Pukul :
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang penyakit katup jantung diharapkan dapat
menyadarkan audiens terhadap pentingnya menjaga kesehatan agar tidak terkena risiko
penyakit katup jantung dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, audiens diharapkan mampu:
a. Memahami dan menjelaskan pengertian penyakit katup jantung
b. Memahami dan menjelaskan penyebab penyakit katup jantung
c. Memahami dan menjelaskan factor risiko penyakit katup jantung
d. Memahami dan menjelaskan gejala penyakit katup jantung
e. Memahami dan menjelaskan diagnosis penyakit katup jantung
f. Memahami dan menjelaskan pengobatan penyakit katup jantung
g. Memahami dan menjelaskan komplikasi penyakit katup jantung
h. Memahami dan menjelaskan pencegahan penyakit katup jantung
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi (terlampir)
a. Pengertian penyakit katup jantung
b. Penyebab penyakit katup jantung
c. Factor risiko penyakit katup jantung
d. Gejala penyakit katup jantung
e. Diagnosis penyakit katup jantung
f. Pengobatan penyakit katup jantung
g. Komplikasi penyakit katup jantung
h. Pencegahan penyakit katup jantung
2. Sasaran/ Target
Sasaran: Seluruh pasien dan Keluarga Pasien
Target: Pasien dan Keluarga Pasien
Jumlah: 30 audiens
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
4. Media dan Alat
a. Leaflet
5. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Februari 2023
Jam :
Tempat : Ruang tunggu rawat jalan
D. Proses Penyuluhan
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
- Satuan Acara Penyuluhan telah disusun sesuai rencana
- Tempat dan Media penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncankan
- Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
- Suasana penyuluhan tertib
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai
3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga pasien dapat:
a. Memahami pengertian penyakit katup jantung
b. Memahami penyebab penyakit katup jantung
c. Memahami factor risiko penyakit katup jantung
d. Memahami gejala penyakit katup jantung
e. Memahami diagnosis penyakit katup jantung
f. Memahami pengobatan penyakit katup jantung
g. Memahami komplikasi penyakit katup jantung
h. Memahami pencegahan penyakit katup jantung
Materi
PENYAKIT KATUP JANTUNG
1. Pengertian Penyakit Katup Jantung
Penyakit katup jantung adalah kondisi di mana katup jantung tidak berfungsi secara
normal.
Terdapat tiga tipe dari penyakit katup jantung:
Stenosis katup
Stenosis katup akan terjadi bila katup jantung tidak terbuka penuh karena lembaran
katup yang menjadi kaku dan lengket, sehingga membuat bukaan menjadi sempit dan
membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal ini dapat menyebabkan
gagal jantung.
Regurgitasi katup
Regurgitasi katup disebut juga dengan katup bocor, yaitu kondisi ketika katup tidak
dapat menutup penuh. Semakin besar lubangnya, maka semakin banyak darah yang
bocor, sehingga jantung harus bekerja lebih berat untuk memompa darah yang berlebih.
Seiring berat, kondisi ini akan mengakibatkan lebih sedikitnya darah yang dapat dipompa
ke seluruh tubuh.
Atresia
Katup tidak terbentuk, dan lembaran jaringan padat menghalangi aliran darah di
antara bilik jantung.
Penyakit katup jantung dengan bentuk kongenital biasanya menyerang katup aorta
atau pulmonal. Katup dapat berukuran tidak normal, mengalami malformasi, atau
lembar katup yang tidak menempel secara tepat.
Penyakit katup akuisita
Ini termasuk masalah yang berkembang dengan katup yang dulunya normal. Hal
tersebut mungkin terkait dengan adanya perubahan struktur atau katup jantung
karena beragam penyakit atau infeksi. Contohnya, endokarditis atau demam rematik.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit katup jantung tidak selalu berkaitan dengan
keseriusan kondisi tubuh. Bahkan, bisa saja gejala sama sekali tidak muncul dan
memiliki penyakit katup yang parah dan membutuhkan perawatan yang cepat. Bisa juga
seperti prolaps katup mitral yang memungkinkan pengidap memiliki gejala yang nyata,
tetapi tes mungkin menunjukkan kebocoran katup tidak signifikan.
Echocardiography. Dalam tes ini, gelombang suara yang diarahkan ke jantung dari
alat yang mirip tongkat (transducer) yang dipegang di dada menghasilkan gambar-
gambar video dari jantung yang sedang bergerak. Tes ini bertujuan untuk menilai
struktur jantung, katup jantung dan aliran darah melalui jantung. Dengan
echocardiogram, katup jantung dapat dilihat dari dekat, dan dokter bisa mengukur
seberapa baik mereka bekerja. Dokter juga dapat menggunakan echocardiogram 3D.
X-ray dada. Rontgen dada bertujuan untuk membantu dokter menentukan apakah
ukuran jantung membesar, yang dapat menunjukkan jenis penyakit katup jantung
tertentu. Rontgen dada juga dapat membantu dokter menentukan kondisi paru-paru.
Cardiac MRI. MRI jantung menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk
menciptakan gambar rinci dari hati. Tes ini dapat dilakukan untuk menentukan tingkat
keparahan kondisi dan menilai ukuran dan fungsi dari bilik jantung bawah (ventrikel).
Tes latihan atau tes stres. Tes latihan yang berbeda membantu mengukur toleransi
aktivitas dan memonitor respons jantung terhadap aktivitas fisik. Sementara
pemberian obat yang bisa meniru efek latihan pada jantung akan digunakan, jika
pengidap tidak dapat berolahraga.
Kateterisasi jantung. Tes ini tidak sering digunakan untuk mendiagnosis penyakit
katup jantung, tetapi dapat digunakan jika tes lain tidak dapat mendiagnosis kondisi
atau untuk menentukan tingkat keparahannya. Dalam prosedur ini, dokter
memasukkan tabung tipis (kateter) melalui pembuluh darah di lengan atau
selangkangan ke arteri di jantung dan menyuntikkan pewarna melalui kateter untuk
membuat arteri terlihat di X-ray. Ini memberi dokter gambaran rinci tentang arteri
jantung dan bagaimana jantung berfungsi. Itu juga bisa mengukur tekanan di dalam
ruang jantung.
Gagal jantung.
Stroke.
Pembekuan darah.
Kematian.
Orang yang lebih tua dan mereka yang kesehatannya tidak baik sejak awal juga
memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi dari operasi penggantian katup. Komplikasi
tersebut, antara lain infeksi, fibrilasi atrium, perdarahan, pembekuan darah, gagal ginjal,
dan stroke atau TIA.
Melakukan beragam aktivitas fisik, makan sehat, dan mengubah gaya hidup jantung
sehat, dan konsumsi obat-obatan tertentu juga diperlukan. Tujuannya untuk mencegah
serangan jantung, tekanan darah tinggi, atau gagal jantung juga dapat membantu
mencegah penyakit katup jantung.
DAFTAR PUSTAKA
National Heart, Lung, and Blood Institute. Diakses pada 2022. Heart Valve Disease.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Heart Valve Disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Heart Valve Disease.