Anda di halaman 1dari 25

Pendampingan Masyarakat Dalam Mewujudkan Lingkungan ASIK (Apik,

Resik) di Desa Wisata Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso Kabupaten


Lumajang Jawa Timur Melalui Penyuluhan Sadar Sampah

Laporan Narasi Executive Summary


Kuliah Kerja Nyata Transformatif
Institut Agama Islam Syarifuddin Wonorejo Tahun 2021
Desa Ranubedali Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang

Oleh
1. Mochamad Dedik Prayoga (2020100012064) 10. Tona Rismawati (2020100260466)
2. Haris Hidayatullah (2020100012050) 11. Lailatul Mukarromah
3. Muhammad Khoirul Anam (2020100260499) 12. (2020100290722)
Alfiatul Laili (2020100290712)
4. Ahmad Faizal Rozikin (2019100290664) 13. Yesi Agustin (2020100290718)
5. Abdul Rohid( 2020100290721) 14. Fiki Khofi Maziyah (2020100012075)
6. Horiyah (2020100012091) 15. Nurin Ainus Silfiyah (2020100012106)
7. Widya Puspita Anjari (2020100012142) 16. Nafisatus Sa'diyah (2021100290785)
8. Ainun Nafisa (2020100012100) 17. Mohammad Zaini (2020100012049)
9. Rista Aisyah Amalia Putri (2019100260426)

Dosen Pendamping Lapangan

Syamsul Arifln, S.Pd.I.,M.A


NIY. 19840603086027
Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat
(LP3M)
IAI SYARIFUDDIN WONOREJO LUMAJANG
2021
Pendampingan Masyarakat Dalam Mewujudkan Lingkungan AS1K (Apik,
Resik) di Desa Wisata Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso Kabupaten
Lumajang Jawa Timur Melalui Penyuluhan Sadar Sampah

Oleh:
KKN Tematik Posko 2 Sentul

Abstrak

Masalah lingkungan merupakan tanggung jawab bersama yang menjadi pokok


permasalab di lingkungan, terutama tentang pembuangan sampah sembarangan.
Membang sampah sembarangan tidak hanya membudidaya di masyarakat daerah
perkotaan, tetapi juga timbul di masyarakat daerah pedesaan salah satunya
masyarakat di daerah desa ranubedali khususnya dusun krajan dua. Ketidak
adanya fasilitas tempat pembuangan sampah di dusun krajan dua bukan hanya
semata - mata karna tidak adanya tempat pembuangan sampah melainkan juga
kesadaran masayarakat yang kurang dan masih belum merasa bahwa kebersihan
lingkungan adalah kewajiban bersama yang harus di jaga dan di rawat bersama.
Pendampingan terhadap masyarakat merupakan salah satu cara kami untuk
membantu dalam menangani permasalahan sosial yang kami temukan di dusun
krajan dua desa ranu bedak. Pendampingan terhadap masyarakat yang terlaksana
yaitu dengan mengaktifkan kembali kegiatan kerja bakti yang sesuai dengan
masukan dari masyarakat dan kegiatan penyuluhan yang di sampaikan oleh
perwakilan DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Kata Kunci : Lingkungan, Kebersihan, Sadar Sampah

