Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

OLEH DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANDUNG

Wieky Rusmanto

ABSTRACT
This research was conducted by the author with the title: "STRATEGY OF
HOUSEHOLD MANAGEMENT STRATEGY BY THE ENVIRONMENTAL DEPARTMENT
OF BANDUNG REGENCY
The purpose of this study is to find out how the household waste Strategic
Management carried out by the Department of the Environment in the District of Soreang
District, Bandung Regency, what factors are obstacles and what efforts are made to
overcome these. The research method used is a qualitative analysis with data collection
techniques in this study is the study of literature, field studies and interviews.
The results of this study what the authors have done shows that the right strategy can
produce the right ways to manage waste. Strategy is a process of determining the plans of
top leaders who focus on the long-term goals of the organization, accompanied by the
preparation of a way or effort so that these goals can be achieved. To find out the right
strategy the author uses a SWOT analysis (strengths, weaknesses, opportunities, threats).
SWOT matrix, where the application is how strengths are able to take advantage of
opportunities that exist, how to overcome weaknesses that prevent the advantages of
opportunities that exist, and then how strengths (strengths) able to deal with threats (threats)
that exist, and the last is how to overcome weaknesses (weaknesses) that are able to make
threats (threats) become real or create a new threat.

Keywords: Strategy, Strategic Management , SWOT analysis


Wieky Rusmanto Dosen Administrasi public Fisip Universitas Nurtanio

merupakan istilah yang tidak asing lagi


PENDAHULUAN bagi semua masyarakat yang ada,
Indonesia telah menuju kepada tumpukan barang yang sudah tidak
perkembangan teknologi yang sangat terpakai lagi yang akan menimbulkan bau
pesat sehingga kemajuan di berbagai tidak sedap dan dianggap tidak
bidang dapat dicapai dengan baik, tetapi mempunyai nilai ekonomi bagi
dibalik perkembangan teknologi yang masyarakat. Sampah rumah tangga adalah
sangat pesat tersebut terdapat dampak sumber sampah yang menjadi
negatif yang menjadi perhatian seluruh permasalahan dan pengelolaannya pun
dunia, dampak global tersebut tidak hanya diwajibkan untuk menjadi perhatian
dikarenakan oleh kemajuan teknologi saja semua orang. Dengan bertambahnya
tetapi aktivitas manusia juga jumlah penduduk terutama di Kabupaten
mempengaruhi dampak global yang salah Bandung aktivitas masyarakat dan pola
satunya adalah sampah. Sampah konsumsi masyarakat menjadi penyebab

102
volume, jenis dan karakteristik sampah persoalan sampah yang berserakan dan
menjadi beragam. Dengan adanya menumpuk di sejumlah jalanan di
kenaikan volume sampah harus didukung Kabupaten Bandung, seperti yang terjadi
dengan adanya sikap masyarakat yang pada bahu jalan yang berada di sepanjang
peduli akan lingkungan hidup jalan Raya Soreang, dan dijadikan tempat
disekitarnya, adanya kesadaran dari pembuangan sementara (TPS) liar,
masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang terlihat sering menumpuk
lingkungan hidup lebih dipertajam dan dibahu jalan sangat mengganggu
ditanamkan pada mindset masyarakat dikarenakan bau yang tidak sedap kerap
secara keseluruhan. kali mengganggu para pengguna jalan
Sampah dinilai sangat (www.jabarekpess.com 26/7/2019).
mempengaruhi lingkungan terutama Penumpukan yang terus berlanjut tersebut
dengan kebersihan kota. Terdapat banyak harus segera ditangani oleh Pemerintah
sekali pencemaran yang terjadi akibat Daerah Kabupaten Bandung karena
sampah. Di Indonesia sendiri sampah apabila dibiarkan persoalan sampah akan
masih belum menjadi perhatian warganya terus menumpuk. Didalam Undang-
dan masih dipandang sebelah mata, dan undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
juga pertambahan penduduk yang terus Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi
meningkat setiap tahunnya menjadikan Permasalahan Penduduk Tentang
kebutuhan akan barang juga semakin Pengelolaan Sampah sudah menjadi
meningkat, sehingga menimbulkan tanggung jawab pemerintah termasuk
kenaikan jumlah sampah yang cukup kedalam masalah pembiayaan. Untuk
drastis, oleh karena itu pengetahuan dan mengatasi masalah mengenai sampah
kesadaran manusia akan menjaga diperlukan komitmen dan terobosan
lingkungan menjadi penting dan bersifat kreatif dan inovatif dari semua
Pendidikan kependudukan dan pihak termasuk masyarakat untuk
lingkungan telah menjadi mutlak karena mendukung regulasi-regulasi mengenai
manusia dan lingkungannya merupakan 2 penanganan dan pembangunan sampah
unsur pokok yang selalu saling yang berwawasan lingkungan dan juga
berhubungan, yang artinya apabila mengubah paradigma berfikir masyarakat
lingkungan rusak maka akan rusak pula dalam membantu meringankan beban
manusianya. pemerintah dalam mengelola sampah.
Pemerintah Kabupaten Bandung Keikutsertaan masyarakat didalam
terkesan lambat dalam menangani pengelolaan sampah diperkuat sesuai

