Anda di halaman 1dari 13

TUGAS XIII

TEKNOLOGI INFORMASI DAN MEDIA BK


“Plagiarisme dan Software Terkait”

Dosen Pembina:
Dr. Afdal, M.Pd., Kons.
Rahmi Dwi Febriani, S.Pd.,M.Pd.

OLEH
FATIMAH ZAHARI
17006131
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
PLAGIARISME DAN SOFTWARE TERKAIT
A. PENGERTIAN PLAGIARISME
Secara umum kata plagiarisme sebagai istilah baku dalam kosa kata bahasa
Indonesia. Namun, istilah tersebut kalah populer dibandingkan kata plagiat. Secara
etimologi Plagiarisme sebenarnya diambil alih dari bahasa Belanda plagiaat. Dalam
bahasa Inggris Plagiarisme adalah plagiarism. Kemudian diserap ke dalam bahasa
Indonesia menjadi plagiarisme.
Menurut Deni Juliandi (2016) plagiarisme adalah tindakan mencuri
(gagasan/karya intelektual) orang lain dan mengklaim atau mengumumkannya sebagai
miliknya. Plagiarisme bisa dikatakan sebagai bagian dari kecurangan akademis karena
tindakan menjiplak karya seseorang tanpa mencantumkan sumbernya.
Menurut Edizal Hatmi (2018) Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah
penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan
menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri Plagiat dapat dianggap sebagai
tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku
plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas.
Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator. 
Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme adalah pencurian dan penggunaan gagasan
atau tulisan orang lain (tanpa cara-cara yang sah) dan diakui sebagai miliknya sendiri. 
Plagiarisme juga didefinisikan sebagai kegiatan dengan sengaja menyalin pemikiran atau
kerja orang lain tanpa cara-cara yang sah
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No.17 tahun 2010, plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah,
dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Menurut Suyanto dan Jihad (2011), plagiarisme adalah mencuri gagasan, kata-
kata, kalimat, atau hasil penelitian orang lain dan menyajikannya seolah-olah sebagai
karya sendiri. Plagiarisme adalah tindakan penyalahgunaan, pencurian atau perampasan,
penerbitan, pernyataan atau menyatakan sebagai milik sendiri sebuah pikiran, ide, tulisan,
atau ciptaan yang sebenarnya milik orang lain.
Menurut Novanta (2009), terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan dalam
mengidentifikasi plagiarisme, yaitu:
1. Penggunaan kosakata. Menganalisis kosakata yang digunakan dalam suatu tugas
terhadap penggunaan kosakata sebelumnya dapat membantu menentukan apakah
mahasiswa benar-benar telah menulis teks tersebut. Dengan menemukan suatu
kosakata baru dalam jumlah yang besar (terutama kosa kata lanjut) dapat menentukan
apakah mahasiswa menulis teks tanpa melakukan plagiarisme. 
2. Perubahan kosa kata. Apabila penggunaan kosa kata berubah secara signifikan 
dalam suatu teks, hal ini dapat mengindikasikan plagiarisme dengan cara copy and
paste. 
3. Teks yang membingungkan. Apabila alur dari suatu teks tidak halus dan tidak
konsisten, hal ini mengindikasikan penulis tidak menulis menggunakan pemikirannya
sendiri atau beberapa bagian dari tulisannya bukanlah hasil karyanya. 
4. Penggunaan tanda baca. Tidak wajar apabila dua orang penulis menggunakan tanda
baca yang persis sama dalam membuat suatu karya tulis. 
5. Jumlah kemiripan teks. Pasti ada beberapa kemiripan antara beberapa teks yang
menulis dengan topik yang sama seperti nama-nama, istilah-istilah dan sebagainya.
Bagaimanapun, tidak wajar bila beberapa teks yang berbeda memiliki kesamaan atau
kemiripan teks dalam jumlah yang besar. 
6. Kesalahan ejaan yang sama. Merupakan hal yang biasa terjadi bagi seseorang
penulis dalam membuat suatu karya tulis. Menjadi tidak wajar bila beberapa teks
yang berbeda memiliki kesalahan-kesalahan yang sama dalam pengejaan atau jumlah
ejaan salah yang sama.
7. Distribusi kata-kata. Tidak wajar apabila distribusi penggunaan kata dalam teks
