DISUSUN OLEH :
Waktu : 60 Menit
penatalaksanaan nya.
jantung koroner.
koroner
koroner
koroner
B. STRATEGI PENYAMPAIAN
a. Metode
- Penyuluhan
- Tanya Jawab
b. Media
- Materi SAP
- Leaflet
- X-Banner
C. MATERI
2. Perkenalan.
Menjawab
3. Menjelaskan tujuan
salam,Mendengar
penyuluhan. ±
kan,
4. Menyebutkan materi 10menit
Memperhatikan
atau pokok bahasan
yangakan
disampaikan.
dan teratur.
1. Menjelaskan
pengertian penyakit
jantung koroner.
2. Menjelaskan penyebab
terjadinya penyakit
jantung koroner.
3. Menyebutkan tanda
jantung koroner.
4. Menjelaskan
penatalaksanaan
penyakit jantung
koroner.
dimaksud dengan
aman nyaman
singkat. Menjawab
2. Memberikan pertanyaan
kesempatan kepada
3. Memberikan
kesempatan kepada
menjawab pertanyaan
yang di lontarkan.
4. Menjawab pertanyaan.
4. Penutup 1. Menarikkesimpulan.
2. Menyampaikan ±10
Menjawab salam
terimakasih. menit
3. Salam penutup.
E. KRITERIA EVALUASI
a. Struktur
1. Menyiapkan SAP
2. Menyiapkan Media
3. Menyiapkan Tempat
b. Pelaksanaan
c. Hasil
serangan jantung
“PATUH”
F. LAMPIRAN MATERI
sejahtera atau nyaman baik secara mental, fisik maupun sosial (Keliat,
yaitu:
fisik.
Menurut Potter & Perry (2006) yang dikutip dalam buku (Iqbal
kehidupan
biasa disebut angina pektoris adalah perasaan nyeri atau tidak enak
darah dan jantung tidak mendapat oksigen dan makan yang diperlukan
oleh tubuh.
b. Etiologi
- Faktor resiko
1. Penuaan/ Lansia
6. Sering Stress
8. Keturunan
koroner adalah :
(Dinkes, 2020)
atau angina pectoris yang juga dikenal sebagai nyeri dada. Angina
- Angina stabil. Rasa sakit yang timbul dapat diprediksi dan muncul
Keluhan rasa tidak nyaman di dada atau nyeri dada (angina) yang
berlangsung selama lebih dari 20 menit saat istirahat atau saat aktivitas
yang disertai gejala keringat dingin atau gejala lainnya seperti lemah,
- Nyeri dada
- Keringat Dingin
- Rasa terbakar
d. Penatalaksanaan
2. Mengonsumsi aspirin
3. Mengonsumsi nitrogliserin
5. Menghindari panik
jantung
4. Berhenti merokok
jelantah
lain- lain
berhenti merokok
laut.
dalam darah
7. Bawang putih
8. Minyak zaitun
https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/181/penyakit-jantung-koroner#
Ghani, L., Susilawati, M. D., & Novriani, H. (2016). Faktor risiko dominan
164.
Kemenkes RI, P. (2020, januari 2). Pnyakit jantung koroner. apa itu penyakit
jantung koroner.