Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan yang baik


jika ingin menciptakan komunitas yang sehat dan bahagia. Apabila mereka mampu
menjaga lingkungan dengan baik secara tanggung jawab, munculnya banyak
penyakit, yang umumnya dikarenakan adanya lingkungan kotor, dapat dihindari. Saat
melakukan proses inisiasi pengenalan kesehatan lingkungan, dibutukan kesadaran
segenap elemen masyarakat sehingga tujuan dari terciptanya kesehatan secara
menyeluruh dapat dirasakan oleh semua pihak yang nantinya manfaat dari kesehatan
lingkungan juga dapat menguntungkan segenap masyarakat. Komitmen kuat dari
dalam diri masing-masing orang di satu lingkungan tersebut menjadi proses awal
yang harus dibangun.
Beberapa tahun ini permasalahan mengenai sampah menjadi perhatian yang
sangat menarik untuk diamati. Permasalahan ini sangat komplek jika kita melihat dari
sudut pandang lingkungan yang dihubungkan dengan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Dari sudut pandang lingkungan kita akan menemukan salah satu
cara beretika terhadap lingkungan dan jika kita melihat dari sudut pandang sosial
kemasyarakatan maka kita akan menemukan bahwa perubahan perilaku sosial
berawal dari tindakan-tindakan kecil yang dilakukan oleh masyarakat.
Problem sampah juga sering dikaitkan dengan tangga pertumbuhan dan kepadatan
penduduk sebagai penyebab utama produksi sampah semakin bertambah. Tidak
hanya itu faktor sosial budaya yang ada di masyarakat dan sejauh mana pemerintah
ditingkat nasional, regional, maupun lokal berperan dalam mengurangi problem
sampah juga menjadi penyebab sampah tetap menjadi pembahasan yang tidak ada
selesainya. Oleh karena itu perlu adanya penggabungan prioritas kebutuhan bersama
yang harus diselesaikan dari sumbernya.Pemilahan sampah sendiri juga termasuk
dalam konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Dalam proses pemilahan, kita akan mengetahui mana saja sampah yang akan kita
proses lebih lanjut berdasarkan jenis, sifat, dan manfaatnya. Memilah sampah juga
merupakan langkah awal untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan. Jika kita
melihat timbulan sampah yang belum terkelola dengan baik maka akan ada beberapa
dampak antara lain terhadap kesehatan, lingkungan, dan keadaan sosial ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi advokasi antara stake holder dalam pemecahan masalah


kesehatan lingkungan ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui strategi advokasi dalam pemecahan masalah kesehatan lingkungan


BAB II
PEMBAHASAN

Analisis dan identifikasi Stake Holder :


- Kepala Desa : sebagai pendekatan pemetaan awal untuk memahamikarakteristik desa
- Ketua Rt : ikut berperan dalam melakukan pemetaan wilayah untuk melihat persoalan
yang dialami masyarakat dan membantu terkait pencarian data secara langsung
- Karang taruna : menyusun strategi gerakan untuk memecahkan masalah problem
kemanusiaan yang telah dirumuskan. Menentukan langkah sistematik, menentukan
pihyang terlibat dan menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama
generasi muda baik preventif promotif dan rehabilitative.
- Ketua Rw : menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan pengembangan
aspirasi dan swadaya masyarakat bersama stake holder.
-
Sasaran
1) Sasaran Primer
Sasaran primer adalah sasaran yang terkait langsung mengenai isu yang diadvokasi.
Dalam isu ini, sasaran primernya yaitu masyarakat di sekitar tempat tinggal.
2) Sasaran Sekunder
Sasaran sekunder yaitu sasaran advokasi yang memiliki hubungan cukup kuat dengan
masalah/isu yang diadvokasi. Mereka yang diharapkan memberi kearifan. Dalam isu ini, sasaran
sekundernya yaitu Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT, dan Karang Taruna.

Anda mungkin juga menyukai