Anda di halaman 1dari 69

ARTIKEL ILMIAH PROBLEMATIKA YANG TERJADI PADA

LINGKUNGAN SEKITAR

KELOMPOK 1
Nama Nim Prodi Fakultas
Achmad Maulidin 2111102441141 Teknik Informatika SAINTEK
Ahmad Ridhani 2111102441107 Teknik Informatika SAINTEK
M. Farid Azis 2111102441094 Teknik Informatika SAINTEK
Rezqi Syayuwan 2111102441140 Teknik Informatika SAINTEK
Tri Dwi Pramudito 2111102441133 Teknik Informatika SAINTEK
ABSTRAK

Kajian ini melakukan analisis kritis terhadap doumen kebijakan


pengelolaan sampah di kota samarinda, yaitu Perda No 2 / 2011. Dengan
mengunakan pendekatan WPR. Kajian ini mengungkapkan bahwa persoalan
manajemen dan kepatuhan warga menjadi isu utama yang di tampilkan dalam
kebijakan tersebu sebagai upaya untuk meningkatkankualitas kesehatan
masyarakat dan lingkungan. Dari sisi manajemen, kebijakan pengelolaan sampah
di kota samarinda tidak berjalan efektif untuk menjawab persoalan. Hal ini
terbukti dengan masih rendahnya kapasitas pengangkutan sampah di bandingkan
dengan volume produksi sampah sehingga sebagian sampah tidak terangkut. Sisa
sampah ini menjadika upaya menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat tidak
terwujud. Kemudian dari sisi kepatuhan, kebijakan ini mengatur sanksi terhadap
masyarakat yang melanggar perda. Edukasi public seharusnya bisa di jadikan
sebagai pendekatan untuk mendukung upaya pemerintah kota menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat.

Kata kunci: Peran masyarakat, pencemaran, Lingkungan

ABSTRACT

This study conducts a critical analysis of the waste management policy


documents in the city of Samarinda, namely Perda No 2/2011. Using the WPR
approach. This study reveals that management and citizen compliance issues are
the main issues featured in the policy as an effort to improve the quality of public
health and the environment. From a management standpoint, the waste
management policy in Samarinda City has not been effective in addressing the
problem. This is proven by the still low waste transport capacity compared to the
volume of waste production, so that some waste is not transported. This residual
waste makes efforts to create a clean and healthy environment not materialize.
Then from the compliance side, this policy regulates sanctions against people who
violate regional regulations. Public education should be used as an approach to
support city government efforts to create a clean and healthy environment.

Keywords: Community role, pollution, environment


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sampah adalah salah satu dari banyak factor yang menyebabkan


pencemaran lingkungan. Masalah terkait sampah ini merupakan masalah yag
tidak ada hentinya dari dulu hingga sekarang yang sulit untuk di selesaikan oleh
pemerintah. Setiap harinya orang membuang sampah yang begitu banyak, itupun
sampah nya terdiri dari berbagai macam yang berbeda misalnya, sampah plastic,
sampah organik, dan sampah rumah tangga.
Kota samarinda merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan timur yang juga
memiliki masalah yang cukup di soroti dalam hal pencemaran. Masalah
pencemaran di kota samarinda belum teratasi seutuhnya, dimana penyebab dari
pencemaran tersebut ialah sampah dan dampak dari pencemaran tersebut yang
sering terjadi dari tahun ke tahun ialah permasalahan banjir yang melanda
sebagian besar kotanya.
Pemerintah kota samarinda dalam hal ini telah membuat aturan secara
jelas mengenai larangan membuang sampah sembarangan, apalagi membuang di
tempat yang di larang oleh pemerintah. Membuang sampah di sembarang tempat
dapat terkena sanksi bagi pelanggarnya. Aturan mengenai larangan tersebut
termuat di dalam pasal 38 angka 1 Jo. Pasal 39 ayat 1 Perda kota Samarinda No.
02 Thun 2011 tentang pengelolaan sampah yang menyebutkan bahwa:
Pasal 38 Angka 1 :
“ Setiap orang atau pemilik/penghuni bangunan dilarang membuang, menumpu,
menyimpan sampah atau bangkai binatang di jalan, jalur, taman hijau, sungai,
saluran fasilitas umum dan tempat lainya yang sejenis”.
Pasal 39 Ayat 1 :
“ Siapapun dilarang membuang sampah di jalan umum, tempat – tempat yang
lain yang bukan tempat untuk membuang sampah”.
Berdasarkan aturan di atas menjelaskan bahwa setiap orang dilarang untuk
membuang, menumpuk, menyimpan sampah atau bangkai binatang di tempat –
tempat atau fasilitas umum seperti di jalan, selokan, taman, sungai, jalur hijau dan
tempat – tempat atau fasilitas umum lainya yang sejenis kecuali TPS. Apabia
terjadinya suatu pelanggaran membuang sampah di tempat yang telah di larang
sebagaimana termuat di dalam pasal 38 angka 1 Jo. Pasal 39 ayat (1) Peraturan
daerah kota Samarinda No. 02 Thun 2011 tentang pengelolaan sampah yang
menyebutkan bahwa:
(1) “Setiap orang yang melakukan pelanggaran terhadap larangan
sebagaimana di maksud dalam pasal 38, pasal 39, dan pasal 40 diancam
dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling
banyak RP. 50.000.000 (Lima Puluh Juta Rupiah)”.
(2) “Setiap orang yang melakukan kegiatan pembuangan sampah di lokasi
yang tidak di peruntukkan sebgai tempat pembuangan sampah sesuai
dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku diancam dengan
pidana kurungan paling lama 3 bulan atau dendan paling banyak sebesar
RP. 50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah)”.

Kurangnya kesadaran dari penduduk kota samarinda akan pentingnya


membuang sampah di TPS sulit untuk mendapatkan lingkungan yang bersih dan
bebas dari pencemaran lingkungan sehingga masih banyak sekali pelanggaran
yang di lakukan. Berdasarkan, riset dinas pertanaman yang sekarang telah
berubah menjadi lingkungan hidup kota samarinda, menyatakan bahwa tingkat
kesadaran warga kota samarinda akan membuang sampah pada tempatnya hanya
mencapai rata – rata 40%. Rata – rata tersebut jauh tertinggal jika dibandingkan
dengan daerah lain di pulau jawa seperti, bandung dan Surabaya kesadaran
warganya dalam membuang sampah pada tempatnya sudah mencapai 80%.

Berdasarkan pernyataan di atas bahwa kurangnya kesadaran dari


penduduk kota samarinda akan pentingnya membuang samah di TPS untuk
menciptakan lingkungan sehingga masih banyak sekali pelanggaran yang
dilakukan. Hal tersebut di buktikan berdasarkan hasil wawancara penulis dengan
beberapa masyarakat yang telah melakukan pelanggaran membuang sampah di
tempat yang di larang.

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menyadarkan masyarakat kita untuk tidak membuang sampah
sembarangan.
2. Untuk mengetahui pengaruh sampah dalam kehidupan sehari hari
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini dimaksudkan sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Untuk mengembangkan penalaran dan membentuk pola piker dinamis
sekaligus mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih mengenai apa
yang sudah di teliti hingga penelitian ini dapat diselesaikan oleh penulis.

2. Bagi Masyarakat
Hasil dari penelitian ini, harapanya akan dapat memberikan wawasan serta
bahan ilmu pengetahuan serta masyarakat dapat mengetahui dan memahami
bagaimana penegakkan hokum atas pelanggaran terhadap larangan membuang
sampah di tempat yang di larang.

