Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Administrasi Publik

JAP No.119 Vol. VIII (2022)


Hal. 27-36

MANAJEMEN PENGELOLAAN SAMPAH DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN


PERTANAHAN KABUPATEN SITARO

STEVI SRIANI KAKESING


JOYCE J. RARES
VERRY Y. LONDA

ABSTRACT
This study aims to determine the waste management of the environmental and land office of Sitaro
district. This research was conducted using a descriptive method with a qualitative approach with
data sources in the form of interviews, observations and documentation. The results of this study
reveal that the Department of Environment and Land of Sitaro Regency has shown its role in
managing waste so that it can be further processed that provides benefits for the environment. In
carrying out waste management, the Environment and Land Office of Sitaro Regency through
planning has been going well. However, the implementation of waste transportation is still very
minimal because of the lack of accommodation for transportation of waste. Regarding education to
the community, Department employees must always carry out effective communication so that
collaboration is maintained to provide benefits for the community.

Keywords: Management, Management, Waste Management

PENDAHULUAN yamg terdiri atas sampah rumah tangga


Sampah bukan lagi merupakan masalah maupun sampah sejenis sampah rumah
baru yang terjadi di Indonesia. Permasalahan tangga.
sampah ataupun kebersihan selalu hangat Salah satu penyebab yang membuat
diperbincangkan dan selalu menjadi sorotan di sampah itu menjadi susah untuk dihilangkan
setiap daerah di Indonesia. Pembangunan adalah kurangnya kesadaran dari orang -
yang dilaksanakan secara besar-besaran orang untuk membuang sampah pada
diperkotaan membawa dampak negatif tempatnya. Dalam kehidupan sehari-hari
terhadap lingkungan. Sampah membuat manusia dan sampah tidak dapat dipisahkan.
pemandangan yang kurang baik terhadap Manusialah yang menyebabkan adanya
kebersihan dan keindahan kota. sampah dengan berbagai kepentingannya,
Menurut Undang-Undang Republik mulai dari urusan rumah tangga, kantor, pasar,
Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang maupun industri. Pengelolaan sampah selama
Pengelolaan Sampah yang dimaksud dengan ini belum sesuai dengan metode dan teknik
sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari pengelolaan sampah yang berwawasan
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan
padat. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Menurunnya kualitas lingkungan perkotaan
Dalam Negeri No. 33 tahun 2010 tentang karena pengelolaan persampahan yang kurang
Pedoman Pengelolaan Sampah yaitu sampah memadai.
adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia Setiap daerah harus memiliki
dan/atau proses alam yang berbentuk padat komitmen untuk menyelesaikan masalah
37
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.119 Vol. VIII (2022)
Hal. 27-36