yang berbeda memiliki kesamaan. Sebagai contoh, suatu teks memiliki parameter
yang sama untuk suatu distribusi statistik yang digunakan untuk menjelaskan
penggunaan istilah. 
8. Struktur sintaksis teks. Hal ini menunjukkan plagiarisme mungkin saja telah terjadi
jika dua teks secara jelas memiliki kesamaan struktur sintaksis. Hal yang wajar bila
penggunaan struktur sintaksis yang digunakan oleh beberapa penulis akan berbeda. 
9. Rangkaian-rangkaian panjang kata yang sama. Tidak wajar apabila suatu teks
yang berbeda (bahkan yang menggunakan judul yang sama) memiliki
rangkaian/urutan karakter yang sama. 
10. Orde kemiripan antar teks. Hal ini bisa mengindikasikan plagiarisme apabila orde
kecocokan kata atau frasa antar dua teks sama. Meskipun diajarkan untuk menyajikan
fakta-fakta dalam suatu aturan (contohnya pendahuluan, isi, kemudian kesimpulan),
kurang wajar jika fakta-fakta yang sama dilaporkan dalam orde yang sama. 
11. Ketergantungan pada kata atau frase tertentu. Seorang penulis mungkin memilih
penggunaan suatu kata atau frase tertentu. Kekonsistenan penggunaan kata-kata
tersebut dalam suatu teks yang ditulis oleh orang lain dengan menggunakan kata yang
berbeda dapat mengindikasikan plagiarisme. 
12. Frekuensi kata. Tidak wajar apabila kata-kata dari dua teks yang berbeda digunakan
dengan frekuensi yang sama
13. Keputusan untuk menggunakan kalimat panjang atau kalimat pendek. Tanpa
sepengetahuan kita, para penulis tentu memiliki keputusan penggunaan panjang
kalimat yang tidak biasa dikombinasikan dengan fitur-fitur lain. 
14. Teks yang dapat dibaca. Penggunaan metrik/ukuran seperti index Gunning FOG,
Flesch Reading Ease Formula atau SMOG dapat membantu menentukan suatu skor
kemampuan. Tidak wajar apabila penulis yang berbeda akan memiliki skor yang
sama. 
15. Referensi yang tidak jelas. Apabila referensi yang muncul dalam suatu teks tetapi
tidak terdapat pada daftar pustaka, hal ini dapat mengindikasikan plagiarisme cut and
paste, dimana penulis tidak menyalin referensinya secara lengkap.
Menurut Ulpah (2017) Ada beberapa kegiatan atau prilaku yang termasuk dalam
plagiatisme, yaitu sebagai berikut :
a. Melakukan copy paste suatu karya
b. Membeli term paper
c. Mengajukan karya yang ditulis oleh orang lain
d. Memperbolehkan orang lain untuk menggunakan karyanya
e. Penipuan / pemalsuan
Jadi dapat disimpulkan Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah
penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan
menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri Plagiat dapat dianggap sebagai
tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. terdapat beberapa faktor yang
dapat digunakan dalam mengidentifikasi plagiarisme, yaitu: Penggunaan kosakata,
Perubahan kosa kata, Teks yang membingungkan, Penggunaan tanda baca, Jumlah
kemiripan teks, Kesalahan ejaan yang sama, Distribusi kata-kata, Struktur sintaksis
teks, Rangkaian-rangkaian panjang kata yang sama, Orde kemiripan antar teks,
Ketergantungan pada kata atau frase tertentu, Frekuensi kata, Keputusan untuk
menggunakan kalimat panjang atau kalimat pendek, Teks yang dapat dibaca,
Referensi yang tidak jelas.
B. JENIS PLAGIARISME
Menurut Akib (2016) jenis-jenis plagiarism adalah sebagai berikut:
1. Jenis Plagiat Berdasarkan Kesengajaan
Berdasarkan faktor kesengajaan, plagiat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Plagiat Sengaja. Plagiat sengaja adalah plagiat yang secara sadar melakukan
tindakan dengan menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang lain baik berupa
ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sumber referensi. 
b. Plagiat Tidak Sengaja. Plagiat tidak sengaja adalah plagiat yang dilakukan oleh
seseorang karena ketidak-sengajaan, yaitu kurangnya pengetahuan dan pemahaman
orang tersebut dalam mengutip. 
2. Jenis Plagiat Berdasarkan Proporsi yang Dibajak 
Berdasarkan proporsi atau jumlah persentase yang dibajak, plagiat dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
a. Plagiat Ringan. Plagiat ringan manakala dalam sebuah karya tulis ilmiah yang
dibuat oleh seseorang kurang dari 30%. 
b. Plagiat Sedang. Plagiat sedang mempunyai prosentasi 30%-70% dalam sebuah
karya tulis yang dibuat. 
c. Plagiat Total. Plagiat total berarti lebih dari 70% isi karya tulis ilmiahnya
merupakan plagiat dari karya orang lain. Plagiat ini tidak bisa ditoleril dan karya
tersebut harus direvisi ataupun tak diakui.
3. Jenis Plagiat Berdasarkan Pola 
Berdasarkan pola yang dibajak, plagiat terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Plagiarisme total. Yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan
cara menjiplak atau mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan mengklaim
sebagai karyanya. Biasanya, dalam plagiasi ini seorang penulis hanya mengganti
nama penulis dan instansi penulis aslinya dengan nama dan instansinya sendiri.
Lalu, penulis mengubah sedikit judul artikel hasil jiplak, kemudian juga
mengubah abstrak, kata-kata kunci tertentu (keywords), sub judul artikel, kata dan
kalimat tertentu dalam bagian tulisan dan kesimpulan dengan kata-kata atau
kalimat tertentu agar terlihat berbeda dengan artikel aslinya. 
b. Plagiarisme parsial. Yaitu tindakan plagiasi yang dilakukan seseorang penulis
dengan cara cara menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil
karyanya sendiri. sendiri. Biasanya, dalam plagiasi jenis ini seorang penulis
mengambil pernyataan, landasan teori, sampel, metode analisis, pembahasan dan
atau kesimpulan tertentu dari hasil karya orang lain menjadi karyanya tanpa
menyebutkan sumber aslinya. 
c. Auto-plagiasi (self-plagiarisme). Yaitu plagiasi yang dilakukan seorang penulis
terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya. Misalnya, ketika
menulis suatu artikel ilmiah seorang penulis meng-copy paste bagian-bagian
tertentu dari hasil karyanya dalam suatu buku yang sudah diterbitkan tanpa
menyebut sumbernya. 
d. Plagiarisme antar bahasa. Yaitu plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan
cara menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia. Kemudian, penulis menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil
karyanya tanpa menyebut sumbernya.
4. Jenis Plagiat Berdasarkan Penyajian 
Berdasarkan cara penyajiannya, plagiat terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Plagiarisme Verbatim.
Plagiarisme Verbatim merupakan tindakan plagiasi dengan menjiplak karya orang
lain apa adanya dan memberi kesan bahwa karya tersebut merupakan hasil karya
ciptaanya sendiri. 
b. Plagiarisme Kain Perca.
Plagiarisme Kain Perca atau lebih dikenal dengan patchwork merupakan tindakan
plagiasi dengan mengambil karya milik orang lain dari berbagai sumber tanpa
menyebutkan rujukan dan menyusunnya menjadi satu kesatuan yang utuh,
sehingga terkesan sebagai karyanya sendiri. 
c. Plagiarisme Parafrasa.
Plagiarisme parafrasa merupakan tindakan plagiasi dengan mengubah kalimat dari
penulis asli dengan kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi ataupun
kutipan. 
d. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci.
Plagiarisme kata kunci atau frasa kunci merupakan tindakan plagiasi dengan
mengambil sejumlah kata kunci dari penulis asli dan memparafrasekannya lagi
dengan kata-katanya sendiri. 
e. Plagiarisme Struktur Gagasan.
Plagiarisme struktur gagasan merupakan tindakan plagiasi dengan mengambil
struktur gagasan orang lain, kemudian dituangkan lagi agar terlihat berbeda.
Jadi dapat disimpulkan Jenis Plagiat Berdasarkan Kesengajaan (Plagiat
Sengaja, Plagiat Tidak Sengaja), Jenis Plagiat Berdasarkan Proporsi yang
Dibajak (Plagiat Ringan, Plagiat Sedang, Plagiat Total, Jenis Plagiat Berdasarkan
Pola (Plagiarisme total, Plagiarisme parsial, Auto-plagiasi (self-plagiarisme).,
Plagiarisme antar bahasa), Jenis Plagiat Berdasarkan Penyajian (Plagiarisme
Verbatim, Plagiarisme Kain Perca, Plagiarisme Parafrasa, Plagiarisme Kata Kunci
atau Frasa Kunci, Plagiarisme Struktur Gagasan)
C. SOFTWARE PENDETEKSI PLAGIARISME DAN PEMANFAATANNYA
Menurut Ulpah (2017) software yang dapat digunakan untuk pendeteksi plagiarism
adalah sebagai berikut:
1. Turnitin
Sebagai suatu aplikasi, Turnitin merupakan aplikasi yang banyak digunakan oleh
perguruan tinggi di dunia terutama untuk mengecek tingkat keaslian atau originality
suatu karya. Aplikasi ini sangat bermanfaat untuk menjamin tingkat keaslian suatu
karya akademik sebelum dipublikasi atau diterbitkan sehingga para sivitas akademika
dari perguruan tinggi yang bersangkutan dapat terhindar dari tindak plagiarisme.
Berdasarkan studi, efektifitas penggunaan aplikasi turnitin mencapai angka 39 %
selama lima tahun. Studi yang dilakukan terhadap 55 juta karya mahasiswa dari 1003
perguruan tinggi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi ini
telah membantu menurunkan tingkat ketidakorisinalitasan suatu karya hingga 39 %
selama kurun waktu 5 tahun.
2. Plagiarism Checker dari SmallSEOtools
Aplikasi ini sebetulnya lebih sering digunakan oleh para blogger untuk mengecek
kualitas artikel yang mereka hasilkan untuk website. Para blogger biasanya juga
terikat oleh keharusan menyediakan konten yang berkualitas, yang bebas dari
plagiasi. Itu sebabnya, mereka membutuhkan tools atau alat atau aplikasi yang bisa
mendeteksi plagiat. Cara menggunakannya sangat mudah, dan yang lebih penting,
aplikasi pendeteksi plagiat ini gratis. Cukup kunjungi situsnya, pilih bagian
plagiarismchecker, copy dan paste-kan bagian tulisan, lalu dapatkan hasilnya. Akan
terdapat persentase kemiripan tulisan dengan berbagai tulisan yang telah tersedia di
dunia maya.
3. Unicheck
Aplikasi ini banyak digunakan oleh para pendidik, peneliti, peserta didik, penulis,
juga editor. Bisa dibilang, web pendeteksi plagiat ini cukup populer. Cara
penggunaannya pun sangat mudah. Anda bisa langsung mengunjungi website
unicheck, lalu letakkan tulisanmu pada kotak yang tersedia.
Hebatnya, aplikasi dari unicheck ini mampu memindai teks-teks dari format yang
berbeda secara bersamaan, dan hanya dengan waktu 4 detik per teks-pemindaian,
tanpa harus disertai penurunan kecepatan. Menariknya lagi, unicheck mampu
mengecek bagian terkecil dari hasil tiruan yang Anda berikan. Setidaknya, unicheck
mampu memindai hingga 16 miliar halaman dan dokumen di Google dan Bing.
Laporan plagiat berupa persentase dan hyperlink menuju sumber aslinya akan
diberikan kepada Anda setiap kali selesai memindai. Sayangnya, untuk menikmati
fasilitas ini, Anda harus berlangganan dengan cara membayar ya. Jika memang Anda
sering memanfaatkan fasilitas situs ini, biayanya bisa dibilang murah, yakni sekitar
us$ 5 saja. Tapi, sebelum memutuskan untuk membayar biaya langganan, Anda bisa
melakukan percobaab gratis hingg 275 kata.
4. DupliChecker
Duplichecker adalah aplikasi yang menyediakan layanan untuk mendeteksi
plagiat yang bisa dimanfaatkan dengan cara mudah. Anda bisa copy paste tulisan
dalam kotak yang disediakan, atau bisa juga dengan meletakkan URL nya. Dalam
sekejab, akan ada hasil berupa link menuju kontan yang diplagiasi jika memang
terdeteksi plagiat. Namun, Anda membayar jika ingin memanfaatkan aplikasi ini
sepenuhnya. Jika tidak ingin membayar, Anda bisa memanfaatkan layanan gratis,
yang hanya bisa digunakan secara terbatas. Layanan gratis tanpa registrasi ini bisa
digunakan hanya satu kali saja dalam satu hari, dan terbatas 1500 kata.
5. Writecheck
Aplikasi writehack adalah aplikasi menarik yang akan mendeteksi plagiarism
dalam tulisan. Tak hanya itu, hal menarik dari aplikasi writeheck adalah
kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan tata bahasa dan ejaan dalam tulisan.
Cara penggunaan aplikasi ini pun sangat mudah. Anda bisa upload dokumen yang
akan dipindai dalam format Microsoft Word, WordPerfect, PostScript, .pdf, html, dan