Pendahuluan

Perkembangan masyarakat merupakan salah satu perubahan dan


sekaligus masalah yang utama dalam pertumbuhan lingkungan. Perubahan
penduduk yang memadati kota-kota pada negara-negara sedang berkembang
semakin peningkat dari masa ke masa. Maka dari itu, pemerintah diminta untuk
bisa mengadakan dan memberikan pelayanan yang optimal dalam memenuhi
kebutuhan warganya, salah satunya pelayanan dihidang kebersihan lingkungan.
Tingginya tuntutan intensitas pelayanan mengharuskan pemerintah selalu
berhadapan dengan persoalan kebersihan, terutama masalah sampah, produksi
sampah pada umumnya lebih cepat dari upaya penangananya, hal ini perlu
mendapatkan perhatian yang lebih serius dari pemerintah. Selain itu, pelaksanaan
pembangunan di setiap daerah tidak hanya mengacu pada peningkatan
kesejahteraan dan pemerataan pembangunan saja, tetapi juga mengacu pada
lingkungan hidup yang baik^ehat dan berwawasan lingkungan. 2
Dalam melaksanakan program pemerintah termas^ program
penyelenggaraan penertiban sampah di wilayah desa seharusnya tidak hanya
semata-mata pemerintah yang mengimplementasikannya, tetapi juga dibutuhkan
peran masyarakat dalam menjalankan program pemerintah tersebut. Peran
masyarakat antara lain berupa partisipasi masyarakat yang mendukung program
pemerintah. Jadi tidak hanya pemerintah yang berperan tetapi partisipasi
masyarakat juga diperlukan dalam melaksanakan pengolahan sampah,
keikutsertan masyarakat juga dapat membantu meningkatnya lingkungan yang
sehat dan bersih. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengkaji potensi
penertiban sampah secara bersama antara pihak terkait dan masyarakat untuk
menciptakan lingkungan hidup di pedesaan yang lebih bersih dan sehat.3
Masyarakat ialah subyek pembangunan. Maka dari itu, dalam pengadaan
penertiban sampah, kedudukan dan partisipasi masyarakat harus lebih
ditingkatkan. Beberapa kajian tentang partisipasi masyarakat dalam
pembangunan, diantaranya adalah yang melihat pentingnya partisipasi
masyarakat menciptakan desa yang bersih lingkungan.4
Lingkungan yang bersih ialah suatu keadaan yang terbebas dan sampah
dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan terkadang menjadi
problem yang selalu dibahas oleh masyarakat, namun terkadang juga menjadi
problem yang tidak begitu diperdulikan. Setiap tahun saja, kasus yang
berhubungan dengan kebersihan lingkungan terus mengalami kenaikan.
Ketidaksadaran masyarakat akan kebersihan merupakan suatu hal yang sering
kita temui dan menjadi problem kebersihan yang tidak gendukung. Dalam
menjaga kesehatan, kebersihan menjadi suatu cerminan yang bisa dibilang sangat
penting di kehidupan sehari-hari. Seperti yang kita tahu, kebersihan ialah suatu
keadaan yang terbebas dari semua hal yang bga merugikan beberapa hal yang
berhubungan dengan kegiatan lingkungan masyarakat. Karena tanpa lingkungan
yang bersih, setiap orang taupun masyarakat akan menderita, entah itu sekarang
atau nanti. Yang jaaling utama merugi ialah problem tentang kesehatan, karena
kesehatan ialah suatu rezeki yang sangat mahal harganya. Sehingga semuanya
harus diolah dengan baik dan benar.
Dalam menyelesaikan suatu masalah di setiap tempat terkadang tidak
sesuai dengan teori-teori yang selama ini kita pelajari di perguruan tinggi atau
instansi pendidikan yang lain. Seringkali realita yang kita hadapi tidak sama
dengan materi yang kita pelajari atau yang kita jadikan acuan. Dibutuhkan teknik
dan cara yang dapat menyesuaikan dengan adat dan budaya disuatu masyarakat
tertentu. Untuk itu dibutuhkan pendekatan-pendekatan yang bersifat sosial dan
gotong royong. Agar suatu permasalahan dapat terselesaikan secara cepat dan
tepat. Warga desa Ranubedali sangat butuh akan pendekatan-pendekatan yang
bersifat sosial dan gotong royong. Seperti permasalahan sampah yang berserakan
di pinggir jalan yang menjadi fokus utama dalam pendampingan kami di dusun
krajan 2 desa Ranubedali. Menyelesaikan masalah-masalah yang ada di pedesaan
tidak sama seperti halnya menyelesaikanmasalah yang ada di perkotaan. Butuh
sedikit kesabaran dan ketelatenan untuk dapat mendalami akar masalah tersebut?
Masalah utama yang sedang dihadapi oleh masyarakat ranubedali dusun krajan 2
adalah tidak adanya tempat pembuangan sampah. Yang mana, tempat
pembuangan sampah (TPS) merupakan salah satu kebutuhan bagi seluruh
masyarakat, tidak terkhususkan pada warga dusun krajan 2. Kebutuhan akan
tempat pembuangan sampah ini masih menjadi hal yang sangat urgen bagi
masyarakat, karenanya tempat pembuangan sampah sangatlah dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas desa dan juga meningkatkan iman para masyarakat.
Apalagi dari berbagai keterangan warga dan beberapa perangkat desa, bahwa
selama ini sebenarnya ada keinginan untuk pembangunan tempat pembuangan
sampah, akan tetapi karena tidak adanya lahan, sampai detik ini pembangunan
tempat pembuangan sampah tidak terlaksana. Selain mengenai tidak adanya
lahan, juga ada beberapa warga yang tidak menyadari dan tidak peduli akan
kebersihan lingkungan.7 8 9 10
Dengan begitu, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas desa
Ranubedali ini tidak lain ialah dengan cara meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat akan kebersihan mencari lokasi yang nantinya akan
dibangun tempat pembuangan sampah, dan mengadakan musyawarah atau rapat
kecil-kecilan antara perangkat-perangkat desa dengan para warga setiap
bulannya, dan membentuk struktur yang nantinya dapat menumbuhkan dan
membina masyarakat akan tanggung jawab mereka mengenai kebersihan.”
Melalui tulisan singkat ini akan menjelaskan kondisi masyarakat dusun
krajan 2 desa Ranubedali yang selama ini lingkungannya tercemari dengan
adanya pembuangan sampah liar di pinggir-pinggir jalan akibat kurangnya
kesadaran dan kepedulian masyarakat. Dengan begitu, harapan kami setelah
ditemukannya solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahn tersebut,
masyarakat lebih sadar dan lebih peduli akan kebersihan. Meskipun pada
dasarnya semua masalah dan solusi tergantung pada kemauan masyarakat itu
sendiri, khusunya para warga setempat yang nantinya mengelola dan
bertanggung jawab atas tempat pembuangan sampah yang nantinya akan
diadakan.’
Kajian teori
Lingkungan

Lingk^igan adalah segala sesuatu yang mengelilingi kita dan terdiri dan
lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik merupakan segala sesuatu
yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme (virus
dan bakteri), sedangkan lingkungan abiotik merupakan segala sesuatu yang tidak
bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, C ll ■■ . I'L'H- i.
Semua w masyarakat pastinya ingin memiliki lingkungan yang bersih dan
sehat Lingkungan yang bersih dan sehat juga merupakan salah satu factor
penting bagi pembangunan manusia di Indonesia, sebab kualitas lingkungan
mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Oleh

7 Fieldnote, NK. 25.1. Kamis, 18 November 2021. Narasumber : Bapak Supriyadi (Kepala Desa)
8FGD, NK. 25.2. Kamis, 18 November 2021. Narasumber: Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT 01-07, Tokoh Masyarakat
9dJ NK. 36.1. Selasa, 30 November 2021. Narasumber : Bapak Misnayu (Babinsa)
10 Arifin, S. 2012. Hukum perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia. . (jakarta: CV. Soft media,2020),
1 .