103
dengan Peraturan Daerah Nomor 21 dikarenakan metode yang digunakan di
Tahun 2009 Tentang Pengelolaan TPS yang berada di Wilayah Soreang
Sampah, yakni pasal 8 ayat (1) poin b, adalah metode open dumping atau
bahwa masyarakat perlu berpartisipasi pengelolaan sampah yang hanya diangkut
aktif didalam pengelolaan sampah, yang ke lokasi saja, tanpa adanya pengelolaan
didukung oleh Pemerintah Daerah ramah lingkungan terlebih dahulu,
dikarenakan pengelolaan sampah akibatnya bau busuk mengganggu
merupakan salah satu fokus Pemerintah aktivitas dan kesehatan warga di sekitar.
Kabupaten Bandung dalam peningkatan Pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan
kualitas hidup di Kabupaten Bandung Hidup Kabupaten Bandung yang saat ini
sebagaimana tercantum didalam Peraturan sedang mengalami berbagai persoalan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor 15 terkait penanganan sampah, berupa
Tahun 2012 bahwa Pemerintah Kabupaten keterbatasan biaya operasional,
Bandung memiliki tugas untuk menjamin dikarenakan Kabupaten Bandung tidak
terselenggaranya pengelolaan sampah memiliki Tempat Pembuangan Akhir
yang baik dan berwawasan lingkungan. (TPA) milik sendiri, Kabupaten Bandung
Dengan mengenal dan memahami terpaksa harus membuang sampah ke TPA
lingkungan yang kita tinggali diharapkan Sarimukti Cimahi Kabupaten Bandung
kita dapat mengelola kehidupan dan Barat. Sarana dan Prasarana pengelolaan
menciptakan lingkungan hidup yang aman sampah tersebut dirasa masih belum bisa
dan nyaman. memadai pengangkutan sampah ataupun
PERMASALAHAN pengelolaan sampah di Wilayah Soreang
Kondisi umum Tempat Kabupaten Bandung, dengan jumlah
Pembuangan Sampah (TPS) Wilayah penduduk terus bertambah sehingga
Soreang Kabupaten Bandung masih penghasil sampah juga bertambah
terkendala masalah lahan, dikarenakan sedangkan TPS tidak memadai membuat
lahan yang kurang memadai harus dapat masyarakat memilih untuk membuang
menampung jumlah volume sampah yang sampah tidak pada tempatnya yang
terus meningkat setiap harinya, ditambah menyebabkan TPS liar terjadi dimana-
lagi kurangnya kesadaran masyarakat mana. Secara umum kebijakan
dalam mengelola sampah rumah tangga pengelolaan sampah di Kabupaten
secara mandiri sehingga residu yang Bandung masih menggunakan sistem
dihasilkan di TPS meningkat dan open dumping yang dimana sampah hanya
timbunan sampah semakin menumpuk, dikumpulkan kemudian diangkut dan

104
dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan rumah tangga di Wilayah Kecamatan
Akhir), pada sistem tersebut, semakin Soreang.
banyak sampah yang harus dikelola maka
biaya yang dikeluarkan juga akan semakin KAJIAN PUSTAKA
membesar. Berdasarkan permasalahan Administrasi Publik
tersebut, maka pertanyaan mengenai Para ahli menjelaskan mengenai
kajian adalah : “Bagaimana strategi Administrasi Publik, menurut Dimock
pengelolaan sampah rumah tangga oleh dalam Pasolong (2007:7) bahwa
Dinas Lingkungan Hidup di Kabupaten Administrasi Publik adalah “kegiatan
Bandung pada Wilayah Soreang ?” yang dilakukan oleh pemerintah
pusat ataupun pemerintah daerah di
TUJUAN PENELITIAN dalam melaksanakan kekuasaan
Tujuan umum pada kajian ini adalah politiknya. Kekuasaan politik ini bisa di
untuk merumuskan kebijakan strategi dapatkan dari sistem demokrasi dan juga
pengelolaan sampah rumah tangga oleh sistem warisan (kerajaan).” Administrasi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dapat didefinisikan sebagai koordinasi
Bandung di Wilayah Kecamatan Soreang, usaha-usaha perorangan dan kelompok
untuk memenuhi tujuan umum tersebut, untuk melaksanakan kebijaksanaan
maka tujuan spesifik dari kajian ini adalah pemerintah. Administrasi Publik adalah
:Untuk memperoleh gambaran yang suatu proses yang bersangkutan dengan
lengkap dan jelas dalam menganalisis data pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah,
serta informasi mengenai strategi memberikan arah, tujuan dan maksud
pengelolaan sampah rumah tangga oleh terhadap usaha sejumlah orang didalam
Dinas lingkungan Hidup di Kabupaten sebuah pemerintahan. Pada saat ini
Bandung. Administrasi Publik telah berada pada
Untuk mengetahui secara empiris New Public Management, pemerintah
mengenai hambatan-hambatan apa saja sekarang tidak lagi dilayani, namun
yang terjadi dalam pelaksanaan program melayani kepentingan publik. Pengelolaan
strategi pengelolaan sampah rumah sampah pada dasarnya bertujuan untuk
tangga. melayani kebutuhan masyarakat terkait
1. Untuk mengetahui upaya-upaya apa dengan masalah kebersihan lingkungan.
saja yang dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten
Manajemen Strategi
Bandung dalam mengelola sampah

105
Beberapa kajian dalam manajemen Tahapan perumusan strategi adalah
salah satu di antaranya adalah manajemen proses penyusunan langkah-langkah
strategis, adapun pengertian manajemen untuk masa depan perusahaan yang
strategi menurut Robinson dalam Yunus bertujuan untuk membangun dan
(2016:5) menyatakan bahwa “Manajemen mengembangkan Visi dan Misi sebuah
Strategis adalah kumpulan dan tindakan perusahaan, menetapkan sebuah tujuan
yang menghasilkan perumusan strategis serta merancang berbagai macam
(formulasi) dan pelaksanaan strategi untuk dapat mencapai tujuan-
(implementasi) rencana-rencana yang tujuan tersebut dalam rangka menciptakan
dirancang untuk mencapai sasaran- nilai terbaik. Berikut langkah-langkah
sasaran organisasi. Berdasarkan pendapat perumusan strategi menurut Rothwell
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam Yunus (2016:165)
manajemen strategi adalah rencana- “1. Entabilishment of vision,
mission and goals
rencana yang telah direncanakan sesuai
2. Identifying past and present
dengan sasaran yang akan dicapai strategis
3. diagnosing past and present
sehingga menghasilkan perumusan
performance
strategi yang tepat dan pelaksanaan 4. setting objectives
5. analisis SWOT dan perumusan
kegiatan organisasi dapat terlaksana
strategi
dengan baik. 6. develop and evaluable alternative
and select strategy”.
Strategi
Perumusan Strategi
Strategi adalah rencana yang
Analisis lingkungan terdiri dari dua, yaitu
terintegritas dan meningkatkan
:
keunggulan strategi organisasi dengan
1. Lingkungan internal, yaitu
memanfaatkan sumber daya-sumber daya
identifikasi dari berbagai faktor yang
yang dimiliki organisasi dengan demikian
berasal dari dalam organisasi yang
tujuan organisasi akan tercapai. Menurut
mencakup kekuatan dan kelemahan
Chandler dalam Umar (2013:16)
organisasi. Hal ini dapat dilihat
mengemukakan strategi “merupakan alat
melalui sumber daya manusia,
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
infrastruktur, sumber daya keuangan,
kaitannya dengan tujuan jangka Panjang,
maupun strategi yang diterapkan saat
program tindak lanjut serta prioritas
ini.
alokasi sumber daya” .
2. Lingkungan eksternal, dalam hal ini
Tahapan Perumusan Strategi diidentifikasi tentang berbagai faktor

106
yang menyangkut peluang dan 1. Strategi opportunities strength (OS)
ancaman yang berasal dari luar atau peluang kekuatan (PEKU).
organisasi. faktor eksternal tersebut Strategi ini memanfaatkan peluang
diantaranya ekonomi, politik dan yang ada dengan jalan
hukum, sosial kultural, teknologi dan mengoptimalkan kekuatan internal
ekologi. perusahaan
2. Strategi opportunities weakness (OS)
Analisis SWOT
atau Peluang Kelemahan (PEKA),
Proses pengambilan keputusan
Strategi ini menitikberatkan pada
strategis selalu berkaitan dengan
memperbaiki kelemahan perusahaan
pengembangan misi, tujuan, strategi dan
dengan cara mengambil manfaat dari
kebijakan di dalam organisasi. dengan
peluang yang ada
demikian perencanaan strategis harus
3. Strategi threats weakness (TW) atau
menganalisis faktor-faktor strategis.
Ancaman Kelemahan (AKA), strategi
Model analisis yang dapat digunakan
ini mengatasi kelemahan yang ada
dalam kondisi ini yaitu Analisis SWOT.
dengan cara menghindari ancaman
Analisis SWOT merupakan kajian
4. Strategi threats strength (TS) atau
sistematik terhadap faktor-faktor kekuatan
Ancaman Kekuatan (AKU), strategi
(strength) dan kelemahan (weakness)
ini menggunakan kekuatan
internal perusahaan dengan peluang
perusahaan dengan menghindari
(opportunities) dan ancaman (threats)
ancaman yang ada.
lingkungan yang dihadapi perusahaan.
Analisis SWOT juga merupakan sarana Sampah
bantu bagi perencana strategi guna Menurut Damanhuri (2018:25)
memformulasikan dan terdapat keterkaitan antara bahan baku,
mengimplementasikan strategi-strategi energi, produk yang dihasilkan dan limbah
untuk mencapai tujuan. Analisis SWOT dari sebuah proses industri, maupun
menggunakan pendekatan matriks. aktivitas manusia sehari hari. Bahan
Matriks ini mengkombinasikan kekuatan terbuang (limbah) berasal dari proses
dan kelemahan dengan peluang dan produksi atau dari pemakaian barang-
ancaman untuk menentukan alternatif barang yang dikonsumsi.
strategi perusahaan, terdapat 4 macam PROSES PEMBENTUKAN BUANGAN
strategi yang bisa diidentifikasikan rumah yang berada dalam satu kawasan
dengan matriks SWOT : pemukiman, maupun unit rumah tinggal
yang berupa rumah susun. Dari sumber ini

107
dihasilkan sampah berupa sisa makanan, mengelola sampah secara mandiri,
plastik, kertas, karton, kain, kayu, daun, bahkan TPS liar kerapkali dilakukan
logam. Dari kelompok ini juga dihasilkan oleh Kekuatan (Strength)
sampah golongan B3 (bahan berbahaya 1) Program pengelolaan sampah
dan beracun) seperti baterai, sisa obat- 2) Adanya TPS
obatan (Padmi 2018:29). 3) Adanya kendaraan pengangkut
sampah
PEMBAHASAN b. Kelemahan (weakness)
Pembahasan disusun melalui proses 1) Pertambahan jumlah penduduk
analisis data dan fakta yang peneliti 2) Munculnya TPS liar
dapatkan dari lapangan serta disesuaikan 3) Kurangnya safety SDM
dengan teori yang peneliti gunakan. 4) Sarana dan prasana belum memadai
Peneliti dalam penelitiannya 1. Faktor eksternal :
menggunakan teori analisis SWOT a. Peluang (opportunities)
dimana dalam teori ini memberikan 1) Retribusi Sampah kepada
visualisasi yang berguna terhadap masyarakat
komponen-komponen penting yang harus 2) Proses 3R
dipertimbangkan oleh pimpinan untuk 3) Menigkatkan perekonomian
menjamin bahwa strategi dapat berjalan masyarakat melalui sampah
dengan baik. Strategi yang efektif b. Ancaman (threats)
mencakup hubungan yang konsisten dari masyarakat banyak. Penumpukan
satu faktor, yaitu : Strength, Weakness, sampah terus terjadi tanpa adanya
Opportunities, Threats. Peneliti pengelolaan yang menekan jumlah residu.
menggabungkan indikator dari analisis Berikut analisis faktor lingkungan internal
SWOT menjadi aparatur pelaksana. dan eksternal di dalam analisis SWOT
Berdasarkan analisis tersebut dapat berdasarkan hasil penelitian :
diketahui faktor-faktor penghambat dan 2. Faktor internal :
faktor-faktor pendukung strategi 1) Pengaruh cuaca/banjir yang
pengelolaan sampah di Kabupaten terjadi di Kabupaten Bandung
Bandung. 2) Produksi sampah meningkat
a. Kondisi masyarakat pada saat ini 3) Rendahnya peran
masih terpaku pada konsep sistem masyarakat
kumpul, angkut buang, masyarakat 4) Dampak ketidaknyamanan
masih belum memiliki kesadaran untuk kondisi TPS terhadap masyarakat

108
5) Kurangnya armada Pada tahap berikutnya setelah
pengangkutan sampah mengetahui strengths (kekuatan),
Proses berikutnya setelah weaknesses (kelemahan), opportunities
mengetahui faktor internal dan faktor (peluang) dan threats (ancaman) dan
eksternal dapat diketahui faktor yang mengidentifikasi faktor penghambat serta
dapat menjadi faktor pendukung dan pendukung dalam pengelolaan sampah
penghambat di dalam strategi pengelolaan rumah tangga. Selanjutnya adalah
sampah di Wilayah Kecamatan Soreang. membuat matriks SWOT untuk dapat
Adapun faktor pendukungnya yang menganalisis lebih lanjut strategi apa yang
meliputi visi dan misi organisasi, yaitu : akan diambil dan dijadikan landasan
Pelaksanaan misi guna mencapai visi dalam penetapan perencanaan strategis.
organisasi, Sistem Pemerintahan yang Identifikasi ini menggunakan matriks
kondusif, Tersedia Perda pengelolaan SWOT yang terdiri dari empat komponen.
sampah, Dukungan dari Bupati Bandung Setiap komponen akan menghasilkan
terkait pengelolaan sampah, Adanya strategi yaitu strategi OS, strategi TS,
pertumbuhan perekonomian di Kabupaten strategi OW dan strategi TW. Hasil dari
Bandung dan dibentuknya kelompok penelitian ini yang dapat digunakan untuk
swadaya masyarakat dalam pengelolaan merumuskan alternatif strategi
sampah. pengelolaan sampah. Isu-isu strategis
Analisis berikutnya yang menjadi yang telah dirumuskan diantaranya adalah
faktor penghambat di dalam strategi sebagai berikut :
pengelolaan sampah di Kecamatan a. Strategy Opportunities Strenght
Wilayah Soreang ini adalah Kualitas dan (OS)
kuantitas SDM yang masih kurang 1) Memaksimalkan program
memadai, keterbatasan biaya operasional pengelolaan sampah :
dan minimnya anggaran dinas, anggaran POKASIH, LCO, Bank Sampah
yang belum merata kepada tempat 2) Memaksimalkan perawatan
pengelolaan sampah di beberapa titik di armada untuk memaksimalkan
Wilayah Soreang, Sarana dan prasarana pengangkutan dan pengelolaan
lapangan yang belum memadai, terus sampah
berkurangnya daya tampung di TPA dan 3) Menambah pelayanan sampah
Minimnya kesadaran masyarakat tentang untuk meningkatkan retribusi
pengelolaan dan pemilahan sampah secara 4) Menambah TPST untuk
mandiri. pengelolaan sampah dan dapat

109
meningkatkan perekonomian 2) Sosialisasi Pengelolaan sampah
masyarakat sekitar secara mandiri
b. Streategy Threat Strenght (TS) 3) Menambah TPS dan
1) Membangun kelompok memaksimalkan pembangunan
masyarakat peduli lingkungan nya menjadi TPST resmi
dan sampah, membuat pelatihan Beberapa uraian di atas,
keterampilan pengelolaan menjelaskan hasil dari isu-isu strategis
sampah plastik dll untuk tersebut antara lain adalah pemberdayaan
masyarakat masyarakat mengenai visi dan misi yang
2) Membangun TPST dan TPS telah ditetapkan dan ingin dicapai untuk
resmi dengan mensosialisasikan meningkatkan kepedulian masyarakat di
program-program pemerintah dalam pengelolaan sampah rumah tangga.
3) Menyediakan pelayan sampah Memperbanyak jumlah armada
dengan menambah fasilitas pengangkutan sampah guna
pengelolaan sampah meningkatkan pelayanan kepada
c. Strategy Opportunities Weakness masyarakat. Meningkatkan partisipasi
(OW) masyarakat untuk mengatasi keterbatasan
1) Menambah jumlah armada armada yang dimiliki Dinas Lingkungan
pengangkutan sampah untuk Hidup. Berikut tabel analisis SWOT :
memaksimalkan pengangkutan KEKUATAN KELEMAHA
(S) N (W)
2) Mengganti armada rusak INTERNAL 1. Program 1. Pertambaha
pengelolaan n jumlah
3) Menambah fasilitas pengelolaan sampah penduduk
2. Adanya TPS 2. Munculnya
sampah TPS liar
4) Sosialisasi kepada masyarakat 3. Adanya 3. Kurang nya
kendaraan safety SDM
untuk mengelola sampah secara pengangkut
EKSTERNA sampah
mandiri L 4. Sarana dan
prasarana
5) Mengurangi cedera petugas belum
kebersihan, memaksimalkan memadai
PELUANG STRATEGI STRATEGI
safety first untuk petugas (O) PEKU PEKA
1. Retribusi 1. Memaksimal 1. Menambah
kebersihan sampah kan program jumlah
kepada pengelolaan armada
d. Strategy Threats Weakness (TW) masyaraka sampah : pengangkuta
t POKASIH, n sampah
1) Penambahan sarana dan LCO, Bank untuk
prasarana pengelolaan sampah Sampah memaksimal
kan
pengangkuta
n

110
2. Proses 3R 2. Memaksimal 2. Mengganti TPS menambah pembanguna
kan armada terhadap fasilitas nnya
perawatan rusak masyaraka pengelolaan menjadi
armada t sampah TPST resmi
untuk 4. Dampak
memaksimal ketidakny
kan ama-nan
3. Meningkat 3. Menambah 3. Menambah kondisi
kan pelayanan fasilitas TPS
perekono- sampah pengelolaan terhadap
mian untuk sampah masyaraka
masyaraka meningkatka t
t melalui n retribusi 5. Kurangny
sampah a armada
4. Menambah 4. Sosialisasi peng-
TPST untuk kepada angkutan
pengelolaan masyarakat sampah
sampah dan untuk Sumber : David, modifikasi peneliti 2021
dapat mengelola
meningkatka sampah
n secara
perekonomia mandiri PENUTUP
n masyarakat
sekitar Kesimpulan
5. Mengurangi
cedera
Berdasarkan hasil penelitian yang
petugas dilakukan mengenai Strategi Pengelolaan
kebersihan,
memaksimal Sampah Rumah Tangga oleh Dinas
kan safety
first untuk Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung,
petugas
kebersihan maka penulis dapat memberikan suatu
ANCAMAN STRATEGI STRATEGI
(T) AKU PEKA
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengaruh 1. Membangun 1. Penambahan 1. Kabupaten Bandung tidak memiliki
cuaca/banj kelompok sarana dan
ir yang masyarakat prasarana TPA milik sendiri sehingga untuk
terjadi di peduli pengelolaan
Kabupaten lingkungan sampah pembuangan sampah ke TPA
Bandung dan sampah,
membuat Sarimukti Cimahi Kabupaten
pelatihan
Bandung Barat, dikarenakan lahan
keterampilan
pengelolaan TPA di Kabupaten Bandung telah
sampah
plastik dll melampaui batas maksimal.
untuk
masyarakat 2. Kekuatan Dinas Lingkungan Hidup
2. Produksi 2. Membangun 2. Sosialisasi
sampah TPST dan Pengelolaan terdapat pada program pengelolaan
mening- TPS resmi sampah sampah yang diantaranya adalah : 1)
kat dengan secara
mensosialisa mandiri POKASI (Pojok Edukasi Bersih), 2.
sikan
program- LCO (Lubang Cerdas Organik), 3.
program
pemerintah Bank Sampah.
3. Dampak 3. Menyediaka 3. Menambah
ketidakny n pelayan TPS dan
3. Kelemahan Dinas Lingkungan Hidup
ama-nan sampah memaksimal terletak pada perilaku masyarakat
kondisi dengan -kan
111
yang belum memiliki kesadaran Setelah penulis mengemukakan
untuk mengelola sampah secara kesimpulan hasil penelitian yang telah
mandiri dan juga terletak pada sarana diuraikan di atas, selanjutnya penulis
dan prasarana yang belum memadai mencoba dapat mengajukan beberapa
sepenuhnya untuk mengoptimalkan saran, diantaranya sebagai berikut :
pengelolaan sampah 1. Agar dapat mengelola sampah secara
4. Peluang dalam pengelolaan sampah maksimal Dinas Lingkungan Hidup
di Dinas Lingkungan Hidup adalah Kabupaten Bandung dapat mengikuti
dengan adanya pengelolaan sampah perkembangan teknologi pengelolaan
yang dapat menjadi nilai ekonomi sampah agar Kabupaten Bandung
untuk masyarakat. dapat menjadi pusat percontohan
5. Ancaman dalam pengelolaan sampah pengelolaan sampah
di Dinas Lingkungan Hidup 2. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Kabupaten Bandung adalah jumlah Bandung dapat bekerja sama dan
penduduk yang semakin meningkat, melakukan pendekatan dengan
kondisi jalan ketika turun hujan dan masyarakat agar seluruh lapisan
luas Wilayah Soreang yang cukup masyarakat mau dan ikut serta
luas didalam pengelolaan sampah dan
6. Strategi dalam pengelolaan sampah menjalan kan program-program
oleh Dinas Lingkungan Hidup pemerintah
Kabupaten Bandung diantaranya 3. Tidak hanya untuk menampung
adalah dengan membangun kelompok jumlah sampah tetapi beserta
masyarakat peduli lingkungan dan pengelolaan sampah Dinas
sampah, membuat pelatihan Lingkungan Hidup Kabupaten
keterampilan pengelolaan sampah Bandung diharapkan dapat
untuk masyarakat, Membangun TPST membangun lebih banyak TPST
dan TPS resmi dengan (Tempat Pembuangan Sampah
mensosialisasikan program-program Terpadu) di Kecamatan Soreang
pemerintah dan Menyediakan 4. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
pelayan sampah dengan menambah Bandung dapat bekerja sama dengan
fasilitas pengelolaan sampah ke setiap pihak swasta untuk pengelolaan
perkampungan dan mengoptimalkan sampah.
armada pengangkutan sampah.
Saran DAFTAR PUSTAKA

112
Buku-buku : Pelaksanaan Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 21
Afifudin, 2015, Pengantar Administrasi
Tahun 2009 Tentang Pengelolaan
Pembangunan, Bandung : CV. Alfabeta
Sampah, pasal 14 ayat (1)
Anggara, Sumantri, 2016, Administrasi
o Peraturan Daerah Kabupaten
Pembangunan Teori dan Praktik,
Bandung Nomor 15 Tahun 2012
Bandung : CV. Pustaka Setia
mengenai perubahan atas Peraturan
Damanhuri, Padmi, 2018, Pengelolaan
Daerah Kabupaten Bandung Nomor
Sampah Terpadu, Bandung : ITB
21 Tahun 2009 tentang pengelolaan
Hasibuan, 2016, Manajemen Dasar,
sampah
Pengertian dan Masalah, (Ed,
o Pasal 1 angka 24 Undang-undang
Revisi), Jakarta : PT. Bumi
Republik Indonesia Nomor 23 tahun
Aksara
2014 tentang Pemerintahan Daerah
Moleong, 2016, Metodologi Penelitian
Kualitatif, : Rosda ISBN
Pasolong, 2017, Teori Administrasi 2. Skripsi/ Tesis / Disertasi ( yang
Publik, Bandung : Alfabeta
dijadikan relevansi dalam penelitian ini)
Priansa, Damayanti, 2015, Administrasi
dan Operasional Perkantoran, AYU DEWANTI NOOR, IRWAN
Bandung : CV. Alfabeta NOOR, ABDULLAH SAID,
Rochaeni, 2017, Pengelolaan Sampah Strategi Inovatif Pengelolaan
Problematika dan Kebijakan, Sampah Rumah Tangga Perkotaan
Bandung : UNNUR Press (studi pada Bank Sampah “Sri
Sugiyono, 2018, Metode Penelitian Wills” Perum Wills II Kelurahan
Kualitatif, Bandung : CV. Pojok Kecamatan Mojokerto Kota
Alfabeta Kediri), 2017, Universitas
Sumantri, 2015, Kesehatan Lingkungan, Brawijaya
Jakarta : Kencana Prenada Media RASYID ABDILLAH, DYAH
Group HARIANI, RIHANDOYO,
Supomo, 2018, Pengantar Manajemen, Analisis Strategi Pengelolaan
Bandung : Yrama Widya Sampah di Kota Semarang, 2017,
Umar, 2016, Desain Penelitian Universitas Diponegoro
Manajemen Stratejik, Jakarta : MAHFUDLLOH, HESTI LESTARI,
Rajawali Pers Strategi Penanganan Limbah
Yunus, 2016, Manajemen Strategis, Industri Batik di Kota Pekalongan,
Yogyakarta : CV. Andi Offset 2017, Universitas Diponegoro

Sumber Bacaan Lain : 3. Sumber dari Internet/Website


1. Peraturan Perundang-undangan Asumsi jumlah Volume Sampah
Kabupaten Soreang
o Peraturan Dareah Nomor 21 Tahun
http://sipsn.menlhk.go.id Sumber Sistem
2007 tentang Gambaran Umum Dinas
Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
Lingkungan Hidup
https://studylibid/doc/Strategi-Sanitasi-
o Undang-Undang Nomor 18 Tahun
Kabupaten-Bandung
2008 tentang Kebijakan Pemerintah
Keadaan TPS warga di jalan Raya
Mengatasi Permasalahan Penduduk
Soreang www.jabarekspress.com
Tentang Pengelolaan Sampah
26/7/2019
o Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun
2009 Tentang Pengelolaan Sampah,
pasal 8 ayat (1) poin b
o Peraturan Bupati Bandung Nomor 25
Tahun 2010 Tentang Petunjuk
113
114

Anda mungkin juga menyukai