rtf. Lalu, Anda bisa mendapatkan hasil berupa laporan plagiarisme yang disertai link
langsung menuju sumber plagiasi. Meski dinilai sebagai situs bermanfaat dan
menarik, tapi sayangnya Anda tidak bisa mencoba aplikasi yang ditawarkan secara
gratis. Anda harus melakukan registrasi dan berlangganan untuk bisa menikmati
manfaatnya.
6. Copyscape
Bagi yang ingin aplikasi plagiarism checker gratis, situs ini mungkin bisa jadi
pilihan tepat bagi Anda. Anda bisa mengunjungi copyscape dan menjajal bagaimana
situs ini bisa mengetes seberapa jauh tulisan Anda terdeteksi plagiat. Selain akun
gratis yang bisa dimanfaatkan, Anda juga boleh juga memilih akun berbayar.
Tentunya, akun berbayar menawarkan fasilitas yang lebih kompleks. Bagi para
blogger, Anda bisa juga memanfaatkan aplikasi berupa perlindungan situs agar situs
Anda bisa dipantau dari tindak plagiasi. Ketika ada situs yang memiliki konten mirip
dengan tulisan di situs Anda, maka Anda pun akan mendapat email peringatan.
7. PlagScan
Dengan plagscan, Anda bisa langsung melakukan deteksi plagiat dengan cara
copy paste tulisan di kolong yang sudah disediakan. Bisa juga Anda upload file yang
akan dipindai dalam format ms word dan pdf. Hasil teks yang dipindai adalah berupa
persentase kemiripan tulisan dengan tulisan lain yang tersedia di dunia maya. Ada
fasilitas percobaan gratis untuk menjajal situs ini.
8. Viper anti-plagiarism scanner
Cara cek plagiarisme kali ini tidak dilakukan dengan cara langsung
mengunjungi situs. Untuk memanfaatkan website pendeteksi plagiat berupa viper
anti-plagiarism scanner, Anda bisa mengunduh aplikasinya, lalu diinstal di perangkat
komputer. Lalu, lakukan registrasi terlebih dahulu. Setelah install dan registrasi, Anda
bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk memeriksa seberapa dalam plagiasi yang
ditemukan pada tulisan Anda. Ada sekitar 10 milliar sumber yang tersedia untuk
diperbandingkan dengan tulisan Anda.
9. PlagTracker
PlagTracker berbentuk aplikasi yang bisa dimanfaatkan secara online. Anda
bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk memindai seberapa jauh plagiasi yang
terdeteksi pada tulisan Anda. Anda bisa mendapatkan laporan hasil plagiasi disertai
dengan sumber dari tulisan yang dianggap mirip dengan tulisan Anda. Anda bisa
memanfaatkan aplikasi plagiarisme ini secara gratis, namun hanya hingga 5.000 kata
saja. Jika ingin mendapatkan fasilitas lebih, Anda bisa menjadi anggota premium.
Sebagai anggota premium, Anda bisa menikmati laporan otomatis terhadap
penggunaan tata bahasa dalam jumlah yang tidak terbatas untuk teks yang Anda
upload.
10. PlagiarismChecker.com
Pada situs ini, Anda bisa mendapatkan fasilitas pendeteksi plagiat dari tulisan
-tulisan Anda secara gratis dan mudah. Situs ini akan mencari berbagai tulisan yang
dideteksi oleh search engine Google dan Yahoo.
11. Dustball
Dengan menggunakan situs dustball, Anda bisa menikmati layanan untuk
mendeteksi apakah tulisan Anda memiliki kemiripan dengan tulisan lain yang tersedia
di dunia maya atau tidak. Menariknya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas ini secara
gratis.
12. www.scanmyessay.com
Layanan ini sudah dalam bentuk program (software) dengan nama VIPER. Anda
dapat mendownloadnya disini secara cuma-cuma alias gratis. Kelebihan lainnya
program ini mampu mengecek dari hardisk anda dan internet, sehingga jika tugas
peserta didik tadi dikumpulkan dalam bentuk softcopy dan diletakkan dalam laptop
anda maka anda akan sangat mudah mengoreksinya. Kelebihan lainnya, program ini
memberikan nilai berapa persen kemiripan tulisan yang satu dengan lainnya, setelah
itu kita juga dapat membandingkannya. Tulisan yang sama akan diberi tanda merah
pada kedua file. Kelemahannya program ini memerlukan waktu lebih lama
dibandingkan layanan online yang ada diatas, tetapi ini saya anggap wajar untuk
menampilkan hasil yang lebih baik.

Hasil Koreksi dari progran Viper


Adapun manfaat yang bias diberikan dari aplikasi ini bagi kampus adalah :
 Dapat menjamin keaslian karya tulis yang dibuat oleh mahasiswa atau dosen raharja.
 Dapat meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa atau dosen raharja, karena peneliti
harus membuat penelitian unik dengan metode yang unik pula sehingga mendorong
pembaruan judul ataupun metode penelitian.
 Menghindari sanksi dari pihak dikti. Karena penelitian yang mengandung unsur
plagiat akan mendapat sanksi memoratorium berupa penangguhan pengurusan jabatan
fungsional dan sertfikasi dosen pada kampus yang bersangkutan
 Mendukung program pemerintah untuk mencegah plagiarism dalam dunia
pendidikan.
Jadi software yang dapat digunakan untuk pendeteksi plagiarism adalah sebagai
berikut: Turnitin, Plagiarism Checker dari SmallSEOtools, Unicheck, DupliChecker,
Writecheck, Copyscape, PlagScan, Viper anti-plagiarism scanner, PlagTracker,
PlagiarismChecker.com, Dustball www.scanmyessay.com.
KEPUSTAKAAN
Akib. 2016. “Fenomena Plagiarisme Mahasiswa” . Jurnal Equilbrium Pendidikan, 4 (1).

Deni Juliandi, dkk. 2016. “Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Fkip Unsyiah
Terhadap Tindakan Plagiat Dalam Penulisan Skripsi”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM)
Pendidikan Fisika, 1 (4).

Edizal Hatmi. 2018. “Peran Dosen Terhadap Peningkatan Motivasi Dan Sikap Anti Plagiat
Dalam Penulisan Skripsi Menggunakan Metode Diskusi Terbimbing Mahasiswa Stmik
Budidarma Medan”. Jurnal Bisnis, 1 (2).

Ernawati, E, Dkk. 2014. “Sistem Pendeteksi Plagiarism Untuk Tugas Akhir Mahasiswa Di
Universitas Bina Nusantara”. Jurlal Humaniora, 5 (1).

Novanta, A. 2009. Pendeteksian Plagiarisme Pada Dokumen Teks dengan Menggunakan


Algoritma Smith-Waterman. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Shidarta. 2015. “Plagiarisme: Jenis-Jenisnya (Bagian 2 Dari 3 Tulisan)”. Jurnal Komunikasi


Tarumanagara , 3 (1).

Suyanto dan Jihad, Asep. 2011. Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta: Multi
Solusindo. 

Soelistyo, Henry. 2011. Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta: Kanisius.
Ulpah Andayani. 2017. “Penggunaan Software Turn It In untuk Mendeteksi Tindakan
Plagiarisme”. Jurnal Al-Maktabah 16 (1).

Anda mungkin juga menyukai