karena itu, pemerintah perlu bekerja sama dengan masyarakat untuk


menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.11
Rendahnya kualitas lingkungan akan berpengaruh kepada pemandangan
lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar. Permukiman kumuh yanj^otor
dan lingkungan yang tidak terawat merupakan tempat berkembangbiaknya
berbagai jenis mikroorganisme penyebab perakit dan vektor pembawa penyakit.
Akibat dari tidak menjaga lingkungan dengan baik maka masyarakat menjadi
rentag^terhadap jenis macam penyakit.
Desa Ranu Bedali merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan
Ranuyoso bagian timur yang juga dikenal sebagai desa wisata karena disana
banyak pemandangan-pemandangan indah yang gemar didatangi oleh wisata^yt.
Jumlah penduduk di sana sangat banyak begitu juga dengan luas desa tersebut
mencakup 7 dusun diantaranya adalah Dusun Krajan 1 Dusun Krajan 2 Gunung
cilik, gunturan, gunung rindang dan gunung parang. Rata-rata masyarakat nya
hampir 90% adalah beragama Islam dan juga penduduknya rata-rata sebagai
petani, peternak dan pedagang. Potensi dari Desa Ranubedali sendiri salah
banyak dan tentunya hal itu akan menjadi sangat produktif dan membantu
perekonomian masyarakat sekitar dengan cara mempelajari dan Menindaklanjuti
sesuatu yang menjadi potensi desa Ranubedali ini untuk terus dikembangkan dan
di dilestarikan dengan sebaik mungkin.Untuk pendidikan Desa Ranubedali bisa
dikatakan tidak tertinggal karena di situ sudah ada Paud, TK, R A, SD MI dan
MTs dan juga Ma bahkan disitu terdapat sekolahan yang bersifat keagamaan ada
Madrasah Diniyah bahkan ada pondok pesantren masyarakat ranu bedali sangat
cenderung terhadap hal-hal yang berbau keagamaan dan hal itu perlu disyukuri
dan diteruskan oleh pemuda-pemuda penerus bangsa.
Permasalahan yang ada di Desa Ranubedali ini diantaranya :
1. Rendahnya kesadaran masyarakat da^jn permasalahan kebersihan.

2. Rendahnya pengetahuan masyarakat dalam hal pengelolaan lingkungan


hidup.
3. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan.
4. Belum adanya program percontohan pengelolaan lingkungan.
5. Di beberapa tempat, kebersihan dan kondisi lingkungan masih perlu
diperhatikan.

Kebersihan
Lingkungan bersih merupakan lingkungan yang bebas dari berbagai
kotoran, termasuk bebas dari debu, sampah dan bau. 11 Dalam memelihara
lingkungan, dibutuhkannya hubungan

"Iswandi. 2012. Kesadaran lingkungan.. (jakrta,Rincka cipta,2020), antara kedua


komponen dari lingkungan tersebut, dan peran manusia sangat besar dalam hal
menjaga lingkungan. Salah satu yang dapat dilakukan manusia dalam menjaga
lingkungannya yaitu dengan menjaga kebersihan pada lingkungannya.
Kebersihan dalam lingkungan tempat hidup manusia, caranya yaitu menjaga
dengan ^^ksana serta membuang sampah pada tempat yang seharusnya . Definisi
dari sampah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah benda atau
barang yang dibuang karena sudah tidak layak pakai. Dan karena itu diseebut
sampah karena sudah tidak bermanfaat lagi. Masih terdapat banyak manusia yang
kurang memperhatikan dampat negative dan pembuangan sampah sembarangan.
Yang mana akan sangat merugikan lingkungan sekitar,11 12 13
Membuang sampah dengan sembarangan akan memiliki Dampak negatif
yang sembarangan, salah yaitu salah satunya akan timbulnya penyakit yang akan
menyerang manusia yang di sekitar area pembuangan sampah tersebut. Oleh
karena itu, tempat pembuangan sampah harus memiliki fasilitas yang memadai
agar kebersihan di sekitar lingkungan tempat tinggal selalu terjaga. Selain
wilayah tempat tinggal, fasilitas untuk tempat pembuangan sampah ini juga
diperlu^j di Lembaga Pendidikan, agar kebersihan di lingkungan sekolah juga
terjaga.
Secara umum kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Ranu
bedali berjalan lancar sesuai dengan rencana yang tela^ disusun. Penyuluhan dan
diskusi dengan masyarakat berlangsung dalam dua kali pertemuan. Kegiatan
demi kegiatan dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan baik dari
sebagian masyarakat di Desa Ranu bedali, namun masih terdapat beberapa
k^^lala dalam peran dan keterlibatan masyarakat dalam mengikuti kegiatan ini.
Kebersihan dan kesehatan lingkungan menyebabkan kurangnya kemauan untuk

11 lMB-atmi>, K Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya, Yogyakarta: Citra Aji Parama, 2007,
12Suwardi, MS. Kearifan lingkungan masyarakat melayu dalam bunga rampai kearifan lingkungan. Jakarta:
13kementerian lingkungan hidup,(2001)
mengikuti kegiatan ini. Pada umumnya mereka yang tergabung dalam kelompok
ini adalah anggota masyarakat yang sedikit mengetahui tentang pentingnya
kebersihan lingkungan.

Sadar Sampah

Kesadaran masyarakat secara harfiah berasal dan kata “ sadar ”, ini berarti
kesadaran, perasaan, pengetahuan dan pemahaman. Kita menjadi sadar akan
kondisi tertentu ketika kita mengetahui, memahami, meyakini, terutama ketika
kita mengetahui hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh Widjaja menyatakan bahwa “ Kita sadar ketika kita
mengetahui, mengerti, memahami, dan meyakini kondisi tertentu ”. Kesadaran
masyarakat muncul dari masyarakat itu sendiri, yang muncul dari kebiasaan
sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan, peraturan dan peranan pemerintahnya.
Permasalahan yang ada di dunia pada saat ini yaitu banyaknya tumpukan
sampah dan kurangnya kesadaran akan keberadaan sampah di sekitar kita. Hal ini
juga salah satu permasalahan yang memerlukan perhatian khusus terutama
dijgdonesia, maupun di beberapa negara lain seperti Filliphina, China, dan lain-
lain. Sampai saat ini sampah masih menjadi permasalahan klasik di dunia. Untuk
mengurai sampah yang sudah mengotori bumi harus ada beberapa metode yang
bisa digunakan misalnya dengan cara menghancurkan menggunakan mesin serta
membakar dan lain-lain, akan tetapi hal ini belum efektif. Oleh karena itu agar
masyarakat memiliki pengetahuan tentang pengelolaan sampah, maka diperlukan
pelatihan sejak dini dalam pengelolaan sampah. Maka dari itu kami melakukan
pelaksanaan pengabdian mengenai perilaku membuang sampah di desa
Ranubedali kecamatan Ranuyoso dengan harapan kami dengan adanya
pengabdian masyarakat ini dapat sedikit membantu masyarakat terutama dalam
pemahaman sampah.
Pada tahap memahami perilaku pemembuangan sampah kami telah
melakukan beberapa tahap, adapun tahap pertama yang akan dilakukan adalah
forum group discussion (FGD). Dimana dalam pelaksanaan FGD ini yang terlibat
secara langsung adalah kepala desa, kepala dusun, Rt/Rw serta masyarakat
sekitar, hal ini dilakukan supaya ada pemahaman terlebih dahulu kepada orang-
orang tertentu mengenai perilaku membuang sampah.

Metode

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif,


Peneliti dengan ggn.ggun.akan. metode penelitian kualitatif harus datang
langsung ke lig^iungan penelitian, karena peneliti harus berinteraksi secara
langsung dengan lingkungan. 14 jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif dan penggunaan jenis penelitian deskriptif karena peneliti
menginginkan gambaran yang lebih akurat, transparan dan mendalam tentang
keadaan yang akan diamati di lapangan, g
Ranu Bedali adalah sebuah desa di Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten
Lumajang, Jawa Timur, Indonesia. Desa ini memiliki daya tarik wisata alam yang
biasanya oleh penduduk setempat disebut Ranubedali atau Danau Bedali. Ranu
bedali adalah salah satu dari tiga danau di bagian utara Kabupaten Lumajang.’’
Dari segi geografis Desa Ranu Bedali memiliki 7 dusun,

------------14---------------. .
14
Wahidmurni, Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang,Juli 2017, 5
........................................ .
yaitu : Dusun Krajan 1, Dusun Krajan 2, Dusun Gunung Cilik, Dusun Gunturan,
Dusun Wringii^g, Dusun Gunung Ridang dan Dusun Gunung Parang,16
Sebagian besar penduduk Desa Ranu bedali bermata pencaharian sebagai
petani, pedagang dan nelayan. Untuk mata pencaharian petani, masyarakat Ranu
Bedali fokus ke tumbuhan kelapa dan alpukat serta macam — macam tumbuhan
yang ada. Untuk masyarakat yang bermata pencaharian berdagang, rata — rata
mereka menjual hasil dari kebun mereka sendiri di pasar — pasar terdekat serta
berjualan macam — macam makanan. Untuk yang bermata pencaharian nelayan
‘Apenangkap ikan di Ranu Bedali, ikan yang sering di dapat adalah ikan mujaer
yang nantinya ada yang di jual ke pasar, ada juga yang di konsumsi sendiri
khususnya masyarakat Dusun Krajan 2,17 |||||lli|l||l|||l^■|l^■■l■l■■■■■^■25l
Pendidikan di Desa Ranu Bedali sudah cukup berkembang, mulai dari
paud, tk, sd, smp, sma bahkan juga ada yang sampai meneruskan ke perguruan

14 h ttp s: / /id.wi kipedia.org / wi ki / R anu B e dali R anuyo so Lu m ajang


tinggi khususnya di Dusun Krajan 2. ,B Lembaga pendidikan yang ada di Desa
Ranu Bedali sebagai berikut : SDN Ranu Bedali 01, SDN Ranu Bedali 02, SDN
Ranu Bedali 03, RA l’natut Tholibin, Madrasah Diniyah I’natut Tholibin, MTs
I’natut Tholibin, MA I’natut Tholibin.19
Keamanan di Desa Ranu Bedak saat ini sudah mulai ada peningkatan dari
pada keamanan yang dahulu, tetapi masyarakat Desa Ranu Bedali tetap harus
waspada dan berhati — hati meskipun keamanannya mulai ada peningkatan.2’1
Kebanyakan masyarakat Ranubedali khususnya Dusun Krajan 2,
menggantungkan hidup pada mata pencaharian yang beragam tersebut. Oleh
karena itulah masyarakat Desa Ranu Bedali pada jam-jam tertentu yaitu pagi hari
hingga jam 10.00 hanya diramaikan oleh ibu-ibu yang sedang mengupas petai,
sedangkan kaum laki-laki atau bapak-bapak pergi ke ladangg
Dalam penelitian kali ini, mahasiswa KKN menggunakan model penelitian
riset aksi yang dipilih yaitu Participatory Action Research ( PAR ). Participatory
Action Research atau yang sering dikenal dengan kata PAR merupakan suatu
metode penelitian yang menyertakan seluruh tokoh masyaraki^serta aparat
pemerintahan di tempat tersebut. Pelibatan secara aktif tersebut bertujuan untuk
menghasilkan data yang valid untuk digunakan dalam menciptakan perubahan
social. Dalam penelitian PAR ini dilaksanakan dengan penelitian secara kritis
yang membahas berbagai macam hal seperti : social, ekonomi, budaya dan masih
banyak lagi. Tujuan dari

lfi
Fieldnote, Kode File. DDP. 3.1 Rabu 27 Oktober 2021. P. Samin
17 Fieldnote, Kode File. NK.3.1 Rabu 27 Oktober 2021. B. Suci
18 Fieldnote, Kode File. NK.4.1 Kamis 28 Oktober 2021. P. Bahno
19 https://ranubedali--ranuroso.kimaianykab.yo.id/mainweb/ppid/kelcmbayaan
2(1
Fieldnote, Kode File. NK.7.1 Minggu 31 Oktober 2021. B. Suci
21
Fieldnote, Kode File. FI.29.1 Senin 22 November 2021. Pak Sulik
|2|
beberapa poin penelitian ini adalah menemukan masalah utama yang digunakan
sebagai dasar untuk memecahkan masalah dan untuk perubahan social.22
Dalam penelitian PAR ini lebih mengacu kepada peneliti dan masyara^t
( subjek penelitian ) guna mengambil manfaat yang berkaitan dengan hasil
penelitian. Pengambilan manfaat ini bersumber pada kerja sama antara peneliti
dan masyarakat tersebut dalam setiap tahapan penelitian. Tahapan - tahapan yang
digunakan dalam penelitian PAR ini meliputi : to know, to understand, to plan, to
action and reflection.
To know atau bisa dipahami dengan istilah mengetahui situasi kehidupan
komunitas, dalam tahapan to know ini ada beberapa kegiatan, yaitu : inkulturasi
atau trust building, general mapping, thematic mapping, sustainable livelihood
framework, survey belanja rumah tangga dan profil keluarga, analisis pola
keberagaman dan tradisi komunitas dan analisis politik pembangunan desa.
To understand atau bisa dipahami dengan istilah memahami masalah
kehidupan komunitas, dalam tahapan to understand ini ada beberapa kegiatan
juga, yaitu : thematic historical analisys and time line atau memperdalam tema
masalah, trend and change atau memperkuat data yang diperoleh, seasonal
calendar atau memperkuat data tentang kegiatan masyrakat, diagram vena tau
bisa dikatakan memperdalam data dari proses FGD, diagram alur atau
memperoleh data tentang relasi ekonomi atau keagamaan, analisis keberdayaan
dan asset masyarakat, analisis pohon masalah.
To plan bisa dipahami dengan istilah merencanakan pemecahan masalah
kehidupan komunitas, dalam tahapan to understand ini ada beberapa kegiatan
yaitu : logical framework approach yang digunakan untuk menyusun rencana
pemecahan masalah, pengorganisasian gagasan partisipatof digunakan untuk
mengorganisasikan ide - ide masyarakat dalam pemecahan masalah,
pengorganisasian potensi digunakan untuk mengorganisasikan potensi yang ada
dalam masyarakat, pengorganisasian stakeholders digunakan untuk
mengorganisir beberapa pihak ( masyarakat, pemerintah atau swasta ),
perencanaan aksi digunakan untuk menyusun rencana operasional bersama
masyarakat, budgeting digunakan untuk menyusun rencana anggaran
pelaksanaan program dan sumber yang kemungkinan dapat dicapai, organizing
digunakan untuk menyusun organisasi pelaksana.
To action and reflection atau bisa dipahami dengan melaksanakan kegiatan
dan refleksi, dalam tahapan to understand ini ada beberapa kegiatan yaitu :
persiapan program, digunakan untuk mempersiapkan segala perangkat,
pelaksanaan kegiatan program, monitoring dan evaluasi digunakan untuk
memonitor proses pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut, refleksi digunakan „f
——:-----------------— ................ ; . .......
-- Teguh Ansori, Pendamping™ Masyarakat Dalam Menerang Perilaku Buang
Sampah Sewbarangan, Jurnal At-Taghyir, Vol 2, N o 1, Desember 2019, 88
untuk melihat tingkat perubahan social yang terjadi efek dari proses kolaborasi
antara mahasiswa KKN dan beberapa masyarakat.23

Temuan Dan Analisis


H
Mahasiswa KKN melakukan penelitian berbasis Participatory Action
Research atau yang biasa di dengar dengan kata PAR, dalam penelitian berbasis
PAR ini sudah tertera sangat jelas bahwa terdapat 4 tahapan dalam
melaksanakannya, seperti to know dan to understand. Dalam tahapan to know
disini kami melaksanakan selama 10 hari dengan berbagai macam kegiatan,
salah satunya trust building dalam kegiatan trust building bertujuan membangun
komunikasi dengan masyarakat sekitar, selama 10 hari tersebut kami juga
mencari informasi tentang permasalah social yang ada di dusun tersebut, setelah
beberapa hari kami menemukan permasalahan social yaitu tumpukan sampah liar
yang di dusun Krajan 2 Desa Ranu Bedali. Tumupukan sampah tersebut berasal
dari masyarakat itu sendiri yang tidak mempunyai lahan, sedangkan beberapa
masyarakat yang memiliki lahan sendiri mereka membuang sampah di lahan
tersebut dengan cara membakarnya.24
Selain itu ada juga masyarakat yang mempunyai pikiran kritis yaitu
memisahkan sampahnya yang organic dan non — organic, sampah organic di
pendam karena menurut salah satu masyarakat sampah organic yang di pendam
bisa membuat tanah menjadi subur,15 Ada juga salah satu masyarakat yang
membuat inisiatif penanganan kotoran sapi dan kambing, rata — rata masyarakat
dusun Krajan 2 menangani kotoran tersebut dibuat pupuk, akan tetapi ada juga
salah satu masyarakat dusun Krajan 2 yang menggunakan kotoran kambing
sebagai media dalam penanaman tumbuhan bonsai.16 17
Selain kegiatan trust building, kami juga melaksanakan kegiatan general

15 Pedoman kkn iai syarifuddin 2021, ev iais 2020


24
Fieldnote, Kode File. NK.10.1 Rabu 3 November 2021. Bu Heru
25
Fieldnote, Kode File. ZW.26.1 Jum’at 19 November 2021. Bu Umik
16 Fieldnote, Kode File. ZW.23.1 Selasa 16 November 2021. Pak Bahno
17 Fieldnote, Kode File. NK.5.1 Jum’at 29 Oktober 2021. Pak Matian
mapping, dalam kegiatan general mapping kami menemukan data — data
mengenai pembagian RT yang ada di Dusun Krajan 2, di dusun tersebut terdapat
7 RT yag^peletakannya tidak urut seperti biasanya, akan tetapi disana dimulai
dari daerah paling barat RT Ol, RT 02, RT 03, RT 04, kemudian loncat ke RT 07,
RT 05, dan RT 06.’'
Selanjutnya ada juga kegiatan thematic mapping, dalam kegiatan thematic
mapping tersebut, kami menemukan data yang sesuai dengan permasalahan yang
kami temukan yaitu sampah, data yang kami temukan yaitu lokasi atau tempat
yang mana tempat tersebut penuh
dengan tumpukan sampah, banyak sekali tumpukan sampah di Dusun Krajan 2, diantaranya
yaitu masyarakat yang rumahnya bagian utara rata - rata membuang sampah di jurang yang
ada di depan posko kami dan jurang tersebut satu jalur dengan posisi ranu bedali, sedangkan
masyarakat yang rumahnya bagian selatan rata - rata membuang sampah ke jurang disebelah
selatan yang tepatnya dibelakang rumah warga.2K
Selain kedua lokasi pembuangan tersebut ada juga masyarakat yang membuang
sampahnya di belakang loket wisata Ranu Bedali. 18 19 20 Selain itu banyak juga masyarakat
yang membuang sampahnya ke jurang yang ada aliran airnya yang berada di utara Paud.
Menurut beberapa masyarakat dahulunya tidak ada yang membuang sampah di jurang
utaranya Paud yang ada aliran airnya, akan tetapi ada pembuang sampah pertama di jurang
yang berada di utaranya Paud tersebut yaitu salah satu masyarakat asli dusun Krajan 2 yang
mempunyai usaha petai, beliau membuang ampas petainya di jurang tersebut yang ada di
utaranya Paud.21’
Dampak dari keberadaanya tumpukan sampah sangat mengganggu masyarakat, seperti
yang dilakukan salah satu masyarakat yang rumahnya berada di depan jurang yang satu jalur
dengan ranu bedali, beliau pernah membakar sampah tersebut karena sampah mengeluarkan
bau yang tidak sedap.’22 23
Selain mengundang bau yang tidak sedap, tumpukan sampah tersebut juga
mengakibatkan tidak enaknya dipandang, kita semua tahu bahwa desa Ranu Bedali
merupakan desa wisata, sampah - sampah tersebut sangat mengganggu pandagan.” Sampah
yang ada di dusun Krajan 2 bukan hanya ada di tumpukan - tumpukan liar, melainkan juga
berserakan dimana - mana yang mengakibatkan saluran air tersumbat. Dampak dari sampah
yang berserakan tersebut yaitu pada saat musim hujan mengakibatkan banjir dan air tersebut

18 Fieldnote, Kode File. SN. 10.1 Rabu 3 November 2021. Bu Heru


19 Fieldnote, Kode File. R.F.11.1 Kamis 4 November 2021. Bu Saliyati
20M Kode File. ZW.12.1 Jum’at 5 November 2021. Bu Putri
21 Fieldnote, Kode File. Z W. 22.1 Senin 15 November 2021. Mbah Mintri
22 Fieldnote, Kode File. Z W. 14.1 Sabtu 7 November 2021. Bu Imei
23 Fieldnote, Kode File. Z W’. 19.1 Jum’at 12 November 2021. Mbah Taslep
turun ke daerah pemukiman warga.24 25
Rata — rata masyarakat dusun Krajan 2 menangani masalah sampah dari kotoran
sapinya sendiri, tapi ada beberapa juga masyarakat yang tidak sadar akan masalah itu, jadi
kotoran sapi tersebut didiamkan dan dibuang ke selokan begitu saja dan mengakibatkan bau
yang tidak sedap dari aliran kotoran sapi tersebut.11
Setelah tahapan to know, kami melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahapan to
understand. Dalam tahapan ini ada beberapa kegiatan juga, kami pada tahapan ini melakukan
FGD bersama tokoh masyarakat utamanya kepala desa, pak RW dan para ketua RT. Kegiatan
FGD berlangsung pada hari Kamis sekitar pukul 18.30 WIB, pembuka acara yaitu ketua
coordinator desa kelompok kami menyampaikan tujuan FGD dan memulai untuk
bermusyawarah lalu Pak Supriyadi selaku kepala desa menangapi dari penyampaian yang
disampaikan oleh kordes kami,beliau menyampaikan bahwa untuk penanganan masalah
sampah sudah ada rencana di tahun 2022 akan ada pembangunan TPA, tetapi untuk lahannya
masih tidak memungkinkan, karena tidak ada lahan yang bisa dijadikan tempat
pembangunan TPA, karena sebagian besar tanah kosong itu milik Perhutani dan ada juga
milik warga, dan untuk tanah milik warga tersebut masih belum tentu diperbolehkan untuk
digunakan dalam pembangunan TPA tersebut. Lalu pak Toniman selaku tokoh agama di
dusun Krajan 2 menyampaikan bahwa penyebab tumpukan sampah ini karena tidak adanya
pembuangan akhir sampah, lalu Pak Mul selaku tokoh masyarakat juga menyampaikan
penyebab berserakannya sampah yaitu karena sudah tidak aktifnya kegiatan kerja bakti.
Setelah mengetahui penyebab — penyebabnya, maka dapat disimpulkan dalam kegiatan
FGD tersebut adalah akibat dari tumpukan sampah yakni lingkungan menjadi kotor, dapat
mengeluarkan bau yang tidak sedap dan akan menyebabkan banjir pada saat musim hujan
tiba, hal tersebut disampaikan oleh Pak Ali selaku ketua RW 01 pada malam tersebut. 30

