Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 9

•FIQHRY AL FAIDZIN 05040322081


•BINTI AINUR.R 05040322098
•M.zakiyy. R 05040322086
PELAGIARISME
DAN
PARAFRASE
PENGERTIAN
PLAGIARISME
Plagiarisme
• Plagiarisme adalah penjiplakan atau pengakuan atas karya orang lain oleh seseorang yang
menjadikan karya tersebut sebagai karya ciptaannya. Orang yang melakukan plagiarisme disebut
plagiaris/plagiator. Dengan batasan demikian, plagiarisme adalah pencurian (bahasa kasarnya,
pembajakan) dan plagiaris adalah pencuri (pembajak).
• Menurut Random House Dictionary Compact Unabridged, plagiarisme didefinisikan sebagai
"penggunaan atau imitasi dekat dari bahasa dan pemikiran penulis lain dan representasi mereka sebagai
karya asli seseorang." Hal ini juga dianggap sebagai pelanggaran etika ilmiah dan kekayaan intelektual
oleh banyak akademisi.
Pengertian plagiarisme dari berbagai
ospek
Lester : Menurut lester, plagiarisme adalah mengemukakan kata-
kata atau pendapat orang lain sebagai kepunyaan kita sendiri.
Brotowidjoyo : Agar aspek buku bebas plagiarisme
Silverman : Silverman berpendapat plagiarisme atau plagiasi
adalah menulis fakta, kutipan, atau pendapat yang didapat dari terpenuhi, maka harus menghindari plagiarism.
orang lain atau buku, makalah, fil, televisi, atau tape tanpa Menurut Brotowidjoyo, plagiarisme merupakan
menyebutkan sumbernya. pembajakan berupa fakta, penjelasan ungkapan dan
Lindsey : Buku bebas plagiarism harus ditegakkan karena menurut kalimat orang lain secara tidak sah.
Lindsey, plagiat adalah tindakan menjiplak ide, gagasan, atau
karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau Peraturan mentri Pendidikan RI No 17 thn 2010 :
menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumbernya.Hal Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja
tersebut kemudian menimbulkan asumsi yang salah atau keliru dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit
mengenai asal muasal suatu ide, gagasan, atau karya. atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
Suyanto dan jihad : Plagiarisme yang harusnya tidak dilakukan sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah
pada buku bebas plagiarism menurut Suyanto dan Jihad adalah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil penelitian orang
lain dan menyajikan seolah-olah sebagai karya sendiri. menyertakan sumber secara tepat dan memadai.
JENIS-JENIS
PLAGIARISME
Jenis-jenis berdasarkan ospek yang dicuri
mengenai jenis-jenis plagiarisme diawali berdasarkan aspek yang dicuri. Berikut adalah jenis-jenisnya beserta penjelasan masing-
masing.

 Plagiarisme Kepengarangan :  Plagiarisme Kata Demi Kata :

Suatu karya (bisa teks, bisa buku) sudah ditulis Hampir sama dengan jenis-jenis sebelumnya, kali

orang lain, namun diakui sebagai milik sendiri. ini yang ditiru hanya beberapa kata saja. Namun,

Jenis plagiarisme ini disebut sebagai plagiarisme tetap tidak menyebutkan sumbernya.

kepengarangan  Plagiarisme Ide :

 Plagiarisme Sumber : Jenis plagiarisme ini termasuk plagiarisme yang


susah untuk dibuktikan. Sebab, yang namanya ide
Suatu teks atau buku ditulis dengan sumber, bisa saja menjadi milik banyak orang sekaligus
tetapi sumbernya ini tidak dicantumkan, maka ini dalam satu waktu.
juga disebut sebagai tindakan plagiarisme
“JENIS-JENIS PLAGIARISM BERDASARKAN
KESENGAJAAN”
Ada juga pembagian plagiarisme berdasarkan kesengajaan. Antara sengaja dan tidak sengaja, berikut
penjelasannya yaitu :

 Plagiarisme Tidak Sengaja :

• Bisa saja plagiarisme terjadi tanpa unsur kesengajaan, sebab semakin bertambahnya waktu,
semakin banyak saja karya tulis yang dibuat. Dengan begitu, tak menutup kemungkinan ada dua
penulis yang tidak saling mengenal namun bisa menciptakan karya yang hampir sama.

 Plagiarisme Sengaja :

• Menjadi jenis plagiarisme yang paling banyak dijumpai, merupakan peniruan karya tulis dengan
unsur kesengajaan
“Jenis-jenis berdasarkan pola”
Pola plagiarisme yang terjadi selama ini berbeda-beda, itulah mengapa pola juga menghasilkan jenis-jenis
plagiarisme Yaitu :

Antarbahasa : Parsial :
• Suatu tindakan disebut plagiarisme antarbahasa apabila ada
• Ada juga plagiarisme parsial, peniruan sebuah
karya tulis yang diterjemahkan ke bahasa lain, tanpa ada
tambahan ide. Namun, karya tulis yang baru ini disebut karya tulis namun sebagian saja, sisanya
sebagai milik sendiri, maka disebut sebagai plagiarisme ditambahkan dengan pemikiran sendiri.
antarbahasa.
Total :
Auto Plagiarisme :
• Plagiarisme total adalah tindakan penjiplakan
• Auto Plagiarisme adalah tindakan penjiplakan seorang
penulis terhadap karya milik sendiri. Hal ini terjadi saat yang benar-benar meniru dari karya orang lain
penulis menyalin langsung tulisan yang sudah dia terbitkan 100%
tanpa mencantumkan sumbernya.
“Jenis-jenis berdasarkan penyajiannya”
Kali ini akan dibahas apa saja jenis-jenis plagiarisme berdasarkan penyajiannya.
Setelah tahu jenis-jenis ini, kamu akan semakin paham bahwa ternyata bentuk
plagiarisme bukan soal ide saja, melainkan cara menyajikan suatu info.Bisa dikatakan
tipe plagiarisme ini tidak banyak diketahui orang. Masih banyak masyarakat yang
menilai bahwa jenis-jenis yang akan disebutkan ini bukanlah suatu plagiarisme. Kamu
harus tahu dulu apa saja jenis-jenisnya yaitu :

 Struktur Gagasan :
Sesuai dengan namanya, plagiarisme struktur gagasan adalah tindakan menyontek suatu struktur.
Misalkan ada suatu teks dengan struktur sedemikian rupa, dari yang tadinya membahas A, kemudian
membahas B, kemudian membahas C, dan seterusnya. Struktur yang digunakan ini ditiru oleh orang
lain, dengan urutan yang sama, maka peniruan ini disebut sebagai plagiarisme struktur gagasan .
 Kata Kunci :  Kain Perca :

Teks kebanyakan dibuat dengan kata kunci, hanya teks yang Plagiarisme kain perca merujuk pada peniruan kepenulisan
diwujudkan sebagai karya seni saja yang sulit ditemukan kata
secara keseluruhan tanpa ada referensi atau sumber yang
kuncinya. Kalau ada suatu plagiarisme dan yang ditiru adalah kata
dicantumkan. Sebuah karya tulis terkesan dibuat sendiri,
kuncinya, maka ini masuk dalam plagiarisme berdasarkan penyajian.
orisinal, padahal karya tulis tersebut sudah ada sebelumnya dan
Misalnya saja ada berita yang membahas ‘hubungan pengangguran dan
dibuat oleh orang lain. Jenis plagiarisme baru bisa disebut
kemiskinan’ dan dengan kata kunci yang sama, kemudian dijumpai
teks dengan kata kunci tersebut, maka disebut sebagai plagiarisme.
plagiarisme kain perca kalau penirunya mengambil dari
beberapa teks sekaligus. Tidak bisa dikatakan rewrite, sebab ia
 Parafrasa :
mengambil dari beberapa teks atau karya tulis sekaligus.
Parafrasa merupakan plagiarisme yang dilakukan dengan mengotak-
atik kalimat dan kata-kata. Teks yang dibuat dengan peniruan ini tidak
 Verbatim :

mencantumkan referensi apapun, sehingga bisa disebut sebagai Yang terakhir dalam jenis plagiarisme berdasarkan penyajian
plagiarisme. Meski begitu, sebenarnya cukup jarang parafrasa disebut
adalah verbatim. Plagiarisme ini benar-benat meniru dari satu
sebagai plagiarisme. Namun, untuk kebutuhan konten artikel di situs
sumber saja. Jenis plagiarisme yang sebelumnya adalah
web, hal ini sangat dilarang meski sudah ada platform untuk
peniruan dari beberapa sumber, sedangkan jenis ini berasal dari
melakukan spinner atau parafrase
satu sumber saja.
“Undang-undang yang terkait dengan plagiarisme”
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi.
Apa isi dari Permendiknas No 17 Tahun 2010 pasal 1 ayat 1?
Dan Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta?

