Anda di halaman 1dari 7

PLAGIARISME (PLAGIAT)

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
BETRIANA PANDEY (18111101090)
FIOLIA SENDUK (18111101079)
APRILIA MANGANTARA (18111101083)
FILADELFIE KIRANGEN (18111101095)
AVIVA MOKODONGAN (18111101088)
VIRGINIA PONTOH (18111101127)
KARDIA BINTANG (18111101100)
JAILANI TARAFANNUR (18111101076)
ANDREAS SAMBUAGA (18111101081)

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
MANADO
2019
PENGERTIAN PLAGIARISME ATAU PLAGIAT

Plagiarisme atau plagiat adalah suatu tindakan seseorang mengklaim hasil karya orang
lain sebagai hasil karya dirinya sendiri tanpa ada proses pemberitahuan penggunaan karya
kepada yang memiliki karya tersebut. Hal ini tentunya bukan merupakan tata pola berprilaku
yang beretika terutama dalam dunia akademis. Istilah plagiat berasal dari bahasa
Inggris plagiarism atau plagiary serta dalam bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik
atau penjiplak.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.17 tahun


2010, plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian
atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.

JENIS-JENIS PLAGIARISME ATAU PLAGIAT

Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme atau plagiat dapat diklasifikasikan dalam beberapa
tipe, bentuk dan jenis, yaitu :

1. Berdasarkan Aspek Yang Dicuri


 Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)
Tipe plagiat ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan bersifat
abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain
 Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism)
Tipe plagiat ini serupa dengan slavish copy, yaitu mengutip karya
orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya.
 Plagiat Sumber (Plagiarism of Source)
Tipe plagiat ini memiliki kesalahan yang fatal karena tidak
menyebutkan secara lengkap referensi yang dirujuk dalam kutipan. Jika
sumber kutipan itu merujuk seseorang sebagai penulis yang terkait dengan
kutipan, maka nama penulis tersebut harus turut disebutkan.
 Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Tipe plagiat ini merupakan karya tulis yang disusun oleh orang lain.
Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif kesengajaan untuk
membohongi publik. Misalnya mengganti kover buku atau sampul karya tulis
orang lain dengan kover atas namanya tanpa izin.
2. Berdasarkan Faktor Kesengajaan
 Plagiat Sengaja
Plagiat sengaja adalah plagiat yang secara sadar melakukan tindakan
dengan menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang lain baik berupa ide,
gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sumber referensi.
 Plagiat Tidak Sengaja
Plagiat tidak sengaja adalah plagiat yang dilakukan oleh seseorang
karena ketidak-sengajaan, yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman
orang tersebut dalam mengutip.
3. Berdasarkan Proporsi Yang Dibajak
 Plagiat Ringan
Plagiat ringan manakala dalam sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat
oleh seseorang kurang dari 30%. 
 Plagiat Sedang
Plagiat sedang mempunyai prosentasi 30%-70% dalam sebuah karya
tulis yang dibuat.
 Plagiat Total
Plagiat total berarti lebih dari 70% isi karya tulis ilmiahnya merupakan
plagiat dari karya orang lain. Plagiat ini tidak bisa ditoleril dan karya tersebut
harus direvisi ataupun tak diakui.
4. Berdasarkan Pola Yang Dibajak
 Plagiarisme Total
Dalam plagiarisme ini seorang penulis hanya mengganti nama penulis
dan instansi penulis aslinya dengan nama dan instansinya sendiri.
 Plagiarisme Parsial
Dalam plagiarisme ini seorang penulis hanya mengambil pernyataan,
landasan teori, sampel, metode analisis, pembahasan dan atau kesimpulan
tertentu dari hasil karya orang lain menjadi karyanya tanpa menyebutkan
sumber aslinya.
 Auto-plagiat (self-plagiarisme)
Plagiat yang dilakukan oleh seorang penulis terhadap karyanya sendiri,
baik sebagian maupun seluruhnya. Misalnya, ketika menulis suatu artikel
ilmiah seorang penulis meng-copy paste bagian-bagian tertentu dari hasil
karyanya dalam suatu buku yang sudah diterbitkan tanpa menyebut
sumbernya.
 Plagiarisme Antar Bahasa
Plagiat yang dilakukan oleh seorang penulis dengan cara
menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia. Kemudian, penulis menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai
hasil karyanya tanpa menyebut sumbernya.
5. Berdasarkan Cara Penyajiannya
 Plagiarisme Verbatim
Plagiarisme Verbatim merupakan tindakan plagiat yang dilakukan
dengan cara menjiplak karya orang lain apa adanya dan memberi kesan bahwa
karya tersebut merupakan hasil karya ciptaanya sendiri.
 Plagiarisme Kain Perca
Plagiarisme kain perca atau lebih dikenal dengan patchwork
merupakan tindakan plagiat yang dilakukan dengan cara mengambil karya
milik orang lain dari berbagai sumber tanpa menyebutkan rujukan kemudian
menyusunnya menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga terkesan sebagai
karyanya sendiri.
 Plagiarisme Parafrasa
Plagiarisme ini merupakan tindakan plagiat yang dilakukan dengan
cara mengubah kalimat dari penulis asli dengan kalimatnya sendiri dan tidak
mencantumkan referensi ataupun kutipan.
 Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci
Plagiarisme kata kunci atau frasa kunci merupakan tindakan plagiasi
dengan mengambil sejumlah kata kunci dari penulis asli dan
memparafrasekannya lagi dengan kata-katanya sendiri. 
 Plagiarisme Struktur Gagasan
Plagiarisme struktur gagasan merupakan tindakan plagiasi dengan
mengambil struktur gagasan orang lain, kemudian dituangkan lagi agar terlihat
berbeda.

Adapun beberapa jenis plagiat lainnya, seperti plagiarisme online dan auto plagiarisme.

1. Plagiarisme Online
Plagiarisme online merujuk pada tindakan seseorang yang melakukan klaim karya
online seseorang menjadi karya dirinya sendiri. Seringkali plagiarisme online
dilakukan plagiator yang sedang melakukan penelusuran online melalui internet.

2. Auto Plagiarisme
Auto-plagiarisme yang merujuk pada tindakan seseorang yang yang
mengklaim pernyataan akademis seseorang dari berbagai karya tulis dengan tidak
mengutip dari mana asal gagasan atau pernyataan akademis tersebut berasal. Namun
seluruh bentuk plagiarisme dapat dikatakan bentuk pencurian, meminjam,
pelanggaran, pembajakan, & pemalsuan.

CARA MEMBERANTAS PLAGIARISME

1. Sertakan Sitasi
Ketika seseorang menggunakan gagasan, informasi, pun opini yang bukan
buah pikir sendiri, sitasi adalah sebuah keharusan. Hal tersebut juga berlaku meskipun
penulis tidak menggunakan kata-kata yang sama persis. Penyertaan sitasi di sini
artinya penulis harus memberikan keterangan dari mana informasi yang dituliskan
didapat.
Sumber tersebut tidak hanya untuk buku, jurnal, skripsi, atau rekaman
audio/visual, namun juga sitasi untuk gagasan dari internet juga harus dicantumkan.
Penulisan sitasi juga penting untuk dilakukan ketika penulis merasa ragu dengan
keakuratan informasi yang disajikan. Sitasi dapat berupa body note maupun foot note.
2. Catat Berbagai Sumber Daftar Pustaka Sejak Awal
Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika
menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata ulang daftar pustaka
setelah tulisan selesai. Hal seperti itu tidak salah, namun sangat berpotensi untuk
melewatkan satu, dua, atau beberapa sumber sekaligus. Dalam artian, sitasinya telah
tercantum di body note atau foot note namun luput dalam daftar pustaka. Dengan
mendata apa saja sumber yang dipakai sejak awal, kesalahan bisa diminimalisir, pun
akan sangat membantu dalam penyusunan daftar pustaka.
3. Lakukan Parafrase
Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi dianggap
melakukan plagiarisme. Cara menyikapinya adalah dengan melakukan parafrase–
menggunakan susunan kalimat sendiri–dari sumber asli dengan tetap mencantumkan
sitasi. Parafrase juga lebih mudah untuk dilakukan sebab formatnya tidak serumit jika
menggunakan cara pengutipan langsung.

4. Lakukan Interpretasi
Untuk memperkuat gagasan yang disampaikan, terkadang ada pendapat yang
harus dijadikan bahan pembanding atau dipinjam. Dalam hal ini, bisa jadi analisisnya
terlalu rumit maupun butuh interpretasi tambahan. Interpretasi dilakukan seperlunya.
5. Gunakan Aplikasi Antiplagiarisme
Terakhir, apabila penulis masih merasa khawatir dengan hasil akhir karya
tulisnya, aplikasi antiplagiarisme dapat dicoba. Misalnya menggunakan
aplikasi TESSY.ID. Dengan aplikasi antiplagiarisme, tulisan yang dihasilkan bisa
dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang sudah terbit sebelumnya. Aplikasi akan
menunjukkan berapa persen tingkat kemiripan yang ditemukan.
Itulah lima tips menghindari plagiarisme versi Gamatechno. Plagiarisme
memang menjadi momok yang menakutkan di ranah akademik. Cara terbaik untuk
terhindar adalah dengan tetap berhati-hati dalam mengolah informasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://library.umn.ac.id
https://www.kajianpustaka.com/2019/02/Plagiarisme.html
https://tessy.id/news/single?slug=5-tips-menghindari-plagiarisme-dalam-menulis

Anda mungkin juga menyukai