Anda di halaman 1dari 76

Kelompok 4

RANI JULIANI 071001500117


SHITA DENALLA 071001500137
STEFANO PENTURY 071001500139
TIO PRASETIO 071001500146
YOSUA PANDAPOTAN 071001500154
YUDHA NEGARA HP 071001500156
Discussion

∫ Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat AMDAL

√ 7 Dampak Penting

∑ Rona Lingkungan Awal (EBA)

∆ Kegiatan Wajib AMDAL

∂ Penyusunan AMDAL

≠ Contoh Pelaksanaan AMDAL

∏ Quotes
Pengertian

Pengertian AMDAL adalah suatu proses dalam studi formal untuk memperkirakan dampak
lingkungan atau rencana kegiatan proyek dengan bertujuan memastikan adanya masalah
dampak lingkungan yang di analisis pada tahap perencanaan dan perancangan proyek sebagai
pertimbangan bagi pembuat keputusan.

Pengertian AMDAL menurut PP No. 27 Tahun 1999 yang berbunyi bahwa pengertian AMDAL
adalah Kajian atas dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
Amdal Meliputi beberapa Faktor

– Fisik
– Kimia
– Sosial Ekonomi
– Biologi
– Sosial Budaya
Alasan Amdal

Alasan diperlukannya AMDAL untuk studi kelayakan karena dalam undang-undang


dan peraturan pemerintah serta menjaga lingkungan dari operasi proyek kegiatan
industri atau kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Fungsi Amdal

– Bahan perencanaan pembangunan wilayah


– Membantu proses dalam pengambilan keputusan terhadap kelayakan lingkungan
hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
– Memberikan masukan dalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha
dan/atau kegiatan
– Memberi masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
– Memberikan informasi terhadap masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari
suatu rencana usaha dan atau kegiatan
– Izin Kelayakan Lingkungan
Manfaat-manfaat amdal

– Manfaat Amdal Bagi Pemerintah


– Manfaat Amdal bagi Masyarakat
Manfaat Amdal bagi Pemerintah

– Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.


– Menghindarkan konflik dengan masyarakat.
– Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan
berkelanjutan.
– Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Manfaat Amdal bagi
Masyarakat
– Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.
– Melaksanakan dan menjalankan kontrol.
– Terlibat pada proses pengambilan keputusan.
UU NO 32 TAHUN 2009

PASAL 25
Dokumen Amdal memuat :
a. Pengkajian mengenai dampak rencana usaha dan / atau kegiatan ;
b. Evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usaha dan / atau kegiatan ;
c. Saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap rencana usaha dan / atau
kegiatan ;
d. Prakiraan terhadap besaran dampak serta sifat penting dampak yang terjadi jika
rencana usaha dan / atau kegiatan tersebut dilaksanakan ;
e. Evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadi untuk menentukan kelayakan
atau ketidaklayakan lingkungan hidup ; dan
f. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
Komponen Lingkungan Hidup yang Harus
Dipertahankan dan Dijaga Serta Dilestarikan
Fungsinya

1. Hutan lindung, hutan konservasi, dan cagar biosfer.


2. Sumber daya manusia.
3. Keanekaragaman hayati.
4. Kualitas udara.
5. Warisan alam dan warisan udara.
6. Kenyamanan lingkungan hidup.
7. Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan
lingkungan hidup.
Komponen lingkungan hidup yang akan berubah
secara mendasar dan penting bagi masyarakat
disekitar suatu rencana usaha dan/atau kegiatan