sampah. Permasalahan sampah tidak hanya ke tempat pembuangan akhir (TPA) serta
bisa diselesaikan oleh hibah peralatan tetapi berkembangnya penyakit karena rendahnya
juga dibutuhkan kemauan daerah untuk sanitasi lingkungan adalah beberapa masalah
mengelolanya. Persoalan sampah ternyata dari sekian banyak kerugian akibat salah
bukan hanya persoalan yang ada pada kelola sampah. Pemerintah dan masyarakat
perkotaan atau ibukota saja namun hampir diharapkan mampu untuk bekerja sama dalam
seluruh daerah di Indonesia, tidak lepas dari hal menjaga kebersihan lingkungan. Sumber
masalah sampah tersebut, termasuk daerah sampah berkaitan dengan tata guna lahan,
kabupaten Sitaro. Kabupaten Sitaro seperti daerah perumahan, perkantoran,
khususnya di daerah Siau merupakan salah kawasan komersial, dan lain-lain. Pengelolaan
satu daerah yang terletak di Sulawesi Utara. sampah di Kabupaten Sitaro khususnya di
Kabupaten Sitaro yang semakin Daerah Siau diarahkan dengan melibatkan
berkembang diiringi dengan pertambahan secara aktif peran serta masyarakat.
jumlah penduduk. Jumlah/volume sampah Berdasarkan observasi Penulis ada
sebanding dengan tingkat konsumsi kita beberapa permasalahan yang terjadi di TPA
terhadap barang/materiil yang kita gunakan Kampung Tanganga di antaranya dapat di
sehari-hari. Di Kabupaten Sitaro khususnya lihat dari tujuan dan sasaran Dinas
daerah Siau fakta empirik menunjukan,jumlah Lingkungan Hidup dan Pertanahan kabupaten
penduduk serta aktifitas masyarakat yang Sitaro sudah berjalan baik, sedangkan di lihat
terus meningkat akan meningkatkan konsumsi dari adanya cara bertindak masih kurang
masyarakat pula. Hal tersebut mengakibatkan karena dari petugas kebersihan yang ada tidak
semakin bertambahnya volume sampah. melakukan kebersihan secara rutin sehingga
Sementara manajemen pengelolaan sampah dapat mengganggu kenyamanan masyarakat
yang dilakukan saat ini, tidak lebih dari yang tinggal di sekitar TPA. dan
sekedar memindahkan masalah. Artinya, permasalahan selanjutnya Kurangnya sarana
sampah dari satu tempat diangkut ke tempat mobilitas pengangkutan sampah,sehingga
lain. Itupun, pengelolaannya cukup open banyak sampah yang menumpuk dan juga
dumping (buang dorong) serta tidak banyak sampah yang tidak langsung di angkat
memenuhi standar memadai. Akibatnya, ke TPA .
timbul berbagai masalah, antara lain Dari permasalahan yang di sebutkan
pencemaran lingkungan, konflik sosial, dan diatas, maka di butuhkan strategi yang tepat
menimbulkan penyakit bagi masyarakat yang oleh Dinas lingkungan hidup dan Pertanahan
bermukim disekitar lokasi TPA. Kabupaten Sitaro khususnya dalam
Sampah sebagai material sisa aktivitas pengelolaan sampah yang ada agar sampah
manusia seringkali menjadi penyebab yang semakin meningkat dapat lebih
timbulnya masalah ketika tidak mendapat dioptimalkan dengan baik.
pengelolaan secara pantas. Timbulnya Berdasarkan permasalahan diatas, maka
masalah longsor di TPA, masalah kurangnya peneliti tertarik untuk meneliti Manajenen
anggaran ( APBD) investasi bagi Pengelolaan Sampah Dinas lingkungan Hidup
pengangkutan dari sumber penghasil sampah dan Pertanahan Kabupaten Sitaro.
TINJAUAN PUSTAKA melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Penelitian dari jeli Koso, Martha Ogotan, Pembangunan Desa membentuk lembaga
Rully Mambo(2018) yang membahas tentang keuangan yaitu BUMDes merupakan lembaga
Manajemen Pengelolaan Badan Usaha Milik keuangan yang tujuannya untuk menjalankan
Desa Dalam upaya meningkatkan usaha dan meningkatkan perekonomian
kesejahteraan masyarakat, Pemerintah masyarakat. Badan Usaha Milik Desa

38
Jurnal Administrasi Publik
JAP No.119 Vol. VIII (2022)
Hal. 27-36

(BUMDes) dikelola oleh masyarakat dan Novie R. A. Palar (2016),yang membahas


pemerintahdesa dalam upaya penguatan tentang Efektivitas Pengelolaan Sampah Oleh
ekonomi desa dan di bentuk berdasarkan Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kota
kebutuhan dan potensi desa. Tujuan dari Manado, Tujuan dari penelitian ini adalah
penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui apakah pengelolaan
bagaimana Pengelolaan Badan Usaha Milik sampah menurut kebersihan dan Penataan
Desa di Desa Watulaney Amian Kecamatan Kota Manado sudah efektif. Teknik
Lembean Timur Kabupaten Minahasa. pengumpulan data dalam penelitian adalah
Metode penelitian yang digunakan dalam melalui: langsung observasi ke observasi yaitu
penelitian ini adalah kualitatifmetode. penelitian lokasi, melakukan wawancara dan
Informan dalam penelitian adalah orang- dokumentasi. Metode penelitian yang
orang yang dapat memberikan informasi digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
tentang situasi dan kondisi yang Metode penelitian ini bertujuan untuk
melatarbelakangi penelitian. Fokus penelitian mengetahui efektivitas pengelolaan sampah
dilihat dari indikator menurut George Terry dengan kebersihan dan penataan ruang kota
yaitu perencanaan, pengorganisasian, Manado. Adapun siapa yang menjadi
mobilisasi dan pengawasan. Teknik responden dalam penelitian ini adalah
pengumpulan data melalui Sekretaris Departemen dan para pejabat
observasi/pengamatan langsung penelitian, Departemen Kebersihan dan Penataan
wawancara, dan dokumentasi. Hasil Lansekap Kota Manado dan melibatkan
penelitian menunjukkan bahwa Pengelolaan masyarakat Kota Manado. Berdasarkan
Badan Usaha Milik Desa di Desa Watulaney penelitian yang telah dilakukan maka
Amian Kecamatan Lembean Timur efektifitas pengelolaan sampah dengan
Kabupaten Minahasa belum dilakukan kebersihan dan Penataan Ruang Kota Manado
dengan baik. Pada tahap perencanaan belum masih belum efektif karena masih banyak
melaksanakan program yang telah di kendala yang dihadapi. Pemerintah harus
perencanaan dan pelaksanaan pengelola memberikan perhatian penuh terhadap
belum maksimal di karenakan kurangnya pengelolaan sampah, khususnya di daerah
organisasi. epengurusan menjadi penyebab tersebut. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa
tidak di laksanakan nya manajemen yang dalam efektifitas pengelolaan sampah dalam
sepmpurna. pelayanan kebersihan dan Landscaping
Selanjutnya penelitian dari Rezky Putri Manado tidak efektif karena kriteria produksi,
Amelia Salinding, Johnny. H. Posumah, efisiensi, kepuasan, adaptasi / kustomisasi,
pengembangan dan tidak ada yang terpenuhi.

