Anda di halaman 1dari 15

PENGELOLAAN SAMPAH OLEH MASYARAKAT KABUPATEN CIAMIS

MENGGUNAKAN BANK SAMPAH MAGGOT BSF UNTUK MENCIPTAKAN


LINGKUNGAN YANG SEHAT

Oleh:
Riki Ali Nurdin
20170610133

Abstrak

Kebersihan lingkungan menjadi salah satu faktor utama demi berlangsungnya


hidup yang bersih, sehat, dan nyaman. Terhindar dari berbagai macam penyakit sangat
di inginkan oleh setiap orang. Dalam menjaga kebersihan lingkungan hidup tidak hanya
diri kita sendiri, tetapi juga masyarakat, dan juga pemerintah. Kurangnya perhatian
masyarakat terhadap lingkungan sangat familiar untuk saat ini. Kebanyakan dari
mereka berfikir secara parsial dan hanya ingin menguntungkan diri sendiri, seperti
masalah pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, pembuangan limbah pabrik,
polusi udara, pencemaran air, dan lain-lain. Kasus-kasus yang menyangkut masalah
kebersihan dalam lingkungan hidup yang selalu mempengaruhi kesehatan masyarakat
setiap tahunnya selalu meningkat. Masyarakat juga perlu meningkatkan lingkungan
hidup dan bisa terselenggaranya kegiatan pembangunan yang dapat membantu daya
lahan secara serasi dan berkelanjutan. Sehingga bisa dilihat sendiri bagaimana keadaan
sekitar lingkungan kita.. Jadi, jika kita dapat menjaga kebersihan lingkungan hidup dan
menjaga kesehatan dalam lingkungan hidup, kita pasti akan terhindar dari macam-
macam penyakit, sehingga lingkungan hidup yang nyaman dan tentram akan tercipta.
Kata kunci: kebersihan lingkungan, Masyarakat
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Seringkali kita melihat slogan (Banner, Spanduk, Baliho) di berbagai tempat
terutama di lokasi perumahan, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan
dan keamanan lingkungan.Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi
fungsinya hanya seperti hiasan belaka, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting
bagi kita.Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan dan keamanan.
Namun kenyataannya, kita masih membuang sampah sembarangan. Selain ini
orang lain juga membuang sampah dan mengambil barang orang sembarangan,
padahal di lokasi tersebut telah ada tempat sampah. Tentu kita tidak mau lokasi
perumahan kita menjadi kotor, penuh dengan sampah yang mencemari lingkungan dan
lokasi menjadi tidak aman karena adanya pencurian atau penipuan dan sebagainya.
Kabupaten Ciamis, sebagai salah satu Kabupaten yang besar di Jawa Barat tidak
terlepas dari masalah kebersihan lingkungan, baik itu di lingkungan tempat-tempat
umum, juga di lingkungan perumahan-perumahan. Permasalah kebersihan ini bukan
hanya tanggungjawab bagi pemerintah saja, tetapi masyarakat juga ikut berperan
dalam menangani masalah ini.
Peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah tidak akan pernah
berjalan dengan efektif jika masyarakatnya tidak sadar akan lingkungannya, peran
masyarakat lebih penting dan berpengaruh untuk kebersihan dan kesehatan
lingkungan. Akan lebih efektif jika pemerintah dan masyarakat bersinergi dalam
menangangi masalah ini.
Saat ini memang pemeran pemerintah masih dalam tahapan perkembangan,
belum begitu maksimal juga dalam memberikan solusi, contohnya saja masih
kurangnya transportasi pengankut sampah di kabupatenn ciamis.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas penulis ingin mengemukakan
permasalahan bahwa masih banyak masyarakat yang belum sadar akan kebersihan
lingkungan, kekurangan dukungan dari pemerintah dalam penanganan sampah
khusunya dalam pemenuhan transportasi pengangkut sampah dan kebijakan terhadap
tempat pembuangan akhir yang sempat ditutup.
Sehingga akbitan dari permasalahan diatsa kategori permasalahan sampah di
Kabupaten ciamis mencapai nilai numerik 5.1
C. Kerangka Hukum
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
2. Peraturan daerah kabupaten ciamis Nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi
pelayanan persampahan/kebersihan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan
D. Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan mengenai metode yang diuraikan dalam
penelitian ini yaitu metode pendekatan, spesifikasi penelitian, metode pengumpulan
data dan analisa data sekunder.

1
https://www.harapanrakyat.com/2019/11/musim-hujan-warga-ciamis-diminta-jaga-lingkungan-dari-
sampah/, diakses 28 September 2019
PEMBAHASAN
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

Gambaran umum tentang kebersihan dan kebersihan lingkungan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,


sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses
penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas
dari virus, bakteri patogen, dan bahan kimia berbahaya.Kebersihan adalah salah satu
tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan
dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau
menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.2
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tidak dapat dijauhkan dari sebuah
kehidupan manusia dan merupakan unsur yang pasti atau tetap dalam ilmu kesehatan
dan pencegahannya. Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan itu sendiri adalah
menciptakan sebuah lingkungan yang sehat sehingga tidak gampang terserang atau
terkena berbagai macam penyakit yang kapan saja bisa menyerang kita seperti demam
berdarah, muntaber dan lain-lain. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu
lingkungan yang bersih indah dan nyaman. Kebersihan lingkungan meliputi kebersihan
tempat tinggal, tempat bersekolah, tempat bekerja, dan berbagai sarana umum lainnya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene atau jauh dari kotor baik dalam
diri sendiri, lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar.3.
Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya
terus meningkat.Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif
dikarenakan masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan.Tempat
pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah
diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang
disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi lemah.
Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi terhambat.

2
Andi Arifudin Iskandar, PENTINGNYA MEMELIHARA KEBERSIHAN DAN KEAMANAN LINGKUNGAN
SECARAPARTISIPATIF DEMI MENINGKATKAN GOTONG ROYONG DAN KUALITAS HIDUP WARGA, Jurnal
Ilmiah Pena Vol.1 Nomor 1 Tahun 2018
3
Feni Heriyanti, 2013, Jurnal Ilmiah Kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup,
Lalu bagaimana tips Mudah untuk menjaga kebersihan lingkungan ? Berikut tips
menjaga kebersihan lingkungan:
 Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada warga masyarakat
bagaimana menjaga kebersihan lingkungan.
 Selalu meliibatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan
pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan.
 Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
 Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
 Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang
sesuai setiap bulannya.
 Sosialisakan kepada masyarakat : Biasakan memilah sampah rumah tangga
menjadi sampah organik, non organik, sampah B3, serta memilah sampah ke
kontainer/bank sampah.
 Atur jadwal kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan secara bersama-
sama.
Peran pemerintah dalam menangani masalah kebersihan lingkungan di
Kabupaten Ciamis
Pemerintah adalah salah satu elemen yang seharusnya sangat berpengahur
dalam memberikan solusi, dan pengaruh yang diberikan harus yang positif, pemerintah
kabupaten ciamis untuk saat ini sudah berupaya memberikan solusi-solusi untuk
permaslahan kebersihan ini mulai dari pembentukan peratuuran-peraturan yang
diharapkan bisa membantu menangani masalah ini, salah satu produk hukumnya adalah
Peraturan daerah kabupaten ciamis Nomor 3 tahun 2012 tentang retribusi pelayanan
persampahan/kebersihan, Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis No. 16 tahun 1992
tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3), Peraturan Daerah Kabupaten
Ciamis Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan, dan
lain-lain.
Dengan dibentuknya peraturan daerah ini seharusnya bisa diminimalisir
permasalahan sampah ini, tapi saying das sein tidak sesuai das sollen, banyak aturan
yang memang baik tapi kenyataannya tidak seperti itu. Seperti dalam Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam
pasal 3 huruf (a) disebutkan tujuan dari Undang-undang tersebut “melindungi wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup”.4
Namun tidak cukup sampai disitu, peran pemerintah bukan hanya membuat
peraturan, harus ada implementasinya juga, harus juga memberikan dukungan baik di
segi pengetahuan, biaya, transportasi dan lainnya.
Dalam mewujudkan kampung hijau adalah dibutuhkannya upaya masyarakat
secara otomatis berpengaruh besar dalam terciptanya kampung hijau serta stakeholder
terkait yaitu pemerintah, swasta dan organisasi lingkungan yang akan mendukung
perkembangan kampung hijau.5
Kesadaran Masyarakat Kabupaten Ciamis akan kebersihan lingkungan
Selain Pemerintah, Masyarakat juga menjadi salah satu faktor utama
keberhasilan dalam penanggulangan kebersihan lingkungan, karena masyarakatlah yang
paling sering berada diligkungan tersebut. Kesadaran masyarakat di kabupaten ciamis
ini memang masih terhitung masih rendah, dengan tingginya permasalan smapah ini
menjadi salah satu tolak ukur kesadaran masyarakat.
Tetapi bukan berarti tidak ada yang sadar akan kebersihan lingkungan ini, dalam
penelitian ini penulis mengambil sample data dari masyarakat yang sadar ini, dimana
masyarakat ini dengan kreatif berusah bagaimana caranya bisa menjadikan kabupaten
ciamis bersih dan sehat, dimana ada solusi yang ditawarkan yaitu dengan bank sampah
maggot bfs. Masyarakat yang menginisiasi ini berada di Dusun Pasirpeuteuy Desa
Pawindan, dimana masyarakat disana menawarkan solusi tersebut.
Magot diambil dari kata maggot atau belatung yaitu larva dari lalat yang tumbuh
pada bahan organik yang membusuk seperti bangkai, buah, atau sayur-mayur yang
rusak. Kelompok magot ini berawal dari pelatihan vocational yang diselenggarakan
Oleh bkm paguyuban warga desa pawindan melalui program kotaku mengadakan study
banding ke wilayah depok mengenai pengelolaan sampah dan budidaya belatung atau
maggot. Maka dari itu kami memberanikan diri mengembangkan kegiatan pengelolaan

4
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup
5
Ayu Puspita, 2013. Analisis Upaya Masyarakat dalam Mewujudkan Kampung Hijau. Diakses 2
November 2019, dikutip dari http://eprints.undip.ac.id/41852/1/ASTRINI_AYU_PUSPITA.pdf
sampah dan budidaya maggot. Kegiatan kelompok relawan magot ini terdiri dari 3
jenis yaitu
 Pengelolaan sampah an organik melalui bank sampah
 Pengelolaan sampah organik yaitu makanan sisa dari rumah tangga seperti sisa
nasi dan sayur mayur
 Budidaya lalat hitam atau maggot yang memiliki kadar protein tinggi yaitu
sekitar 43% jika dalam keadaan utuh, sedangkan jika dijadikan pelet kadar
protein antara 30-40% yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak atau ikan.
Maggot Black Soldier Fly (Maggot BSF) memiliki nama latin Hermetia illucens
Linnaeus 1758 termasuk kerabat lalat (keluarga Diptera), tubuh dewasa-nya menyerupai
tawon tabuhan, berwarna hitam, panjang 15-20mm. Larvanya yang kita manfaatkan
ini, pada awal menetas panjangnya 3mm bisa mencapai panjang 27mm dengan lebar
6mm beratnya 220mg Pada tahap akhir pupa. Warna larva adalah putih keabuan,
sedangkan pada tahap akhir pupa warnanya kecoklatan, di mana kita dapat
memanfaatkan maggot bsf pada semua tahapnya, sebagai pakan alami. maggot bsf tidak
membawa penyakit berbahaya seperti kebanyakan lalat lalat lainnya seperti lalat hijau.
Maggot bsf memakan hampir semua jenis bahan organik seperti buah dan sayuran
membusuk, ampas kopi dan teh, limbah penggilingan padi, organ dalam ikan, bangkai
hewan, bahkan kotoran hewan, sehingga maggot bsf sangat ideal dimanfaatkan sebagai
pengolah limbah organik dan pengolah kompos.
Magot ini sangat banyak sekali manfaatnya, diantaranya :
1. Dijadikan sebagai pellet dan pakan
Maggot bsf selain dijadikan pellet juga dapat dicampur sebagai pakan unggas
seperti angsa, ayam, bebek, itik, dan sebagainya. Dengan langsung dicampur dengan
konsentrat untuk menambah unsur protein sampai 40% sangat baik untuk pertumbuhan
bobotnya.
2. Hemat biaya pakan.
Ketika kita membuang sisa makanan tanpa disadari keesokan harinya sudah
berubah menjadi maggot yang gemuk dan siap diberikan kepada ternak kita.
Masihkah kita harus mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk sekedar membeli
pellet. Maggot BSF tersedia melimpah ditempat kita,hanya saja kita masih di
ninabobokan oleh importir tepung ikan.
3. Dijadikan sebagai pupuk
Hasil akhir dari sisa makanan maggot merupakan pupuk berkualitas tinggi yang
bisa langsung dipakai tanpa perlu diolah lagi dan maggot ini sangan baik untuk
tumbuhan.

Berikut ini adalah struktur Relawan Bank Sampah Magot.

Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat
didaur ulang atau digunakan ulang yang memiliki nilai ekonomi. 6 Bank sampah ini
diharpkan bisa mengurangi penumpukan sampah khususnya di daerah Dusun
Pasirpeuteuy Desa Pawindan umumnya di kabupaten ciamis, ada beberapa langkah
dalam pembentukan bank sampah, yaitu :
 Membentuk pengurus
 Nama bank sampah
 Tempat
 Bekerja sama dengan bank sampah induk & pengepul/pembeli sampah

6
Peraturan mentri negara lingkungan hidup RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan
reduce, reuse dan recycle melalui bank sampah
 Alat-alat operasional
 Adminstrasi
 Menentukan jadwal kegiatan
 Sosialisi

Berikut adalah gambaran manfaat dari bank sampah.

Masyarakat ini menyatukan dua media ini yaitu maggot dan bank sampah sebagai solusi
untuk membentuk lingkungan yang bersih dan sehat, dengan membentuk bank sampah
maggot.
Adapun mekanisme bank sampah relawan maggot ini adalah ,

1. Sampah organic
Sisa Makanan, Sayuran, Ikan, Daging, Buah, Roti, Cangkang Buah-
buahan, Dedaunan, dan yang sejenisnya yang mudah busuk dimasukan ke dalam
ember tertutup (untuk makanan berkuah ditiriskan dahulu), Diangkut 2 hari
sekali ditampung di pengolahan pupuk organic.
2. Residu
Tisu, Pampers, Pembalut, Sisa Obat-obatan/ Kapsul Bahan-bahan kimia,
Sterofoam, Plastik kotor, Sisa minyak goreng, Biji salak, biji durian, biji
alpukat, Tulang sapi, tulang domba dan yang sejenisnya, Diangkut dan dibuang
langsung ke TPA
3. Sampah non organic yang dikelola bank sampah
Kaleng bekas, Botol Minuman, Gelas Plastik, Kertas, Buku Bekas, majalah
Bekas, Koran Bekas, Plastik Mie Instan, Plastik Sabun, dan yang
sejenisnya(dalam keadaan kering, bersih, dan kosong)
Dimasukan kedalam karung sampah disimpan ditempat kering tidak terkena air
hujan, Disetorkan setiap hari Jum’at.
Bank Sampah Magot Pasirpeuteuy melayani 07 RT yang terdiri dari 2 RT
Pemukiman Teratur (Perum) dan 5 RT Pemukiman Yang tidak Teratur
(Perkampungan). Setiap bulannya Bank Sampah Magot Pasirpeuteuy menerima
sampah an organik 900kg – 1,5 Ton yang setara dengan nilai uang sekitar 2 Juta – 2.5
Juta. Dan menerima sampah organik 1 – 1,5 ton dan menghasilkan pupuk kompos 1
Ton setara dengan nilai uang 500ribu, dan magot 3 kuintal setara dengan 1,8jt Sampah-
sampah tersebut kemudian di kirim ke pengepul besar, namun beberapa sampah an
organik dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan seperti ecobereak,pot bunga,
goody bag, miniatur hiasan rumah tangga atau produk-produk sekunder yang lainnya,
sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk kompos dan diuraikan dengan maggot
Persentasi Laba dari hasil pejualan yaitu 50 % untuk Nasabah, 30 % Upah Pekerja, 15
% Untuk Administrasi, dan 5% Untuk dana sehat. Dengan adanya Bank Sampah Magot
diharapkan dapat mengurangi volume sampah di tempat pembuangan sampah yang
dapat mencemari lingkungan sekitar. Dalam jangka panjang keberadaan Bank Sampah
Magot Pasirpeuteuy dapat membantu Program Pemerintahan Ciamis menjadi
kabupaten yang bersih.
Lava maggot ini sangat banyak manfaatnya, sebagaimana diuraikan di atas,
disini penulis tertarik untuk menulis cara budidaya lava maggot yang mana bertujuan
agar bisa memberikan semangat kepada para pembaca untuk ikut membudidayakannya
dan bisa membantu menyelesaikan masalah kebersihan di daerah masing-masing.
