MARGARETHA M BAERSADY
21903041
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
I. JUDUL PENELITIAN...........................................................................................1
II. RUANG LINGKUP...............................................................................................1
KESEHATAN LINGKUNGAN...................................................................................1
III. PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian................................................................................................6
D. Manfaat penelitian..............................................................................................7
IV. TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................8
A. Tinjauan Umum Sampah....................................................................................8
B. Tinjauan Umum Pengelolaan Sampah.............................................................18
C. Sintesa Penelitian..............................................................................................22
V. KERANGKA KONSEP.......................................................................................29
B. Pola Pikir Variabel Penelitian...........................................................................30
C. Definisi operasional kriteria objektif................................................................30
VI. METODE PENELITIAN.................................................................................31
A. Jenis Penelitian.................................................................................................31
B. Lokasi dan Penelitian........................................................................................31
C. Populasi dan Sampel.........................................................................................31
D. Pengumpulan Data............................................................................................32
E. Pengolahan Data...............................................................................................32
F. Analisis Data.....................................................................................................32
G. Penyajian Data..................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................33
LAMPIRAN................................................................................................................35
ii
PROPOSAL PENELITIAN
I. JUDUL PENELITIAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang
Sampah merupakan sisa dari berbagai aktivitas manusia yang terdiri dari berbagai
bentuk dan ukuran, baik yang dihasilkan dari proses produksi industri ataupun
rumah tangga. Permasalahan ini semakin menjadi krusial terutama jika dikaitkan
(Novita, 2016).
1
Sampah juga merupakan suatu benda baik itu padat maupun cair yang sudah
tidak digunakan lagi dan dibuang begitu saja oleh pemiliknya. Sejak dahulu hingga
tahunnya selalu meningkat akibat pola hidup yang semakin beragam, selain itu
tradisional. Pasar tradisional merupakan salah satu fasilitas umum yang sangat
penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik kota maupun desa untuk
lepas dari elemen pasar karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi
dan beragam. Akan tetapi hal tersebut tidak selaras dengan kondisi pasar
tradisional yang kerap dianggap sebagai tempat yang kumuh dan beraroma tidak
sedap akibat sampah yang dihasilkan setiap harinya (Marlina et al., 2021).
2
Produksi sampah pasar hingga saat ini masih menjadi salah satu permasalahan
yang belum terselesaikan dan cukup rumit penanganannya, baik mengenai aspek
maupun aspek peran serta masyarakat yang ada di pasar tersebut, hal tersebut
terjadi karena selain jumlah sampah yang relatif banyak, juga diakibatkan karena
sangat bergantung pada kerjasama dan kesadaran dari setiap aspek baik itu
seperti wilayah Asia Timur dan Pasifik, Eropa dan Asia Tengah menghasilkan
sampah sebanyak 43%. Wilayah Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Sub-
Sahara menghasilkan sampah paling sedikit sebanyak 15%. Pada tahun 2016
wilayah Asia Timur dan Pasifik menghasilkan sampah sebanyak 468 juta ton.
sebanyak 683 juta ton (34%), negara berpenghasilan rendah menghasilkan sampah
3
sebanyak 93 juta ton (5%). Negara berpenghasilan tinggi seperti Amerika Utara,
Amerika Serikat dan kanada menghasilkan sampah tertinggi sebanyak 2,2 kg per
menghasilkan sampah sebanyak 0,46 kg per hari, Asia Selatan 0,52 kg per hari,
Asia Timur dan Pasifik 0,56 kg per hari. Diseluruh dunia, sampah yang dihasilkan
per orang per hari rata-rata 0,74 kg dan total sampah telah mencapai 2,01 miliar
ton pada tahun 2016. Rata-rata timbulan sampah di berbagai negara bervariasi,
mulai dari 0,11 kg per orang per hari hingga 4,54 kg per orang per hari. Pada tahun
2030, diperkirakan sampah akan menghasilkan sebanyak 2,59 miliar ton sampah
setiap tahun dan jumlah ini diperkirakan akan bertambah pada tahun 2050
timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton. Angka tersebut
menurun 37,52% dari 2021 yang sebanyak 31,13 juta ton. Berdasarkan jenisnya,
mayoritas timbulan sampah nasional pada 2022 berupa sampah sisa makanan
dengan proporsi 41,55%. Kemudian sampah plastik berada di urutan kedua dengan
kayu/ranting, 11,04% sampah kertas/karton, dan sampah logam 2,86%. Ada pula
2,54% sampah kain, sampah kaca 1,96%, sampah karet/kulit 1,68%, dan 6,55%
4
2022 berasal dari Jawa Tengah, yakni 4,25 juta ton atau 21,85% dari total timbulan
sampah nasional. Posisinya diikuti oleh DKI Jakarta dengan total timbulan sampah
3,11 juta ton, Jawa Timur 1,63 juta ton, dan Jawa Barat 1,11 juta ton.
