste.
 Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of source)
Penulis menggunakan gagasan orang lain. Dikatakan plagiarisme karena tidak menyebutkan sumber
secara lengkap sebagai referensi yang dirujuk dalam kutipan.
 Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Seseorang mengaku sebagai pengarang dari karya tulis yang disusun oleh orang lain.
 Self plagiarism
Daur ulang, penjiplakan dan atau mengduplikat terhadap karya sendiri.
 Style Plagiarism
Mengubah kutipan kata atau kalimat pada sebagian atau seluruh paragraf atau bab dengan kata dalam
kalimat yang baru tetapi gaya penulisannya meniru penulis asli dan dapat menjadi tindakan plagiat
apabila tanpa mencantumkan nama penulis beserta sumbernya.
 Plagiarisme total.
Yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan seorang penulis
dengan cara menjiplak atau mencuri hasil karya orang
lain seluruhnya dan mengklaim sebagai karyanya.
Seorang penulis hanya mengganti nama penulis dan
instansi penulis aslinya dengan nama dan instansinya
sendiri. Lalu, penulis mengubah sedikit judul artikel
hasil jiplak, kemudian juga mengubah abstrak, kata-
kata kunci tertentu (keywords), sub judul artikel, kata
dan kalimat tertentu agar terlihat berbeda dengan artikel
aslinya.
 Plagiarisme antar bahasa.
Menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing
ke dalam bahasa Indonesia. Kemudian, penulis
menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil
karyanya tanpa menyebut sumbernya.
Bentuk-Bentuk Tindakan Plagiarisme

Dalam Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun 2010,


disebutkan (Pasal 2) bahwa perilaku yang termasuk dalam bentuk
plagiarisme antara lain:
 Mengacu dan mengutip istilah, kata-kata, kalimat, data dan
informasi lain dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber
dalam catatan kutipan dan atau tanpa menyatakan sumber secara
memadai.
 Menggunakan ide, sumber, gagasan, pendapat, opini, pandangan,
pernyataan dan atau teori tanpa menyatakan sumber secara
memidai.
 Merumuskan dengan kata-kata atau kalimat sendiri dari sumber
kata-kata dan atau kalimat, ide, gagasan, pendapat, opini,
pernyataan dan atau teori tanpa menyatakan sumber secara
memadai.
 Menyerahkan, menerbitkan, mempresentasikan dan
mempublikasikan suatu karya (ilmiah) yang dihasilkan dan atau
telah dipublikasikan olh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa
menyatakan sumber secara memadai.
Menurut Felicia Utorodewo dalam bukunya Bahasa Indonesia: Sebuah
Pengantar Penulisan Ilmiah, merincikan beberapa bentuk tindakan
berikut sebagai tindakan plagiarisme (Soelistyo, 2011, p.34):
 Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri;
 Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri;
 Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri;
 Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri;
 Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal- usulnya;
 Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa
menyebutkan sumbernya; dan
 Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya.
Identifikasi Plagiarisme

Menurut Novanta (2009), terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan dalam
mengidentifikasi plagiarisme, yaitu:
 Penggunaan kosakata.
Menganalisis kosakata yang digunakan dalam suatu tugas terhadap penggunaan kosakata
sebelumnya dapat membantu menentukan apakah mahasiswa benar-benar telah menulis
teks tersebut. Dengan menemukan suatu kosakata baru dalam jumlah yang besar
(terutama kosa kata lanjut) dapat menentukan apakah mahasiswa menulis teks tanpa
melakukan plagiarisme.
 Perubahan kosa kata.
Apabila penggunaan kosa kata berubah secara signifikan dalam suatu teks, hal ini dapat
mengindikasikan plagiarisme dengan cara copy and paste.
 Teks yang membingungkan.
Apabila alur dari suatu teks tidak halus dan tidak konsisten, hal ini mengindikasikan
penulis tidak menulis menggunakan pemikirannya sendiri atau beberapa bagian dari
tulisannya bukanlah hasil karyanya.
 Penggunaan tanda baca.
Menggunakan tanda baca yang persis sama dalam membuat suatu karya tulis.
 Kesalahan ejaan yang sama.
Merupakan hal yang biasa terjadi bagi seseorang penulis
dalam membuat suatu karya tulis. Menjadi tidak wajar
bila beberapa teks yang berbeda memiliki kesalahan-
kesalahan yang sama dalam pengejaan atau jumlah ejaan
salah yang sama.
 Referensi yang tidak jelas.
Apabila referensi yang muncul dalam suatu teks tetapi
tidak terdapat pada daftar pustaka, hal ini dapat
mengindikasikan plagiarisme cut and paste, dimana
penulis tidak menyalin referensinya secara lengkap.
 Jumlah kemiripan teks.
Beberapa kemiripan atau kesamaan antara beberapa teks
yang menulis dengan topik yang sama seperti nama-nama,
istilah-istilah dan sebagainya dalam jumlah yang besar.
Mengapa melakukan plagiarisme?

Debnath ( 2016) merangkum beberapa alasan menagapa plagiarime dilakukan,


yaitu:
 Informasi yang tersedia mudah didapatkan, terlebih adanya internet.
 Tekanan publikasi dari tuntutan akademik untuk mengejar target atau
waktu.
 Kurang percaya diri dan kurang terampil dalam menulis.
 Kurangnya pemahaman dan kesadaran mengenai plagiarisme
 Kurangnya kesadaran bahwa sekalipun orang lain memberikan teks orisinal
tetapi tidak diperkenankan melakukan usaha penyalinan tanpa menyebutkan
sumber orisinal.
 Penulis meyakini bahwa tidak masalah menulis ulang konsep/data/teks yang
mereka miliki (self plagiarime) dan publikasikan sebelumnya tanpa
melakukan penulisan sumber ( self cication) asalkan tidak menyalin karya
orang lain.
 Telah terbiasa melakukan plagiarisme, karena dipermudah dengan adanya
komputer dan internet.
Sanksi Plagiarisme

Peraturan Mentri No. 17 Tahun 2010, Mengatur


sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan
plagiarisme:
 Teguran
 Peringatan tertulis
 Penundaan pemberian sebagai hak mahasiswa
 Pembatalan nilai
 Pemberhentian dengan hormat dari status
sebagai mahasiswa
 Pemberhentian tidak dengan hormat dari status
sebagai mahasiswa
 Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari
pendidikan
Langkah yang harus diperhatikan untuk mencegah
plagiarisme

 Pengkutipan
 Menggunakan dua tanda kutip jika mengambil langsung
satu kalimat dengan menyebutkan sumbernya.
 Menuliskan daftar pustka atas karya yang dirujuk dengan
baik dan benar. Yang dimaksudkan adalah sesuai panduan
yang ditetapkan masing-masing institusi dalam penulisan
daftar pustaka.
 Parapfrasa
Melakuka parafrasa yang diartikan secara bebas sebagai upaya
mengangkat intisari dari bacaan dan menuliskan dengan
menggunakan kata-kata sendiri tanpa merubah maksud atau
makna ide/gagasan yang ditulis penulis asli dengan tetap
menuliskan penulis asli serta sumbernya.

Anda mungkin juga menyukai