Artikel Pendidikan Plagiarisme
Artikel Pendidikan Plagiarisme
Chusnul Firdaus
NIM : 211010800051
Universitas Pamulang
1
- plagiarisme ide sedang didiskusikan dan mencari sumber literatur
- plagiarisme isi (data penelitian) yang sesuai dengan tugasnya. Selanjutnya
- plagiarisme kata, kalimat, paragraf mahasiswa tersebut menuliskan dan
- plagiarisme total mempresentasikan tugasnya kepada teman satu
2. Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya kelompok serta fasilitatornya. Kerawanan terjadi
plagiarisme: karena banyak kelompok dengan tugas yang
kurang lebih sama. Dapat saja terjadi tindakan
- plagiarisme yang disengaja
copy and paste terhadap tugas mahasiswa di
- plagiarisme yang tidak disengaja
kelompok lain dan yang lebih ekstrim adalah
3. Klafisikasi berdasarkan proporsi atau mengganti nama dan nomor mahasiswa tanpa
persentasi kata, kalimat, paragraf yang sedikit pun mengubah isi tugas.
dibajak: Kejadian yang sama dapat terjadi pada
- plagiarisme ringan tingkat pendidikan dokter spesialis. Peserta didik
- plagiarisme sedang diharuskan menuliskan referat tentang kasus yang
- plagiarisme berat atau total sedang ditanganinya. Kasus tersebut tentu saja
4. Berdasarkan pola plagiarisme: berulang dari waktu ke waktu dan laporan peserta
- plagiarisme kata demi kata (word for word didik pada periode sebelumnya rawan ‘dicuri’
plagiarizing) oleh peserta pada periode berikutnya. ‘Pencurian’
- plagiarisme mosaik tersebut dapat berupa sebagian kecil isi referat
(misalnya sub-bab) atau bahkan sebagian besar
Selain itu dikenal pula istilah autoplagiarisme isinya karena kasus yang ditangani sangat mirip.
atau self-plagiarism (vide infra). Pendek kata, di dunia akademik kerawanan akan
plagiarisme sangat besar.
Penyebab Tindakan Plagiarisme
Dampak tindakan plagiarisme sangat besar.
Pada umumnya, plagiator menyatakan tidak
Mahasiswa yang melakukan plagiarisme
mengetahui bahwa tindakan yang dilakukannya
sesungguhnya telah menipu orang lain dan
adalah plagiat. Mereka beranggapan jika sudah
dirinya sendiri. Menipu orang lain karena
memberikan kepustakaan, maka sudah cukup
tindakannya tersebut seolah-olah ia, dengan
walaupun kalimat sama sekali tidak diubah.
upaya yang keras, telah melaksanakan tugasnya
Alasan lainnya adalah tidak sengaja melakukan
dengan baik, padahal pada kenyataannya ia
plagiarisme karena terpengaruh oleh apa yang
mencuri hasil karya orang lain. Ia juga menipu
mereka baca sehingga tanpa sadar menyalin apa
dirinya sendiri, karena seolah-olah ia telah
yang dibacanya.1
mencari dan menguasai pengetahuan yang
Di dunia akademik, kadang terjadi
ditulisnya, padahal ia tidak menguasainya sama
plagiarisme oleh karena beban yang diterima
sekali. Bila nanti nilai yang didapat baik, berarti
peserta didik amat berlebihan dan tidak sesuai
ia telah menipu dirinya dengan anggapan bahwa
dengan waktu yang tersedia, sehingga terjadilah
nilai tersebut adalah hasil kerja kerasnya, yang
“gunting tempel” apalagi bila penulis yang dalam
sesungguhnya tidak benar demikian.
hal ini peserta didik tidak mengetahui cara
Belum lagi secara perlahan dapat timbul
melakukan sitasi/perujukan dengan benar.2 Tugas
keyakinan dalam dirinya bahwa ‘mencuri itu
kelompok juga memicu plagiarisme.
dibenarkan’, sehingga di masa depan lahirlah
individu-individu yang menghalalkan segala cara
Plagiarisme di Dunia Akademik
untuk mencapai tujuannya. Jelas bila hal tersebut
Di dunia akademik, plagiarisme sangat rawan
terjadi, runtuhlah moral negara dan bangsa kita.
terjadi. Dalam kesehariannya, seorang mahasiswa
seringkali harus menulis lembar tugas mahasiswa Peraturan dan Sanksi terhadap Plagiarisme
sebagai bagian dari proses diskusi kelompok. Telah banyak upaya yang ditujukan untuk
Mahasiswa membagi tugas sesuai topik yang mendeteksi dan mencegah plagiarisme, salah
2
satunya melalui peraturan dan pemberian sanksi bawah. Dengan demikian calon penulis akan
yang berat. Rektor Universitas Indonesia telah terlatih cara melakukan perujukan yang efektif
mengeluarkan Surat Keputusan Rektor dan benar serta mengetahui teknik menyarikan
5
Universitas Indonesia no 208/20 09 yang isinya dan parafrase.1 Untuk pendidikan tinggi, pelatihan
menyatakan bahwa plagiarisme adalah “tindakan penulisan makalah ilmiah perlu dimasukkan
seseorang yang mencuri ide atau pikiran yang dalam kurikulum.
telah dituangkan dalam bentuk tertulis dan/atau Saat ini telah dikembangkan perangkat lunak
tulisan orang lain dan yang digunakannya dalam yang dapat membandingkan karya tulis dengan
tulisannya seolah- olah ide atau tulisan orang lain database yang berisi bermilyar artikel.2 Dengan
tersebut adalah ide, pikiran dan/atau tulisan perangkat lunak tersebut dapat diketahui apakah
sendiri sehingga merugikan orang lain baik seseorang melakukan plagiarism atau tidak.
material maupun non material. Plagiarisme Secara teknis strategi untuk mencegah plagiarism
tersebut dapat berupa pencurian sebuah kata, antara lain:4 1) Hasil karya orang lain dirangkum
frasa, kalimat, paragraf, atau bahkan pencurian lalu ditulis dengan kalimat sendiri atau
bab dari tulisan atau buku seseorang, tanpa menggunakan kata atau kalimat lain untuk
menyebut sumbernya”. menyatakan maksud yang sama (paraphrasing).
Ancaman berat telah menanti bagi seorang 2) Bila menggunakan ide orang lain disebutkan
civitas akademika yang terbukti melakukan sumbernya. 3) Memberi tanda kutip untuk semua
plagiarisme, mulai dari teguran tertulis sampai sitasi yang mengambil kata demi kata hasil
diberhentikannya proses pendidikan seorang karya/buah pikiran orang lain tanpa melakukan
mahasiswa, dan pencabutan gelar akademik bagi parafrase. 4) Bila kita mengajukan makalah yang
seorang yang terbukti melakukan plagiarisme. sudah pernah diajukan sebelumnya harus
dinyatakan bahwa makalah sudah diajukan atau
Bagaimana Menghindari Plagiarisme dipublikasi sebelumnya.
Sebenarnya faktor utama dalam pencegahan
plagiarisme adalah niat yang tulus. Bila seorang Penutup
civitas akademika berniat mendalami suatu ilmu, Benteng terakhir dunia akademik adalah
ia akan berusaha sangat keras untuk kejujuran akademik, itulah yang akan menjaga
melakukannya. Tidak akan ada sedikitpun niat tetap luhur dan terpeliharanya mutu dan hasil
dalam hatinya untuk mencuri hasil karya orang karya seorang civitas akademika. Selayaknya kita
lain. Ia akan menghormati karya tersebut, karena menghormati dan menjaga hal tersebut dengan
yakin pada satu saat nanti orang lain juga akan tidak melakukan plagiarisme.
menghormati hasil karyanya.
Untuk mencegah plagiarisme, pelatihan Daftar Pustaka
penulisan ilmiah perlu diberikan sedini mungkin Firdaus, Chusnul. 2021. Plagiarisme.
ke dalam kurikulum pendidikan menengah ke Tangerang. Universitas Pamulang.