1. Kepemilikan dan penguasaan lahan


2. Kesempatan kerja dan usaha
3. Taraf hidup masyarakat
4. Kesehatan masyarakat
Dampak Negatif yang Mungkin Akan
Timbul, Jika Tidak Dilakukan AMDAL
Secara Baik dan Benar
1. Terhadap tanah dan kehutanan
a. Menjadi tidak subur atau tandus.
b. Berkurang jumlahnya.
c. Terjadi erosi atau bahkan banjir.
d. Tailing bekas pembuangan hasil pertambangan akan merusak aliran sungai
berikut hewan dan tumbuhan yang ada disekitarnya.
e. Pembabatan hutan yang tidak terencana akan merusak hutan sebagai sumber
resapan air.
f. Punahnya keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, akibat rusaknya
hutan alam yang terkena dampak dengan adanya proyek/usaha.
2. Terhadap air
a. Mengubah warna sehingga tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan sehari-
hari.
b. Berubah rasa sehingga berbahaya untuk diminum karena mungkin
mengandung zat-zat yang berbahaya.
c. Berbau busuk atau menyengat.
d. Mengering sehingga air disekitar lokasi menjadi berkurang.
e. Matinya binatang air dan tanaman disekitar lokasi akibat dari air yang berubah
warna dan rasa.
f. Menimbulkan berbagai penyakit akibat pencemaran terhadap air bila
dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari.
3. Terhadap udara
a. Udara disekitar lokasi menjadi berdebu
b. Dapat menimbulkan radiasi-radiasi yang tidak dapat dilihat oleh mata seperti
proyek bahan kimia.
c. Dapat menimbulkan suara bising apabila ada proyek perbengkelan.
d. Menimbulkan aroma tidak sedap apabila ada usaha peternakan atau industri
makanan.
e. Dapat menimbulkan suhu udara menjadi panas, akibat daripada keluaran industri
tertentu.
4. Terhadap tanah
a. Melakukan rehabilitasi.
b. Melakukan pengurukan atau penimbunan terhadap berbagai
5. Terhadap udara
a. Memasang alat kedap suara untuk mencegah suara bising.
b. Memasang saringan udara untuk menghindari asap dan debu.
6. Terhadap karyawan
a. Menggunakan peralatan pengaman.
b. Diberikan asuransi jiwa dan kesehatan kepada setiap pekerja
c. Menyediakan tempat kesehatan untuk pegawai perusahaan yang terlibat.
7. Terhadap masyarakat sekitar
a. Menyediakan tempat kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
b. Memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih aman.
Kriteria Mengenai Dampak Besar dan Penting Suatu Usaha
dan/atau Kegiatan terhadap lingkungan hidup
menurut peraturan pemerintah no 27 tahun 1999 Tentang
Analisis Mengenai dampak lingkungan

1. Jumlah manusia yang terkena dampak


2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. ( reversible ) atau tidak berbaliknya ( irreversible ) dampak
– Amdal sebagai dokumen penting . laporan AMDAL merupakan dokumen penting
sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian
proyek dan gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.
Dokumen ini juga penting untuk evaluasi, untuk membangun proyek yang lokasinya
berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat legalitas.
– AMDAL dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap
kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas
pembangunan yang sedang direncanakan.
– Dampak, adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas, yang
dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi. Dalam konteks AMDAL ,
penelitian dampak dilakukan karena adanya rencana aktivitas manusia dalam
pembangunan.
Referensi

– https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_dampak_lingkungan
– https://www.academia.edu/6049087/MAKALAH_AMDAL_Analisis_Mengenai_D
ampak_Lingkungan
– http://prolingkungan.blogspot.co.id/2010/05/dokumen-amdal-pasal-24-sd-27-
uu-no32.html
RONA
LINGKUNGAN
Definisi Rona
Lingkungan
 kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam atau
komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan
dan pembangunan fisik dimulai.

 Kegunaan rona lingkungan:


– 1. Mengetahui kondisi lingkungan tanpa adanya kegiatan atau
proyek
– 2. Menduga kondisi rona lingkungan dengan adanya kegiatan
atau proyek
Secara umum komponen
lingkungan dibagi dalam 3
kelompok studi Amdal :

Fisik-kimia

Biologi sosekbud
KOMPONEN LINGKUNGAN

1. Komponen fisik-kimia meliputi iklim dan kualitas udara ambien,


kebisingan, kebauan dan getaran, fisiografi dan geologi, hidrologi dan
kualitas air, hidrooceonografi, ruang, lahan dan tanah serta transportasi

2. Komponen biologi meliputi biota darat dan biota air

3. Komponen sosial meliputi kependudukan, sosial-ekonomi, dan sosial-


budaya
METODE PENGUMPULAN DATA

– Biogeofisik Kimia, meliputi : komponen-komponen lingkungan tersebut diketahui dengan


melakukan survei lapangan, yaitu dengan suatu strategi pengambilansampling yang
tepat, kemudian dianalisa sesuai dengan komponen lingkunganmasing-masing

