Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan alat yang dapat


menyederhanakan parameter lingkungan hidup yang cukup kompleks namun tetap
mempertahankan makna atau esensi dari masing-masing indikatornya dengan
mengetahui media lingkungan yang masih kurang baik, sumber daya yang ada
dapat dialokasikan secara lebih baik, tepat sehingga akan lebih efektif dan efisien.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutan Aceh menyusun Laporan Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh sebagai gambaran kondisi lingkungan hidup
Provinsi Aceh terkini. Tekanan terhadap lingkungan akibat perubahan media
lingkungan (air, udara dan lahan/hutan) dari kegiatan manusia dan respon atau
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh, kabupaten/kota dan masyarakat
dalam menanggulangi permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di Aceh.
Diharapkan informasi ini menjadi bahan pertimbangan utama bagi penyusunan
kebijakan dan perencanaan pembangunan, baik di tingkat Pemerintah Aceh
maupun Kabupaten/Kota.

Tersusunnya laporan IKLH Provinsi Aceh tahun 2018 atas kerjasama yang baik
antara DLHK Aceh dengan Kabupaten/Kota, dan instansi terkait lainnya. Untuk
itu diucapkan terima kasih atas kerjasamanya, sehingga laporan IKLH Provinsi
Aceh Tahun 2018 dapat tersusun.

Banda Aceh, Desember 2018

Kepala Bidang Tata Lingkungan dan


Pengendalian Pencemaran DLHK Aceh

J o n i, ST, MT
Pembina
NIP. 19710610 200112 1 003

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018 i-


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------- i


DAFTAR ISI -------------------------------------------------------- ii
DAFTAR LAMPIRAN -------------------------------------------------------- iii

I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------ 1
1.1 Latar Belakang ----------------------------------------------------- 1
1.2 Tujuan -------------------------------------------------------- 3
1.3 Ruang Lingkup ------------------------------------------------------ 3

II INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP ACEH ----------- 5


2.1 Indeks Kualitas Air Aceh ------------------------------------------ 5
2.2 Indeks Kualitas Udara Aceh -------------------------------------- 8
2.3 Indeks Kualitas Tutupan Hutan Aceh--------------------------- 10
2.4 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh ------------- 11
2.5 Perbandingan IKLH Aceh 2016 s.d Tahun 2018 -------------- 13

III KESIMPULAN DAN SARAN ---------------------------------------- 15


3.1 Kesimpulan ---------------------------------------------------------- 15
3.2 Rekomendasi -------------------------------------------------------- 16

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018 ii -


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran - I  Indeks Pencemaran Air Provinsi Aceh Tahun 20018

Lampiran - II  Indeks Kualitas Udara Provinsi Aceh Tahun 2018

Lampiran - III  Indeks Tutupan Hutan Provinsi Aceh Tahun 2018

Lampiran - IV  Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Provinsi Aceh Tahun 2018

Lampiran - V  Penjelasan Indikator Indeks Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018 iii -


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran kualitas lingkungan yang dilakukan selama ini berbentuk parsial yaitu
berdasarkan media yang meliputi air, udara, dan lahan sehingga sulit untuk
menilai kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah bertambah baik atau
sebaliknya. Salah satu cara untuk mereduksi banyak data dan informasi adalah
dengan menggunakan indeks. Studi-studi tentang indeks lingkungan telah banyak
dilakukan terutama oleh perguruan tinggi di luar negeri, seperti Yale University
dan Columbia University. Studi tersebut menghasilkan Environmental
Sustainability Index (ESI), dan Virginia Commonwealth University yang
menghasilkan Environmental Quality Index (EQI). Salah satu studi yang menarik
adalah yang dipublikasikan pada tahun 2008 oleh Yale University dan Columbia
University yang berkolaborasi dengan World Economic Forum dan Joint
Research Center of the European Commission. Studi tersebut menghasilkan
indeks yang disebut sebagai Environmental Performance Index (EPI), dan
berdasarkan indeks tersebut Indonesia menempati urutan ke 102 dari 149 negara
dengan nilai 66,2.

Di Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengembangkan Indeks Kualitas


Lingkungan (IKL) untuk 30 ibukota provinsi sejak tahun 2007. Disamping itu,
Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Dannish International
Development Agency (DANIDA) juga telah mengembangkan Indeks kualitas
lingkungan hidup berbasis provinsi pada tahun 2009. Pada dasarnya Indeks ini
merupakan modifikasi dari EPI (Environmental Performance Index) yang
merupakan gambaran atau indikasi awal yang memberikan kesimpulan cepat dari
suatu kondisi lingkungan hidup pada lingkup dan periode tertentu. Indeks dapat
menjadi angka atau titik referensi kualitas lingkungan yang menyatakan kualitas
lingkungan tersebut baik atau buruk atau pada kisaran diantaranya. Dalam konteks

1
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
ini, indeks bermakna sebagai sarana pembanding atau komparasi, dimana suatu
subjek relatif terhadap subjek lainnya. Indeks kualitas lingkungan hidup pada
dasarnya memiliki 2 (dua) fungsi utama, yaitu : (1) Mendukung pembuatan
kebijakan atau pengambilan keputusan, (2) Mempermudah komunikasi dengan
publik.

IKLH sebagai suatu indikator awal mungkin sudah dapat dijadikan sebagai alat
ukur perkembangan kualitas lingkungan di Indonesia, namun indeks ini
memerlukan penyempurnaan lebih jauh agar sejalan dengan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan. Penyempurnaan bukan saja pada aspek metodologi
namun juga pada aspek kriteria dan ukuran yang lebih komprehensif dan
konsisten dengan prinsip pembangunan berkelanjutan atau prinsip-prinsip
ekonomi hijau.

Dalam fungsinya sebagai pendukung kebijakan, indeks ini dapat membantu dalam
menentukan skala prioritas baik dipandang dari aspek isu atau tema maupun lokus
untuk pelaksanaan aksi. Prioritas tersebut disesuaikan dengan derajat
permasalahannya yang diindikasikan dengan angka indeks. Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup juga dapat dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan
program-program pengelolaan lingkungan. Fungsi kedua dari indeks sebagai
"bahasa" komunikasi untuk publik yang sangat penting. Melalui indeks, semua
pihak memiliki ukuran yang sama sehingga dapat dilihat tingkat pencapaian, baik
untuk kecenderungannya berhasil atau sebaliknya.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah antara lain


mengamanatkan bahwa urusan lingkungan hidup merupakan salah satu urusan
yang diserahkan kepada daerah. Adanya indeks kualitas lingkungan, terutama
yang berbasis daerah, diharapkan penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup
juga terkait erat dengan sasaran pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan
dalam perencanaan pembangunan dapat menjadi masukan bagi para pengambil
keputusan baik di tingkat pusat maupun daerah untuk menentukan arah kebijakan
pengelolaan lingkungan di masa depan.

2
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan perhitungan Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup yang berkelanjutan dan series setiap tahunnya. Melalui data
yang tersedia maka dilakukan perhitungan sederhana Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup di Provinsi Aceh. Sebenarnya telah ada Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
versi baru (IKLH baru) yang menggabungkan keseluruhan jenis indeks kualitas
lingkungan dari semua matra yang mencakup udara, air, hutan, flora, fauna,
kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan. Namun karena ketersediaan
data yang sangat terbatas maka kerangka IKLH yang diadopsi Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup Aceh adalah yang dikembangkan oleh Virginia
Commonwealth University (VCU), BPS dan KLH dengan menggunakan kualitas
air sungai, kualitas udara, dan tutupan hutan sebagai indikator. Adapun
pembobotan untuk setiap indikator terdiri dari 30 % untuk pencemaran air, 30 %
untuk pencemaran udara, dan 40 % untuk tutupan hutan.

1.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) adalah:

1. Memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat dan


Pemerintah Aceh tentang kondisi lingkungan di Aceh sebagai bahan evaluasi
kebijakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

2. Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik tentang pencapaian target


program-program Pemerintah Aceh di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

1.3 Ruang Lingkup

Kerangka Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang digunakan pada


perhitungan Indek Kualitas lingkungan Aceh tahun 2018 mengadopsi kerangka
yang digunakan KLHK yang dikembangkan oleh Virginia Commonwealth
University (VCU) dan BPS dengan menggunakan kualitas air sungai, kualitas
udara, dan tutupan hutan sebagai indikator. Karena keterbatasan data, kualitas
lingkungan di wilayah pesisir dan laut serta kondisi keanekaragaman hayati tidak
dimasukkan dalam perhitungan IKLH.

3
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Sebagai pembanding atau target untuk setiap indikator adalah standar atau
ketentuan yang berlaku berdasarkan peraturan perundangan yang dikeluarkan oleh
pemerintah, seperti ketentuan tentang baku mutu air dan baku mutu udara ambien.

4
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
BAB II
INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP ACEH

Kualitas Lingkungan Hidup saat ini dapat diukur secara kuantitatif dengan
menggunakan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang diadopsi dari
beberapa sumber diantaranya Environmental Performance Index (EPI) yang
dikembangkan oleh sebuah pusat studi di Yale University. Tiga indikator yang
menjadi dasar penilaian IKLH di Indonesia saat ini mencakup aspek udara, air
sungai dan tutupan hutan. Sebenarnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup versi
baru (IKLH baru) merupakan istilah baru yang menggabungkan keseluruhan jenis
indeks kualitas lingkungan dari semua matra yang mencakup udara, air, hutan,
flora, fauna, kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan. IKLH versi baru
ini dikembangkan dengan cara menggabungkan semua komponen indeks yang
mencakup Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Indeks Kualitas Air (IKA),
Indeks Tutupan Hutan (ITH), Indeks Keanekaragaman Hayati (IKH), Indeks
Kesehatan Masyarakat (IKM), dan Indeks Kesehatan Lingkungan(IKL).

Kedudukan IKLH baru akan sangat penting karena mempunyai potensi


besar sebagai dasar kuat dalam rangka implementasi Instrumen Analisis Risiko
Lingkungan. Bila IKLH baru dapat diterima secara luas dan diterapkan dengan
benar maka akan dapat memberi sumbangan penting dalam rangka pengkajian
risiko lingkungan dan pengelolaan risiko lingkungan karena IKLH baru
mengandung hasil penilaian aktual pada semua besaran penting aspek lingkungan
hidup. Akan tetapi penghitungan IKLH Aceh mengacu pada konsep IKLH yang
dikembangkan oleh BPS, hanya mengambil tiga indikator kualitas lingkungan
yaitu kualitas air sungai, kualitas udara, dan tutupan hutan.

2.1 Indeks Kualitas Air Aceh


Air merupakan salah satu sumber kehidupan, maka dari itu kualitas air
tersebut wajib dijaga demi keberlangsungan kehidupan makhluk hidup. Secara

5
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
umum, sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dapat dikatagorikan
atas 2 kelompok, yakni:

a. Sumber air permukaan, yang dapat diperoleh dari sungai, danau, embung,
telaga dan tidak termasuk air laut. Air tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan
sehari-hari seperti air minum, MCK, perairan sawah dan perikanan;
b. Sumber air tanah, dimanfaatkan melalui proses penggalian atau pengeboran.
Pemanfatan air ini biasanya hanya untuk keperluan rumah tangga dan
industri.

Sumber-sumber air tersebut tentunya wajib dijaga kualitasnya, termasuk juga


kualitas air sungai dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung
sungai-sungai tersebut. Pembangunan yang semakin pesat di berbagai daerah
mendorong banyaknya penggunaan lahan disepanjang sungai. Hal ini bisa dilihat
pada lahan disepanjang sungai, terutama sungai-sungai yang melintasi daerah
perkotaan, yang berubah fungsi terutama menjadi pemukiman dan kegiatan
industri baik skala kecil maupun besar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan
rusaknya kualitas air sungai yang mengalir disepanjang sungai tersebut.

Maka dari itu diperlukan sebuah konsep dan metode untuk mengetahui tingkat
kualitas air sungai tersebut. Salah satu caranya adalah dengan menghitung kualitas
air sungai dengan cara menghitung Indeks Pencemaran Air (IPA). Kualitas air
sungai merupakan salah satu parameter perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup (IKLH) (KLHRI, hal. 7, 2013). Perhitungan Indeks Pencemaran Air (IPA)
dilakukan berdasarkan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115
Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air dimana pedoman ini
juga mengatur tatacara perhitungan IPA.

