Anda di halaman 1dari 20

MENULIS KARYA

ILMIAH
YANG BAIK (PATUH
ETIKA) Didin Widyartono

DAN BENAR (TAAT


Ilmiah

Jurnalistik

Sastra

Ragam Bahasa Budaya

Pidato

Santai


RAGAM ILMIAH

1. Digunakan pada karya-karya ilmiah: makalah,


artikel, tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, laporan
penelitian
2. Bersifat orisinalitas pikiran/ide (autentik)
3. Berwujud cendekia, lugas-logis, jelas, padat
ringkas, berpangkal pada gagasan, formal-objektif,
menggunakan istilah teknis, dan konsisten
CIRI-CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH

1. Cendekia: ungkap hasil berpikir logis secara tepat

Contoh:
Kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi
pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia, terutama pengaruh budaya
barat yang masuk ke Negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai
dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa indonesia.
(bandingkan)
Pergeseran nilai-nilai budaya bangsa terjadi karena masuknya budaya barat
ke Indonesia.

(Susastro, 2013)
2. Lugas dan Logis: bermakna harafiah, sesuai logika – akal sehat

Contoh:

Kalau pada zaman Sunan Kalijaga dalam kesenian wayang termasuk


ceritanya digunakan sebagai media penyebaran agama. Maka di masa
sekarang lebih tepat apabila penanaman budi pekerti dalam cerita wayang
melalui pengajaran apresiasi.

(bandingkan)

Pada zaman Sunan Kalijaga, kesenian wayang, termasuk ceritanya,


digunakan sebagai media penyebaran agama. Sekarang, kesenian wayang
digunakan sebagai media penanaman budi pekerti melalui apresiasi.
3. Jelas: struktur kalimat dan makna yang jelas

Contoh:
Untuk mengetahui apakah baik dan buruknya pribadi seseorang dapat
dillihat dari tingkah dan lakunya dalam sehari-hari.
(bandingkan)
Baik buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-
hari.
Kepribadian seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya.
4. Padat dan Ringkas: gagasan tidak tercampur unsur lain, tidak
menggunakan kata berlebihan

Contoh:
Pendidikan agama di sekolah dasar bagaimanapun tidak akan terlaksana
dengan baik tanpa adanya dukungan yang baik pula dari orang tua murid
dalam keluarga.
(bandingkan)
Pendidikan agama di SD tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan
orang tua.
5. Gagasan sebagai pangkal tolak: berorientasi pada gagasan, bukan pada
penulis (saya, kami, kita)

Contoh:
Kita semua tahu bahwa pendidikan itu di lingkungan keluarga sangat penting
dalam menanamkan moral Pancasila.
(bandingkan)
Perlu diketahui bahwa pendidikan itu di lingkungan keluarga sangat penting
dalam menanamkan moral Pancasila.
Pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam menanamkan moral
Pancasila.
6. Formal dan Objektif: mengacu struktur kebahasaan, dapat diukur
kebenarannya secara terbuka

Contoh:
Menurut Moeliono mengatakan bahwa bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan
menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan. (1989)
(bandingkan)
Menurut Moeliono (1989:76), “bahasa ilmiah itu lugas, eksak, dan
menghindari kesamaran dan ketaksaan dalam pengungkapan”.
7. Penggunaan Istilah Teknis: wacana teknis (angka, lambang, istilah)

Contoh:

Hazard Analysis Critical Control Point/HACCP adalah sistem penjaminan


mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan
pangan internasional Codex Alimentarius Commission untuk diterapkan di
industri pangan.

(bandingkan)

Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah sistem penjaminan


mutu dan keamanan pangan yang sangat dianjurkan oleh badan keamanan
pangan internasional Codex Alimentarius Commission (CAC) untuk diterapkan
di industri pangan.
8. Konsisten: penulisan harus ajeg atau taat asas dari awal-akhir tulisan

Contoh:
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia.
Untuk mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
(bandingkan)
Yang penting bagi muslim Bosnia adalah pencabutan embargo senjata, bukan
perlucutan senjata.
ETIKA PENELITIAN DAN
PENULISAN
Plagiasi • Mencuri ide, teks, data, tabel, gambar, proses, hasil penelitian

• Memalsukan penelitian
Fabrikasi • Merekayasa publikasi
• Merekayasa pengarang
• Memalsukan data penelitian untuk mencapai tujuan yang diharapkan
Falsifikasi • Menghilangkan/mengelabui data

Duplikasi • Memublikasikan penelitian pada banyak jurnal-prosiding

Fragmentasi • Memerikan hasil penelitian utuh untuk dipublikasikan secara parsial

Eksploitasi • Memeras tenaga orang lain untuk penelitian yang dilakukan

Tidak Adil (Injustice) • Melakukan perbuatan tidak adil, merugikan peneliti lain

• Memaksakan metode yang tidak tepat, desain penelitian bias


Ceroboh Disengaja (Intended • Menganalisis data yang tidak tepat
Careless) • Menulis anotasi yang tidak tepat (malas mencari sumber asli)

xa.yimg.com/kq/groups/47397430/748369792/name/KODE+ETIK+Ringkasan-TDS.docx
PLAGIASI DI KEHIDUPAN
NYATA
Apple vs Samsung
Unduh mp3 dari internet
Kasus plagiarisme presiden Hongaria
Plagiasi dosen UGM, AA  lima kalimat sama
Plagiasi dosen Yogyakarta  guru besar
Plagiasi dosen UB  satu bab Widyartono, bab 6
Plagiasi mahasiswa di berbagai jenjang pendidikan tinggi:
D1, D2, D3, D4, S1, S2, S3
PLAGIASI DI PT
Plagiasi dari sekolah hingga PT
Perilaku tidak disadari pelaku
Penyebab: tidak tahu, lupa, dan sengaja

Permendiknas RI No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan


Penanggulangan Plagiat di PT
PLAGIAT
Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya
ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai
Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok orang pelaku
plagiat masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok
atau untuk dan atas nama suatu badan

Permendiknas RI No. 17 Tahun 2010


JENIS
Sumber:
 plagiasi diri sendiri  selfplagiarism, autoplagiarism
 plagiasi orang lain  plagiasi ide, plagiasi produk, plagiasi perangkat bahasa

Penyebab:
 plagiasi tidak tahu, plagiasi lupa, plagiasi sengaja

Bobot:
 plagiasi ringan (<20%), sedang (21—50%), berat (51—75%), sangat berat (>75%)

Tipe
 plagiasi urut, plagiasi acak
JENIS
Totalitas:
 plagiasi sebagian, plagiasi penuh

Media/Material:
 Teks, data, tabel, gambar, desain, audio, audio-video, teknologi

Perangkat Bahasa:
 plagiasi kata, frasa, kalimat, paragraf

Plagiasi antarbahasa:
 terjemahan tanpa sitasi yang memadai
PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN
Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh
Pimpunan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat
di lingkungan perguruan tingginya
Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada
plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan
mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang
bersangkutan

Permendiknas RI No. 17 Tahun 2010


SANKSI
Sanksi bagi mahasiswa:
1. teguran,
2. peringatan tertulis,
3. penundaaan pemberian sebagian hak mahasiswa,
4. pembatalan nilai atau beberapa nilai matakuliah yang diperoleh mahasiswa,
5. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa,
6. pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa, dan
7. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program
Permendiknas RI No. 17 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di PT
MENULIS KARYA ILMIAH
YANG BENAR

BAHASA SISTEMATIK TEKNIK FORMAT CETAK


• Paragraf A • Menulis Kutipan • Sampul • Kertas
• Kalimat • Komponen karya • Menulis Daftar • Daftar isi • Huruf
• Kata ilmiah Rujukan • Daftar lampiran • Jarak teks
• Ejaan • Isi komponen • Menulis Tabel • Area cetak
karya ilmiah • Menulis Gambar • Penomoran
• Urutan Bab- halaman
Subbab

Anda mungkin juga menyukai