Anda di halaman 1dari 22

Mendesain lingkungan belajar berdasarkan

model pembelajaran kelompok

OLEH

 Susana Remilia Jehadut (19105045)


 Yensi Ista Vanti (19105046)
 Maria Goreti
 Eliseus Bajung
 Fonsiana Kurnia Gamur
 Avelina Pipan
 Wihelmina P. Yulandari
 Sastriana Wandis
Apa itu model pembelajaran
kelompok??????
Prinsip dasar dalam
pembelajaran kelompok adalah
Model pembelajaran dimana
peserta didik bekerjasama
anak didik dibagi dalam beberapa
dalam tim untuk mencapai
kelompok dengan berbagai
tujuan belajar .
kegiatan yang berbeda-beda pada
masing-masing kelompok.

Manfaat

• Mengajarkan keterampilan untuk kerja sama


dan kolaborasi kepada anak didik.
• Memotivasi peserta didik yang kemampuan
belajarnya rendah dan tinggi untuk saling
membantu.
• Menumbuhkan tolerasi yang tinggi terhadap
teman kelompok yang berbeda ras, agama,
budaya, kelas sosial, dll.
Dalam pembelajaran kelompok,
anak yang menyelesaikan tugasnya
dengan cepat, anak dapat
meneruskan kegiatan lain jika masih
ada tempat dikelompok lain. Namun
jika tidak ada tempat, anak dapat
bermain di tempat yang sudah
disediakan guru. Tempat itu biasa
disebut dengan kegiatan pengaman.
Kegiatan dikelompok merupakan kegiatan
utama yang dilakukan anak. Dimana guru
mendampingi kelompok anak,
memberikan dukungan sesuai kebutuhan
anak serta memastikan anak
menyelesaikan kegiatan sesuai yang
diharapkan. Kemudian guru
mempersilahkan anak untuk berpindah ke
kegiatan berikutnya atau kegiatan
pengaman.
Kegiatan pengaman berfungsi sebagai????????

1. Kegiatan alternatif bagi anak yang lebih cepat


menyelesaikan kegiatan dikelompoknya agar tidak
mengganggu teman lain.
2. Sarana transisi anak untuk berpindah dari kegiatan satu
ke kegiatan lainnya, melatih kesabaran dan
mengendalikan perilaku anak saat menunggu giliran
serta pemenuhan minat anak terhadap kegiatan yang
disediakan.
3. Penguatan untuk pengaman, sediakan alat
(menyediakan media bermain untuk kegiatan
pengaman anak)
Pengelolaan ruang kelas pembelajaran kelompok.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas:

 penataan perabot diruangan harus sesuai dengan kegiatan yang akan


dilaksanakan.
 Pengelompokan meja dan kursi disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga
ruang gerak peserta didik lebih leluasa
 Dinding dapat digunakan untuk menempelkan informasi yang digunakan
sebagai sumber belajar dan hasil kegiatan anak, tetapi lebih teratur dan tidak
banyak sehingga tidak mengganggu perhatian anak.
 Peletakan dan penyimpanan alat-alat bermain sesuai dengan fungsinya,
sehingga dapat melatih anak untuk pembiasaanyang ingin mandiri,
tanggungjawab, membuat keputusan, mengatur peralatan, dll.
 Alat bermain untuk kegiatan pengaman diatur dalam ruangan, sehingga dapat
bekerja jika diperlukan oleh peserta didik.
Pengelolaan kelas/ruang belajar model kelompok Pintu

Papan tulis

K
E K
L E
O L
M O
P M
O P
K O
K
1
2
KELOMPOK 3

Kegiatan
Pengaman
Langkah-langkah kegiatan model pembelajaran kelompok

 Kegiatan pendahuluan
kegiatan awal, misalnya seperti: berdo’a, presensi, bernyanyi,
tepuk tangan, diskusi dan tanya jawab terkait tema dan sub
tema, dll.
 Kegiatan inti
Pendidik menjelaskan kegiatan atau hal-hal yang yang bekaitan
dengan tugas masing-masing kelompok secara klasikal sesuai tema.
Pada kegiatan inti dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa
kelompok. Setelah anak melakukan kegiatan dengan cepat didalam
kelompok, anak dapat melakukan kegiatan dikelompok lain jika ada
tempat, jika tidak ada, anak dapat melakukan kegiatan pengaman.
 Penutup
Misalnya bernyanyi, tanya jawab mengenai kegiatan yang
berlangsung, pesan-pesan dan do’a penutup.
Cara penilaian model pembelajaran kelompok

Guru mengamati kemudian pengumpulan informasi


atau data yang telah dapat untuk menentukan tingkat
pencapaian perkembangan anak.
Ada beberapa pilihan dalam model kelompok dengan
pengaman seperti:

1. Model kelompok dengan karya individual


Guru menyediakan sejumlah anak dan kegiatan
pengaman. Misalnya anak dibagi dalam 3 kelompok,
maka guru menyediakan kegiatan untuk tiga kelompok
dan juga kegiatan pengaman. Hasil karya yang
diperoleh adalah hasil karya individual. Dalam proses
bermain anak dapat diberikan kartu bermain, yang
berfungsi untuk mempermudah guru dalam
mengontrol kegiatan mana saja yang sudah dilakukan
dan yang belum dilakukan anak.
Model kelompok dengan karya individual

Meja 2
Meja 1
Menggambar
Menggunting
dengan
Zona berkumpul dengan
berbagai alat
berbagai media
dan bahan

Meja 3
Bermain
konsep
bilangan
dengan
Pengaman
berbagai
media
KARTU BERMAIN(KARTU KONTROL)
Cara mernggunaka kartu bermain
Nama :
1. Ukuran kartu disesuaikan dengan ukuran
Kelompok :
saku anak dan diberikan pada saat
Hari/Tanggal :
berkumpul dikegiatan awal.
2. Anak bermain secara berkelompok pada
Meja 1 : Menggunting kertas
satu meja dan mengerjakan kegiatan main
berbentuk/gambar pisang dengan
yang telah disediakan. Setiap anak boleh
ukuran:
memilih kegiatan main yang sama atau
• Besar
berbeda.
• Sedang
3. Jika anak telah selesai bermain pada meja
• Kecil
tersebut dapat memberikan kartu bermain
Meja 2 : Menggambar dan
pada guru untuk diberi tanda V (cek list)
mewarnai pisang dengan
pada kegiatan main yang dilakukan anak.
menggunakan:
4. Setelah diberi tanda , anak dapat melakukan
• Krayon
kegiatan main pad a meja yang lain, yang
• Spidol warna
kosong.
Meja 3 : Bermain konsep bilangan
5. Jika meja masih terdapat kelompok lain,
• Bermain menebak jumlah pisang
anak dapat menunggu disudut pengaman.
pada setiap kertas
6. Demikian untuk anak selanjutnya.
2. Model kelompok dengan karya kelompok
kegiatan bermain yang dilakukan
secara berkelompok dengan hasil karya
secara berkelompok juga. Misalnya ,
disediakan 3 meja yang masing-masing
terdiri dari 1 kegiatan main dalam satu
meja/ kelompok. Kegiatan main dilakukan
secara bersama-sama dengan satu hasil
karya. Pada kegiatan main ini, anak belajar
untuk bekerjasama dalam kelompok untuk
menyelesaikan satu tugas.
Model kelompok dengan karya kelompok

Meja 1
Meja 2
Menggambar dan
Mengurutkan
Zona mewarnai gambar pisang
pola ukuran
berkumpul menggunakan berbagai
pisang besar,
bahan dan alat
sedang dan kecil

Kegiatan Meja 3
Pengaman
Menggunting dan
menempel pohon
pissang
3. Model kelompok dengan karya proyek
kegiatan bermain yang dilakukan dengan cara
memberikan ide awal kepada pada anak untuk
bekerjasama. Misalnya, guru menyampaikan ide
untuk membuat sesuatu yang berhubungan dengan
tema. Misalnya tema Binatang-Sub tema binatang di
air, misalnya ikan . Pada meja 1, anak-anak
menyiapkan gardus, pada meja 2, anak-anak
menggambar ikan, pada meja 3, anak-anak
mewarnai gambar ikan menggunakan spidol warna.
Dalam kegiatan ini, semua anak mempunyai eran
yang sama dalam sebuah karya besarnya.
Model kelompok dengan karya proyek

Meja 1 Meja 2
Zona Menyiapkan
gardus Menggambar ikan
berkumpul di gardus

Kegiatan Meja 3
Pengaman
Mewarnai ikan
Kegiatan kelompok maupun
kegiatan pengaman dalam
kelompok, hendaknya
memperhatikan jenis main yang
disediakan dengan menggunakan
bahan dan alat yang bervariasi
dan sesuai dengan tema dan sub
tema yang dibahas.
Model pembelajaran ini, didasari oleh model
pembelajaran cooperatifve learning.
Menurut Wendy Joliffe (2007), belajar kooperatif atau
yang di kenal dengan cooperative learning adalah
belajar bersama-sama didalam kelompok kecil untuk
saling mendukung dalam meningkatkan kemampuan
belajar diri dan orang lain.
Peran guru dalam pembelajaran kooperatif (Jhonson W
dan Jhonson, Roger dalam Gilles RM et. Al, 2008)
 Memastikan bahwa semua anak memahami bahwa
penyelesaian tugas membutuhkan dukungan dari
setiap anak agar mendapat hasil yang terbaik.
 Memberikan dukungan main pada setiap anak di
dalam kelompok agar dapat berkonstribusi sesuai
kemampuannya.
 Bekerjasama menyusun strategi penyelesaian tugas
agar dapat selesai sesuai dengan waktu yang
tersedia.
 Membimbing agar anak dapat mengembangkan
kemampuan mengelola emosi, berkompetisi secara
sehat, dan mengargai pendapat/hasil karya orang
lain.
 Mendorong anak untuk saling
berinteraksi dan menghargai,
misalnya dengan meminta anak
mengemukakan pendapat dan
perasaannya tentang hasil karya
kelompoknya maupun kelompok lain.
 Mencatat perkembangan anak
selama proses pembelajaran
berlangsung.
Pengelolaan kelas pada anak usia dini menggunakan tema sebagai
bingkainnya. Ciri-ciri pendekatan tema menurut State of Conecticut State
Board of Education, 2007:
 Melibatkan kegiatan fisik yang dipilih sediri oleh anak atau ide awalnya
dimulai oleh guru.
 Menggunakan berbagai macam bahan dan alat pembelajaran yang
memungkinkan anak untuk bereksplorasi menggunakan semua indra dan
berkreasi.
 Anak dapat menyalurkan kemampuan berdasarkan pengalaman dan
pemikirannya sendiri.
 Guru melakukan tanya jawab dan meminta anak untuk memberikan
pendapatnya tentang apa yang dilakukannya.
 Guru bersama anak mengumpulkan dan mendeskripsikan hasil karya yang
dibuat serta guru mencatat pengalaman belajarmasing-masing anak.

Anda mungkin juga menyukai