– Sosial Budaya dan Ekonomi, meliputi : komponen lingkungan ini didapat


denganmelakukan penyebaran questioner, wawancara langsung kepada
masyarakat, pemuka setempat dan data sekunder pada beberapa desa dan kecamatan di
sekitar lokasi proyek. Dari data survey lapangan, data sekunder dan hasil
analisis laboratorium pada masing-masing komponen lingkungan akan didapat
kondisilingkungan pada saat itu atau sebelum proyek didirikan (Rona Lingkungan)
DAMPAK

– POSITIF
Terutama dalam menunjang program pemerintah memeratakan pembangunan,
tingkat pendapatan masyarakat daerah, kesempatan kerja, kesejahteraan masyarakat,
timbulnya gerak penduduk kemudian timbul sektor kegiatan ekonomi lainnya

– NEGATIF
Umumnya disebabkan oleh akibat dan proses budidaya penggemukan ternak sapi
potong terciptanya limbah kotoran ternak (polusi bau busuk). Dampak negatif tersebut
dapat terjadi pada masa kegiatan operasionaL
MANFAAT RONA LINGKUNGAN
PADA KEHIDUPAN

Pendugaan keadaan lingkungan tanpa proyek dan keadaan lingkungan dengan


proyek dan untuk menjaga keadaan lingkungan dimasa yang akan datang
tanpa proyek.

Sumber:
1. https://www.scribd.com/doc/171814020/Tugas-Makalah-Rona-Lingkungan-
AMDAL
2. https://www.academia.edu/9172499/Pengertian_Rona_Lingkungan
Wajib AMDAL

– Berdampak penting
– Usaha atau kegiatan di kawasan lindung
– Lampiran I
Lampiran I

A. Bidang Multisektor
B. Bidang Pertahanan
C. Bidang Pertanian
D. Bidang Perikanan dan kelautan
.....
…..
K. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Wajib AMDAL gak ya…

Tidak wajib Berdampak penting Wajib


AMDAL AMDAL
Pengecualian wajib AMDAL

– Eksplorasi pertambangan, minyak dan gas, panas bumi


– Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
– Kegiatan yang menunjang kawasan lindung
– Terkait kepentingan pertahanan dan keamanan
Wajib AMDAL gak ya…

Wajib
Dapat diatasi oleh
perkembangan teknologi Tidak wajib
AMDAL Dianggap tidak menimbulkan
dampak penting AMDAL
Sumber

- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun


2012 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Kajian AMDAL

– Bentuk hasil kajian AMDAL berupa dokumen AMDAL yang terdiri dari 4
dokumen, yaitu:
1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA ANDAL)
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
1. Dokumen Kerangka Acuan Analisis
Dampak Lingkungan Hidup (KA ANDAL)

– KA-ANDAL adalah suatu dokumen yang berisi tentang ruang lingkup serta
kedalaman kajian ANDAL. Ruang lingkup kajian ANDAL meliputi penentuan
dampak-dampak penting yang akan dikaji secara lebih mendalam dalam ANDAL
dan batas-batas studi ANDAL. Sedangkan kedalaman studi berkaitan dengan
penentuan metodologi yang akan digunakan untuk mengkaji dampak.
Penentuan ruang lingkup dan kedalaman kajian ini merupakan kesepakatan
antara Pemrakarsa Kegiatan dan Komisi Penilai AMDAL melalui proses yang
disebut dengan proses pelingkupan.
2. Dokumen Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (ANDAL)
– ANDAL adalah dokumen yang berisi telaahan secara cermat terhadap dampak
penting dari suatu rencana kegiatan. Dampakdampak penting yang telah
diindetifikasi di dalam dokumen KAANDAL kemudian ditelaah secara lebih cermat
dengan menggunakan metodologi yang telah disepakati. Telaah ini bertujuan untuk
menentukan besaran dampak. Setelah besaran dampak diketahui, selanjutnya
dilakukan penentuan sifat penting dampak dengan cara membandingkan besaran
dampak terhadap kriteria dampak penting yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tahap kajian selanjutnya adalah evaluasi terhadap keterkaitan antara dampak yang
satu dengan yang lainnya. Evaluasi dampak ini bertujuan untuk menentukan dasar-
dasar pengelolaan dampak yang akan dilakukan untuk meminimalkan dampak
negatif dan memaksimalkan dampak positif.
3. Rencana Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RKL)
– RKL adalah dokumen yang memuat upaya-upaya untuk mencegah,
mengendalikan dan menanggulangi dampak penting lingkungan hidup yang
bersifat negatif serta memaksimalkan dampak positif yang terjadi akibat
rencana suatu kegiatan. Upaya-upaya tersebut dirumuskan berdasarkan hasil
arahan dasar-dasar pengelolaan dampak yang dihasilkan dari kajian ANDAL.
4.Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL)
– RPL adalah dokumen yang memuat program-program pemantauan untuk
melihat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh dampak-dampak yang
berasal dari rencana kegiatan. Hasil pemantauan ini digunakan untuk
mengevaluasi efektifitas upaya-upaya pengelolaan lingkungan yang telah
dilakukan, ketaatan pemrakarsa terhadap peraturan lingkungan hidup dan
dapat digunakan untuk mengevaluasi akurasi prediksi dampak yang digunakan
dalam kajian ANDAL.
Profil Proyek