3. Bagi Pemerintah
Hasil dari penelitian ini, harapanya dapat memberikan kebijakan dan
pandangan kepada pemeritah Kota Samarinda agara bisa menangani
pelanggaran dan menanggulangi pembuangan sampah sembarangan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitain ini kami menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif


dimana peneliti menggunakan metode kualitatif ini untuk mengambil sampel data
sebagai gambaran agar bisa memperoleh hasil penelitian, dan kuantitatif
mengambil beberapa sampel data yang kami dapatkan lalu kami lakukan survei
agar sampel yang kami dapatkan hasil nya valid. lalu kami menggunakan metode
survei dimana peneliti agar bisa mendaptkan gambaran umum mengenai tentang
objek yang kami teliti

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sampah di samarinda saat ini menjadi masalah serius bagi masyarakat dan
pemerintah, maka dengan itu pemerintah kota Samarinda sendiri pun
mengimplemetasikan Peraturan daerah No.2 / 2011 tentang pengelolaan sampah.
Dengan itu pun pemerintah melakukan dua cara yaitu pembatasan timbunan
sampah jadi, nanti setiap hari nya sampah yang telah di tampung di TPS (Tempat
Pembuangan Sampah) maka akan langsung di olah kembali sesuai dengan
kategori sampah, lau pemanfaatan kembali sampah yang telah di pisahkan sesuai
kategori sampah , pemanfaatan ulang sampah sendiri ini sangatlah bagus agar
tidak menjadi limbah yang sia – sia, jika dimanfaatkan kembali maka itu bisa
bermanfaat.
Permasalahan sampah ini diakibatkan oleh besarnya pertumbuhan alami
(kelahiran) penduduk kota samarinda itu sendiri. Semakin bertambahnya
penduduk kota otomatis menimbulkan semakin banyak pula buangan yang
dihasilkan dari aktifitas – aktifitas penduduk, dimana setiap aktifitas manusia pasti
akan menghasilkan sampah yang akan menjadi konsekuensi dari adanya aktifitas
manusia, jumlah volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap
barang atau material yang digunaan sehari – hari. Jumlah sampah warga yang di
hasilkan di samarinda sendiri saat ini sudah di angka 720 ton/hari, Sampah –
sampah yang dihasilkan dari berbagai sumber seperti ;
a. Sampah yang berasal dari pemukiman
Sampah ini terdiri dari material padat seperti hasil kegiatan rumah
tangga yang telah terpakai dan dibuang, seperti sisa – sisa makanan baik
yang sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus baik kertas, plastik,
dan daun.
b. Sampah tempat umum
Sampah ini dari tempat umum misalnya, pasar, tempat
hiburan/taman, halte bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini
memiliki seperti plastic, botol, bungkus makanan dari kertas.
c. Sampah perkantoran
Sampah ini dari kantor – kantor seperti, kantor pendidikan,
perdaganagan, departemen, perusahaan. Sampah ini berupa karbon, klip,
kertas, sampah kantor ini bersifat anorganik dan gampang terbakar.
d. Sampah jalan raya
Sampah ini dari pembersihan jalan, yang umumnya berupa plastic
minum, kardus – kardus, daun-daun, part- part motor yang jatuh dan
sebagainya.
e. Sampah industri
Sampah ini dari kawasan industry seperti pabrik – pabrik
pengolahan, pembangunan dan sampah – smpah produksi sampah ini
terdiri dari plastic, kayu, potongan tekstik, kaleng, logam dan sebagainya.
f. Sampah perkebunan/pertanian
Sampah seperti ini adalah hasil perkebunan, sampah ini terdiri dari
jerami, batang bekas hasil padi, ranting kayu sisa- sisa sayur dan
sebagainya.
g. Sampah pertambangan
Sampah ini dari daerah pertambangan, jenis – jenis sampah yang di
hasilkan pun berbeda sesuai dengan jenis usaha tambang itu sendiri,
misalnya batu – batuan, tanah, pasir, sisa pembakaran arang.
h. Sampah peternakan/perikanan.
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa
sisa kotoran hewan ternak, sisa makanan untuk hewan ternak, dan
sebagainya.

Itulah sebagian besar sampah dihasilkan, jumlah produksi sampah di kota


samarinda dari 2019 – 2021 mengalami penaikan di 2020 dan di 2021 turun
sedikit untuk volume sampah yang di hasilkan, :

Jumlah Produksi Sampah di Kota Samarinda (M3)


Sampah
2019 2020 2021
Volume Sampah 857 404,24 873 582,84 816 588,00

Volume Sampah Terangkut 654 453,00 652 935,71 661 740,00

Volume Sampah Tak Terangkut 126 183,66 60 336,25 154 848,65

Reduksi Sampah 63 175,34 144 132,28 139 856,34

Volume Sampah Setiap Bulan 70 317,67 71 450,35 68 049,04

Volume Sampah Harian 54 537,75 2 349,05 2 237,23


Sumber: https://samarindakota.bps.go.id/indicator/29/247/1/jumlah-produksi-sampah-di-kota-samarinda.html

Dari ratusan ton itu paling besar ialah kategori sampah organic seperti sisa
makanan, daun, kertas hingga ranting pohon. Jumlanya 60%, sisanya 21% berasal
dari ragam sampah, slaah satunya ialah bahan berbahaya dan beracun. Ratusan ton
sampah ini berasal dari kawasan paling banyak hasilkan sampah yaitu samarinda
utara. Banyak cara untuk menjaga lingkungan, tak hanya mengurangi penggunaan
sampah plastic, tapi dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Perpres 97 / 2017 tentang kebijakan strategi nasional pengelolaan sampah rumah
tangga dan sampah sejenis. Menargetkan pengurangan sampah nasional hingga 30
persen pada 2025.

Selain itu pertambahan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan


pengelolaan yang ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya perusakan dan
pencemaran terhadap lingkungan. Meningkatnya volume sampah memacu lahan
manusia dan sampah, manusia tidak ingin wilayahnya berada di dekat sampah
namun mereka sendiri tidak menyadari pentingnya menjaga lingkungan sekitar
agar tidak menjadi masalah karena sampah itu sendiri, tanpa merubah cara kita
berkonsumsi dan mengelola sampah dengan benar maka permasalahan ini akan
terus berlanjut.

Terlebih dengan berlakunya otonomi daerah, maka dalam pelaksanaan itu


pun dititik beratkan pada pemerintah Kota/Kabupaten, dalam hal ini tidak
terkecuali permasalahan sampah yang ada di samarinda. Yang jadi permasalahan
saat ini adalah TPA (Tempat pembuangan akhir) sampah samarinda saat ini tidak
sanggup menampung tumpukan sampah apalagi keadaan TPA di samarinda saat
ini sangatlah memprihatinkan, sebab telah nyaris hingga ke pemukiman
masyarakat. Sebagian warga yang ada di sungai karang mumus, samarinda
memiliki kebiasaan membuang sampah ke suangai ataupun ke parit – parit
pembuangan air serta memunculkan permasalahan yaitu bantaran suangai menjadi
kotor menyebabkan aroma yang sangat bau, serta akan menimbulkan penyakit
seperti banyak nyamuk dan tikus itu akan menyebabkan penyakit yang berbahaya
bagi warga.

Aspek yang memengaruhi perilaku warga seperti itu adalah pengetahuan


warga yang kurang tentang sampah, maka dari itu sosialisasi untuk pemahaman
warga mengenai sampah sangatlah penting, seperti sosialisasi yang telah
dilaksanakan oleh kepala DKP samarinda untuk melakukan penyuluhan, setelah
melakukan penyuluhan tersebut pun kepala DKP berharap masyarakat akan bisa
berperan aktif lebih ke dalam program pemkot samarinda, sosialisasi seperti ini
bahkan sering dilaksanakan seperti banyaknya spanduk maupun poster imabauan
agar tidak membuang sampah sembarang yang di pasang. Namun, masih saja ada
warga yang belum mengerti tentang pengelolaan sampah, padahal jika saja warga
mau peduli, tidak jarang sampah pun bisa mendatangkan uang, saat ini masih
digencarkan agar warga data bisa menciptakan paradigma baru memandang
sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomis dan dapat
dimanfaatkan

Saat ini upaya pengelolaan sampah sedang di upayakan oleh pemerintah,


pengelolaan sampah upaya untuk menciptakan keindahan dengan cara mengolah
sampah yang dilaksanakan secara harmonis, adapun kegiatan penglolaan menurut
pakar ahli, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengangkutan, pemrosesan, pendauran ulang atau pembuangan dari material
sampah. Adapun terdapat prinsip – prinsip yang dapat diterapkan dalam
pengangan sampah 3 R adalah konsep penanganan sampah dengan cara Reduce
(Mengurangi), Reuse, (Menggunakan), Recycle (mendaur ulang sampah),
sedangkan 4-R ditambah Replace (Mengganti), Prinsip 5-R Replant (Menanam
kembali). Penanganan sampah ini diharapkan dapat mengurangi biaya
pengelolaan sampah.

A. Reduce
Prinsip ini dilakukan dengan cara meminimalisir penggunaan barang atau
material. Jika kita banyak menggunakan material maka semakin banyak pula
sampah yang dihasilkan. Adapun tindakan yang dapat kita lakukan sebagai
masyarakat berkaitan dengan prinsip reduce. :
- Menghindari pembelian produk yang berpotensi menghasilkan sampah
dalam jumlah besar.
- Menggunakan kemasan untuk fungsi yang sama.
- Menjual atau memberikan sampah kepada pihak yang memerlukan.
- Membeli barang dengan kemasan yang dapat di daur ulang.
- Membawa kantong belanja sendiri ketika hendak berbelanja dan menolak
penggunaan kantong plastik.

B. Reuse
Prinsip ini dilakukan dengan cara sebisa mungkin memilah barang yang
bisa dipakai kembali serta menghindari pemakaian barang sekali pakai.
Adapun tindakan yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat berkaitan
dengan prinsip reduce. :
- Menggunakan produk yang dapat didaur ulang dan dapat diisi ulang
(refill).
- Mengurangi penggunaan bahan sekali pakai.

C. Recycle
Prinsip ini dilakukan dengan cara sebisa mungkin mendaur ulang bahan
yang sudah tidak berguna lagi.
Adapun tindakan yang dapat kita lakukan sebagai masyarakat berkaitan dengan
prinsip recycle. :
Mengubah sampah menjadi sesuatu yang berguna seperti sampah plastik
digunakan menjadi souvenir, Melakukan pengolahan sampah organik seperti
mengolah menjadi pupuk kompos, dan mengolah sampah kertas menjadi
lukisan atau mainan.

D. Replace
Prinsip ini dilakukan dengan cara lebih memperhatikan barang yang
digunakan sehari-hari. Menghindari pemakaian barang sekali pakai dan mulai
membiasakan penggunaan barang yang bisa dipakai dalam jangka waktu yang
cukup lama. Contoh penerapan prinsip replace adalah mengganti kantong
plastik dengan tas belanja.

E. Replant
Prinsip ini dilakukan dengan cara membuat hijau lingkungan sekitar.
Kegiatan ini bisa dimulai dari lingkungan rumah . Melakukan penanaman bisa
menggunakan barang atau bahan yang diolah dari sampah.

Pengurangan sampah adalah upaya yang meliputi kegiatan membatasi, mengguna


ulang dan mendaur ulang sampah. Pengurangan sampah sebagaiamana di jelaskan
melalui pertauran walikota samarinda
KESIMPULAN

Pengelolaan sampah yang terdapat di kota samarinda sudah dilaksanakan


dengan peraturan daerah yang ada, hal ini dapat dikaitkan dengan system
pengelolaan sampah. Menurut penulis sendiri masih banyak beberapa hal yang
dirasa masih belum bisa maksimal, yaitu, berupa :
a. Pengurangan sampah, saat dalam proses mengurangi, membatasi, dan
mendaur ulang atau yang di kenal dengan 3R (reduse, reuse, recycle) yang
dimana disini masyarakat masih sulit melakukan proses secara mandiri.
Penyebabnya pun dikarenakan kurangnya kemampuan dan pengetahuan
masyarakat.
b. Penanganan sampah, yaitu di dalam proses penanganan sampah yang terdiri
dari : 1. Penilaian yang dilakukan oleh rumah tangga masih sulit diterapkan,
semua sampah menjadi satu wadah, hal ini disebabkan Karena kurangnya
ketersediaan TPS yang mengklasifikasikan jenis sampah. 2. Pengumpulan
sampah sulit dilakukan oleh warga yang tempat tinggal nya berada di dalam
gang karena jarak dan letak TPS yang sangat tidak strategis

SARAN

Pengelolaan sampah di kota samarinda diharapkan dapat maksimal


pelaksananya, selaras dengan focus penelitian yaitu :
a. Untuk meningkatkan aktivitas pengurangan sampah dengan metode 3R yang
dilakukan ole warga pada rumah tangga, penulis disini perlu melihat adanya
peningkatan kemampuan dan pengetahuan warga melalui sosialisasi yang di
lakukan agar bisa menunjang pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan
sampah dengan metode 3R, hal ini dapat dimulai dengan memberi peran kepada
masyarakat agar masyarakat bisa melaksanakan dan mengetahui menjadi
penggerak dan pelaku dalam pelaksaan untuk penanganan sampah itu sendiri.
b. Harus ada sanksi hokum yang tegas kepada pelanggar perda nomor 02 tahun
2011 tentang pengelolaan sampah.
c. Membuat regulasi secara teknis dalam bentuk perwali yang mengatur tentang
Reduksi sampah masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
almerio, Y. (2020, Agustus 30 ). Setiap Hari Warga Samarinda Bisa Hasilkan

601 Ton Sampah. Penghasilan sampah di samarinda .

Fadillah, A. (2015). IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH KOTA

SAMARINDA. eJournal Ilmu Pemerintahan, 3 (2), 2015: 1083-1097,

15.

hidup, D. l. (2018 , ooktober 28 ). sosialisasi pengelolaan sampah . hijau bumiku .

Kaltim, H. P. (2019 , Februari 20 ). PENCEMARAN SAMPAH ISU

STRATEGIS DI KALTIM. Berbicara tentang sampah .

Nagong, A. (2020). STUDI TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH OLEH

DINAS LINGKUNGAN HIDUP. Jurnal Administrative Reform, Vol 8,

No. 2, Desember 2020, 10.

P3ekalimantan. (2022, 10 19 ). P3E KALIMANTAN FASILITASI

DIGITALISASI BANK SAMPAH DI KOTA SAMARINDA. fasilitasi .

PERDA. (2011). Peraturan daerah . samarinda: Perda.

samarinda, S. (2021). Jumlah Produksi Sampah di Kota Samarinda (M3), 2019-

2021. Samarinda: Badan Pusat Statistik Kota Samarinda.

UMM. (2012). Masalah sampah. permasalahan sampah di samarinda, 14.

Wahyudi, A. (2016 , April 01). Analisis Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kota

Samarinda : Problematisasi Kebijakan Dengan Pendekatan WPR.


Problematisasi Kebijakan Dengan Pendekatan WPR.

Wahyudi, A. (2016). Analisis Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kota

Samarinda : Problematisasi Kebijakan Dengan Pendekatan WPR.

DOI:10.24258/jba.v12i1.213, 17.

LAMPIRAN

KETUA : ACHMAD MAULIDIN

NIM : 2111102441141

PROGRAM STUDI : S1 TEKNIK INFORMATIKA

EMAIL : 2111102441141@umkt.ac.id

KEGIATAN : -
PENGHARGAAN -

Anda mungkin juga menyukai