Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )
ANGINA PEKTORIS

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas


Dosen pembimbing : Widyoningsih,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

Di susun oleh :
1. Arindi Khaerunnisa (108118004)
2. Eka Suryani (108118012)
3. Fery Akbar Rizky (108118015)
4. Cindy Febri Yanti (108118018)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )

Bidang studi : Keperawatan Medikan Bedah (KMB)


Topik : Angina Pektoris
Sasaran : Nelayan
Hari/Tanggal : Minggu ,20 Desember 2020
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB (1 x 30 mneit)
Tempat :PPC

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan ini, diharapkan klien
mengetahui dan memahami tentang angina pektoris.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan ini, diharapkan dapat
menjelaskan kembali tentang :
1. Pengertian Angina Pektoris
2. Faktor Penyebab Angina Pektoris
3. Tanda dan gejala Angina Pektoris
4. Perawatan Angina Pektoris
5. Pengobatan Angina Pektoris

C. Materi
1. Pengertian Angina Pektoris
2. Faktor Penyebab Angina Pektoris
3. Tanda dan gejala Angina Pektoris
4. Perawatan Angina Pektoris
5. Pengobatan Angina Pektoris

D. Metode
1. Ceramah
2. Metode Diskusi
3. Tanya jawab
E. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien
1. 5 Menit Pembukaan :
1. Memberi salam  Menjawab salam,
2. Menjelaskan tujuan mendengarkan dan
pendidikan kesehatan memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
4. Menggali
pengetahuan/apresepsi
siswa/i tentang Angina
Pektoris
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan materi  Memperhatikan dan
pendididikan kesehatan secara merespon
berurutan dan teratur.
Materi :  Memperhatikan dan
1. Pengertian Angina pektoris menyimak materi
2. Faktor Penyebab Angina
pektoris
3. Tanda dan gejala Angina
pektoris
4. Perawatan Angina pektoris
5. Pengobatan Angina pektoris
 Memberi kesempatan kepada
klien untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan klien
dengan tepat dan mudah  Menanyakan hal
dimengerti yang belum jelas
 Mendengar dan
memperhatikan
3. 10 menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi yang  Mendengar dan
telah disampaikan memperhatikan
2. Mengajukan pertanyan pada  Merespon
klien tentang materi yang pertanyaan
sedang disampaikan
3. Menutup pertemuan dan  Memperhatikan dan
mengucapkan salam penutup. menjawab salam

F. Media
1. Leaflet
2. Poster

G. Setting Tempat dan Waktu


1. Setting Tempat

Keterangan :

: Klien

: Penyuluh

2. Waktu
Hari/Tanggal : Minggu,20 Desember 2020
Waktu : 13.00-13.30 WIB
Lokasi : PPC
H. Sumber
Muttaqin, A. (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Sistem
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

I. Evaluasi
Metode Evaluasi              : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan               : Lisan (Langsung)
Jumlah Soal                      : 5 soal

1. Apa itu Angina Pektoris ?


2. Apa faktor penyebab Angina Pektoris ?
3. Apa saja tanda dan gejala seseorang mengalami Angina Pektoris?
4. Bagaimana perawatan Angina Pektoris?
5. Bagaimana pengobatan Angina Pektoris ?
Jenis soal : Menguraikan secara lisan
MATERI

A. Definisi
Angina Pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode
atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan (Brunner &
Suddarth, 2005).
Angina pectoris adalah sutu sindroma klinis yang ditandai dengan episode
atau paroksisma nyeri atau perasaan tertekan di dada depan, penyebab
diperkirakan berkurangnya aliran darah koroner, menyebabkan suplai oksigen
kejantung tidak adekuat, atau dengan kata lain, suplai kebutuhan jantung
meningkat. Angina biasanya diakibatkan oleh penyakit aterosklerosis dan hampir
selalu berhubungan dengan sumbatan arteri koroner utama (Smaltzer, 2006).
B. Etiologi
1. Aterosklerosis, merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana
dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur dimana bahan lemak
terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari dinding arteri.
2. Spasme arteri koroner
3. Anemia berat, Artritis dan Aorta Insufisiensi
4. Denyut jantung yang terlalu cepat
5. Kelainan pada katup jantung, terutama aortic stenosis yang disebabkan oleh
sedikitnya aliran darah ke katup jantung.
6. Penebalan pada di dinding otot jantung, hipertropi, dimana dapat terjadi pada
penderita tekanan darah tinggi sepanjang tahun.
C. Manifestas Klinis
1. Angina pectoris stabil.
a. Muncul ketika melakukan aktifitas berat
b. Biasanya dapat diperkirakan dan rasa nyeri yang muncul biasanya sama
dengan rasa nyeri yang datang sebelumnya
c. Hilang dalam waktu yang pendek sekitar 5 menit atau kurang
d. Hilang dengan segera ketika anda beristirahat atau menggunakan
pengobatan terhadap angina
e. Rasa sakitnya dapat menyebar ke lengan, punggung atau area lain
f. Dapat dipicu oleh tekanan mental atau stres.
2. Angina pectoris tidak stabil.
a. Angina yang baru pertama kali atau angina stabil dengan karakteristik
frekuensi berat dan lamanya meningkat.
b. Timbul waktu istirahat/kerja ringan.
c. Tidak dapat diperkirakan
d. Biasanya lebih parah dan hilang dalam waktu yang lebih lama
e. Dapat tidak akan hilang saat beristirahat ataupun pengobatan angina
f. EKG: Deviasi segment ST depresi atau elevasi.
3. Angina variant.
a. Angina yang terjadi spontan umumnya waktu istirahat dan pada waktu
aktifitas ringan. Biasanya terjadi karena spasme arteri koroner
b. EKG deviasi segment ST depresi atau elevasi yang timbul pada waktu
serangan yang kemudian normal setelah serangan selesai.
D. Perawatan Angia Pektoris
1. Kurangi makanan yang banyak mengandung garam dan lemak seperti keju,
daging kambing, sapi, susu, margarin dan alpukat (diet rendah lemak)
2. Hindari merokok dan penggunaan alkohol
3. Hindari aktivitas-aktivitas yang terlalu berat sehingga membuat beban kerja
jantung meningkat cepat
4. Biasakan melakukan teknik nafas dalam
5. Istirahat yang cukup
6. Berolah raga yang optimal dan teratur (3-5x/minggu untuk mencapai
perbaikan kapasitas fungsional yang maksimal) dan hindari stress
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiogram
Gambaran elektrokardiogram (EKG) yang dibuat pada waktu istirahat
dan bukan pada waktu serangan angina seringkali masih normal. Gambaran
EKG kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark
moikard pada masa lampau. Kadang-kadang EKG menunjukkan pembesaran
ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan angina. Kadang-kadang EKG
menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T yang tidak khas. Pada
waktu serangan angina, EKG akan menunjukkan adanya depresi segmen ST
dan gelombang T menjadi negatif.
2. Foto Rontgen Dada
Foto rontgen dada seringkali menunjukkan bentuk jantung yang
normal, tetapi pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung yang membesar
dan kadang-kadang tampak adanya kalsifikasi arkus aorta.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis angina
pectoris. Walaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis infark miokard
jantung akut maka sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT, atau
LDH. Enzim tersebut akan meninggi pada infark jantung akut sedangkan
pada angina kadarnya masih normal. Pemeriksaan lipid darah seperti kadar
kolesterol, HDL, LDL, dan trigliserida perlu dilakukan untuk menemukan
faktor resiko seperti hiperlipidemia dan pemeriksaan gula darah perlu
dilakukan untuk menemukan diabetes mellitus yahng juga merupakan faktor
risiko bagi pasien angina pectoris.
4. Uji Latihan Jasmani
Karena pada angina pectoris gambaran EKG seringkalimasih normal,
maka seringkali perlu dibuat suatu ujian jasmani. Pada uji jasmani tersebut
dibuat EKG pada waktu istirahat lalu pasien disuruh melakukan latihan
dengan alat treadmill atau sepeda ergometer sampai pasien mencapai
kecepatan jantung maksimal atau submaksimal dan selama latihan EKG di
monitor demikian pula setelah selesai EKG terus di monitor. Tes dianggap
positif bila didapatkan depresi segmen ST sebesar 1 mm atau lebih pada
waktu latihan atau sesudahnya. Lebih-lebih bila disamping depresi segmen