– 5 lapangan gas bumi, yaitu: lapanganlapangan gas Donggi, Matindok, Maleoraja,


Sukamaju, dan Minahaki
– produksi gas Blok Matindok ± 100 MMSCFD (gross), kandungan kondensat ± 850
bopd, air ± 2500 bwpd, prakiraan umur produksi 20 tahun. Gas mengandung
CO2 ± 2,5%, Sulfur ± 3.000 ppm.
– Proyek Pengembangan Gas Matindok adalah mulai dari kegiatan pemboran
sumur pengembangan maupun pemboran work over, pembangunan Block
Station (BS) dan membangun pipa transmisi gas (flowline dantrunkline ) ,
membangun Kilang LNG (DSLNG) berikut pelabuhan untuk membawa LNG ke
luar Kabupaten Banggai.
Influences of the Project

– 1. Tersedianya Gas, Liquid Natural Gas (LNG), hidrokarbon cair (kondensat) dan
belerang (sulphur)
– 2. Peningkatan pendapatan bagi Kabupaten Banggai (tingkat lokal), Provinsi
Sulawesi Tengah (tingkat regional) dan tingkat nasional melalui pajak dan royalti
dari hasil penjualan LNG, kondensat dan belerang (sulphur).
– 3. Memberikan peluang kerja dan usaha bagi masyarakat lokal, regional dan
nasional
– 4. Peningkatan kemampuan bangsa dalam penguasaaan teknologi produksi gas.
NAMUN…

– Ada dampak negatif terhadap beberapa komponen lingkungan hidup.


– Perlu studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
– Didasarkan oleh :
a) Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
b) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)
c) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
yang terkait dengan rencana kegiatan dan
peraturan sebagai dasar pelaksanan studi AMDAL
Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan
dengan Tata Ruang Setempat

