Masyarakat perlu disadarkan akan pentingnya kesehatan lingkungan yang baik
jika ingin menciptakan komunitas yang sehat dan bahagia. Apabila mereka mampu menjaga lingkungan dengan baik secara tanggung jawab, munculnya banyak penyakit, yang umumnya dikarenakan adanya lingkungan kotor, dapat dihindari. Saat melakukan proses inisiasi pengenalan kesehatan lingkungan, dibutukan kesadaran segenap elemen masyarakat sehingga tujuan dari terciptanya kesehatan secara menyeluruh dapat dirasakan oleh semua pihak yang nantinya manfaat dari kesehatan lingkungan juga dapat menguntungkan segenap masyarakat. Komitmen kuat dari dalam diri masing-masing orang di satu lingkungan tersebut menjadi proses awal yang harus dibangun. Beberapa tahun ini permasalahan mengenai sampah menjadi perhatian yang sangat menarik untuk diamati. Permasalahan ini sangat komplek jika kita melihat dari sudut pandang lingkungan yang dihubungkan dengan kehidupan sosial kemasyarakatan. Dari sudut pandang lingkungan kita akan menemukan salah satu cara beretika terhadap lingkungan dan jika kita melihat dari sudut pandang sosial kemasyarakatan maka kita akan menemukan bahwa perubahan perilaku sosial berawal dari tindakan-tindakan kecil yang dilakukan oleh masyarakat. Problem sampah juga sering dikaitkan dengan tangga pertumbuhan dan kepadatan penduduk sebagai penyebab utama produksi sampah semakin bertambah. Tidak hanya itu faktor sosial budaya yang ada di masyarakat dan sejauh mana pemerintah ditingkat nasional, regional, maupun lokal berperan dalam mengurangi problem sampah juga menjadi penyebab sampah tetap menjadi pembahasan yang tidak ada selesainya. Oleh karena itu perlu adanya penggabungan prioritas kebutuhan bersama yang harus diselesaikan dari sumbernya.Pemilahan sampah sendiri juga termasuk dalam konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Dalam proses pemilahan, kita akan mengetahui mana saja sampah yang akan kita proses lebih lanjut berdasarkan jenis, sifat, dan manfaatnya. Memilah sampah juga merupakan langkah awal untuk peduli terhadap kelestarian lingkungan. Jika kita melihat timbulan sampah yang belum terkelola dengan baik maka akan ada beberapa dampak antara lain terhadap kesehatan, lingkungan, dan keadaan sosial ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana strategi advokasi antara stake holder dalam pemecahan masalah
kesehatan lingkungan ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui strategi advokasi dalam pemecahan masalah kesehatan lingkungan
BAB II PEMBAHASAN
Analisis dan identifikasi Stake Holder :
- Kepala Desa : sebagai pendekatan pemetaan awal untuk memahamikarakteristik desa - Ketua Rt : ikut berperan dalam melakukan pemetaan wilayah untuk melihat persoalan yang dialami masyarakat dan membantu terkait pencarian data secara langsung - Karang taruna : menyusun strategi gerakan untuk memecahkan masalah problem kemanusiaan yang telah dirumuskan. Menentukan langkah sistematik, menentukan pihyang terlibat dan menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama generasi muda baik preventif promotif dan rehabilitative. - Ketua Rw : menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan dengan pengembangan aspirasi dan swadaya masyarakat bersama stake holder. - Sasaran 1) Sasaran Primer Sasaran primer adalah sasaran yang terkait langsung mengenai isu yang diadvokasi. Dalam isu ini, sasaran primernya yaitu masyarakat di sekitar tempat tinggal. 2) Sasaran Sekunder Sasaran sekunder yaitu sasaran advokasi yang memiliki hubungan cukup kuat dengan masalah/isu yang diadvokasi. Mereka yang diharapkan memberi kearifan. Dalam isu ini, sasaran sekundernya yaitu Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT, dan Karang Taruna.