39
Selanjutnya penelitian dari Sri Wahyuni, Mengumpulkan penyebaran informasi dan
Gustaaf Budi Tampi, Rully aspirasi masyarakat tentang pelayanan
Mambo (2017) yang membahas tentang pengolahan sampah melalui sosialisasi dan
Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Dalam turun langsung ke lapangan, melakukan
Pengelolaan Sampah Di Kota Manado, pertemuan antara perangkat dan publik, serta
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui media cetak / online lainnya. Namun
dengan informan terpilih yang terdiri dari dari segi kualitas pelayanan masih kurang
Ketua, pejabat dari pejabat yangberwenang / baik apalagi kemauan sampah pengelolaan
staf sarana dan prasarana karena memandang ke
depan produksi sampah akan lebih banyak dan
pelaksana, dan bagaimana para pekerja
lebih banyak lagi, sosialisasi dan interaksi
sampah dalam pelayanandi Lingkungan
terkait permasalahan sampah serta penegasan
Manado serta masyarakat. Teknik
aturan tentang sampah masih kurang.
pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi. Data
kualitatif dianalisisdengan narasi deskriptif Selanjutnya juga penelitian yang
didukung oleh data primer dan sekunder. dilakukan oleh Dyna Maryanti Tahublik,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Joyce. J. Rares, Martha Ogotan (2015) yang
Dinas terkait lingkungan dalam pengelolaan membahas tentang Pengaruh Implementasi
sampah di Kota Manado telah menunjukkan Sistem Pengelolaan Sampah Terhadap
hasil yang cukup baik, dari segi produktivitas Peningkatan Kebersihan Lingkungan Di
dapat dilihat sudah sangat baik dilihat dari Kecamatan Amurang Barat Kabupaten
tujuan yang ditetapkan dan upaya Minahasa Selatan,penelitian ini menggunakan
mewujudkan tujuan tersebut antara lain pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis
dengan penerapan sosialisasi hukum penelitian korelasional. Adapun metode yang
menambah tenaga pelaksana, Pemberian digunakan dalam penelitian ini adalahmetode
higiene pembangunan tentang survei. Instrumen atau alat pengumpul data
pentingnyahigiene lingkungan agar terwujud yang digunakan dalam penelitian ini untuk
kota Manado di tempat yang sehat, nyaman, menjaring data primer adalah daftar
bersih, sehat dan bebas sampah dengan pertanyaan atau kuesionerserta dibantu
meningkatkan mutu pelayanan jadi sistem dengan teknik wawancara yang dipandu
pengolahan sampah kota Manado menjadi melalui pedoman wawancaraatau interviw-
"Cendikia" dan sebagai tujuan "Ekowisata". guide. Untuk memperoleh data sekunder
Begitu pula saat dilihat dari responsivitasnya digunakan penelitian dokumentasi dan semua
terhadap pengaduan yang masuk dari data dikumpulkan melalui teknik survei dan
masyarakat yang langsung ditangani sampai observasi langsung dilokasi penelitian.
dengan sigap, tegas dan mudah bergaul dan Berdasarkan hasil-hasil penelitian, maka
ramah juga menanggapi saat melayani. Hal dapat ditarik bebrapa kesimpulan, sebagai
yang sama jugaterlihat pada tanggung jawab, berikut : 1. Dari empat dimensi implementasi
karena prosedur Dinas Lingkungan Hidup kebijakan sistem pengelolaan sampah,
Dinas Sampah Kota Manado sudah tertata ternyata hanya satu dimensi yang berada pada
dengan baik. Selain itu akuntabilitas sudah kategori “tinggi”, yakni dimensi disposisi atau
cukup baik dalam hal ini peran pemerintah sikap pelaksana kebijakan, sementara tiga
sebagai penyedia pelayanan dasar dan dimensi lainnya masih berada pada kategori
persampahan fasilitas pengelolaan serta “sedang”. Namun demikian, secara
pembekalan pembuat kebijakan juga tegas keseluruhan, implementasi kebijakan sistem
terkait lingkungan dan sampah. Selain pengelolaan sampah berada pada kategori