Selatan sendiri pada tahun 2021 timbunan sampah harian sebanyak 3,486.39 ton
588.353,54 ton.
Makassar mencapai 7,374,5 ton per bulan dan 245,8 ton per hari. Potensi sampah
Kota Makassar tahun 2021 adalah 410.291 ton dalam satu bulan 34.190 ton dan
dalam satu hari mencapai 1.139 ton. Dalam Perda Kota Makassar No 4 Tahun
2011 tentang Pengelolaan sampah terdapat suatu aturan hukum yang dapat
Makassar.
Sampah ini tentunya akan sangat menjadi masalah dan gangguan seseorang,
bahkan jika kita tidak bisa mengelolanya dengan baik maka penyebabnya akan
sangat mengganggu kita tentunya pada sebuah lingkungan. Penyebab yang dapat
5
di timbulkan jika sampah tidak di olah dengan baik maka akan terjadi pencemaran
Pasar Karuwisi Kota Makassar merupakan salah satu pasar tradisional yang
cukup ramai mulai dari para pedagang maupun pengunjungnya. Kondisi pasar
Karuwisi untuk system penggolaan sampah masih kurang baik karena tidak
disatu tempat, pengumpulan sampah dilakukan oleh para pedagang berupa sisa
sisa jualan yg dikumpul melalui kantong plastic atau tempat sampah sekitar pasar
Penelitian yang pernah dilakukan oleh (Amaliah & Syahril,2022) di salah satu
pasar yang ada di Kota Makassar menunjukan bahwa Pengelolaan sampah padat
pengetahuan tentang bahaya atau dampak yang di timbulkan oleh sampah itu
sendiri.
penelitian dengan judul gambaran pengelolaan sampah padat pada pasar Karuwisi
Kota Makassar.
salah satu pasar tradisional, sehinggga jumlah sampah yang di hasilkan cukup
6
besar maka di butuhkan pengelolaan sampah yang baik agar tidak mencemari
lingkungan sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengelolaan
2. Tujuan Khusus
Makassar
Makassar
Makassar
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Ilmiah
7
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan menjadi salah satu acuan bagi para pembaca dan peneliti
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
pengelolaan sampah padat terlebih khusus untuk para pedagang di Pasar Karuwisi.
1. Pengertian Sampah
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau dari proses alam yang
8
berbentuk padat. Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa
dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar (Goleman et al., 2019)
Menurut Alex (2012:4) “sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai
atau tidak berharga untuk maksud diolah kembali, sampah merupakan bahan yang
terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas manusia maupun proses alam
yang b elum memiliki nilai ekonomis.” Sampah pasar memiliki karakteristik yang
semua benda yang sudah tidak diharapkan lagi keberadaanya karena dianggap
2. Penggolongan sampah
Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti
Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membususk atau hancur) secara alami.
9
Sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terdegradasi secara alami.
c. Sampah berbahaya
suntik bekas, limbah racun kimia, limbah nuklir. Sampah jenis ini
Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
c. Sampah spesifik adalah sampah yang mengandung B3, limbah B3, sampah
yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara
teknologi belum dapat diolah dan atau sampah yang timbul secara tidak
3. Sumber sampah
10
a. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes). Sampah ini terdiri
dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah
dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau
belum, bekas pembungkus baik kertas, plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-
pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun- daunan dari
b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum. Sampah ini berasal dari
stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol,
c. Sampah yang berasal dari perkantoran. Sampah ini dari perkantoran baik
(rubbish).
d. Sampah yang berasal dari jalan raya. Sampah ini berasal dari pembersihan
e. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes). Sampah ini berasal dari
dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya : sampah-
11
sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng,
dan sebagainya.
f. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan. Sampah ini sebagai hasil dari
g. Sampah yang berasal dari pertambangan. Sampah ini berasal dari daerah
h. Sampah yang berasal dari petenakan dan perikanan. Sampah yang berasal dari
antara lain:
a. Jumlah penduduk
12
c. Kemajuan teknologi
pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk
sampahnya
d. Faktor geografis
dataran rendah.
e. Faktor waktu
sampah per hari bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah sampah pada siang
hari lebih banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah
f. Faktor musim
Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu air,
g. Kebiasaan masyarakat
Contoh jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan atau tanaman
h. Jenis sampah
13
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pengelolaan Sampah
Ternate, jika pengelolaan sampah tidak ada yang memperhatikan, maka akan
busuk dan sumber penyakit serta mengurangi estetika atau keindahan kota.
maka kebutuhan akan sarana persampahan dan cara penanganan sampah akan
14
Dufa-Dufa Kota Ternate mengakui pelayanan pengangkutan sampah oleh
dinas kebersihan sampai saat ini belum maksimal karena kurangnya sarana
Sampah
dibuang ke TPS, namun masih ada sampah yang dihasilkan tidak langsung
ditutup sampah tersebut dibuang ke TPS tanpa ada pengolahan yang baik,
15
ke laut, hal ini menyebabkan laut menjadi tidak bersih. Pembuangan akhir
sampah di TPS dan non TPS misalnya di jalan, saluran air, sungai sehingga
f. Lokasi TPA
Pemilihan lokasi TPA yang tidak tepat dan sistem pembuangan secara
16
g. Prasarana dan Sarana TPA
sehat, aman dan nyaman. Prasarana dan sarana seperti alat berat yang berguna
merupakan suatu barang yang harus dibuang tetapi dapat dimanfaatkan. Sampah
sampah organik, padahal justru jenis sampah inilah yang paling rawan dalam
rumah tangga dan pasar/pertanian, seperti sayur dan buah dapat dijadikan sebagai
bahan baku pembuatan pupuk organik (kompos), makanan ternak dan ikan
dan hasil yang diperoleh, tetap harus dikontrol untuk menghindari adanya bahan
yang beracun bagi ternak. Bila masyarakat menjadikan sampah sebagai bahan
baku, maka sampah tidak lagi dibuang tetapi dikumpulkan dan diolah.
17
Pemanfaatan sampah tidak hanya akan berdampak positif terhadap terpeliharanya
estetika dan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia tetapi juga dapat menjadi
18
berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan,
asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas
sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
Sampah Spesifik berbeda dengan jenis sampah rumah tangga dan sampah
sejenis Sampah rumah tangga yang pengelolaannya telah diatur dalam Peraturan
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, dalam Peraturan Pemerintah Nomor
19
Secara garis besarnya di Indonesia dikenal 2 model pengelolaan sampah yaitu
urugan dan tumpukan. Model urugan ini umumnya dilakukan pada daerah daerah
yang tidak menghasilkan volume sampah dalam jumlah besar. Dalam model ini
sampah dibuang di lembah atau cekukan tanpa ada perlakuan lebih lanjut, artinya
sekedar dibuang lalu ditinggalkan, model ini adalah model pengelohan sampah
yang sangat sederhana bahkan dapat dikatakan sebagai model yang sedikit
Ashabul,2017).
Adapun model kedua yaitu tumpukan yang cendrung lebih maju, untuk model
pengelolaan sampah dengan tumpukan ini dilengkapi dengan unit saluran air
untuk buangan, pengelolaan air untuk buangan (leachatte) dan pembakaran akses
gas metan (flare). Model seperti ini sudah memenuhi persyaratan lingkungan dan
banyak diterapkan di kota-kota besar, namun sayang model tumpukan ini tidak
lengkap tergantung dari kondisi keuangan dan kepedulian pejabat daerah setempat
dapat dilakukan dengan cara Reuse, Reduce, dan Recycle (3 R) adalah kegiatan
mendaur ulang.
20
1. Reuse (menggunakan kembali) : yaitu penggunaan kembali sampah secara
timbulnya sampah.
proses pengolahan.
a. Pemilahan sampah
menurut jenis, jumlah, atau sifat limbah. Memilah limbah mengatur memiliki
limbah juga dapat membatasi kontaminasi udara seperti aroma. Perangkat keras
yang digunakan dalam mengatur sampah adalah tempat sampah (Amaliah &
Syahril, 2022)
b. Pengumpulan sampah
tahap berikutnya. Pada tahap ini digunakan sarana bantuan berupa tong sampah,
bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong, maupun tempat pembuangan
c. Pengangkutan Sampah
21
Pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dari lokasi
d. Pengelolaan Sampah
e. Pembuangan akhir
2) Lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas Metode penimbunan
sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an acrob,
22
C. SINTESA PENELITIAN
Tabel 1
Sintesa Penelitian sebelumnya
No Judul Penelitian Jenis Sampel Dan Hasil Penelitian
Dan Nama Penelitian Teknik
Jurnal Penarikan
Sampel
1 Andi Rizky Deskriptif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Amaliah, Syahril penelitian ini ini menunjukan bahwa
Gambaran adalah pemilahan sampah
Pengelolaan pedagang Pasar memenuhi syarat
Sampah Padat Terong Kota sebanyak 3 orang
Pada Pedagang Makassar (3,5%) dan tidak
Di Pasar Terong sebanyak 551 memenuhi syarat
Kota Makassar pedagang. sebanyak 82 orang
JURNAL Penarikan (96,5 %),
Promotif sampel dengan pengumpulan sampah
Preventif p- menggunakan memenuhi syarat
ISSN: 2622 – teknik sebanyak 8 orang
6014 Vol. 4 No. accidental (9,4%) dan tidak
2 Februari 2022, sampling memenuhi syarat
Hal. 141–147 dengan jumlah sebanyak 77 orang
sampel sebesar (90,6 %).
85 pedagang Pengangkutan sampah
memenuhi syarat
sebanyak 64 orang
(75,3%) dan tidak
memenuhi syarat
sebanyak 21 orang
(24,7%).
2 Hendra arifan Deskriptif Sampel dalam Pengelolaan sampah di
Pengelolaan kualitatif penelitian ini pasar kurai taji dengan
Sampah Pasar adalah konsep 3r belum
Kuraitaji pedagang pasar, diterapkan oleh
Kecamatan masyarakat, pengelola pasar, para
Pariaman Selatan pengelola pasar, pedagang secara
Kota Pariaman dan pemerintah keseluruhan serta
Menara ilmu vol. daerah. Peneliti masyarakat disekitar
23
Xii. No.8, juli menggunakan pasar belum ada
2018 tiga teknik melakukan
pengumpulan pengurangan timbulan
data yaitu sampah, dan
melalui pemanfaatan sampah
observasi, pasar kembali, tidak
wawancara dan ada perilaku peduli
studi lingkungan oleh
dokumentasi pedagang di pasar
kurai taji.
3 Christine Vita Kualitatif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Gloria Purba , penelitian ini ini menunjukan bahwa
Alhidayati, Leon sebanyak 6 tidak adanyanya
Candra, Sartika orang. Yaitu pemisahan antara
Analisis satu orang sampah organic dan
Pengelolaan kepala dinas anorganik,
Sampah Pasar lingkungan pemungutan sampah
Kayujati hidup dan dilakukan oleh
Tembilahan kebersihan pengelola pasar yang
Kabupaten kabupaten dilakukan sehari sekali,
Indragiri Hilir indragiri hilir, pengangkutan sampah
Tahun 2018 dua orang dilakukan oleh petugas
Jurnal Kesehatan petugas kebersihan dengan
Masyarakat & kebersihan di menggunakan sapu
Gizi, E-Issn: tembilahan bahkan dengan
2655-0849 Vol. kabupaten menggunakan tangan
2 No.1 Edisi indragiri hilir,
Mei-Oktober dan tiga orang
2019 pedagang pasar
kayujati
tembilahan
kabupaten
indragiri hilir
4 Jenal Abidin, Kualitatiif Sampel dalam Peneliti menemukan
Ana Berliana , penelitian ini bahwa jenis sampah
Nadia Salsabila , adalah dominan yang ada di
Nyimas Syifa pengelola pasar pasar tradisional
Maulidia, Rahma sebanyak 2 kemiri muka kota
Adiyaksa , orang dan depok adalah 39%
Valentina petugas sampah bekas sayuran-
Febryani Siahaan kebersihan buahan, 32% sampah
Sistem sampah plastik, 18% sampah
24
Pengelolaan sebanyak 3 sisa makanan dan 11%
Sampah Di Pasar orang. lainnya sampah
Tradisional Kota Melakukan anorganik berupa
Depok pengamatan kaleng, botol, kardus
Jurnal Sanitasi pada daerah dan lainnya. Rata-rata
Lingkungan sekitar pasar timbulan sampah pada
Vol.1, No.2, tradisional layanan pengangkutan
November 2021 kemiri untuk sampah pasar
melihat tradisional kemiri
langsung muka kota depok per
kondisi harinya dapat
lingkungan, mengangkut hingga 34
meneliti jenis ton sampah.
sampah apa saja
yang menjadi
dominan di
sekitar pasar
tradisional
kemiri muka
kota depok
5 Ropi Oktapiana Kualitatif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Fredy Hermanto penelitian ini ini menunjukan bahwa
Partisipasi adalah pedagang tidak
Pedagang Dalam pedagang memisahkan sampah
Pengelolaan dan pengelola berdasarkan jenisnya,
Sampah Di pasar tradisional sampah dijadikan satu
Pasar Tradisional Desa Garawang dalam tempat sampah.
Desa Garawangi Sistem pengelolaan
Kecamatan sampah, terdapat 4
Garawangi penyimanan sampah
Kabupaten yang terbuat dari
Kuningan bamboo di tempatkan
Sosiolium 4 (1) di setiap penjuru
(2022) pasar serta 1 TPS
pasar. Sistem
pengumpulan sampah
dilakukan dengan cara
pedagang langsung
membuang ke TPS
pasar dan pihak
petugas pasar
membersihkan kios,
25
sekitar pasar lalu
dikumpulkan di TPS
pasar. Sistem
pemindahan sampah
dariTPS pasar ke
gerobak pengangkut
sampah dengan cara
petugas memindahkan
sampah menggunakan
skop lalu disimpan
ke gerobak
pengangkut sampah.
Pemindahan sampah
dilakukan 1 kali dalam
seminggu. Sistem
penggangkutan sampah
pasar dilakukan oleh
petugas kebersihan
pasar dengan cara
diangkut dari TPS
pasar ke TPS Desa,
selanjutnya pihak
BPLHD mengangkut
sampah dari TPS Desa
ke TPA Kabupaten
Kuningan.
26
51,17% dan sampah
anorganiknya adalah
48,83% dan komposisi
sampah berdasarkan
volume sampah yaitu
sampah organik
sebesar 52,63% dan
sampah anorganik
sebesar 47,37%.
Sistem pengelolaan
sampah di Pasar
Pagesangan dimulai
pada tahap pewadahan,
pengumpulan,
pengangkutan, dan
pengolahan sampah.
Dimana sistem
pengelolaan sampah
mulai pada tahap
pertama sampai
terakhir masih
membutuhkan
perbaikan, terutama
pengolahan dan
pemanfaatan kembali
perlu digalakkan.
7 Aditya Kualitatif Sampel dalam Hasil observasi dan
wicaksono, penelitian ini wawancara sampah
Yulianti pratama, berjumlah 15 yang dihasilkan
Nico halomoan sampel terdiri didominasi oleh
Identifikasi dari 11 sampel sampah organik
teknologi kios dan 4 sebesar 84%, satuan
pengolahan sampel meja. timbulan sampah
sampah pasar Tahapan sebesar 0,609 kg/m2
sederhana pengumpulan /hari dan densitas
Jurnal institut data dalam sebesar 0,178 kg/l.
teknologi perencanaan ini Dari pengukuran
nasional juli terdapat dua karakteristik didapat
2017 Vol 20 No kegiatan, yaitu kadar air sebesar 77%,
10 pengumpulan karbon organik
data primer dan 43,55%, ntk 0,18% dan
sekunder. rasio c/n 242
27
berdasarkan
pengukuran, sampah
pasar sederhana
memiliki potensi
dimanfaatkan baik
sebagai bahan baku
pengomposan atau
bahan baku
biodigester.
8 Syam,Riskawati, Penelitian ini Dalam sumber Berdasarkan hasil
dkk 2019. adalah data primer penelitian pengelolaan
Pengelolaan penelitian yaitu hasil sampah di pasar
Sampah Di Pasar deskriptif wawancara Terong belum sesuai
Terong Kota dengan dengan Kepala dengan perda yang
Makassar. menggunakan Unit Pasar berlaku dimana
pendekatan Terong, Petugas sampah di pasar terong
kualitatif kebersihan, tidak dipisah sesuai
serta pedagang dengan jenis
di Pasar Terong sampahnya,
Kota Makassar.
9 Risky Aprianti Kualitatif Sampel dalam Hasil penelitian
Azis , penelitian ini menunjukkan bahwa
Abd Karim Hadi, dikelompokkan problematika yang ada
Sudarman berdasarkan dalam pengelolaan
Supardi sumber persampahan berbasis
Analisis Faktor- penghasil masyarakat terdapat
Faktor Kinerja sampah yaitu pada variabel X1
Pengelolaan kawasan (sosialisasi
Persampahan permukiman pengelolaan sampah)
Berbasis dan kawasan yaitu kurangnya
Masyarakat Di non sosialisasi terhadap
Watampone permukiman masyarakat secara
Kabupaten Bone yang meliputi 3 efektif, sehingga
Jurnal kelurahan pemahaman/penegasan
Konstruksi (Jk- Teknik masyarakat kurang
Tis)Vol. 01, No. pengumpulan dipahami, begitupun
04 Tahun 2022 data dilakukan juga pada X2
dengan cara: (dukungan sarana
observasi, prasarana) tidak
wawancara, mendukung/memenuhi
kuisioner, misalnya ketersediaan
pengumpulan TPS dan pewadahan.
28
data sekunder
dilakukan
dengan cara
mencari data
dari instansi
terkait dengan
kegiatan yaitu
dinas
lingkungan
hidup dan
kehutanan
kabupaten bone
dan kantor
badan pusat
statistik.
10 Nanda Ika Vera Kuantitatif Sampel dalam Hasil penilaian
Marlina, dan kualitatif penelitian ini pelaksanaan aspek
Tri Joko, adalah pegawai pengelolaan sampah
Onny dinas mendapatkan
Setianievaluasi perdagangan presentase 72,60%
Aspek dan pengelolaan untuk kategori sesuai
Pengelolaan pasar, pengelola dan 27,39% untuk
Sampah Pasar pasar, petugas kategori belum sesuai.
Tradisional kebersihan Presentase kesesuaian
Kedunggalar pasar, dan tidak sesuai dan belum
Kecamatan pedagang pasar. memenuhi syarat
Kedunggalar Pengambilan berdasarkan peraturan
Kabupaten sampel menteri pekerjaan
Ngawi Jawa menggunakan umum republik
Timur teknik indonesia nomor
Media Kesehatan purposive 03/prt/m/2013, yang
Masyarakat sampling. merupakan minimal
Indonesia 20(5), 80%
2021
29
V. KERANGKA KONSEP
Pemilahan
Pengumpulan
Pengangkutan
Keterangan :
3. Melakukan proses penimbangan sampah setelah itu sampah akan di olah sesuai
dengan jenisnya.
30
A. Pola Pikir Variabel Penelitian
Pemilahan
Pengumpulan
Pengelolaan
Pengangkutan sampah
Penimbangan
Proses Pemrosesan
Akhir
Keterangan :
1. Pemilahan
kuisioner
31
b. Tidak memenuhi syarat : jika responden tidak memenuhi semua
2. Pengumpulan
3. Pengangkutan
kuisioner
32
VI. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
masalah yang digali melalui pengamatan yang terjadi dilapangan, dengan teknik
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini seluruh pedagang yang ada di Pasar Karuwisi
sebanyak 79 orang
2. Sampel
33
Sampel dalam penelitian ini sebagian dari populasi pedagang pada Pasar Karuwisi
Kota Makassar. Teknik yang digunakan dalam penelitaian ini yaitu Accidental
subyek dipilih karena aksesibilitas nyaman dan kedekatan kepada peneliti. Subyek
dipilih hanya karena mereka paling mudah untuk merekrut studi dan peneliti tidak
N
n=
1+ N (e)2
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan (eror tolerance) nilai yang di pakai 10% (0,1)
dengan menggunakan rumus di atas maka jumllah sampel keseluruhan populasi
adalah sebagai berikut :
N
n=
1+ N ( e)2
79
n= 2
1+79( 0,1)
79
n= ❑
1+79( 0,01)
79
n=
1+0,79
34
79
n=
1,79
79
n=
44,13
n=¿44,13
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Adalah data yang didapatkan dari tempat penelitian berupa data-data asli yang
2. Data Sekunder
Data sekunder yang didapatkan dari informasi media online yang diambil dari
sampah.
E. Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari penelitian ini akan di olah secara komputerisasi
melalui program stastitical for services solution (SPSS) dan di sajikan secara
deskriptif.
F. Analisis Data
35
Data di analisis dengan univariat untuk menganalisa variable-variabel ang ada
G. Penyajian Data
Data yang di sajikan secara naratif disertai tabel penjelasan, sajikan naratif
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,J., Berliana,,A., & Dkk (2021). Sistem pengelolaan sampah di Kota Depok,
Waste Management System at Traditional Market Depok City.Jurnal sanitasi
lingkungan, 1(2), 56-63.
http://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/SJKL/article/view/1036
Agustina, N., Irianty, H., & Wahyudi, N. T. (2017). Hubungan Karakteristik Petugas
Kebersihan Dengan Pengelolaan Sampah Di Puskesmas Kota Banjarbaru.
Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 4(2), 66–74.
https://doi.org/10.20527/jpkmi.v4i2.3843
Amaliah, A. R., & Syahril, S. (2022). Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada
Pedagang di Pasar Terong Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif, 4(2), 141–
147. https://doi.org/10.47650/jpp.v4i2.369
Arifan, H. (2018). Pengelolaan Sampah Pasar Kuraitaji Kecamatan Pariaman Selatan
Kota Pariaman. Menara Ilmu, 12(8), 61–68.
Goleman et al. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku
Ibu PKK Dalam Pengelolaan Sampah Di Dusun Mengwitani Kecamatanh
Mengwitani Kabupaten Badung. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Guanabara, E., Ltda, K., Guanabara, E., & Ltda, K. (n.d.). Faktor – Faktor yang
36
mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pengegolaan sampah di kampung
Apung RT 10/01 Kelurahan KapungnJakarta Barat.
Gusmeri, Amsal, A., Parmakope, Rohendi, A., Maysara, Hakim, F., & Putra, E. Y.
(2018). Optimalisasi Sistem Pengumpulan Sampah Padar Buah dan Sayur
Peunayong Banda Aceh. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Halilurrahman, 2020. (2020). Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Pagesangan Kota
Mataram. Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Pagesangan Kota Mataram.
Ii, B. A. B., & Teori, A. T. (2009). No Title. 2012, 9–33.
Jeklin, A. (2016). Faktor - faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualits sampah.
July, 1–23.
Kahfi, Ashabul, dkk 2017. Kahfi Tinjauan Terhadap Pengelolaan Sampah.tinjauan
tentang pengelolaan sampah.2017
Listriyani, N. (2018). Dasar Teori Pengelolaan Persampahan di Padukuhan Soka
Martani Desa Merdikorejeo. 8–31.
Marlina, N. I. V., Joko, T., & Setiani, O. (2021). Evaluasi Aspek Pengelolaan
Sampah Pasar Tradisional Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi Jawa Timur. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(5), 308–316.
https://doi.org/10.14710/mkmi.20.5.308-316
Masikki, N. M. D. (2013). Analisis kebutuhan prasarana persampahan di kota luwuk.
Mulyati.(2021). Dampak Sampah Terhadap Kesehatan Lingkungan dan Manusia.
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Novita. (2016). Oksidasi acid orange 7, procion red MX 5B, dan indigo dengan
menggunakan kalium ferrat. Universitas Syiah Kuala Darussalam, 4(2), 111–
116.
Oktapiana,R. R., & Hermanto, F (2022). Partisipasi Pedagang Dalam Pengelolaan
Sampah Di Pasar Tradisional Desa Garawangi Kecamatan Garawangi
Kabupaten Kuningan. Sosiolium: Jurnal Pembelajaran IPS, 4 (1), 43-47.
http://doi/org/10.15294/sosiolium.v4il.56214
Purwo M 2019. Analisis sistem pemrosesan akhir sampah di tempat pemrosesan akhir
(tpa) cipayung kota depok. Skripsi
Pramartha, K. T. S. (2013). ANALYSIS OF SOLID WASTE TRANSPORTATION
MANAGEMENT Analisis Pengelolaan Pengangkutan Sampah ( Pramartha ,
Widhiawati , dan Ciawi ). 2(2), 1–6.
37
Respati R, dkk.,2016, Analisis K3 pada Sistem Pengangkutan Sampah Rumah
Tangga di Jalan Garuda Kota Palangka Raya. Media ilmiah Teknik sipil (1),
70-77, 2020.
Sahil J dkk.2016. Sistem pengelolaan dan upaya penanggulangan sampah di
kelurahan dufa-dufa kota ternate. Jurnal BIOeduKASI ISSN :2301-4678 Vol 4 No
(2) Maret 2016
Sucipto, C. D. (2009). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Teknologi
Pengolahan Daur Ulang Sampah, 2012.
LAMPIRAN
Kepada
Di- Tempat
Nim : 21903041
38
Saya Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sekolah Tingi lmu Kesehatan
Makassar, bermaksud melaksanakan Penelitian ang berjudul : “GAMBAR
PENGELOLAAN SAMPAH PADAT PADA PEDAGANG DI PASAR
KARUWISI KOTA MAKASSAR” , sebagai syarat penellitian yang akan
dilaksanakan pada bulan Mei 2023, Saya mengharapkan partisipasi saudara/I dalam
penelitian ang akan saya lakukan, saya menjamin kerahasiaan dan identitas saudara/i.
Makassar,…………….2023
Peneliti
Margaretha M Baersady
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
I. Identitas Responden
1. Nomor responden :
2. Nama responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur :
5. Pendidikan :
6. J. Pedagang :
39
7. Lama Menjadi Pedagang :
8. Alamat :
III. Pertanyaan
A. Pemilahan
1. Menurut bapak/ibu, apakah perlu dilakukan pemilahan antara sampah
organic dan sampah anorgaik?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah petugas kebersihan pasar selalu mengigatkan pedagang pasar
untuk melakukan pemilahan sampah?
a. Ya
b. Tidak
B. Pengumpulan
1. Apakah bapak/ibu membuang sampah pada tempat sampah yang telah
di sediakan?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah tempat sampah yang digunakan cukup untuk menampung
sampah per hari?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah tempat penampungan sampah yang di gunakan cukup?
a. Ya
b. Tidak
C. Pengangkutan
1. Apakah sarana pengangkutan sampah berupa Dump Truk armroll
truk?
a. Ya
b. Tidak
40
2. Apakah sampah yang telah di kumpulkan di angkut per hari?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah pengangkutan sampah yang di lakukan langsung dari sumber
menuju ke TPS?
a. Ya
b. Tidak
41