Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR BARU

KOTA ATAMBUA OLEH DINAS LINGKUNGAN HIDUP


KABUPATEN BELU

JURNAL ILMIAH

OLEH

BONIFASIUS METAN
NPM : 22190294

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TIMOR
KEFAMENANU
2023
MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR BARU
KOTA ATAMBUA OLEH DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN BELU

Bonimetan1, Aploniapala2, Yohanesfritantus3

Universitas timor, kefamenanu, bonifasiusmetan2000@gmail.com


Universitas timor, kefamenanu, aploniamonteiro@gmail.com
Universitas timor, kefamenanu, yfritantus@gmail.com

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Manejeman pengelolaan sampah di


Pasar Baru Kota Atambua oleh Dinas Lingkungan Hidup. Tujuan penelitian adalah untuk
mendeskripsikan Manejeman Pengelolaan Sampah di Kota Atambua Oleh Dinas
Lingkungan Hidup. Penelitian ini mejadikan petugas pengangkut sampah, pedagang dan
pembeli sebagai informen. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif, hasil penelitian menunjukan bahwa Manajemen pengelolaan sampah di Pasar Baru
Kota Atambua oleh Dinas Lingkungan Hidup dilihat dari sub fokus penelitian yaitu fungsih
pengelolaan sampah adalah Perencanaan (Planning) dalam pengelolaan DLH sudah
dilakukan perencanaan sacara maksimal hanya saja belum optimal karena masih kurangnya
bank sampah pada areah pasar baru dan juga kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk
membuang sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Pengorganisasian (Organizing) Dinas Lingkungan Hidup membagi petugas sesuai dengan
bidangnya. Pelaksanaan (Actuating) sangat mendukung strategi DLH dalam pengelolaan
sampah di Pasar Baru Kabupaten Belu karena petugas kebersihan rutin melaksanakan tugas
selama jam kerja dan Pengendalian Manajemen Pengelolaan sampah di pasar baru
Atambua dalam pengelolaan sampah sangat mendukung strategi Dinas Lingkungan Hidup
seperti pengontrolan secara langsung kepada petugas kebersihan dan juga mengisi daftar
hadir setelah melakukan kebersihan.

Kata kunci: Manajemen, Pengelolaan, Sampah

1
ABSTRACT

The problem in this research is how waste management is managed in Pasar Baru Atambua
City by the Environmental Service. The aim of the research is to describe waste
management management in Atambua City by the Environmental Service. This research
uses waste collection officers and buyers as informants. Data collection techniques use
observation, interviews and documentation. The research method used in this research is
descriptive qualitative, the results of the research show that the management of waste
management in Pasar Baru Atambua City by the Environmental Service is seen from the
sub-focus of the research, namely the function of waste management, namely planning in the
management of DLH, planning has been carried out to the maximum extent possible. but it is
not yet optimal due the to the lack of waste banks in the new market areah and also the lack
of publik a lack of awareness among the public to dispose of rubbish in the rubbish bins
provided by the government. Organizing: The Environmental Service divides officers
according to their fields. Implementation (Actuating) really supports DLH's strategy in waste
management in Pasar Baru, Belu Regency because cleaning officers routinely carry out
tasks during working hours and Management Control of Waste Management in Pasar Baru
Atambua in waste management really supports the strategy of the Environmental Service,
such as direct control of cleaning officers. and also fill out the attendance list after cleaning.

Keywords: Management, Management, Waste

PENDAHULUAN yang sangat besar apabila


Sampah merupakan salah satu penanganannya tidak dilakukan secara
permasalahan kompleks yang dihadapi cermat dan serius yaitu mengakibatkan
oleh negara-negara berkembang maupun terjadinya perubahan keseimbangan
negara-negara maju di dunia, termasuk lingkungan yang merugikan atau tidak
Indonesia. Permasalahan sampah bukan diharapkan sehingga dapat mencemari
lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan baik terhadap tanah, air dan
lingkungan saja, akan tetapi sudah udara. Pengelolaan sampah secara efektif
menjadi masalah sosial yang berpotensi dan efisien harus dijalankan oleh semua
menimbulkan konflik (Damanhuri, 2010). pihak, baik masyarakat maupun
Sistem pengolahan sampah di Indonesia pemerintah. Semua pihak ini bertanggung
umumnya masih terbilang tradisional ini jawab terhadap penanganan sampah
seringkali akhirnya berubah menjadi sehingga tidak lagi menimbulkan sampah
praktek pembuangan sampah secara (Gunawan, 2007).
sembarangan tanpa mengikuti ketentuan Permasalahan sampah
teknis di lokasi yang sudah ditentukan. merupakan hal yang krusial. Bahkan
Sampah merupakan bahan sampah dapat dikatakan sebagai masalah
buangan padat dari aktivitas manusia di kultural karena dampaknya terkena pada
muka bumi karena itu jumlah sampah berbagai sisi kehidupan (Sudradjat, 2006).
sangat erat hubunganya dengan jumlah Sampah dan pengolahannya kini menjadi
manusia yang bertempat tinggal atau masalah yang kian mendesak dikota-kota
berusaha disuatu tempat dan erat pula Indonesia. Penanganan dan pengendalian
kaitannya dengan bentuk aktivitas permasalahan persampahan di kota
kehidupan manusia tersebut. menjadi semakin kompleks dan rumit
Salah satunya adalah beban dengan semakin bertambahnya jumlah
akibat dari sampah yang diproduksi oleh penduduk serta aktivitas penduduk kota.
masyarakat perkotaan secara kolektif. Masyarakat tidak mau berurusan terlalu
Untuk kota-kota besar, sampah akan dekat dengan sampah, padahal sudah
memberikan berbagai dampak negatif dipastikan bahwa setiap hari mereka akan

2
selalu menghasilkan sampah. Mereka cukup banyak dan relatif padat.
berharap kegiatan sehari-hari mereka Kehidupan manusia dengan semua
bisa terhindar dari sampah, seperti TPS aktivitasnya tidak terlepas dengan
maupun truk pengangkut sampah. namanya sampah. Karena sampah
Hal tersebut memang tidak bisa merupakan hasil efek samping dari
dihindari sebab sampah sendiri sampai adanya aktivitas manusia baik berupa
saat ini banyak memiliki dampak negatif. aktivitas rumahan maupun aktivitas
(Karadimas,2007). Pada hakekatnya industri.
masalah sampah bukan hanya Seiring dengan perkembangan
merupakan kewajiban pemerintah daerah waktu, jumlah penduduk disuatu tempat
saja akan tetapi juga menjadi tanggung tentunya akan semakin bertambah dan
jawab seluruh warga masyarakat. perkembangan teknologi pun semakin
Perilaku sebagian masyarakat masih canggih serta pertumbuhan industry juga
membuang sampah di saluran drainase, cukup pesat sehingga banyak
selokan, sungai atau badan-badan air menghasilkan sampah dalam berbagai
yang ada, jika terjadi pada waktu hujan macam. Menurut data sistem Nasional
dapat menyebabkan terjadinya (SIPSN) kementrian lingkungan hidup dan
penyumbatan dan terhalangnya aliran air kehutanan (KLKH) pada tahun 2022
dalam saluran-saluran tersebut sehingga indonesia menghasilkan sampah sekitar
terjadi luapan air yang membawa sampah 19,45 juta ton pertahun yang menduduki
ke jalan raya, Lingkungan perumahan peringkat kedua negara penghasil
serta berserakan dimana-mana. Ini sampah terbesar didunia.
merupakan ancaman terhadap Berdasarkan wawancara penulis
masyarakat itu sendiri, dapat menjadi dalam mengelolah pasar ada beberapa
sarang bagi berkembang biaknya lalat Instansi yang turut bekerja sama yang
dan tikus, juga dapat menyebabkan pertama dinas perindustrian dan
pencemaran terhadap tanah, udara dan pengelolaan (PERINDAK) yang kedua
air yang memungkinkan berkembangya Dinas Lingkugan Hidup. Dinas
penyakit menular. Perindustrian dan Pengelolaan
Di Indonesia pengelolaan sampah mempunyai tugas melaksakan pembinaan
saat ini didasarkan pada UU No 18 Tahun dan pengembangan produksi,
2008 tentang pengelolaan sampah dan pengembangan usaha industry,
PP No 81 Tahun 2012 tentang pengawasan dan pengendalian, serta
pengelolaan sampah dalam peraturan ini mngatur tempat pedagang yang berjualan
pengelolaan sampah ada dua fokus di areah pasar. Sedangkan Dinas
utama yakni pengurangan dan Lingkugan Hidup bertanggung jawab
penanganan sampah. Pengurangan mengenai pengelolaan sampah dari
sampah seperti yang dijelaskan di dalam tingkat pewadahan sampai pada
UU maupun PP yang telah disebutkan pemrosesan akhir sampah. Dalam
dilakukan mulai dari sumber sampah pengambilan retrebusi sendiri Dinas
sampai pada pengelolaan akhir. Pada PERINDAK melakukan penagihan setiap
dasarnya pengolahan sampah difokuskan hari, sedangkan Dinas Lingkugan Hidup
pada TPS (Tempat pengolahan melakukan penagihan retrebusi setiap
sementara) dan TPA (Tempat bulan.
Pengelolaan Akhir) yang sudah ditentukan Pengelolaan sampah merupakan
oleh pemerintah setempat, hal ini pengendalian bagaimana sampah
sebenarnya belum terlalu efektif dalam hal dihasilkan dari penyimpanan, pengumpul,
penanganan sampah. Persampahan pengangkutan, pengolahan dan
merupakan isu penting khususnya di pembuangan akhir sampah. Dalam hal
daerah perkotaan, dimana jumlah inilah maka aparat pemerintah yang
penduduk di daerah perkotaan yang menangani masalah sampah tahap demi

3
tahap berupaya mencari solusinya yang mempunyai tugas pokok merencanakan,
tahun demi tahun semakin berat dan melaksanakan, mengarahkan,
komplek seiring dengan kemajuan mengawasi, dan mengendalikan dibidang
teknologi, sesuai dengan prinsip-prinsip kebersihan dan tata kota sesuai dengan
kesehatan manusia, efisien, efektif, teknik kebijakan daerah. Pengelolaan sampah
pelestarian lingkungan dan keindahan. menjadi tanggung jawab bersama antara
Permasalahan yang terjadi di areah pasar pemerintah dan masyarakat. Untuk
baru kota Atambua saat ini adalah sampah permukiman, pembagian
rendahnya kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab pengelolaan sampah
bahaya sampah pada kesehatan manusia dibedakan menjadi dua, pengelolaan
dan pecemaran lingkungan. Dinas sampah dari sumber hingga ke TPS
Lingkungan Hidup saat ini belum menjadi tanggung jawab masyarakat, dan
melakukan pemilahan bak sampah antara pengelolaan sampah dari TPS hingga ke
sampah organik dan sampah anorganik, TPA menjadi tanggung jawab pemerintah
sehingga masyarakat membuang sampah daerah. Hal tersebut dijelaskan dalam
pada satu bak sampah saja, akibatnya (Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
sampah tersebut tercampur yang 33 tahun 2010). Kegiatan pengelolaan
menimbulkan aroma tidak sedap, adapun sampah yang menjadi tanggung jawab
masalah berikut adalah petugas Dinas masyarakat adalah (1) kegiatan
Lingkungan Hidup belum melakukan pewadahan dan pemilahan sampah
pembinaan dan sosilisais tentang disumber, (2) pengolahan sampah skala
pentingnya membuang sampah pada masyarakat di sumber, (3) pengumpulan
tempatnya. Pemerintah Kabupaten Belu sampah dari sumber ke TPS. Sedangkan
terkesan lambat menangani masalah kegiatan pengelolaan sampah
sampah yang kerap menggunung di permukiman yang menjadi tanggung
kawasan pasar baru Atamabua. Sampah jawab Pemerintah Daerah yang dalam
pasar baru di biarkan menggunung dan kasus studi ini Kota Atambua
memakan bahu jalan serta membusuk menyerahkan kepada PD Kebersihan
sebelum diangkut. Kota Atambua, adalah (1) penampungan
Berdasarkan Peraturan Daerah sampah berupa TPS, (2) Pengangkutan
Kabupaten Belu Nomor 2 Tahun 2018 sampah dari TPS keTPA, (3) pengolahan
Tentang Pengolahan Sampah), Dinas sampah skala kota, dan (4) pemrosesan
Lingkungan Hidup dan tata kota akhir sampah.
Gambar : 1
Alur Pengolahan Sampah

RT PASAR

TPS Pengolahan
ahkir

TPA

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu, 2022

4
Keterangan:
RT : Rukun Tetangga
TPS : Tempat Pembungan Sampah
TPA : Tempat Pembuangan Akhir

Tabel 1
Jenis-Jenis Sampah Di Pasar Baru Atambua Kabupaten Belu 2022
Jenis jenis sampah
Sampah organik Sampah anorganik
Sayur-sayuran Plastik
Buah-buahan Popok bayi
Sisa makanan Gardus
Air cucian ikan Kertas
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu, 2022
Berdasarkan tabel 1 jenis sampah cucian ikan, dan sisa makanan.sedangkan
yang sering ditemukan adalah sampah sampah yang mengandung senyawa
yang mengandung senyawa organik atau anorganik yang tidak dapat terurai terdiri
tersusun atas karbon, hydrogen, oksigen, dari sampah plastik, popok bayi, gardus
nitrogen, dan phospor. sampah organik dan sebagian kertas lainya.
terdiri dari`sayur-sayuran, buah-buahan,air
Tabel 2
Jenis Aset Dan Tenaga Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu
2022
No Jenis Aset Dan Tenaga Kerja Jumlah
1 Truk 4 unit
2 Ambrol 3 unit
3 Motor roda tiga 12 unit
4 Pengangkut sampah 180 orang
Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu,, 2022
Berdasarkan tabel 2 Dinas (pns) dan 180 orang pengangkut sampah
Lingkungan Hidup memiliki 4 truk, 3 yang terbagi di setiap titik di Atambua,
ambrol, motor roda tiga 12, dan 180 dan hanya ada 4 sampai 5 orang tenaga
orang tenaga pengangkut sampah dari penangkut sampah di Pasar Baru
180 orang dibagi ada 131 orang tenaga Atambua.
kontrak dan 49 orang pegawai negri sipil
Tabel 3
Volume Pengangkutan Sampah Di Pasar BaruKota Atambua Kabupaten Belu 2022
No Uraian Tahun 2022
Hari Bulan Tahun
1 Sampah (umum) 63 m3 1.890 m3 689.850 m3
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu, 2022
Dari tabel 3 diatas dapat sampah untuk memanfaatkan sampah
diketahui bahwa volume pengakutan dalam upaya mengurangi beban bak
sampah pada tahun 2022 di pasar baru sampah di Pasar Baru Atambua dan tidak
perhari adalah 63m3, perbulan 1.890 m3, ada upaya untuk mengurangi volume
sedangkan pertahun 689.850 m3. Tidak sampah atau merubah bentuk menjadi
adanya pengembangan pengelolaan lebih bermanfaat.

5
mendapatkan data yang mendalam, suatu
data yang mengandung makna. Makna
adalah data yang sebenarnya, data yang
pasti yang merupakan suatu nilai dibalik
METODE PENELITIAN data yang tampak. Oleh karena itu,
Jenis Penelitian dalam penelitian kualitatif tidak
Penelitian ini untuk menekankan pada generalisasi, tetapi
mengumpulkan data guna mencapai lebih menekankan pada makna.
tujuan yang diharapkan perlu dan suatu
metode penelitian yang sesuai dan tepat. Fokus Penelitian
Metodologi penelitian merupakan suatu Fokus penelitian bermanfaat bagi
usaha pembuktian terhadap suatu objek pembatasan mengenai objek penelitian
penelitian untuk memperoleh kebenaran yang diangkat manfaat lainnya adalah
dari permasalahan dengan menggunakan agar peneliti tidak terjebak pada
pendekatan ilmiah untuk hasil yang banyaknya data yang diperoleh di
objektif dan dapat dipertanggung lapangan. Penentuan fokus penelitian
jawabkan kebenarannya. Adapun metode lebih diarah pada tingkat kebaruaan
yang digunakan oleh peneliti mengenai informasi yang akan diperoleh dari situasi
Manejeman Pengelolaan Sampah di perekonomian dan sosial ini dimaksudkan
Pasar Baru oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk membatasi studi kualitatif sekaligus
adalah metode penelitian deskriptif membatasi penelitian guna memilih mana
kualitatif. Penelitian deskriptif data yang relevan dan dan mana yang
dimaksudkan untuk melakukan analisis tidak relevan.
dengan cermat tentang pengelolaan Perencanaan sebagai tahap awal
sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup dalam penyusunan strategi, visi misi dan
Kabupaten Belu kota Atambua. kebijakan oleh Dinas Lingkungan Hidup
Moleong (2005: 4) menerangkan dalam manajemen pengelolaan sampah
bahwa metode penelitian dengan di pasar baru. Dalam manajemen
menggunakan pendekatan kualitatif. pengelolaan lingkungan juga harus
Istilah penelitian kualitatif tersebut melewati tahap ini perencanaan berupa
dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor penentuan langkah awal yang
bahwa metode kualitatif sebagai prosedur memungkinkan organisasi mampu
penelitian yang menghasilkan data mencapai suatu tujuan dan juga
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau menyangkut tentang upaya yang
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dilakukan untuk mengantisispasi
dapat diamati. Pendekatan ini mengarah kecenderungan di masa-masa yang akan
kepada latar dan individu tersebut secara dating dan penentuan sebuah strategi
utuh. Jadi, tidak boleh mengisolasi atau taktik yang tepat untuk mewujudkan
individu atau organisasi kedalam variabel target tujuan suatu organisasi .Dalam
atau hipotesis, tetapi memandangnya penyusunan perencanaan hendaknya
sebagai bagian dari suatu keutuhan. tercakup apa (what) yang dilakukan,
Menurut Sugiyono (2009: 3) bagaimana (how) cara melaksanakannya,
penelitian kualitatif ini sering disebut kapan (when) pelaksanaanya, dan siapa
metode penelitian naturalistik karena (who) yang bertanggung jawab, dan
penelitiannya dilakukan pada kondisi yang berapa anggaran yang diperlukan.
alamiah (natural setting). Metode Dengan demikian, perencanaan itu
penelitian kualitatif ini adalah metode merupakan langkah awal sebelum
penelitian yang digunakan untuk meneliti melakukan fungsi-fungsi manajemen yang
pada kondisi objek yang alamiah, dimana lain. Jadi perencanaan dalam manajemen
peneliti adalah sebagai instrument kunci. lingkungan perlu dilakukan, yaitu sebagai
Metode kualitatif digunakan untuk patokan dalam melaksanakan kegiatan.

6
Pengorganisasian adalah proses Dalam penelitian ini, data yang
mengatur tugas, alat dan bahan dikumpulkan bersumber dari:
sertawewenang dan tanggung jawab yang 1. Informan
sedemikian rupa. Sehingga tercipta suatu Penentuan informan yang terpenting
organisasi yang dapat digerakkan sebagai dalam penelitian kualitatif adalah
satu kesatuan yang utuh dan bulat dalam bagaimana menentukan key infoman
rangka pencapaian tujuan yang telah (informasi kunci atau situa sisosial
ditentukan sebelumnya oleh Pegawai tertentu yang syarat informasi sesuai
Dinas Lingkungan Hidup dalam dengan focus penelitian). Penelitian
pengelolaan sampah dipasar baru. key informan menurut Morse dalam
Pelaksanaan Tugas dan Denzin (2009 : 290) bahwa disebut
tanggung jawab oleh Pegawai Dinas pemilihan partisipan Pertama, yaitu
Lingkungan Hidup dalam Manajeman pemilihan secara langsung memberi
pengelolaan Sampah di Pasar Baru. peluang bagi peneliti untuk
Sehingga pemimpin memiliki peran yang menemukan sampel dari sekian
sangat penting dalam menggerakkan informen yang langsung ditemui.
personil sehingga semua program kerja Sedangkan Bungin (2007:53),
institusi terlaksana untuk itu dibutuhkan menerangkan jika peneliti tidak dapat
strategi, terutama strategi kepemimpinan menentukan partisipan secara
dengan mengoptimalkan seluruh lansung, sebagai cara alternatif
sumberdaya yang dimiliki peneliti dapat melakukan pemilihan
Sebagai control dalam informan kedua.
mengawasi kinerja yang dijalankan, Dalam penelitian Pengelolaan
menetukan standar atau tolak ukur Sampah di Pasar Baru Atambua oleh
prestasi kerja oleh Pegawai Dinas Dinas Lingkungan Hidup ini, peneliti
Lingkungan Hidup untuk menjamin hasil mencari dan mengumpulkan informasi
yang diharapkan, dalam hal ini yang dibutuhkan melalui informan
pengelolaan sampah di Pasar Baru Kota yang telah ditentukan, namun peneliti
Atambua. Fungsi pengendalian tidak menutup kemungkinan jika
(controlling) adalah fungsi terakhir dari nantinya dalam proses pengerjaan
proses manajemen. Fungsi ini sangat hasil penelitian dalam penelitian ini,
penting dan sangat menentukan peneliti menemukan/mendapatkan
pelaksanaan proses manajemen, karena informan lain yang mampu
itu harus dilakukan dengan sebaik- memberikan informasi sesuai dengan
baiknya. Pengendalian ini berkaitan erat apa yang dibutuhkan peneliti. Yang
dengan fungsi perencanaan dan kedua menjadi informan utama dalam
fungsi ini merupakan hal yang saling penelitian Manajemen pengelolaan
mengisi, karena: sampah di Pasar Baru oleh Dinas
a. Pengendalian harus terlebih dahulu Lingkungan Hidup Kabupaten Belu
direncanakan. adalah kepala Bidang pengelolaan
b. Pengendalian baru dapat dilakukan sampah (1 orang), pengawas
jika ada rencana. lapangan (1 orang), petugas
c. Pelaksanaan rencana akan baik, jika kebersihan (2 orang), pedagang (5
pengendalian dilakukan dengan baik. orang), dan pembeli (5 orang).
d. Tujuan baru dapat diketahui tercapai 2. Dokumen
dengan baik atau tidak setelah a. UU No 18 Tahun 2008 tentang
pengendalian atau penilaian pengelolaan sampah dan PP No
dilakukan. 81 Tahun 2012 tentang
pengelolaan sampah dalam
Sumber Data peraturan ini pengelolaan
sampah ada dua focus utama

7
yakni pengurangan dan Penelitian tentang Manajemen
penanganan sampah. Pengelolaan Sampah Di Pasar Baru Kota
Pengurangan sampah seperti Atambua oleh Dinas Lingkungan Hidup
yang dijelaskan di dalam UU menggunakan metode kualitatif. Dalam
maupun PP yang telah penelitian kuantitaif ini yang menjadi
disebutkan dilakukan mulai dari instrumen atau alat penelitiannya adalah
sumber sampah sampai pada peneliti sendiri. Menurut Moleong (2006:
pengelolaan akhir. 168) kedudukan peneliti dalam penelitian
b. Peraturan Daerah Kabupaten kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus
Belu Nomor 2 Tahun 2018 merupakan perencana, pelaksana
Tentang Pengolahan Sampah), pengumpulan data, dan pada akhirnya ia
Dinas Lingkungan Hidup Dan menjadi pelapor hasil penelitiannya.
Tata Kota mempunyai tugas Jenis data yang dikumpulkan
pokok merencanakan, dalam penelitian kualitatif adalah data
melaksanakan, mengarahkan, sekunder dan primer. Menurut Lofland
mengawasi, dan mengendalikan dan Loflang dalam Moleong (2006:157)
dibidang kebersihan dan tata sumber data utama atau primer dalam
kota sesuai dengan kebijakan penelitian kualitatif adalah kata dan
daerah. tindakan selebihnya adalah data
Dokumen menurut tambahan atau sekunder seperti
bahasa Inggris berasal dari kata dokumen, gambar dan lain-lain,
document yang memiliki arti sedangkan alat bantu tambahan yang
sesuatu yang tertuli satau dapat digunakan dalam hal pengumpulan
tercetak dan segala benda yang data peneliti menggunakan alat perekam
mempunyai keterangan- (handphone), panduan wawancara, dan
keterangan yang dikumpulkan, buku catatan.
disusun, disediakan atau untuk Adapun dalam penelitian ini,
disebarkan. teknik pengumpulan data yang dilakukan
Dokumen merupakan peneliti adalah dengan memakai
surat penting atau berharga yang beberapa macam teknik, yakni sebagai
sifatnya tertulis atau tercetak dan beerikut:
berfungis untuk dapat dipakai a. Observasi (pengamatan)
sebagai bukti ataupun Observasi merupakan hal dasar
keterangan. dalam semua ilmu penegetahuan.
Menurut Amindan Melalui observasi, peneliti dapat
Siahaan, 2016, dokumen belajar tentang perilaku dan makna
merupakan sumber tertulis bagi dari objek yang akan diteliti tersebut.
informasi sejarah sebagai Menurut Alwasilah (2006:154), teknik
kebalikan dari pada observasi ini memungkinkan peneliti
kesaksianlisan, artetak. menarik kesimpulan ihwal maknadan
Sementara menurut sudut pandang responden, kejadian,
Kamus Umum Bahasa indonesia, peristiwa, dan proses yang diamati.
dokumen merupakan sesuatu Lewat observasi, penelitian melihat
yang tertulis atau tercetak yang sendiri pemahaman yang tidak (lacit
dapat dipergunakan sebagai understanding), bagaimana teori
bukti atau keterangan. Semua digunakan langsung, dan sudut
catatan tertulis atau tercetak pandang responden yang mungkin
yang dapat dipergunakan tidak tercungkil lewat wawancara dan
sebagai bukti atau keterangan. survei.
Observasi diartikan sebagai
Teknik Pengumpulan Data pengamatan terhadap fenomena-

8
fenomena sosial masyarakat yang sistematis dan lengka puntuk
terjadi khususnya pada pengelolaan pengumpulan datanya.
sampah di Pasar Baru Kelurahan c. Dokumentasi
Berdao Kecamatan Kota Kabupaten Dalam literature paradigm kualitatif
Belu kota Atambua. Pengamatan terdapat teknik pengumpulan data
yang dilakukan adalah pengamatan dengan menggunakan dokumentasi.
langsung dengan tujuan agar lebih Menurut Guba dan Linclon (1981)
memudahkan peneliti dalam dalam Alwasilah (2006:155)
memahami objek yang diteliti. mengartikan dokumen sebagai alat
tertulis atau berfilmkan selain record
yang tidak disiapkan khusus atau
b. Wawancara permintaan peneliti. Yang termasuk
Berbeda dengan survey yang lebih dokumen diantaranya surat, memoar,
meminta waktu dan kesungguhan dari otobiografy, jurnal, buku editoria,
subjek, wawancara meminta waktu publikasi pemerintah, foto/gambar dan
dan kesungguhan dari sang peneliti. sebagainya.
Wawancara digunakan untuk
mengumpulkan informasiyang tidak Teknik Analisa Data
mungkin dari observasi. Alwasilah Analisa data dalam penelitian
(2006: 154) menjelaskan bahwa kualitatif, dilakukan pada saat
melalui waawancara, peneliti dapat pengumpukan data berlangsung dan
mendapatkan informasi yang setelah selesai dilapangan. Teknik analisa
mendalam karena peneliti dapat data yang digunakan dalam penelitian ini
menjelaskan atau memparafrasekan adalah dengan menggunakan analisa
pertanyaan yang tidak dimengerti data kualitatif mengikuti konsep yang
responden, peneliti dapat diberikan oleh Miles dan Huberman
mengajukan pertanyaan susulan, (2009: 16-20). Menurut kedua tokoh
responden cenderung menjawab tersebut, bahwa aktifitas dalam analisa
apabila diberi pertanyaan, juga data kualitatif dilakukan secara interaktif
responden dapat menceritakan dan berlangsung secara terus menerus
sesuatu yang terjadi dimasa silam pada setiap tahapan peneltian sehingga
dan mendatang. sampai tuntas dan datanya jenuh.
Dalam penelitian kualitatif, Adapun aktifitas dalam analisis data
waawancara dilakukan secara meliputi tiga tahapan penting, yaitu:
mendalam. Untuk penelitian ini, reduksi data, penyajian data, dan
peneliti menggunakan teknik penarikan kesimpulan/verifikasi.
pengumpulan data dengan melakukan Dilihat pada prosesnya,
wawancara terstruktur dan penelitian melakukan kegiatan berulang-
wawancara tidak terstruktur guna ulang secaraterus-menerus. Ketiga
memperkaya data yang dibutuhkan kegiatan tersebut dapat diuraikan
peneliti. Wawancara terstruktur sebagaiberikut:
adalah wawancara yang dilakukan 1. Reduksi Data (Data Reduction)
dengan menggunakan instrumen Reduksi data diartikan sebagai proses
penelitian berupa pertanyaan- pemilihan, pemusatan, perhatian pada
pertanyaan tertulis yang alternatif penyederhanaan, pengabstrakan dan
jawabannya pun telah peneliti siapkan transformasi data “kasar” yang
sebelumnya. Sedangkan wawancara muncul dari catatan-catatan tertulis
tidak terstruktur adalah wawancara dilapangan. Sebagai mana kita
yang dilakukan secara bebas dimana ketahui, reduksi data berlansung
peneliti tidakmenggunakan pedoman terus-menerus selama proyek yang
wawancara yang telah disusun secara berorientasi kualitatif berlangsung.

9
Data yang beroleh dari lapangan memudahkan peneliti untuk
jumlahnya cukup banyak, kompleks memahami apa yang terjadi,
dan rumit. Untuk itu perlu dicatat merencanakan kerja selanjutnya
secara rinci dan telitiKemudian segera berdasarkan apa yang telah dipahami
dilakukan analisis data melalui tersebut.
reduksi data. Reduksi data berarti 3. Verifikasi Data (Penarikan
merangkum, memilih hal-hal pokok, Kesimpulan)
memfokuskan pada hal-hal yang Langkah keetiga dalam analisis data
penting, dicari tema dan polanya. kualitatif adalah penarikan kesimpulan
Dengan demikian data yang telah atau verifikasi, yaitu menyimpulkan
direduksiakan memberikan gambaran dari temuan-temuan penelitian untuk
yang lebih jelas, dan mempermudah dijadikan suatu kesimpulan penelitian.
peneliti untuk melakukan Kesimpulan awal yang dikemukakan
pengumpulan data selanjudnya, dan masih bersifat sementara, dan akan
mencarinya kembali bila diperlukan. berubah bila tidak ditemukan bukti-
Reduksi data ini membantu untuk bukti yang kuat yang mendukung
memberikan kode- kode pada aspek pada tahap pengumpulan data
tertentu. berikutnya.
2. Penyajian Data (Data Display) Tetapi apabila kesimpulan yang
Langkah penting selanjudnya dalam dikemukan pada awal tahap,
kegiatan analisis data kualitataif didukung oleh bukti-bukti yang valid
adalah penyajian data dalam dan konsisten saat peneliti kembali ke
Huberman (2009: 17) secara lapangan mengumpulkan data, maka
sederhana penyajian data dapat kesimpulan yang dikemukakan
diartikan sebagai sekumpulan merupakan kesimpulan yang kredibel.
informasi tersusun yang member Oleh karena itu, kesimpulan harus
kemungkinan adanya penarikan diverifikasi selama penelitian
kesimpulan dan pengambilan berlangsung.
tindakan. Dalam sebuah penelitian
kualitatif penyajian data dapat HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dilakukan dengan bentuk uraian Gambaran Umum Objek Penelitian
singkat¸ bagan, hubungan antar 1. Gambaran umum lokasi penelitian
kategori, flowchart dan sejenisnya. Dasar pembentukan Dinas
Namun penyajian data yang Lingkungan Hidup Kabupaten Belu adalah
sering dilakukan pada data kualitatif Peraturan Daerah Nomor 55 Tahun 2022
pada masa yang lalu adalah bentuk tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi,
teks naratif tetapi ada beberapa Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
bentuk penyajian data yang Lingkungan Hidup Kabupaten Belu bahwa
menggunakan grafik, matriks, jaringan untuk mewujudkan tata kelola
dan bagan. Begitu pula dengan pemerintahan yang efektif dan efisien
penelitianini, peneliti menyajikan data guna meningkatkan kinerja pemerintahan
dalam bentukteks naratif. Hal ini dan pelayanan publik pada Dinas
seperti yang dilakukan oleh Miles dan Lingkungan Hidup Kabupaten Belu, perlu
Huberman “yang paling sering dilakukan penyerderhanaan struktur
digunakan untuk penyajian data perangkat Daerah melalui peyetaraan
kualitatif pada masa lalu adalah jabatan Adiministrasi ke dalam jabatan
bentuk teksnaratif” (themost frequent fungsional. Dinas lingkungan hidup (DLH)
formdisplaydata forqualitative kabupaten Belu mempunyai tugas pokok
research datain the pasthas dan fungsi sebagai berikut “Membantu
beennarativetext). Dengan Bupati dalam melaksanakan urusan
mendisplay data, maka akan pemerintahan bidang Lingkugan Hidup

10
yang menjadi kewenangan daerah dan pengelolaan lingkungan hidup lebih baik
tugas pembantuan yang diberikan kepala bertujuan untuk:
daerah”. Dalam melaksanakan tugas 1. Meningkatkan kualitas SDA dan
pokok tersebut, DLH Kabupaten Belu lingkungan hidup;
mempunyai 5 (lima) fungsi, yaitu: 2. Meningkatkan pengendalian dan
1) Perumusan kebijakan urusan pelestarian kerusakan SDA serta
pemerintah di bidang lingkungan pencemaran lingkungan hidup;
hidup; 3. Mengoptimalkan pemulihan dan
2) Pelaksanaan kebijakan urusan pelestarian kualitas fungsi lingkungan
pemerintah di bidang lingkungan hidup;
hidup 4. Meningkatkan akses masyarakat dan
3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan stakeholder dalam perlindungan
urusan pemerintah di bidang pengelolaan lingkungan.
lingkugan hidup 2. Sumber Daya Aparatur
4) Pelaksanaan administrasi dinas; dan Secara optimal sangat
5) Pelaksaan fungsi lain yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
oleh Bupati terkait dengan fungsinya. diantaranya ketersedian sumber daya
Pembentukan Dinas Lingkungan manusia yang handal, sarana dan
Hidup Kabupaten Belu bermaksud untuk prasarana, anggaran yang proposional
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan memadai, Sistemm Operasioanal,
melalui peningkatan perlindungan dan Standar Pelayanan Minimal.
Tabel 4
Keadaan Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu
Berdasarkan Golongan/ Ruang Tahun 2023
Jumlah
N
Presentase
o Gol/Ruang Jumlah
%
1. IV 5 7,46

2. III 17 25,37

3. II 23 6,7

4. I 22 13,3

TOTAL 67 100
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu, 2023
Berdasarkan tabel 4 keadaan
pegawai DLH dari golongan IV sampai
golongan I dengan total 67 pegawai
karena pada susunan bagan struktur
organisasi dan tata kerja Dinas Lingkugan
Hidup kebutuhan keadaan pegawainya
seperti tabel 4.1. Mulai dari golongan IV
dengan jumlah 5 orang yang dipimpin oleh
Kepala Dinas dan 4 orang lainya sebagai
kabid. Golongan III dengan jumlah 17
orang sebagai penata, golongan II dengan
jumlah 23 orang sebagai pelaksana dan
golongan I PPT dengan jumlah 22 orang
sebagai operator pembantu di dalam

11
kantor. Dari uraian di atas bahwa jumlah dalam menjalankan tugas dan fungsinya
pegawai pegawai di Dinas Lingkugan masing-masing.
Hidup cukup banyak dan sudah efektif
Tabel 5
Keadaan Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu
Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2023
Jenis Kelamin
NO Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 58 9 67
Total 67
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu, 2023

Dari tabel 5 keadaan


pegawai Dinas Lingkugan Hidup
berdasarkan jenis kelamin
diperoleh hasil 58 orang laki-laki
dan 9 orang perempuan dengan
total sebanyak 67 orang, yang
berada dalam tabel 4.2
golongan/ruang sudah efektif
dalam menajalankan tugas, dan
fungsinya masing-masing dengan
penuh tanggung jawab.

Tabel 6
Keadan Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Tahun 2023
Jumlah
Tingkat
No Jenis Kelamin
Pendidikan Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. SD 12 - 12
2. SLTP 8 - 8
3. SLTA 30 - 30
6. DIPLOMA III 1 - 1
8. STRATA I 7 8 15
9. STRATA II - 1 1
Total 58 9 67
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu, 2023

Dari tabel 6 di atas data


yang diperoleh mengenai jumlah
pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan adalah SD 12 orang
dengan jenis kelamin laki-laki,
SLTP 8 orang dengan jenis
kelamin laki-laki, SLTA 30 orang
dengan jenis kelamin laki-laki,
DIII 1 orang dengan jenis
kelamin laki-laki, Strata 1 7
orang dengan jenis kelamin laki-

12
laki dan 8 orang perempuan dan memiliki tingkat pendidikan yang
Strata 2 1 orang dengan jenis berbeda-beda dan sesuai di
kelamin perempuan dengan tetapkan masing-masing tugas
total 67 orang. Berdasarkan dan fungsinya sesuai dengan
hasil table 4.3 dapat diketahui tingkat pendidikan masing-
bahwa jumlah pegawai DLH masing orang.
Tabel 7
Keadaan Tenaga Kerja Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Atambua
Kabupaten Belu Tahun 2023
Jenis Kelamin Jumlah
No
Laki-Laki Perempuan
1 121 14 135
Total 135
Sumber : Dinas Lingkugan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu, 2023

Berdasarkan tabel 7 sampah. Namun pada kelompok


keadaan tenaga kerja bidang pengangkut sampah masih
kebersihan DLH diketahui kurang, hal tersebut
bahwa, tenaga kerja di bidang dikarenakan tenaga pengangkut
kebersihan DLH 121 orang dibagi menjadi 5 orang per truk.
ddengan jenis kelamin laki-laki Tenaga yang ada masih kurang
sedangkan perempuan 14 efektif dalam mengangkut
orang. Petugas kebersihan yang sampah, mengingat lokasi pasar
dibagi lagi dalam kelompok, baru yang begitu luas tidak
mulai dari menyapu, dapat dijangkau oelh setiap
menggunting bunga/menata petugas pengangkut sampah
bunga dan mengangkut sampai ke setiap sudut pasar.

Tabel 8
Keadaan Aset Kebersihan Dinas Lingkugan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu
Tahun 2023
NO Jenis Aset Jumlah
1 Bak Sampah Permanen 1 Kotak 1 unit
2 Tong Sampah Kotak Kecil 4 unit
3 Truk 6 unit
4 Container sampah 12 unit
5 Amrol 3 unit
6 Mesin potong 6 unit
7 Sekop 36 unit
8 Rompi 136 unit
9 Senter 10 Buah

13
10 Masker 135 Buah
11 Topi 135 Buah
12 Gunting Bunga 23 Buah
13 Penggaruk Sampah 24 Buah
14 Sapu Lidi 135 Buah
15 Sarung Tangan 135 Buah
16 Baju Kerja 135 Buah
17 Sepatu Lumpur 135 Buah
18 Tanda Larangan 40 Buah
19 Mantel Hujan 135 Buah
Sumber : Dinas Lingkugan Hidup Kota Atambua Kabupaten Belu, 2023

Berdasarkan tabel 8 diketahui berkaita;n dengan perencanaan


bahwa ada banyak sekali aset yang (Planning) adalah Dinas Lingkungan
dimiliki dan digunakan untuk mendukung Hidup sudah melakukan perencanaan
jalanya tugas di bagian bidang sacara maksimal hanya kurang kesadaran
kebersihan, hamya saja ada beberapa dari masyarakat untuk membuang
aset yang masih kurang. Contohnya, sampah pada tempat sampah yang sudah
mobil pengangkut sampah hanya 6 unit 3 disediakan oleh pemerintah. Dan Dinas
ambrol dan hanya 25 pengangkut sampah Lingkugan Hidup perlu juga menambah
termasuk sopir. .Lalu pengadan TPS yang tempat sampah yang ada pada areah
dirasa masih Kurang untuk lokasi Pasar Pasar Baru. Erly Suandy (2017)
Baru, karena TPS yang tersedia di pasar mengatakan bahwa Perencanaan adalah
Baru hanya di bagian depan pasar tentu suatu proses penentuan tujuan organisasi
hal ini kurang efektif bagi pengguna pasar dan kemudian menyajikan dengan jelas
yang berada bagian dalam strategi-strategi, taktik-taktik, dan operasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan
PEMBAHASAN organisasi secara menyeluruh.
1. Perencanaan (Planning) Sedangkan, Steiner mengatakan bahwa
Perencanaan atau yang sudah perencanaan adalah suatu proses
akrab dengan istilah planning adalah satu memulai dengan sasaran, batasan
dari fungsi manajemen yang sangat strategi, kebijakan, dan rencana terperinci
penting. Bahkan kegiatan perencanaan ini untuk mencapainya, mencapai organisasi
selalu melekat pada kegiatan kita sehari- untuk menerapkan keputusan, dan umpan
hari sebagai makhluk hidup, baik disadari balik terhadap pengenalan siklus
maupun tidak. Sebuah rencana akan perencanaan baru.
sangat mempengaruhi sukses dan Perencanaan itu sendiri adalah
tidaknya suatu pekerjaan. Karena itu proses penentuan strategi atau arahan
pekerjaan yang baik adalah yang sekaligus pengambilan keputusan dalam
direncanakan dan sebaiknya kita alokasi sumber daya. Pendekatan
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang strategis memfokuskan secara efisien
telah direncanakan. pada tujuan yang spesifik, dengan meniru
Proses yang mendefenisikan cara perusahaan swasta yang diterapkan
tujuan dari organisasi, membuat strategi pada gaya perencanaan publik, tanpa
yang digunakan untuk mencapai tujuan menswastakan kepemilikan publik.
organisai, serta mengembangkan rencana Perencanaan strategi tidak
aktivitas kerja organisasi. Hasil penelitian mengenal standar baku, dan prosesnya

14
mempunyai variasi yang tidak terbatas. menjaga kebersihan di area pasar
Tiap penerapan perlu merancang baru Atambua.
variasinya sendiri sesuai kebutuhan, 4. Isu-isu strategi dalam manajemen
situasi dan kondisi setempat maka banyak pengelolaan sampah di Dinas
sekali versi perencanaan strategi. Lingkungan Hidup Kabupaten Belu
Perencanaan berfungsi untuk mencapai dilihat dari fungsi perencanaan yaitu
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan kurangnya bak sampah di sepanjang
organisasi. Dengan begitu maka dapat area pasar yang mengakibatkan
dilakukan upaya mengidentifikasi berbagai masyarakat membuang sampah
hambatan, melakukan koreksi terhadap sembarangan sehingga merusak citra
penyimpanan sesegera mungkin, kebersihan pasar.
sehingga organisasi dapat dikendalikan 5. Tujuan dalam manajemen
dengan baik. pengelolaan sampah di Dinas
Berdasarkan hasil penelitian Lingkungan Hidup Kabupaten Belu
tentang manajemen pengelolaan sampah dilihat dari fungsi perencanaan yaitu
di pasar baru Atambua yang dilihat dari merubah sampah menjadi bentuk
fungsih manajemen yaitu sebagai berikut: lebih stabil dan tidak mencemari
1. Fungsi perencanaan yang dimuat lingkungan serta mengurangi jumlah
dalam renstra Dinas Lingkungan sampah yang harus ditimbun di TPS
Hidup Kabupaten Belu sudah memiliki dan TPA. Dan sasarannya adalah
visi- misi yang jelas. Visi dari Dinas meningkatkan kualitas lingkungan
Lingkungan Hidup adalah hidup yang dapat dicapai dengan
“Masyarakat Belu yang sehat, peningkatan kapasitas pengelolaan
berkarakter, dan kompetetif. Dan lingkungan.
misinya adalah meningkatkan Berdasarkan hasil penelitian
pembangunan dalam bidang diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kesehatan dan pendidikan, perencanaan (planing) Dinas Lingkungan
meningkatkan ekonomi masyarakat Hidup sudah melakukan secera maksimal
berbasis pertanian, pariwisata dan namum belum terlalu optimal hal ini dilihat
ekonomi kecil, meningkatkan dari fasilitas yang kurang memadai
pembangunan infrastruktur wilayah contohnya kurangnya bak sampah pada
dan kawasan perbatasan yang areh pasar baru dan masyarakat masih
berbasis tata ruang dan lingkungan membuang sampah di emperan jalan
hidup, meningkatkan peran yang merusak citra kebersihan kota.
masyarakat dalam pembangunan 3. Pengorganisasian (Organizing)
daerah berdasarkan budaya lokal. Pengorganisasian merupakan
2. Pengkajian lingkungan eksternal fungsi kedua dalam manajemen dan
dalam pengelolaan sampah di Dinas peroganisasian didefenisikan sebagai
Lingkungan Hidup Kabupaten Belu proses kegiatan penyusunan struktur
dilihat dari fungsi perencanaan yaitu organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan,
sarana dan prasarana yang ada di sumber-sumber dan lingkungannya.
Dinas Lingkungan Hidup kurang Fungsi ini merupakan suatu
memadai contohnya seperti bak proses penetapan struktur peran yang
sampah. dibutuhkan untuk memasukan orang-
3. Pengkajian lingkungan internal orang ke dalam sebuah organisasi.
tentang manajemen pengelolaan Sehingga dengan demikian, secara lebih
sampah di Dinas Lingkungan Hidup teknis fungsi organizing merupakan suatu
Kabupaten Belu dilihat dari fungsi proses dimana fungsi-fungsi operasional
perencanaan yaitu kurangnya manusai dan fasilitas terkordinasikan
kesadaran masyarakat dalam untuk mencapai sasaran/tujuan yang telah
ditetapkan.

15
Definisi organisasi dan bidangnya dan dalam pembagian
pengorganisasian secara konseptual ada tugas tersebut jumlah personil
dua batasan yang perlu dikemukakan, sebanyak 135 orang. Didukung
yakni istilah “organization” sebagai kata dengan pengangkutan sampah secara
benda dan “organizing” rutin pada pagi hari dan sore hari.
(pengorganisasian) sebagai kata kerja, 2. Delegation Of Authority dalam
menunjukan pada rangkaian aktifitas yang manajemen pengelolaan sampah
harus dilakukan secara sistematis. Istilah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
organisasi memiliki dua arti umum yakni: Belu dilihat dari fungsi
pertama, mengacu pada suatu lembaga pengorganisasian adalah pembagian
(institusi) atau kelompok fungsional, kerja sudah sesuai dengan sruktur
sebagai contoh kita mengacu pada organisasi Kabupaten Belu yaitu
perusahaan, badan pemerintah, rumah seperi:
sakit, dan suatu perkumpulan olahraga. 1) Kepala Dinas
Arti yang kedua, mengacu pada proses 2) Sekretariat
pengorganisasian sebagai salah satu dari a. Sub bagian umum dan
fungsi manajemen. perencanaan
Hasil penelitian ditemukan bahwa b. Sub bagian keuangan dan
pengorganisasian cukup jelas pembagian aset
tugas-tugas mulai dari yang potong c. Sub bagian umum
rumput, sapu, siram dan pengangkut kepegawaian
sampah hanya jarak antara kotak sampah 3) Bidang kebersihan
yang masih terlalu jauh seningga a. Seksi pemeliharaan
masyarakat tidak menjangkaunya. Stoner b. Air limbah
(1996) mengatakan bahwa 4) Bidang pertamanan/lingkungan
pengorganisasian adalah suatu cara hidup
pengaturan pekerjaan dan pengalokasian a. Seksi tamanan dan
pekerjaan diantara para anggota penghijauan
organisasi sehingga tujuan organisasi b. Seksi taman dan dekorasi
dapat dicapai secara efisien. Sedangkan, 5) Bidang persampahan
T. Hani Handoko mengatakan a. seksi pengohlahan sampah
pengorganisasian adalah proses b. seksi pembuangan dan
penyusunan struktur organisasi yang pemusnahan sampah
sesuai dengan tujuan organisasi, sumber 6) Bidang peralatan dan angkutan
daya yang dimiliki, dan lingkungan yang a. Seksi peralatan
melingkupinya. b. Seksi angkutan
Fungsi pengorganisasian kegiatan 3. Departementasi dalam manajemen
dalam menetukan macam-macam pengelolaan sampah Dinas
kegiatan beserta jumlah kegiatan yang Lingkungan Hidup Kabupaten Belu
dibutuhkan untuk mencapai tujuan dilihat dari fungsi pengorganisasian
perusahaan maupun pengelompokan yaitu petugas melakukan kegiatan-
kegiatan-kegiatan beserta orang-orangnya kegiatan seperti: petugas penggaruk
yang sesuai dengan kegiatannya disertai sampah, pengangkutan sampah, sopir
adanya pendelegasian perlu diketahui dump truk sampah, pembersihan,
dalam pengorganisasian, yaitu: penata tanaman, dan penyiraman
1. Staffing dalam manajemen tanaman.
pengelolaan sampah di Dinas 4. Personalia dalam manajemen
Lingkungan Hidup Kabupaten Belu pengelolaan sampah Dinas
dilihat dari fungsi pengorganisasian Lingkungan Hidup Kabupaten Belu
yaitu Dinas Lingkungan Hidup dilihat dari fungsi pengorganisasian
membagi petugas sesuai dengan yaitu: dalam melaksanakan kegiatan

16
pembersihan petugas diwajibkan kebutuhan, alat-alat yang diperlukan,
mengisi daftar hadir, jika tidak mengisi siapa yang melaksanakan, dimana tempat
daftar hadir petugas tersebut akan pelaksanaannya mulai dan bagaimana
diberikan sanksi berupa peneguran cara yang harus dilaksanakan.
lisan maupun secara tertulis Sedangkan menurut Abdullah
Berdasarkan bahasan teori dan pelaksanaan adalah suatu proses
hasil penelitian disimpulkan bahwa rangkaian kegiatan tidak lanjut setelah
pengorganisasian cukup jelas, petugas program atau kebijaksanaan ditetapkan
kebersihan bekerja mulai dari jam 06:00 yang terdiri atas pengambilan keputusan,
dan dilanjutkan dari jam 03:00 sampai langkah yang strategis maupun
selesai. pembagian tugas sesuai dengan operasional atau kebijaksanaan menjadi
bidangnya mulai dari potong rumput, kenyataan guna mencapai sasaran dari
sapu, siram dan pengangkut sampah. program yang ditetapkan semula.
4. Pelaksanaan (Actuating) Berdasarkan hasil penelitian dan
Hasil penelitian berkaitan dengan teori di atas maka dapat disimpulkan
pelaksanaan (Actuating) adalah bahwa pelaksanaan (Actuating) sangat
pelaksanaan tugas kebersihan pada mendukung strategi DLH dalam
lokasi yang sudah dibagikan kepada pengelolaan sampah di Pasar Baru
seluruh personil kebersihan yang ada di Kabupaten Belu karena petugas
DLH sudah terlaksana dan rutin pada kebersihan rutin melaksanakan tugas
setiap hari selama jam kerja sehingga pada setiap hari dan selama jam kerja
sampah dapat berkurang, hanya saja sehingga sampah dapat berkurang, hanya
petugas kurang memperhatikan areah saja petugas kurang memperhatikan
pasar bagian dalam sehingga masih ada pasar bagian dalam sehingga sampah
sampah yang belum terangkut menuju belum terangkut menuju TPA . Selain itu
TPA. juga masyarakat membuang tidak ke
Fungsi actuating (menggerakkan) dalam TPS namum di bagian luar TPS
menurut Sukwiaty, dkk. Dipandang akibatnya sampah tersiram sembarang
sebagai penerapan atau implementasi disekitar kotak sampah dan menimbulkan
dari rencana yang telah ditentukan. aroma tidak sedap.
Dengan kata lain, actuating merupakan 5. Pengendalian / Pengawasan
langkah-langkah pelaksanaan rencana (Controlling)
dalam kondisi nyata yang melibatkan Pengawasan adalah proses
segenap sumber daya manusia yang dalam menetapkan ukuran kinerja dan
dimiliki untuk mencapai tujuan yang telah pengambilan tindakan yang dapat
ditentukan sebelumnya. Istilah melibatkan mendukung pencapaian hasil yang
berarti mengupayakan dan menggerakkan diharapkan sesuai dengan kinerja yang
sumber daya manusia yang dimiliki agar telah ditetapkan tersebut.
mau bekerja dengan sendirinya atau Hasil penelitian terkait dengan
penuh kesadaran secara bersama-sama pengontrolan dari DLH terhadap petugas
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki kebersihan sudah maksimal dengan turun
secara efektif. Sehingga dalam hal ini langsung ke lokasi dan melakukan
dibutuhkan adanya kekuatan yang dapat dengan pengecekan daftar hadir serta
mengupayakan dan menggerakkan yang memberikan sanksi tegas terhadap
disebut kepemimpinan (leadership). petugas yang tidak melakukan pekerjaan
Westa mengatakan bahwa dengan baik.. Selain itu juga tidak ada
pelaksanaan adalah aktifitas atau usaha- papan peringatan untuk masyarakat
usaha yang dilaksanakan untuk menjaga kebersihan melalui papan
melaksanakan semua rencana dan pengumuman atau papan informasi di
kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan setiap gang.
ditetapkan dengan dilengkapi segala

