Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN JANTUNG KORONER


DI RUANG ICCU RSUP SANGLAH DENPASAR









Oleh :
KELOMPOK 1A
Putu Ari Anggareni (1002105002)
Ni Kadek Ratna Sawitri (1002105005)
Ni Luh Gede Seruni Lestari (1002105011)
Dewa Ayu Sri Indraswari P. (1002105061)
Octavia Deva Putri Belia (1002105024)
Ni Made Rai Rawiti (1002105030)
Ni Wayan Noviantari Laksmi P. (1002105034)
I Gede Agus Wiryawan (1002105063)




PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Penanganan dan Pencegahan Jantung Koroner
Sasaran : Penunggu pasien di Ruang Intensive Cardio Care Unit (ICCU) RSUP
Sanglah
Hari/Tanggal : Selasa, 31 Desember 2013
Waktu : 30 menit
Penyaji : Ni Luh Gede Seruni Lestari
Tempat : Ruang Intensive Cardio Care Unit (ICCU) RSUP Sanglah

A. Latar Belakang
Penyakit jantung menjadi salah satu pembunuh paling berbahaya di dunia, dimana
fakta ini mengacu pada data dari World Health Organization (WHO). Sejak tahun 1990
hingga tahun 2008 WHO menempatkan penyakit jantung sebagai pembunuh nomor satu di
dunia (WHO,2008).
Di Indonesia angka kematian yang disebabkan serangan jantung mencapai 26 hingga
30 persen. Faktor risiko penyakit jantung koroner adalah kebiasaan merokok, stres, kurang
olah raga, kencing manis atau diabetes, obesitas, hipertensi serta hiperlipidemia atau
kelebihan lemak dalam darah, keturunan, usia, dan jenis kelamin. Penyakit jantung
merupakan pembunuh yang paling berbahaya saat ini. Penderitanya tidak mengenal
kalangan, dapat berasal dari kalangan ekonomi tinggi sampai kalangan ekonomi lemah.
Pemberian informasi tentang penanganan dan pencegahan jantung koroner penting
diberikan. Ruang ICCU RSUP Sanglah Denpasar merupakan ruangan yang dikhususkan
untuk merawat pasien pasien yang memerlukan perawatan dan pemantauan jantung secara
intensive . Dari hasil wawancara yang dilakukan pada lima orang keluarga pasien yang
dirawat di ruangan tersebut pada tanggal 23 Desember 2013, didapatkan hasil bahwa
keluarga pasien tersebut mengatakan tidak pernah melakukan penanganan dan pencegahan
penyakit jantung koroner sejak awal dan tidak tahu cara melakukannya. Berdasarkan latar
belakang tersebut, perlu diadakan suatu penyuluhan terkait penanganan dan pencegahan
penyakit jantung koroner kepada para penuggu pasien di ruang ICCU RSUP Sanglah
Denpasar.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah di adakan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan dapat mengetahui cara
penanganan dan pencegahan penyakit jantung koroner dengan benar.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan diharapkan peserta mengetahui :
a. Pengertian penyakit jantung koroner dan serangan jantung
b. Penyebab penyakit jantung koroner
c. Tanda dan gejala serangan jantung
d. Pencegahan penyakit jantung koroner
e. Penatalaksanaan pasien dengan penyakit jantung koroner di rumah
f. Langkah-langkah penanganan cepat serangan jantung.

C. Sasaran
Penunggu pasien di Ruang ICCU RSUP Sanglah Denpasar.

D. Garis Besar Materi
Materi yang akan disampaikan dalam penyuluhan meliputi :
a. Pengertian penyakit jantung koroner dan serangan jantung
b. Penyebab penyakit jantung koroner
c. Tanda dan gejala serangan jantung
d. Pencegahan dan penatalaksanaan penyakit jantung koroner
e. Langkah-langkah penanganan cepat serangan jantung.

E. Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan
1) Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam

1) Menjawab salam

2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2) Memperhatikan
3) Memperhatikan

4) Memperhatikan
2. 20 menit Pelaksanaan
a. Menjelaskan pengertian penyakit
jantung koroner dan serangan
jantung
b. Menjelaskan penyebab penyakit
jantung koroner
c. Menjelaskan tanda dan gejala
serangan jantung
d. Menjelaskan langkah-langkah
pencegahan dan penatalaksanaan
penyakit jantung koroner
e. Menjelaskan langkah-langkah
penanganan cepat serangan jantung.

1) Memperhatikan


2) Memperhatikan

3) Memperhatikan


4) Memperhatikan

3. 5 menit Evaluasi
Menanyakan kembali pada peserta
penyuluhan tentang pengertian, tujuan,
manfaat dan langkah-langkah penanganan
dan pencegahan penyakit jantung koroner.
Selain itu, diberikan reinforcement kepada
peserta yang dapat menjawab pertanyaan.

Menjawab pertanyaan
4. 1 menit Terminasi
1) Mengucapkan terimakasih atas
peran serta peserta
2) Mengucapkan salam penutup

1) Memperhatikan

2) Menjawab salam


F. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan yaitu :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan yaitu :
1. Leaflet
2. Power point
H. Pengorganisasian Kelompok
Moderator : Ni Wayan Noviantari Laksmi P.
Penyaji : Ni Luh Gede Seruni Lestari
Fasilitator : Putu Ari Anggareni
Ni Kadek Ratna Sawitri
Dewa Ayu Sri Indraswari P.
Octavia Deva Putri Belia
Observer : I Gede Agus Wiryawan
Notulen : Ni Made Rai Rawiti

I. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Penyaji menggunakan alat dan media penyuluhan dengan optimal selama proses
penyuluhan.
b. Peserta mampu mengikuti proses penyuluhan hingga akhir.
c. Peserta mampu mengajukan pertanyaan terkait penanganan dan pencegahan penyakit
jantung koroner selama proses penyuluhan.
d. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik dan lancer.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang pengertian penyakit jantung koroner
dan serangan jantung
b. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang gejala serangan jantung.
c. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang langkah-langkah pencegahan penyakit
jantung koroner
d. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang langkah-langkah penanganan serangan
jantung

Penanganan Dan Pencegahan
Penyakit Jantung Koroner


1. Pengertian penyakit jantung koroner dan serangan jantung
Penyakit arteri koroner adalah penyempitan atau penyumbatan arteri koroner yang
merupakan arteri yang menyalurkan darah ke otot jantung. Bila aliran darah melambat,
jantung tidak mendapat cukup oksigen dan zat nutrisi. Hal ini biasanya mengakibatkan nyeri
dada yang disebut angina. Bila satu atau lebih dari arteri koroner tersumbat sama sekali,
akibatnya adalah serangan jantung (kerusakan pada otot jantung).( Brunner and Sudarth,
2001).
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan otot jantung (myocardium)
akibat berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba. Hal ini dapat terjadi ketika
salah satu dari nadi koroner tersumbat selama beberapa saat. Sumbatan ini dapat diakibatkan
oleh spasme (mengencangnya nadi koroner) atau karena thrombus (bekuan darah). Bagian
otot jantung yang biasanya di pasok oleh nadi yang tersumbat tidak dapat berfungsi dengan
baik. Ketika sumbatan tersebut hilang, maka gejala-gejala tersebut akan menghilang secara
menyeluruh dan otot jantung kembali berfungsi dengan baik. Sebaliknya, apabila pasokan
darah ke jantung terhenti sama sekali dan tidak dapat diperbaiki kurang dari satu jam, maka
sel-sel tersebut mengalami perubahan yang permanen dan bagian otot jantung tersebut
mengalami penurunan fungsi atau rusak secara permanen. Otot yang mati tersebut disebut
dengan infark.

2. Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Pembuluh darah koroner merupakan penyalur aliran darah (membawa O2 dan makanan
yang dibutuhkan miokard agar dapat berfungsi dengan baik. penyakit Jantung Koroner
adalah salah satu akibat utama arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah nadi) yang
dikenal sebagai atherosklerosis. Pada keadaan ini pembuluh darah nadi menyempit karena
terjadi endapan-endapan lemak (atheroma dan plaques) pada didindingnya.
Ketika endapan lemak ini mulei bertambah tebal, maka suatu ketika akan menyumbat
pembuluh darah. Sumbatan pada pembuluh darah koroner inilah yang dapat menimbulkan
serangan jantung. Jika sumbatan ini tidak segera disingkirkan, maka infark miokard atau
kematian jaringan pada jantung akan terjadi dan akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Faktor-faktor resiko untuk terjadinya keadaan ini adalah merokok, tekanan darah tinggi,
peninggian nilai kolesterol di darah, kegemukan stress, diabetes mellitus dan riwayat
keluarga yang kuat untuk Penyakit Jantung Koroner.


3. Gejala serangan jantung
Gejala-gejala ini untuk setiap orang berbeda. Serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa
sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada.
Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali
sehingga sering disalah artikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian
sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan
jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak
berkaitan.
Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:
1. Nyeri
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi),
maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan
menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau
perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan
darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi
pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa
tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
Karakteristik nyeri dada pada serangan jantung
Terlokalisir terutama di aali dari daerah tengah dada lalu menjalar ke bahu,
lengan, leher, dan punggung
Sensasi seperti ditekan benda berat
Episode lebih dari 20 menit
Diikuti sesak, pusing, berkeringat
Nyeri dada bukan serangan jantung
Sakit dada ketika menarik nafas
Lokasinya di daerah perut
Dapat ditunjuk oleh satu jari dan tidak menyebar
2. Sesak Nafas
Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak
merupakan akibat dari tidak tercukupinya pasokan oksigen ke seluruh tubuh
sehingga tubuh berusaha untuk mendapatkan oksigen lebih banyak dengan
menghirup lebih dalam dan cepat.
3. Jantung Berdebar dan berkeringat
Saat oksigen tidak dapat sepenuhnya didapatkan oleh jantung, maka jantung akan
memompa lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup guna
mempertahankan keseimbangan tubu. Hal ini menyebabkan pasien merasakan
jantungnya berdebar kencang dan kuat.
4. Kelelahan
Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan
aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala
ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi
aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
5. Pusing dan Pingsan
Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau
karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

4. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner
Pola makan Sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi.
Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi
menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan
dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.
Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih
susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan
menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi
pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi
seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh,
karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat
membantu menjaga jantung tetap sehat. Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari
kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko
lebih besar terkena penyakit ini.
Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan
ini agar jantung tetap sehat. Puluhan zat berbahaya pada rokok yang siap merusak bahkan
menggerogoti tubuh sampai berdampak pada kematian. Berikut adalah beberapa kandungan
berbahaya pada rokok yang dapat mengganggu kesehatan jantung:
Tar merupakan bahan dasar pembuatan aspal yang dapat menempel pada paru-paru
dan bisa menimbulkan iritasi bahkan kanker
Nikotin adalah zat yang menyebabkan ketergantungan dan dapat meningkatkan kadar
kolesterol jahat dalam tubuh manusia dan akhirnya tentu akan berdampak pada
jantung sehat.
Karbon monoksida, merupakan zat yang dapat mengikat oksigen di dalam darah
sehingga tidak dapat didistribusikan ke seluruh tubuh.
Komponen berbagai gas dan partikulat yang dapat menyebabkan gangguan paru dan
dapat menyebabkan gangguan pernapasan kronik.

Menghindari stress
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal
karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan
mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon
norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan
naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di
rumah.
Mencegah hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung.
Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki
saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. Plak inilah yang nantinya menyumbat
pembuluh darah koroner dan menyebabkan risiko serangan jantung.
Mencegah obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak
yang nantinya dapat meningkatkan penimbunan plak. Menghindari atau mengobati obesitas
atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat
penyakit jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Olahraga Teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging.
Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat
menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
Mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas
dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah
yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas
dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya.
Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah dan sayuran.




5. Penatalaksanaan Pasien Dengan Penyakit Jantung Koroner Di Rumah
Penatalaksanaan pasien di rumah adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
untuk memperbaiki penderita penyakit jantung untuk mencapai kondisi fisik, mental dan
sosial terbaik, sehingga mereka dapat mempertahankan atau mencapai kehidupan seoptimal
mungkin di masyarakat dengan usahanya sendiri. Dalam program perawatan di rumah ini,
keluarga merupakan bagian yang sangat penting dalam mengontrol dan mendorong pasien
dalam mengikuti seluruh program rehabilitasi. Manfaat dari program perawatan di rumah ini
adalah melindungi jantung dengan : Menurunkan tekanan darah; Menjaga agar berat badan
tetap stabil; Menjaga kadar kolesterol yang sehat; Menurunkan kadar gula; Menurunkan
stres, depresi dan anxietas; Meningkatkan sirkulasi, kekuatan otot; Meningkatkan semangat
untuk tetap sehat.
1. Olahraga akan berakibat buruk bila dilakukan berlebihan, terlalu bersemangat atau
kurang pemanasan. Bila dari segi medis stabil maka anda diijinkan untuk
berolahraga dengan beberapa petunjuk yang bermanfaat sbb :
o Lakukan pemeriksaan tekanan darah dan denyut jantung sebelum melakukan
olah raga. Bagi penderita penyakit jantung pemeriksaan EKG sebelum
memulai program latihan sangat dianjurkan.
o Latihan olahraga sebaiknya yang cocok dan dapat anda nikmati atau
setidaknya anda dapat melakukan jenis olahraga tersebut dengan nyaman.
Dimulai dengan berjalan kaki lalu jalan naik turun tangga, naik sepeda tanpa
tahanan, latihan pernafasan, & latihan relaksasi. Latihan dilakukan sebaiknya
3 kali seminggu.
o Latihan dimulai secara bertahap sesuai dosis dan jangan berlebihan. Kalau
merasa bernafas agak berat saat berbicara dengan teman di sela-sela latihan
maka itu tandanya latihan olahraganya terlalu berat.
o Hentikan latihan bila terdapat perasaan mual, pusing , berdebar debar ,
perasaan lelah , keringat dingin atau sesak nafas.
Secara seksama latihan yang baik memenuhi kriteria sbb :
- Warming up ( Pemanasan ) : 5 10 menit .
- Latihan inti ( Main exercise ) : 20 30 menit .
- Cooling down ( Pendinginan ) : 5 10 menit .
2. Diet penderita penyakit jantung tidak sama dengan mengurangi porsi makanan
ataupun tidak makan sama sekali hanya untuk mengurangi berat badan. Diet
penderita penyakit jantung memiliki tujuan sebagai berikut:
o Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
o Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
o Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam dan air.
Berikut bahan makanan yang dianjurkan dan dibatasi untuk penyakit jantung koroner
Hal yang perlu diperhatikan :
Cara Pengolahan Makanan yang dianjurkan : direbus, dikukus, dipanggang, ditumis
Cara Pengolahan Makanan yang dihindari : digoreng


6. Langkah-Langkah Penanganan serangan jantung
Pertolongan pertama pada saat terjadinya serangan jantung dapat membantu penderita untuk
melewati saat kritis. Namun sayangnya tidak banyak orang yang tahu bagaimana menangani
serangan jantung dengan cara yang benar. Simak cara berikut untuk memberi pertolongan
pertama pada korban serangan jantung:
1. Jangan tinggalkan orang yang baru saja terkena serangan jantung. Memasukkan apapun
lewat mulut tidak diperbolehkan. Apabila si pasien merasa lebih baik, jangan lengah.
Segera bawa ke rumah sakit terdekat.
2. Baringkan penderita meskipun berada dalam perjalanan menuju ke rumah sakit.
Longgarkan pakaian yang dikenakan agar penderita merasa lebih baik.
3. Pastikan tidak terjadi penurunan tekanan darah yang ditandai dengan keringat dingin.
Selalu sedia aspirin dirumah. Saat terjadi gejala serangan jantung, berikan satu tablet
untuk di kunyah. Obat-obatan ini mengencerkan darah dan mengurangi kemungkinan
gumpalan darah terbentuk pada ujung arteri jantung menyempit, maka dari itu
mengurangi resiko serangan jantung.
4. Apabila penderita mengalami sesak napas, angkat sebagian badannya dan minta dia
untuk batuk sesekali. Posisi ini akan membantu pasien mengembangkan paru-parunya.
5. Klinik rawat jalan tidak cukup untuk menangani pasien serangan jantung. Pastikan
pasien berada di unit gawat darurat rumah sakit sehingga mendapat penanganan dari
ahli. Penanganan ini akan memberikan efek ideal pada 90 menit pertama setelah
serangan jantung. Pastikan melakukan langkah pertolongan pertama dengan cepat.
Semakin cepat pertolongan pertama diberikan, semakin baik hasilnya bagi pasien
serangan jantung.








DAFTAR PUSTAKA

NN. matikan rokok anda sekarang.http://blogging.co.id/bahaya-merokok.diakses pada
tanggal 28 Desember 2013
wijaya.adi.2012.bahaya rokok bagi kesehatan. http://permathic.blogspot.com/2012/06/
bahaya-rokok-bagi-kesehatan-dan-cara.html. diakses pada tanggal 28 Desember
2013
NN. dini PJK dan penanganan serangan jantung. http://
www.mitrakeluarga.com/surabaya/deteksi-dini-pjk-dan-penanganan-serangan-
jantung. diakses pada tanggal 28 Desember 2013
Dwi.dhika. 2013. Laporan pendahuluan CAD. http://dikha-dwi.blogspot.com/2013/07
laporan- pendahuluan-cad.html. diakses pada tanggal 28 Desember 2013
Widiani, rosmha.2013. Penanganan Awal Serangan Jantung Maksimal
6Jam.http://health.kompas.com/read/2013/06/03/12084794/Penanganan.
Awal.Serangan. Jantung.Maksimal.6.Jam. diakses pada tanggal 28 Desember
2013

Anda mungkin juga menyukai