Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN CONGESTIF HEART FAILURE

(GAGAL JANTUNG KONGESTIF)

OLEH:
Ayundah Indriawati

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS HORIZON INDONESIA
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gagal Jantung Kongestif


Sub topik : Gagal Jantung kongestif
Sasaran : Pasien dan Keluarga di Kamar 133
Tempat : Ruang Pangkalan
Hari/tanggal : Rabu, 01 November 2023
Waktu : 15 menit (08.00 – 08.15 Wib)
1. Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, Peserta (Keluarga dan pasien) di
ruangan kamar 133 dapat memahami apa itu Gagal Jantung Kongestif
b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian Gagal Jantung Kongestif
2. Menjelaskan tentang etiologi Gagal Jantung Kongestif
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Gagal Jantung Kongestif
4. Menjelaskan tentang penatalaksananaan medis gagal jantung Kongestif
5. Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang gagal jantung Kongestif
2. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Media
LeafleT
4. Materi
1. Pengertian Gagal Jantung Kongestif
2. Penyebab Gagal Jantung Kongestif
3. Tanda dan Gejala gagal jantung Kongestif
4. Perawatan gagal jantung Kongestif
5. Pengorganisasi
a) Penyaji : Ayundah Indriawati

a. Strategi pelaksanaan kegiatan

NO WAKT TAHAP Kegiatan Penyuluhan


U Penyuluh Peserta PJ
1 5 menit Pembuka 1. Memberi salam Menjawab salam Ayunda
an 2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud
dan tujuan Mendengarkan
4. Melakukan kontrak
waktu Menyetujui
2 7 menit Isi a. Menjelaskan tentang: Ayunda
1. Pengertian gagal Mendengarkan
jantung Kongestif
2. Penyebab gagal Mendengarkan
jantung Kongestif
3. Tanda dan gejala Mendengarkan
gagal jantung
Kongestif
4. Perawatan gagal Mendengarkan
jantung Kongestif
3 3 menit Penutup a. Menanyakan kembali Menjawab Ayunda
kepada peserta materi-
materi yang telah
disajikan
b. Meminta keluarga untuk Mendengarkan
menjelaskan lagi apa itu
gagal jantung Mendengarkan
c. Membuat kesimpulan
d. Menyatakan kegiatan
telah selesai
e. Membagikan leaflet Menerima Leaflet
f. Mengucapkan terima Mengucapkan
kasih dan mengucapkan terima kasih dan
salam penutup membalas salam

5. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Direncanakan penyuluhan akan dilaksanakan di ruangan Asal kamar 133
2. Direncanakan penyuluhan berlangsung selama 15 menit (pukul 08.00 – 15 wita)
3. Diharapkan pasien dan keluarga hadir
4. Diharapkan persiapan leaflet yang memadai
5. Diharapkan pemateri dapat melaksanakan tugas sesuai dengan pengorganisasians
b. Evaluasi Proses
1. Diharapkan kegiatan penyuluhan sesuai dengan strategi yang direncanakan
2. Diharapkan peserta yang hadir mengerti dengan materi yang disampaikan
3. Diharapkan peserta dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan peserta yang mengikuti penyuluhan dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian gagal jantung kongestif
2. Menjelaskan tentang penyebab gagal jantung Kongestif
3. Menjelaskan tanda dan gejala gagal jantung Kongestif
4. Menjelaskan perawatan medis gagal jantung Kongestif
Lampiran Materi

A. Pengertian Gagal Jantung kongestif


Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan berupa kelainan jantung sehingga
jantung tidak dapat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
(Udjianti, 2010)

B. Penyebab Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh


1. Kelainan otot jantung Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot
jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari
penyebab kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis koroner, hiprtensi arterial,
dan penyakit degeneratif atau inflamasi.
2. Aterosklerosis koroner Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpuikan
asam laktat). Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului
terjadinya gagal jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif,
berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang secara langsung merusak
serabut jantung, menyebabkan kontraktilitaas menurun.
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload) Meningkatkan beban
kerja jantung dan pada gilirannya mngakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif Berhubungan dengan gagal
jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan
kontraktilitas menurun.
5. Penyakit jantung lain. Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung
yang sebenarnya, yang ssecara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme
biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk jantung (stenosis
katup semiluner), ketidak mampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade,
perikardium, perikarditif konstriktif, atau stenosis AV).
6. Faktor sistemik Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam
perkembangan dan beratnya gagal jantung. Meningkatnya laju metabolisme(mis :
demam, tirotoksikosis ), hipoksia dan anemia peperlukan peningkatan curah
jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. Hipoksia dan anemia juga
dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik atau metabolik
dan abnormalita elekttronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung
C. Tanda dan Gejala Gagal Jantung Kongestif
1. Gagal Jantung Kiri:
 Sesak napas saat beraktifitas
 Sesak napas saat terbaring
 Batuk
 Mudah lelah
 Bengkak pada kaki
 Perut membuncit
 Kelemahan atau kecemasan
2. Gagal Jantung Kanan:
 Hepatemogali atau pembesaran pada hati
 Sering kencing di malam hari
 Kelemahan
 Tidak ada nafsu makan dan mual
D. Perawatan Gagal Jantung Kongestif
1. Istirahat yang cukup
2. Olahraga sesuai kemampuan ( misalnya jalan kaki minimal 30 menit/hari)
3. Pembatasan aktivitas sesuia kemampuan
4. Diet rendah kolesterol
5. Konsumsi protein cukup (kacang panjang, tahu, tempe, ikan, telur, daging
sapi/ayam dengan lemak rendah, buncis, wortel)
6. Pembatasan konsumsi garam 2-3 g/hari
7. Serat cukup untuk menghindari konstipasi atau susah buang air besar
(sayuran dan buah-buahan)
8. Terapi medis/obat- obatan (memperbaiki kontarktilitas otot jantung)
9. Pembatasan asupan cairan yang dibutuhkan pada penderita gagal jantung
yang parah
10. Kontrol ke pelayanan kesehatan minimal 2 minggu sekali.
.
DAFTAR PUSTAKA
Hardhi, Amin. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis.
Jogjakarta: Mediaction

Kemenkes RI, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, pp. 51-83

Padila. (2012). Keperawatan Medial Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika

Jackson. (2011). Seri Edukasi Pasien. Jakarta: Airlangga

Anda mungkin juga menyukai