17
Menurut Arifin dan Hadi W. kesadaran dari masyarakat untuk
Controlling (Pengawasan) juga disebut membuang sampah pada tempat
juga sebagai pengendalian, merupakan sampah yang sudah disediakan oleh
fungsi manajeman yang berkenan pemerintah dan di lapangan juga
dengan prosedur pengukuran kerja terjadi penumpukan sampah di pinggir
terhadap tujuan yang telah ditentukan. jalan karena kekurangan bak sampah
Dengan kata lain, fungsi ini bertujuan pada areah pasar baru dan
untuk memastikan penemuan dan masyarakat masih membuang
penerapan aktivitas(termasuk cara dan sampah pada bahu jalan tanpa
peralatan yang digunakan) di lapangan melihat TPS yang sudah disediakan.
sesuai dengan yang direncanakan. 2. Pengorganisasian (Organizing) Dinas
George R. Tery mengatakan Lingkungan Hidup membagi petugas
bahwa mengartikan pengawasan sebagai sesuai dengan bidangnya dan dalam
mendeterminasikan apa yang telah pembagian tugas jumlah personilnya
dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi 135 orang. Pengangkutan sampah
prestasi kerja dan apabila perlu, diakukan secara rutin pada pagi hari
menerapkan tindakan-tindakan korektif dan dilanjutkan sore hari.
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan 3. Pelaksanaan (Actuating) sangat
rencana yang telah ditetapkan. mendukung strategi DLH dalam
Sedangkan Admosudirjo pengelolaan sampah di Pasar Baru
mengemukakan pengawasan adalah Kabupaten Belu karena petugas
keseluruhan daripada kegiatan yang kebersihan rutin melaksanakan tugas
membandingkan atau mengukur apa yang pada setiap hari dan selama jam kerja
sedang atau sudah dilaksanakan dengan sehingga sampah dapat berkurang,
kriteria, norma-norma, standar atau hanya saja petugas kurang
rencana-rencana yang telah ditetapkan memperhatikan pasar bagian dalam
sebelumnya. sehingga sampah masih belum
Dari teori dan hasil penelitian di dibawa menuju TPA. Selain itu juga
atas maka dapat dijelaskan bahwa masyarakat membuang tidak ke
Manajemen Pengelolaan sampah di pasar dalam TPS namum di bagian luar TPS
baru Atambua dalam pengendalian akibatnya sampah tersiram
pengelolaan sampah sangat mendukung sembarang disekitar kotak sampah
strategi Dinas Lingkungan Hidup seperti dan menimbulkan aroma tidak sedap.
pengontrolan secara langsung kepada 4. Pengendalian Manajemen
petugas kebersihan dan juga mengisi Pengelolaan sampah di pasar baru
daftar hadir setelah melakukan Atambua dalam pengelolaan sampah
kebersihan. sangat mendukung strategi Dinas
Lingkungan Hidup seperti
SIMPULAN DAN SARAN pengontrolan secara langsung kepada
1. Simpulan petugas kebersihan dan juga mengisi
Berdasarkan hasil penelitian maka daftar hadir setelah melakukan
dapat disimpulkan bahwa Manajemen kebersihan.
Pengelolaan sampah di pasar baru
Atambua oleh Dinas Lingkungan Hidup 2. Saran
Kabupaten Belu sudah baik namun belum Berdasarkan hasil penelitian tentang
optimal, hal ini dapat dilihat dari beberapa Strategi Dinas Lingkungan Hidup dalam
hal sebagai berikut: pengelolaan sampah di Pasar Baru
1. Perencanaan (Planning) dalam Kefamenanu Kabupaten TTU maka
pengelolaan DLH adalah sudah peneliti dapat menyarankan beberapa hal
dilakukan perencanaan sacara diantaranya:
maksimal akan tetapi kurangnya

18
1. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dewi Rohmatum Nabila, Hadi suryono,
Belu perlu melakukan sosialisasi Ngadino. 2022. Evaluasi pelaksanaan
kepada masyarakat terkait dengan sampah di pasar baru kwanyar
pengelolaan sampah. kota bangkalan. Surabaya
2. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunawan, G. 2007. Mengelolah Sampah
Belu perlu memperbanyak kotak Jadi Uang : Panduan Mangeruk
sampah agar meminimalisir jarak Keuntungan dari Bisnis
tempuh masyarakat. Pengelolaan Sampah. Trans
3. Para petugas kebersihan harus teliti Media: Jakarta
dalam menjalankan tugas dan Handoko T, Hani,.2016, Manajemen, PT
tanggung jawab agar sampah yang Bpfe. Yogyakarta.
ada dapat terangkut atau dibawa Hendra Arifin .2018. Pengelolaan sampah
semua ke TPA. di pasar kurai taji kecataman
4. Petugas kebersihan Dinas periaman selatan kota
Lingkungan Hidup Kabupaten Belu periaman. Sumatra barat
perlu membina atau melatih Hadiwiyoto,S. 1983. Penangan dan
masyarakat agar sampah dikelolah pemanfaatan sampah. Yayasan
dan dijadikan pupuk untuk tanaman. idayu, Jakarta.
Jenal Abidin, Ana Berliana, Nadia
DAFTAR PUSTAKA Salsabila, Nyima Syifa Maulidia,
Abd. Rohman, M. AP. 2017. Dasar-Dasar Rahma Adiyaksa dan Valentina
Menajemen. Intelegensia Media Febryani Siahaan. 2021. Sistem
JL. Joyosuko Metro IV/No 42 B. pengelolaan sampah di pasar
Malang Indonesia tradisional kota depok. Indonesia
A.F. Stoner, 1996.managemen, pt Jakarta
prenhalindo. Jakarta Mary parker follet, 2005. Manajemen,
Aris Santoso dan Margo Hadi Pura. 2022. indeks, Jakarta
Pengelolaan Sampah Di Pasar Maleong. 2005. Metodologi penelitian
Baru Karawang Sebagai Upaya kualitatif. PT Remaja, Bandung
Pelestrarian Lingkungan. Poerwadaminta, 2006. Kamus Besar
Karawang Bahasa Indonesia, Balai
Alwasilah, A. Chaedar.2006. pokoknya Pustaka, Jakarta
kualitatif. Jakarta pustaka jaya. Sudrajad, H,R. 2006. Mengelolah sampah
Amin, S dan Siahan, K 2016 Arsip Berbasis kota. Penebar swadaya:Depok.
Web pada Sekolah Tinggi Ilmu Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian
Tarbiyah. Jambi Kualitatif. Alfabeta. Bandung
Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data SondangP.Siagian, 1992. Fungi fungsi
Penelitian Kualitaif. PT Raja Manajerial, Bumi Aksara,
Grafindo Persada: Jakarta Bandung
Badrudin, M,Ag. 2015. Dasar-Dasar Sukidin Damai Darmadi. 2011. Admistrasi
Manajemen cv Alfabeta, publik. Laksbang PRESS indo
Bandung Yogyakarta
Damanhuri, Enri & Padmi. 2010. Sudarso. 1998. pembuangan sampah. cv
Pengelolaan sampah. Diktat Tiga Serangkai, Surabaya.
kuliah TL, 3104 5-Bandung Yosep Alqopa Mutter Ansyah, Darwis
Daryanto, ApolloLestariL, 1997. kamus Reka Lagoa Marsofely Dino.
bahasa Indonesia lengkap. cv 2021. perilaku pedagang
Thoha Putra. Surabaya terhadapsamah di pasar baru
Eddi dan Tanudi. 1997. membuat bahan kota bengkulu. Poltekes
bangunan dari sampah. Jakarta kemenkes Bengkulu

19
SUMBER LAIN
Undang-Undang RI No. 18 tahun 2008
dan No.81 tahun 2018 tentang
pengelolaan sampah.
Undang-Undang RI No.18 Tentang
Kebijakan Pemerintah
Mengatasi Permasalahan
Penduduk Tentang Pengolahan
Sampah.
Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Ucapan Terima Kasih
1. Pembimbing Utama dan Pembimbing
Pendamping
2. Narasumber Kepala Bidang
Pengelolaan Sampah, Pengawas
Lapangan,Petugas Kebersihan,
Pedagang, dan Pembeli.

20

Anda mungkin juga menyukai