Anda di halaman 1dari 2

LITERASI 1- Jum’at/ 14 Januari 2022

Nama/Kelas :

Bahaya Sampah Plastik


Sampah plastik masih menjadi isu dunia karena dampak merusak lingkungan. Banyak sekali beredar foto viral
tentang seekor kuda laut yang ekornya terlilit sampah cotton bud, anjing laut yang mati lemas karena lehernya terjerat
plastik, atau penyu yang terlilit sampah plastik di sekujur tubuh hingga tak mampu berenang. Oleh karena itu, penggunaan
sampah plastik harus benar-benar ditekan. Manusia sebagai pengguna juga harus sangat bijak dalam menggunakannya.
Lalu bagaimana dengan sampah plastik yang ada di Indonesia? Ada solusi mudah yang kita bisa lakukan untuk
membantu mengurangi sampah plastik.
Setiap hari rasanya sulit melepaskan diri dari plastik. Bertahun-tahun Anda dimanjakan dengan kemudahan,
kepraktisan, dan murahnya harga kemasan plastik. Mulai dari membeli air mineral, secangkir kopi, berbelanja di
supermarket, hingga membeli bubur ayam di pagi hari, sudah pasti Anda bertemu dengan kemasan plastik.
Sayangnya, sampah plastik yang bersifat anorganik ini sulit diurai bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun
lamanya. Plastik yang kita gunakan karena alasan kepraktisan berubah menjadi polutan yang membahayakan lingkungan.
Salah satu buktinya adalah sebuah foto viral kemasan mie instan berusia 19 tahun yang tetap dalam kondisi utuh dan
ditemukan di sebuah pantai di Malang. Oleh karena itu, sejumlah peraturan pembatasan hingga pelarangan penggunaan
kantong plastik disahkan.
Kota-kota di dunia menghasilkan sampah plastik hingga 1,3 miliar ton setiap tahun.  WorldBank  memperkirakan,
jumlah ini akan bertambah hingga 2,2 miliar ton pada tahun 2025. Bila dirata-rata, masyarakat Eropa Barat dan Amerika
Utara menggunakan sekitar 100 kilogram plastik setiap tahun, sebagian besar dalam bentuk kemasan plastik. Sementara
masyarakat Asia menggunakan 20 kilogram per orang.
Sayangnya, 22% hingga 43% plastik yang digunakan diseluruh dunia berakhir di tempat pembuangan sampah (TPS).
Ruang dan biaya pembangunan TPS yang harusnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain, terkuras untuk menumpuk sejumlah
sampah plastik.
Bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Dilansir dari Indonesia.go.id, Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan
bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah
plastik yang dibuang ke laut.Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan sebanyak 10 miliar lembar per
tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik. Jumlah ini menempatkan Indonesia di urutan kedua sebagai negara dengan
jumlah pencemaran sampah plastik ke laut terbesar, setelah Tiongkok. Bukan urutan yang patut dibanggakan, karena
sampah plastik mengancam berbagai aspek kehidupan, terutama kehidupan biota laut dan keseimbangan ekosistem di
lautan.
Data dari Geotimes tahun 2016 yang dilansir dari lingkunganhidup.co menyebutkan bahwa sampah di Jakarta
mencapai 6.500 ton per hari dan 13% dari sampah tersebut adalah sampah plastik. Di Bali, angkanya mencapai 10.725 ton
per hari, sedangkan di Palembang, angkanya naik tajam dari 700 ton per hari menjadi 1.200 ton per hari.
Selain itu, ditambah lagi dengan jumlah impor sampah plastik dari negara-negara lain yang pada tahun 2018
mencapai 320 ribu ton atau naik hingga 150% dari tahun sebelumnya. Dampaknya, tentu saja polusi di Indonesia akan
semakin meningkat dan kualitas lingkungan hidup menjadi terancam.
Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), 100 gerai anggota Aprindo selama setahun menghasilkan 10,95
juta lembar sampah kantong plastik atau setara dengan 65,7 Ha kantong plastik. Jumlah ini bisa disamakan dengan 60 kali
luas lapangan sepakbola.Oleh karena itu, Aprindo mendukung langkah pemerintah untuk mengurangi sampah plastik
dengan menerapkan kantong plastik berbayar.
Selain ekosistem laut yang rusak akibat limbah plastik, sampah plastik juga berdampak pada beberapa hal ini :
1. Merusak rantai makanan
Pencemaran plastik memengaruhi plankton sebagai organisme terkecil di dunia. Ketika organisme terkecil terganggu, maka
akan menyebabkan ketidakseimbangan untuk organisme lainnya. Hewan yang lebih besar teracuni dan manusia
kemungkinan mengonsumsi ikan yang tercemar polutan.
2. Membunuh hewan
Data dari National Oceanographic and Atmospheric Administration menyebutkan bahwa jutaan burung dan ikan serta
100.000 mamalia mati akibat sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik. Sampah plastik juga merusak sistem hutan
bakau yang penting bagi manusia dan merupakan habitat bagi ribuan spesies.
3. Mencemari tanah dan air tanah
Ketika sampah plastik menggunung di tempat pembuangan sampah dan berinteraksi dengan air, akan terbentuk bahan
kimia berbahaya yang bisa meresap ke bawah tanah. Keadaan ini akan menurunkan kualitas air. Kemudian air tanah dan
waduk menjadi rentan terhadap kebocoran racun dan aliran sampah plastik.
4. Menyebabkan polusi udara
Pembakaran sampah pastik di udara terbuka menyebabkan udara tercemar karena pelepasan bahan kimia beracun ke udara.
Udara yang tercemar ini memengaruhi kesehatan manusia dan hewan.
5. Menimbulkan masalah kesehatan bagi manusia
Penggunaan zat adiktif kimia selama proses produksi plastik dapat menyebabkan gangguan endokrin. Tak hanya itu, proses
penyimpanan dan pembuangan plastik dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan yang memengaruhi orang-orang di
seluruh dunia.
6. Menguras biaya
Setiap tahun, jutaan dolar dihabiskan untuk mengatasi dampak sampah plastik. Puluhan hektar lahan dan biaya terkuras
untuk membuat banyak tempat pembuangan sampah yang sebagian besar adalah sampah plastik.
Di sisi lain, pemasukan negara menurun karena dibarengi dengan penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke lokasi-
lokasi wisata alam yang penuh dengan sampah plastik.
Nn

Berdasarkan bacaan tersebut, Sebagai siswa peran apa saja yang dapat kalian lakukan untuk
mengurangi pencemaran plastik! (Sebutkan dan jelaskan)
Walaupun sejumlah peraturan sudah ditetapkan dan gerakan diet kantong plastik sudah dilakukan, dibutuhkan partisipasi
lebih banyak orang untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik bagi lingkungan. Berikut ini solusi untuk mengurangi
sampah plastic yang bisa Anda lakukan di rumah.

1. Membawa tas belanja


Agar tas belanja tidak tertinggal, apalagi jika Anda mendadak harus belanja, sebaiknya siapkan sebuah tas belanja lipat di
tas. Anda juga bisa menyediakan berbagai ukuran tas belanja untuk kantong buah, sayur, dan keperluan rumah tangga
lainnya.

2. Memakai kemasan plastik yang dapat digunakan kembali


Sediakan pula tempat minum untuk membeli minuman kopi atau es teh boba. Ganti penggunaan sedotan plastik dengan
sedotan stainless. Sebisa mungkin, gunakan wadah plastik yang dapat digunakan kembali ketika Anda harus membeli
gorengan atau camilan kesukaan lainnya.
Untuk wadah plastik yang Anda gunakan, perhatikan nomor kode jenis plastik yang biasanya tertera pada bagian bawah
wadah atau botol. Pilihlah kemasan yang aman untuk Anda gunakan kembali. Berikut ini detailnya.
Jika kemasan plastik Anda berlabel food grade atau BPA free, artinya wadah Anda aman untuk menyimpan makanan dan
minuman. Walaupun ada label microwave safe, hindari memanaskan makanan menggunakan wadah plastik agar tidak
terjadi kontaminasi kimia.

3. Memilah sampah plastik        


Sedikitnya, Anda bisa menyediakan 2 macam tempat sampah. Satu tempat sampah organik untuk kulit buah, sisa
smakanan, serta sampah kertas dan satu lagi tempat sampah anorganik untuk sampah plastik. Hal ini juga akan
mempermudah petugas sampah dalam mengumpulkan dan memilah sampah rumah tangga.
Selain itu, Anda bisa langsung menyetorkan sampah plastik ke bank sampah terdekat dari rumah Anda. Tak perlu repot
keluar rumah, Anda tetap di rumah saja karena ojek online kini bekerja sama dengan beberapa perusahaan air mineral
dalam menyediakan layanan pengiriman sampah plastik ke bank sampah.

Untuk sampah plastik yang telah dikumpulkan, Anda bisa menyetorkannya ke tempat daur ulang di kota Anda. Pilihan
lainnya, Anda bisa melakukan daur ulang sendiri di rumah dengan membuat kerajinan tangan dari plastik.
Contohnya membuat rumah lampu gantung, pot tanaman dengan, tempat pensil, hingga tempat penyimpanan dari botol
plastik. Anda juga bisa membuat tas belanja dari bekas bungkus kopi instan atau kemasan deterjen yang dikumpulkan.

Anda mungkin juga menyukai