Anda di halaman 1dari 5

3.3.

PROGRAM INOVASI KESLING


3.3.1. Dasar Pemikiran Inovasi Kesling ANGSA JADILA

Upaya pelayanan kesehatan dipuskesmas muara ,kuang memberikan retribusi yang

cukup besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena fungsi puskesmas

lebih ditekankan pada upaya promotif dan prefentif.

Pembuangan sampah dilakukan masyarakat dipinggir jalan dan disungai karena

kurangnya kesadaran masyarakat akan hidup bersih dan sehat disamping itu tidak

tersedianya tempat-tempat penampungan sampah dan tidak adanya tempat pembuangan

sampah ahir. Berdasarkan data yang ada dipuskesmas muara kuang pada tahun 2018

persentase pembuangan Sampah di TPS : muara kuang 50.90 %, kasah 35,11 %, kuang

anyar 42,39%, rantau sialang 32,56 %, seri menanti 44,72 %, munggu 32,13%, tanabang

ilir 35,71%, tanabang Ulu 36,36%, seri kembang 34,06%, Nagasari 38,08%, suka cinta

21,27%, rama kasih 32,01%, suka jadi 20,29%, kalampadu 26,64%.

Persoalan sampah merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan yang

dihadapi. Berdasarkan data yang ada dipuskesmas muara kuang sampah menduduki

urutan ke 2 ( dua ) setelah masalah jamban keluarga, memang persoalan sampah yang

selama ini masih dianggap remeh oleh masyarakat pada umumnya, mereka menganggap

bahwa masalah sampah ini merupakan tugas dari dinas kebersihan, padahal bila dilihat

dari kenyataan yang ada, jumlah sampah yang ada tidak sebanding dengan jumlah tenaga

kebersihan yang bertugas. maka sebenarnya masalah sampah harus menjadi perhatian

bagi kita sebagai masyarakat untuk ikut serta menjaga kebersihan.

terutama agar sampah tidak menggunung maka yang dapat kita lakukan adalah

dengan memisahkan jenis2 sampah seperti membakar sampah-sampah kering, menimbun

sampah-sampah yang busuk, menjual sampah-sampah yang dapat di daur ulang agar

lingkungan tetap terjaga. Kerusakan lingkungan terjadi karena ulah manusia yang tidak

bisa menjaga lingkungan disekitar tempat mereka tinggal, kerusakan lingkungan

cendrung meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk dan upaya – upaya

pemanfaatan sumber daya alam tanpa disertai upaya pelestarian lingkungan sehingga

menyebabkan ketidak seimbangan alam.


Sampah banyak dijumpai dimana-mana tanpa adanya pengelolaan yang baik.

Pengelolaan yang buruk mengakibatkan pencemaran baik pencemaran udara, air di dalam

dan atas permukaan, tanah, serta munculnya berbagai macam penyakit yang mengancam

kesehatan masyarakat. Sampah sering menjadi barang tidak berarti bagi manusia,

sehingga menyebabkan sikap acuh tak acuh terhadap keberadaan sampah. Orang sering

membuang sampah sembarangan, seolah-olah mereka tidak memiliki salah apapun.

Padahal membuang sampah merupakan perbuatan tidak menunjukkan kepedulian

terhadap lingkungan. Dari sinilah kami berinisiatif untuk membuat lingkungan menjadi

indah tanpa sampah yang berserakan dengan inovasi “ANGSA JADILA” yang

mempunyai makna buang sampah jangan dijalan. Karena Lingkungan tempat tinggal

merupakan tempat yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang

bersih dan sehat yaitu lingkungan yang terbebas dari polusi udara dan pencenaran

lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah yang berserakan sehingga memungkinkan

manusia atau masyarakat terhindar dari penyakit sehingga memperoleh derajat

kesehatan masyarakat yang optimal.

Untuk mengatasi permasalahan ini, maka perlu dicarikan pemecahan dari masalah

ini. Dari sekian banyak pilihan dalam menangani sampah, daur ulang merupakan pilihan

yang dinilai sangat tepat untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari manusia

khususnya sampah yang terbuat dari bahan plastik dan kaca. Selain itu perlu adanya

regulasi yang mengatur tentang bahan yang digunakan untuk pembuatan plastik atau

kemasan-kemasan dalam produk rumah tangga.

Sekarang ini kita dapat melihat untuk tas plastik untuk membawa barang belanja

dari sebuah pusat perbelanjaan/supermarket, sudah menggunakan bahan yang lebih

ramah terhadap lingkungan.

Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008 peran serta hak dan kewajiban masyarakat

dalam pengelolaan sampah dalam pasal 21(kewajiban) disebutkan bahwa setia orang

dalam pengelolaan sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah

dengan cara yang berwawasan lingkungan.

Berdasarkan UU No. 23 tahun 1997 lingkungan hidup itu adalah satuan ruang

dengan semua benda dan kesatuan mahluk hidup termasuk didalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk

hidup lainnya.

3.3.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari dalam latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan

sebagai berikut.

1. Mengapa orang lebih suka membuang sampah sembarangan ?

2. Faktor apa yang menyebabkan orang tersebut membuang sampah sembarangan ?

3. Apa dampak negative dan manfaat dari sampah baik organic maupun anorganic

4. Bagaimana cara mengelola sampah yang benar ?

5. Bagaimana solusi untuk menyelesaikan masalah sampah ?

3.4. TUJUAN
3.4.1. Tujuan Umum
Untuk Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada seluruh lapisan

masyarakat Agar dapat mewujudkan lingkungan yang besih, indah dan sehat .

3.4.2. Tujuan Khusus

a. Membuka kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan

b. Menghimbau sekaligus menggerakan masyarakat akan pentingnya pengelolaan

sampah

c. Menciptakan tata tertib dan peratauran bagi seluruh warga dalam rangka menciptakan

lingkungan yang bersih dan sehat

d. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada seluruh lapisan masyarakat.

3.5. SASARAN

Masyarakat yang berada diwilayah kerja puskesmas muara kuang

3.6. PENDEKATAN INOVATIF

Pendekatan yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan pendekatan pada kepala

desa beserta aparat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat pada

setiap kesempatan pertemuan (lintas sector) dan memberdayakan kader kesehatan

yang ada didesa.


3.7. STRATEGI PELAKSANAAN INOVASI “ANGSA JADILA” ( BUANG

SAMPAH JANGAN DIJALAN) :

a. Advokasi Pengambil kebijakan baik di tingkat desa (SMD/MMD) dan di

tingkat kecamatan (Lintas Sektor)

b. Sosialisasi pentingnya pelaksanaan inovasi

3.8. PELAKSANAAN KEGIATAN :

a. Menyediakan tempat sampah di setiap rumah (Organik dan non Organik)

b. Mengelola sampah organik menjadi pupuk

c. Mengelola sampah non organik menjadi bermanfaat

d. Mengusulkan kepada pemerintah desa (2 model) untuk membuat bank sampah

e. Mengusulkan Tempat pembuangan sampah akhir pemerintah desa (2 model)

f. pembuangan sampah pada tempatnya dan hasil advokasi lintas sector

3.9. MONITORING DAN EVALUASI “ANGSA JADILA”

a. Bidan desa dan pemerintah desa setiap bulan

b. Petugas kesling dan pemerintah kecamatan setiap triwulan

c. kendala dan masalah temukan akan dibahas di Lokmin serta MMD tingkat

desa.

3.10. PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT DALAM PELAKSANAAN

”ANGSA JADILA”

Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan antara lain petugas

kesehatan, kepala desa beserta aparat desa , tokoh masyarakat, tokoh agama

dan masyarakat pada kader kesehatan yang ada didesa

3.11. SUMBER DANA “ANGSA JADILA” DAN MEKANISME PENGELOLAAN

DANA

a. Untuk pembuatan bak sampah Menggunakan dana desa

b. Untuk advokasi dan sosialisasi menggunakan dana BOK


3.12. PELAKSANAAN MONEV INOVASI

Untuk inovasi yang berkelanjutan sebaiknya Monev pelaksanaan inovasi

dilakukan setiap bulan.

3.13. KENDALA YANG DIHADAPI

a. Tidak tersedianya bak/tempat penampungan sampah Akhir

b. Sulitnya merubah perilaku masyarakat dalam membuang sampah sembarangan

c. Belum adanya dana untuk pelaksanaan program “ANGSA JADILA” UNTUK

MENGATASI MASALAH TERSEBUT PERLU ADANYA ANGGARAN

DANA KESEHATAN BAIK DARI DESA MAUPUN DARI DINAS

KESEHATAN.

3.14. MANFAAT UTAMA INOVASI

Masyarakat dapat pengertian akan bahaya sampah dan penyakit yang

ditimbulkan akibat buang sampah sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai