OLEH:
WIWIN AFRILIANTI
NIM. 201330650
BAB I
PENDAHULUAN
adanya sampah, karena sampah merupakan hasil efek samping dari adanya
aktivitas manusia, hasil-hasil dari organisme ataupun hasil proses alamiah. Seiring
dari berupa sampah rumah tangga maupun sampah berupa limbah pabrik yang
akan memunculkan bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan gangguan berbagai
disertai penurunan kualitas estetika pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi
kota-kota dunia akan terus naik sebesar 70% mulai tahun ini hingga tahun 2025,
dari 1,3 miliar ton per tahun menjadi 2,2 miliar ton per tahun. Mayoritas kenaikan
yang diproduksi secara nasional mencapai 151.921 ton per hari. Hal itu berarti,
setiap hari. Data Bank Dunia juga menyebutkan, dari total sampah yang
dihasilkan secara nasional, hanya 80% yang berhasil dikumpulkan. Sisa terbuang
setiap hari, namun baru 42% di antaranya yang terangkut dan diolah dengan baik.
Jadi, sampah yang tidak diangkut setiap harinya sekitar 348.000 meter titik atau
menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan
bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan sekitar.
Salah satu bentuk perilaku membuang sampah. Pada masyarakat adalah dengan
tepi sungai terlihat sangat kotor akibat tumpukan sampah, lalat beterbangan,
banyak tikus dan nyamuk, bahkan menyebarkan aroma yang tidak sedap. (Putra &
Amaludin, 2019).
Sampah secara sederhana dapat diartikan sebagai segala barang padat yang
tidak terpakai lagi. Seringkali sampah menimbulkan masalah yang serius jika
3
dengan multi tahapan; mulai dari sampah dihasilkan pada tingkatan rumah tangga,
kesehatan masyarakat.
Akibat peningkatan volume sampah ini dapat berdampak buruk pada lingkungan,
risiko kesehatan, degradasi ekosistem, kontaminasi tanah dan air, dan juga
Pasar yang kotor dan kumuh akan menjadi sumber penyebaran penyakit
bagi pedagang dan pembeli. Lingkungan pasar yang kotor dan kumuh akan
berbelanja di pasar yang tidak bersih dan akan berdampak pada kerugian
pedagang. Sampah di lingkungan pasar yang tidak dikelola dengan baik menjadi
4
menjadi tidak enak dipandang, dan menimbulkan bau yang tidak sedap (Hamdani,
2019). Sampah pasar memiliki karakteristik khas, volumenya besar, kadar air
yang tinggi, serta mudah membusuk pengelolaan sampah perlu dilakukan secara
tepat agar tercipta keadaan lingkungan pasar yang bersih dan sehat (S. Lestari,
Keadaan seperti itu tidak dapat dibiarkan begitu saja karena menurut UU
secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat
secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat
mengubah perilaku masyarakat. Selain itu, hal lain yang penting untuk
lingkungan dari pemerintah daerah, atau pihak lain yang diberi tanggung jawab
untuk itu.
tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Kabupaten Kolaka.
lingkungan hidup terutama dalam pengelolaan sampah dan dapat dijadikan bahan
masukan untuk proses penelitian yang akan dating berhubungan dengan perilaku
1. Bagi Masyarakat
Mekongga Raya Kolaka agar dapat lebih peduli akan pengelolaan sampah
pengelolaan sampah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
komunitas yang sehat dan bahagia. Apabila mereka mampu menjaga lingkungan
dengan baik secara tanggung jawab, munculnya banyak penyakit, yang umumnya
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia,
9
untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera, dan
bahagia.