Daerah Aceh juga dilingkupi oleh 119 pulau, 35 gunung dan 73 sungai penting
(BPS, 2018). Berdasarkan data dari Dinas Pengairan Aceh (2013), Aceh memiliki
paling sedikit 638 sungai yang tersebar di pelosok daerah dengan panjang
maksimum 235 km dan panjang minimum 2 km dengan debit maksimum 968,54
m3/detik dan debit minimum 0,01 m3/detik. Sebanyak 45 sungai merupakan
sungai yang melintasi kabupaten dan kota di Aceh. Selain itu, terindikasi di

6
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
sepanjang aliran sungai telah banyak didirikan bangunan dan berbagai jenis usaha
industri. Hal ini tentunya bisa membuat kualitas air sungai tersebut menjadi
menurun. Dinas Lingkungan Hidupdan Kehutanan (DLHK) Aceh dan Institusi
Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Aceh, selaku salah
satu ujung tombak pengelola lingkungan di Provinsi Aceh, telah melakukan
perhitungan IPA beberapa sungai di Provinsi Aceh. Khusus DLHK Aceh, tahun
2016 pelayanan informasi status mutu air dilakukan melalui kegiatan pemantauan
kualitas air sungai dengan sumber dana APBA. DLHK Aceh tidak mengambil
pada semua sungai di Aceh namun hanya pada sungai-sungai prioritas saja yang
terindikasi tercemar. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data
sumber pencemaran air di daerah serta mengevaluasi penaatan terhadap standar
baku mutu sesuai dengan ketentuan dalam peraturan. Perhitungan Indeks
Pencemaran Air (IPA) di Provinsi Aceh tidak dilakukan oleh 23 Kabupaten/Kota
di Aceh, namun hanya dilakukan di 13 (tiga belas) yakni Kabupaten Aceh Timur,
Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Besar,
KabupatenPidie, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh
Barat Daya, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Aceh
Jaya, Kota Banda Aceh dan Kota Sabang (lihat Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Indeks Kualitas Air Sungai Aceh


IndeksPencemaran
No Kabupaten/Kota Status
Air
1 Kab. Aceh Timur 70,00 Cukup
2 Kab. Aceh Tengah 68,33 Cukup
3 Kab. Aceh Barat 66,00 Kurang
4 Kab. Aceh Besar 70,00 Cukup
5 Kab. Pidie 70,00 Cukup
6 Kab. Bireuen 70,00 Cukup
7 Kab. Aceh Utara 68,00 Cukup
8 Kab. Aceh Barat Daya 70,00 Cukup
9 Kab. Aceh Tamiang 60,00 Kurang
10 Kab. Nagan Raya 68,00 Cukup
11 Kab. Aceh Jaya 64,67 Kurang
12 Kota Banda Aceh 60,00 Kurang
13 Kota Sabang 64,00 Kurang
Rerata 66,85 Cukup

7
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas indeks kualitas air Aceh senilai 66,85 yang artinya
berada dalam kondisi “cukup”.

2.2 IndeksKualitasUdara Aceh

Udara merupakan campuran berbagai macam komponen gas nitrogen 78% dan
oksigen 21% serta karbondioksida 0,035%. Udara yang mempunyai kandungan
tersebut tergolong dalam udara bersih. Sementara udara yang tercemar
mempunyai kadar bahan pencemar baik dalam bentuk gas maupun padat melebihi
yang terdapat di lingkungan alam.

Kualitas udara ambient di Provinsi Aceh sangat dipengaruhi oleh kegiatan


transportasi. Sumber pencemaran udara perkotaan berasal dari sumber bergerak
yang sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan bakar dan pembakaran mesin.
Polutan yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor berupa senyawa CO,
HC,SO2,NO2 dan partikulat. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah kendaraan
bermotor baik roda 2 maupun roda 4 di Aceh. Meningkatnya jumlah kendaraan
bermotor dalam wilayah Provinsi Aceh menyebabkan meningkatnya pencemaran
udara yang bersumber dari kendaraan bermotor yang memicu gangguan kesehatan
manusia.

Dalam rangka pengendalian pencemaran udara, Pemerintah Aceh melakukan


pemantauan kualitas udara yaitu pemantauan kualitas udara ambien yang mengacu
pada PP RI 41 tahun 1999. Tahun 2013, Pemantauan ini dilakukan di 15 kota
dalam wilayah Provinsi Aceh. Data kualitas udara didapatkan dari pemantauan di
17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota dengan menggunakan metode pengujian
langsung di lapangan dengan frekwensi pemantauan 1 kali dalam setahun dan
passive sampler dengan frekwensi pemantauan 3 kali setahun. Lokus pemantauan
dengan menggunakan metode pengujian langsung dilapangan adalah khusus untuk
roadside sedangkan metode passive sampler meliputi roadside, kawasan industri,
pemukiman dan perkantoran. Lokasi pemantauan yang dipilih adalah daerah
perkotaan yang tingkat aktifitasnya tinggi. Data hasil pemantauan tersebut adalah
sebagai berikut:

8
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Tabel 2.2 Data Kualitas Udara di 17 Kabupaten/Kota.
REFERENCE Index
NO2 SO2 EU INDEX EU
Udara
Index
Rerata Rerata (Index
No Kab/Kota Udara 2018
NO2 SO2 Annual
A B C1 C2 A B C1 C2 NO2 SO2 NO2 SO2 IKLH
model
EU-Ieu)
1 Banda Aceh 13,90 3,00 5,70 7,00 21,61 13,18 8,29 11,23 7,40 13,58 40 20 0,19 0,68 0,43 81,56
2 Kab. Aceh Besar 13,25 2,86 3,26 2,75 11,03 5,34 5,00 3,94 5,53 6,33 40 20 0,14 0,32 0,23 92,93
3 Kab. Pidie 16,50 4,85 1,46 4,70 8,08 5,17 10,94 10,69 6,88 8,72 40 20 0,17 0,44 0,30 88,67
4 Kab. Pidie Jaya 14,75 8,40 5,80 2,50 12,83 9,17 4,64 5,22 7,86 7,96 40 20 0,20 0,40 0,30 89,03
5 Kab. Bireuen 3,71 3,65 7,10 8,40 25,46 3,21 8,45 3,46 5,72 10,15 40 20 0,14 0,51 0,33 87,50
Kota
6 Lhokseumawe 10,18 7,28 7,69 6,93 8,15 9,81 19,80 15,07 8,02 13,20 40 20 0,20 0,66 0,43 81,65
Kab. Aceh
7 Timur 7,65 11,90 5,80 6,80 9,63 15,34 4,92 3,93 8,04 8,45 40 20 0,20 0,42 0,31 88,23
8 Kota Langsa 9,60 2,01 10,10 9,00 5,85 3,03 8,25 8,05 7,68 6,29 40 20 0,19 0,31 0,25 91,49
Kab. Aceh
9 Tamiang 1,69 7,30 4,10 4,70 3,50 11,67 4,51 6,50 4,45 6,54 40 20 0,11 0,33 0,22 93,38
Kab. Bener
10 Meriah 10,55 10,05 9,70 4,10 3,08 10,45 8,01 4,15 8,60 6,42 40 20 0,22 0,32 0,27 90,67
Kab. Aceh
11 Tengah 10,95 9,25 5,16 8,15 13,86 4,58 10,74 5,24 8,38 8,60 40 20 0,21 0,43 0,32 87,79
12 Kab. Aceh Jaya 4,50 2,70 2,70 0,31 5,47 5,28 4,00 15,85 2,55 7,65 40 20 0,06 0,38 0,22 93,16
13 Kab. Aceh Barat 7,45 6,60 2,60 5,95 4,65 11,14 11,84 11,53 5,65 9,79 40 20 0,14 0,49 0,32 88,03
Kab. Nagan
14 Raya 9,20 2,55 1,51 3,05 10,18 9,89 3,88 6,69 4,08 7,66 40 20 0,10 0,38 0,24 92,09
Kab. Aceh Barat
15 Daya 12,30 2,45 3,45 0,60 18,74 21,91 7,16 6,27 4,70 13,52 40 20 0,12 0,68 0,40 83,51
Kab. Aceh
16 Selatan 16,20 4,82 2,50 3,35 4,02 4,53 13,82 2,92 6,72 6,32 40 20 0,17 0,32 0,24 92,11
Kota
17 Subulussalam 3,36 2,00 2,80 3,10 18,59 21,82 18,92 9,26 2,81 17,15 40 20 0,07 0,86 0,46 79,79
Rerata 6,18 9,31 40,00 20,00 0,15 0,47 0,31 88,33

9
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Merujuk pada tabel 2.2 diatas, maka hasil dari pemantauan kualitas udara di Aceh
menunjukkan bahwa kualitas udara di Aceh sebesar 88,33 atau dengan kata lain berada
dalam kondisi “sangat baik”.

2.3 Indeks Kualitas Tutupan Hutan Aceh

Provinsi Aceh memiliki kawasan hutan alam terbesar yang tersisa di pulau
Sumatra. Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor SK.859/MENLHK/SETJEN/PLA.2/11/2016 tentang Perubahan Kedua
Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.865/MENHUT-II/2014 tentang
Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Aceh bahwa kawasan hutan dan
konservasi perairan Aceh seluas ± 3.557.916 Ha meliputi Kawasan Suaka Alam
(KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA); Kawasan Hutan Lindung (HL);
Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT); Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP)
dan Kawasan Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK). Adapun indeks
kualitas tutupan hutan di Aceh dapat di lihat pada tabel 2.3. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa nilai Indeks Tutupan Hutan di Aceh adalah 56,48 atau
berada dalam kondisi”kurang”.

Tabel 2.3 Data Kualitas Tutupan Hutan di Aceh


Luas Luas Index
Tutupan
No Kabupaten/Kota Wilayah Tutupan Tutupan
Hutan (%)
(Ha) Hutan (Ha) Hutan
1 Aceh Barat 282,340,50 120,322,98 42,62% 54,94
2 Aceh Barat Daya 192,932,23 125,212,79 64,90% 75,46
3 Aceh Besar 288,777,16 102,588,32 35,53% 48,41
4 Aceh Jaya 390,274,53 243,558,40 62,41% 73,16
5 Aceh Selatan 421,422,28 298,220,96 70,77% 80,86
6 Aceh Singkil 188,817,91 58,497,27 30,98% 44,23
7 Aceh Tamiang 211,527,26 63,985,42 30,25% 43,55
8 Aceh Tengah 450,353,22 314,466,72 69,83% 80,00
9 Aceh Tenggara 410,364,56 330,833,99 80,62% 89,94
10 Aceh Timur 541,096,94 260,421,50 48,13% 60,02
11 Aceh Utara 271,321,92 45,355,31 16,72% 31,09
12 Banda Aceh 5,557,85 - 0,00% 15,70
13 Bener Meriah 192,994,67 106,611,09 55,24% 66,57
14 Bireuen 179,284,11 68,058,44 37,96% 50,66

10
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Luas Luas Index
Tutupan
No Kabupaten/Kota Wilayah Tutupan Tutupan
Hutan (%)
(Ha) Hutan (Ha) Hutan
15 Gayo Lues 551,552,04 429,471,04 77,87% 87,40
16 Langsa 21,873,05 3,976,71 18,18% 32,44
17 Lhokseumawe 13,641,40 9,98 0,07% 15,77
18 Nagan Raya 346,128,02 152,014,47 43,92% 56,14
19 Pidie 313,978,04 186,680,60 59,46% 70,45
20 Pidie Jaya 95,669,96 53,949,44 56,39% 67,63
21 Sabang 12,329,21 3,227,03 26,17% 39,80
22 Simeulue 183,195,54 106,307,67 58,03% 69,13
23 Subulussalam 118,074,49 38,420,97 32,54% 45,66
5683506,89 3112191,09 54,76% 56,48

Sejalan dengan proses pembangunan, perubahan tutupan hutan menunjukkan


suatu proses transisi yang menggambarkan dinamika perubahan tutupan hutan
dalam jangka panjang. Berbagai literatur terkait dengan teori transisi hutan
menggunakan pendekatan spasial pada satu titik waktu tertentu (cross section
approach). Sementara itu proses transisi hutan juga sangat tergantung pada waktu
(Rudel et al., 2010).

2.4 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan indikator awal yang


dijadikan sebagai alat ukur perkembangan kualitas lingkungan hidup. Indeks ini
merupakan modifikasi dari EPI (Environmental Performance Index) yang
merupakan gambaran atau indikasi awal yang memberikan kesimpulan cepat dari
suatu kondisi lingkungan hidup pada lingkup dan periode tertentu.

Penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup terkait erat dengan kebutuhan


sasaran pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan dalam Rencana
Pembangunan Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden No. 43 Tahun 2014,
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 yang memuat sasaran dan arah
kebijakan yang terkait dengan Isu Strategis 25 berupa Peningkatan Keekonomian
Keanekaragaman Hayati dan Kualitas Lingkungan Hidup. Pada Tahun 2018
ditargetkan angka sebesar 67,5 (dari nilai maksimum 100). Selain itu dalam

11
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019, IKLH juga menjadi ukuran utama untuk Sasaran Pokok
Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019.

Peraturan Presiden (Perpres ) No. 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja


Pemerintah 2015 mensyaratkan bahwa IKLH harus meningkat ke angka 64,50.
Sementara Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2015-2019 tentang perbaikan kualitas
lingkungan hidup menetapkan target kualitas lingkungan hidup berada pada posisi
64,5-68,5 pada tahun 2019. Untuk mencapai target ini, tentu diperlukan aksi nyata
dari semua pemangku kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Tujuan penyusunan IKLH:
- Memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat dan
Pemerintah Aceh tentang kondisi lingkungan di Aceh sebagai bahan evaluasi
kebijakan pembangunan bekelanjutan dan berwawasan lingkungan, dan
- Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik tentang pencapaian target
program-program Pemerintah Aceh di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

AdapunhasildaripenghitunganIndeksKualitasLingkunganHidup (IKLH) Aceh


ditunjukkan pada tabel 2.4. sebagai berikut:

Tabel 2.4 Data Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh


Indeks
Indeks Indeks
No Kab/Kota Tutupan IKLH
Udara Air
Hutan
1 Kab. Simeuleu - - 69,13 69,13
2 Kab. Aceh Singkil - - 44,23 44,23
3 Kab. Aceh Selatan 92,11 - 80,86 86,49
4 Kab. Aceh Tenggara - - 89,94 89,94
5 Kab. Aceh Timur 88,23 70,00 60,02 72,75
6 Kab. Aceh Tengah 87,79 68,33 80,00 78,71
7 Kab. Aceh Barat 88,03 66,00 54,94 69,66
8 Kab. Aceh Besar 92,93 70,00 48,41 70,45
9 Kab. Pidie 88,67 70,00 70,45 76,37
10 Kab. Bireuen 87,50 70,00 50,66 69,38
11 Kab. Aceh Utara - 68,00 31,09 49,55
12 Kab. Aceh Barat Daya 83,51 70,00 75,46 76,32

12
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Indeks
Indeks Indeks
No Kab/Kota Tutupan IKLH
Udara Air
Hutan
13 Kab. GayoLues - - 87,40 87,40
14 Kab. Aceh Tamiang 93,38 60,00 43,55 65,64
15 Kab. Nagan Raya 92,09 68,00 56,14 72,08
16 Kab. Aceh Jaya 93,16 64,67 73,16 77,00
17 Kab. BenerMeriah 90,67 - 66,57 78,62
18 Kab. Pidie Jaya 89,03 - 67,63 78,33
19 Kota Banda Aceh 81,56 60,00 15,70 52,42
20 Kota Sabang - 64,00 39,80 51,90
21 Kota Langsa 91,49 - 32,44 61,96
22 Kota Lhokseumawe 81,65 - 15,77 48,71
23 Kota Subulussalam 79,79 - 45,66 62,73
Indeks Provinsi Aceh 88,33 66,85 56,48 69,14

Berdasarkan table diatas, Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh adalah
sebesar 69,14 atau berada dalam kondisi “cukup”.

2.5 Perbandingan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh


Tahun 2016 s.d Tahun 2018

Perbandingan IKLH Aceh tahun 2016s/d 2018 dapat dilihat pada tabel 2.5. untuk
indeks kualitas air terdapat penurunan sedikit namun statusnya masih sama seperti
tahun 2017. Untuk indeks kualitas udara juga mengalami penurunan walaupun
status indeksnya tidak berubah. Untuk Indeks Kualitas Tutupan Lahan mengalami
penurunan indeks walaupun masih berada dalam katagori ‘kurang’.Hal ini harus
menjadi perhatian bagi semua stakeholder di Aceh, utamanya DLHK Aceh, dalam
melakukan pengelolaan hutan. Sementara secara keseluruhan, IKLH Aceh
mengalami penurunan dari segi jumlah namun dari segi katagori tetap ‘cukup’.

13
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Tabel 2.5. Data Perbandingan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Aceh Tahun 2016 s.d 2018

2016 Status 2017 Status 2018 Status


Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup 65,08 Kurang 73,38 Cukup 69,14 Cukup
(IKLH)
Sangat
Indeks air 55,02 67,84 Cukup 66,85 Cukup
Kurang
Sangat Sangat Sangat
Indeks udara 86,26 89,87 88,33
Baik Baik Baik
Indeks kualitas
tutupan lahan Sangat
56,75 65,18 Kurang 56,48 Kurang
(Indeks Tutupan Kurang
Hutan/ITH)

14
Indek s Kualitas Lingk ungan Hidup (IKLH) Aceh Tahun 2018
Penjelasan Indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Aceh

A. RUMUS DAN KETERANGAN IKLH ACEH

Tabel 1 Indikator IKLH Aceh


Pogram Prioritas Indikator Kinerja Rumus Perhitungan Penanggung
No Penjelasan Sumber Data
Pembangunan Utama Jawab
1 2 3 4 5 6 7
1. Program Perlindungan dan 1. Meningkatnya Lihat Point B - RPJMA; Bidang Tata
Pengelolaan Lingkungan Hidup indeks Kualitas Lingkungan dan
Air; - Renstra; Pengendalian
Pencemaran
- Hasil DLHK Aceh;
Pemantauan
Lapangan yang Bidang
dilakukan oleh Pengendalian
DLHK Aceh yang Kerusakan
bersumber dari Lingkungan
dana APBA dan DLHK Aceh
APBN;

- Informasi Kinerja
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup Daerah
(IKPLHD) Aceh
yang berisikan
data dari
Kab/Kota se Aceh

1
2. Meningkatnya Lihat Point B - RPJMA; Bidang Tata
Indeks Kualitas - Renstra; Lingkungan dan
Udara - HasilPemantauan Pengendalian
Passive Sampler Pencemaran
yang berada di DLHK Aceh;
Kab/Kota di Aceh
Bidang
Pengendalian
Kerusakan
Lingkungan
3. Meningkatnya Lihat Point B - Renstra DLHK Aceh
Luas Area yang - Statistik
Dikonservasi Kehutanan Aceh

B. PENJELASAN MASING-MASING INDEKS

1. Penjelasan Indeks Kualitas Air


Perhitungan indeks untuk indikator kualitas air sungai di lakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003
tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Dalam pedoman tersebut dijelaskan antara lain mengenai penentuan status mutu air dengan metoda
indeks pencemaran (Pollution Index – PI). PIj adalah indeks pencemaran bagi peruntukan j yang merupakan fungsi dari Ci/Lij, dimana Ci menyatakan
konsentrasi parameter kualitas air I dan Lij menyatakan konsentrasi parameter kualitas air i yang dicantumkan dalam baku peruntukan air. Dalam hal ini
peruntukkan yang akan digunakan adalah klasifikasi mutu air kelas II berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

2
dimana:
(Ci/Lij) M adalah nilai maksimum dari Ci/Lij
(Ci/Lij) R adalah nilai rata-rata dari Ci/Lij
Evaluasi terhadap PIj adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi baku mutu atau kondisi baik, jika 0 <PIj ≤ 1
2. Tercemar Ringan, jika 1 <PIj ≤ 5,0
3. Tercemar Sedang, jika 5 <PIj ≤ 10
4. Tercemar Berat, jikaPIj> 10

Pada prinsipnya nilai PIj > 1 mempunyai arti bahwa air sungai tersebut tidak memenuhi baku peruntukan air, dalam hal ini mutu air kelas II.
Penghitungan indeks kualitas air dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Setiap lokasi dan waktu pemantauan kualitas air sungai dianggap sebagai satu sampel;
2. Hitung indeks pencemaran setiap sampel untuk parameter TSS, DO, BOD, COD, Total Phosphat, E. Coli dan Total Coliform;
3. Melakukan normalisasi dari rentang nilai 0% - 100% (terbaik -terburuk) jumlah sampel dengan nilai PIj > 1, menjadi nilai indeks dalam skala 0 – 100
(terburuk –terbaik)
Setiap provinsi/kabupaten/kota diwakili oleh satu sungai yang dipilih berdasarkan criteria sebagai berikut:
1. Sungai tersebut lintas provinsi/kab/kota, atau
2. Sungai prioritas untuk dikendalikan pencemarannya.

3
Pemantauan setiap sungai paling sedikit dilakukan empat kali setahun pada tiga lokasi sehingga setidaknya ada 12 sampel (data) kualitas air sungai
setiap tahunnya.

2. Penjelasan Indeks Kualitas Udara


Data kualitas udara didapatkan dari pemantauan di kabupaten/kota dengan menggunakan metoda passive sampler. Pemantauan dilakukan empat kali
per tahun dilokasi-lokasi yang mewakili daerah permukiman, industri, dan padat lalulintas kendaraan bermotor dan parameter yang diukur adalah SO2
dan NO2. Selanjutnya nilai konsentrasi rata Perhitungan nilai indeks pencemaran udara (IPU)dilakukan dengan formula sebagai berikut:

dimana :
IPU = Indeks pencemaran udara
IPNO2 = Indeks pencemar NO2
IPSO2 = Indeks pencemar SO2
Perhitungan indeks kualitas udara model EU adalah membandingkan nilai rata-rata tahunan terhadap standar EU Directives, apabila angkanya melebihi
1 (satu) maka berarti melebihi standar EU, begitu pula sebaliknya apa bila sama dan dibawah 1 (satu) artinya memenuhi standar dan lebih baik.
Selanjutnya rata-rata hasil pemantauan untuk parameter SO2 dan NO2 dibandingkan dengan Referensi EU mendapatkan Index Udara Model (Ieu).
Index Udara model EU dikonversikan menjadi indeks IKLH melalui persamaan sebagai berikut :

4
3. Penjelasan Luas Area Yang Dikonservasi
Berdasarkan klasifikasi yang telah ditetapkan hutan terbagi atas hutan primer dan hutan sekunder. Hutan primer adalah hutan yang belum
mendapatkan gangguan atau edikit sekali mendapat gangguan manusia. Sedangkan hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh melalui
suksesisekunder alami pada lahan hutan yang telah mengalami gangguan berat seperti lahan bekas pertambangan, peternakan, dan pertanian
menetap. Untuk menghitung indeks tutupan hutan yang pertama kali dilakukan adalah menjumlahkan luas hutan primer dan hutan sekunder untuk
setiap provinsi. Lebih penting lagi adalah setiap luas lahan harus memiliki proporsi luas hutan yang sama untuk menjaga kelestarian lingkungan
hidupnya. Dengan demikian, perhitungan indeks merupakan perbandingan luas hutan dibandingkan luas wilayah administrasinya. Angka persentase
yang diwajibkan adalah 30% berdasarkan UU 41/99 Kehutanan. Nilai indeks didapatkan dengan formula:

Dimana :
ITH = Indeks Tutupan Hutan
LTH = Luas Tutupan ber-Hutan
LKH = Luas Wilayah Provinsi

4. Penghitungan IKLH Provinsi


Untuk perhitungan IKLH Provinsi menggunakan formula sebagai berikut:

5
5. Rentang Nilai IKLH

Secara konsepsi, perhitungan indeks termasuk Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) memiliki sifat komparatif yang berarti nilai satu provinsi
relatif terhadap provinsi lainnya. Dalam perspektif IKLH, angka indeks ini bukan semata-mata peringkat, namun lebih kepada suatu dorongan upaya
perbaikan kualitas lingkungan hidup. Dalam konteks ini para pihak di tingkat provinsi terutama pemerintah provinsi dapat menjadikan IKLH sebagai
titik referensi untuk menuju angka ideal, yaitu 100. Semakin jauh denganangka 100, mengindikasikan harus semakin besar upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan(lihat tabel 2). Selain komparatif terhadap provinsi lainnya, angka indeks nasional dapat menjadi
acuan, apabila angka indeks provinsi berada dibawahnya (lebih kecil) artinya ada dalam kategori upaya yang harus terakselerasi sedangkan apabila
diatasnya (lebih besar) artinya ada dalam kategori pemeliharaan.

Pembagian kategori penjelasan kualitatif ini didasari pada sebaran angka dalam perhitungan Indeks (lihat gambar 1). Pembagian ini masih dapat
disempurnakan lagi seiring upaya pencapaian dalam membangun IKLH yang ideal. Kategorisasi penjelasan kualitatif ini dapat juga dijadikan dasar
pembuatan kebijakan dengan penggunaan bahasa yang digunakan lebih mudah dipahami sebagai bahasa komunikasi, terutama bagi publik. Sebagai
contoh, Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan D.I. Yogyakarta berada dalam katagori waspada. Hal ini dapat dijadikan bahasa bersama dari
seluruh pemangku kepentingan untuk berbuat sesuai dengan proporsi dan kemampuan masing-masing untuk memperbaiki kualitas lingkungan
hidup. Sebaliknya pada posisi teratas, yaitu Provinsi Papua Barat dengan kategori sangat baik harus berada pada posisi mempertahankan dan juga
selalu berupaya untuk meningkatkan pada posisi unggul.

6
Tabel 2 Rentang Nilai IKLH Gambar 1 Struktur IKLH Tabel 3 Indikator Parameter IKLH

IKLH
Unggul X > 90
Sangat Baik 82 < X ≤ 90
Baik 74 < X ≤ 82
Cukup 66 ≤ X ≤ 74
Kurang 58 ≤ X < 66
Sangat Kurang 50 ≤ X < 58
Waspada X < 50

C. KENAPA IKLH?

1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan indicator awal yang dijadikan sebagai alat ukur perkembangan kualitas lingkungan hidup.
Indeks ini merupakan modifikasi dari EPI (Environmental Performance Index) yang merupakan gambaran atau indikasi awal yang memberikan
kesimpulan cepat dari suatu kondisi lingkungan hidup pada lingkup dan periode tertentu.
2. Penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup terkai terat dengan kebutuhan sasaran pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan dalam
Rencana Pembangunan Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden No. 43 Tahun 2014, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 yang
memuat sasaran dan arah kebijakan yang terkait dengan Isu Strategis 25 berupa Peningkatan Keekonomian Keanekaragaman Hayatidan Kualitas
Lingkungan Hidup. PadaTahun 2015 ditargetkan angka sebesar 64,5 (dari nilai maksimum 100). Selain itu dalam Rancangan Teknokratik Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, IKLH juga menjadi ukuran utama untuk Sasaran Pokok Pembangunan Nasional
RPJMN 2015-2019, sebagaimana ditampilkan dalam Tabel 4.

7
Table 4 Sasaran Pokok Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019
NO PEMBANGUNAN BASELINE 2014 SASARAN 2019
1 Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 15,5% 26%
2 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 63,0 – 64,0 66,5 – 68,5
3 Tambahan Rehabilitasi Hutan 2 juta Ha (dalam dan 750 ribu Ha (dalam
luar kawasan) kawasan)
Sumber: RPJMN 2015-2019, KLHK (2015).

3. IKLH merupakan salah satu sasaran strategis Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan yang tertuang dalam Lampiran Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.39/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Lingkungan
Hidup Dan Kehutanan Tahun 2015-2019;

4. Peraturan Presiden (Perpres ) No. 43 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah 2015 mensyaratkan bahwa IKLH harus meningkat ke angka
64,50. Sementara Peraturan Presiden No. 2 Tahun2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2015-2019 tentang
perbaikan kualitas lingkungan hidup menetapkan target kualitas lingkungan hidup berada pada posisi 66,5-68,5 pada tahun 2019. Untuk
mencapai target ini, tentu diperlukan aksi nyata dari semua pemangku kepentingan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, dan
5. Tujuan penyusunan IKLH:
- Memberikan informasi kepada para pengambil keputusan di tingkat pusat dan Pemerintah Aceh tentang kondisi lingkungan di Aceh sebagai
bahan evaluasi kebijakan pembangunan bekelanjutan dan berwawasan lingkungan, dan
- Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada public tentang pencapaian target program-program Pemerintah Aceh di bidang pengelolaan
lingkungan hidup.

8
D. TARGET IKLH ACEH

Target IKLH provinsi Aceh bisa di lihat pada tabel 5 Penentuan angka target di dasarkan pada trend masing-masing indeks dan total indeks semua dari tahun
2013 – 2016 (lihat tabel 7), khususnya nilai indek spade tahun 2017 yang dijadikan baseline untuk target sampai dengan tahun 2022. Target IKLH Aceh
(termasuk target masing-masing indeks-nya) hanya meningkat sebesar 0,5 digit per tahun, hal ini juga mengingat IKLH nasional yang hanya menargetkan
naik sebesar 1 (satu) digit per tahunnya (lihat tabel 6). Jika melihat rentang penilaian IKLH maka katagori IKLH Provinsi Aceh berada dalam posisi sangat
kurang – kurang, sementara untuk IKLH nasional berada dalam rentang kurang – cukup. Untuk bias meningkatkan IKLH Aceh setidaknya perlu
memperhatikan beberapa hal diantaranya adalah kegiatan-kegiatan yang langsung berkenaan untuk meningkatkan Indeks tersebut. Disamping kegiatan
yang sudah berjalan seperti pengujian kualitas udara ambien, kualitas udara, pengendalian pencemaran dan daya dukung dan daya tamping sungai, perlu
juga di dukung dengan kegiatan-kegiatan yang baru untuk percepatan peningkatan IKLH diantaranya:
- Kegiatan Prokasih (program kali bersih) di kabupaten/kota;
- Pembangunan IPAL Komunal untuk kawasan perumahan dan pasar;
- Sosialisasi pencemaran air, udara dan tanah untuk masyarakat, industry dan kegiatan usaha lainnya;
- Pengadaan alat penangkap methane di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kabupaten/kota;
- Pengadaan alat-alat daur ulang sampah untuk masyarakat;
- Melaksanakan uji emisi kendaraan bermotor di kabupaten/kota;
- Pemasangan online monitoring (onlimo) system disungai-sungai prioritas di Aceh, dan
- Rehabilitasi sempadan sungai.

9
Tabel 5 Target IKLH Aceh Tahun 2017 – 2018 (asumsi kenaikan setiap indeks sebesar 0,5/tahun)
Kondisi Awal Kondisi
2018 2019 2020 2021 2022
(2017) Akhir
Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup (IKLH) Indeks 56,43 56,69 57,25 57,95 58,25 58,75 59,25

Indeks air
Indeks 57.12 57,5 58 58,5 59 59,5 60
Indeks udara Indeks 56.8 57 57,5 58 58,5 59 59,5
Indeks kualitas tutupan lahan
Indeks 55,63 56 56,5 57 57.5 58 58,5
(Indeks Tutupan Hutan/ITH)

Tabel 6 Target IKLH Aceh Tahun 2017 – 2018 (asumsi kenaikan setiap indeks sebesar 1 digit/tahun atau sama dengan target IKLH
nasional yang naik 1 digit per tahun)
Kondisi Awal Kondisi
2018 2019 2020 2021 2022
(2017) Akhir
Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup (IKLH) Indeks 56,43 56,9 57,9 58,9 59,9 60,9 61,9

Indeks air Indeks 57.12 58 59 60 61 62 63

Indek udara Indeks 56.8 57 58 59 60 61 62


Indeks kualitas tutupan lahan
Indeks 55,63 56 57 58 59 60 61
(Indeks Tutupan Hutan/ITH)

10
Tabel 7 Target IKLH nasional

2015 2016 2017 2018 2019 2020

Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup Indeks 64,5 65,5 66,5 67,5 68,5 69
(IKLH)

Tabel 8 Trend Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Aceh Tahun 2013 - 2018

IPU IPA ITH IKLH


TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2013 2014 2015 2016 2017 2018
77,70 97,51 60,07 56,80 89,87 56,80 56,50 58,02 57,79 57,12 67,84 66,85 63,71 65,64 65,64 55,63 65,18 56,48 63,71 70,11 71,02 42,67 73,38 69,14

11
12
Indeks Pencemaran Air Provinsi Aceh Tahun 2018
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

1 Kabupaten Aceh Tamiang


1,35 Cemar Ringan
1 Kr. Tamiang Desa Kaloy 55 7,50 1,9 18 0,08 900 2100 1,10 1,88 0,63 0,72 0,40 0,90 0,42 1,21 -0,04 0,63 0,72 0,40 0,90 0,42 0,61 1,21 0,95 Memenuhi Baku Mutu
2 Kr. Tamiang Desa Kaloy 22 5,72 1,9 18 0,010 780 2000 0,44 1,43 0,63 0,72 0,05 0,78 0,40 0,44 0,11 0,63 0,72 0,05 0,78 0,40 0,45 0,78 0,64 Memenuhi Baku Mutu
3 Kr. Tamiang Desa Kaloy 13 4,97 2,83 17 0,110 170 2100 0,26 1,24 0,94 0,68 0,55 0,17 0,42 0,26 0,17 0,94 0,68 0,55 0,17 0,42 0,46 0,94 0,74 Memenuhi Baku Mutu
4 Kr. Tamiang Desa Kaloy 73 7,84 1,9 16 0,060 110 140 1,46 1,96 0,63 0,64 0,30 0,11 0,03 1,82 -0,07 0,63 0,64 0,30 0,11 0,03 0,49 1,82 1,33 Cemar Ringan
5 Kr. Tamiang Jembatan Seumadam 48 5,64 2,02 18 0,120 750 1700 0,96 1,41 0,67 0,72 0,60 0,75 0,34 0,96 0,11 0,67 0,72 0,60 0,75 0,34 0,59 0,96 0,80 Memenuhi Baku Mutu
6 Kr. Tamiang Jembatan Seumadam 36 4,18 1,9 18 0,060 1100 2100 0,72 1,05 0,63 0,72 0,30 1,10 0,42 0,72 0,24 0,63 0,72 0,30 1,21 0,42 0,61 1,21 0,95 Memenuhi Baku Mutu
7 Kr. Tamiang Jembatan Seumadam 36 4,31 2,37 17 0,070 170 2400 0,72 1,08 0,79 0,68 0,35 0,17 0,48 0,72 0,22 0,79 0,68 0,35 0,17 0,48 0,49 0,79 0,66 Memenuhi Baku Mutu
8 Kr. Tamiang Jembatan Seumadam 70 6,39 1,9 16 0,060 60 78 1,40 1,60 0,63 0,64 0,30 0,06 0,02 1,73 0,05 0,63 0,64 0,30 0,06 0,02 0,49 1,73 1,27 Cemar Ringan
9 Kr. Tamiang Jembatan Gantung Desa
Kebun tengah Kec. 49 5,81 3,55 19 0,100 900 1400 0,98 1,45 1,18 0,76 0,50 0,90 0,28 0,98 0,10 1,37 0,76 0,50 0,90 0,28 0,70 1,37 1,08 Cemar Ringan
Kejuruan muda
10 Kr. Tamiang Jembatan Gantung Desa
Kebun tengah Kec. 48 5,18 1,90 18 0,060 900 1400 0,96 1,30 0,63 0,72 0,30 0,90 0,28 0,96 0,15 0,63 0,72 0,30 0,90 0,28 0,56 0,96 0,79 Memenuhi Baku Mutu
Kejuruan muda
11 Kr. Tamiang Jembatan Gantung Desa
Kebun tengah Kec. 24 5,54 3,03 17 0,100 140 2000 0,48 1,39 1,01 0,68 0,50 0,14 0,40 0,48 0,12 1,02 0,68 0,50 0,14 0,40 0,48 1,02 0,80 Memenuhi Baku Mutu
Kejuruan muda
12 Kr. Tamiang Jembatan Gantung Desa
Kebun tengah Kec. 48 6,09 1,9 17 0,147 140 170 0,96 1,52 0,63 0,68 0,74 0,14 0,03 0,96 0,08 0,63 0,68 0,74 0,14 0,03 0,47 0,96 0,75 Memenuhi Baku Mutu
Kejuruan muda

13 Kr. Tamiang Jembatan Sekerak 64 6,43 2,45 19 0,110 600 2000 1,28 1,61 0,82 0,76 0,55 0,60 0,40 1,54 0,05 0,82 0,76 0,55 0,60 0,40 0,67 1,54 1,19 Cemar Ringan

14 Kr. Tamiang Jembatan Sekerak 56 5,08 1,9 18 0,060 600 1100 1,12 1,27 0,63 0,72 0,30 0,60 0,22 1,25 0,16 0,63 0,72 0,30 0,60 0,22 0,55 1,25 0,96 Memenuhi Baku Mutu

15 Kr. Tamiang Jembatan Sekerak 61 5,6 3,39 18 0,060 140 1700 1,22 1,40 1,13 0,72 0,30 0,14 0,34 1,43 0,12 1,27 0,72 0,30 0,14 0,34 0,62 1,43 1,10 Cemar Ringan

16 Kr. Tamiang Jembatan Sekerak 55 7,32 1,9 17 0,157 170 200 1,10 1,83 0,63 0,68 0,79 0,17 0,04 1,21 -0,03 0,63 0,68 0,79 0,17 0,04 0,50 1,21 0,92 Memenuhi Baku Mutu
17 Kr. Tamiang Jembatan Kota Lintang 65 6,23 2,52 21 0,070 600 2100 1,30 1,56 0,84 0,84 0,35 0,60 0,42 1,57 0,06 0,84 0,84 0,35 0,60 0,42 0,67 1,57 1,21 Cemar Ringan
18 Kr. Tamiang Jembatan Kota Lintang 61 5,1 2,11 20 0,060 900 1700 1,22 1,28 0,70 0,80 0,30 0,90 0,34 1,43 0,16 0,70 0,80 0,30 0,90 0,34 0,66 1,43 1,12 Cemar Ringan
19 Kr. Tamiang Jembatan Kota Lintang 52 5,12 3,18 18 0,090 210 2800 1,04 1,28 1,06 0,72 0,45 0,21 0,56 1,09 0,16 1,13 0,72 0,45 0,21 0,56 0,62 1,13 0,91 Memenuhi Baku Mutu
20 Kr. Tamiang Jembatan Kota Lintang 49 6,57 1,9 17 0,060 90 110 0,98 1,64 0,63 0,68 0,30 0,09 0,02 0,98 0,04 0,63 0,68 0,30 0,09 0,02 0,39 0,98 0,75 Memenuhi Baku Mutu
21 Kr. Tamiang Jembatan Alur Manis 57 5,77 3,66 20 0,080 400 1700 1,14 1,44 1,22 0,80 0,40 0,40 0,34 1,28 0,10 1,43 0,80 0,40 0,40 0,34 0,68 1,43 1,12 Cemar Ringan
22 Kr. Tamiang Jembatan Alur Manis 62 4,90 1,90 19 0,060 600 1400 1,24 1,23 0,63 0,76 0,30 0,60 0,28 1,47 0,18 0,63 0,76 0,30 0,60 0,28 0,60 1,47 1,12 Cemar Ringan
23 Kr. Tamiang Jembatan Alur Manis 46 5,29 2,81 18 158,490 140 2100 0,92 1,32 0,94 0,72 792,45 0,14 0,42 0,92 0,14 0,94 0,72 15,49 0,14 0,42 2,68 15,49 11,12 Cemar Berat
24 Kr. Tamiang Jembatan Alur Manis 54 6,54 1,9 18 0,060 140 170 1,08 1,64 0,63 0,72 0,30 0,14 0,03 1,17 0,04 0,63 0,72 0,30 0,14 0,03 0,43 1,17 0,88 Memenuhi Baku Mutu
25 Kr. Tamiang Peukan Seureway 52,5 6,53 4,44 20,5 0,100 400 2000 1,05 1,63 1,48 0,82 0,50 0,40 0,40 1,11 0,04 1,85 0,82 0,50 0,40 0,40 0,73 1,85 1,41 Cemar Ringan
26 Kr. Tamiang Peukan Seureway 67,5 4,55 1,9 19 0,060 900 1200 1,35 1,14 0,63 0,76 0,30 0,90 0,24 1,65 0,20 0,63 0,76 0,30 0,90 0,24 0,67 1,65 1,26 Cemar Ringan
27 Kr. Tamiang Peukan Seureway 42,5 6,12 3,26 18 0,090 240 2800 0,85 1,53 1,09 0,72 0,45 0,24 0,56 0,85 0,07 1,18 0,72 0,45 0,24 0,56 0,58 1,18 0,93 Memenuhi Baku Mutu
28 Kr. Tamiang Peukan Seureway 55,5 6,31 1,9 18 0,060 170 210 1,11 1,58 0,63 0,72 0,30 0,17 0,04 1,23 0,06 0,63 0,72 0,30 0,17 0,04 0,45 1,23 0,92 Memenuhi Baku Mutu
2 Kabupaten Aceh Timur
Krueng Peureulak (Pemantauan Prov) 0,59 Memenuhi Baku Mutu
29 Kr.Peureulak Iembatan Besi Asamera
11 4,89 2,00 16 0,070 170 2100 0,22 1,22 0,67 0,64 0,35 0,17 0,42 0,22 0,18 0,67 0,64 0,35 0,17 0,42 0,38 0,67 0,54 Memenuhi Baku Mutu
Desa Kliet (Hulu)
Kr.Peureulak Dekat Pompa Air Irigasi
30 17 4,87 2 16 0,070 200 2500 0,34 1,22 0,67 0,64 0,35 0,20 0,50 0,34 0,18 0,67 0,64 0,35 0,20 0,50 0,41 0,67 0,55 Memenuhi Baku Mutu
Desa Teumpeun
31 Kr.Peureulak Jembatan Besi Pasar
Perlak Desa Tanjung 25 4,62 2 16 0,07 140 2100 0,50 1,16 0,67 0,64 0,35 0,14 0,42 0,50 0,20 0,67 0,64 0,35 0,14 0,42 0,42 0,67 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Tualang
32 Kr.Peureulak Jembatan Baja Beusa
Desa Beusa Merano 26 5,82 2,59 17 0,070 750 1400 0,52 1,46 0,86 0,68 0,35 0,75 0,28 0,52 0,10 0,86 0,68 0,35 0,75 0,28 0,51 0,86 0,71 Memenuhi Baku Mutu

33 Kr.Peureulak Dekat Pompa Air Desa


Matang Aron (Hilir) 28 4,49 2,09 17 0,07 240 2100 0,56 1,12 0,70 0,68 0,35 0,24 0,42 0,56 0,21 0,70 0,68 0,35 0,24 0,42 0,45 0,70 0,59 Memenuhi Baku Mutu
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

3 Kabupaten Pidie
Krueng Geumpang (Pemantauan Prov) 0,62 Memenuhi Baku Mutu

34 Kr. Geumpang Desa Bangkeih (Hulu) 51 5,55 2 16 0,07 400 1100 1,02 1,39 0,67 0,64 0,35 0,40 0,22 1,04 0,12 0,67 0,64 0,35 0,40 0,22 0,40 0,67 0,55 Memenuhi Baku Mutu

35 Kr. Geumpang Desa Bangkeih (Hulu) 23,5 8,4 2 17 0,049 400 780 0,47 2,10 0,67 0,68 0,25 0,40 0,16 0,47 -0,12 0,67 0,68 0,25 0,40 0,16 0,34 0,68 0,54 Memenuhi Baku Mutu
36 Kr. Geumpang Jembatan Besi Desa 41 6,18 2 16 0,07 780 1400 0,82 1,55 0,67 0,64 0,35 0,78 0,28 0,82 0,07 0,67 0,64 0,35 0,78 0,28 0,46 0,78 0,64 Memenuhi Baku Mutu
Bangkeih
Kr. Geumpang Jembatan Besi Desa
37 26 7,62 2 17 0,044 600 1700 0,52 1,91 0,67 0,68 0,22 0,60 0,34 0,52 -0,05 0,67 0,68 0,22 0,60 0,34 0,41 0,68 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Bangkeih
38 Kr. Geumpang Jembatan Besi Lhok 38 5,7 2,00 16 0,07 900 1700 0,76 1,43 0,67 0,64 0,35 0,90 0,34 0,76 0,11 0,67 0,64 0,35 0,90 0,34 0,50 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Turue
39 Kr. Geumpang Jembatan Besi Lhok
18 7,79 2 17 0,107 900 2000 0,36 1,95 0,67 0,68 0,54 0,90 0,40 0,36 -0,07 0,67 0,68 0,54 0,90 0,40 0,52 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Turue
40 Kr. Geumpang
Desa Alue Meunasah 36 6,11 2 16 0,07 600 1400 0,72 1,53 0,67 0,64 0,35 0,60 0,28 0,72 0,07 0,67 0,64 0,35 0,60 0,28 0,44 0,67 0,56 Memenuhi Baku Mutu

41 Kr. Geumpang
Desa Alue Meunasah 16 7,9 2 17 0,067 110 140 0,32 1,98 0,67 0,68 0,34 0,11 0,03 0,32 -0,08 0,67 0,68 0,34 0,11 0,03 0,29 0,68 0,52 Memenuhi Baku Mutu

42 Kr. Geumpang Jembatan Gantung Blang


36,5 5,97 2 17 0,07 900 1700 0,73 1,49 0,67 0,68 0,35 0,90 0,34 0,73 0,09 0,67 0,68 0,35 0,90 0,34 0,50 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Jamboe Mie
43 Kr. Geumpang Jembatan Gantung Blang 15 7,73 2 18 0,102 780 1400 0,30 1,93 0,67 0,72 0,51 0,78 0,28 0,30 -0,06 0,67 0,72 0,51 0,78 0,28 0,48 0,78 0,65 Memenuhi Baku Mutu
Jamboe Mie
4
Kabupaten Aceh Barat
Krueng Meureubo (Pemantauan Prov)
0,74 Memenuhi Baku Mutu

44 Kr. Mereubo Jembatan Gantung Desa


Ketambang Kec. Pantee 18 7,09 2 14 0,13 140 2400 0,36 1,77 0,67 0,56 0,65 0,14 0,48 0,36 -0,01 0,67 0,56 0,65 0,14 0,48 0,41 0,67 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Cermen (Hulu)
45 Kr. Mereubo Jembatan Rangka Baja
Desa Sawang Teubee 27 6,83 2,23 16 0,100 120 1400 0,54 1,71 0,74 0,64 0,50 0,12 0,28 0,54 0,01 0,74 0,64 0,50 0,12 0,28 0,38 0,74 0,59 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Kaway XVI
46 Kr. Mereubo Intake PDAM Gunong
Beurghang 30 6,15 2,48 16 0,09 110 2400 0,60 1,54 0,83 0,64 0,45 0,11 0,48 0,60 0,07 0,83 0,64 0,45 0,11 0,48 0,43 0,83 0,66 Memenuhi Baku Mutu

Kr. Mereubo Dekat Tanggul Desa Pasie


47 Aceh Tunong Kec. 29 5,23 3,48 17 0,08 900 1400 0,58 1,31 1,16 0,68 0,40 0,90 0,28 0,58 0,15 1,32 0,68 0,40 0,90 0,28 0,62 1,32 1,03 Cemar Ringan
Meureubo
48 Kr. Mereubo Jembatan Besi Desa Pasie
Pinang Kec. Meureubo 27,5 5,39 3,8 18 0,09 140 1200 0,55 1,35 1,27 0,72 0,45 0,14 0,24 0,55 0,13 1,51 0,72 0,45 0,14 0,24 0,53 1,51 1,13 Cemar Ringan
(Hilir)
Kr. Woyla Belakang Pesantren
Arraudhatul Awwaliyah
49 Desa Drin Mangko Kec.
39 5,99 2 18 0,07 600 2000 0,78 1,50 0,67 0,72 0,35 0,60 0,40 0,78 0,08 0,67 0,72 0,35 0,60 0,40 0,47 0,72 0,61 Memenuhi Baku Mutu
Woyla (Hulu)
50 Kr. Woyla Belakang Pesantren
Arraudhatul Awwaliyah
44 7,42 2,09 17 0,07 400 780 0,88 1,86 0,70 0,68 0,35 0,40 0,16 0,88 -0,04 0,70 0,68 0,35 0,40 0,16 0,37 0,70 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Desa Drin Mangko Kec.
Woyla (Hulu)
Kr. Woyla Jembatan Kuala Bhee
51 Desa Kuala Bhee Kec. 43 5,49 2 18 0,07 200 2400 0,86 1,37 0,67 0,72 0,35 0,20 0,48 0,86 0,13 0,67 0,72 0,35 0,20 0,48 0,42 0,72 0,59 Memenuhi Baku Mutu
Woyla
52 Kr. Woyla Jembatan Kuala Bhee
Desa Kuala Bhee Kec. 40 7,12 2,06 17 0,07 780 1400 0,80 1,78 0,69 0,68 0,35 0,78 0,28 0,80 -0,01 0,69 0,68 0,35 0,78 0,28 0,46 0,78 0,64 Memenuhi Baku Mutu
Woyla
Kr. Woyla Jembatan Rangka Baja
53 Desa Ranto Panyang Kec. 41 6,34 2,31 19 0,09 120 1700 0,82 1,59 0,77 0,76 0,45 0,12 0,34 0,82 0,06 0,77 0,76 0,45 0,12 0,34 0,42 0,77 0,62 Memenuhi Baku Mutu
Woyla Barat
54 Kr. Woyla Jembatan Rangka Baja
Desa Ranto Panyang Kec. 38 7,14 2 16 0,07 900 1700 0,76 1,79 0,67 0,64 0,35 0,90 0,34 0,76 -0,01 0,67 0,64 0,35 0,90 0,34 0,48 0,90 0,72 Memenuhi Baku Mutu
Woyla Barat
Kr. Woyla Jembatan Gantung Desa
55 Lhok Malee Kec. Woyla 40 5,26 2,2 20 0,07 170 2400 0,80 1,32 0,73 0,80 0,35 0,17 0,48 0,80 0,15 0,73 0,80 0,35 0,17 0,48 0,45 0,80 0,65 Memenuhi Baku Mutu
Barat
56 Kr. Woyla Jembatan Gantung Desa
Lhok Malee Kec. Woyla 41 6,82 3,16 17 0,08 800 2000 0,82 1,71 1,05 0,68 0,40 0,80 0,40 0,82 0,02 1,11 0,68 0,40 0,80 0,40 0,57 1,11 0,88 Memenuhi Baku Mutu
Barat
Kr. Woyla Jembatan Arongan
Lambalek Desa Peuribu
57 Kec. Arongan Lambalek
34,5 5,82 3,09 20 0,1 900 1400 0,69 1,46 1,03 0,80 0,50 0,90 0,28 0,69 0,10 1,06 0,80 0,50 0,90 0,28 0,61 1,06 0,87 Memenuhi Baku Mutu
(Hilir)
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

58 Kr. Woyla Jembatan Arongan


Lambalek Desa Peuribu 38,5 6,7 3,48 17 0,07 780 1400 0,77 1,68 1,16 0,68 0,35 0,78 0,28 0,77 0,03 1,32 0,68 0,35 0,78 0,28 0,57 1,32 1,02 Cemar Ringan
Kec. Arongan Lambalek
(Hilir)
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

5 Kabupaten Aceh Jaya

Krueng Sabee (Pemantauan Prov) 0,80 Memenuhi Baku Mutu

59 Kr. Sabee Desa Panggong (Hulu) 22 6,18 2 16 0,17 400 1100 0,44 1,55 0,67 0,64 0,85 0,40 0,22 0,44 0,07 0,67 0,64 0,85 0,40 0,22 0,47 0,85 0,69 Memenuhi Baku Mutu
60 Kr. Sabee Desa Panggong (Hulu) 31 7,15 2 16 0,07 210 1100 0,62 1,79 0,67 0,64 0,35 0,21 0,22 0,62 -0,01 0,67 0,64 0,35 0,21 0,22 0,35 0,67 0,53 Memenuhi Baku Mutu
61 Kr. Sabee Jmbatan Gantung 0,38 1,49 0,67 0,64 1,20 1,10 0,42
19 5,97 16 0,24 1100 2100 0,38 0,09 0,67 0,64 1,40 1,21 0,42 0,74 1,40 1,12 Cemar Ringan
Gumtha 2
Kr. Sabee Jmbatan Gantung 0,56 1,77 0,67 0,64 0,35 0,20 0,34
62 Gumtha
28 7,09 16 0,07 200 1700 0,56 -0,01 0,67 0,64 0,35 0,20 0,34 0,36 0,67 0,54 Memenuhi Baku Mutu
2
Kr. Sabee Intake PDAM Ranto 0,56 1,45 0,67 0,64 1,20 0,90 0,42
63 Panyang Ke. Krueng 28 5,80 2 16 0,24 900 2100 0,56 0,10 0,67 0,64 1,40 0,90 0,42 0,69 1,40 1,10 Cemar Ringan
Sabee
Kr. Sabee Intake PDAM Ranto 0,66 1,59 0,67 0,64 0,35 0,14 0,34
64 Panyang Ke. Krueng 33 6,34 2 16 0,07 140 1700 0,66 0,06 0,67 0,64 0,35 0,14 0,34 0,37 0,67 0,54 Memenuhi Baku Mutu
Sabee

Kr. Sabee Dekat panglong kayu 0,48 1,27 0,67 0,68 1,35 0,60 0,28
65 desa Datar Luas Kec. 24 5,07 2 17 0,27 600 1400 0,48 0,16 0,67 0,68 1,65 0,60 0,28 0,67 1,65 1,26 Cemar Ringan
Krueng Sabe
Kr. Sabee Dekat panglong kayu 0,72 1,61 0,67 0,64 0,35 0,17 0,42
66 desa Datar Luas Kec. 36 6,43 16 0,070 170 2100 0,72 0,05 0,67 0,64 0,35 0,17 0,42 0,38 0,67 0,54 Memenuhi Baku Mutu
Krueng Sabe 2
Kr. Sabee Kaude Krueng Sabee Kec. 0,45 1,28 0,67 0,68 1,20 0,78 0,34
67 22,5 5,12 2 17 0,24 780 1700 0,45 0,16 0,67 0,68 1,40 0,78 0,34 0,67 1,40 1,09 Cemar Ringan
Krueng Sabee (Hilir)
Kr. Sabee Kaude Krueng Sabee Kec. 0,69 1,64 0,67 0,68 0,35 0,20 0,22
68 34,5 6,56 2 17 0,07 200 1100 0,69 0,04 0,67 0,68 0,35 0,20 0,22 0,36 0,68 0,54 Memenuhi Baku Mutu
Krueng Sabee (Hilir)
Kr. Teunom Jembatan Gantung Desa 0,22 1,64 0,67 0,64 0,35 0,60 0,28
69 Alue Jong Kec. Pasie 11 6,55 2 16 0,07 600 1400 0,22 0,04 0,67 0,64 0,35 0,60 0,28 0,43 0,67 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Raya (Hulu)
Kr. Teunom Desa Turi Peuraya Kec. 0,28 1,72 0,67 0,68 0,35 0,78 0,34
70 14 6,87 2 17 0,07 780 1700 0,28 0,01 0,67 0,68 0,35 0,78 0,34 0,47 0,78 0,64 Memenuhi Baku Mutu
Pasie Raya
Kr. Teunom Desa Timplueng Kec. 0,32 1,70 0,67 0,68 0,35 0,90 0,42
71 16 6,80 2 17 0,07 900 2100 0,32 0,02 0,67 0,68 0,35 0,90 0,42 0,51 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Pasie Raya
Kr. Teunom Jembatan Besi Desa Paya 0,38 1,71 0,67 0,68 0,35 0,90 0,24
72 19 6,84 2 17 0,07 900 1200 0,38 0,01 0,67 0,68 0,35 0,90 0,24 0,48 0,90 0,72 Memenuhi Baku Mutu
Baroe Kec. Teunom
Kr. Teunom Desa Alue Ambang Kec. 0,47 0,98 0,67 0,68 0,35 1,10 0,42
73 23,5 3,92 2 17 0,07 1100 2100 0,47 0,98 0,67 0,68 0,35 1,21 0,42 0,72 1,21 0,99 Memenuhi Baku Mutu
Teunom (Hilir)

6 Kabupaten Bireuen

Krueng Peusangan (Pemantauan Prov) 0,76 Memenuhi Baku Mutu

74 Kr. Peusangan Desa Suka Tani Kec. Juli 0,32 1,44 0,67 0,64 0,35 0,78 0,34
16 5,76 2 16 0,07 780 1700 0,32 0,10 0,67 0,64 0,35 0,78 0,34 0,48 0,78 0,65 Memenuhi Baku Mutu
(Hulu)
75 Kr. Peusangan Jembatan besi desa 0,48 1,48 0,73 0,68 0,35 0,60 0,28
simpang Jaya Kec. Juli 24 5,91 2,2 17 0,07 600 1400 0,48 0,09 0,73 0,68 0,35 0,60 0,28 0,46 0,73 0,61 Memenuhi Baku Mutu

76 Kr. Peusangan Bendungan Intake PDAM 1,02 1,60 0,82 0,68 0,35 0,78 0,28
51 6,40 2,45 17 0,07 780 1400 1,04 0,05 0,82 0,68 0,35 0,78 0,28 0,49 0,82 0,67 Memenuhi Baku Mutu
Desa Beunyot Kec. Juli
77 Kr. Peusangan Jembatan Besi Desa Kubu 0,36 1,46 0,86 0,68 0,35 1,10 0,34
18 5,84 2,59 17 0,07 1100 1700 0,36 0,10 0,86 0,68 0,35 1,21 0,34 0,59 1,21 0,95 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Peusangan
78 Kr. Peusangan Desa Tingkeum Manyang 0,77 1,51 1,10 0,72 0,35 0,60 0,34
38,5 6,02 3,3 18 0,070 600 1700 0,77 0,08 1,21 0,72 0,35 0,60 0,34 0,55 1,21 0,94 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Kutablang (Hilir)
7 Kota Sabang
Memenuhi Baku
Danau Aneuk laot (Pemantauan Prov) 0,93
Mutu
79 Danau Aneuk Laot Inlet Danau (saluran
sumber air Gunung).
Lingkungan Putro Ijo 15 5,08 2 16 0,410 210 280 0,30 1,27 0,67 0,64 2,05 0,21 0,06 0,30 0,16 0,67 0,64 2,56 0,21 0,06 0,72 2,56 1,88 Cemar Ringan
Desa Aneuk Laot Kec.
Suka Karya
80 Danau Aneuk Laot Inlet Danau (saluran
sumber air Gunung).
Lingkungan Putro Ijo 24 8,58 2,6 16 0,070 1100 2100 0,48 2,15 0,87 0,64 0,35 1,10 0,42 0,48 -0,13 0,87 0,64 0,35 1,21 0,42 0,56 1,21 0,94 Memenuhi Baku Mutu
Desa Aneuk Laot Kec.
Suka Karya
81 Danau Aneuk Laot Tengah Danau
Lingkungan Putroe Ijo
Gampong Danau Aneuk
11 5,1 2 16 0,07 90 170 0,22 1,28 0,67 0,64 0,35 0,09 0,03 0,22 0,16 0,67 0,64 0,35 0,09 0,03 0,32 0,67 0,52 Memenuhi Baku Mutu
Laot Kec. Suka Karya
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

82 Danau Aneuk Laot Tengah Danau


Lingkungan Putroe Ijo
33 6,43 5,87 17 0,070 600 1400 0,66 1,61 1,96 0,68 0,35 0,60 0,28 0,66 0,05 2,46 0,68 0,35 0,60 0,28 0,74 2,46 1,81 Cemar Ringan
Gampong Danau Aneuk
Laot Kec. Suka Karya
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

83 Danau Aneuk Laot Intake


PDAM/Pemanfaatan Air
13 5,06 2 17 0,07 170 240 0,26 1,27 0,67 0,68 0,35 0,17 0,05 0,26 0,16 0,67 0,68 0,35 0,17 0,05 0,35 0,68 0,54 Memenuhi Baku Mutu
Desa Aneuk Laot Kec.
Suka Karya
84 Danau Aneuk Laot Intake
PDAM/Pemanfaatan Air
14 6,21 2 17 0,07 140 170 0,28 1,55 0,67 0,68 0,35 0,14 0,03 0,28 0,07 0,67 0,68 0,35 0,14 0,03 0,32 0,68 0,53 Memenuhi Baku Mutu
Desa Aneuk Laot Kec.
Suka Karya
85 Danau Aneuk Laot Komplek Mata Air dan
Swembat Desa Aneuk 18 5,21 2 17 0,070 140 280 0,36 1,30 0,67 0,68 0,35 0,14 0,06 0,36 0,15 0,67 0,68 0,35 0,14 0,06 0,34 0,68 0,54 Memenuhi Baku Mutu
Laot Kec. Suka Karya
86 Danau Aneuk Laot Komplek Mata Air dan
Swembat Desa Aneuk 12 5,50 2 17 0,140 400 1100 0,24 1,38 0,67 0,68 0,70 0,40 0,22 0,24 0,13 0,67 0,68 0,70 0,40 0,22 0,47 0,70 0,59 Memenuhi Baku Mutu
Laot Kec. Suka Karya
87 Danau Aneuk Laot Oulet Danau (Air Alur)
Desa Pasiran Kec. Suka 20,5 3,28 2 17 0,24 600 900 0,41 0,82 0,67 0,68 1,20 0,60 0,18 0,41 0,82 0,67 0,68 1,40 0,60 0,18 0,72 1,40 1,11 Cemar Ringan
Karya
88 Danau Aneuk Laot Oulet Danau (Air Alur)
Desa Pasiran Kec. Suka 30,5 4,4 3,08 17 0,16 600 1700 0,61 1,10 1,03 0,68 0,80 0,60 0,34 0,61 0,22 1,06 0,68 0,80 0,60 0,34 0,62 1,06 0,87 Memenuhi Baku Mutu
Karya

8 Kabupaten Aceh Tengah


Danau Laut Tawar (Pemantauan Prov) 0,83 Memenuhi Baku Mutu
89 Danau Laut Tawar Desa Toweran Kec. Lut 2,09 0,55 1,29 0,70 0,68 1,15 0,90 0,34
27,5 5,16 17 0,23 900 1700 0,55 0,15 0,70 0,68 1,30 0,90 0,34 0,68 1,30 1,04 Cemar Ringan
Tawar (Inlet Danau)
90 Danau Laut Tawar Desa Toweran Kec. Lut 2 0,58 1,73 0,67 0,64 0,35 1,10 0,48
Tawar (Inlet Danau) 29 6,93 16 0,07 1100 2400 0,58 0,01 0,67 0,64 0,35 1,21 0,48 0,56 1,21 0,94 Memenuhi Baku Mutu

