Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit CAD ( penyakit arteri coroner )

Sasaran : Pasien yang berada di ruang CICU beserta kelurga.

Waktu : 30 menit

Hari tanggal : 12 juli 2022

Jam : 10.00 wit

Tempat : Ruang CICU Rs. Dr.M. Haulussy Ambon

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami dan mengerti
tentang bahaya dari penyakit arteri coroner.
2. Tujuan khusus
 Keluarga mengenal masalah yang diderita oleh pasien
 Mengetahui apa itu penyakit arteri coroner
 Factor-faktor pencetus atau penyebab dari penyakit arteri
coroner beserta dengan tanda dan gejalanya.
 Mengetahui bagaimana cara pencegahan dari penyakit
arteri coroner, juga dengan cara pengobatannya.
B. Strategi penyuluhan
Strategi yang digunakan dalam penyuluhan menggunakan metode
penyuluhan berupa :
 Ceramah dan Tanya jawab
C. Media
Media yang digunakan dalam proses pemberian pendidikan kesehatan
adalah materi tertulis dalam bentuk leaflet. Leaflet yang diberikan berisi
materi mengenai bahaya penyakit arteri koroner bagi kesehatan.
Ada pun beberapa media lainnya yang mendukung berlangsungnya
kegiatan penyuluhan antara lain:
 Laptop
 Materi ( power point )
 Gambar (leaflet)
D. Materi
 Apa itu penyakit arteri coroner
 Menyebutkan dan menjelaskan factor-faktor penyebab CAD
 Menjelaskan bagaimana cara pencegahan CAD
E. Pengorganisasian
 Penyaji
 Moderator
 Observer
 Fasilitator
F. Rencana penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1 2 menit Pembukaan : Menjawab
 Memberi salam salam,
 Menjelaskan tujuan mendengar dan
pembelajaran memperhatikan.
 Menyebutan materi pokok
atau bahasan yang akan
disampaikan.

2 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan


Menjelaskan materi penyuluhan memperhatikan.
secara berurutan dan teratur.
Materi :
- Apa itu penyakit arteri coroner
- Menyebutkan dan
menjelaskan factor-faktor
penyebab CAD
- Menjelaskan tanda dan gejala
dari CAD
- Menjelaskan bagaimana cara
pencegahan dan pengobatan
dari CAD.
3 10 menit Evaluasi : Bertanya dan
Menanyakan kembali kepada peserta menjawab
tentang materi yang telah diberikan. pertanyaan

4 3 menit Penutupan: Menjawab


Mengucapkan terima kasih dan salam
berpamitan.

G. Kriteria evaluasi
 Evaluasi terstruktur
- Peserta penyuluhan bersedia ikut serta dan terlibat dalam
kegiatan penyuluhan.
- Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di ruang CICU
dilaksanakan dalam waktu yang sudah ditentukan.
- Penyelenggara dapat menyediakan media atau alat-alat yang
diperlukan saat melakukan penyuluhan.
 Evaluasi proses
- Peserta penyuluhan dapat memperhatikan dan mendengarkan
materi penyuluhan.
- Peserta terlibat aktif saat penyuluhan berlangsung dengan
mengajukan pertanyaan.
 Evaluasi hasil
- Peserta penyuluhan dapat mampu menjelaskan kembali apa itu
penyakit arteri coroner.
- Peserta penyuluhan mampu menyebutkan dan menjelaskan
fakto-faktor penyebab penyakit arteri coroner beserta tanda dan
gejalanya.
- Peserta penyuluhan mampu menjelaskan kembali bagaimana
cara pencegahan penyakit arteri kororner beserta
pengobatannya.
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi
Coronary arteri disease atau penyakit arteri coroner adalah kondisi
patologis atreri coroner yang ditandai dengan penimbunan abnormal lipid
atau bahkan lemak dan jaringan fibrosa di dinding pembuluh darah yang
mengakibatkan perubahan struktur dan fungsi arteri dan penurunan aliran
darah ke jantung ( Brunner dan Suddarth ).
B. Etiologi
Penyebab utama dari penyakit arteri coroner adalah terjadinya
aterosklerosis. Aterosklerosis adalah pengerasan pada di dinding arteri,
arterosklerosis ditandai dengan adanya penimbunan lemak, kolestrol,
dilapisan intima arteri. Timbunan ini dinamakan atheroma atau plak.
Walaupun pengetahuan tentang kejadian etiologi tidak lengkap, namun
jelas bahwa tidak ada factor tunggal yang bertanggung jawab untuk
perkembangan aterosklerosis. Ada beberapa factor resiko yang
mengakibatkan terjadinya penyakit arteri coroner yaitu :
1. Usia
Kerentanan terhadap aterosklerosis meningkat dengan bertambahnya
usia. Pada laki-laki biasanya resiko meningkat setelah umur 45 tahun
sedangkan pada wanita umur 55 tahun.
2. Jenis kelamin
Aterosklerosis 3 kali lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita. Wanita agaknya relative lebih kebal terhadap penyakit ini
karena dilindungi oleh hormone esterogen.
Namun setelah menopaus sama rentannya dengan pria.
3. Riwayat keluarga positif
Riwayat keluarga yang positif terhadap penyakit arteri coroner,
meningkatkan kemungkinan timbulnya aterosklerosis premature.
4. Hyperlipidemia
Adalah penigkatan lipid serum, yang meliputi :
- Kolesterol >200 mg/dl
- Trigliserida >200 mg/dl
- EDL > 160 mg/dl
- HDL < 35 mg/dl
5. Hipertensi
Adalah penigkatan tekanan darah sistolik dan atau diastolic. Hipertensi
terjadi jika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Penigatan tekanan
darah mengakibatkan bertambahnya beban kerja jantung. Akibatnya
timbul hypertrofi ventrikel sebagai kompensasi untuk meningkatkan
kontraksi. Namun lama-lama, ventrikel tidak mampu lagi
mengkompensasi tekanan darah yang terlalu tinggi hingga akhirnya
terjadinya dilatasi dan payah jantung. Dan jantung semakin terancam
oleh aterosklerosis coroner.
6. Merokok
Merokok akan melepaskan nikotin dan karbon monoksida kedalam
darah. Karbon monoksida lebih besar daya ikatnya dengan hemoglobin
dari pada dengan oksigen. Akibatnya suplai darah untuk jantung
berkurang karena telah didominasi oleh karbondioksida. Sedangkan
nikotin yang ada dalam darah akan merangsang pelepasan
karekolamin. Katekolamin ini menyebabkan konstruksi pembuluh
darah sehingga suplai darah ke jantung berkurang. Selain itu dengan
merokok bias meningkatkan adhesi trombisit yang mengakibatkan
terbentuknya thrombus.
7. Diabetes mellitus
Hiperglikemia menyebabkan peningkatan agregasi trombosit. Hal ini
akan memicu terbentuknya thrombus. Pasien DM juga berarti
menglami kelainan dalam metabolisme termasuk lemak karena
terjadinya toleransi terhadap glikosa.
8. Obesitas
Obesitas adalah jika berat badan lebih dari 30 % berat badan standar.
Obesitas akan meningkatkan kerja jantung dan kebutuhan oksigen.
9. Inaktifitas fisik
Inaktifitas fisik akan meningkatkan resiko aterosklerosis. Dengan
exercise akan meningkatkan HDL dan aktifitas fibrinolysis.
10. Stress dan pola tingkah laku
Stress akan merangsang keluarnya katekolamin, sedangkan
kepribadian tipe A (ambisus, agresif, kompetitif) dapat mempercepat
aterogenesis.
11. Hemosistein
Hemosistein adalah asam amino yang mengandung sulfur yang
berasal dari pemecahan asam amino essensial methionine. Homosistein
dapat mengakibatkan terbentuknya lapisan lemak didinding arteri.
12. CRP (C Reactive Protein)
Menurut penelitian terbaru, CRP bias menigkatkan terjadinya
aterosklerosis. CRP adalah salah satu system imun-protein darah yang
terbentuk jika terjadi inflamasi. Hal ini bias mengakibatkan
pertumbuhan plak di arteri.
C. Tanda dan gejala
 Nyeri dada
Gejala yang paling sering terjadi akibat CAD adalah adanya nyeri
dada atau biasa disebut dengan angina pectoris.
 Sesak
Keluhan sesak timbul sebagai tanda mulai adanya gagal jantung.
Pada gagal jantung, jantung sudah tidak mampu lagi memompa
darah ke seluruh tubuh termasuk ke paru-paru.
 Gagal jantung
Tanda-tanda adanya gagal jantung antara lain : sesak dan nafas
pendek -pendek, lemas, dan bengkak pada kedua tungkai bawah.
 Serangan jantung
Serangan jantung mendadak ini biasa terjadi karena adanya plak
yang terlepas kemudian terbawa aliran darah dan menyumbat
pembuluh darah arteri coroner secara tiba-tiba.
 Aritmia
Aritmia terjadi ketika laju detak jantung tidak teratur, terlalu cepat
atau terlalu lambat.
D. Pencegahan
1. Menerapkan pola hidup sehat
2. Mengkonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
3. Hindari kebiasaan merokok
4. Rutin berolahraga
5. Menjaga berat badan ideal
6. Mengendalikan kadar gula darah normal
7. Mengelola stress dengan baik
8. Menjalani pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan kolesterol
secara berkala.
E. Pengobatan
Untuk mengatasi kelainan CAD, maka pertama kali yang harus dilakukan
adalah mengatasi gejala akut yang dirasakan oleh pasien, sehingga kondisi
pasien menjadi stabil. Beberapapa cara untuk mengobati penyakit arteri
coroner yaitu :
1. Memberikan bantuan oksigen tambahan
Ketika asupan darah terganggu akibat fungsi jantung yang
terganggu, maka kita berupaya agar pembuluh darah yang masih
beredar memiliki kadar oksigen yang cukup. Dengan demikian,
bantuan oksigen tambahan memiliki peranan penting dalam
menunjang fungsi organ vital lainnya.
2. Menggunakan obat-obatan
Obat utama yang diberikan untuk mengatasi nyeri dada
adalah nitrogliserin, berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah
jantung, sehingga leih banyak aliran darah menuju otot jantung.
Obat-obatan lain yang diberikan biasanya berupa aspirin untuk
mengencerkan darah dan juga golongan statin untuk menurunkan
kadar kolesterol. Obat-obatan dapat tetap dilanjutkan untuk
mengontrol kondisi pasien dan mencegah terjadinya serangan
jantung mendadak.
3. Tindakan operasi
Tindakan operasi tidak harus dilakukan pada saat timbul gejala,
melainkan sudah dapat dilakukan pada saat pasien mulai
terdiagnosa memiliki CAD. Sehingga dapat juga berperan sebagai
tindakan pencegahan. Tindakan operasi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi CAD adalah angioplasty, pemasangan ring
jantung,atau tindakan operasi bypass.
DAFTAR PUSTAKA
- (DOC) MAKALAH KEPERAWATAN CORONARY
ARTERY DISEASE (CAD) Oleh | fajar pandhu bawono -
Academia.edu
- Katz, MJ. 2007. ”Coronary Artery Disease (CAD)”,
(http://www.nursingceu.com/c ourses/215/index_nceu.html,
diakses 27 Mei 2008).
- Cad (Coronary Artery Disease) Adalah? - Tanda,
Penyebab, Gejala, Cara Mengobati | HonestDocs
- Clevel and Clinic, Coronary arteries
(https://my.clevelandclinic.org/health/articel/17063-
coronary-arteries)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT ARTERI KORONER

Disusun Oleh :

Kelompok V :
1. Benjamin Lesnussa ( 12114201190030 )
2. Jamita Souissa ( 12114201190117 )
3. Ricard R Putlely ( 12114201190224 )
4. Sherly Helfita Joostensz ( 12114201190290240 )
5. Yostensi Fransina Tutubun ( 12114201190290 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

TAHUN 2022.

Anda mungkin juga menyukai