Anda di halaman 1dari 13

INDEKS LINGKUNGAN

Mata Kuliah: Analisis Kualitas Lingkungan

Disusun Oleh:

Alfania Rory 18111101080


Inaiyah Posangi 18111101137
Sri Wahyuni Malinta 18111101069

Semester 3 Kelas B

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan penyertaannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Indeks Lingkungan”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
menyumbangkan ide mereka terlebih khusus kepada dosen mata kuliah yang telah
memberikan materi-materi dasar yang telah kami kembangkan di dalam makalah
ini.

Harapan kami, semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Segala kritik dan saran dari pembaca akan kami terima untuk
mewujudkan kesempurnaan makalah ini.

Oktober 2019,

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………...……………………………… 1

DAFTAR ISI …………………………………………………………………. 2

BAB I: PENDAHULUAN …………………………………………………… 3

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………… 3


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………... 4
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………………. 4

BAB II: ISI …………………………………………………………………… 5


2.1 Indeks Lingkungan ……………………………………………………….. 5
2.2 Indeks Kualitas Air ……………………………………………………….. 6
2.3 Indeks Kualitas Udara …………………………………………………….. 7
2.4 Indeks Kualitas Lahan …………………………………………………….. 8

BAB III: PENUTUP ………………………………………………………… 10


3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………… 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era yang modern ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang memilikidampak
yang merugikan bagi lingkungan sekitar kegiatan tersebut dilaksanakan. Hal inilah yang
mendasari pentingnya pemahaman akan Indeks Lingkungan. Lingkungan merupakan
kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam atau komponen-komponen
lingkungan awal sebelum perencanaan dan pembangunan fisik dimulai.

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) telah dikembangkan sejak tahun 2009,
yang merupakan indeks kinerja pengelolaan lingkungan hidup secara nasional dan
menjadi acuan bersama bagi semua pihak dalam mengukur kinerja perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Penghitungan IKLH terdiri dari tiga komponen yaitu:
Indeks Kualitas Air (IKA); Indeks Kualitas Udara (IKU); dan Indeks Kualitas Tutupan
Lahan (IKTL).

Kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun akan mengancam kelangsungan


hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas lingkungan hidup ini
menandakan bahwa manusia dan lingkungan dalam kondisi yang tidak baik. Untuk itu
perlu dilakukan perlindungan dan monitoring lingkungan hidup yang sungguh-sungguh
dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan dengan mengukur kualitas lingkungan.
Pengukuran kualitas lingkungan umumnya dilakukan secara parsial berdasarkan media
yaitu air, udara, dan lahan sehingga menyebabkan sulitnya penilaian apakah kondisi
lingkungan hidup disuatu wilayah bertambah baik atau sebalikya. Salah satu cara untuk
mereduksi banyaknya data dan informasi adalah dengan menggunakan indeks.

Adanya indeks kualitas lingkungan sangat membantu dalam keberhasilan program-


program pengelolaan kualitas lingkungan oleh pemerintah daerah, diharapkan dengan
adanya indeks kualitas lingkungan ini pemerintah daerah akan lebih mudah dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan mengenai pengelolaan lingkungan di masa depan.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Indeks Lingkungan?


2. Apa pengertian dan cara perhitungan Indeks Pencemaran air?
3. Apa pengertian dan cara perhitungan Indeks Pencemaran udara?
4. Apa pengertian dan cara perhitungan Indeks Pencemaran lahan?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian Indeks Lingkungan.


2. Menjelaskan pengertian dan cara perhitungan Indeks Pencemaran air.
3. Menjelaskan pengertian dan cara perhitungan Indeks Pencemaran udara.
4. Menjelaskan pengertian dan cara perhitungan Indeks Pencemaran lahan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Indeks Lingkungan

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan gambaran atau indikasi


awal yang memberikan kesimpulan cepat dari suatu kondisi lingkungan hidup
pada lingkup dan periode tertentu.

Tujuan disusunnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) adalah:

 Memberikan Informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat dan


daerah tentang kondisi lingkungan tingkat nasional dan daerah sebagai bahan
evaluasi kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
 Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik tentang pencapaian target
program-program pemerintah di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.

Dalam fungsinya sebagai pendukung kebijakan, indeks dapat membantu dalam


penentuan skala prioritas yang disesuaikan dengan derajat permasalahan
lingkungan sebagaimana diindikasikan oleh angka indeks kualitas lingkungan
hidup. Indeks kualitas lingkungan hidup juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi sumber permasalahan dalam pengelolaan lingkungan hidup.

Indikator yang digunakan dalam perhitungan IKLH adalah:

1. Indeks Kualitas / Pencemaran Air


2. Indeks Kualitas / Pencemaran Udara
3. Indeks Tutupan Hutan / Lahan

Perhitungan IKLH adalah 100 % dengan pembagian. Pembobobotan Indeks


Pencemaran Air dengan bobot 30%, Indeks Pencemaran Udara 30 % dan Indeks
Tutupan Hutan/Lahan 40 %.

5
2.2 Indeks Kualitas Air

Indeks kualitas air dapat digunakan untuk menilai kualitas badan air, dan
kesesuaian peruntukan badan air tersebut. Informasi indeks kualitas air juga dapat
digunakan untuk memperbaiki kualitas badan air apabila terjadi penurunan
kualitas dikarenakan kehadiran senyawa pencemar.
Pengukuran kualitas atau pencemaran air sungai menggunakan komposisi
parameter fisik (bau, warna, jumlah zat padat terlarut, kekeruhan, rasa), kimia
(bahanan-organik : besi, seng, alumunium, kesadahan, klorida, mangan, pH,
sulfat, serta tembaga), dan biologi (jumah kuman dan total coli).
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003,
bahwa salah metode untuk menentukan indeks kualitas air dapat menggunakan
metode indeks pencemar atau metode STORET.
Metode STORET merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu
air yang umum digunakan. Dengan metoda STORET ini dapat diketahui
parameter-parameter yang telah memenuhi atau melampaui baku mutu air.
Secara prinsip metoda STORET adalah membandingkan antara data kualitas
air dengan baku mutu air yang disesuaikan dengan peruntukannya guna
menentukan status mutu air.
Cara untuk menentukan status mutu air adalah dengan menggunakan sistem
nilai dari “US-EPA (Environmental Protection Agency)” dengan
mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas, yaitu :
(1) Kelas A : baik sekali, skor = 0  memenuhi baku mutu
(2) Kelas B : baik, skor = -1 s/d -10  cemar ringan
(3) Kelas C : sedang, skor = -11 s/d -30  cemar sedang
(4) Kelas D : buruk, skor ≥ -31  cemar berat
Penentuan status mutu air dengan menggunakan metoda STORET dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Lakukan pengumpulan data kualitas air dan debit air secara periodic sehingga
membentuk data dari waktu ke waktu (time series data).

2. Bandingkan data hasil pengukuran dari masing-masing parameter air dengan


nilai baku mutu yang sesuai dengan kelas air.

6
3. Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran <baku
mutu) maka diberi skor 0.

4. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran >
baku mutu), maka diberi skor :

5. Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya
dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai.

2.3 Indeks Kualitas Udara

Pengukuran kualitas udara mewakili kualitas udara tahunan untuk masing-


masing parameter yaitu SO2 dan NO2. Nilai konsentrasi tahunan setiap parameter
adalah rata-rata dari nilai konsentrasi per triwulan. Selanjutnya nilai konsentrasi
rata-rata Perhitungan nilai indeks pencemaran udara (IPU) dilakukan dengan
formula sebagai berikut:

𝑰𝑷𝑼 = 𝑰𝑷𝑵𝑶𝟐 + 𝑰𝑷𝑺𝑶𝟐


2

dimana : IPU = Indeks Pencemaran Udara


IPNO2 = Indeks Pencemar NO2
IPSO2 = Indeks Pencemar SO2

Indeks kualitas udara pada umumnya dihitung berdasarkan lima pencemar


utama yaitu oksidan/ozon di permukaan, bahan partikel, karbon monoksida (CO),
sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2). Namun pada saat ini
penghitungan indeks kualitas udara menggunakan dua parameter yaitu NO2 dan

7
SO2. Parameter NO2 mewakili emisi dari kendaraan bermotor yang menggunakan
bahan bakar bensin, dan SO2 mewakili emisi dari industri dan kendaraan diesel
yang menggunakan bahan bakar solar sertabahan bakar yang mengandung sulfur
lainnya.

Prinsip indeks pencemaran udara adalah melakukan pemantauan empat kali per
tahun pada wilayah pemukiman, industri, dan padat lalu lintas kendaraan
bermotor dan parameter yang diukur adalah SO2 dan NO2. Nilai konsentrasi
tahunan setiap parameter adalah rata-rata dari nilai konsentrasi per triwulan.
Selanjutnya nilai konsentrasi rata-rata tersebut dikonversikan menjadi nilai indeks
dalam skala 0 – 100.

2.4 Indeks Kualitas Lahan

Hutan merupakan salah satu komponen yang penting dalam ekosistem.


Hutan mempunyai fungsi mencegah terjadinya erosi tanah, mengatur iklim, dan
tempat tumbuhnya berbagai plasma nutfah yang sangat berharga bagi kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditetapkan
hutan terbagi atas hutan primer dan hutan sekunder. Hutan primer adalah hutan
yang belum mendapatkan gangguan atau sedikit sekali mendapat gangguan
manusia. Sedangkan hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh melalui suksesi
sekunder alami pada lahan hutan yang telah mengalami gangguan berat seperti
lahan bekas pertambangan, peternakan, dan pertanian menetap.

Makin luas penutup lahan oleh tanaman maka peranan tanaman terhadap
lingkungan makin tinggi karena dapat membantu dalam hal antara lain : menekan
terjadinya banjir, menekan terjadinya longsor dan erosi, pengendalian daur air,
penyerap karbon di udara, serta penyedia sumberdaya air. Nilai Indeks Tutupan
Lahan didapatkan dengan rumus:

IKTL = ITH + IPH + IKT + IKBA + IKH

Keterangan :
IKTL = Indeks Kualitas Tutupan Lahan

8
ITH = Indeks Tutupan Hutan
IPH = Indeks Performance Hutan
IKT = Indeks Kondisi Tutupan Tanah
IKBA = Indeks Konservasi Badan Air
IKH = Indeks Kondisi Habitat

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan gambaran atau indikasi


awal yang memberikan kesimpulan cepat dari suatu kondisi lingkungan hidup
pada lingkup dan periode tertentu. Tujuan disusunnya Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH) adalah:

 Memberikan Informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat


dan daerah tentang kondisi lingkungan sebagai bahan evaluasi kebijakan.
 Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik tentang pencapaian
target program-program pemerintah di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup.

Indikator yang digunakan dalam perhitungan IKLH adalah:

1) Indeks Pencemaran Air


2) Indeks Pencemaran Udara
3) Indeks Pencemaran Lahan

Indeks pencemaran air dapat digunakan untuk menilai kualitas air dan
kesesuaian peruntukan badan air tersebut. Informasi indeks pencemaran juga
dapat digunakan untuk memperbaiki kualitas badan air apabila terjadi penurunan
kualitas dikarenakan kehadiran senyawa pencemar. Metode yang digunakan untuk
menentukan indeks pencemaran air adalah Metode Indeks Pencemar (IP) dan
Metode Storet.

Pengukuran kualitas udara rata-rata dari perhitungan paramater NO2 dan SO2.
nilai indeks pencemaran udara (IPU). Perhitungan Indeks Pencemaran Udara
(UPU) bisa dilakukan dengan menjumlahkan IPNO2 dan IPSO2 lalu dibahagi
dengan dua.

Makin luas penutup lahan oleh tanaman maka peranan tanaman terhadap
lingkungan makin tinggi karena dapat membantu dalam hal antara lain : menekan

10
terjadinya banjir, menekan terjadinya longsor dan erosi, pengendalian daur air,
penyerap karbon di udara, serta penyedia sumberdaya air. Maka makin luas
daerah lahan hijau, maka makin baik kondisi lingkungan hidup.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. 2017. IKLH.

https://dlh.grobogan.go.id/info-lh/berita/61-indeks-kualitas-lingkungan-hidup-
iklh-kab-grobogan

https://www.scribd.com/document/349611811/Makalah-Indeks-Kualitas-
Lingkungan

https://www.academia.edu/33976970/MAKALAH_INDEKS_KUALITAS_LING
KUNGAN

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115


TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR

12

Anda mungkin juga menyukai