91 Danau Laut Tawar Desa Pante Menye Kec. 0,68 1,29 0,69 0,68 0,95 0,60 0,34
Bintang (Alur Masuk ke 34 5,17 2,06 17 0,19 600 1700 0,68 0,15 0,69 0,68 0,95 0,60 0,34 0,57 0,95 0,78 Memenuhi Baku Mutu
Danau)
92 Danau Laut Tawar Desa Pante Menye Kec. 2 0,40 2,01 0,67 0,64 0,35 0,90 0,42
Bintang (Alur Masuk ke 20 8,02 16 0,07 900 2100 0,40 -0,09 0,67 0,64 0,35 0,90 0,42 0,48 0,90 0,72 Memenuhi Baku Mutu
Danau)
93 Danau Laut Tawar Mata Air Desa Kelitu Kec. 0,32 1,45 0,67 0,64 0,35 0,90 0,42
Bintang (Alur yang 16 5,78 2 16 0,07 900 2100 0,32 0,10 0,67 0,64 0,35 0,90 0,42 0,51 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Mengalir ke Danau)
94 Danau Laut Tawar Mata Air Desa Kelitu Kec. 2 0,24 1,73 0,67 0,64 0,35 0,90 0,40
Bintang (Alur yang 12 6,93 16 0,07 900 2000 0,24 0,01 0,67 0,64 0,35 0,90 0,40 0,49 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Mengalir ke Danau)
95 Danau Laut Tawar Intake PDAM Desa 0,28 1,47 0,85 0,72 0,15 0,60 0,34
14 5,87 2,55 18 0,030 600 1700 0,28 0,09 0,85 0,72 0,15 0,60 0,34 0,46 0,85 0,68 Memenuhi Baku Mutu
Mendale Kec. Bayakan
96 Danau Laut Tawar Intake PDAM Desa 2 0,48 2,11 0,67 0,64 0,35 1,10 0,48
24 8,42 16 0,070 1100 2400 0,48 -0,12 0,67 0,64 0,35 1,21 0,48 0,54 1,21 0,93 Memenuhi Baku Mutu
Mendale Kec. Bayakan
97 Danau Laut Tawar Tengah Danau Desa 15 7,85 2,7 18 0,07 780 2100 0,30 1,96 0,90 0,72 0,35 0,78 0,42 0,30 -0,07 0,90 0,72 0,35 0,78 0,42 0,52 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Dedalu Kec. Lut Tawar
98 Danau Laut Tawar Tengah Danau Desa 2 0,36 1,62 0,67 0,68 0,35 0,90 0,34
18 6,47 17 0,070 900 1700 0,36 0,04 0,67 0,68 0,35 0,90 0,34 0,50 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Dedalu Kec. Lut Tawar
99 Danau Laut Tawar Desa Balee Bawah Kec. 0,20 1,44 0,84 0,72 0,35 1,10 0,48
Lut Tawar (Outlet Danau) 10 5,75 2,52 18 0,070 1100 2400 0,20 0,10 0,84 0,72 0,35 1,21 0,48 0,62 1,21 0,96 Memenuhi Baku Mutu

100 Danau Laut Tawar Jembatan Besi Desa Bale 21,5 6,09
2
17 0,070 1100 2400 0,43 1,52 0,67 0,68 0,35 1,10 0,48 0,43 0,08 0,67 0,68 0,35 1,21 0,48 0,58 1,21 0,95 Memenuhi Baku Mutu
Bawah
9 Kabupaten Aceh Utara

Krueng Keureuto (Pemantauan Prov) 0,63 Memenuhi Baku Mutu

101 Krueng Keureuto Gp. Teungoh Seuleumak 0,95 1,63 0,77 0,68 0,35 0,40 0,22
47,5 6,53 2,3 17 0,070 400 1100 0,95 0,04 0,77 0,68 0,35 0,40 0,22 0,41 0,77 0,61 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Matang Kuli (Hulu)
102 Krueng Keureuto Gp. Teungoh Seuleumak 24 7,10 2 16 0,160 140 1700 0,48 1,78 0,67 0,64 0,80 0,14 0,34 0,48 -0,01 0,67 0,64 0,80 0,14 0,34 0,43 0,80 0,64 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Matang Kuli (Hulu)
103 Krueng Keureuto Jembatan Besi Desa
Parang Sikureueng Kec. 18 6,2 2,63 17 0,070 780 1700 0,36 1,55 0,88 0,68 0,35 0,78 0,34 0,36 0,07 0,88 0,68 0,35 0,78 0,34 0,52 0,88 0,72 Memenuhi Baku Mutu
Matang Kuli
104 Krueng Keureuto Jembatan Besi Desa
Parang Sikureueng Kec. 26 6,7 2 16 0,038 780 2100 0,52 1,68 0,67 0,64 0,19 0,78 0,42 0,52 0,03 0,67 0,64 0,19 0,78 0,42 0,45 0,78 0,64 Memenuhi Baku Mutu
Matang Kuli
105 Krueng Keureuto Jembatan Besi Gampong
Keude Lhoksukon 18 6,2 2,63 17 0,07 600 1400 0,36 1,55 0,88 0,68 0,35 0,60 0,28 0,36 0,07 0,88 0,68 0,35 0,60 0,28 0,48 0,88 0,71 Memenuhi Baku Mutu
Kec.Lhoksukon
108 Krueng Keureuto Jembatan Besi Gampong
Keude Lhoksukon
58 6,5 2 16 0,067 600 1400 1,16 1,63 0,67 0,64 0,34 0,60 0,28 1,32 0,04 0,67 0,64 0,34 0,60 0,28 0,43 0,67 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Kec.Lhoksukon
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

109 Krueng Keureuto Desa Meunasah Asan 15 6,11 3,32 18 0,070 780 1400 0,30 1,53 1,11 0,72 0,35 0,78 0,28 0,30 0,07 1,22 0,72 0,35 0,78 0,28 0,57 1,22 0,95 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Lhoksukon
110 Krueng Keureuto Desa Meunasah Asan
72 6,1 2 16 0,181 400 780 1,44 1,53 0,67 0,64 0,91 0,40 0,16 1,79 0,08 0,67 0,64 0,91 0,40 0,16 0,47 0,91 0,72 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Lhoksukon
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

111 Krueng Keureuto Jembatan gantung


Gampong Trieng pantang
14 6,98 3,68 18 0,07 600 1400 0,28 1,75 1,23 0,72 0,35 0,60 0,28 0,28 0,00 1,44 0,72 0,35 0,60 0,28 0,57 1,44 1,10 Cemar Ringan
Kec. Lhoksukon (Hilir)

112 Krueng Keureuto Jembatan gantung


Gampong Trieng pantang
75,5 5,9 2 16 0,165 170 1700 1,51 1,48 0,67 0,64 0,83 0,17 0,34 1,89 0,09 0,67 0,64 0,83 0,17 0,34 0,46 0,83 0,67 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Lhoksukon (Hilir)

10 Kabupaten Aceh Besar

0,80 Memenuhi Baku Mutu

113 Kr. Aceh Desa Peunaloy (Hulu)


17 6,76 2,05 17 0,14 780 1700 0,34 1,69 0,68 0,68 0,70 0,78 0,34 0,34 0,02 0,68 0,68 0,70 0,78 0,34 0,53 0,78 0,67 Memenuhi Baku Mutu
114 Kr. Aceh Jembatan Pasar Indrapuri
51 5,23 2,14 17 0,19 1100 2100 1,02 1,31 0,71 0,68 0,95 1,10 0,42 1,04 0,15 0,71 0,68 0,95 1,21 0,42 0,69 1,21 0,98 Memenuhi Baku Mutu

115 Kr. Aceh Desa Jurong Peujeura


34 4,98 1,9 16,0 0,2 780 1400 0,68 1,25 0,63 0,64 1,00 0,78 0,28 0,68 0,17 0,63 0,64 FALSE 0,78 0,28 0,50 0,78 0,66 Memenuhi Baku Mutu
Bendungan Karet
116 Kr. Aceh Belakang Pesantren Al 1,9
33 4,69 16 0,14 1100 2100 0,66 1,17 0,63 0,64 0,70 1,10 0,42 0,66 0,19 0,63 0,64 0,70 1,21 0,42 0,63 1,21 0,96 Memenuhi Baku Mutu
Manar Desa Bakoy Kec.
117 Kr. Aceh Jembatan Cot Iri Desa
30 5,88 1,9 16,0 0,06 900 1700 0,60 1,47 0,63 0,64 0,30 0,90 0,34 0,60 0,09 0,63 0,64 0,30 0,90 0,34 0,48 0,90 0,72 Memenuhi Baku Mutu
Cot Iri Kec. Krueng
11 Kota Banda Aceh 1,19 Cemar Ringan
118 Kr. Aceh Jembatan Sp. Surabaya
22 4,36 1,9 16 0,400 900 1700 0,44 1,09 0,63 0,64 2,00 0,90 0,34 0,44 0,22 0,63 0,64 2,51 0,90 0,34 0,87 2,51 1,88 Cemar Ringan
Desa Suka Damai Banda
119 Kr. Aceh Belakang Mesjid Pasar
29,5 4,93 1,9 16 0,060 900 2100 0,59 1,23 0,63 0,64 0,30 0,90 0,42 0,59 0,17 0,63 0,64 0,30 0,90 0,42 0,51 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Ikan Peunayong (Hilir)
120 Kr. Aceh Jembatan Lamnyong
Desa Lamnyong Banda 22 5,49 1,90 16 0,33 600 1700 0,44 1,37 0,63 0,64 1,65 0,60 0,34 0,44 0,13 0,63 0,64 2,09 0,60 0,34 0,74 2,09 1,57 Cemar Ringan
Aceh
121 Kr. Aceh
Jembatan Kr. Cut Desa 26,5 5,29 2,04 17 0,06 600 1400 0,53 1,32 0,68 0,68 0,30 0,60 0,28 0,53 0,14 0,68 0,68 0,30 0,60 0,28 0,45 0,68 0,58 Memenuhi Baku Mutu
Tibang Banda Aceh

12 Kabupaten Aceh Barat Daya


122 Kr. Baroe Jln. Alur Balok Desa
Panton Pawoh 24 6,76 2 17 0,07 240 2600 0,48 1,69 0,67 0,68 0,35 0,24 0,52 0,48 0,02 0,67 0,68 0,35 0,24 0,52 0,41 0,68 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Kec.Labuhan Haji (Hulu)
123 Kr. Baroe Jln. Alur Balok Desa
Panton Pawoh 51 7,32 2,00 18 0,07 600 1400 1,02 1,83 0,67 0,72 0,35 0,60 0,28 1,04 -0,03 0,67 0,72 0,35 0,60 0,28 0,43 0,72 0,59 Memenuhi Baku Mutu
Kec.Labuhan Haji (Hulu)
124 Kr. Baroe Jln. Alur Balok Desa
Panton Pawoh Kec. 27 6,87 2 16,0 0,07 210 2600 0,54 1,72 0,67 0,64 0,35 0,21 0,52 0,54 0,01 0,67 0,64 0,35 0,21 0,52 0,40 0,67 0,55 Memenuhi Baku Mutu
Labuhan Haji
125 Kr. Baroe Jln. Alur Balok Desa 2
Panton Pawoh Kec. 52 7,17 17 0,07 900 1700 1,04 1,79 0,67 0,68 0,35 0,90 0,34 1,09 -0,01 0,67 0,68 0,35 0,90 0,34 0,49 0,90 0,72 Memenuhi Baku Mutu
Labuhan Haji
126 Kr. Baroe Jln. Guru Ceh Breh Desa
Alue Trienggadeng Kec.
30 6,54 2 17,0 0,07 260 2600 0,60 1,64 0,67 0,68 0,35 0,26 0,52 0,60 0,04 0,67 0,68 0,35 0,26 0,52 0,42 0,68 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Lembah Sabil

127 Kr. Baroe Jln. Guru Ceh Breh Desa


Alue Trienggadeng Kec.
46 7,11 2 17,0 0,07 140 210 0,92 1,78 0,67 0,68 0,35 0,14 0,04 0,92 -0,01 0,67 0,68 0,35 0,14 0,04 0,31 0,68 0,53 Memenuhi Baku Mutu
Lembah Sabil

128 Kr. Baroe Dekat Jembatan Kr. Baru


Kec. Labuhan Barat 31 6,34 2 17,0 0,07 200 2600 0,62 1,59 0,67 0,68 0,35 0,20 0,52 0,62 0,06 0,67 0,68 0,35 0,20 0,52 0,41 0,68 0,56 Memenuhi Baku Mutu

