Anda di halaman 1dari 10

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH (STUDI

BANK SAMPAH TEKOJO PERUMAHAN TEKOJO KELURAHAN KIJANG


KOTA KECAMATAN BINTAN TIMUR) TAHUN 2013 – 2017

Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu
Pemerintahan

Skripsi

Oleh

FEBRIANI SIALLAGAN

NIM : 130565201131

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2018
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH (Studi
Bank Sampah Tekojo Perumahan Tekojo Kelurahan Kijang Kota Kecamatann
Bintan Timur) TAHUN 2013-2017

FEBRIANI SIALLAGAN, IMAM YUDHI PRASTYA.,S.IP.,MPA

130565201131

Febri27021996@gmail.com

Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , Universitas Maritim
Raja Ali Haji

ABSTRAK

Sampah menjadi permasalahan yang rumit apabila tidak adanya


pengendalian dalam upaya pengelolaan sampah hal ini menjadi perhatian
penting bagi pemerintah daerah. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan
peraturan tentang pengelolaan sampah dengan membentuk program Bank
Sampah dikabupaten Bintan sebagai bentuk pengendalian sampah. Fenomena
yang terjadi dikelurahan kijang kota menjadi penyumbang sampah terbesar
untuk itu mencoba mencari tahu sejauh mana partisipasi masyarakat Perumahan
Tekojo Kelurahan Kijang Kota dalam program yang dibuat Pemerintah dalam
upaya pengelolaan sampah, khususnya sampah rumah tangga yang ada di
Kabupaten Bintan. Tujuan penelitian adalah menganalisa dari partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam,
observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian bahwa terjadi peningkatan
jumlah anggota yang konsisten, ditandai dengan berkembangnya jumlah anggota
bank sampah tercatat mulai sejak berdirinya hanya beranggotakan 35 orang pada
tahun 2013, jumlah anggota bank sampah tekojo akhir 2017 berjumlah 120
orang dengan jumlah sampah yang dikelola 3,400 kg/bulan dimana omset
perbulan mencapai 10 juta/bulan. Peningkatan tersebut merupakan salah satu
indikator kepercayaan masyarakat untuk ikut serta dalam berpartisipasi
memperbaiki kualitas lingkungan mereka melalui Bank Sampah Tekojo.

Kata Kunci: Partispasi, Pengelolaan, Bank Sampah


PENDAHULUAN

Sampah Selalu menjadi permasalahan rumit dari persoalan kesehatan

hingga isu sosial yang kerap menimbulkan konflik struktural antara pemerintah

dan rakyat. Dalam undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah sebagai landasan dan pedoman dari pengelolaan sampah ditekankan

bahwa sampah telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya

perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar

memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi

lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. berdasarkan fenomena

yang terjadi perkembangan kepadatan penduduk Kabupaten Bintan semakin

meningkat, hal tersebut tentu saja meningkatkan jumlah timbunan sampah yang

dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Bintan, sehingga di Kabupaten Bintan

memiliki masalah sampah dan pengelolaannya yang cukup serius serta dilain sisi

memerlukan dukungan masyarakat untuk menyelesaikannya. Besarnya jumlah

sampah yang berasal dari rumah tangga, cukup menjelaskan bahwa peranan

masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah tersebut. Maka dari itu

hadirnya Permen LH nomor 13 Tahun 2012 mengenai pedoman pelaksanaan

Reduce, Reuse dan Recyle melalui Bank Sampah adalah legal standing atau

landasan bagi bank sampah sebagai sebuah kebijakan.

Dalam program Bank Sampah di Kabupaten Bintan terbukti didukung

oleh Pemerintah Kabupaten Bintan yang berpedoman melalui Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan

Reduce, Reuse, Dan Recycle Melalui Bank Sampah menjelaskan tentang


perlunya dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar

memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat dan aman bagi

masyarakat dan aman bagi lingkungan serta dapat mengubah perilaku

masyarakat. Dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat bahwa pengurus Bank

Sampah Tekojo ini sudah berhasil mengajak masyarakat lingkungan sekitar

untuk dapat menjadi anggota nasabah mereka, ditandai dengan berkembangnya

jumlah anggota bank sampah tercatat mulai sejak berdirinya hanya

beranggotakan 35 orang pada tahun 2013, jumlah anggota bank sampah tekojo

akhir 2017 berjumlah 120 orang dengan jumlah sampah yang dikelola 3,400

kg/bulan dimana omset perbulan mencapai 10 juta/bulan. Dengan melihat

perkembangan jumlah anggota Bank Sampah Tekojo tersebut, terdapat

peningkatan jumlah anggota yang konsisten. Peningkatan tersebut merupakan

salah satu indikator kepercayaan masyarakat untuk ikut serta dalam

berpartisipasi memperbaiki kualitas lingkungan mereka melalui Bank Sampah

Tekojo. Berdasarkan hal tersebut, menarik untuk diteliti mengenai pertisipasi

masyarakat serta faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat

tersebut dalam upaya memberikan perubahan positif pada perubahan perilaku

masyarakat maupun lingkungan sekitar rumah mereka khususnya permasalahan

sampah.

RUMUSAN MASALAH

Untuk itu peneliti mencoba mencari tahu bagaimana partisipasi anggota serta

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam

pengelolaan sampah di Bank Sampah.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif.

Penelitian ini dilakukan dilingkungan Perumahan Tekojo Kelurahan Kijang

Kota. Teknik dan Alat Pengumpulan Data yang dilakukan adalah menggunakan

wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan sumber data

primer dan sekunder. Adapun yang disajikan informan dalam penelitian ini

sebanyak 6 Orang.

PEMBAHASAN

A. Partisipasi Anggota dalam Pengelolaan Sampah di Bank Sampah

Tekojo Kelurahan Kijang Kota

Peneliti menggunakan teori Mikkelsen (dalam Adi, 2008: 106-107)

terdapat dua defenisi terkahir yang sangat terkait dengan hasil temuan

lapangan. Defenisi partispasi tersebut adalah “partispasi adalah keterlibatan

masyarakat secara sukarela dalam perubahan yang ditentukan sendiri oleh

masyarakat” dan juga “partisipasi adlah keterlibatan masyarakat dalam upaya

pembangunan lingkungan, kehidupan dan diri mereka sendiri. Hal tersebut

dijelaskan melalui latar belakang anggota dalam berpartisipasi dan keterlibatan

anggota bank sampah tekojo dalam implementasi kegiatan sebagai berikut:

1. Latar Belakang Partisipasi Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menjadi

alasan mengapa mereka ikut berpartisipasi cukup beragam mulai dari


permasalahan sampah yang mereka rasakan manfaat yang mereka dapatkan

ketika mereka ikut berpartisipasi. Artinya permasalahan sampah yang

mereka rasakan (tumpukkan sampah) sehingga adanya keputusan individu

atau motivasi individu untuk terlibat dalam kegiatan pengelolaan sampah di

Bank Sampah Tekojo dengan tujuan untuk memberikan perubahan pada

lingkungannya. Dan manfaat yang anggota dapatkan ketika ikut

berpartisipasi yaitu manfaat ekonomi artinya anggota menganggap sampah

masih memiliki nilai akan menjadi sia-sia apabila dibuang begitu saja dan

menjadi tambahan pemasukannya sehingga anggota ikut berpartisipasi

dalam kegiatan pengelolaan sampah dan menjadi tambahan pemasukannya.

2. Keterlibatan anggota bank sampah tekojo dalam implementasi kegiatan

Berdasarkan hasil peneltian dapat disimpulkan bahwa sebelumnya

ada kegiatan pengelolaan sampah di bank sampah tekojo yaitu mendaur

ulang kerajinan tangan yaitu membuat tas dari plastik minyak, sekarang

berhenti karena terhambatnya di pemasaran akibatnya hasil kerajinan tangan

anggota Bank Sampah Tekojo tersimpan dalam gudang Bank Sampah

Tekojo sehingga alat mesin pencacah anorganik juga ikut rusak didalam

gudang Bank Sampah Tekojo. Perlu adanya peran dari Pemerintah

Kabupaten Bintan terkait dengan produk kerajinan tangan yang dihasilkan

oleh anggota Bank Sampah Tekojo untuk memasarkan produk mereka ke

daerah luar dan juga di Kabupaten Bintan ini dan perlu adanya peran dari

Pemerintah untuk menyediakan sarana penunjang berupa seperti angkutan


sampah untuk menangangkut sampah anggota yang nantinya untuk

disetorkan ke Bank Sampah Tekojo.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota dalam

pengelolaan di Bank Sampah Tekojo

Peneliti menggunakan teori Soetrisno ( 1995: 214-215), dalam mendorong

partisipasi masyarakat, hal yang cukup mempengaruhi adalah insentif atau

manfaat yang bisa didapat oleh masyarakat yang berpartisipasi sehingga mereka

tidak dijadikan tumbal dalam pembangunan hal tersebut dapat diukur melalui

indikator prinsip insentif atau manfaat dan Made Pidarta (2006: 340), partisipasi

adalah keteterlibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan,

masyarakat akan berpartisipasi apabila mereka merasa isu atau aktivitas itu

penting. Dalam kegiatan pengelolaan sampah di Bank tekojo anggota merasa

bahwa mereka berpartisipasi karena memang mereka mengetahui bagaimana

kondisi permasalahan sampah yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka.

Hal tersebut yang menjadikan mereka sadar bahwa isu mengenai permasalahan

sampah ini memunculkan kepedulian mereka sehingga mereka ikut

berpartisipasi. Hal tersebut dapat diukur melalui indikator pengetahuan

mengenai permasalahan sampah dan pengelolaan sampah.

1. Prinsip Insentif atau Manfaat

Sebagaimana yang dirasakan anggota nasabah bank sampah, terdapat

beberapa manfaat yang didapatkan melalui kegiatan pengelolaan sampah

yaitu manfaat lingkungan dan ekonomi. Pertama, manfaat lingkungan yang


didapat anggota dengan mengikuti pengelolaan sampah adalah motivasi untuk

memilah sampah rumah tangga dapat mengurangi volume sampah buangan

serta menciptakan lingkungan yang bersih. Ada suatu kepuasan tersendiri

dalam dirinya ketika melihat tumpukkan sampah didalam rumah menjadi

berkurang, lingkungan sekitar menjadi bersih bebas dari sampah berserakkan

dan manfaat ekonomi yaitu masyarakat terdorong untuk memberikan peran

sertanya dalam kegiatan pengelolaan di Bank Sampah Tekojo karena ingin

mendapatkan uang dari hasil tabungan sampahnya. Sampah yang sebelumnya

dibuang begitu saja, ternyata dapat memberikan penghasilan tambahan bagi

anggota Bank Sampah Tekojo.

2. Pengetahuan mengenai permasalahan sampah dan pengelolaan sampah

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa diketahui

bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi partisipasi masyakakat dalam

pengelolaan bank sampah adalah karena pengetahuan akan permasalahan

sampah dan pengelolaannya. Pada dasarnya masyarakat yang tinggal di

sekitar lokasi adanya Bank Sampah sudah mengetahui permasalahan

sampah yang ada di lingkungan mereka. Akan tetapi mereka masih ada

pakai cara lama, yaitu kumpul-angkut-buang sampah.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan dari peneltian tentang Partisipasi

masyarakat dalam pengelolaan sampah di Bank Sampah Tekojo Kelurahan

Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur dilatarbelakangi oleh dorongan yang ada
dalam diri pribadi karena permasalahan sampah yang mereka rasakan

(tumpukkan sampah) hingga motivasi individu berdasarkan manfaat yang

mereka dapatkan ketika ikut berpartisipasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan Bank Sampah Sampah Di Bank Sampah Tekojo Kelurahan Kijang

Kota yaitu faktor pengetahuan mengenai permasalahan dan pengelolaan sampah,

hal ini menjadikan msyarakat sadar bahwa isu mengenai permasalahan sampah

ini memunculkan kepedulian sehingga ikut berpartisipasi dan manfaat ekonomi

yaitu masyarakat terdorong untuk memberikan peran sertanya dalam kegiatan

pengelolaan di Bank Sampah Tekojo karena ingin mendapatkan uang dari hasil

tabungan sampahnya. Sampah yang sebelumnya dibuang begitu saja, ternyata

dapat memberikan penghasilan tambahan bagi anggota Bank Sampah Tekojo.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Adi. Isbandi. Rukminto. 2008. Intervensi komunitas & pengembangan


masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
Rajawali Press.
Alex, S. (2012). Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk
Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Astuti, Siti Irene. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bagong, Suyanto. Sutisna. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai
Alternatif Pendekatan Yogyakarta: Pustaka
Hariwijaya. (2007). Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis, Dan
Disertasi. Yogyakarta: El Matera Publishing.
Kencana, Inu. (2003). Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia.
Bandung: PT Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari. (2005). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Neolaka, Amos. (2008). Kesadaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pidarta, Made. (2006). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sastropoetro, Santoso R.A. (1988). Partisipasi, Komunikasi, Persuasi, dan
Disiplin Dalam Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.
Soetrisno, Loekman. (1995). Menuju masyarakat partisipatif. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Sumarto. (2003). Inovasi, Partisipasi Dan Good Governance. Jakarta:
Yayasan Obor.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Suwerda, Bambang. (2012). Bank Sampah. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Wintoko, Bambang. (2012). Panduan Praktis Mendirikan Bank Sampah:
Keuntungan Ganda Lingkungan Bersih dan Kemampuan
Finansial. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
2. Skripsi

A.Riansyah. (2017). Evaluasi Pelaksanaan Program Bank Sampah Di Kota


Tanjungpinang Tahun 2012-2016.
Joni. (2015). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Studi Pada Bank Sampah Di Kelurahan Sei Jang Tahun
2014).
3. Website

Kecamatan Bintan Timur Dalam Angka 2016, Diakses pada tanggal 25 Mei

2018, Web site: http//www.scribd.com/document/342582355/Kecamatan-

Bintan-Timur-Dalam-Angka-2016.

Anda mungkin juga menyukai