– Lokasi rencana kegiatan PPGM meliputi wilayah yang termasuk dalam


Kecamatan Toili Barat, Kecamatan Toili dan Kecamatan Batui, dan Kecamatan
Kintom Kabupaten Banggai
Uraian Rencana Kegiatan
Penyebab Dampak
– Jenis Prasarana dan Luas Kebutuhan Lahan
– Kapasitas Produksi
– Umur Kegiatan
– Jenis Sumber Energi dan Sumber Air yang Diperlukan di Lokasi Rencana Kegiatan
– Sosialisasi dan Konsultasi Publik
– Kegiatan Pemboran
– Sistem Pemipaan Gas
– Block Station (BS)
– Kilang LNG
Kegiatan yang Diduga Akan
Menimbulkan Dampak
 Tahap Prakonstruksi
a) 1. Pembebasan Lahan dan Tanam Tumbuh
b) 2. Rencana Pemanfaatan Tenaga Kerja
 Tahap Konstruksi
a) Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan, Material dan Tenaga Kerja
b) Pembukaan dan Pematangan Lahan
c) Kegiatan Konstruksi Manifold Station (MS) dan Block Station (BS) (atau Fasilitas
Pemrosesan Gas (GPF)
d) Kegiatan Pemasangan Pipa Penyalur Gas
e) Kegiatan Konstruksi Kompleks Kilang LNG
 Tahap Operasi
a) Penerimaan Tenaga Kerja
b) Pemboran Sumur Pengembangan
c) Operasi Produksi di BS atau GPF
 Tahap Pasca Operasi
a) Penutupan Sumur
b) Penghentian Operasi Produksi Gas dan Kilang LNG
c) Demobilisasi Peralatan
d) Penglepasan Tenaga Kerja
Kegiatan-Kegiatan yang Ada Di Sekitar
Rencana Lokasi Kegiatan dan Dampaknya
Terhadap Lingkungan
 Pertambangan
Berbagai bahan pencemar dari kegiatan ini seperti emisi gas buang, limbah pemboran,
ceceran minyak dan oli dari aktivitas dermaga dan pemeliharaan fasilitas produksi akan
dapat menurunkan kualitas lingkungan
 Perkebunan
Areal kerja perkebunan yang sebagian tanahnya akan terkena rencana pengembangan
Lapangan Gas Matindok
 Pertanian
penggunaan kedua jenis bahan kimia tersebut tidak dibatasi, akan berdampak terhadap
produktivitas lahan dan tercemarnya lingkungan pertanian di daerah tersebut.
 Suaka Margasatwa Bangkiriang
Jalur pipa akan melewati kawasan Suaka Margasatwa Bangkiriang (SMB)
LINGKUP RONA
LINGKUNGAN HIDUP AWAL
– Iklim, Kualitas Udara dan Kebisingan
– Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran
– Kebisingan
– Kondisi Geologi pada JalurPipa
– Kondisi Geologi pada Rencana Lokasi Kilang
– Gempa dan Tsunami
– Hidrologi, Kualitas dan Kuantitas Air
– Kualitas Air Sungai
– Kondisi Hidro-Oseanografi
– Batimetri
– Pasang surut
– Studi gelombang
– Arus
– Sedimen Melayang dan Sedimen Pantai
– dan banyak lain sebagainya
Prakiraan Besaran Dampak
– Angka prakiraan besaran dampak yang akan diperoleh antara 1 s/d 4, dengan
pengertian: +/-1 = dampak positif/negatif kecil +/-2 = dampak positif/negatif
sedang +/-3 = dampak positif/negatif besar +/-4 = dampak positif/negatif sangat
besar
Prakiraan Sifat Penting
Dampak
– Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan
– Dampak besar dan penting merupakan satu kesatuan makna “dampak penting”
– kriteria penentu dampak penting sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 27
tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yaitu:
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah persebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampa
e. Sifat kumulatif dampak
f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
– 1) Untuk jumlah manusia yang terkena dampak Kriteria P apabila terdapat > 25% manusia tidak mendapatkan
memanfaatkan hasil/manfaat dari proyek. Kriteria TP apabila tidak jumlah manusia terkena dampak <25% dari
manusia yang terkena dampak.
– 2) Luas wilayah persebaran dampak Kriteria P apabila luas dampak > 0,25 kali luas wilayah studi, karena
setidak-tidaknya di daerah tersebut dalam luasan 0,25 dari luas wilayah studi pemanfaatan ruang cukup
beragam sehingga tingkat kepentingannya tinggi, sehingga dampaknya sudah dianggap penting. Kriteria
TPapabila luas dampak < 0,25 kali luas wilayah studi.
– 3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung Kriteria P apabila intensitasnya sama atau lebih besar daripada
ambang batas baku mutu, dan atau dampak berlangsung tidak hanya sesaat. Kriteria TP apabila intensitasnya
rendah (dibawah ambang batas baku mutu dan dampaknya berlangsung hanya sesaat).
– 4) Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak Kriteria P apabila ada komponen lain yang terkena
dampak. Kriteria TP apabila tidak ada komponen lain yang terkena dampak.
– 5) Sifat kumulatif dampak Kriteria P apabila dampak akan terakumulasi. Kriteria TP apabila dampak tidak akan
terakumulasi.
– 6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak Kriteria P apabila dampak tidak berbalik. Kriteria TP apabila
dampak berbalik.
Selesai…

Anda mungkin juga menyukai