Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sampah adalah masalah bagi setiap orang, karena selalu dihasilkan setiap
harinya dan sepanjang tahun. Bank Dunia dalam sebuah laporannya medio
September 2019 melansir data mengenai produksi sampah global. Lembaga
keuangan internasional tersebut mengklaim bahwa pada 2016 terdapat 2,01 miliar
ton sampah menumpuk di dunia.

Jika melihat dari laju pertumbuhan penduduk Bumi, terutama pertumbuhan


urbanisasi hingga 70 persen, maka menurut prediksi lembaga yang berpusat di
Washington DC, Amerika Serikat itu, pada 2050 timbalan sampah akan mencapai
3,4 miliar ton.Bagi negara-negara maju, sampah sudah menjadi bagian penting dari
sebuah industri pengelolaan dan pemanfaatan kembali. Namun tidak demikian
dengan negara-negara berkembang, di mana masih mengalami kesulitan dalam
penanganan permasalahan sampah.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa pada


2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton. Artinya, ada
sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk. Atau
setiap penduduk memproduksi sekitar 0,68 kilogram sampah per hari. Berdasarkan
informasi yang disampaikan di website kementerian lingkungan hidup dan kehutan
potensi sampah/limbah medis diperkirakan meningkat 30% dari masa normal,
dimana saat ini terdata 2.867 Rumah Sakit di seluruh Indonesia dengan timbulan
menjadi 383.058 kg/hari. Sementara jumlah Rumah Sakit yang memiliki izin
pengolahan limbah B3 per 19 Februari 2021sejumlah 120 fasilitas dengan
kapsitas 74.570 kg/hari. Namun demikian jasa pengolah limbah B3 semakin
bertambah jumlah serta kapasitasnya, yaitu 20 perusahaan dengan total
kapasitas 384.120 kg/hari.

Plastik merupakan material yang baru, secara luas dikembangkan dan digunakan
sejak abad ke-20, tepatnya pada tahun 1975 diperkenalkan oleh Montgomery Ward,
Sears, J.C. Penny, Jodan Marsh dan toko-toko retail besar lainnya (Marpaung, 2009
dalam (Putra and Yuriandala, 2010)). Plastik berkembang secara luar biasa
penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150
juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini
hampir tidak ada supermarket, toko atau warung di Indonesia yang tidak
menyediakan kantung plastik (Anonim, 2009).

UU RI No 18 tentang pengelolaan sampah disebutkan bahwa permasalahan


sampah itu ada banyak sebab, maka dari itu pengelolaan sampah harus dilakukan
secara menyeluruh dan pembaruan dengan menginovasi cara pengolahannya
dimulai dari hulu ke hilir atau cara mengolah sampah harus di mulai dari sumbernya.
Mengolah sampah dengan konsep 3R yaitu reuse(menggunakan kembali), reduce
(mengurangi), recycle (mendur ulang). Merupakan cara untuk mengolah sampah
dari hulu dalam artian sampah rumah tangga. Mengaplikasikan konsep 3R
sebetulnya mudah tapi diperlukan kesadaran masyarakat itu sendiri (Puspitawati,
2012). Maka dari itu diperlukan adanya sosialisasi tentang bahaya sampah terhadap
kesehatan dan lingkungan. Menurut Sumanto (2015)

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. apa itu paving block ?

2. bagaimana cara pengolahan sampah menjadi bahan baku paving block ?

1.3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan paving block
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan sampah menjadi pavig block
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pengolahan limbah yang tepat dapat mengurangi pencemaran lingkungan


yang semakin meningkat tiap tahunnya. Pengolahan sampah plastik sebagai bahan
pembuatan paving block merupakan salah satu cara untuk pengolahan sampah
untuk mengurangi populasinya dilingkungan. Selain itu, pengolahan paving block
juga bisa menigkatkan ekonomi masyarakat dalam penjualannya.

3.2. saran

Pengolahan paving block dari bahan baku sampah plastik perlu adanya
sosialiasi dan pengajaran agar masyarakat mampu mengolah paving block secara
benar dan tepat.

REFERENSI

http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/5829/hpsn-2021-saatnya-kelola-sampah-
jadi-bahan-baku-ekonomi

Putra, H. P. and Yuriandala, Y. (2010) ‘Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi


Produk dan Jasa Kreatif’, Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 2(1), pp. 21–31. doi:
10.20885/jstl.vol2.iss1.art3.
Marpaung, G.S., dan Widiaji. (2009). Raup Rupiah dari Sampah Plastik. Pustaka
Bina Swadaya. Jakarta.

Puspitawati, Y. dan Rahdriawan, M. (2012). Kajian Pengelolaan Sampah Berbasis


Masyarakat dengan Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di Kelurahan Larangan
Kota Cirebon. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota. Vol 8(4):349-359 Desember
2012.
Sumanto, Gipayana, Rumidjan.( 2015). Kerajinan Tangan Di Blitar Sebagai Sumber
Belajar Seni Budaya Dan Prakarya (Sbdp) Sekolah Dasar. Sekolah Dasar, Tahun 24
Nomor 2, November 2015, Hlm 111-123.

Anda mungkin juga menyukai