24 Fieldnote, Kode File. Z W. 25.1 Kamis 1S November 2021. Pak Mul


2533 Fieldnote, Kode File. ZW.30.1 Selasa 23 November 2021. Bu Nema
Solusi dan aksi

Beberapa masalah sudah diketahui bahkan sudah dipahami oleh masyarakat, hal ini
kira- kira terjadi pada sepuluh hari ke dua waktu kami melaksanakan KKN, terus kami
telaah akan masalah yang ada disekitar masyarakat yang mungkin sadar namun tak begitu
peduli bisa dikatakan masyarakat yang masih magis dan naif mungkin masyarakat masih
perlu pendampingan agar dapat mengerti dan bisa menindak lanjuti terkait apa apa yang
sudah ditemukan dari problem dan potensi masyarakat. Akan tetapi masyarakat lebih
mengurgenkan masalah yang ditemukan terkait permasalahan sampah yang dapat merusak
pemandangan bahkan merusak lingkungan, karna ranubedali khususnya dusun krajan dua
adalah desa yang memiliki potensi wisata yang baik ban bagus sehingga kebersihan dan
kenyamanan lingkungan sangat harus diprioritaskan demi memajukan dan menjaga potensi
wisata yang berada di desa ranu bedali. 26

Pada sepuluh hari ketika kami melangsungkan FGD bersama perangkat desa dan
beberapa tokoh masyarakat yang berada didesa ranu bedali, beliau beliau kami undang ke
posko kami karna memang tempat posko kami sangat strategis dari kediaman beberapa
tokoh dan perangkat desa, setelah kami mengundang beberapa tokoh dan perangkat desa
untuk melangsungkan musyawarah akhirnya beliau-beliau menyepakati dan siap hadir, tepat
pada hari yang sudah disepakati untuk melakukan FGD semua hadir kecuali 2 RT yang
memang memiliki udzur yang tidak bisa ditinggalkan.

Ketika FGD kami mulai, kami mempresentasikan terkait temuan-temuan yang sudah
kami dapat dari desa ranu bedali khususnya dusun krajan dua kemudian bapak kepala desa
langsung merespon baik apa yang telah kami sampaikan. Bapak kepala desa memberi solusi
kepada kami terkait tentang sampah yang berserakan, kami disarankan untuk meminta izin
kepada pihak perhutani untuk sebagian tanah agar bisa dijadikan sebagai Tempat

26 Fieldnote, Kode File. SN.25.2 Kamis 18 November 2021. Kades, Ketua RT, Ketua RW, Kasundan tokoh masyarakat
Pembuangan Sampah (TPS) sementara dan opsi kedua disarankan agar meminta izin kepada
orang yang mempunyai lahan untuk bisa ditempati pembuangan sampah saat ini serta
meminta izin kepada dua rumah di depan tempat pembuangan sampah tersebut,
dikhawatirkan takut ada bau yang tidak sedap. Dan opsi ketiga, beliau menyarankan kami
atau masyarakat agar hari minggu depan diadakan kerja bakti, jika memungkinkan diadakan
setiap satu bulan sekali. Dan beliau juga menyarankan agar mengadakan penyuluhan dari
Dinas lingkungan Hidup (DLH) supaya masyarakat bisa sadar pentingnya kebersihan itu.

Dari hasil FGD tanggal 18 november 2021 desa Ranubcdali Khususnya krajan 2
bagian daerah wisata, perangkat desa kebingungan akan tempat pembangunan sampah (TPS)
dikarenakan kebanyakan tanah wilayah disana milik perhutani. Oleh karena itu, kami hendak
berkonsultasi kepada pihak perhutani perihal lahan tersebut. Adapun hasil dari konsultasi
tersebut yaitu untuk perihal izin penggunaan lahan perhutani harus memilki izin dari bapak
Asper perhutani. Beliau juga menyarankan kepada kami apabila ingin ke bapak asper
hendaknya mengajak perwakilan dari perangkat desa. Dan beliau pun juga menjelaskan
selagi tidak merusak tanaman atau kayu milik perhutani kemungkinan besar akan
mendapatkan izin.27

Selain itu, hasil dari FGD tersebut juga akan dilaksanakannya kerja bakti yang akan
dilakukan pada hari minggu tanggal 20 november 2021. Kegiatan kami di kerja bakti
tersebut yaitu membersihkan selokan-selokan yang tersumbat sampah liar masyarakat. Salah
satu dari masyarakat juga menjelaskan kepada kami bahwa kerja bakti ini sudah lama tidak
dilaksanakan

27 Fieldnote. AS. 25.2.Kamis. 18 November 2021. Kepala Desa, RT, RW dan Tokoh Masyarakat
oleh karenanya beliau berharap agar kegiatan kerja bakti ini rutin untuk dilaksanakan,
setidaknya satu kali dalam sebulan agar lingkungan menjadi bersih dan enak dipandang,33

Beliau berkata bapak Misnayu selaku babinsa meberikan solusi tentang mengelolah
sampah kepada masyarakat desa ranu bedali krajan 2 , beliau ingin seperti teman beliau
sesama babinsanya sukses dalam mengelolah sampah dengan dukungan rt tw yang berada di
tempatnya, tetapi sebelum mengelola sampah dan kotoran sapi, kita harus mempunyai alat
atau mesin yang digunakan untuk menggiling sampah / kotoran tersebut. Kalau masalah
mesinnya kita bisa kredit atau nyicil kepada teman beliau,28 29

Suksesnya rencana yang sudah disepakati bersama bisa dilihat dari kekompakan dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kerja sama dan gotong royong, hal itu sangat
diinginkan oleh bapak babinsa misnayu dan juga perangkat desa dan sebagian masyarakat
yang sudah sadar akan masalah ini dan perlu ditangani dengan tenaga yang maksimal.

Masyarakat harus mengetahui lebih dulu dalam membedakan antara sampah organik
dan non organik, kalau sampah non organik menurut beliau disuruh dipendam di tempat
masing- masing rumah, kalau bisa perrumah mempunyai lahan kecil untuk mengubur
sampah yang tidak bisa dikelolah / non organik.

Sistemnya setelah masyarakat memilah antara sampah organik dan non organik,
langsung sampah organik dikumpulkan kepada rt atau rw, dan setelah itu masyarakat
mendapatkan upah seperti gula, telor, minyak dll.

