68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
Kronologi Naskah: diterima 7 April 2020; direvisi 18 Mei 2020; diputuskan 28 Juni 2020
Abstract. This research aims to identify the influence of individual characteristics of people in
East Bogor district and the effectiveness of the campaign program Bogor Without Plastic Bag
to the community's concern on the environment. This study uses a descriptive quantitative
approach, which is conducted in the House of residents in the Ciliwung River basin of East
Bogor subdistrict. The results of research based on T test showed that there is no influence
between the individual characteristics of the community of Bogor Timur (X1) consisting of
age, gender, occupation, education, ethnic, and long stay in Bogor to concern Society in the
Environment (Y), except on gender indicator, especially women shows have a partial
influence on environmental concern. Meanwhile, based on the effectiveness program
campaigns of Bogor without plastic bags (X2) significantly affects the Community's
awareness on the environment (Y). The F test result indicates that the variable (X1) and (X2)
affect the stimulant of the variable (Y). Result of the calculation of coefficient of
determination (R2) of 47.8%, meaning not only the individual characteristics factor of the
community and the effectiveness of the Bogor program without plastic bags that affect the
Community's awareness of the environment.
68
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
69
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
terjadi menghadirkan persoalan etika yang Tahun 2018 Tanggal 23 Juli 2018 tentang
rumit karena meskipun pada dasarnya alam Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
sendiri sudah diakui memiliki nilai dan Peraturan ini ditujukan untuk melindungi
berharga, tetapi pada kenyataannya terus wilayah Kota Bogor dari pencemaran dan
terjadi pencemaran dan kerusakan kerusakan lingkungan yang diakibatkan
mengenai alam. Pencemaran dan kerusakan oleh penggunaankantong plastik, serta
alam yang terjadi dikarenakan kurangnya menjamin kelangsungan kehidupan
penerapan etika lingkungan yang ada di makhluk hidup dan kelestarian ekosistem.
dalam masyarakat yang dapat Berdasarkan latar belakang tersebut
mengakibatkan lingkungan menjadi tidak artikel ini hendak menjelaskan efektivitas
nyaman dan teratur. Berkaitan dengan program kampanye Bogor Tanpa Plastik
permasalahan lingkungan, tingginya laju terhadap Kepedulian Masyarakat pada
kerusakan alam dan lingkungan Lingkungan.
mendorong kaum perempuan membuat Menurut Rogers dan Storey dalam
gerakan Ekofeminisme. Ekofeminisme Venus (2018: 9), kampanye adalah
yang merupakan gabungan dari gerakan serangkaian tindakan komunikasi yang
ekologi dan feminisme memiliki satu visi, terencana dengan tujuan menciptakan efek
yakni bertujuan untuk menjaga dan tertentu pada sejumlah besar khalayak
menyembuhkan alam. Perempuan yang dilakukan secara berkelanjutan pada
merupakan seseorang yang aktif kurun waktu tertentu. Kampanye
melakukan penanaman di rumahnya komunikasi setidaknya mengandung empat
masing-masing, sehingga hal ini dapat hal yaitu, tindakan kampanye yang
menjadi pilar untuk gerakan penghijauan ditujukan untuk menciptakan efek atau
lingkungan di sekitar tempat tinggal. Dari dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran
sini maka tak dapat dipungkiri bahwa arah yang besar, biasanya dipusatkan dalam
gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan kurun waktu tertentu, dan melalui
sebuah aksi pelestarian lingkungan yang serangkaian tindakan komunikasi yang
dipelopori oleh kaum perempuan dalam terorganisasi.
sebuah kesadaran feminisme. Ekofeminisme berada dalam dua
Terjadinya perubahan sosial dalam disiplin yang saling berkaitan, yaitu
masyarakat dapat disampaikan melalui ekologi yang memfokuskan perhatian pada
sebuah kampanye. Kampanye adalah isu-isu alam dan lingkungan, dan
bentuk tindakan komunikasi yang feminisme, yang memberikan perhatian
bertujuan untuk mengubah pola pikir, secara khusus pada isu-isu gender. Sebagai
perilaku termsuk di dalamnya adalah aliran pemikiran dan gerakan sosial
membangun kepedulian tersendiri. Pada ekofeminisme mengidealkan adanya sikap
dewasa ini, pemerintah terpacu untuk dan tindakan manusia yang memberikan
meningkatkan pengetahuan dan kepedulian perhatian terhadap alam dan perempuan.
terhadap lingkungan hidup dengan Alam, seperti halnya dengan perempuan,
mengembangkan berbagai program yang bukanlah benda mati, bukanlah objek yang
memberikan solusi kepada permasalahan boleh dan layak didominasi dan
lingkungan. Kota Bogor ikut bergerak dieskploitasi (Wiyatmi, Maman Suryaman
dalam mendukung pengurangan dan Esti Swatikasari, 2017: 15).
penggunaan kantong plastik, khususnya Menurut Venus (2018: 63), teori
kantong plastik yang biasa dipergunakan yang biasa disebut juga dengan
pada pusat perbelanjaan. Pemerintah Kota transtheoritical model akan sangat
Bogor menyelenggarakan program yang membantu dalam menganalisis jenis
bernama “Botak” yaitu Bogor Tanpa khalayak serta membuat pesan-pesan yang
Kantong Plastik, dengan menerbitkan sesuai untuk setiap jenis khalayak. Teori
Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 61 ini menjelaskan tahapan-tahapan yang
70
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
dilalui oleh seorang individu dalam rangka sungai Ciliwung, dengan jumlah populasi
mengadopsi sebuah perilaku. Ada lima sebanyak 5.652 yang terdiri dari empat
tahap yang akan dilalui oleh seorang Kecamatan yaitu Kecamatan Bogor Timur,
individu, yaitu: Bogor Tengah, Bogor Utara dan Tanah
1. Precontemplation (Praperenungan) Sareal. Teknik yang digunakan adalah
Pada tahap ini individu belum teknik cluster sampling, dalam penelitian
mempunyai kepedulian terhadap ini dilakukan pengambilan sampel secara
masalah potensial yang akan ia hadapi gugus di wilayah Kecamatan Bogor Timur.
serta tidak menyaari risiko yang akan Kedua, dengan menggunakan teknik Non-
menimpa dirinya. Probability Sampling, dengan mengambil
2. Contemplation (Perenungan) responden dari enam kelurahan yang
Individu menyadari bahwa dirinya berada di Kecamatan Bogor Timur yaitu
mungkin saja mempunyai risiko dari Kelurahan Sindangrasa, Sindangsari,
masalah yang ada. Katulampa, Tajur, Sukasari dan
3. Preparation (Persiapan) Baranangsiang.
Individu telah memutuskan bahwa Metode yang digunakan dalam
dirinya harus melakukan suatu penelitian ini adalah analisis regresi linier
tindakan dan belajar mengenai hal-hal berganda yang digunakan untuk
apa saja yang perlu dilakukan. melibatkan minimal dua prediktor atau
4. Action (Tindakan) lebih, dengan menggunakan SPSS versi
Individu akan melaksanakan perilaku 25.0. Dalam penelitian ini analisis data
tersebut. yang digunakan yaitu adanya uji validitas
5. Maintenance (Pemeliharaan) dan reliabilitas, adanya uji asumsi klasik
Individu melanjutkan perilakunya dengan indikator uji normalitas, uji
pada situasi-situasi yang sesuai. multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas, serta yang terakhir
Metode Penelitian adalah uji hipotesis dengan indikator
Penelitian dilakukan di Kota Bogor, mencari uji T, uji F, dan uji koefisien
Kecamatan Bogor Timur. Lokasi tersebut korelasi dan determinasi.
dipilih dengan pertimbangan bahwa Kota
Bogor menjadi kota dilaksanakannya serta
sasaran program Bogor Tanpa Kantong Hasil dan Pembahasan
Plastik. Penelitian ini dilakukan dari bulan Karakteristik Responden
Oktober 2018 sampai dengan Mei 2019. Data penelitian menunjukan
Metode penelitian yang digunakan sebanyak 17% masyarakat di Kecamatan
dalam penelitian ini adalah metode Bogor Timur yang diduga masih
penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono membuang sampah ke sungai berusia 15-
(2015: 7), metode penelitian kuantitatif 25 tahun. Sebanyak 31% berusia 26-35
adalah metode tradisional, karena metode tahun. Kemudian sebanyak 27% berusia
ini sudah cukup lama digunakan sehingga 36-45 tahun dan sebanyak 25% yaitu
sudah mentradisi sebagai metode untuk berusia lebih dari 46 tahun terdiri dari 12%
penelitian. Metode ini disebut sebagai berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 88%
positivistik karena berdasarkan pada adalah perempuan. Responden dalam
filsafat positivisme. Dalam penelitian ini, penelitian ini berdasarkan profesi terdiri
penulis menggunakan desain penelitian dari 78% adalah pekerjaan ibu rumah
deskriptif. tangga, sebanyak 8% adalah pegawai
Populasi dalam penelitian ini adalah swasta, sebanyak 11% adalah wirausaha,
masyarakat yang tinggal bantaran daerah 2% adalah pelajar/mahasiswa dan
aliran Sungai Ciliwung Kota Bogor yang pekerjaan lainnya sebanyak 1%.
diduga masih melakukan pencemaran di
71
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
72
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
Tabel 6. Hasil sebaran data pada indikator kelamin yang memiliki pengaruh terhadap
faktor pengertian kepedulian masyarakat pada lingkungan.
Sementara nilai thitung dari variabel
Indikator Skala Frekuensi (%)
efektivitas kampanye (X2) sebesar 7,658
Peng
ukuran
yang berarti lebih besar dari ttabel sebesar
Sangat 1,984, sehingga menolak H0 dan menerima
Tidak H2 .
Setuju 0 0 Berdasarkan hasil pengujian
Tidak hipotesis yang telah dilakukan, dari
Pengertian
Setuju 1 1 variabel karakteristik individu masyarakat
Setuju 46 46 (usia, jenis kelamin, pekerjaan,
Sangat pendidikan, suku dan lama tinggal di
Setuju 53 53 Bogor) menyatakan H0 diterima dan H1
Total 100 100 ditolak, kecuali jenis kelamin berpengaruh
secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 7. Hasil sebaran data pada indikator
karakteristik dari usia, pekerjaan,
faktor percontohan
pendidikan, suku dan lama tinggal di
Indikator Skala Frekuensi (%)
Peng-
Bogor tidak memiliki pengaruh secara
ukuran signifikan terhadap kepedulian masyarakat
Sangat pada lingkungan.
Tidak Peneliti beranggapan bahwa tingkat
Setuju 1 1 kepedulian seorang individu tidak diukur
Percontoh- Tidak melalui usia, tingkat pendidikan,
an Setuju 4 4 pekerjaan, suku dan juga lama tinggal di
Setuju 54 54 Bogor. Hasil uji t dari jenis kelamin
Sangat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Setuju 41 41 secara parsial yang signifikan terhadap
Total 100 100 variabel kepedulian masyarakat pada
lingkungan. Berdasarkan jenis kelamin
Pengaruh Karakteristik Individu mayoritas yang paling banyak yaitu
Masyarakat Kecamatan Bogor Timur perempuan, hal tersebut menyatakan
terhadap Kepedulian Masyarakat pada bahwa perempuan memiliki tingkat
Lingkungan kepedulian yang tinggi terhadap
Berdasarkan uji t bahwa nilai sig. lingkungan khususnya pada penelitian ini
dari usia 0,069 dengan nilai thitung 1,843 < mengenai daerah aliran Sungai Ciliwung
ttabel 1,984. Nilai sig. dari jenis kelamin di Kota Bogor. Prinsip etika lingkungan
0,043 dengan nilai thitung 2,051 > ttabel perlu diterapkan oleh masyarakat guna
1,984. Nilai sig. dari pekerjaan 0,265 untuk berinteraksi dengan lingkungan,
dengan nilai thitung 1,121 < ttabel 1,984. Nilai khususnya yang bersumber dari
sig. dari pendidikan 0,946 dengan nilai pemahaman ekofeminisme yaitu
thitung 0.068 < ttabel 1,984. Nilai sig. dari perempuan memiliki peran penting dalam
suku 0,865 dengan nilai thitung -0,171 < ttabel menjaga lingkungan karena lingkungan
1,984. Nilai sig. dari lama tinggal di Bogor diibaratkan seperti perempuan pula yang
0,859 dengan nilai thitung 0,178 < ttabel harus dipelihara dan dijaga. Perempuan
1,984. Dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan seseorang yang aktif dalam
karakteristik (usia, jenis kelamin, melakukan penanaman dan melakukan
pekerjaan, pendidikan, suku dan lama pengelolaan di rumahnya masing-masing.
tinggal di Bogor) tidak memiliki pengaruh Hal tersebut yang mengharuskan kaum
terhadap kepedulian masyarakat pada perempuan juga perlu berpartisipasi dalam
lingkungan, tetapi hanya indikator jenis mengikuti program atau aktivitas yang
73
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
74
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
bahwa dirinya harus melakukan suatu dinyatakan 63% responden setuju dan
tindakan seperti mengurangi 32% sangat setuju, dari indikator
penggunaan dari kantong plastik, dan penyampaian pesan dinyatakan 67%
tidak membuang sampah ke bantaran responden setuju dan 31% sangat
atau daerah aliran sungai. setuju, dari indikator pesan dapat
4. Action (Tindakan) mempengaruhi keyakinan dinyatakan
Individu mulai melakukan tindakan 54% responden setuju dan 45% sangat
mengurangi penggunaan kantong setuju, serta dari indikator pesan
plastik, mulai diganti dengan menciptakan konteks sosial
menggunakan kantong ramah dinyatakan 67% responden setuju dan
lingkungan yang dapat digunakan 31% sangat setuju. Hal tersebut
berulang-ulang, menjaga lingkungan menunjukkan bahwa tanggapan
sekitar dari sampah kantong plastik, responden tentang efektivitas
melakukan pengelolaan sampah kampanye program Bogor Tanpa
plastik, serta individu mulai Kantong Plastik dapat dikatakan
membentuk perilaku peduli pada efektif.
lingkungan dengan cara tidak 3. Kepedulian masyarakat pada
membuang sampah ke bantaran lingkungan dilihat dari pembentukan
maupun ke daerah aliran sungai. perilaku masyarakat. Dalam variabel
5. Maintenance (Pemeliharaan) ini terdiri dari tiga indikator yaitu
Individu melanjutkan perilakunya faktor kebiasaan dengan hasil jawaban
pada situasi-situasi yang sesuai, responden 66% setuju dan 33% sangat
seperti sudah mengurangi penggunaan setuju, faktor pengertian dengan hasil
dari kantong plastik, membiasakan jawaban responden 46% setuju dan
menggunakan kantong ramah 53% sangat setuju, serta dari faktor
lingkungan dan tidak membuang percontohan dengan hasil jawaban
sampah ke sungai, bahkan sudah responden 54% setuju dan 41% sangat
mengetahui bagaimana cara setuju. Dari hasil tersebut dapat
melakukan pengolahan pada sampah dikatakan responden peduli pada
plastik. lingkungan karena dilihat dari
pembentukan perilaku yang baik.
Simpulan dan Saran 4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
yang telah dilakukan bahwa tidak
Simpulan
terdapat pengaruh antara usia,
1. Karakteristik responden sebagian
pekerjaan, pendidikan, suku, dan lama
besar berusia pada rentang usia 26-35
tinggal di Bogor terhadap kepedulian
tahun, dan mayoritas berjenis kelamin
masyarakat pada lingkungan.
perempuan. Pada umumnya pekerjaan
Sementara di dalam variabel
responden adalah ibu rumah tangga
karakteristik hanya jenis kelamin
dengan latar belakang pendidikan
khususnya perempuan yang
terakhir yang paling banyak adalah
berpengaruh secara parsial terhadap
SD. Mayoritas suku responden adalah
kepedulian lingkungan, hal ini
berasal dari suku sunda, lamanya
menyatakan bahwa perempuan
responden tinggal di daerah
memang memiliki peran penting
kecamatan Bogor Timur yang paling
dalam menjaga lingkungannya.
banyak adalah lebih dari 10 tahun.
5. Berdasarkan uji t efektivitas
2. Efektivitas kampanye program Bogor kampanye program Bogor Tanpa
Tanpa Kantong Plastik terdiri dari Kantong Plastik menyatakan H0
empat indikator yaitu indikator ditolak dan H2 diterima. Hal ini
merebut perhatian khalayak menunjukkan bahwa efektivitas
75
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
76
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306
77