Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN

RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Disusun oleh:

Kelompok 3

Westi Anugrah 1611211053

Dilla Intan Gustiani 1611211021

Athia Khairiyah 1611212039

Ihsanul Jamil 1611211005

Muhammad Ibnul Fajri 1611212047

Arizka Asril 1611212019

M. Taufiq Hidayat 1611211037

Rani Pratama P 1611213017

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
berkat, rahmat, kesehatan, kesempatan, dan kemauan hingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Sholawat dan salam tidak lupa kami kirimkan ke junjungan Nabi besar
Muhammad SAW Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan Allah SWT
hingga kita dapat menikmati indahnya dunia sekarang ini.
Makalah ini dibuat sehubungan dengan tugas mata kuliah Analisis Kualitas
Lingkungan tentang “RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN” yang
diberikan oleh dosen bersangkutan. Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa
kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Oleh karena itu, tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna
dalam makalah ini. Kami melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan
yang kami miliki. Maka dari itu, kelompok bersedia menerima kritik dan saran dari
pembaca sekalian. Akhirnya kelompok mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi teman-teman dan pembaca khususnya di bidang Kesehatan.

Padang, 26 April 2018

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

8. Apa muatan Dokumen RPL? ......................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ................................................. 3

2.2 Kegunaan Pemantauan Lingkungan Hidup ............................................... 5

2.3 Manfaat Pemantauan ................................................................................. 5

2.1 Tipe Pemantauan ....................................................................................... 6

2.4 Muatan Dokumen RPL ........................................................................... 12

2.5 Panduan Penilaian Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (Rpl) Uji


Administrasi ...................................................................................................... 17

2.6 Metode pemantauan lingkungan hidup, mencakup:................................ 19

2.7 Keberadaan dan komitmen institusi yang terlibat dalam: ....................... 20

BAB 3 PENUTUP............................................................................................... 21

3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 21

3.2 Saran ........................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RPL adalah
upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak dari rencana
usaha dan/atau kegiatan. Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk
memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari
tingkat proyek (untuk memahami perilaku dampak yang timbul akibat usaha
dan/atau kegiatan), sampai ke tingkat kawasan atau bahkan regional; tergantung
pada skala masalah yang dihadapi.
Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk memahami fenomena-
fenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari tingkat proyek (untuk
memahami perilaku dampak yang timbul akibat usaha dan/atau kegiatan), sampai
ke tingkat kawasan atau bahkan regional; tergantung pada skala masalah yang
dihadapi.
Secara UU tujuan pemantauan lingkungan adalah untuk mendapatkan
gambaran kondisi lingkungan pada suatu wilayah sebagai dasar suatu tindakan
penyempurnaan. Hasil pemantauan lingkungan akan dipergunakan sebagai dasar
untuk menyempurnakan prediksi dan atau upaya pengelolaan dampak lingkungan,
agar kondisi lingkungan pada suatu wilayah sesuai yang diharapkan. Jadi ada kaitan
erat antara upaya pengelolaan dampak lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu rencana pemantaun lingkungan hidup?


2. Apa kegunaan dari pemantauan lingkungan hidup?
3. Apa manfaat dari pemantauan lingkungan hidup?
4. Apa tujuan dari pemantauan lingkungan hidup?
5. Apa saja tipe dari pemantauan lingkungan hidup?
6 Apa ruang lingkup dari pemantauan lingkungan hidup?
7. Apa tahap-tahap pelaksanaan dari pemantauan lingkungan hidup?

1
8. Apa muatan Dokumen RPL?
9. Apa metode dari pemantauan lingkungan hidup?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui rencana pemantaun lingkungan hidup.
2. Mengetahui kegunaan dari pemantauan lingkungan hidup.
3. Mengetahui manfaat dari pemantauan lingkungan hidup.
4. Mengetahui tujuan dari pemantauan lingkungan hidup.
5. Mengetahui tipe dari pemantauan lingkungan hidup.
6. Mengetahui ruang lingkup dari pemantauan lingkungan hidup.
7. Mengetahui tahap-tahap pelaksanaan dari pemantauan lingkungan hidup.
8. Mengetahui muatan Dokumen RPL.
9. Mengetahui metode dari pemantauan lingkungan hidup.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RPL adalah
upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
RKL-RPL harus memuat mengenai upaya untuk menangani dampak dan
memantau komponen lingkungan hidup yang terkena dampak terhadap
keseluruhan dampak, bukan hanya dampak yang disimpulkan sebagai dampak
penting dari hasil proses evaluasi holistik dalam Andal.Sehingga untuk
beberapa dampak yang disimpulkan sebagai bukan dampak penting, namun
tetap memerlukan dan direncanakan untuk dikelola dan dipantau (dampak
lingkungan hidup lainnya), maka tetap perlu disertakan rencana pengelolaan
dan pemantauannya dalam RKL-RPL.

Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk memahami fenomena-


fenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari tingkat proyek (untuk

3
memahami perilaku dampak yang timbul akibat usaha dan/atau kegiatan), sampai
ke tingkat kawasan atau bahkan regional; tergantung pada skala masalah yang
dihadapi.
Pemantauan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terusmenerus,
sistematis dan terencana.Pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan
yang relevan untuk digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi penaatan
(compliance), kecenderungan (trendline) dan tingkat kritis (critical level) dari suatu
pengelolaan lingkungan hidup. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan rencana pemantauan lingkungan dalam Dokumen RKL-RPL, yakni:
a. Komponen/parameter lingkungan hidup yang dipantau mencakup
Komponen/parameter lingkungan hidup yang mengalami perubahan
mendasar, atau terkena dampak penting dan komponen/parameter lingkungan
hidup yang terkena dampak lingkungan hidup lainnya.
b. Aspek-aspek yang dipantau perlu memperhatikan benar dampak penting yang
dinyatakan dalam Andal dan dampak lingkungan hidup lainnya, dan sifat
pengelolaan dampak lingkungan hidup yang dirumuskan rencana pengelolaan
lingkungan hidup.
c. Pemantauan dapat dilakukan pada sumber penyebab dampak dan/atau terhadap
komponen/parameter lingkungan hidup yang terkena dampak. Dengan
memantau kedua hal tersebut sekaligus akan dapat dinilai/diuji efektivitas
kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang dijalankan.
d. Pemantauan lingkungan hidup harus layak secara ekonomi. Biaya yang
dikeluarkan untuk pemantauan perlu diperhatikan mengingat kegiatan
pemantauan senantiasa berlangsung sepanjang usia usaha dan/atau kegiatan.
e. Rencana pengumpulan dan analisis data aspek-aspek yang perlu dipantau,
mencakup:

1) jenis data yang dikumpulkan;


2) lokasi pemantauan;
3) frekuensi dan jangka waktu pemantauan;

4
4) metode pengumpulan data (termasuk peralatan dan instrumen yang
digunakan untuk pengumpulan data);
5) metode analisis data.
Rencana pemantauan lingkungan perlu memuat tentang kelembagaan
pemantauan lingkungan hidup. Kelembagaan pemantauan lingkungan
hidup yang dimaksud di sini adalah institusi yang bertanggungjawab
sebagai pelaksana pemantauan, pengguna hasil pemantauan, dan pengawas
kegiatan pemantauan.
2.2 Kegunaan Pemantauan Lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk memahami
fenomena-fenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari tingkat
proyek (untuk memahami perilaku dampak yang timbul akibat usaha dan/atau
kegiatan), sampai ke tingkat kawasan atau bahkan regional; tergantung pada
skala masalah yang dihadapi.
Fungsi RPL Adalah sebagai pedoman pengelola lingkungan hidup baik
dampak positif maupun dampak negatif yang harus dipantau dan dikelola, pada
tahap pra kontruksi, kontruksi, operasi dan pasca operasi, untuk komponen
biotik, abiotik,sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat.
2.3 Manfaat Pemantauan
1. Menguji pendugaan dampak
2. Untuk mendapatkan efektivitas dari aktivitas atau teknologi yang digunakan
untuk mengendalikan dampak negatif
3. Mendapatkan early warning sedini mungkin mengenai perubahan
lingkungan
4. Sebagai bukti-bukti yang menunjang tuntutan ganti rugi
5. Alat menguji efektivitas kegiatan pengelolaan lingkungan.
6. Masukan penyempurnaan kegiatan pengelolaan lingkungan.
7. Isyarat dini adanya gejala pencemaran dan kerusakan lingkungan, dapat
dicegah dari awal.
8. Sarana uji hipotesis dampak penting yang dinyatakan dalam dokumen
ANDAL

5
9. Masyarakat bisa menjadi informan yang baik tentang dampak yang
ditimbulkan oleh usaha/kegiatan, karena itu pemantauan terhadap
kehidupan masyarakat sangat penting.
10. Komponen yang dipantau lihat uraian tentang dampak penting (aspek sosial,
fisika-kimia dan biologi), holistik.
11. Alat uji effektivitas rkl.
12. untuk penyempurnaan rkl
13. isyarat dini gejala
14. Mencegah pencemaran pencemaran
15. Sebagai sarana uji hipotesis dampak
16. Sebagai bagian yang besar dan penting dari andal

Tujuan Pemantauan Lingkungan :


* Pembuktian apakah prediksi yang dilakukan pada ANDAL
telah sesuai
* Pembuktian apakah pengelolaan dampak besar dan
penting telah berhasil guna seperti yang diharapkan
* Sebagai dasar untuk pengembangan di bidang lingkungan
Hidup
Secara u.u., tujuan pemantauan lingkungan adalah untuk mendapatkan gambaran
kondisi lingkungan pada suatu wilayah sebagai dasar suatu tindakan
penyempurnaan
Hasil pemantauan lingkungan akan dipergunakan sebagai dasar untuk
menyempurnakan prediksi dan atau upaya pengelolaan dampak lingkungan, agar
kondisi lingkungan pada suatu wilayah sesuai yang diharapkan
Jadi ada kaitan erat antara upaya pengelolaan dampak lingkungan dan upaya
pemantauan lingkungan.

2.1 Tipe Pemantauan


 Inspeksi (paling sederhana)
 Pemantauan perijinan; misalnya perijinan eksplorasi, pembangunan,
pengendalian pencemaran, membuang polutan ke perairan

6
 Pemantauan kualitas ambien lingkungan; ditujukan kepada perubahan
dari ambien lingkungan
 Pemantauan evaluasi proyek
 Pematauan pengelolaan dampak dari proyek
Diantara berbagai jenis pemantauan lingkungan yang dikenal sampai saat ini,
ada tiga jenis pemantauan lingkungan yang paling banyak dilakukan yaitu :
1. Pemantauan Kualitas Efluen (Limbah)
Limbah adalah bahan keluaran berbentuk benda padat, cair dan gas yang
dihasilkan dari suatu sistem proses produksi. Menurut jenisnya limbah
digolongkan kedalam beberapa kategori yaitu limbah organik, limbah
anorganik, limbah radioaktif. Pada umumnya limbah yang tidak dikelola
dengan baik dapat menurunkan kualitas lingkungan. Volume limbah dari suatu
sistem produksi dapat dikurangi dengan cara :
 Pengurangan dan penggunaan bahan baku dan bahan campuran secara efisien
(reduce)
 Penggunaan kembali (reuse)
 Daur ulang (recycling)
 Perolehan kembali materi dan energi (recovery)
 Memperpanjang daur hidup materi (life cycle assessment), yang seluruhnya
merupakan konsep minimisasi limbah.
Kadar racun limbah dapat dikurangi dengan cara melakukan treatment tertentu.
Beberapa teknik pengolahan limbah yang dikenal luas antara lain pengolahan
secara biologis, mekanis, kimia dan radiasi. Untuk menjamin limbah yang
dilepas ke alam bebas tidak membahayakan makhluk hidup dan untuk menjaga
agar kualitas lingkungan tetap berada dalam batas yang ditoleransi, pemerintah
menetapkan Baku Mutu Limbah yang boleh dilepas ke alam bebas. Baku mutu
adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan batas maksimal kadar bahan yang
dikandung di dalam beberapa parameter tertentu antara lain BOD, COD, pH
dan Lemak. Untuk memperoleh kualitas limbah yang berada di bawah ambang
batas baku mutu, harus dilakukan uapya pengelolaan yang memadai secara
teknis.

7
Untuk menilai hasil pengelolaan limbah perlu dilakukan upaya pemantauan
lingkungan secara rutin. Tolok ukur yang digunakan untuk mengevaluasi
kualitas efluen adalah :
1. KEP-35/MEN LH/10/1993 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor.
2. KEP-13/MEN LH/3/1995 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
Bergerak.
3. KEP-51/MEN LH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Industri Lampiran B.
4. KEP-52/MEN LH/10/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Hotel.
5. KEP-58/MEN LH/12/1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Rumah Sakit.
6. KEP-42/MEN LH/10/1996 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Eksplorasi Dan Produksi Migas.
7. KEP-48/MEN LH/11/1996 Tentang Ba ku Tingkat Kebisingan.
8. KEP-49/MEN LH/11/1996 Tentang Baku Tingkat Getaran
9. KEP-50/MEN LH/11/1996 Tentang Baku Tingkat Kebauan.

2. Pematauan Kualitas Ambien


Ambien adalah komponen lingkungan seperti air, udara, tanah, flora dan fauna.
Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya semua makhluk hidup
membutuhkan kualitas lingkungan hidup yang memadai. Limbah yang
dihasilkan dari suatu proses produksi kemudian dilepas ke alam bebas tanpa
melalui suatu proses pengolahan, dapat menurunkan kualitas lingkungan. Jika
kualitas lingkungan sudah sedemikian buruk dapat mengancam kelangsungan
hidup organisme. Oleh karena itu setiap limbah yang akan di lepas ke alam
bebas harus diolah terlebih dahulu. Untuk menjaga kualitas lingkungan agar
tetap berada dalam batas toleransi, pemerintah menetapkan berbagai Baku
Mutu Lingkungan Ambien seperti Baku Mutu Udara, Baku Mutu Air, Baku
Mutu Kebisingan. Baku mutu air terkait dengan penggolongan air menurut
peruntukannya. Ada beberapa golongan peruntukan air yaitu air:

8
1. golongan A (air yang dapat langsung digunakan untuk keperluan hidup sehari-
hari),
2. golongan B (air yang dapat digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari setelah
melalui proses pengelolaan),
3. golongan C (air yang digunakan untuk keperluan irigasi dan budidaya biota air),
4. golongan D (di luar peruntukan A, B dan C misalnya untuk industri). Air
golongan A memiliki kualitas terbaik dari air golongan D memiliki kualitas
terburuk. Suatu badan air yang belum ditentukan golongannya, otomatis
dianggap sebagai airgolongan B. untuk menentukan apakah suatu badan air
telah tercemar perlu diperhatikan beberapa variabel yaitu debit limbah, debit
badan air penerima, beban pencemaran maksimum, baku mutu air yang
dikaitkan dengan penggolongan air menurut peruntukannya. Untuk mencegah
agar tidak terjadi kondisi tercemar, perlu dilakukan pemantauan rutin terhadap
kualitas limbah yang dihasilkan dan badan air penerima. Tolok ukur yang
digunakan untuk mengevaluasikan kualitas ambien adalah :
a. PP 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air.
b. KEP-43/MEN LH/10/1996 Tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi
Usaha Atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis Lepas Di
Daratan.
c . PP 19 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan/atau
Perusakan Laut.
d. PP 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

3. Pemantauan Pelaksanaan Rekomendasi Rkl Dan Rpl


Dokumen AMDAL terdiri dari 4 bagian yang merupakan suatu kesatuan dan
saling berhubungan yaitu Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak
Lingkungan (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL). Sebagian besar perusahaan yang telah
memiliki dokumen AMDAL tidak melaksanakan seluruh rekomendasi/arahan
yang terdapat di dalam dokumen RKL, RPL dan hal itu telah menyebabkan
timbulnya masalah pencemaran/perusakan lingkungan. Untuk mencegah
terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan, seluruh rekomendasi dan

9
arahan yang terdapat di dalam RKL dan RPL harus dilaksanakan. Pelaksanaan
rekomendasi/arahan RKL dan RPL harus dievaluasi dan jika terdapat
kekeliruan re komendasi harus diperbaiki. Untuk kepentingan evaluasi
tersebut, instrumen yang sangat berperan adalah pemantauan lingkungan
secara rutin. Untuk memastikan bahwa rekomendasi RKL dan RPL telah
dilaksanakan adalah adanya laporan pemantauan pelaksaan RKL dan RPL
yang disusun berdasarkan KEPKA BAPEDAL-105/1997 Tentang Pemantauan
Pelaksanaan RKL dan RPL.

2.2 Ruang Lingkup Kegiatan Pemantauan Lingkungan


1. Menyusun rencana kerja pemantauan lingkungan.
2. Menentukan aspek, komponen, dampak dan parameter lingkungan yang
akan dipantau
3. Menyusun prosedur pelaksanaan pemantauan yang sesuai dengan prosedur
standard operasi
4. Membuat format-format dan formulir pemantuan serta mengisinya dengan
data yang relevan.
5. membuat buku jurnal harian dan bulanan serta format berita acara kegiatan
pemantauan
6. Melakukan pengukuran terhadap parameter lingkungan yang dipantau
7. Melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap sampel efluen dan ambien
8. Membuat sistem informasi lingkungan
9. Mengelola dan menganalisis data
10. Menyusun laporan bulanan dan rekomendasi kepada pimpinan perusahaan.

2.3 Tahap-tahap Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan / PROSEDUR


 Survey dan sosialisasi program.
 Menyusun rencana kerja, kerangka acuan dan format pemantauan
lingkungan.
 Pelaksanaan pemantauan lingkungan.
 Evaluasi pelaksanaan pemantauan lingkungan
 .5. Improvement/penyempurnaan program pemantauan lingkungan

10
Ruang Lingkup Tugas Konsultan Dalam Pemantauan Lingkungan
Tugas konsultan dalam pemantauan lingkungan di perusahaan-perusahaan
meliputi aspek perencanaan, supervisi dan advisory terhadap seluruh ruang
lingkup tugas pemantauan lingkungan. Untuk melaksanakan tugas tersebut
konsultan bekerja berdasarkan Kerangka Acuan dan Kontrak Perjanjian Kerja
Sama denga pihak perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang menjadi klien
dari konsultan meliputi perusahaan yang bergerak dalam bidang :
- Industri Manufacture
- Agro Industri
- Industri Jasa
- Industri Pertambangan
- Jasa Kontruksi
Mitra kerja konsultan dalam kegiatan pemantauan lingkungan adalah
BAPEDAL Pusat, BAPEDAL Regional, BAPEDALDA Propinsi,
BAPEDALDA Kabupaten dan Kota, dan Laboratorium Rujukan.