Penutup

Berdasarkan hasil proses pendampingan terhadap masyarakat yang kami lakukan di


dusun krajan dua desa ranu bedali yaitu melalui kegiatan kerja bakti dan penyuluhan yang
bertema “ mewujudkan lingkungan bersih melalui sadar sampah menuju desa ranu bedali
asik (apik, resik)” yang di sampaikan oleh salah satu anggota dinas lingkungan hidup.

28 Fieldnote. AS. 27.1.Sabtu 27 November 2021. Tokoh Masyarakat Dusun Krajan 2


2935 Fieldnote. NK. 36.1.Selasa.30 November 2021. Pak Misnayu
Kegiatan — kegiatan tersebut di lakukan untuk mengaktifkan kembali kegiatan kerja bakti
yang dulunya sempat aktif dan menyadarkan masyarakat membangun kesadaran masyarakat
akan pentingnya kebersihan lingkungan tersebut.

Penelitian yang kami lakukan berbasis participatory action research yang sering kita
sebut PAR, penelitian tersebut menggunakan beberapa tahapan yaitu ; tahapan to know, to
understand,
to plan dan to action. Setiap tahapan - tahapan tersebut memiliki kegiatan masing - masing
dan kita tempuh selama 40 hari.
Daftar pustaka

Ansori, Teguh. 2019. Pendampingan Masyarakat Dalam Mengarangi Perilaku Buang

Sampah Sembarangan. Jurnal At - Taghyir. Vol 2. No 1.

Dina Fachrini, A Diba. 2014. Partisipasi Masyarakat Dalam Penanggulangan Sampah dan

Kebersihan Lingkungan di Kecamatan Samarinda Ulu Kota‘Samarinda. Jurnal Pardigma.

Vol 3.

Hamdan. 2018. Pengelolaan Sampah Secara Bersama: Peran Pemerintah Dan Kesadaran

Masyarakat.

Jurnal Paradigma. Vol 7.

Hidayati Ulfah, Ngalimun, dkk.2020. Guru Mulia Lewat Karya. Semarang : CV Pilar

Nusantara.

Iswandi. 2012. Kesadaran lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta.

K, Dwiyatmo. 2007. Pencemaran Lingkungan dan Penanganannya. Yogyakarta : Citra Aji

Parama.

Luthfl, Asma. 2013. Partisipasi Masyarakat Dalam Sistem Pengelolaan Sampah Di Tpa

Sukoharjo Kabupaten Pati. Jurnal Abdimas. Vol 17.

MS, Suwardi. 2001. Kearifan lingkungan masyarakat melayu dalam bunga rampaikearifan

lingkungan.

Pedoman kkn IAI Syarifuddin 2021, CV IAIS 2020


S, Arifin. 2012. Hukum perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.

Jakarta : CV Soft Media.

Suwondo, Kutut. 2005. C.ivil Society. Perkembangan Hubungan Antara Rakyat dan Negara

di Pedesaan Jawa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar & Percik.

Wahidmurni. 2017. Pemaparan Metode Penelitian Kualitatif. UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang.

Fieldnote, NK. 25.1. Kamis, 18 November 2021. Bapak Supriyadi (Kepala Desa)
Fieldnote, NK. 25.2. Kamis, 18 November 2021. Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT 01-07, Tokoh

Masyarakat

Fieldnote, NK. 36.1. Selasa, 30 November 2021.Bapak Misnayu (Babinsa)

Fieldnote, Kode File. DDP..3.1 Rabu 27 Oktober 2021. P. Samin

Fieldnote, Kode File. NK.3.1 Rabu 27 Oktober 2021. B. Suci

Fieldnote, Kode File. NK.4.1 Kamis 28 Oktober 2021. P. Bahno

Fieldnote, Kode File. NK.7.1 Minggu 31 Oktober 2021. B. Suci

Fieldnote, Kode File. FI.29.1 Senin 22 November 2021. Pak Sulik

Fieldnote, Kode File. NK.10.1 Rabu 3 November 2021. Bu Heru

Fieldnote, Kode File. ZW.26.1 Jum’at 19 November 2021. Bu Umik

Fieldnote, Kode File. Z W.23.1 Selasa 16 November 2021. Pak Bahno

Fieldnote, Kode File. NK.5.1 Jum’at 29 Oktober 2021. Pak Manan

Fieldnote, Kode File. SN. 10.1 Rabu 3 November 2021. Bu Heru

Fieldnote, Kode File. RF.l 1.1 Kamis 4 November 2021. Bu Saliyati

Fieldnote, Kode File. ZW-12.1 Jum’at 5 November 2021. Bu Putri


Fieldnote, Kode File. ZW.22.1 Senin 15 November 2021. MbahMintri

Fieldnote, Kode File. ZW.14.1 Sabtu 7 November 2021. Bu Imel

Fieldnote, Kode File. ZW.19.1 Jum’at 12 November 2021. MbahTaslep

Fieldnote, Kode File. ZW.25.1 Kamis 18 November 2021. Pak Mul Fieldnote, Kode File. ZW.30.1
Selasa 23 November 2021. Bu Nema
Fieldnote, Kode File. SN.25.2 Kamis 18 November 2021. Kades, Ketua RT, Ketua RW, Kasun dan

tokoh masyarakat

Fieldnote. AS. 25,2,Kamis. 18 November 2021. Kepala Desa, RT, RW dan Tokoh Masyarakat

Fieldnote. AS. 27.1.Sabtu. 27 November 2021. Tokoh Masyarakat Dusun Krajan 2

Fieldnote. NK. 36. l.Selasa..3O November 2021. Pak Misnayu

https://id.vdkipedia.org/wiki/Ranu Bedali, Ranuyoso, Lumajang diakses pada hari Senin 6

Desember 2021

https://ranubedali-ranuyoso.lumaiangkab.go.id/mainweb/ppid/kelembagaan diakses pada hari

Senin 6 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai