Anda di halaman 1dari 16

TUGAS AMDAL

Disusun Oleh :
RIBCA MARTHA LAOLI
DBD 114 015

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN / PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan anugrah dan rahmat-Nya dan mengingat pentingnya mata kuliah ini,
maka penulis

dapat menyelesaikan makalah tentang Analisis Dampak

Lingkungan tepat pada waktunya.


Dalam

penulisan

tugas

ini,

penulis

menyadari

bahwa

masih

banyak

kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
demi kesempurnaan penulisan tugas ini kedepannya.
Penulis berharap semoga Makalah ini dapat dapat dipahami dan dimengerti oleh
pembaca serta berguna bagi mahasiswa Fakultas Teknik pada umumnya dan
mahasiswa Teknik Pertambangan pada khususnya.

Palangkaraya, Oktober 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................

1.3 Tujuan......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis Dampak Lingkungan...............................................

2.2 Prosedur Penelitian Kegiatan Analisis Dampak......................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 12
3.2 Saran........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, tapi pada umumnya pembangunan tersebut mempengaruhi perubahan
tatanan lingkungan di sekitar area tersebut yang di luar tujuan pembangunan ini
yang biasa di sebut dengan dampak. Arti dampak disini adalah perubahan
lingkungan yang amat mendasar yang diakibatkan oleh kegiatan.
Dalam studi Amdal dampak lingkungan meliputi komponen atau lingkungan
kimia, geografi, kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya maupun kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu di perlukan suatu perkiraan dampak untuk
meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi. ANDAL adalah telaahan
secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang
direncanakan. Pengertian diatas yang perlu digarisbawahi adalah tidak semua
rencana kegiatan harus dilengkapi dengan ANDAL, tetapi hanya kegiatan yang
dianggap akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila telah dapat
disusun rencana pengelolaan lingkungan, sedang rencana pengelolaan lingkungan
dapat disusun apabila telah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat
dari proyek-proyek pembangunan yang akan dibangun.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Analisis Dampak Lingkungan.
2. Bagaimana Prosedur Penelitian Kegiatan Analisis Dampak.
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Analisis Dampak Lingkungan.
2. Untuk Mengetahui Prosedur Penelitian Kegiatan Analisis Dampak Lingkungan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Dampak Lingkungan


Analisa dampak lingkungan atau disingkat menjadi Andal sudah dikembangkan
oleh beberapa negara maju sejak tahun 1970 dengan nama Environmental Impact
Analysis atau Environmental Impact Assesment yang kedua-duanya disingkat
menjadi EIA.
Analisis dampak lingkungan adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan, sedang analisis mengenai
dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang
direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan. Analisis mengenai dampak lingkungan atau Amdal
dirumuskan sebagai status analisis mengenai dampak lingkungan dari suatu
proyek yang meliputi pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak proyek dari
bangunannya, prosesnya maupun sistem dari proyek terhadap lingkungan yang
berlanjut ke lingkungan hidup manusia, yang meliputi penyusunan PIL, TOR
Andal, RKL dan RPL.
Dampak
Impact atau Dampak di sini diartikan ssebagai adanya suatu benturan antar dua
kepentingan, yaitu kepentingan pembangunna proyek dengan kepentingan usaha
melestarikan kualitas lingkungan yang baik.
Dampak yang diartikan dari benturan dua kepentingan antara kegiatan (proyek
pembangunan) yang akan dijalankan di lingkungan
Dalam perkembanan dianalisis bukanlah hanya dampak negatif saja tetapi juga
dampak positifnya dengan bobot analisis yang sama. Apabila didefinisikan maka
dampak ialah setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan akibat adanya
aktivitas manusia. Di sini tidak disebutkan karena adanya proyek, karena sering
proyek diartikan sebagai bangunan fisik saja, sedangkan banyak proyek yang
bangunan fisiknya relatif kecil atau tidak ada tetapi dampaknya dapat besar.
Peranan Andal Dalam Pengelolaan Lingkungan
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila telah dapat
disusun rencana pengelolaan lingkungan, sedang rencana pengelolaan lingkungan

dapat disusun apabila telah diketahui dampak lingkungan yang akan terjadi akibat
dari proyek-proyek pembangunan yang akan dibangun.
Pendugaan dampak lingkungan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan dapat
berbeda dengan kenyataan dampak yang terjadi setelah proyek berjalan, sehingga
program pengelolaan lingkungan sudah tidak sesuai atau mungkin tak mampu
menghindarkan rusaknya lingkungan.
Dasar penetapan dampak
1. Melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada komponen lingkungan.
2. Pengukuran/perhitungan dampak yang akan terjadi komponen lingkungan.
3. Penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat berkaitan
kemudian dianalisis dan digunakan untuk menetapkan refleksi dari dampak
komponen-komponen

sebagai

indikator

menjadi

gambaran

lingkungan.

2.2 Prosedur Penelitian Kegiatan Analisis Dampak Lingkungan


Prosedur penelitian kegiatan analisis dampak lingkungan terdiri dari :
Lingkungan awal

perubahan

Lingkungan awal merupakan kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam
atau komponen - komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan
pembangunan fisik dimulai.

Komponen Geo-Fisik-Kimia
Sumber daya geologi, tanah, air permukaan, air bawah tanah, udara,
kebisingan, dan lain sebagainya.

Komponen Biologi
Vegetasi / flora, fauna, tipe ekosistem, keberadaan spesies langka atau endemik
serta habitatnya, dan lain sebagainya.

Komponen Sosio-Ekonomi-Budaya
Tingkat pendapatan, demografi, mata pencaharian, budaya setempat, situs
arkeologi, situs budaya dan lain sebagainya.

Komponen Kesehatan Masyarakat


Seperti perubahan tingkat kesehatan masyarakat.

Usaha Dan / Atau Kegiatan Yang Ada Di Sekitar Lokasi Rencana Usaha Atau
Kegiatan

Lingkungan yang akan datang


Rona lingkungan merupakan bagian penting dari proses pendugaan dalam
studi Amdal. Dampak lingkungan dapat dinyatakan sebagai terjadinya
perubahan hubungan antar komponen.
Dalam proses pendugaan lingkungan, rona lingkungan mempunyai dua
kegunaan utama yaitu untuk pendugaan lingkungan di masa yang akan datang
tanpa proyek dan keadaan lingkungan di masa yang akan datang dengan proyek.
Akurasi pendugaan akan bergantung pada pemahaman mengenai sifat dan
dinamika dari lingkungan tersebut.
Besaran dampak
Metode prakiraan dampak penting dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1. Metode formal, meliputi : model matematis, model fisik, model eksperimen,


dan model prakiraan cepat.
2. Motode non-formal meliputi : metode institusional, pengalaman (professional
judgment), dan metode analog.
Prakiraan besaran dampak model matematis banyak digunakan dalam
memprakirakan besarnya perubahan kualitas lingkungan dalam studi AMDAL ,
dengan menggunakan rumus- rumus matematik sesuai dengan parameter dari
komponen lingkungan terkena dampak. Sedangkan pada medel non formal yang
sering digunakan adalah mdel analog dan profesional judment.
Adapun tahapan dalam prakiraan besaran dan tingkat kepentingan dampak
lingkungan akibat suatu kegiatan/usaha terhadap komponen lingkungan tertentu :
1.
2.
3.
4.

Buat/tentukan Rentang Skor Kualitas Lingkungan.


Ukur kualitas lingkungan awal ( dlm hal iniparameter geofisik)
Konversi kualitas lingkungan awal ke dalam nilai skor (no.1)
Hitung/prakirakan kualitas lingkungan yang akan datang apabila rencana

kegiatan dilaksanakan (setiap tahap secara terpisah)


5. Konversi kualitas lingkungan awal ke dalam nilai skor (no. 1)
6. Prakirakan besar dampak yakni selisih skor kualitas lingkungan antara butir
no. dan butir no. 3)
7. Tentukan tingkat kepentingan dampak
Nilai prakiraan besaran dampak yang diperoleh berkisar antara 1 s/d 4, dengan
kriteria besaran dampak sebagai berikut :

Kepentingan dampak
Prakiraan nilai besaran dampak (Magnitude = M) merupakan kegiatan sebelum
dilakukannya evaluasi terhdap dampak besar dan penting dalam pengambilan
keputusan apakah dampak tersebut akan dikelola dan dipantau dalam dokumen

RKL dan RPL. Dalam evaluasi dampak nantinya dilakukan secara berama-sama
(integrtad) antara besaran dampak dengan nilai kepentingan dampak (Importancy
= I ).
Dampak besar dan penting merupakan satu kesatuan makna dampak penting.
Hal ini berarti bahwa tidak selalu yang hanya mempunyai dampak besar saja yang
bersifat penting, tetapi dampak yang kecil juga dimungkinkan bersifat penting.
Tingkat kepentingan dampak dilakukan untuk setiap dampak hipotesis dengan
mengacu pada kriteria penentu dampak penting sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL), yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jumlah manusia yang terkena dampak.


Luas wilayah persebaran dampak.
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak.
Sifat kumulatif dampak.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

Penetapan tingkat kepentingan dampak dari masing-masing faktor penentu tingkat


kepentingan dampak dikelompokkan kedalam kriteria penting (P) dan tidak
penting (TP).
Berikut Pedoman Kriteria Penentuan Ukuran Penting (P) dan Tidak Penting (TP)
Dampak

masing-masing parameter penentu tingkat kepentingan dampak

menurut Kep. Ka. BAPEPDAL, Nomor: Kep-056 Tahun 1994 tentang Pedoman
Mengenai Ukuran dampak Penting, dengan usulan perubahan.

a. Jumlah manusia yang terkena dampak


Kriteria

jumlah

manusia

terkena

dampak

dikatakan

sebagai

dampak

penting (P)apabila terdapat > 25% manusia yang terkena dampak dan tidak
mendapatkan manfaat dari proyek.
b. Luas wilayah persebaran dampak

Kriteria Luas wilayah persebaran dampakdikatagorikan kedalam dampak


penting (P) apabila luas dampak > 0,25 kali luas wilayah studi, karena setidaktidaknya dalam luasan 0,25 di wilayah studi pemanfaatan ruang cukup beragam
sehingga dampaknya sudah mengenai banyk komponen lingkungan
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dikatagorikaan sebagai dampak
penting (P) apabila intensitasnya sama atau lebih besar daripada ambang batas
baku mutu, dan atau dampak berlangsung tidak hanya sesaat.
d. Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak dikatagorikan kedalam
kriteria penting (P) apabila ada komponen lain yang terkena dampak (sekunder,
tersier dst).
e. Sifat kumulatif dampak
Dikatagorikan penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi akan
mengalami penumpukan (terakumulasi) dalam satu ruang tertentu, dan dampak
lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan efek saling memperkuat.

f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak


Dikatagorikan penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi tidak dapat
pulih kembali (tidak berbalik) seperti kondisi semula, baik dipulihkan kembali
oleh alam maupun dengan intervensi manusia.

Meskipun akhir dari hasil pembangunan adalah untuk kepentingan manusia,


namun ke enam parameter penentu tingkat kepentingan dampak tersebut masingmasing diberi bobot sama yaitu bernilai 1. sehingga seluruh bobot parameter
penentu kepentingan lingkungannya adalah 6. Apabila jumlah bobot hasil
prakiraan suatu dampak lingkungan yang masuk katagori penting (P) berjumlah
X, maka prosentase tingkat kepentingannya adalah :
Catatan :
I

= Tingkat kepentingan dampak

= Jumlah bobot dampak berdasarkan jumlah nilai parameter yang masuk

katagori penting (P)


6

= Jumlah bobot seluruh parameter penentu dampak penting

Hasil nilai perhitungan tersebut kemudian digunakan untuk menetapkan skor atau
tingkat kepentingan dampaknya dengan menggunakan skor tingkat kepentingan
dampak.
Evaluasi (Holistik)
Evaluasi adalah kegiatan penelahaan analisis dampak lingkungan yang meliputi :
A. Hasil Telaahan Keterkaitan Dan Interaksi Dampak Penting Hipotetik (DPH)
Uraian hasil evaluasi atau telaahan keterkaitan dan interaksi seluruh dampak
penting hipotetik (DPH) dalam rangka penentuan karakteristik dampak
rencana usaha atau kegiatan secara total terhadap lingkungan hidup. Dalam
melakukan evaluasi secara holistik terhadap DPH tersebut, penyusun
dokumen Amdal menggunakan metode evaluasi dampak yang tercantum
dalam kerangka acuan. Metode evaluasi dampak tersebut menggunakan
metode-metode ilmiah yang berlaku secara nasional atau internasional di
berbagai literatur yang sesuai dengan kaidah ilmiah metode evaluasi dampak
penting dalam Amdal. Dalam hal rencana usaha atau kegiatan masih berada

pada pemilihan alternatif, maka evaluasi atau telaahan tersebut dilakukan


untuk masing-masing alternatif.
B. Arahan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Arahan pengelolaan dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan yang
menimbulkan dampak, baik komponen kegiatan yang paling banyak
memberikan dampak turunan (dampak yang bersifat strategis) maupun
komponen kegiatan yang tidak banyak memberikan dampak turunan. Arahan
pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk
digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi penaatan (compliance),
kecenderungan (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu
pengelolaan lingkungan hidup.
C. Kesimpulan Kelayakan Lingkungan Hidup
Kriteria kelayakan mempertimbangkan antara lain :
Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta

sumber daya alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.


Kepentingan pertahanan keamanan.
Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari
aspek biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan
kesehatan masyarakat pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan

pasca operasi Usaha atau Kegiatan.


Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai
sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga
diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang

bersifat negative.
Kemampuan pemrakarsa atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam
menanggulanggi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari
Usaha atau Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi,

sosial, dan kelembagaan.


Rencana usaha atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau

pandangan masyarakat (emic view).


Rencana usaha atau kegiatan tidak akan mempengaruhi atau mengganggu
entitas ekologis yangmerupakan.
o entitas atau spesies kunci (key species);
o memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);

o memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance); atau


o memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
Rencana usaha atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha
atau kegiatan yang telah berada di sekitar rencana lokasi usaha atau

kegiatan.
Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari
lokasi rencana usaha atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan dimaksud.

Rekomendasi
Komisi penilai Amdal menyampaikan hasil penilaian Andal dan RKL-RPL
kepada Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangannya.
Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL dapat berupa :

Rekomendasi kelayakan lingkungan;


Rekomendasi ketidaklayakan lingkungan.

Rekomendasi ditetapkan berdasarkan pertimbangan :

Perkiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dari aspek
biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang dan kesehatan
masyarakat pada tahap prokonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi

usaha dan/atau kegiatan;


Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting hipotetik
sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi,
sehingga diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan

yang bersifat negatif.


Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam
menanggulangi dampak penting yang bersifat negatif yang akan ditimbulkan
dari usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, dengan pendekatan teknologin

sosial, dan kelembagaan.


Dalam hal rapat komisi Amdal menyatakan dokumen Andal dan RKLRPL
perlu diperbaiki, Komisi Penilai Amdal mengembalikan dokumen Andal dan
RKL-RPL kepada pemrakarsa untuk diperbaiki.

10

Pemerakarsa menyampaikan kembali perbaikan dokumen Amdal dan RKL-

RPL sesuai dengan ketentuan.


Berdasarkan dokumen Andal dan RKL-RPL yang telah diperbaiki, Komisi
Penilai Amdal melakukan penilaian akhir berupa rekomendasi hasil penilaian

akhir terhadap dokumen Andal dan RKL-RPL.


Komisi Penilai Amdal menyampaikan hasil

penilaian

akhir

berupa

rekomendasi hasil penilaian akhir kepada Gubernur/Bupati/Walikota.


Jangka waktu penilaian paling lama 75 (tujuh puluh lima) hari kerja, terhitung
sejak dokumen Amdal dan RKL-RPL dinyatakan lengkap.
Gubernur/Bupati/Walikota berdasarkan rekomendasi penilaian atau penilaian
akhir dari komisi penilai Amdal, menetapkan keputusan kelayakan lingkungan
hidup. Jangka waktu penetapan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak
diterimanya rekomendasi hasil penilaian atau penilaian akhir dari Komisi Penilai
Amdal.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Analisis dampak lingkungan adalah telaahan secara cermat dan mendalam
tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan, sedang analisis
mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu
kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan.
Dalam studi Amdal dampak lingkungan meliputi komponen atau lingkungan
kimia, geografi, kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya maupun kesehatan
masyarakat.

11

Dasar penetapan dampak


Melakukan identifikasi dampak yang terjadi pada komponen lingkungan.
Pengukuran/perhitungan dampak yang akan terjadi komponen lingkungan.
Penggabungan beberapa komponen lingkungan yang sangat berkaitan
kemudian dianalisis dan digunakan untuk menetapkan refleksi dari dampak
komponen-komponen sebagai indikator menjadi gambaran perubahan

lingkungan.
Rekomendasi hasil penilaian Andal dan RKL-RPL dapat berupa :
Rekomendasi kelayakan lingkungan & Rekomendasi ketidaklayakan
lingkungan.

3.2 Saran
Untuk menghindari kegagalan pengelolaan lingkungan ini maka pemantauan
haruslah dilakukan sedini mungkin, sejak awal dari pembangunan, secara terus
menerus dengan frekwensi yang teratur, apabila diperlukan sejak prapembangunan. Hasil dari pemantauan kemudian digunakan untuk memperbaiki
rencana pengelolaan lingkungan kalau memang hasil pemantauan tidak sesuai
dengan pendugaan dalam Andal.

DAFTAR PUSTAKA
https://ronymedia.wordpress.com/2010/06/18/andal-amdal-dan-daya-dukunglingkungan/
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016
http://setanon.blogspot.co.id/2010/03/amdal-andal.html
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016
http://ipina10.blogspot.co.id/2013/11/makalah-prakiraan-dampak-dalamamdal.html
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016
http://amdalnlingkungan.blogspot.co.id/2013_09_01_archive.html

12

Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016


https://id.scribd.com/doc/171814020/Tugas-Makalah-Rona-Lingkungan-AMDAL
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016
http://www.blh.baliprov.go.id/files/subdomain/blh/SOP/SOP_IZIN_LINGKUNG
AN..pdf
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2016

13

Anda mungkin juga menyukai