Anda di halaman 1dari 4

Pendapat kelompok

Kelompok kami tidak setuju karna plastic ini adalah material yang susah terurai
dengan cepat dan harus butuh ratusan tahun atau berabad abad agar bisa terurai.
penggunaan plastik berdampak negatif bagi lingkungan dan sekitarnya, sebagai
mana diperkirakan ada 500 jt- 1m kantong plastik di gunakan untuk blog dunia
dalam 1 tahun, dan plastik ini tidak layak di pertahankan, harus ada alternatif
lain untuk menggantikan plastik demi keberlangsungan lingkungan.
3r itu emang lah baik, tapi sekarang itu ada program 5r yang di terapkan reduce
(mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (daur ulang sampah)
Replace (mengganti), replant (menanam kembali). Terdapat kata Replace dan
replant yang tingkatnya sudah di atas recycle jadi menurut kami edukasi daur
ulang plastik tidaklah cukup, dan edukasi harus lebih dari itu, kesadaran dan
kebiasaan harus di perbaiki jauh lebih penting. Tetapi pelaksanaan 5R ini
tentunya membutuhkan kesadaran diri sendiri/ pribadi masing masing. Oleh
karna itu, mulai sekarang, mari kita terapkan dalam kehidupan sehari hari kita,
untuk kehidupan di bumi yang jauh lebih baik.
Bukti 1.
Pada waktu 2017 yang di peringati setiap tanggal 21 februari sebagai hari peduli
sampah nasional disana berlangsung kegiatan bagi bagi tas belanja untuk
mengurangi limbah plastic.
“bagi-bagi tas belanja ini mengedukasi Masyarakat agar belanja membawa tas
sehingga dapat mengurangi penggunaan plastic saat berbelanja” ucap yusuf
pada saat di wawancarai Kompas.tv jumat 24 februari 2017.
Bukti 2.
Contohnya saja di Jakarta banyak Masyarakat yang membuang sampah plastic
di kali, maka itu pemprov dki Jakarta sedang menyiapkan peraturan gubernur
(pergub) tentang larangan sampah plastic. Dan salah satu Masyarakat yang di
wawancarai oleh detik.com mengatakan “ sampah plastic telah mengotori
perairan yang dapat membahayakan ekosistem teluk Jakarta, Masyarakat yang
lain setuju dengan peraturan gubernur, tinggal bagaimana pergub ini cepat
terlaksanakan. Banyak hewan hewan dan biodata laut yang mati karna sampah
plastic…
Bukti 3.
Berdasarkan data Jakarta - Seekor paus sperma mati. Di perutnya ditemukan
sampah-sampah plastik. Lautan memang sudah ternoda oleh plastik, sampah
yang terus membunuh makhluk laut.
World Economic Forum pada 2016 menyatakan ada lebih dari 150 juta ton
plastik di samudra planet ini. Tiap tahun, 8 juta ton plastik mengalir ke laut.
Padahal plastik bisa berumur ratusan tahun di lautan dan terurai menjadi
partikel kecil dalam waktu yang lebih lama lagi. Plastik bakal terakumulasi
terus dan terus di laut.
"Tanpa tindakan yang signifikan, kelak bakal lebih banyak plastik ketimbang
ikan di samudra, berdasarkan bobotnya, pada 2050," kata World Economic
Forum dalam 'The New Plastics Economy, Rethinking The Future of Plastics'.
Baca artikel detiknews, "Data Mengerikan soal Sampah Plastik di Lautan"
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-4315147/data-mengerikan-soal-
sampah-plastik-di-lautan.
Bahkan pada 2025, rasio plastik dibanding ikan di samudra diperkirakan
menjadi 1:3. Plastik bakal terus bertambah menjadi 250 juta ton, sedangkan
jumlah ikan terus menurun akibat penangkapan yang makin gencar.

Sementara World Economic Forum menyatakan ada 150 juta ton plastik di
lautan saat ini, lain lagi dengan Jenna R Jambeck (Universitas Georgia) dkk
dalam penelitiannya. Jenna dkk menuliskan ada 275 juta metrik ton sampah
plastik di 192 negara berpantai. Dari 275 juta metrik ton sampah itu, sebanyak
4,8-12,7 juta metrik ton nyemplung ke samudra

Baca artikel detiknews, "Data Mengerikan soal Sampah Plastik di Lautan"


selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-4315147/data-mengerikan-soal-
sampah-plastik-di-lautan.
Sampah-sampah itu terus membunuh makhluk hidup di lautan. Berdasarkan
penelitian yang diterbitkan Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman
Hayati pada 2016, sampah di lautan telah membahayakan lebih dari 800 spesies.
Dari 800 spesies itu, 40% adalah mamalia laut dan 44% adalah spesies burung
laut. Konferensi Laut PBB di New York 2017 menyebut limbah plastik di lautan
membunuh 1 juta burung laut, 100 ribu mamalia laut, kura-kura laut, dan ikan-
ikan yang tak terhitung jumlahnya, tiap tahun.

Selain sampah plastik, sampah di lautan juga terdiri dari peralatan perikanan
yang ditinggalkan begitu saja, biasa disebut 'jaring hantu' atau 'peralatan hantu'.
Jumlahnya 640 ribu ton atau 10 persen dari sampah laut. Sampah jaring
menjebak kura-kura, burung, dan mamalia laut.

Baca artikel detiknews, "Data Mengerikan soal Sampah Plastik di Lautan"


selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-4315147/data-mengerikan-soal-
sampah-plastik-di-lautan.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi sampah plastic


1. Program "Indonesia Bebas Sampah 2025"
Salah satu inisiatif terbesar yang diambil oleh pemerintah Indonesia dalam
mengatasi masalah sampah plastik adalah melalui program "Indonesia Bebas
Sampah 2025". Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik di
Indonesia hingga mencapai nol sampah plastik di tempat pembuangan akhir
pada tahun 2025. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah telah mengambil
berbagai langkah, termasuk kampanye penyadaran masyarakat, pengembangan
sistem daur ulang yang lebih efisien, serta pengawasan ketat terhadap industri
plastik. Pemerintah mengadakan kolaborasi publik, untuk turut serta melakukan
pemberdayaan pengelolaan sampah dengan paradigma baru yaitu circular
economy.
2. Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah konkret untuk mengurangi
penggunaan kantong plastik sekali pakai. Pada tahun 2016, pemerintah
mengeluarkan regulasi yang melarang penggunaan kantong plastik gratis di
toko-toko modern, seperti supermarket dan minimarket.
3. Dukungan untuk Pengembangan Industri Daur Ulang Plastik
Sumber: ( unsustainablemagazine.com )
Salah satu cara efektif untuk mengurangi masalah sampah plastik adalah dengan
mendaur ulang plastik yang sudah ada. Pemerintah Indonesia telah memberikan
dukungan untuk pengembangan industri daur ulang plastik melalui berbagai
kebijakan dan insentif. Hal ini tidak hanya membantu mengurangi sampah
plastik yang masuk ke lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
4. Program Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program edukasi dan
kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak buruk
sampah plastik dan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
5. Kolaborasi dengan Pihak Swasta dan LSM
Pemerintah Indonesia juga telah menjalin kerja sama dengan pihak swasta dan
organisasi non-pemerintah (LSM) dalam upaya mengatasi sampah plastik.
Kolaborasi semacam ini membantu menggabungkan sumber daya dan
pengetahuan dari berbagai pihak untuk mencari solusi yang lebih efektif dalam
mengurangi masalah sampah plastik.
6. Regulasi Ketat terhadap Industri Plastik
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan regulasi ketat terhadap industri
plastik untuk mengurangi produksi plastik sekali pakai yang berlebihan.
7. Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi
Dalam upaya meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah plastik, pemerintah
Indonesia telah mengadopsi teknologi-teknologi modern, seperti sistem
pengelolaan sampah berbasis sensor dan aplikasi mobile untuk melacak dan
melaporkan sampah plastik.

Kesimpulan kelompok kami


Sampah plastic merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius dan
berdampak negative terhadap kebersihan lingkungan. Oleh karena itu,
dibutuhkan Upaya yang serius dan berkelanjutan untuk mengurangi, mendaur
ulang dan membuang sampah plastic dengan benar agar lingkungan dapat tetap
bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai