Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CONGESTIF HEART FAILURE

(GAGAL JANTUNG KONGESTIF)

OLEH:

EVY SOLSEPA (0105.16.046)

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gagal Jantung Kongestif


Sub topik : Gagal Jantung kongestif
Sasaran : Pasien dan Keluarga di Kamar 7A
Tempat : Ruang A’sal RSUD AL-IHSAN
Hari/tanggal : jum’ad 30 Desember 2017
Waktu : 15 menit (08.00 – 08.15 wita)
1.1 ujuan
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, Peserta (Keluarga dan pasien) di
ruangan kamar 7A dapat memahami apa itu Gagal Jantung Kongestif
b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian Gagal Jantung Kongestif
2. Menjelaskan tentang etiologi Gagal Jantung Kongestif
3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala Gagal Jantung Kongestif
4. Menjelaskan tentang penatalaksananaan medis gagal jantung Kongestif
5. Menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang gagal jantung Kongestif
1.2 Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1.3 Media
LeafleT
1.4 Materi
1. Pengertian Gagal Jantung Kongestif
2. Penyebab Gagal Jantung Kongestif
3. Tanda dan Gejala gagal jantung Kongestif
4. Perawatan gagal jantung Kongestif

1.5 Pengorganisasi
a) Penyaji : Evy Solsepa
1.6 Strategi pelaksanaan kegiatan

NO WAKTU TAHAP Kegiatan Penyuluhan


Penyuluh Peserta PJ
1 5 menit Pembuk 1. Memberi salam Menjawab salam Evy
aan 2. Memperkenalkan Mendengarkan
diri
3. Menjelaskan Mendengarkan
maksud dan tujuan
4. Melakukan kontrak
waktu Menyetujui

2 7 menit Isi a. Menjelaskan Evy


tentang:
1. Pengertian gagal Mendengarkan
jantung Kongestif

2. Penyebab gagal Mendengarkan


jantung Kongestif

3. Tanda dan gejala Mendengarkan


gagal jantung
Kongestif

4. Perawatan gagal Mendengarkan


jantung Kongestif

3 3 menit Penutup a. Menanyakan kembali Menjawab Evy


kepada peserta materi-
materi yang telah
disajikan
b. Meminta keluarga untuk Mendengarkan
menjelaskan lagi apa itu
gagal jantung Mendengarkan
c. Membuat kesimpulan
d. Menyatakan kegiatan
telah selesai
e. Membagikan leaflet Menerima Leaflet
f. Mengucapkan terima Mengucapkan
kasih dan terima kasih dan
mengucapkan salam membalas salam
penutup

1.7 Kriteria evaluasi


a. Evaluasi Struktur
1. Direncanakan penyuluhan akan dilaksanakan di ruangan Asal kamar 7A
2. Direncanakan penyuluhan berlangsung selama 15 menit (pukul 08.00 – 15 wita)
3. Diharapkan pasien dan keluarga hadir
4. Diharapkan persiapan leaflet yang memadai
5. Diharapkan pemateri dapat melaksanakan tugas sesuai dengan
pengorganisasians
b. Evaluasi Proses
1. Diharapkan kegiatan penyuluhan sesuai dengan strategi yang direncanakan
2. Diharapkan peserta yang hadir mengerti dengan materi yang disampaikan
3. Diharapkan peserta dapat mengikuti penyuluhan sampai selesai

c. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan peserta yang mengikuti penyuluhan dapat:
1. Menjelaskan tentang pengertian gagal jantung kongestif
2. Menjelaskan tentang penyebab gagal jantung Kongestif
3. Menjelaskan tanda dan gejala gagal jantung Kongestif
4. Menjelaskan perawatan medis gagal jantung Kongestif
Lampiran Materi

A. Pengertian Gagal Jantung kongestif


Gagal jantung kongestif adalah suatu keadaan berupa kelainan jantung
sehingga jantung tidak dapat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme (Udjianti, 2010)

B. Penyebab Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh


1. Kelainan otot jantung Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan
otot jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. Kondisi yang
mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis
koroner, hiprtensi arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi.
2. Aterosklerosis koroner Mengakibatkan disfungsi miokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis
(akibat penumpuikan asam laktat). Infark miokardium (kematian sel
jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan
penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitaas menurun.
3. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload) Meningkatkan
beban kerja jantung dan pada gilirannya mngakibatkan hipertrofi serabut
otot jantung.
4. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif Berhubungan dengan
gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitas menurun.
5. Penyakit jantung lain. Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit
jantung yang sebenarnya, yang ssecara langsung mempengaruhi jantung.
Mekanisme biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang
masuk jantung (stenosis katup semiluner), ketidak mampuan jantung untuk
mengisi darah (tamponade, perikardium, perikarditif konstriktif, atau
stenosis AV).
6. Faktor sistemik Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam
perkembangan dan beratnya gagal jantung. Meningkatnya laju
metabolisme(mis : demam, tirotoksikosis ), hipoksia dan anemia
peperlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
sistemik. Hipoksia dan anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke
jantung. Asidosis respiratorik atau metabolik dan abnormalita elekttronik
dapat menurunkan kontraktilitas jantung

C. Tanda dan Gejala Gagal Jantung Kongestif


1. Gagal Jantung Kiri:
 Sesak napas saat beraktifitas
 Sesak napas saat terbaring
 Batuk
 Mudah lelah
 Bengkak pada kaki
 Perut membuncit
 Kelemahan atau kecemasan
2. Gagal Jantung Kanan:
 Hepatemogali atau pembesaran pada hati
 Sering kencing di malam hari
 Kelemahan
 Tidak ada nafsu makan dan mual

D. Perawatan Gagal Jantung Kongestif


1. Istirahat yang cukup
2. Olahraga sesuai kemampuan ( misalnya jalan kaki minimal 30 menit/hari)
3. Pembatasan aktivitas sesuia kemampuan
4. Diet rendah kolesterol
5. Konsumsi protein cukup (kacang panjang, tahu, tempe, ikan, telur, daging
sapi/ayam dengan lemak rendah, buncis, wortel)
6. Pembatasan konsumsi garam 2-3 g/hari
7. Serat cukup untuk menghindari konstipasi atau susah buang air besar
(sayuran dan buah-buahan)
8. Terapi medis/obat- obatan (memperbaiki kontarktilitas otot jantung)
9. Pembatasan asupan cairan yang dibutuhkan pada penderita gagal
jantung yang parah
10. Kontrol ke pelayanan kesehatan minimal 2 minggu sekali.
.
DAFTAR PUSTAKA

Hardhi, Amin. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis.


Jogjakarta: Mediaction

Kemenkes RI, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pp. 51-83

Padila. (2012). Keperawatan Medial Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika

Jackson. (2011). Seri Edukasi Pasien. Jakarta: Airlangga

Anda mungkin juga menyukai