40
“sedang”. 2. Implementasi kebijakan sistem organising, actuating dan controlling.
pengelolaan sampah berpengaruh positif dan (Daryanto,1997)
signifikan terhadap kebersihan lingkungan Dalam Kamus Besar Bahasa
pemukiman masyarakat, khususnya di Indonesia disebutkan bahwa pengelolaan
Kecamatan Amurang Barat Kabupaten adalah proses atau cara perbuatan mengelola
Minahasa Selatan. Dengan demikian, atau proses melakukan kegiatan tertentu
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dengan menggerakan tenaga orang lain,
telah teruji keberlakuannya secara empiris, proses yang membantu merumuskan
sekaligus dapat menjustifikasi teori- teori kebijaksanaan, dan tujuan organisasi atau
yang mendasarinya. proses yang memberikan pengawasan pada
Adapun penelitian lainnya yaitu semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
penelitian yang dilakukan oleh Gita Monica kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
Ponomban, F.D.J Lengkong, Very Y. Londa Manullang dalam bukunya dasar-dasar
(2019), yang membahas tentang Manajemen manajemen (1996) yang menyatakan istilah
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di pengelolaan (manajemen) adalah sebagai
Kelurahan Kinali Kecamatan Kawangkoan, suatu proses kerja sama, manajemen sebagai
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kolektivitas orang-orang yang melakukan
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan aktivitas dan manajemen sebagai suatu seni
data yang digunakan adalah observasi, dan sebagai suatu ilmu pengetahuan.
wawancara, dan pengumpulan data dengan
Beberapa para ahli berikut ini juga
dokumen. Untuk melihat bagaimana
mengemukakan pendapatnya mengenai
kesadaran masyarakat dalam menjaga
manajemen : James A. F. Stoner (1995)
kebersihan di Kecamatan Kinali, Kabupaten
menjelaskan bahwa manajemen adalah proses
Kawangkoan. Penelitian ini menggunakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
empat indikator, yaitu: perencanaan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi, mobilisasi, pengawasan.
organisasi dan penggunaan sumber daya-
Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan
sumber daya organisasi lainnya agar tercapai
bahwa perencanaan dan pengorganisasian
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
sudah berjalan dengan baik tapi masih
minimnya gerakan dan pengawasan dari Hani Handoko (2003) pengertian
manajemen yang dikemukakannya hampir
pemerintah sehingga masih adamasyarakat
sama dengan yang dikemukakan oleh Stoner
yang masih membuang sampah sembarangan.
yang menyangkut perencanaan,
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa
pengelolaan hingga ke kelurahan kinali belum pengorganisasian, penyusunan personalia,
pengarahan dan pengawasan di mana anggota
berjalan dengan baik .
organisasi bekerja sama untuk mencapai
KONSEP PENGAWASAN
tujuan organisasi. Selanjutnya George
Pengelolaan merupakan terjemahan R.Terry (1977) berpendapat bahwa
dari kata “management” istilah tersebut lalu di manajemen adalah suatu proses yang khas
Indonesiakan menjadi manajemen. yang terdiri dari tindakan perencanaan,
Manajemen berasal dari kata to manage yang pengorganisasian, penggerakan, dan
artinya mengatur, pengaturan dilakukan pengawasan yang dilakukan untuk
melalui proses dan diatur berdasarkan urutan menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
manajemen itu meruapakan suatu proses sumber daya manusia dan sumber- sumber
untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan lainnya.
melalui aspek- aspeknya antara lain planning,
Malayu SP. Hasibuan dalam Usman

41
Effendi (2014) memberikan pengertian menggunakan metode deskriptif kualitatif
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur karena akan memberikan gambaran tentang
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan permasalahan melalui analisis dengan
sumber– sumber lainnya secara efektif dan menggunakan pendekatan ilmiah sesuai
efisien untuk mencapai tujuan tertentu. dengan keadaan yang sebenarnya.
Ordway Tead dalam Susatyo Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,
Herlambang (2013), mendefinisikan 2012:248), mendefinisikan penelitian
manajemen sebagai sebuah proses dan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
perangkat yang mengarahkan dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
membimbing kegiatan organisasi untuk tertulis atau lisan dari orang-orang dan
mencapai tujuan. Dalam definisi ini perilaku yang diamati dari fenomena yang
menitikberatkan pada proses dan perangkat terjadi . Sesuai dengan rumusan masalah dan
yang dipergunakan dalam mencapai tujuan tujuan penelitian, maka yang menjadi Objek
sebuah organisasi. penelitian dalam penelitian ini yaitu Teori dari
KONSEP PENGELOLAAN SAMPAH George R. Terry (1977) yang mengemukakan
makna pengelolaan/manajemen yang terdiri
Menurut Undang-Undang Nomor 18
dari tindakan-tindakan seperti :
Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
(UUPS), yang dimaksud dengan sampah -Planning (Perencanaan),
adalah adalah sisa kegiatan sehari-hari -Organizing (Pengorganisasian),
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk -Actuating (Penggerakan) dan
padat. Sampah yang merupakan sisa dari
-Controlling (Pengawasan).
kegiatan manusia harus dikelola agar tidak
menimbulkan pencemaran lingkungan dan Adapun informan yang digunakan dalam
penelititan ini adalah :
gangguan kesehatan. Pengelolaan sampah
adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan
dan berkesinambungan yang meliputi Pertanahan Kabupaten Sitaro : 1 Orang
pengurangan dan penanganan sampah. 1. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah : 1 Orang
Pengurangan sampah yang dimaksud dalam 2. Kepala Seksi Pengelolaan Sampah dan
UUPS meliputi kegiatan pembatasan timbulan Limbah B3 : 1 Orang
sampah, pendauran ulang sampah, dan
pemanfaatan kembali sampah. Untuk dapat 3. Petugas Sampah yang ada di Pulau Siau : 1
mewujudkan kegiatan-kegiatan ini, Orang
masyarakat dan para pelaku usaha dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
melaksanakan kegiatannya diharapkan dapat Pada pembahasan penulis akan melakukan
menggunakan bahan yang menimbulkan pendeskripsian data yang telah diperoleh dari
sampah sedikit mungkin, dapat digunakan hasil penelitian yang di lakukan terhadap
kembali, dapat didaur ulang, dan mudah diurai pihak-pihak yang bersangkutan mengenai
oleh proses alam. Penanganan sampah yang Manajemen Pengelolaan Sampah Dinas
dimaksud dalam UUPS adalah kegiatan yang Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten
diawali dengan pemilahan dalam bentuk Sitaro
pengelompokkan dan pemisahan sampah Data-data yang penulis peroleh dalam
sesuai dengan jenis, jumlah, dan sifat sampah. penelitian ini di dapatkan melalui proses studi
METODE PENELITIAN pustaka, studi lapangan, dan juga wawancara
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung
adalah metode penelitian deskriptif dengan dengan manajemen Dinas lingkungan hidup
pendekatan kualitatif. Penelitian ini dan pertanahan kabupaten Sitaro.

42
Dari hasil penelitian manajemen pengelolaan berat seperti eksafator dan louder untuk
Sampah terdiri dari beberapa indicator, yaitu persiapan ekspansi.
a.Perencanaan Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Perencanaan meliputi serangkaian keputusan - George. R. Terry yang mengatakan
keputusan termasuk penentuan-penentuan Perencanaan ialah pemilihan dan
tujuan, kebijakan, membuat program, penghubungan fakta-fakta serta pembuatan
menentukan metode dan prosedur serta dan penggunaan perkiran-perkiraan atau
menciptakan jadwal waktu pelaksanaan. asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang
Dalam implementasinya fungsi perencanaan dengan jalan menggambarkan dan
dibutuhkan dalam pengelolaan sampah oleh merumuskan kegiatan- kegiatan yang
Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan diperlukan untuk mencapi hasil yang di
Kabupaten Sitaro inginkan.
Perencanaan yang di lakukan oleh Dinas b. Pengorganisasian
Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Pengeroganisasian terdiri dari penentuan,
Sitaro yaitu Dinas Lingkungan Hidup dan pengelompokan, dan penyusunan macam-
Pertanahan Kabupaten Sitraro berencana macam kegiatan yang di perlukan untuk
untuk mengadakan mobil operasional yaitu mencapai tujuan,penempatan orang-
dum truk untuk mobilisasi pengangangkutan orang(pegawai),terhadap kegiatan-kegiatan
sampah dari desa ke desa berakhir di Tempat ini, pentediaan factor-faktor fisik yang cocok
Pembuangan Akhir (TPA). bagi keperluan kerja dan penunjukan
Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan hubungan wewenang, yang di limpahkan
Kabupaten Sitraro berencana untuk terhadap setiap orang dalam hubungannya
mengadakan mobil operasional yaitu dum truk dengan pelaksanaan setiap orang dalam
untuk mobilisasi pengangangkutan sampah hubungan dengan pelaksanaan setiap kegiatan
dari desa ke desa berakhir di Tempat yang di harapkan. Dalam segi
Pembuangan Akhir (TPA). Selanjutnya, pengorganisasian Dinas Lingkungan Hidup
Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dan pertanahan bertanggung jawab
Kabupaten Sitaro melalui perencanaan Kepala sepenuhnya atas masalah pengelolaan sampah
dinas berencana lebih mendisiplikan masalah di sitaro namun pada satu sisi Dinas
pemisahan. sampah organik dan un organik lingkungan hidup pun bekerja sama dengan
karena kadis memperhatikan lemahnya berbagai instansi terkait seperti Dinas
kesadaran masyarakat untuk memilah sampah Kesehatan dalam hal timbulnya penyakit atau
organik dan un organik pemerintah kabupaten wabah yang di akibatkan oleh sampah.
Sitaro pula sangat memperhatikan kondisi Pentingnya koordinasi antara satuan kerja
lingkungan hidup yang ada di sitaro di Pemerintah daerah (SKPD) sangat
buktikan dengan adanya persiapan berpengaruh terhadap mobilisasi dan
pembentukan Peraturan Daerah (PERDA) pengorganisasian serta tanggung jawab dari
inisiatif yang khusus mengatur tentang dinas lingkungan hidup. Pembagian job
lingkungan hidup dan pertanahan regulasi description yang jelas di dinas lingkungan
yang di keluarkan pemerintah ini, bertujuan hidup ditata dengan baik sehinggan masing-
sebagai upaya prefentiv atas terkadinya wabah masing defisi/bidang saling berkoordinasi dan
yang di timbulkan oleh sampah sehingga melaporkan setiap hasil pekerjaannya dan
peranaan pemerintah ini di anjungi jempol melakukan evaluasi secara detil. Setiap
oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Kepala Perencanaan yang telah di atur sebelumnya
dinas juga berencana untuk menambah alat kemudian di serahkan ke masing-masing
kelompok atau defisi sehingga terjadi

