(SAP)
Pokok Bahasan : Gerontik
Sub Pokok bahasan : Askep pada Lansia dengan Penyakit Jantung Koroner
Sasaran : Keluarga Ny. S
Waktu : 30 Menit
Tempat : Jln. Bangau Medan Sunggal
Hari/tgl Pelaksanaan : Kamis 16 Juni 2016
Jam Pelaksanaan : 14.00 WIB 14.30 WIB
Mahasiswa : Siti Yosi Br Tarigan
A. PENDAHULUAN
Pembuluh darah koroner merupakan penyalur aliran darah (membawa 02 dan
makanan yang dibutuhkan miokard agar dapat berfusi dengan baik. penyakit
Jantung Koroner adalah salah satu akibat utama arteriosklerosis (pengerasan
pembuluh darah nadi) yang dikenal sebagai atherosklerosis. Pada keadaan ini
pembuluh darah nadi menyempit karena terjadi endapan-endapan lemak
(atheroma dan plaques) pada didindingnya
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Dapat memahami tentang asuhan keperawatan pada klien dengangangguan
system kardiovaskuler
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 kali pertemuan, diharapkan
keluarganya dapat :
Mengetahui tentang pengertian jantung koroner
Mengetahui etiologi jantung koroner
Mengetahui klasifikasi jantung koroner
Mengetahui manifestasi jantung koroner
Mengetahui komplikasi jantung koroner
Mengetahui pencegahan jantung koroner
1
C. METODE
Ceramah
Diskusi dan tanya jawab
Penyuluhan
D. MEDIA
Materi pengajaran
Leaflet
Poster
E. KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
2
Diskusi dan tanya jawab
3. Penutup 15 menit Memberikan masukan Memperhatikan
Menyimpulkan hasil Memberi
diskusi tanggapan
Mengevaluasi pasien dan Menjawab
keluarganya pertanyaan yang
Salam Penutup diajukan
Menjawab salam
penutup
F. EVALUASI
Evaluasi Hasil
- Keluarga dapat memahami tentang jantung koroner
- Keluarga dapat menghindari jantung koroner
MATERI JANTUNG KORONER
A. PENGERTIAN
Penyakit jantung koroner/ penyakit arteri koroner (penyakit jantung artherostrofik)
merupakan suatu manifestasi khusus dan arterosclerosis pada arteri koroner. Plaque
terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah aterion kiri, arteri koronaria kanan dan
agak jarang pada arteri sirromflex. Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi
secara permanen maupun sementara yang di sebabkan oleh akumulasi plaque atau
penggumpalan. Sirkulasi kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang
menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium.
3
6. 4. Merokok
7. 5. Diabetes Mellitus
8. 6. Kegemukan
9. 7. Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
10. 8. Kurang olah raga
11. 9. Stress
C. KLASIFIKASI
Menurut NYHA (New York Heart Association), CHF diklasifikasikan dalam 4
tingkatan yaitu:
Class I : Timbul gejala bila melakukan aktivitas berlebihan
Class II : Timbul gejala saat aktivitas biasa
Class III : Timbul gejala hanya dengan melakukan aktivitas minimal
Class IIIa : Tidak ada dispnea saat istirahat
Class IIIb : Timbul dispnea saat istirahat
Class IV : Gejala timbul meskipun dalam kondisi istirahat
D. Manifestasi Klinis
Dada terasa tak enak(digambarkan sebagai mati rasa, berat, atau terbakar; dapat
menjalar ke pundak kiri, lengan, leher, punggung, atau rahang)
Nyeri bagian dada
Sesak napas
Berdebar-debar
Denyut jantung lebih cepat
Pusing
Mual
Kelemahan yang luar biasa
A. KOMPLIKASI
Serangan jantung yang mengancam jiwa menyebabkan infark
myocardium(kematian otot jantung) karena persediaan darah tidak cukup
Angina pectoris yang tidak stabil,syok dan aritmia
Gagal jantung kongestif
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi)
Diabetes
4
B. Pencegahan
periksa apakah anda mengidap penyakt diabetes dan kendalikan kadar gula
glukosa darah bila anda mengidap diabetes
DAFTAR PUSTAKA