Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kulsum Hotimah

Tema : Sustainable Development Goals (SDGs)

Subtema : Kota dan Pemukiman Berkelanjutan

Nomor Peserta : 144

ANALISIS PENGEMBANGAN KOTA DAN PEMUKIMAN


BERKELANJUTAN MELALUI ZERO WASTE LIFESTYLE

Data yang dikeluarkan dari sebuah jurnal CASA Institution Identity yang
ditulis oleh Jennar R. Jambeck (2015), yang berjudul “Plastic waste inputs From
land into the ocean”, cukup mencengangkan Indonesia menjadi peringkat 2
penyumbang sampah terbesar di dunia, dimana 187,2 juta ton sampah ke laut per
tahunnya dengan 83% kesalahan dalam pengurusan limbah. Persoalan Indonesia
dan limbah sampah beberapa tahun ini selalu menjadi sorotan dunia seperti pada
tahun 2019 TPA Bantar Gebang yang berlokasi di Kota Bekasi, Jawa Barat
menjadi sorotan dunia karena sebuah postingan artis kenamaan Hollywood yaitu
Leonardo Dicaprio yang menganggap bahwa TPA ini merupakan tempat
pembuangan sampah terbesar di dunia. Tak dapat dipungkiri tumpukan sampah di
TPA Bantar Gebang adalah salah satu dampak dari banyaknya masyarakat yang
masih menyepelekan limbah – limbah yang bersifat sekali pakai.
Permasalahan sampah saat ini haruslah menjadi masalah dengan
penanganan serius, karena dampak yang dihasilkan berupa penurunan kualitas
lingkungan. Yang mestinya di abad 21 ini negara dituntut untuk menciptakan
kawasan kota dan lingkungan berkelanjutan, kesalahan dalam pengelolaan
sampah akan dapat menimbulkan banjir, dikarenakan area sampah yang menutupi
atau menghalangi arus air, yang seharusnya air mampu mengalir di saluran dengan
lancar harus mengalami penghambatan dikarenakan adanya tumpukan sampah
yang menghalangi arus air, sehingga air akan meluap dan terciptalah banjir dari
banjir ini juga akan menghasilkan bibit – bibit penyakit baru seperti penyakit
demam berdarah yang ditimbulkan akibat tergenangnya air dan memudahkan
nyamuk untuk berkembang biak, diare, dan penyakit kulit, bukan hanya banjir
Rosmidah Hasibuan (2016) menuliskan pada penulisan penelitiannya, bahwa
limbah sampah khususnya limbah rumah tangga juga dapat mempengaruhi
kualitas air, ketika kualitas air tercemar maka air tersebut tidak dapat digunakan
baik itu untuk penunjang sehari –hari, industri maupun pertanian, dikenakan pada
limbah sampah terdapat senyawa organik yang dapat merubah pH air, dan apabila
air telah tercemar butuh waktu lama untuk pemulihannya. Selain pada air sampah
juga menimbulkan pencemaran tanah, karena sampah plastik menghalangi
masuknya peresapan air dan matahari ke dalam pori – pori tanah sehingga
menyebabkan, pengurangan kesuburan tanah. Tak hanya itu pengelolaan sampah
yang buruk seperti cara pembakaran sampah jenis plastik polyvinyl chloride
(PVC), yang salah juga akan menghasilkan dioksin karna plastic jenis ini
mengandung halogen, dikutip dari Grid.id (2020) dioksin ini merupakan polutan
yang dikenal dapat menyebabkan penyakit kanker, parkinson, hingga kelahiran
premature.
Disisi lain sampah di berbagai wilayah di Indonesia terus meningkat
seiring pertumbuhan penduduk yang terus berkembang pesat dan juga sebagian
besar penduduk Indonesia masih memandang masalah sampah adalah tugas
pemerintah
Untuk menyelesaikannya. Pada dasarnya setiap negara di dunia mengalami
permasalah sampah ini termasuk negara – negara maju, namun pengelolaan
sampah di negara – negara maju lebih disiplin dalam pengelolaannya. Cara
penanganan sampah yang baik ini memiliki berbagai manfaat terutama dalam hal
pembangunan berkelanjutan Alvino Dirgantara (2019) menuliskan sebuah artikel
pada Indonesia Environment & Energy Center salah satu upaya untuk
memperhambat penuan bumi adalah dengan cara pelestarian lingkungan melalui
kegiatan untuk tidak membuang sampah sembarang agar tetap menjaga
lingkungan tetap lestari guna menyambung generasi yang akan datang, dan
pengurangan penggunaan plastik seminim mungkin, selain itu pengurangan
jumlah sampah yang drastis juga memiliki banyak manfaat diantaranya
pengurangan polusi, dikarenakan jumlah pembakaran sampah yang dapat
diminimalisir, pengurangan jumlah sampah juga akan menghemat SDA (Sumber
Daya Alam) yang ada, contohnya penggunaan serat pohon untuk pembuatan
tissue, membuat satu pohon terancam rusak sedangkan satu pohon dapat
menghasilkan oksigen tiga orang, kerusakan pohon ini juga akan berdampak pada
ekosistem yang ada sehingga jika kita mengelola sampah dengan mengurangi
penggunaan tissue artinya kita turut ambil serta dalam perlindungan pohon yang
ada, pengurangan produk sekali pakai yang selama ini menyebabkan banyaknya
tumpukan sampah yang ada juga bermanfaat untuk pertahanan kualitas tanah yang
selama ini masih sering terjadi pencemaran dikarenakan tertutupnya pori – pori
tanah oleh produk sekali pakai.
Salah satu cara penanganan dalam mengurangi jumlah sampah yang
sangat efektif tentulah bukan hanya ditangani oleh pemerintah saja, tetapi
masyarakat pun harus memiliki andil dalam penanganan ini salah satu caranya
adalah dengan penerapan gaya hidup zero waste atau zero waste lifestyle,
penerapan konsep zero waste ini sudah banyak digunakan di negara – negara maju
seperti Amerika, Australia, Swedia, Selandia Baru dan beberapa negara Eropa
lainnya, hal ini dilakukan guna pelestarian lingkungan yang nantinya berdampak
pada lingkungan yang berkelanjutan. Ika Wahyuning (2012) menuliskan dalam
sebuah penelitiannya konsep zero waste merupakan konsep yang mengupayakan
pengurangan jumlah sampah yang masuk di TPA hingga nol, konsep zero waste
juga didasarkan pada kegiatan daur ulang (Recycle). Namun, pada dasarnya zero
waste lifestyle ini bukan berati tidak sama sekali mengunakan sampah plastic
dalam kehidupan sehari – hari karna itu musthil untuk dilakukan terutama di
zaman globalisasi, ini pengunaan plastic sekali pakai pada industry makanan dan
industry lainnya masih sangat sulit di hentikan, Wahyudi Zulfikar dkk (2020)
menuliskan dalam sebuah penelitiannya menuliskan zero waste lifestyle dapat
dilakukan dengan lima langkah yaitu menolak barang yang dapat menimbukan
sampah dan menolak kantung plasti sekali pakai, mengurangi pembelian produk
yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar, menggunakan kembali wadah
atau kemasan suatu produk yang fungsinya sama dengan mengunakannya
berulang –ulang , mendaur ulang suatu produk yang dapat di daur ulang dan
mudah terurai, membusukan ini berlaku pada produk yang dapat dengan mudah
terurai atau jenis sampah organik, zero waste lifestyle ini juga dapat di terapkan
dalam kehidupan sehari – hari diantaranya dengan mengganti kantung plastik
yang hanya dapat digunakan sekali pakai dengan kantung yang tebuat dari kain
sehingga kantung tersebut dapat digunakan berkali –kali, dan membeli produk
yang dapat diisi ulang, saat ini produk isi ulang sudah mulai banyak di produksi
contohnya seperti produk sampo yang dapat isi ulang, parfum, sabun mandi, dan
produk lainnya, produk sekali pakai dapat membantu mengurangi jumlah sampah
produk yng sma dalam jumlah besar, juga penerapan toko dengan sistem bulk
store yaitu toko dengan sistem konsumen atau pembeli membawa wadah sendiri
dari rumah atau konsumen/pembeli dapat memilih opsi lain yaitu dengan
meminjam container yang di sedikan oleh toko dengan cara membayar deposit
sewa. Dari zero waste lifestyle ini sangat diharapkan mampu menjadi langkah
kecil yang menghasilakan dampak besar pada pengurangan jumlah sampah dalam
sekala besar, jika setiap orang mampu mengambi andil dalam penerapan zero
wastestyle guna terlaksananya Sustainable Development Goals (SDGs),
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Kulsum Hotimah

Tempat, Tanggal Lahir : Ahuangguluri, 29 Mei 2003

NIM : 210110501001

Jurusan / Prodi : Geografi / Geografi Sains

Alamat : Jl. Datto gapa, kel. Mangali, kec. Pallangga, kab. Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa

Esai Ilmiah dengan judul : Analisis Pengembangan Kota Dan Pemukiman


Berkelanjutan Melalui zero waste lifestyle

Yang saya ajukan adalah benar – benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan
plagiat atau saduran dari karya orang lain serta belum pernah diikutkan kompetisi
atau publikasi dalam bentuk apapun. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak
benar maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh panitia
Pelatihan Metodologi Penelitian dan Orientasi Manajemen Keorganisasian
(PMPOMK) XXV LPM Penalaran UNM.

Demikian lembar pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya

Makassar, 24 Juni 2022


(Kulsum Hotimah )
210110501001

Anda mungkin juga menyukai