Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

“Penyakit Katup Jantung”

Oleh :
AL MUTAQIN
NIM. 160101001

Dosen Pembimbing :
Ns. SRI BURHANI PUTRI, S.Kep, M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES PIALA SAKTI
PARIAMAN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Kardiovaskuler


Sub Pokok : Penyakit Katup Jantung
Sasaran : Keluarga Tn. B
Tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat : RSUD Pariaman

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami penyakit katup
jantung.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penjelasan selama 20 menit diharapkan sasaran
dapat :
1. Menyebutkan alasan harus diet jantung dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaf let
2. Menyebutkan tujuan diet jantung dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaf let
3. Menyebutkan syarat diet jantung dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaf let
4. Menyebutkan macam diet jantung dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaf let
5. Menyebutkan pembagian makanan pada diet jantung dengan benar
tanpa melihat catatan/ leaf let
6. Menyebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada
penderita penyakit jantung dengan benar tanpa melihat catatan/ leaf
let
III. Pokok Materi
1. Alasan Harus Diet Jantung
2. Tujuan Diet Jantung
3. Syarat Diet Jantung
4. Macam Diet Jantung
5. Pembagian Makanan Pada Diet Jantung
6. Makanan Yang Boleh Dan Tidak Boleh Diberikan Pada Penderita
Penyakit Jantung

IV. Proses Kegiatan


Kegiatan
NO Tahap Waktu
Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 3. Meemperhatikan
2. Inti 20 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Menyimak dan
 Definisi memperhatikan
 Penyebab Penyakit Katup
Jantung
 Gejala Penyakit Katup
Jantung
 Diagnosis Penyakit Katup
Jantung
 Pengobatan Penyakit
Katup Jantung
 Pencegahan Penyakit
Katup Jantung
2. Memberikan kesempatan
2. Bertanya
untuk bertanya.

3. Penutup 5 menit 1. Mengevaluasi materi dengan 1. Menjawab dan


cara memberikan pertanyaan mendengarkan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Menjawab salam
V. Kegiatan Belajar Mengajar
- Metode : curah pendapat, ceramah, tanya jawab
- Langkah – langkah kegiatan :
A. Kegiatan Pra Pembelajaran
1. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2. Kontrak waktu

B. Membuka Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Perkenalan
3. Menjelaskan pokok bahasan
4. Menjelaskan tujuan
5. Apersepsi

C. Kegiatan inti
1. Penyuluh menyampaikan materi
2. Sasaran menyimak materi
3. Sasaran mengajukan pertanyaan
4. Penyuluh menjawab pertanyaan
5. Penyuluh menyimpulkan jawaban
D. Penutup
1. Evaluasi
2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
3. Memberi salam

V. Media Dan Sumber


 Media : Leaflet
 Sumber :
- Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol. 2, Brunner &
Suddarth, EGC
VI. Evaluasi
 Prosedur : Post test
 Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
 Butir soal : 5 soal
1. Sebutkan alasan harus diet jantung !
2. Sebutkan tujuan diet jantung !
3. Sebutkan syarat diet jantung !
4. Sebutkan macam diet jantung !
5. Sebutkan pembangian makanan pada diet jantung !
6. Sebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada
penderita penyakit jantung ! (masing-masing 3 dari jenis makanan)

VIII. Lampiran Materi dan Media

Pariaman, Februari 2018

Penyuluh
Materi Penyuluhan

PENYAKIT KATUP JANTUNG

A. Definisi
Penyakit katup jantung adalah penyakit yang muncul akibat adanya kelainan
atau gangguan pada salah satu atau lebih dari keempat katup jantung, sehingga
darah sulit mengalir ke ruangan atau pembuluh darah selanjutnya, atau
sebagian justru berbalik
Katup jantung atau klep jantung merupakan organ yang memiliki mekanisme
seperti gerbang atau pintu satu arah yang terdapat pada jantung. Katup jantung
berfungsi menjaga aliran darah yang berasal dari jantung dapat mengalir
dengan benar, baik antar ruangan jantung atau dari jantung keluar ke
pembuluh darah. Ada empat katup jantung yang masing-masing terletak:
 Di antara serambi (atrium) kanan dengan bilik (ventrikel) kanan,
bernama katup trikuspid.
 Di antara serambi kiri dengan bilik kiri, bernama katup mitral.
 Di antara bilik kanan dengan pembuluh darah paru-paru (arteri
pulmonaris), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju
paru-paru untuk memperoleh oksigen, bernama katup pulmonal.
 Di antara bilik kiri dengan pembuluh darah arteri besar (aorta), yaitu
pembuluh darah yang membawa darah berisi oksigen dari jantung ke
seluruh tubuh, bernama katup aorta.
Jika terdapat salah satu atau beberapa dari katup jantung mengalami kelainan,
seluruh proses aliran darah termasuk oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh
akan terganggu.

B. Penyebab Penyakit Katup Jantung


Katup jantung bekerja tiap kali jantung manusia berdetak. Katup mitral dan
katup trikuspid terbuka bersamaan dengan darah yang masuk ke dalam bilik
jantung, kemudian kedua katup menutup kembali. Bilik jantung kemudian
memompa darah keluar melalui katup pulmonal dan aorta, yang kemudian
menutup setelah darah keluar dari kedua bilik jantung. Mekanisme yang
berulang ini dapat terganggu ketika katup jantung tidak dapat bekerja dengan
baik.
Ada dua gangguan utama pada penyakit katup jantung, yaitu:
 Stenosis katup jantung. Gangguan ini terjadi ketika katup jantung
tidak dapat terbuka dengan baik akibat katup yang menjadi kaku,
menebal, atau saling menempel. Kondisi ini membuat darah tidak
dapat mengalir ke ruangan selanjutnya atau seluruh tubuh, yang
kemudian memicu otot jantung untuk bekerja lebih keras untuk
memompa darah, sehingga dapat timbul gagal jantung pada
penderitanya. Keadaan ini dapat terjadi pada keempat katup jantung,
sehingga penamaan penyakitnya mengikuti nama katup jantung yang
terkena gangguan. Misalnya stenosis katup trikuspid, stenosis katup
pulmonal, stenosis katup mitral, atau stenosis katup aorta.
 Insufisiensi katup jantung atau regurgitasi. Umumnya dikenal
dengan istilah katup jantung bocor, adalah kondisi katup jantung yang
tidak dapat menutup dengan baik atau tidak kembali ke posisi semula.
Kondisi ini membuat darah mengalir kembali ke ruangan jantung
sebelumnya, sehingga mengakibatkan berkurangnya jumlah darah
yang dialirkan ke seluruh tubuh. Keadaan ini juga dapat terjadi pada
keempat katup jantung seperti halnya pada gangguan stenosis katup
jantung yang dapat memicu kerusakan otot jantung.
Penyakit katup jantung dapat muncul baik sejak lahir, maupun didapat saat
dewasa. Penyebab penyakit katup jantung yang muncul sejak lahir (penyakit
jantung bawaan) tidak diketahui. Untuk penyakit jantung yang didapat dapat
disebabkan oleh:
 Proses penuaan.
 Demam reumatik.
 Hipertensi.
 Gagal jantung.
 Kardiomiopati.
 Proses aterosklerosis.
 Kerusakan jaringan akibat serangan jantung.
 Endokarditis.
 Penyakit autoimun, yaitu penyakit akibat gangguan sistem kekebalan
tubuh, sehingga sistem imun (kekebalan tubuh) yang harusnya
melindungi malah menyerang.
 Radioterapi.

C. Gejala Penyakit Katup Jantung


Katup jantung berperan untuk menjaga kelancaran aliran darah dalam jantung.
Makin lebar maupun makin sempitnya celah antara katup, dapat meningkatkan
tekanan pada jantung sehingga harus memompa lebih kuat. Kondisi ini
menimbulkan gejala-gejala yang harus diwaspadai, seperti:
 Sesak napas.
 Nyeri dada.
 Pusing.
 Kelelahan.
 Gangguan irama jantung.
 Pingsan.
 Edema (pembengkakan berlebih di bagian kaki, daerah perut, atau
pergelangan kaki sebagai akibat tersumbatnya cairan) yang juga
mengakibatkan kenaikan berat badan dengan cepat.
 Pipi memerah, khususnya pada penderita stenosis katup mitral.
 Batuk darah.
Periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut untuk
mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai. Gejala yang dirasakan
dapat menunjukkan jenis gangguan yang dialami jantung ataupun kondisi
lainnya, sehingga penting untuk dilakukan analisis lebih lanjut.

D. Diagnosis Penyakit Katup Jantung


Penyakit katup jantung dapat didiagnosis berdasarkan gejala yang muncul dan
setelah pasien menjalani tes fisik yang serupa dengan pemeriksaan pada
penderita penyakit jantung. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara
mendengarkan suara detak jantung yang tidak normal pada saat pemeriksaan
dengan stetoskop (bising atau murmur jantung) atau irama jantung yang tidak
beraturan, serta memperkirakan ukuran jantung.
Selain pemeriksaan fisik, dokter membutuhkan beberapa pemeriksaan
penunjang, seperti:
 Elektrokardiografi (EKG). Mengetahui gambaran aktivitas listrik
jantung, mendeteksi pembesaran ruang jantung, dan gangguan irama
jantung.
 Foto Rontgen dada. Dapat melihat pembesaran jantung dan melihat
kondisi paru-paru.
 EKG Treadmill. Berfungsi untuk melakukan pemantauan jantung
mengukur terhadap aktivitas fisik yang dijalani.
 Ekokardiografi. Ekokardiografi merupakan USG jantung yang
memproduksi gambar jantung menggunakan gelombang suara.
Ekokardiografi dapat melihat pergerakkan jantung, struktur jantung,
katup jantung, dan aliran darah dalam jantung. Ekokardiografi,
layaknya pemeriksaan USG, dilakukan dengan menempelkan alat
(probe) melalui dinding luar dada, lalu akan menampilkan hasil
gambar ke monitor. Selain melalui dinding dada, probe dapat
dimasukan melalui mulut ke dalam kerongkongan (esofagus) dengan
tujuan melihat jantung lebih dekat lagi, tes ini disebut transesophageal
echocardiogram (TEE).
 Kateterisasi jantung. Dilakukan dengan menyuntikan zat warna
(kontras) ke dalam pembuluh darah koroner dan dilakukan foto
Rontgen. Untuk menyuntikkan zat warna, akan dimasukan selang kecil
(kateter) melalui pembuluh darah arteri di lengan atau tungkai.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat pembuluh darah koroner
secara rinci, mengukur tekanan rongga jantung, dan evaluasi fungsi
jantung.
 MRI jantung. Pemeriksaan yang menggunakan medan magnet dan
gelombang radio untuk melihat gambaran jantung dan katupnya secara
rinci, untuk mengetahui tingkat keparahan dari penyakit katup jantung.
E. Pengobatan Penyakit Katup Jantung
Sampai dengan saat ini, tidak ada obat-obatan yang dapat mengobati penyakit
katup jantung. Namun, obat-obatan dan gaya hidup sehat dapat meringankan
gejala dan menghambat keparahan penyakit di kemudian hari. Obat-obatan
tersebut adalah:
 Obat-obatan diuretik, yaitu golongan obat diuretik berfungsi
mengeluarkan cairan dari dalam aliran darah dan jaringan tubuh,
sehingga beban jantung akan berkurang.
 Beta blockers, yaitu jenis obat yang dapat membantu meringankan
kinerja jantung dengan cara membuat jantung berdetak lebih lambat
dan tidak keras. Obat ini juga dapat mengobati masalah hipertensi.
Contoh dari beta blockers adalah bisoprolol.
 Antikoagulan, yaitu obat yang akan memperlambat proses pembekuan
darah agar tidak terjadi penggumpalan darah pada katup jantung.
 Antiaritmia, yaitu obat-obatan yang dapat mengontrol gangguan
irama jantung akibat penyakit katup jantung, seperti amiodarone.
 Penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitors), yaitu
obat yang juga dapat mengurangi beban kerja jantung. Contoh obat
golongan ini adalah ramipril.
 Vasodilators, yaitu golongan obat-obatan yang berfungsi meringankan
kerja jantung dan mengatur aliran darah agar tidak berbalik kembali,
seperti nitrogliserin.
Tindakan operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti katup
jantung tersebut, sebisa mungkin operasi perbaikan katup jantung lebih dipilih
dibanding dengan operasi penggantian katup jantung. Hal ini disebabkan
operasi perbaikan katup jantung memiliki risiko lebih kecil menimbulkan
komplikasi endokarditis, serta pasien yang melakukan tindakan operasi
perbaikan kantup jantung tidak perlu mengonsumsi obat pengencer darah
seumur hidup, seperti pada operasi penggantian katup jantung. Beratnya
penyakit, usia, dan kondisi kesehatan secara umum merupakan hal yang
menjadi bahan pertimbangan dokter dalam merekomendasikan tindakan
operasi, baik perbaikan maupun penggantian katup jantung.
F. Pencegahan Penyakit Katup Jantung
Karena penyakit katup jantung dapat disebabkan oleh demam reumatik,
waspadai gejala-gejala yang muncul pada infeksi bakteri Streptococcus pada
tenggorokan, seperti demam, sakit tenggorokan dan nyeri menelan, bercak-
bercak kecil berwarna merah pada langit-langit mulut, dan pembesaran
kelenjar pada leher. Segera temui dokter jika Anda mengalami gejala tersebut
untuk mendapatkan pengobatan guna mencegah munculnya penyakit katup
jantung.
Mulailah menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga dan diet makanan
yang baik bagi kesehatan jantung guna menurunkan kolesterol dan tekanan
darah, serta untuk mencegah serangan jantung dan gagal jantung.
Penderita penyakit katup jantung memiliki risiko terkena endokarditis jika
tidak menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut dengan baik. Bakteri
penyebab infeksi dapat masuk ke darah melalui infeksi gigi. Dengan demikian
penderita penyakit katup jantung disarankan untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan gigi secara berkala ke dokter gigi, selain melakukan pemeriksaan
dengan dokter jantung.

Anda mungkin juga menyukai