Laporan Pelaksanaan Pemantauan Lingkungan


1. Ada dua jenis laporan pelaksanaan pemantauan lingkungan yaitu :
1. Laporan Internal yang dikeluarkan setiap bulan dan ditujukan kepada
pimpinan perusahaan.
2. Laporan Eksternal yang dikeluarkan setiap 3 (tiga) bulan dan ditujukan
kepada BAPEDALDA Kabupaten dan Kota, BAPEDALDA Propinsi,
BAPEDAL Regional, dan BAPEDAL Pusat.
F. Evaluasi dan Tolok Ukur Keberhasilan kinerja Pelaksanaan
Pemantauan Lingkungan Untuk menilai keberhasilan kinerja sistem
pemantauan lingkungan yang dikembangkan, digunakan beberapa indikator
sebagai tolok ukur :
1. Kualitas Efluen yang dihasilkan tidak melampaui ambang batas Baku
Mutu Efluen.
2. Kualitas Ambien tidak melampaui batas Baku Kerusakan Lingkungan,
Baku Getaran, Baku Kebisingan dan Baku Kebauan.

11
3. Kepemilikan dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang
lengkap dan memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
4. Berkurangnya keluhan, pengaduan, tuntutan dan gugatan dari
warga masyarakat yang menyangkut dengan masalah lingkungan
terhadap perusahaan.

2.4 Muatan Dokumen RPL


1. Pendahuluan Dalam bagian ini, penyusun dokumen Amdal menjelaskan
atau menguraikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pernyataan tentang maksud dan tujuan pelaksanaan RKL-RPL secara


umum dan jelas. Pernyataan ini harus dikemukakan secara sistematis,
singkat dan jelas.

b. Pernyataan kebijakan lingkungan dari pemrakarsa. Uraikan dengan


singkat tentang komitmen pemrakarsa usaha dan/atau kegiatan untuk
memenuhi (melaksanakan) ketentuan peraturan perundangundangan di
bidang lingkungan yang relevan, serta komitmen untuk melakukan
penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup secara
berkelanjutan dalam bentuk mencegah, menanggulangi dan
mengendalikan dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan-
kegiatannya serta melakukan pelatihan bagi karyawannya di bidang
pengelolaan lingkungan hidup.

2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Pada bagian ini, penyusun dokumen


Amdal menguraikan secara singkat dan jelas rencana pemantauan dalam bentuk
matrik atau tabel untuk dampak yang ditimbulkan. Matrik atau tabel ini berisi
pemantauan terhadap terhadap dampak yang ditimbulkan. Matrik atau tabel
tersebut disusun dengan menyampaikan elemen-elemen sebagai berikut:

a. Dampak yang dipantau, yang terdiri dari: jenis dampak yang terjadi, komponen
lingkungan yang terkena dampak, dan indikator/parameter yang dipantau dan
sumber dampak.

12
b. Bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode pengumpulan dan
analisis data, lokasi pemantauan, waktu dan frekuensi pemantauan.

c. Institusi pemantau lingkungan hidup, yang terdiri dari pelaksana pemantauan,


pengawas pemantauan dan penerima laporan pemantauan.

CONTOH MATRIKS/TABEL RPL

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Pada kolom ini, penyusun dokumen Amdal
mencantumkan secara singkat:
a. Jenis dampak lingkungan hidup yang dipantau.

b. Indikator/parameter pemantauan.

c. Sumber dampak lingkungan.

Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Pada kolom ini, penyusun dokumen Amdal
menguraikan secara singkat metode yang akan digunakan untuk memantau
indikator/parameter dampak lingkungan (dampak penting dan dampak lingkungan
lainnya), yang mencakup:

13
a. Metode pengumpulan dan analisis data Cantumkan secara jelas metode yang
digunakan dalam proses pengumpulan data berikut dengan jenis peralatan,
instrumen, atau formulir isian yang digunakan. Perlu diperhatikan bahwa metode
pengumpulan dan analisis data sejauh mungkin konsisten dengan metode yang
digunakan disaat penyusunan Andal.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup Cantumkan lokasi pemantauan yang tepat
disertai dengan peta lokasi pemantauanberskala yang memadai dan menunjukkan
lokasi pemantauan dimaksud. Perlu diperhatikan bahwa lokasi pemantauan sedapat
mungkin konsisten dan representatif dengan lokasi pengumpulan data disaat
penyusunan Andal.
c. Waktu dan frekuensi pemantauan Uraikan tentang jangka waktu atau lama
periode pemantauan berikut dengan frekuensinya per satuan waktu. Jangka waktu
dan frekuensi pemantauan ditetapkan dengan mempertimbangkan sifat dampak
lingkungan yang dipantau (instensitas, lama dampak berlangsung, dan sifat
kumulatif dampak).

Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pada kolom ini, penyusun dokumen


Amdal mencantumkan institusi atau kelembagaan yang akan berurusan,
berkepentingan, dan berkaitan dengan kegiatan pemantauan lingkungan hidup,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik ditingkat nasional
maupun daerah pada setiap rencana pemantauan lingkungan hidup. Peraturan
perundang-undangan yang mengatur tentang pemantauan lingkungan hidup
meliputi:
a. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Menteri Negara
Lingkungan Hidup.

b. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh sektor terkait.

c. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. d.


Keputusan Gubernur, Bupati/Walikota.

d. Keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan pembentukan institusi


pemantauan lingkungan hidup.

14
Institusi pemantau lingkungan hidup yang perlu diutarakan meliputi:
a. Pelaksana pemantauan lingkungan hidup Cantumkan institusi yang
bertanggungjawab dalam pelaksanaan dan sebagai penyandang dana kegiatan
pemantauan lingkungan hidup.

b. Pengawas pemantauan lingkungan hidup Cantumkan instansi yang akan


berperan sebagai pengawas bagi terlaksananya RPL. Instansi yang terlibat dalam
pengawasan mungkin lebih dari satu instansi sesuai dengan lingkup wewenang dan
tanggungjawab, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup Cantumkan instansi-instansi yang


akan dilapori hasil kegiatan pemantauan lingkungan hidup secara berkala sesuai
dengan lingkup tugas instansi yang bersangkutan.

3. Jumlah dan Jenis Izin PPLH yang Dibutuhkan Dalam hal rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diajukan memerlukan izin PPLH, makadalam bagian ini, penyusun
dokumen Amdal sudah mengidentifikasi dan merumuskan daftar jumlah dan jenis
izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibutuhkan berdasarkan
rencana pengelolaan lingkungan hidup.

4. Pernyataan komitmen pelaksanaan RKL-RPL Pernyataan pemrakarsa memuat


pernyataan dari pemraksarsa untuk melaksanakan RKL-RPL yang ditandatangani
di atas kertas bermaterai.

5. Daftar pustaka Pada bagian ini utarakan sumber data dan informasi yang
digunakan dalam penyusunan RKL_RPL baik yang berupa buku, majalah,
makalah, tulisan, maupun laporan hasil-hasil penelitian. Bahan-bahan pustaka
tersebut agar ditulis dengan berpedoman pada tata cara penulisan pustaka.

6. Lampiran Penyusun dokumen Amdal juga dapat melampirkan data dan informasi
lain yang dianggap perlu atau relevan.

15
PRINSIP PEMANTAUAN
a. TIDAK SELURUH KOMPONEN LINGKUNGAN DI PANTAU
b. SEBAGAI ALAT PENGUJI EFEKTIFITAS KEGIATAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
c. DAPAT DILAKUKAN PADA SUMBER PENYEBAB DAMPAK
d. HARUS LAYAK SECARA EKONOMI
e. RANCANGAN MANJEMEN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
- LOKASI PEMANTAUAN
- FREKWENSI PEMANTAUAN & JANGKA WAKTU
- METODE PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
- METODE ANALISIS DATA
f. KELEMBAGAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Isi Rencana Pemantauan Lingkungan
Dampak yang dipantau
Sumber dampak
Parameter Lingkungan yang dipantau
Tujuan rencana pemantauan lingkungan
Metode Pemantauan Lingkungan
Pengumpulan data ( metode – alat – analisis )
Lokasi
Frekwensi
Institusi pemantauan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan

Implikasi dari RPL berupa:


kegiatan pemeriksaan dan/atau pengamatan yang dilakukan secara
sistematis,
berulang dan periodik
terencana

16
2.5 Panduan Penilaian Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (Rpl) Uji
Administrasi
Periksa kelengkapan administrasi yang harus dipenuhi mencakup:
1. Ringkasan dokumen RPL dalam bentuk tabel;
2. Peta atau gambar terkait antara lain: peta lokasi pemantauan dampak penting dan
peta pengambilan contoh uji untuk pemantauan dampak penting.
Uji Kualitas Dokumen
1. Uji Konsistensi Lakukan pemeriksaan terhadap konsistensi dampak penting
(termasuk parameternya) yang akan dipantau antara dokumen ANDAL
dengan dokumen RPL. Uji konsistensi juga dilakukan terhadap dampak,
sumber dampak, parameter, tujuan, metode, dan institusi pelaksana
pemantauan lingkungan hidup. Catatan: Matrik uji konsistensi antara dampak
penting dengan upaya pemantauan dampak penting terdapat dalam Lampiran
VIII Peraturan Menteri ini.

2. Uji Keharusan Lakukan pemeriksaan terhadap dampak-dampak yang dipantau


untuk memastikan seluruh dampak penting telah disampaikan rencana
pemantauan lingkungan hidupnya dalam dokumen RPL. Catatan: Seluruh
dampak penting wajib dilakukan pemantauan lingkungan hidup dan
pemantauannya dimuat dalam dokumen RPL. Dalam hal suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan mencantumkan rencana pemantauan lingkungan hidup
untuk dampak yang bersifat tidak penting, maka hal tersebut dimungkinkan.

3. Uji Kedalaman Uji kedalaman dilakukan untuk memastikan bahwa setiap


metode dan/atau cara dan/atau teknik untuk melakukan pemantauan
lingkungan hidup terhadap dampak penting dari suatu rencana usaha 2
dan/atau kegiatan, dilakukan sesuai dengan kaidah pemantauan lingkungan
hidup yang baik dan benar untuk kegiatan yang dimaksud.

4. Uji kedalaman termasuk memastikan bahwa frekuensi pemantauan untuk


masing-masing dampak penting dilakukan sesuai dengan kebutuhan untuk
melakukan pemantauan terhadap dampak penting tersebut.

17
5. Uji Relevansi Uji relevansi dilakukan untuk memastikan: x Kesesuaian antara
pemantauan lingkungan hidup dengan dampak penting yang timbul, termasuk
kesesuaian dampak penting yang dipantau, parameter, metode pemantauan
dan frekuensinya; dan x Kesesuaian antara lokasi pemantauan dengan lokasi
timbulnya dampak.

ISI DOKUMEN
1. Pendahuluan Lakukan pemeriksaan terhadap kejelasan pada lingkup RPL,
mencakup:
1.1. Uraian tentang maksud dan tujuan dilaksanakannya RPL;
1.2. Uraian tentang kebijakan pemrakarsa rencana usaha dan/atau kegiatan dalam
pemantauan lingkungan hidup;
1.3. Uraian tentang kegunaan dilaksanakannya rencana pemantauan lingkungan
hidup.

2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

2.1. Dampak penting yang dipantau, yaitu:


a. Jenis komponen atau parameter yang dipantau; Lakukan pemeriksaan terhadap
relevansi dan kejelasan antara parameter yang dipantau dengan parameter yang
dikelola dalam dokumen RKL.
b. Indikator dari komponen dampak penting yang dipantau Lakukan pemeriksaan
terhadap indikator komponen lingkungan yang dipantau dan relevansinya dengan
komponen lingkungan hidup yang dipantau.
Catatan: x Indikator komponen lingkungan adalah sesuatu yang dapat digunakan
untuk menunjukkan perubahan kualitas lingkungan dari dampak lingkungan hidup
tertentu, seperti perubahan kualitas air dapat ditunjukkan melalui biota (ikan, eceng
gondok, dan/atau daphnia). x Indikator komponen lingkungan hidup dimungkinkan
sama dengan parameter lingkungan hidup yang dipantau.
2.2. Sumber dampak; Lakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian dan kejelasan
antara sumber dampak dengan dampak penting yang dipantau.

18
2.3. Parameter yang dipantau; Lakukan pemeriksaan terhadap kesesuaian dan
ketepatan parameter lingkungan yang digunakan dalam pemantauan.
2.4. Tujuan rencana pemantauan lingkungan hidup; Lakukan pemeriksaan terhadap
kejelasan tujuan dipantaunya dampak penting dengan memperhatikan dampak
penting yang dikelola, bentuk rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan dampak
turunan yang ditimbulkannya. Catatan: Tujuan pemantauan lingkungan hidup
adalah untuk mengetahui efektifitas pengelolaan lingkungan hidup dan perubahan
kualitas lingkungan hidup akibat dampak lingkungan hidup dari suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan.
2.6 Metode pemantauan lingkungan hidup, mencakup:
a. Lakukan pemeriksaan terhadap keabsahan dan kesesuaian metode
pengumpulan dan analisis data, yaitu:
1) Metode yang digunakan dalam proses pengumpulan dan analisis data
termasuk antara lain jenis peralatan, instrumen, atau formulir isian yang
digunakan;
2) Tingkat ketelitian alat yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis
data dengan mengacu kepada tingkat ketelitian yang disyaratkan dalam
baku mutu lingkungan hidup;
3) Tolok ukur yang digunakan untuk menilai kondisi kualitas lingkungan
hidup yang dipantau sudah sesuai dengan metode yang digunakan dalam
dokumen ANDAL.
b. Lokasi pemantauan lingkungan hidup; Lakukan pemeriksaan terhadap relevansi
antara lokasi pemantauan dengan sumber dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan
c. Jangka waktu dan frekuensi pemantauan lingkungan hidup; Lakukan
pemeriksaan terhadap relevansi jangka waktu dan frekuensi per satuan waktu
dari kegiatan pemantauan lingkungan yang dilaksanakan dengan
memperhatikan: sifat penting dampak yang dipantau (intensitas dampak, lama
dampak berlangsung, dan/atau sifat kumulatif dampak).

19
2.7 Keberadaan dan komitmen institusi yang terlibat dalam:
a. Pelaksanaan RPL; Lakukan pemeriksaan kejelasan institusi pelaksana yang
bertanggungjawab dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan hidup serta
penyandang dana kegiatan pemantauan lingkungan hidup.
b. Pengawasan pelaksanaan RPL; Lakukan pemeriksaan kejelasan dan ketepatan
instansi yang berperan sebagai pengawas bagi terlaksananya RPL. c.
Pelaporan. Lakukan pemeriksaan kejelasan dan ketepatan instansi-instansi
yang akan menerima laporan hasil kegiatan pemantauan lingkungan hidup.

1. Daftar Pustaka Lakukan pemeriksaan terhadap daftar pustaka dan


kesesuaiannya dengan penggunaan pustaka tersebut dalam penyusunan
dokumen RPL, serta ketepatan penulisan sesuai dengan kaidah penulisan
kepustakaan ilmiah yang mutakhir.
2. Lampiran Lakukan pemeriksaan terhadap kejelasan dan kelengkapan aspek-
aspek dalam lampiran, mencakup:
a. Ringkasan rencana pemantauan lingkungan hidup dalam bentuk tabel
(matrik pemantauan lingkungan hidup meliputi: dampak penting yang
dipantau, sumber dampak, tujuan pemantauan lingkungan hidup, rencana
pemantauan lingkungan hidup yang meliputi metode pengumpulan dan
analisis data, lokasi pemantauan lingkungan hidup, jangka waktu dan
frekuensi pemantauan lingkungan hidup), dan institusi pemantau
lingkungan hidup); b. Data dan informasi yang dianggap penting merujuk
dari hasil studi ANDAL seperti: peta-peta (lokasi pemantauan lingkungan
hidup, dan lain-lain), matrik serta data utama yang terkait dengan rencana
pemantauan lingkungan hidup untuk menunjang isi dokumen RPL.

20
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) ini merupakan upaya pemantauan


komponen lingkungan hidup yang terkena dampak dari rencana usaha atau
kegiatan. RKL-RPL harus memuat mengenai upaya untuk menangani dampak dan
memantau komponen lingkungan hidup yang terkena dampak terhadap keseluruhan
dampak, bukan hanya dampak yang disimpulkan sebagai dampak penting dari hasil
proses evaluasi holistik dalam Andal.
Fungsi RPL adalah sebagai pedoman pengelola lingkungan hidup baik dampak
positif maupun dampak negatif yang harus dipantau dan dikelola, pada tahap pra
kontruksi, kontruksi, operasi dan pasca operasi, untuk komponen biotik,
abiotik,sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat.
Tujuan Pemantauan Lingkungan
Pembuktian apakah prediksi yang dilakukan pada ANDAL telah sesuai
Pembuktian apakah pengelolaan dampak besar dan penting telah berhasil guna
seperti yang diharapkan
Sebagai dasar untuk pengembangan di bidang lingkungan Hidup
Pemantauan lingkungan hidup dapat digunakan untuk memahami fenomena-
fenomena yang terjadi pada berbagai tingkatan, mulai dari tingkat proyek (untuk
memahami perilaku dampak yang timbul akibat usaha dan/atau kegiatan), sampai
ke tingkat kawasan atau bahkan regional tergantung pada skala masalah yang
dihadapi.
Tipe Pemantauan
Pematauan kualitas efluen (limbah)
Pematauan kualitas ambien
Pematauan pelaksanaan rekomendasi RKL dan RPL
Rencana pemantauan lingkungan perlu memuat tentang kelembagaan pemantauan
lingkungan hidup. Kelembagaan pemantauan lingkungan hidup yang dimaksud di

21
sini adalah institusi yang bertanggungjawab sebagai pelaksana pemantauan,
pengguna hasil pemantauan dan pengawas kegiatan pemantauan.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
apapun jenis pembangunan serta kegiatan yang berdampak kepada lingkungan
dapat dipantau dengan tujuan agar tidak membahayakan lingkungan itu sendiri.
Dokumen RPL ini akan menjadi salah satu tolak ukur dalam proses pembangunan
dengan berbagai tahapannya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Amdan ramadhani. Pengertian AMDAL (Analisis mengenai Dampak


Lingkungan). 2009. ( http://soera.wordpress.com/2009/01/31/pengertian-amdal/)
diakses 10 april 2018
YANCE. Pelaksanaan program pemantauan lingkungan. Fakultas ilmu sosial dan
ilmu politik USU dalam website: Library.usu.ac.id diakses pada tanggal 24 April
2018
http://www.unhas.ac.id/pplh/wp-content/uploads/2012/12/LAMPIRAN-III-
Permen-16-th-2012.pdf
Suparwato. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.

23

Anda mungkin juga menyukai