Anda di halaman 1dari 3

Pengertian sampah

Sampah adalah sisa buangan dari suatu


produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur
ulang menjadi barang yang bernilai.

Sampah menjadi salah satu permasalahan yang dialami oleh berbagai negara di dunia
karena sifatnya yang sulit diurai, namun keberadaannya semakin meningkat setiap
tahun. Masing-masing negara memiliki jumlah yang berbeda dengan berbagai latar
belakang penduduk dan kondisi negaranya.

Sumber Sampah Sampah dapat bersumber dari berbagai aktivitas seperti rumah tangga,
sampah pertanian, sampah sisa bangunan, sampah dari perdagangan dan perkantoran,
serta sampah dari industri. Sampah yang paling banyak dihasilkan berasal dari
sampah rumah tangga.

Sampah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:


1. Sampah Padat (Anorganik)
Sampah anorganik adalah sampah yang terdiri atas bahan-bahan anorganik. Contoh
bahan-bahan anorganik adalah bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat
sampah anorganik adalah tahan lama dan sukar membusuk.
Sampah ini tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme tanah. Apabila dibuang
sembarangan, sampah anorganik dapat menimbulkan pencemaran tanah.
2. Sampah Basah (Organik)
Sampah organik adalah sampah yang terdiri atas bahan-bahan organik. Sifat sampah
organik adalah tidak tahan lama dan cepat membusuk. Biasanya sampah jenis ini
berasal dari makhluk hidup. Contohnya adalah sayur-sayuran, buah-buah yang
membusuk, sisa nasi, daun, dan sebagainya.
Sampah organik mudah diuraikan mikroorganisme tanah. Hanya saja jenis sampah akan
menimbulkan bau kurang sedap jika tidak dikelola dengan baik.

Jumlah sampah di dunia

Pada 2015, jumlah sampah plastik yang berada di saluran air dan lautan adalah 8
juta metrik ton. Jika dunia ingin mengurangi polusi plastik hingga kurang dari
tingkat ini, maka dibutuhkan peran global yang luar biasa: pengurangan 25-40% dalam
produksi plastik di semua negara; meningkatkan jumlah pengumpulan dan pengelolaan
sampah hingga setidaknya 60% di semua sektor ekonomi; dan pemulihan 40% emisi
plastik tahunan melalui langkah pembersihan.
Diperlukan upaya global yang terkoordinasi untuk mulai menangani masalah ini,
meskipun tampaknya beberapa negara memerlukan lebih banyak fokus dan perhatian.
Misalnya seperti Tiongkok, Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka yang
merupakan pencemar terburuk di dunia.

Faktanya, Tiongkok sendiri sudah berperan setidaknya sepertiga dari jumlah polusi
plastik di Bumi. Namun, kesalahan tidak sepenuhnya ada pada mereka. Banyak dari
negara-negara Asia ini, terutama Tiongkok, yang mengimpor sejumlah besar plastik
dan barang daur ulang lainnya dari luar negeri seperti Eropa dan Amerika Utara.
"Kecuali pertumbuhan produksi dan penggunaan plastik dihentikan, transformasi
fundamental ekonomi plastik ke kerangka kerja yang didasarkan pada daur ulang
sangat penting. Dengan begitu, plastik yang tidak dapat digunakan lagi lebih bisa
dihargai daripada hanya menjadi limbah,” ungkap Chelsea Rochman, peneliti senior
dan asisten profesor di Department of Ecology & Evolutionary Biology, University of
Toronto.
Skala kerusakan dan kematian yang disebabkan oleh sampah plastik belum diketahui
dengan pasti. Namun, itu jelas berdampak bagi kesehatan ekosistem. Sebuah studi
pada 2019 misalnya, mendokumentasikan sekitar seribu peristiwa di mana hiu dan pari
terjerat sampah plastik di laut.
Selain itu, banyak juga laporan mengenai paus yang mati dengan sampah plastik di
sistem pencernaan mereka.

Dilansir dari Japan Today, Kamis, 24 Februari 2022, OECD mencatat 460 juta ton
plastik digunakan tahun lalu. Jumlahnya hampir dua kali lipat dari 2000. Selama
periode tersebut, jumlah sampah plastik meningkat lebih dari dua kali lipat, jadi
353 juta ton.

Produksi Sampah Dunia


Berdasarkan data dari ScienceMag, jumlah produksi sampah plastik global sejak 1950
hingga 2015 cenderung selalu menunjukkan peningkatan.

Pada 1950, produksi sampah dunia ada di angka 2 juta ton per tahun. Sementara 65
tahun setelah itu, pada 2015 produksi sampah sudah ada di angka 381 juta ton per
tahun.

Angka ini meningkat lebih dari 190 kali lipat, dengan rata-rata peningkatan sebesar
5,8 ton per tahun.

Produksi sampah sepanjang 2015 di bidang industrial, dapat diklasifikasi menjadi


beberapa jenis. Paling banyak produksi berasal dari sektor plastik kemasan produk
yakni sebanyak 146 ton per tahun. Disusul dengan sampah di bidang bangunan dan
konstruksi sebanyak 65 juta ton. Jenis sampah lainnya adalah tekstil, produk
konsumsi dan institusional, transportasi, elektronik, dan mesin industri.
Negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Utara yang cenderung memiliki total
tumpukan sampah tinggi cenderung memiliki risiko rendah mengalami pencemaran,
polusi, maupun kerusakan lingkungan karena sampah. Data menunjukkan, negara-negara
yang memiliki masalah dalam mengelola sampah-sampahnya berada di kawasan Asia Timur
dan tenggara, terutama China. Indonesia pun termasuk salah satu negara yang masih
bermasalah dengan pengelolaan sampahnya, dengan menduduki posisi kedua, di bawah
China.

5 Negara Peyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia

1.India

Sebagaimana dilansir dari laman euronews.com, pada 2020, India menjadi negara
terburuk penghasil sampah plastik di lautan. Setidaknya, India menghasilkan 126,5
juta kilo sampah plastik pertahunnya. Berat sampah plastik di India setara dengan
250 ribu lumba-lumba hidung botol.

2.Cina
Dilansir laman binus.ac.id, penghasil sampah plastik terbesar di laut berikutnya
dipegang oleh negara tirai bambu. Cina setidaknya menghasilkan 70,7 juta kilogram
sampah plastik pertahunnya yang menyumbat laut secara global.

3.Indonesia
Peringkat tiga sebagai negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia
diduduki oleh Indonesia. Dijelaskan dalam laman indonesia.go.id, pada 2020,
Indonesia menghasilkan sampah plastik sebanyak 67,8 juta ton atau terdapat 185.753
ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk. Melansir laman
forbes.com, Indonesia menghasilkan sampah plastik di laut sebanyak 56,3 juta
kilogram, bahkan Sungai Citarum dinobatkan sebagai sungai paling tercemar di dunia.

4.Amerika serikat
Amerika Serikat turut menyumbang sebahai negara penghasil sampah plastik terbesar
di dunia. Pada 2018, sampah plastik menyumbang sebanyak 12 persen dari 292 juta ton
limbah padat perkotaan di AS, dengan total sekitar 35,7 juta ton. Hal itu
menjadikan AS menempati peringat ketiga di antara negara-negara pesisir yang
membuah sampah plastik ke laut secara ilegal, sebagaimana dijelaskan laman
nationalgeographic.com

5.Brazil

Laporan terbaru World Wildlife Fund (WWF) menyatakan bahwa Brazil adalah produsen
sampah plastik terbesar keempat di dunia. Setidaknya, sebanyak 38 kilogram sampah
plastik dihasilkan oleh negara yang memiliki Hutan Amazon ini.

Anda mungkin juga menyukai