43
evisiensi pekerjaan dan adanya kejelasan pertanahan dengan cara menyampaikan
dalam sistem pengelolaan pekerjaan. dampak buruk akibat kurang streilnya cara
Selanjutnya Dinas lingkungan hidup membagi hidup masyarakat yang berdampak pada
setiap anggota untuk melakukan kinerja yang kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara
telah di atur oleh kepala dinas, dan yang terhadap informan selalu melakukan kegiatan
bertanggung jawab nantinya ialah semua pembersihan lingkungan yang rutin di lakukan
pegawai yang memili tugas yang telah di di desa-desa ataupun kecamatan dengan
tentukan dalam pengelolaan sampah. Sejak di mengadakan lomba lingkungan bersih se
cairkannya dana melalui anggaran pendapatan kabupaten Sitaro dan tak lupa memberikan
belanja daerah tahun berjalan dan ketika reward atas pencapaian desa terbaik yang
semua pnyususnan anggaran dan belaja unggul dan hal lingkungan. Dari Dinas
daerah dinyatakan selesai barulah job Lingkungan Hidup dan Pertanhan Kabupaten
description itu di mulai. Sitaro juga tak lupa memberikan motivasi
kepada pekerja agar lebih giat dalam bekerja
Hal ini tidak sejalan yang dikatakan oleh
George. R. Terry bahwa Pengorganisasian d.Pengawasan
ialah penentuan, pengelompokan, dan Pengawasan yaitu proses yang dilakukan
penyusunan macam- macam kegiatan yang untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan
diperlukan untuk kegiatan-kegiatan ini, yang telah di rencanakan, diorganisasikan,
penyediaan faktor- faktor fisik yang cocok dan di implementasikan bisa berjalan sesuai
bagi keperluan kerja dan penunjukan dengan target yang diharapkan, sekalipun
hubungan wewenang yang dilimpahkan berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan
terhadap setiap orang dalam hubungannya dunia bisnis yang dihadapi. Dalam
dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang pelaksanaan pengawasan, terdapat beberapa
diharapkan. Penyediaan faktor-faktor fisik prinsip yang merupakan basis dari fondasi
bagi keprluan kerja masih belum dapat pengawasan yang baik.
dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian, Dinas
c. Pelaksaanaan Lingkingan Hidup dan Pertanahan Kabupaten
Pelaksanaan merupakan proses mengarahkan, Sitaro Adapun bentuk pengawasan
mempengaruhi aktifitas dan motivasi pegawai pelaksanaan kebersihan khususnya
yang berkaitan dengan pekerjaan dan anggota menyangkut sampah oleh dinas liungkungan
kelompok atau seluruh organisasi untuk hidup dilakukan dengan cara melakukan
tujuan yang diterapkan. peninjauan secara langsung ke lokasi lokasi
pembuangan sampah semntara dan
Dilihat dari tindakan Penggerakan dalam
peninjauan langsung di lokasi tempat
pelaksanaan kegiatan apakah sudah terlaksana
pembuangan akhir. Dinas lingkungan hidup
dengan baik dan terarah, berdasarkan hasil
dan Pertanahan Kabupaten Sitaro melakukan
wawancara dan observasi Dinas Lingkungan
inervw dan mengambil sample kepada warga
Hidup dan Pertanahan Kabupaten Sitaro
sekitar lokasi tempat pembuangan sampah
dinilai sudah cukup baik. Berdasarkan hasil
sementara dan tempat pembuangan sampah
penelitian, Dinas Lingkungan Hidup dan
akhir,tak lupa pula menugaskan secara tidak
Pertanahan Kabupaten Sitaro melakukan
langsung kepada ,masyarakat untuk
sosialisasi melalui medis sosial dan media
melaporkan seluruh tindakan destruktif oleh
masa serta melakukan pendekatan melalui
pihak-pihak yang tidak bertangug jawab yang
organisasi-organisasi kemasyarakatan dan
membuang sampah di sembarang tempat.Dari
organisasi keagamaan. Pelaksanaan
Dinas juga memberikan satu orang petugas
kampanye hidup sehat juga terus mewarnai
pengawa pengangkutan sampah dalam setiap
kegiatan dinas lingkungan hidup dan

44
proses pengangkutan sampah.Selanjutnya, penunjang, namun pengorganisasian
sebagai kegiatan terakhir dinas lingkungan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan
hidup melakukan evaluasi secara menyeluruh Hidup dan Pertanahan masih belum
baik secara external yaitu dengan menampung secara serius dijalankan buktinya masih
informasi-informasi dari masyarakat untuk ada hal-hal yang perlu dilakukan dan
perbaikan lingkungan hidup, maupum perlu pengadaan untuk menjawab
evaluasi secara internal yaitu dengan cara kebutuhan untuk pengelolaan sampah.
mendisiplinkan semua Aparatur Sipil Negara 3. Pelaksanaan, merupakan proses
(ASN) terhadap tanggung jawab yang telah di mengarahkan, mempengaruhi aktifitas
berikan dan upaya perbaikan atas kelalaian dan memotivasi pegawai yang berkaitan
ataupun kegagalan masing-masing defisi yang dengan pekerjaan dan anggota kelompok
telah di berikan tanggung jawab. atau seluruh organisasi untuk mencapai
Berdasakan hasil penelitian,ada beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Jadi yang
program yang telah dilaksanakan oleh Dinas terpenting itu adanya sebuah tindakan
Lingkungan Hidup dan Pertsnengawasan untuk menggerakan para pekerja agar
yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan bekerja dengan baik.
Pertanahan Kabupaten Sitaro dan pelaksanaan Pelaksanaa dilakukan agar lebih tertuju
program yang direncanakan dan dilakukan kepada tujuan yang akan dicapai dari
sudah berjalan baik namun ada beberapa manajemen pengelolaan sampah.
kegiatan juga yang belum terlaksana karena
Hal tersebut telah dilakukan dengan
terhalang dengan anggaran. sebagian
saling mengingatkan antar Pemerintah
anggaran untuk penambahan kendaraan truk
Daerah melalui Dinas Linbgkungan
sampah di ahlikan ke anggaran covid saat ini.
Hidup dan Pertanahan Kabupaten Sitaro
KESIMPULAN dan para pekerja serta masyarakat. Untuk
Berdasarkan hasil penelitian diatas yang mendukung program dari Pemerintah
berjudul “Manajemen Pengelolaan Sampah Daerah dengan ikut berpatisipasi dengan
Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan mengikuti kegiatan kampung sehat dan
Kabupaten Sitaro”, Secara keseluruhan menjaga kebersihan lingkungan sehingga
Pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten dengan demikian pelaksanaan yang
Kepualauan Sitaro terlihat baik dan sudah dilakukan oleh Pemerintah sudah baik.
cukup baik. Sedangkan berdasarkan indikator: Hal ini sejalan yang dikatakan oleh
1. Perencanaan, yang dilakukan oleh George.R. Terry bahwa penggerakan
Pemerintah sudah baik dan sesuai dengan adalah membangkitkan dan mendorong
Perencanaan yang telah dibuat oleh semua anggota kelompok agar
Pemerintah bahwa apa yang berkehendak dan berusaha dengan keras
direncanakan itu juga yang dilaksanakan. untuk mencapai tujuan dengan ikhlas
serta serasi dengan perencenaan dan
2. Pengorganisasian terdiri penentuan,
usaha-usaha pengorganisasian dari pihak
pengelompokan dan penyusunan macam-
pimpinan.
macam kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, penempatan orang- 4. Pengawasan , kegiatan monitoring yang
orang, penyediaan faktor-faktor fisik dilakukan tidak ada kendala dan media
yang cocok bagi keperluan kerja dan juga yang dilakukan sudah tepat.
tanggung jawab pengelola dan Dinas SARAN
Kebudayaan dan Pariwisata serta tugas Berdasarkan hasil penelitian diatas, saran
pokok teknik operasional dan tugas penulis kepada pihak Dinas Lingkungan