ST juga timbul rasa sakit dada seperti pada waktu serangan, maka
kemungkinan besar pasien memang menderita angina pectoris.
Di tempat yang tidak memiliki treadmill, test latihan jasmani dapat
dilakukan dengan cara Master, yaitu latihan dengan naik turun tangga dan
dilakukan pemeriksaan EKG sebelum dan sesudah melakukan latihan
tersebut.
5. Thallium Exercise Myocardial Imaging
Pemeriksaan ini dilakukan bersama-sama ujian latihan jasmani dan
dapat menambah sensifitas dan spesifitas uji latihan.thallium 201
disuntikkan secara intravena pada puncak latihan, kemudian dilakukan
pemeriksaan scanning jantung segera setelah latihan dihentikan dan diulang
kembali setelah pasien sehat dan kembali normal. Bila ada iskemia maka
akan tampak cold spot pada daerah yang yang menderita iskemia pada waktu
latihan dan menjadi normal setelah pasien istirahat. Pemeriksaan ini juga
menunjukkan bagian otot jantung yang menderita iskemia.
F. Penatalaksanaan Medis
Tujuan penatalaksanaan medis angina adalah untuk menurunkan kebutuhan
oksigen jantung dan untuk meningkatkan suplai oksigen. Secara medis tujuan ini
dicapai melalui terapi farmakologi dan kontrol terhadap faktor risiko. Secara
bedah tujuan ini dicapai melalui revaskularisasi suplai darah jantung melalui
bedah pintas arteri koroner atau angioplasti koroner transluminal perkutan
(PCTA= percutaneus transluminal coronary angioplasty).
1. Farmakologi
a. Golongan nitrat
Nitrogliserin merupakan obat pilihan utama pada serangan angina akut,
mekanisme venanya sebagai dilatasi vena perifer dan pembuluh darah
koroner, eveknya langsung terhadap relaksasi otot polos vaskular.
Nitrogliserin juga dapat meningkatkan toleransi exercise pada penderita
angina sebelum terjadi hipoktesia miokard. Nitrogliserin adalah bahan
vasoaktif yang berfungsi melebarkan baik vena maupun arteria sehingga
mempengaruhi sirkulasi perifer. Dengan pelebaran vena terjadi
pengumpulan darah vena diseluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah
yang kembali ke jantung dan terjadilah penurunan tekanan pengisian
(preload). Nitrat juga melemaskan anter terjadi pengumpulan darah vena
diseluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah yang kembali ke jantung
dan terjadilah penurunan tekanan pengisian (preload). Nitrat juga
melemaskan anteriol sistemik dan menyababkan penurunan tekanan darah
(afterload). Semuanya itu berakibat pada penurunan kebutuhan oksigen
jantung, menciptakan suatu keadaan yang lebih seimbang antara suplai
dan kebutuhan. Nitrogliserin biasanya diletakkan dibawah lidah
(sublingual) atau di pipi (kantong bukal) dan akan menghilangkan nyeri
iskemia dalam 3 menit.
b. Penyekat beta-adrenergi
Tujuan pemberian penyekat beta adalah memperbaiki keseimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen miokard, mengurangi nyeri, mengurangi
luasnya infark dan menurunkan risiko kejadian aritmia vebtrikel yang
serius. Obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat
menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan
frekwensi denyut jantung, kontraktilitas , tekanan di arteri dan
peregangan pada dinding ventrikel kiri. Efek samping biasanya muncul
bradikardi dan timbul blok atrioventrikuler. Obat penyekat beta antara
lain : atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol.
c. Ca- antagonis
Dipakai pada pengobatan jangka panjang untuk mengurangi frekuensi
serangan pada beberapa bentuk angina, cara kerjanya memperbaiki
spasme koroner dengan cara menghambat tonus vasometer. Obat ini
bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran
kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah
sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah epikardial dan
sistemik. Golongan obat kalsium antagonis adalah amlodipin, bepridil,
diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin,
verapamil.
d. Nitrat dan Nitrit
Merupakan vasodilator endothelium yang sangat bermanfaat untuk
mengurangi symptom angina pectoris, disamping juga mempunyai efek
antitrombotik dan antiplatelet. Nitrat menurunkan kebutuhan oksigen
miokard melalui pengurangan preload sehingga terjadi pengurangan
volume ventrikel dan tekanan arterial. Salah satu masalah penggunaan
nitrat jangka panjang adalah terjadinya toleransi terhadap nitrat. Untuk
mencegah terjadinya toleransi dianjurkan memakai nitrat dengan periode
bebas nitrat yang cukup yaitu 8 – 12 jam. Obat golongan nitrat dan nitrit
adalah : amil nitrit, ISDN, isosorbid mononitrat, nitrogliserin.
2. Non Farmakologis
a. Berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan
naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras.
b. Diet
c. Mengurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat
menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah.
d. Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontrasepsi dan kepribadian seperti
sangat kompetitif, agresif atau ambisius.

Anda mungkin juga menyukai