Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Sampah plastik merupakan salah satu ancaman global yang telah dan sampai
saat ini masih menyebabkan pencemaran lingkungan, baik di tanah, air, maupun
udara. Sebuah studi terbaru menyatakan bahwa masalah sampah plastik di bumi
sudah berada di luar kendali dan perlu upaya keras untuk menangani hal tersebut.
Di Indonesia, ada lebih dari 30 (tiga puluh) ton sampah plastik yang dibuat
menggunakan bahan bakar fosil setiap tahunnya. Saat ini, mayoritas plastik
termasuk botol minuman tidak bisa didaur ulang dan merupakan sumber dari
mikroplastik yang tersebar di lautan, yang mana membutuhkan ratusan tahun untuk
dapat terurai dengan baik. Mikroplastik ini juga telah memasuki rantai makanan di
laut sehingga tidak hanya membahayakan hewan melainkan juga manusia.

Salah satu solusi yang saat ini telah diupayakan adalah penggunaan plastik
biodegradable. Plastik biodegradable merupakan jenis plastik yang dapat terurai
dengan alami dalam waktu relatif cepat, sehingga tidak mencemari lingkungan.
Biodegradable terbuat dari bahan polimer alami seperti pati, selulosa, dan lemak.
Tujuan dari plastik jenis ini adalah mengurangi sampah plastik konvensional
sehingga dapat meminimalisir kerusakan lingkungan. Namun, plastik
biodegradable ini tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya akibat bersatunya
sampah tersebut dengan sampah plastik konvensional. Sampah plastik
biodegradable ini berakhir di tempat yang sama dengan sampah plastik
konvensional akibat tidak adanya ketersediaan pembuangan yang memisahkan
antara plastik biodegradable dan sampah plastik konvensional (non-
biodegradable).

Dengan adanya masalah tersebut, Biotongtrash akan menawarkan solusi,


yaitu sebuah ide dalam bentuk tempat sampah yang memisahkan antara sampah
biodegradable dan sampah plastik konvensional dengan tujuan menaikkan tingkat
efektivitas plastik tersebut dalam proses penguraiannya. Tempat sampah ini
dirancang dengan sedemikian rupa dan jelas berbeda dengan tempat sampah
lainnya untuk memudahkan dalam pengumpulan dan penyortiran, tempat sampah
ini hanya menampung plastik biodegradable. Untuk memastikan bahwa plastik
yang dibuang merupakan plastik biodegradable, tempat sampah ini dilengkapi
dengan sensor yang dapat mendeteksi plastik biodegradable. Di sisi lain, tempat
sampah ini juga dilengkapi fitur barcode yang jika di scan akan terhubung ke suatu
aplikasi kemudian pengguna dapat mendaftar data diri dan mendata sampah yang
dikumpulkan, lalu secara otomatis sistem akan menangkap informasi pengumpul
sampah dan menjemput sampah yang sudah dipilah sebelumnya ke alamat pihak
yang bersangkutan, selanjutnya pada tahap terakhir pengumpul sampah akan
mendapatkan upah sesuai dengan kapasitas sampah yang dikumpulkannya. Bagi
pengguna tempat sampah yang telah memenuhi syarat dan ketentuan tertentu akan
mendapatkan pick-up service sampah tanpa pungutan biaya. Terkait sistem akan
dipublikasikan melalui media sosial, situs web, seminar, dan kampanye peduli
lingkungan untuk mengajak masyarakat mengembangkan Biotongtrash agar
tersebar luas sehingga dapat menguntungkan segala pihak dalam penerapannya. Hal
ini juga sekaligus mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No. 12 dari
PBB yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dimana kami ingin
menarik masyarakat dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan.

Dengan ini segmen kami adalah pecinta lingkungan, tempat kuliner, sekolah
adiwiyata, organisasi hijau, perkantoran, mal untuk menempatkan produk kami di
beberapa area mereka, dan tentunya juga pemerintah. Diatas segala hal, tindakan
ini tentu saja membutuhkan kerja sama banyak pihak, termasuk kesadaran
masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik
konvensional.

Anda mungkin juga menyukai