menjadi seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung dan daya
alam misalnya:
2. Keigatan pembangunan
Blum yang menyebutkan bahwa derajat kesehatan ditentukan oleh 40% faktor
lingkungan, 30% faktor perilaku, 20% faktor pelayanan kesehatan, dan 10%
Dengan kata lain, faktor lingkungan yang dalam hal ini seperti menjaga
kebersihan lingkungan dan sanitasi harus baik, menjadi faktor penentu tertinggi
Sikap sudah sejak lama menjadi salah satu konsep yang dianggap penting
dalam berbagai ilmu sosial pada umumnya. Untuk merumuskan pengertian yang
jelas mengenai konsep sikap, berbagai kajian mendalam telah dilakukan oleh
beberapa para ahli. Kajian mendalam mengenai sikap ini dilakukan untuk
dari sikap.
tersusun dari dua kata, yaitu kata perilaku dan pedagang. Perilaku adalah suatu
11
sifat yang ada dalam diri manusia. Perilaku manusia sederhananya di dorong oleh
motif tertentu.
menurut mereka perilaku adalah suatu bentuk 0evaluasi atau reaksi perasaan.
Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
artinya mengambil, memberikan sesuatu atau barter. Secara istilah (syariah) ulama
pandangnya masing-masing.
Menurut Gufron (2020), Pedagang adalah bagian dari bisnis yang berjalan
yaitu sector pertanian, sector industry dan sector jasa yang dibutuhkan dan
konsumen. Secara logis dengan adanya kegiatan ini akan dapat memberikan
bersangkutan.
reaksi tertentu dari individu. Reaksi tertentu ini dapat juga didorong oleh
hukuman atau imbalan terhadap individu tersebut. Selain dari hukuman atau
imbalan, sikap juga dapat diperoleh dari faktor komunikasi seseorang dalam
sikap bukanlah pembawaan yang melekat pada diri seseorang sejak lahir.
Melainkan, sikap merupakan hal yang dipelajari oleh individu sehingga individu
pengetahuan dan pengalaman, sikap juga memiliki faktor motivasi dan perasaan.
Dari faktor-faktor itulah akan tercipta respon seseorang dalam menghadapi suatu
dalam suatu hal, perannya ini bisa dikarenakan keinginan individu itu sendiri
untuk bergerak maupun karena dorongan atau perintah dari luar yang membuat
kebersihan lingkungan.
dengan memberikan sumbangan baik ide, tenaga, atau modal terhadap kegiatan
yang dilakukan.
ikut dalam suatu kegiatan. Kata partisipasi sebenarnya berasal dari bahasa latin
kata kerja “partisipare” yang berarti ikut serta. Dengan demikian, partisipasi
keterlibatan seseorang secara sadar terhadap pihak lain dalam suatu kegiatan.
ada dengan maksud membantu orang lain dalam kegiatan tersebut. Membantu
pencapaian tujuan.
tersebut, dapat diartikan bahwa partisipasi didasari oleh faktor kemauan seseorang
yang pada akhirnya akan mendorong orang tersebut untuk melakukan kontribusi
dalam mencapai tujuan dan individu tersebut juga ikut dalam pertanggungjawaban
merupakan cara seseorang untuk ikut terlibat dalam suatu kegiatan. Ikut terlibat
disini bisa dalam suatu perbuatan maupun pemberian ide atau gagasan dan modal.
15
ataupun materi yang didorong atau didasari oleh keinginan individu atau
berikut:
untuk berkontribusi pada awal melakukan partisipasi dan faktor emosional seperti
rasa senang sesudah berpartisipasi. Selain dari faktor itu dorongan dari kelompok
bersangkutan
kelompok ini salah satunya adalah pedagang. Salah satu tempat pedagang dapat
berikut;
Pasal 11 ayat 1
Pasal 12 ayat 1
18
Setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah
berwawasan lingkungan.
adalah sisa kegiatan sehari-hari menusia atau proses alam yang berbentuk padat.
lingkungan. Terlebih lagi sampah yang menumpuk dapat menyebabkan efek baik
secara langsung maupun secara tidak langsung. Dampak sampah secara langsung
sampah bisa menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu secara tidak langsung
itu juga dapat memancing berbagai serangga atau hewan penyebar penyakit yang
sebagai berikut;
a) Pengumpulan
b) Pemisahan
c) Pembakaran
d) Pembuangan
tidak mengganggu;
e) Pengomposan Sampah
tanggung jawab seluruh masyarakat. Peran serta masyarakat dalam hal ini
20
atau penelitian-penelitian yang sama persis dengan yang peneliti lakukan. Namun
terdapat beberapa penelitian terkait variabel yang ingin diteliti. ada dua sumber
pedagang pasar dalam hal ini pedang buah, sayuran, ikan dan daging
alasan bahwa sampa yang dibuang ke sungai akan terbawa oleh air
≤ 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna
Sulawesi Tengah.
Karena itu kebersihan lingkungan perlu untuk dijaga salah satunya oleh pedagang
pasar.
sampah berserakan maka diambil dan dibuang pada tempat yang tersedia,
membayar retribusi sampah tepat waktu, mengajak orang lain untuk menjaga
lingkungan pasar.
atas, maka partisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan pasar juga dapat
dipertanggung jawabkan. Namun jika sikap pedagang yang terlihat tidak seperti
24
yang dijelaskan di atas, maka partisipasi menjaga kebersihan pasar kurang dapat
dipertanggung jawabkan.
kebersihan lingkungan pasar antara lain: ketika para pedagang hendak membuang
dagangannya, dan saat melihat tempat dagangannya kurang bersih ada dorongan
tindakan membersihkan dari para pedagang juga merupakan bentuk lain dari
ini:
Sikap Pedangan Terhadap Partisipasi Menjaga
Kebersihan Lingkungan Kebersihan Lingkungan Pasar
BAB III
METODE PENELITIAN
jenis penelitian awal dari suatu penelitian yang sifatnya sangat luas. Dalam
dan setelah itu melaporkan fenomena dalam suatu hasil analisa dalam penelitian.
penelitian ini berada di “Pasar Raya Mekongga Kolaka” Kel. Lamokato, Kec.
Kolaka, Kab. Kolaka. Daerah sekitar pasar raya mekongga kolaka memiliki
perkonomian kota.
26
Alasan peneliti mengambil lokasi ini Karena obyek penelitian ini terdapat
banyak sampah berserakan yang dimana banyak pelaku yang membuang sampah
sembarangan.
3.4.1 Wawancara
pengumpulan data untuk penelitian. Wawancara adalah suatu pola khusus dari
sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk suatu tujuan tertentu dan di
fokuskan pada daerah konten yang spesifik dengan suatu proses eliminasi dari
dengan situasi dan kondisi yang ada namun tidak keluar dari pokok permasalahan.
Dalam wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa
metode wawancara ini untuk menguatkan kognisi dan asumsi subjek yang diteliti.
3.4.2 Observasi
dari dekat kegiatan yang dilakukan Riduwan (2004). Observasi atau pengamatan
sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu
28
ataupun proes terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi
mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna (nilai-nilai dibalik perilaku yang
tampak, yang terucapkan dan yang tertulis). Dalam observasi peneliti segera
fenomena yang sedang diteliti. Fenomena tersebut seperti : Gerak tubuh, perilaku,
yang komplek (dipengaruhi oleh banyak fakta) yang tidak cukup, apabila hanya
diukur dengan menggunakan skala saja. Hal ini terutama didasari oleh asumsi
makna dalam hidupnya. Sehingga penelitian ini memerlukan peran kualitatif guna
analisis kuantitatif. Prinsip pokok teknik analisis data kualitatif ialah mengolah
dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur,
Menurut Miles, Huberman & Saldana (2014), terdapat tiga teknik analisis
data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
3. Penarikan Kesimpulan
kualitatif. Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk
mengambil tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Dina, L., Hilal, N. & Subagiyo, A. 2020. ‘Analisis faktor yang berhubungan
Irwanto. 2017. Sampah Indonesia Rata-rata Naik Satu Juta Ton per Tahun,
terdapat di https://www.merdeka.com/peristiwa/sampah-indonesia-rata-rata-
Verma D, Singh AN, dan AKPS, 2016. Use of Garbage Enzyme. International
LAMPIRAN
34
Dokumentasi
35