Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Genap 2019/2019 Mata
Kuliah Kriminologi Visual
Disusun oleh:
Ahmad Hilman Ario Yudhanto 1743500934
Armina Wati 1743500819
Chintya Dela Venia 1743500496
Cut Hafidah 1743500884
Devi Wulandari 1743500637
Hany Nur Agustina 1743500041
Ineu Sonia FTP 1743400868
Meidina 1743500322
Meiliza Dwi Cahyani 1743500561
Nurul Husna 1743500371
JAKARTA
2019
1
BAB 1
Pendahuluan
Masalah sampah sepertinya sudah tidak asing lagi ditelinga siapapun. Saat
kita mendengar istilah sampah, maka kita langsung memikirkan tumpukan limbah
yang dikerubungi lalat dan berbau busuk. Sampah merupakan material sisa baik
dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan
ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Secara umum, keberadaan
sampah tidaklah diinginkan oleh manusia. Bukti nyatanya bisa kita lihat di
lingkungan kita sendiri.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan membawa dampak negatif
bagi kehidupan manusia.Kita sering melihat sampah yang dibiarkan menumpuk
tinggi di pinggir jalan. Tikus dan berbagai serangga yang membawa penyakit
menjadikan tumpukan sampah itu rumah mereka. Walaupun demikian tetap saja
setiap hari manusia menghasilkan sampah, baik organik maupun anorganik. Di
daerah yang padat penduduknya, jumlah sampah yang dihasilkan sangatlah besar.
Di berbagai kota besar, sampah menjadi masalah yang cukup pelik. Tidak
terkecuali untuk Kota Tangerang. Menurut Walikota Tangerang, Arief
Wirmansyah, penanganan masalah sampah di Kota Tangerang telah dilakukan
secara komprehenship dan berkesinambungan. Beberapa cara penanggulangan
sampah antara lain penambahan armada truk dan program bank sampah. Pada
pelaksanaannya keefektifan dua hal tersebut tetap tergantung pada peran serta
masyarakat.
Masalah sampah sepertinya sudah tidak asing lagi ditelinga siapapun. Saat
kita mendengar istilah sampah, maka kita langsung memikirkan tumpukan limbah
yang dikerubungi lalat dan berbau busuk. Sampah merupakan material sisa baik
dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan
ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Secara umum, keberadaan
2
sampah tidaklah diinginkan oleh manusia. Bukti nyatanya bisa kita lihat di
lingkungan kita sendiri.
Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan membawa dampak negatif
bagi kehidupan manusia. Kita sering melihat sampah yang dibiarkan menumpuk
tinggi di pinggir jalan. Tikus dan berbagai serangga yang membawa penyakit
menjadikan tumpukan sampah itu rumah mereka. Walaupun demikian tetap saja
setiap hari manusia menghasilkan sampah, baik organik maupun anorganik. Di
daerah yang padat penduduknya, jumlah sampah yang dihasilkan sangatlah besar.
Di berbagai kota besar, sampah menjadi masalah yang cukup pelik. Tidak
terkecuali untuk Kota Tangerang. Menurut Walikota Tangerang, Arief
Wirmansyah, penanganan masalah sampah di Kota Tangerang telah dilakukan
secara komprehenship dan berkesinambungan. Beberapa cara penanggulangan
sampah antara lain penambahan armada truk dan program bank sampah. Pada
pelaksanaannya keefektifan dua hal tersebut tetap tergantung pada peran serta
masyarakat.
3
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak akan pilih kasih dalam
penerapan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pengelolaan
Sampah. Selain akan menindak warganya membuang sampah sembarang,
pihaknya juga akan menangkap warga dari daerah lain. Begitu juga bagi warga
yang membakar dan mengubur sampah seenaknya.
1.2 Permasalahan
4
menghimbau warga untuk menanggulangi permasalahan disekitar dengan
memvisualisasikan bahwa pentingnya membuang sampah pada tempatnya karena
dampaknya dan peraturan dengan mengkaitkan Peraturan Daerah untuk
mendorong kedisiplinan masyarakat setempat.
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah adanya kesadaran dari
warga masyarakat tentang hidup bersih yang harus diterapkan dalam masyarakat
dan menciptakan generasi masyarakat yang peduli kesehatan, dan mengurangi
risiko terhadap timbulnya berbagai macam penyakit.
5
BAB 2
6
bagi masyarakat, orang tua dan generasi milenial untuk lebih perduli dengan
lingkungannya.
7
BAB 3
Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan diantara jalan alternatif rt.01 dan rt.02, yang kurang
lebih luasnya 0,026km². Tema yang peneliti ambil adalah kebersihan lingkungan
yang sifatnya general di masyarakat. Segmentasi kegiatan ini adalah umum,
peneliti mengajak semua kalangan usia masyarakat dari anak anak, remaja, dan
orang tua.
Wawancara (Interview)
8
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang digunakan untuk
menemukan suatu informasi yang bukan baku atau informan tunggal. Penelitian
ini menggunakan alat pengumpul data berupa pedoman atau instrumen
wawancara yaitu berbentuk pertanyaan yang diajukan kepada subjek penelitian.
Sedangkan wawancara yang diterapkan adalah wawancara berstruktur.
Wawancara berstruktur,yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci
sehingga menyerupai check-list (SuharsimiArikunto, 2002: 20).
9
kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan jln Rs Aminah Rt002
Rw02 kreo selatan larangan.
Observasi
10
menumbuhkan kesadaran kebersihan lingkungan jln Rs Aminah Rt002 Rw02 kreo
selatan larangan.
Dokumentasi
11
f. Membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan
terhadap sesuatu yang diselidiki (Lincoln dalam Lexy J. Moleong, 2007:
161).
Informasi yang didapatkan dari dokumen rtpra kegiatan PKM sesuai dengan fakta
dilapangan, dimana kondisi beberapa titik yang belum terlihat bersih, ternyata
bukan karena rt setempat tidak menghimbau atau membuat kegiatan kebersihan
tetapi masyarakat belum merasa memiliki lingkungan tersebut karena memang
mayoritas penduduknya adalah pendatang. Kendala inti adalah antusias dan
kesadaran masyarakat masih kurang tercipta karena beberapa alasan seperti
kesibukkan pribadi masyarakat dan sebagainya.
OBSERVASI
TRMPAT
12
KUNJUNGAN RT/
IZIN
WAWANCARA /
DATA
PENGUMPULAN
MURAL / PRAKTIK
PKM
LAPORAN PKM
Dari flow map di atas dapat didefinisikan secara gambaran umum sebagai
berikut:
a. Persiapan surveydll
b. Survei daerah sasaran
13
c. Melakukan pengamatan terhadap lingkungan warga masyarakat yang
ditetapkan
d. Izin pelaksanaan kegiatan mural
e. Menetukan tema yang akan di tetapkan
f. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan
g. Membuat sketsa gambar pada dinding yang akan dijadikan tempat mural
h. Pelaksanaan program mural di masyarakat
i. Laporan akhir
14
BAB 4
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16
LAMPIRAN
1. Pada hari kamis tanggal 30 mei 2019 Tim Program Kreatifitas Mahasiswa survey
lapangan untuk proses berjalannya mural setelah itu bertemu dengan pemilik dinding
untuk meminta izin dan sekaligus menjelaskan tujuan diadakannya mural tesebut.
2. Pada hari jum’at tanggal 17 juni 2019 Tim Program Kreatifitas Mahasiswa menemui
bapak Mahdi selaku RT 02 Jalan Bahagia.
3. Pada hari selasa tanggal 18 juni 2019 Tim Program Kreatifitas Mahasiswa
mengkonfirmasi perihal kegiatan Mural bersama bapak Mahdi ketua RT 02 dan ibu
pemilik dinding agar kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
17
4. Pada hari rabu tanggal 19juni 2019 Tim Kreatifitas Mahasiswa menatangi kediaman
pak madi selaku ketua rt dan ibu sri selaku kaderdirt 02 untuk meminta data dan
keterangan Masyarakat.
5. Pada Hari Jum’at Tanggal 21 juni 2019 Tim Program Kreatifitas Mahasiswa mulai
memberi warna dasar di tembok yang bertujuan agar sketsa yang kita buat bisa
terlihat dan pemberian catnya merata keseluruh tembok yang kita butuhkan.
6. Pada hari minggu tanggal 23 juni 2019 Tim Kreatifitas Mahasiswa mulai melakukan
sketsa sesuai desain yang telah ditentukan dan pemberian warna pada setiap bagian
gambar tersebut.
18
7. Pada hari senin tanggal 24 juni 2019 tim kreatifitas mahasiswa menyelesaikan tahap
terakhir yaitu finishing dalam kegiatan mural yang bertemakan tentang Go Green
Criminology
19
20