Berikut cara budidaya lava maggot :
- Langkah pertama
1. Persiapkan tempat khusus untuk menangkar lalat tentara yang diberi jaring
mengelilingi ruangan sehingga lalat tentara tidak bisa keluar dan lalat hijau
tidak bisa masuk.
2. Jaring tersebut terdiri dari 2 jenis yaitu 1 kotak transparan dan 1 kotak lagi
tidak tembus cahaya. Ruangan cukup 0,6 x 0,6 meter dengan tinggi 1 meter.
Menyiapkan lalat BSF sebagai indukan petelur.Lalat tersebut bisa anda
peroleh / beli di pembudidaya yang telah lama membudidayakan maggot.
Menyiapkan box atau ember atau wadah dari plastik yang diisi dengan sisa
limbah dapur rumah tangga seperti sisa sayuran, sisa buah-buahan, sisa
daging dan dedaunan yang mudah membusuk sebagai media hidup dan
berkembangbiak telur magot/ bsf.
- Langkah kedua
1. Masukan kepongpong yang telah anda peroleh dari pembudidaya
sebelumnya kedalam kotak warna hitam, biarkan hingga kepongpong
tersebut berubah menjadi lalat maggot.
2. Lalat magot tersebut dengan sendirinya akan berpindah ke dalam kotak
transparan dan akan berkembangbiak menghasilkan telur, kurang lebih dari
fase kepongpong hingga bertelur dan mati selama 22 hari.
3. Lalat maggot yang telah bertelur dan mati serta sisa kepongpong didalam
kotak warna hitam dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran pellet atau
langsung diberikan sebagai pakan ternak yang mengandung banyak protein
4. Telur maggot yang terdapat didalam kotak transfaran diambil dan
dipindahkan kedalam box atau ember atau wadah plastik yang telah diisi
limbah dapur Kurang lebih dalam kurun waktu satu minggu telah dapat
dipergunakan sebagai pakan ternak atau ikan.
3. Untuk pembibitan diambil larva yang telah berwarna kecoklatan atau larva
yang telah berumur kurang lebih 2minggu atau yang telah menjadi
kepongpong dan mati suri, masukan kembali kepongpong tersebut kedalam
kotak berwarna hitam.
4. Karena BSF dewasa tidak makan maka tidak mengganggu lingkungan dan
tidak potensial menyebarkan penyakit, tidak seperti lalat hijau.
Penelitian mengungkapkan bahwa budidaya maggot BSF akan mengusir hama
lalat, tidak menimbulkan efek bau dengan fakta ini mungkin kita bisa mencoba
budidaya maggot bsf di peternakan ayam untuk mengolah limbah peternakan dan
mengurangi hama lalat yang sangat mengganggu lingkungan.
Menurut Dr. Ton Dietz kelompok ini termasuk dalam kategori eco fasicm (fasis
lingkungan) dimana kelompok ini menurutnya lebih memperjuangkan lingkungan
berdasarkan kesadaran atas pentingnya menjaga lingkungan itu sendiri. Menjaga
kelestarian lingkungan menurut kelompok ini merupakan salah satu isu strategis yang
diperhatikan oleh semua orang. Upaya ini dilakukan oleh masyarakat Gundih mulanya
untuk kebersihan kampung yang kemudian berkembang untuk keberlanjutan kampung
dengan ikut andil dalam melestarikan lingkungan hidup di ranah rumah tangga. Upaya-
upaya tersebut diantaranya dilakukan dengan mendaur ulang sampah, penghematan air
dan sosialisasi kepada masyarakat lain akan pentingnya menjaga keberlanjutan
lingkungan.
Gerakan ini juga termasuk dalam kategori public environmentalist7, yaitu para
warga khalayak ramai yang berusaha memperbaiki kondisi lingkungan sekitar, langsung
lewat tindakan dan sikap mereka masing-masing. Berbeda dengan gerakan lingkungan
WALHI, WALHI termasuk dalam kategori gerakan lingkungan yang bergerak melalui
organisasi-organisasi yang khusus didirikan untuk berusaha memperbaiki lingkungan