 Dalam Undang- Undang Hak Cipta,  Hak Cipta adalah hak yang mengatur karya
plagiarisme ini dijabarkan lagi dalam sebagian intelektual di bidang ilmu pengetahuan, seni dan
sebutan semacam mengumumkan, sastra yang dituangkan dalam bentuk yang khas
memublikasikan, ataupun menjual hasil karya dan diberikan pada ide, prosedur, metode atau
orang lain tanpa seizin dari owner karya konsep yang telah dituangkan dalam wujud tetap.
tersebut.Secara hukum, bila teruji suatu karya Untuk mendapatkan perlindungan melalui Hak
merupakan karya plagiat, dapat dicoba Cipta, tidak ada keharusan untuk mendaftarkan.
penuntutan sebab tercantum dalam aksi Pendaftaran hanya semata-mata untuk keperluan
pidana.Dengan catatan, karya tersebut telah pembuktian belaka.
diterbitkan serta dikenal oleh pihak universal.
CARA MENGHINDARI
PLAGIARISME
CARA MENGHINDARI PLAGIARISME
Untuk menghindari tindakan plagiarisme, terdapat beberapa tips yang dapat dipraktekkan buat kamu yang saat ini sedang
mengerjakan sebuah karya atau karangan.
 Sertakan Sitasi Lakukan interpretasi
Penggunaan referensi atau sumber rujukan sangat penting karena memiliki Agar gagasan yang disampaikan kuat terkadang penulis perlu
fungsi memperkuat karya ilmiah yang sedang dikerjakan, akan tetapi penulis melakukan interpretasi sumber rujukan lain sebagai bahan pembanding
perlu menyertakan sitasi atau sumber rujukan pada setiap opini, ide, gagasan
atau dipinjam, sederhananya jika penulis pro pada suatu gagasan maka
dan sejenisnya kedalamnya.Hal ini juga berlaku pada hasil modifikasi tulisan
atau yang dikenal sebagai parafrasa selama tulisan yang dibuat memiliki ide dan
harus dihadirkan kontra dari gagasan tersebut.Akan tetapi melakukan
gagasan yang mirip atau tidak berasal dari buah pikir penulis sendiri. interpretasi dinilai cukup rumit dan biasanya dilakukan seperlunya saja
agar tidak keluar dari lingkup karya ilmiah yang ditetapkan
Catat berbagai sumber daftar pustaka sejak awal
Gunakan aplikasi antiplagiarisme
Bagi mahasiswa atau dosen yang sedang mengerjakan tugas akhir atau skripsi,
paper, dan sebagainya alangkah lebih baik jika dari awal penulis sudah Setelah karya ilmiah atau buku selesai, kamu perlu memastikan agar
menyiapkan berbagai sumber yang dibutuhkan dan memasukkannya di daftar tulisanmu terbebas dari plagiarisme, banyak aplikasi uji plagiarisme
pustaka.Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa penulis asli dari kutipan, online yang dapat kamu akses secara gratis maupun berbayar atau
opini, hingga hasil penelitian yang penulis rujuk sudah tercantum pada karya
dengan memanfaatkan fasilitas uji plagiarisme yang tersedia di
ilmiah yang sedang dikerjakan.
kampus masing-masing.
Lakukan parafrase
Cara Cek Plagiarisme
Agar tidak terlihat copy paste dan berpotensi plagiarisme, penulis dapat
melakukan parafrasa baik kutipan, opini, dan sejenisnya yang didapatkan Setelah menerapkan beberapa tips diatas tugas penulis selanjutnya
dari sumber rujukan.Baca sumber rujukan dan pahami setiap kata yang adalah memastikan bahwa benar karya ilmiah yang dibuat bebas
akan digunakan, tulis ulang sumber rujukan tersebut dengan kalimat baru plagiarisme, penulis bisa saja menggunakan fasilitas yang telah
namun tidak menghilangkan ide atau gagasan yang dimaksudkan. Jangan disediakan kampus atau melakukan uji plagiarisme online melalui
lupa untuk tetap menyertakan sitasi dari sumber rujukan. website yang tersedia di internet.
PENGERTIAN
PARAFRASE
PENGERTIAN PARAFRASE
• Parafrase adalah teknik menulis atau berbicara dengan menggunakan kata-kata yang berbeda,
tetapi dengan makna yang sama dengan teks atau kalimat yang ingin disampaikan. Parafrase
biasanya digunakan untuk menjelaskan atau menerjemahkan teks yang sulit dipahami, atau
untuk menghindari plagiat dengan menulis ulang ide yang sama dengan menggunakan kata-
kata yang berbeda. Parafrase juga bisa digunakan untuk mengubah suatu teks menjadi lebih
mudah dipahami oleh audience yang berbeda, atau untuk membuat suatu teks lebih singkat
tanpa mengubah maknanya dan juga bisa disebut dengan bentuk pengungkapan kembali suatu
kata, bahasa, kalimat atau pernyataan dengan menggunakan diksi yang lebih sederhana namun
tidak dengan mengubah makna dari bahasa tersebut.
Pengertian parafrase dari beberapa ahli :
• 1. L. Behrens.
• Dalam A Sequence for Academic Writing disebutkan parafrase adalah suatu bagian yang menyajikan poin
penting, penjelasan dan argumen namun tidak mengandung kata-kata yang mudah untuk diingat atau secara
langsung. Selain itu parafrase juga disebutkan sebagai ringkasan, ditulis dengan kata-kata secara singkat menyatakan
kembali poin utama dari penulis.
• 2. Perubahan Struktur Kalimat.
• Jenis parafrase ini menunjukkan adanya perubahan pada struktur kalimat, misalnya dalam kalimat aktif menjadi
kalimat pasif atau sebaliknya. Parafrase yang mengubah struktur kalimat dapat dilakukan guna memperlihatkan
interpretasi dari seorang penulis terhadap konten aslinya.
• 3. Pengurangan Klausul.
• Jenis parafrase yang satu ini fokus pada pengurangan jumlah klausa dalam sebuah kalimat, cara yang digunakan
adalah memasukkan frase ke dalam kalimat. Namun sekali lagi tidak mengurangi makna yang ada dalam kalimat.
JENIS-JENIS
PARAPHRASE
Jenis-jenis paraphrase
• 1. Perubahan Tata Bahasa.
• Dalam jenis parafrase ini adanya perubahan tata berbahasa pada teks, mulai dari kata kerja dan kata benda
hingga kata sifat hingga kata keterangan diganti menggunakan kata-kata yang baru. Hanya bentuk kata yang diubah
tanpa mengganti makna dari kata yang digunakan dalam kalimat.
• 2. Perubahan Struktur Kalimat.
• Jenis parafrase ini menunjukkan adanya perubahan pada struktur kalimat, misalnya dalam kalimat aktif menjadi
kalimat pasif atau sebaliknya. Parafrase yang mengubah struktur kalimat dapat dilakukan guna memperlihatkan
interpretasi dari seorang penulis terhadap konten aslinya.
• 3. Pengurangan Klausul.
• Jenis parafrase yang satu ini fokus pada pengurangan jumlah klausa dalam sebuah kalimat, cara yang digunakan
adalah memasukkan frase ke dalam kalimat. Namun sekali lagi tidak mengurangi makna yang ada dalam kalimat.
• 4. Pergantian Sinonim.
• Prafrase jenis ini merupakan bentuk atau jenis parafrase yang paling sederhana, yakni dengan mengganti
kata-kata ke dalam teks atau kalimat dengan menggunakan atau memakai kata-kata yang mirip atau
sinonim dari kata tersebut.
• 5. Parafrase Bebas.
• Dalam hal ini parafrase yang tidak wajib menggunakan kata-kata asli suatu karya rujukan untuk
membangun karya sastra lain. Meskipun dalam hal ini tetap mempertahankan inti dan makna karya sastra
tersebut, maksud dari jenis parafrase ini adalah adanya kebebasan penulis dalam memilih kata yang
diinginkan atau tidak diinginkan.
• 6. Parafrase Terikat.
• Parafrase terikat atau parafrase otomatis merupakan penulisan yang mewajibkan memakai kata-kata
asli dalam karya sastra rujukan. Kemudian ditambahkan dengan kata yang lain guna membangun karya
sastra baru dan dalam bentuk berbeda, meskipun intinya dan maknanya harus sama.
CIRI-CIRI PARAPHRASE
Ciri-ciri parafrase
Parafrase memiliki karakteristik yang sangat lekat dengan pengertiannya, karakter inilah yang membantu seseorang atau
penulis lebih mudah dalam memahami parafrase. Selain itu ciri-ciri yang ada juga membuat lebih memudahkan penulis
dalam melakukan identifikasi terhadap parafrasa, berikut beberapa ciri dari parafrase online Indonesia.
•Cara dan bentuk dalam penyajian kalimat dengan menggunakan kata yang berbeda seperti parafrase online.
•Meski disajikan menggunakan kata berbeda tetap memiliki kandungan makna atau substansi yang sama.
•Substansi yang disampaikan sama sekali tidak berubah meski disajikan dengan kata berbeda.
•Contoh parafrase disampaikan dengan lebih komunikatif dan tidak lebih mudah untuk bisa dipahami oleh pembaca.
•Bahasa penyampaian yang digunakan lebih ringan untuk memudahkan para pembaca.
CARA MEMBUAT
PARAPHRASE
Cara membuat paraphrase
1. Memulai Kalimat Pertama.
Memulai kalimat dengan memperkenalkan konteks yang kemudian diikuti bagian terakhir dari kalimat asli,
setelah itu diikuti dengan fakta. Seperti informasi penting yang disebutkan namun dalam urutan yang berbeda-beda.
2. Pemilihan Sinonim.
Sinonim merupakan frasa atau kata dengan arti yang sama, hal ini diperlukan agar karya sastra yang dibuat tidak
serta merta sama. Intinya mengubah kata dengan kata lain, namun tidak mengubah makna atau arti dari kata tersebut.
3. Mengubah Struktur Kalimat.
Dalam praktiknya penulis harus melakukan perubahan struktur kalimat, jika kalimat asli menggunakan kalimat
aktif. Bisa diubah ke kalimat pasif, kalimat aktif merupakan kalimat yang didahului oleh subjek atau hal yang
melakukan tindakan. Saat objek atau sesuatu yang menerima tindakan berada di awal kalimat, kalimat tersebut ditulis
dinamakan kalimat pasif.
• 4. Pisahkan Informasi Menjadi Kalimat Terpisah
Meskipun dalam penulisan merupakan upaya menghasilkan jumlah kata yang sama dengan kutipan
asli. Penulis bisa saja bermain dengan sejumlah kata untuk membuat kalimat yang berbeda, dalam satu
kalimat panjang yang kemudian dipecah menjadi dua. Atau juga sebaliknya, jika kutipan asli terdiri dari
dua kalimat yang mungkin bisa digabungkan.
Demikian penjelasan mengenai parafrase, mulai dari pengertian, ciri-ciri hingga cara membuat
kalimat parafrase. Jurnal Sampoerna University memberi panduan informasi lebih detail kepada para
mahasiswa dan sangat membantu dalam proses mengerjakan tugas. Sampoerna University memberi
fasilitas lengkap dalam pembelajaran, tak hanya di dalam kelas tetapi juga melalui referensi bacaan.
Sesuai dengan kurikulum internasional yang diterapkan di perguruan tinggi Sampoerna University,
mahasiswa diberikan kemudahan dalam melakukan pembelajaran secara teori dan mempraktikkannya
secara langsung. Sampoerna University juga membentuk karakter mahasiswa dengan berbagai macam
program unggulan.
KESIMPULAN
Plagiarisme merupakan salah satu tindak kejahatan akademik karena didalamnya terdapat unsur pencurian berupa
pencurian ide-ide dan gagasan tanpa mencantumkan sumber aslinya. Hal tersebut sangatlah bertentangan dengan
prinsip pendidikan yang ingin menciptakan sumber daya manusia yang berilmu dan berakhlak mulia.secara tegas
menjelaskan bahwa plagiat itu bagaikan najis yang harus dihindari sejauh jauhnya. Selanjutnya beliau mengibaratkan
plagiarisme seperti halnya praktik pelacuran atau prostitusi akademik. Karena itu, harus dihindari sejauh-jauhnya.
Senada dengan hal tersebut.plagiarisme adalah kejahatan akademik dan hal itu termasuk kejahatan akademik level
tertinggi (Sumarno,2014).
Sedangkan Martial (Soelistyo, 2011) menjelaskan bahwa plagiat adalah pelanggaran etika, bukan pelanggaran hukum
dan penegakannya berada dalam kewenangan pejabat akademik, bukan berada dalam lingkup kompetensi pengadilan.
Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah diberlakukan UU tentang plagiarisme yang terdapat pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No.17/2010 dan pelakunya diancam dengan hukuman yang cukup berat. Sesuai UU No.20/2003,
dijelaskan bahwa pelaku tindak plagiat diberikan sanksi bahwa lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi atau vokasi, terbukti merupakan jiplakan, dicabut gelarnya
(pasal 25 ayat 2). Kemudian lulusan yang tersebut pada pasal 25 ayat 2 dipidana denganpidana penjara paling lama dua
tahun, dan atau pidana denda paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

Anda mungkin juga menyukai