129 Kr. Baroe Dekat Jembatan Kr. Baru


Kec. Labuhan Barat 47 7,05 2 17,0 0,07 780 2000 0,94 1,76 0,67 0,68 0,35 0,78 0,40 0,94 0,00 0,67 0,68 0,35 0,78 0,40 0,48 0,78 0,65 Memenuhi Baku Mutu

Kr. Baroe Desa Meunasah Tengah


130 29,5 6,76 2 17,0 0,07 200 2400 0,59 1,69 0,67 0,68 0,35 0,20 0,48 0,59 0,02 0,67 0,68 0,35 0,20 0,48 0,40 0,68 0,56 Memenuhi Baku Mutu
Kec. Lembah sabil (Hilir)
131 Kr. Baroe Desa Meunasah Tengah
Kec. Lembah sabil (Hilir) 45,5 7,19 2 18,0 0,07 140 240 0,91 1,80 0,67 0,72 0,35 0,14 0,05 0,91 -0,02 0,67 0,72 0,35 0,14 0,05 0,32 0,72 0,56 Memenuhi Baku Mutu

13 Kabupaten Nagan Raya


132 Kr. Tripa Desa gunung Cut Kec.
49 6,05 2 17 0,070 900 2000 0,98 1,51 0,67 0,68 0,35 0,90 0,40 0,98 0,08 0,67 0,68 0,35 0,90 0,40 0,51 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Darul makmur (Hulu)
133 Kr. Tripa Desa gunung Cut Kec.
68 7,91 2 17 0,070 400 1100 1,36 1,98 0,67 0,68 0,35 0,40 0,22 1,67 -0,08 0,67 0,68 0,35 0,40 0,22 0,37 0,68 0,55 Memenuhi Baku Mutu
Darul makmur (Hulu)
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

134 Kr. Tripa Jembatan Besi Desa Lam


ie Kec. Darul Makmur 61 6,09 2,00 17 0,07 600 1400 1,22 1,52 0,67 0,68 0,35 0,60 0,28 1,43 0,08 0,67 0,68 0,35 0,60 0,28 0,44 0,68 0,57 Memenuhi Baku Mutu

135 Kr. Tripa Jembatan Besi Desa Lam


ie Kec. Darul Makmur 64 7,93 2 17 0,07 600 900 1,28 1,98 0,67 0,68 0,35 0,60 0,18 1,54 -0,08 0,67 0,68 0,35 0,60 0,18 0,40 0,68 0,56 Memenuhi Baku Mutu
HASIL Ci/Lix Ci/Lix Baru

NO Nama Sungai Titik Sampling Bln Tgl Cuaca Total Total Total (Ci/Lix)R (Ci/Lix)M Pij Status Mutu Air
TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli TSS DO BOD COD Fosfat E-Coli
Coliform Coliform Coliform

136 Kr. Tripa Desa Mon Dua Kec. Tripa


70 7,03 2 16 0,350 140 1700 1,40 1,76 0,67 0,64 1,75 0,14 0,34 1,73 0,00 0,67 0,64 2,22 0,14 0,34 0,67 2,22 1,64 Cemar Ringan

137 Kr. Tripa Desa Mon Dua Kec. Tripa 55 7,84 2,82 17 0,070 400 1400 1,10 1,96 0,94 0,68 0,35 0,40 0,28 1,21 -0,07 0,94 0,68 0,35 0,40 0,28 0,43 0,94 0,73 Memenuhi Baku Mutu
138 Kr. Tripa Desa Neubok Yee Kec. 68 5,49 2,00 16 0,07 170 2100 1,36 1,37 0,67 0,64 0,35 0,17 0,42 1,67 0,13 0,67 0,64 0,35 0,17 0,42 0,40 0,67 0,55 Memenuhi Baku Mutu
Tripa
139 Kr. Tripa Desa Neubok Yee Kec.
52 7,88 2 18 0,07 400 900 1,04 1,97 0,67 0,72 0,35 0,40 0,18 1,09 -0,07 0,67 0,72 0,35 0,40 0,18 0,37 0,72 0,57 Memenuhi Baku Mutu
Tripa
140 Kr. Tripa Desa Drien Tujuh Kec. 68,5 5,54 2 17 0,07 170 1700 1,37 1,39 0,67 0,68 0,35 0,17 0,34 1,68 0,12 0,67 0,68 0,35 0,17 0,34 0,39 0,68 0,55 Memenuhi Baku Mutu
Tripa (Hilir)
141 Kr. Tripa Desa Drien Tujuh Kec.
53,5 7,79 2 18 0,07 900 2400 1,07 1,95 0,67 0,72 0,35 0,90 0,48 1,15 -0,07 0,67 0,72 0,35 0,90 0,48 0,51 0,90 0,73 Memenuhi Baku Mutu
Tripa (Hilir)
Indeks Kualitas Udara Provinsi Aceh Tahun 2018
NO2 SO2 REFERENCE EU INDEX EU Index Udara
Rerata Rerata Index Udara
No Kab/Kota (Index Annual
A B C1 C2 A B C1 C2 NO2 SO2 NO2 SO2 NO2 SO2 2017 IKLH
model EU-Ieu)

1 Banda Aceh 13,90 3,00 5,70 7,00 21,61 13,18 8,29 11,23 7,40 13,58 40 20 0,19 0,68 0,43 81,56
2 Kab. Aceh Besar 13,25 2,86 3,26 2,75 11,03 5,34 5,00 3,94 5,53 6,33 40 20 0,14 0,32 0,23 92,93
3 Kab. Pidie 16,50 4,85 1,46 4,70 8,08 5,17 10,94 10,69 6,88 8,72 40 20 0,17 0,44 0,30 88,67
4 Kab. Pidie Jaya 14,75 8,40 5,80 2,50 12,83 9,17 4,64 5,22 7,86 7,96 40 20 0,20 0,40 0,30 89,03
5 Kab. Bireuen 3,71 3,65 7,10 8,40 25,46 3,21 8,45 3,46 5,72 10,15 40 20 0,14 0,51 0,33 87,50
6 Kota Lhokseumawe 10,18 7,28 7,69 6,93 8,15 9,81 19,80 15,07 8,02 13,20 40 20 0,20 0,66 0,43 81,65
7 Kab. Aceh Timur 7,65 11,90 5,80 6,80 9,63 15,34 4,92 3,93 8,04 8,45 40 20 0,20 0,42 0,31 88,23
8 Kota Langsa 9,60 2,01 10,10 9,00 5,85 3,03 8,25 8,05 7,68 6,29 40 20 0,19 0,31 0,25 91,49
9 Kab. Aceh Tamiang 1,69 7,30 4,10 4,70 3,50 11,67 4,51 6,50 4,45 6,54 40 20 0,11 0,33 0,22 93,38
10 Kab. Bener Meriah 10,55 10,05 9,70 4,10 3,08 10,45 8,01 4,15 8,60 6,42 40 20 0,22 0,32 0,27 90,67
11 Kab. Aceh Tengah 10,95 9,25 5,16 8,15 13,86 4,58 10,74 5,24 8,38 8,60 40 20 0,21 0,43 0,32 87,79
12 Kab. Aceh Jaya 4,50 2,70 2,70 0,31 5,47 5,28 4,00 15,85 2,55 7,65 40 20 0,06 0,38 0,22 93,16
13 Kab. Aceh Barat 7,45 6,60 2,60 5,95 4,65 11,14 11,84 11,53 5,65 9,79 40 20 0,14 0,49 0,32 88,03
14 Kab. Nagan Raya 9,20 2,55 1,51 3,05 10,18 9,89 3,88 6,69 4,08 7,66 40 20 0,10 0,38 0,24 92,09
15 Kab. Aceh Barat Daya 12,30 2,45 3,45 0,60 18,74 21,91 7,16 6,27 4,70 13,52 40 20 0,12 0,68 0,40 83,51
16 Kab. Aceh Selatan 16,20 4,82 2,50 3,35 4,02 4,53 13,82 2,92 6,72 6,32 40 20 0,17 0,32 0,24 92,11
17 Kota Subulussalam 3,36 2,00 2,80 3,10 18,59 21,82 18,92 9,26 2,81 17,15 40 20 0,07 0,86 0,46 79,79

Keterangan sampling rerata 6,18 9,31 40,00 20,00 0,15 0,47 0,31 88,33
1. Sumber Data DLHK 2017

Rerata Refere
Parameter Index
catatan Pemantauan nsi EU
<2,57 = 2,47 NO2 6,18 40 0,15
<0,41 = 0,31 SO2 9,31 20 0,47
Indeks Udara 0,31
IPU Provinsi Aceh 88,33
Indeks Tutupan Hutan Provinsi Aceh Tahun 2018

Luas Luas Tutupan Tutupan Indeks


No Kabupaten/Kota
Wilayah(ha) Hutan (ha) Hutan (%) Tutupan Hutan

1 ACEH BARAT 282.340,50 120.322,98 42,62% 54,94


2 ACEH BARAT DAYA 192.932,23 125.212,79 64,90% 75,46
3 ACEH BESAR 288.777,16 102.588,32 35,53% 48,41
4 ACEH JAYA 390.274,53 243.558,40 62,41% 73,16
5 ACEH SELATAN 421.422,28 298.220,96 70,77% 80,86
6 ACEH SINGKIL 188.817,91 58.497,27 30,98% 44,23
7 ACEH TAMIANG 211.527,26 63.985,42 30,25% 43,55
8 ACEH TENGAH 450.353,22 314.466,72 69,83% 80,00
9 ACEH TENGGARA 410.364,56 330.833,99 80,62% 89,94
10 ACEH TIMUR 541.096,94 260.421,50 48,13% 60,02
11 ACEH UTARA 271.321,92 45.355,31 16,72% 31,09
12 BANDA ACEH 5.557,85 - 0,00% 15,70
13 BENER MERIAH 192.994,67 106.611,09 55,24% 66,57
14 BIREUEN 179.284,11 68.058,44 37,96% 50,66
15 GAYO LUES 551.552,04 429.471,04 77,87% 87,40
16 LANGSA 21.873,05 3.976,71 18,18% 32,44
17 LHOKSEUMAWE 13.641,40 9,98 0,07% 15,77
18 NAGAN RAYA 346.128,02 152.014,47 43,92% 56,14
19 PIDIE 313.978,04 186.680,60 59,46% 70,45
20 PIDIE JAYA 95.669,96 53.949,44 56,39% 67,63
21 SABANG 12.329,21 3.227,03 26,17% 39,80
22 SIMEULUE 183.195,54 106.307,67 58,03% 69,13
23 SUBULUSSALAM 118.074,49 38.420,97 32,54% 45,66
5683506,89 3112191,09 54,76% 56,48

Indeks Tutupan Hutan Provinsi Aceh 2018 adalah 56,48


Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Provinsi Aceh Tahun 2018
Indeks
No Kab/Kota Indeks Udara Indeks Air Tutupan IKLH
Hutan
1 Kab. Simeuleu - - 69,13 69,13
2 Kab. Aceh Singkil - - 44,23 44,23
3 Kab. Aceh Selatan 92,11 - 80,86 86,49
4 Kab. Aceh Tenggara - - 89,94 89,94
5 Kab. Aceh Timur 88,23 70,00 60,02 72,75
6 Kab. Aceh Tengah 87,79 68,33 80,00 78,71
7 Kab. Aceh Barat 88,03 66,00 54,94 69,66
8 Kab. Aceh Besar 92,93 70,00 48,41 70,45
9 Kab. Pidie 88,67 70,00 70,45 76,37
10 Kab. Bireuen 87,50 70,00 50,66 69,38
11 Kab. Aceh Utara - 68,00 31,09 49,55
12 Kab. Aceh Barat Daya 83,51 70,00 75,46 76,32
13 Kab. Gayo Lues - - 87,40 87,40
14 Kab. Aceh Tamiang 93,38 60,00 43,55 65,64
15 Kab. Nagan Raya 92,09 68,00 56,14 72,08
16 Kab. Aceh Jaya 93,16 64,67 73,16 77,00
17 Kab. Bener Meriah 90,67 - 66,57 78,62
18 Kab. Pidie Jaya 89,03 - 67,63 78,33
19 Kota Banda Aceh 81,56 60,00 15,70 52,42
20 Kota Sabang - 64,00 39,80 51,90
21 Kota Langsa 91,49 - 32,44 61,96
22 Kota Lhokseumawe 81,65 - 15,77 48,71
23 Kota Subulussalam 79,79 - 45,66 62,73
Indeks Provinsi Aceh 88,33 66,85 56,48 69,14

Anda mungkin juga menyukai