45
Hidup dan Pertanahan Kabupaten Sitaro Manajemen. Yogyakarta: Gosyen
1. Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Publishing.
Kabupaten Sitaro harus selalu melakukan Kaso, J. Oghotan, M. Mambo, R.2018.
kominikasi yang efektif supaya tetap Manajemen Pengelolaan Badan Usaha
terjalin kerjasama untuk dapat Milik Desa. Jurnal Administrasi Negara
memberikan manfaat yang baik bagi Universitas Sam Ratulangi 4(51)
masyarakat. Koontz, H. and O’Donnell, C.1959. Principles
2. Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan of Management. New York: McGraw-
Kabupaten Sitaro harus menambah Hill Book Company, Inc.
akomodasi pengangutan sampah agar Manullang, M. 1996. Dasar-dasar
pekerja lebih cepat dalam pengangkutan Manajemen. Cetakan Ketiga belas.
samapah
Jakarta: Ghalia Indonesia.
3. Dinas lingkungan Hidup dan pertaanhan
Kabupaten Sitaro harus selalu melakukan
komunikasi yang efektif supaya tetap Ponoban, G.M. Lengkong, F.D.J. Londa, V.Y.
2019. Manajemen Pengelolaan Sampah
terjalin kerjasama yang baik dengan
Rumah Tangga Di Kelurahan Kinali
masyarakat.
Kecamatan Kawangkoan. Jurnal
Administrasi Negara Universitas Sam
DAFTAR PUSTAKA Ratulangi.5(75)
Afifuddin. (2010). Pengantar Administrasi R.Terry. George. 2006. Prinsip-prinsip
Pembangunan. Bandung: CV Alfabeta. Manajement. Jakarta Bumi Aksara
Anonim. 2008. Undang-undang Nomor 18 Saliding, R. A. Pasumah, J.H. Palar, N.A.
Tahun 2008 tentang : Pengelolaan 2016.Efektivitas Pengelolaan Sampah
Sampah. Jakarta. Oleh Dinas Kebrersihan dan
Bogdan dan Taylor. 2012. Prosedur Pertanaman Kota Manao. Jurnal
Penelitian. Dalam Moleong, Administrasi Negara Universitas Sam
Pendekatan Kualitatif.(him. 4). Jakarta: Ratulangi. 3(41)
Rineka Cipta Sukarna. 2011. Dasar-dasar Manajemen.
Burhanuddin. 1994. Analisis Administrasi Bandung: CV. Mandar Maju.
Manajemen dan Kepemimpinan Scandel.Hofer, C. Higghns.1985.
Pendiduikan.Jakarta: PT. Bumi Aksara Pengambilan Keputusan
Daryanto, 1997. Media Pembelajaran. Stratejik.Untuk organisasi public dan
Bandung : Nurani Sejahtera. Organisasi Non profit. Grasindo.
Effendi, U. 2014. Asas-asas Manajemen. Jakarta
Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO Sejati, K. 2009. Pengelolaan Sampah terpadu
PERSADA. dengan system node, sub point, ceter
Hadayaningrat. 1997. Pengantar Studi Ilmu point. Yogyakarta: kanisius
Administrasi dan Manajement. Stoner, J. dan Daniel, R. G. 1995. Manajemen.
Handoko, T. H. 2003. Manajemen. Ed 2. Cet. Jakarta: Penerbit Prinhallindo.
Kedelapan belas. Yogyakarta: Surwenda, B. 2012. Bank Sampah (Kajian
BPFE.Jakarta : Cv Haji Masagung. Teori dan Penerapan) Disertai
Herlambang, S. 2013. Pengantar Manajemen, Penerapan Bank Sampah “Gemah
Cara Mudah Memahami Ilmu Ripah” di Susun Badegan Bandul.
Yogyakarta: Pustaka Rihama.

46
Tahublik, D.M. Rares, J.J. Ogotan, M. 2015. Kota Manado. Jurnal Administrasi
Pengaruh Implementasi Sistem Negara Universitas Sam Ratulangi.
Pengelolaan Sampah Terhadap 4(49)
Peningkatan Kebersihan Lingkungan Sumber Lain :
Di Kecamatan Amurang Barat
Http://sitarokab.bps.go.id/publika si.html
Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal
UU RI No. 15 Tahun 2007 tanggal 2 Januari
Administrasi Negara Universitas Sam
Ratulangi.4(23) 2007 tentang pembentukan Kabupaten
Kepulauan Siau Tagulandang Biaro
Terry, G. R. 1977. Principles of Management.
Provinsi Sulawesi Utara.
Illinois: Richard D. Irwin. Ulber.
Silalahi. 2009. Metode Penelitian
Sosial. Bandung : PT. Refika
Aditama. Wahyuni, R.Tampi, G.B. Mambo,
R. 2017. Kinerja Dinas Lingkungan
Hidup Dalam Pengelolaan Sampah Di

47

Anda mungkin juga menyukai