7
George Junus Aditjondro, Pola-Pola Gerakan Lingkungan: Refleksi Untuk Menyelamatkan Lingkungan
dari Ekspansi Modal (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 149.
hidup, yang kadang sampai melintasi batas negara atau disebut sebagai organized
environmentalist. 8
Dari hasil penelitian ini, maka diketahui bahwa pada dasarnya warga
menginginkan suatu sistim kebersihan yang lebih baik dan teratur yang dapatmembuat
Lokasi Perumahan menjadi lebih bersih dan aman.Tidak seperti saat ini, lokasi
perumahan menjadi terbuka seperti jalan umum, sangat rawan kejahatan, lokasi
perumahan menjadi kotor dimana-mana dan tidak terurus.Siapa saja bisa masuk ke
perumahan tanpa melapor,tidak diketahui asal usul dan keperluannya.Oleh karena itu,
pembuntukan bank sampah media maggot ini adalah suatu solusi untuk menciptakan
kondisi yang lebih Bersih dan sehat serta mampu menciptakan partisipasi, gotong
royong antar warga demi terciptanya kualitas hidup yang baik.

8
Anita Nur Laila, 2014, GERAKAN MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP (STUDI
TENTANG UPAYA MENCIPTAKAN KAMPUNG HIJAU DI KELURAHAN GUNDIH SURABAYA), Jurnal Politik
Muda, Vol. 3 No. 3, Agustus-Desember 2014, 283-302
KESIMPULAN

Untuk terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat tidak hanya satu elemen
saja yang bergerak, tapi antara pemerintah dan masyarakat harus bersinerga itu
menciptakan lingkungan yang diinginkan ini. Kesadaran masyarakat harus kembali
ditingkatkan dan juga pemerintah harus berperan aktif dalam penanganan permasalah
kebersihan lingkungan ini.
Pada dasarnya warga menginginkan suatu sistim kebersihan yang lebih baik dan
teratur yang dapatmembuat Lokasi Perumahan menjadi lebih bersih dan aman.Tidak
seperti saat ini, tempat-tempat umum seperti pasar dan terminal, lokasi perumahan
menjadi kotor dimana-mana dan tidak terurus..Oleh karena itu, pembuntukan bank
sampah media maggot ini adalah suatu solusi untuk menciptakan kondisi yang lebih
Bersih dan sehat serta mampu menciptakan partisipasi, gotong royong antar warga demi
terciptanya kualitas hidup yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Andi Arifudin Iskandar, Pentingnya Memelihara Kebersihan Dan Keamanan


Lingkungan Secarapartisipatif Demi Meningkatkan Gotong Royong Dan Kualitas
Hidup Warga, Jurnal Ilmiah Pena Vol.1 Nomor 1 Tahun 2018
Feni Heriyanti, 2013, Jurnal Ilmiah Kebersihan Dan Kesehatan Lingkungan
Hidup
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Ayu Puspita, 2013. Analisis Upaya Masyarakat Dalam Mewujudkan Kampung
Hijau. Dikutip Dari Http://Eprints.Undip.Ac.Id/41852/1/Astrini_Ayu_Puspita.Pdf
Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Ri Nomor 12 Tahun 2012 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse Dan Recycle Melalui Bank Sampah
Aditjondro,George Junus. 2003. Pola-Pola Gerakan Lingkungan: Refleksi
Untuk Menyelamatkan Lingkungan Dari Ekspansi Modal Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
Anita Nur Laila, 2014, Gerakan Masyarakat Dalam Pelestarian Lingkungan
Hidup (Studi Tentang Upaya Menciptakan Kampung Hijau Di Kelurahan Gundih
Surabaya), Jurnal Politik Muda, Vol. 3 No. 3, Agustus-Desember 2014, 283-302
Https://Www.Harapanrakyat.Com/2019/11/Musim-Hujan-Warga-Ciamis-
Diminta-Jaga-Lingkungan-Dari-Sampah/, Diakses 28 September 2019

Anda mungkin juga menyukai