Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm.

68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

EFEKTIVITAS KAMPANYE PROGRAM


BOGOR TANPA KANTONG PLASTIK DALAM
MEMBANGUN KEPEDULIAN MASYARAKAT PADA LINGKUNGAN

Fierda Ayu Utami1, Dwi Rini S. Firdaus2*), Layung Paramesti Martha3


1, 2, 3
Universitas Pakuan, Bogor, Indonesia
*)
Surel Korespondensi: rinifirdaus1@gmail.com

Kronologi Naskah: diterima 7 April 2020; direvisi 18 Mei 2020; diputuskan 28 Juni 2020

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh karakteristik individu


masyarakat di Kabupaten Bogor Timur dan efektivitas program kampanye Bogor Tanpa
Kantong Plastik terhadap kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan di Rumah Penduduk di
Daerah Aliran Sungai Ciliwung Kecamatan Bogor Timur. Hasil penelitian menunjukkan tidak
ada pengaruh antara karakteristik individu masyarakat Bogor Timur (X1) yang terdiri dari
usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, etnis, dan lama tinggal di Bogor untuk
memperhatikan Masyarakat di Lingkungan (Y), kecuali pada indikator jenis kelamin,
terutama perempuan ditemukan memiliki pengaruh parsial terhadap kepedulian lingkungan.
Sementara itu, berdasarkan kampanye efektivitas program Bogor tanpa kantong plastik (X2)
secara signifikan mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap lingkungan (Y). Hasil
lainnya menunjukkan bahwa variabel (X1) dan (X2) mempengaruhi stimulan variabel (Y).
Hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 47,8%, artinya tidak hanya faktor
karakteristik individu masyarakat dan efektivitas program Bogor tanpa kantong plastik yang
mempengaruhi kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.

Kata Kunci: Bogor tanpa kantong plastik; kampanye; lingkungan.

Abstract. This research aims to identify the influence of individual characteristics of people in
East Bogor district and the effectiveness of the campaign program Bogor Without Plastic Bag
to the community's concern on the environment. This study uses a descriptive quantitative
approach, which is conducted in the House of residents in the Ciliwung River basin of East
Bogor subdistrict. The results of research based on T test showed that there is no influence
between the individual characteristics of the community of Bogor Timur (X1) consisting of
age, gender, occupation, education, ethnic, and long stay in Bogor to concern Society in the
Environment (Y), except on gender indicator, especially women shows have a partial
influence on environmental concern. Meanwhile, based on the effectiveness program
campaigns of Bogor without plastic bags (X2) significantly affects the Community's
awareness on the environment (Y). The F test result indicates that the variable (X1) and (X2)
affect the stimulant of the variable (Y). Result of the calculation of coefficient of
determination (R2) of 47.8%, meaning not only the individual characteristics factor of the
community and the effectiveness of the Bogor program without plastic bags that affect the
Community's awareness of the environment.

Keywords: Bogor without plastic bags; campaign; environment.

68
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

Pendahuluan untuk menjaga lingkungan. Sampah plastik


Plastik merupakan produk yang dibuang ke sungai akan berakhir di
serbaguna, ringan, fleksibel, tahan laut, sehingga hal tersebut dapat mengotori
lautan dan berbahaya bagi ekosistem laut.
kelembapan, kuat, serta relatif murah.
Karena terdapat berbagai kemudahan Keberadaan sampah plastik di laut
tersebut, plastik banyak digunakan untuk mengancam keberlangsungan ekosistem
berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. laut, terutama sampah plastik yang
Namun penggunaan kantong plastik membutuhkan waktu panjang untuk dapat
berdampak buruk karena jumlah yang terurai.
setiap harinya semakin bertambah. Kota Bogor dialiri oleh dua sungai
Kantong plastik memiliki sifat yang sulit besar dan tujuh anak sungai yang secara
terurai di tanah karena rantai karbonnya keseluruhan membentuk pola aliran
yang panjang, sehingga sulit diurai oleh paralel-subparalel yakni sungai Ciliwung
mikroorganisme. dan sungai Cisadane. Sungai Ciliwung
Sampah plastik yaitu khususnya mengalir dari arah selatan (Cisarua) ke
sampah pada kantong plastik yang tidak utara (Jakarta) dengan panjang total sekitar
dikelola dengan bertanggung jawab, 117 Km, seperti diketahui, saat ini kondisi
menyebabkan Indonesia menjadi beberapa sungai di Indonesia sangat
penyumbang sampah plastik terbesar memprihatinkan. Data menunjukkan
kedua di dunia. Menurut data Asosiasi bahwa 82 persen sungai di Indonesia dalam
Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan keadaan rusak dan 52 sungai strategis di
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indonesia dalam keadaan tercemar. Sungai
bahwa sampah plastik di Indonesia Ciliwung merupakan salah satu diantara
mencapai 64 juta ton per tahun, sebanyak sungai yang tercemar. Data Kementrian
3,2 juta ton merupakan sampah plastik Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada
yang dibuang ke laut. Sementara kantong akhir Tahun 2017 lalu mencatat bahwa
plastik yang terbuang ke lingkungan setiap harinya ada sekitar 7.000 ton sampah
sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau yang dibuang ke sungai Ciliwung, dari
sebanyak 85.000 ton kantong plastik hulu hingga air. Sampah yang menumpuk,
(Ekuatorial.com, 2018). Sementara jumlah tidak hanya di bantaran sungai saja, namun
sampah di Kota Bogor setiap harinya berada di badan atau aliran sungai
mencapai 650 ton, dengan 1,7 ton dari (Kotabogor.go.id, 2019).
sampah tersebut ialah sampah plastik yang Satuan Petugas (Satgas)
berasal dari pusat perbelanjaan Naturalisasi Ciliwung menyebut ada
(okezone.com, 2018). Sebuah data lain sebanyak 5.652 rumah warga di sepanjang
menyebutkan, sejak 1990 sampai 2020 aliran sungai Ciliwung, Kota Bogor yang
nanti diprediksi akan ada 9,2 triliun ton diduga masih membuang sampah ke
plastik yang akan diproduksi. Jumlah sungai. Ketua Komunitas Peduli Ciliwung
tersebut akan berdampak besar dalam (KPC) Een Iriawan menyebutkan bahwa
bentuk sampah plastik. Hal itu menjadi jumlah yang tersebar di empat Kecamatan
ancaman, tidak hanya bagi kelangsungan di wilayah Kota yaitu 1.977 di Kecamatan
hidup manusia tetapi juga ekosistem di Bogor Timur, 1.491 di Kecamatan Bogor
laut. Berbagai cara yang dilakukan banyak Tengah, 1.878 di Kecamatan Bogor Utara
pihak, sampai saat ini belum mampu dan 306 di Kecamatan Tanah Sareal.
mengurangi laju produksi plastik. Maka (okezone.com, 2018).
kesadaran dan budaya untuk mengubah Berbicara mengenai lingkungan
perilaku juga diperlukan, untuk menekan hidup beserta permasalahan-permasalahan
peningkatan jumlah sampah plastik. Hal yang terjadi tidak terlepas dari pembahasan
tersebut yang mendasari bahwa mengenai etika lingkungan. Isu-isu
masyarakat mempunyai peran penting mengenai kerusakan lingkungan yang

69
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

terjadi menghadirkan persoalan etika yang Tahun 2018 Tanggal 23 Juli 2018 tentang
rumit karena meskipun pada dasarnya alam Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
sendiri sudah diakui memiliki nilai dan Peraturan ini ditujukan untuk melindungi
berharga, tetapi pada kenyataannya terus wilayah Kota Bogor dari pencemaran dan
terjadi pencemaran dan kerusakan kerusakan lingkungan yang diakibatkan
mengenai alam. Pencemaran dan kerusakan oleh penggunaankantong plastik, serta
alam yang terjadi dikarenakan kurangnya menjamin kelangsungan kehidupan
penerapan etika lingkungan yang ada di makhluk hidup dan kelestarian ekosistem.
dalam masyarakat yang dapat Berdasarkan latar belakang tersebut
mengakibatkan lingkungan menjadi tidak artikel ini hendak menjelaskan efektivitas
nyaman dan teratur. Berkaitan dengan program kampanye Bogor Tanpa Plastik
permasalahan lingkungan, tingginya laju terhadap Kepedulian Masyarakat pada
kerusakan alam dan lingkungan Lingkungan.
mendorong kaum perempuan membuat Menurut Rogers dan Storey dalam
gerakan Ekofeminisme. Ekofeminisme Venus (2018: 9), kampanye adalah
yang merupakan gabungan dari gerakan serangkaian tindakan komunikasi yang
ekologi dan feminisme memiliki satu visi, terencana dengan tujuan menciptakan efek
yakni bertujuan untuk menjaga dan tertentu pada sejumlah besar khalayak
menyembuhkan alam. Perempuan yang dilakukan secara berkelanjutan pada
merupakan seseorang yang aktif kurun waktu tertentu. Kampanye
melakukan penanaman di rumahnya komunikasi setidaknya mengandung empat
masing-masing, sehingga hal ini dapat hal yaitu, tindakan kampanye yang
menjadi pilar untuk gerakan penghijauan ditujukan untuk menciptakan efek atau
lingkungan di sekitar tempat tinggal. Dari dampak tertentu, jumlah khalayak sasaran
sini maka tak dapat dipungkiri bahwa arah yang besar, biasanya dipusatkan dalam
gerakan ini bertujuan untuk mewujudkan kurun waktu tertentu, dan melalui
sebuah aksi pelestarian lingkungan yang serangkaian tindakan komunikasi yang
dipelopori oleh kaum perempuan dalam terorganisasi.
sebuah kesadaran feminisme. Ekofeminisme berada dalam dua
Terjadinya perubahan sosial dalam disiplin yang saling berkaitan, yaitu
masyarakat dapat disampaikan melalui ekologi yang memfokuskan perhatian pada
sebuah kampanye. Kampanye adalah isu-isu alam dan lingkungan, dan
bentuk tindakan komunikasi yang feminisme, yang memberikan perhatian
bertujuan untuk mengubah pola pikir, secara khusus pada isu-isu gender. Sebagai
perilaku termsuk di dalamnya adalah aliran pemikiran dan gerakan sosial
membangun kepedulian tersendiri. Pada ekofeminisme mengidealkan adanya sikap
dewasa ini, pemerintah terpacu untuk dan tindakan manusia yang memberikan
meningkatkan pengetahuan dan kepedulian perhatian terhadap alam dan perempuan.
terhadap lingkungan hidup dengan Alam, seperti halnya dengan perempuan,
mengembangkan berbagai program yang bukanlah benda mati, bukanlah objek yang
memberikan solusi kepada permasalahan boleh dan layak didominasi dan
lingkungan. Kota Bogor ikut bergerak dieskploitasi (Wiyatmi, Maman Suryaman
dalam mendukung pengurangan dan Esti Swatikasari, 2017: 15).
penggunaan kantong plastik, khususnya Menurut Venus (2018: 63), teori
kantong plastik yang biasa dipergunakan yang biasa disebut juga dengan
pada pusat perbelanjaan. Pemerintah Kota transtheoritical model akan sangat
Bogor menyelenggarakan program yang membantu dalam menganalisis jenis
bernama “Botak” yaitu Bogor Tanpa khalayak serta membuat pesan-pesan yang
Kantong Plastik, dengan menerbitkan sesuai untuk setiap jenis khalayak. Teori
Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 61 ini menjelaskan tahapan-tahapan yang

70
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

dilalui oleh seorang individu dalam rangka sungai Ciliwung, dengan jumlah populasi
mengadopsi sebuah perilaku. Ada lima sebanyak 5.652 yang terdiri dari empat
tahap yang akan dilalui oleh seorang Kecamatan yaitu Kecamatan Bogor Timur,
individu, yaitu: Bogor Tengah, Bogor Utara dan Tanah
1. Precontemplation (Praperenungan) Sareal. Teknik yang digunakan adalah
Pada tahap ini individu belum teknik cluster sampling, dalam penelitian
mempunyai kepedulian terhadap ini dilakukan pengambilan sampel secara
masalah potensial yang akan ia hadapi gugus di wilayah Kecamatan Bogor Timur.
serta tidak menyaari risiko yang akan Kedua, dengan menggunakan teknik Non-
menimpa dirinya. Probability Sampling, dengan mengambil
2. Contemplation (Perenungan) responden dari enam kelurahan yang
Individu menyadari bahwa dirinya berada di Kecamatan Bogor Timur yaitu
mungkin saja mempunyai risiko dari Kelurahan Sindangrasa, Sindangsari,
masalah yang ada. Katulampa, Tajur, Sukasari dan
3. Preparation (Persiapan) Baranangsiang.
Individu telah memutuskan bahwa Metode yang digunakan dalam
dirinya harus melakukan suatu penelitian ini adalah analisis regresi linier
tindakan dan belajar mengenai hal-hal berganda yang digunakan untuk
apa saja yang perlu dilakukan. melibatkan minimal dua prediktor atau
4. Action (Tindakan) lebih, dengan menggunakan SPSS versi
Individu akan melaksanakan perilaku 25.0. Dalam penelitian ini analisis data
tersebut. yang digunakan yaitu adanya uji validitas
5. Maintenance (Pemeliharaan) dan reliabilitas, adanya uji asumsi klasik
Individu melanjutkan perilakunya dengan indikator uji normalitas, uji
pada situasi-situasi yang sesuai. multikolinieritas dan uji
heteroskedastisitas, serta yang terakhir
Metode Penelitian adalah uji hipotesis dengan indikator
Penelitian dilakukan di Kota Bogor, mencari uji T, uji F, dan uji koefisien
Kecamatan Bogor Timur. Lokasi tersebut korelasi dan determinasi.
dipilih dengan pertimbangan bahwa Kota
Bogor menjadi kota dilaksanakannya serta
sasaran program Bogor Tanpa Kantong Hasil dan Pembahasan
Plastik. Penelitian ini dilakukan dari bulan Karakteristik Responden
Oktober 2018 sampai dengan Mei 2019. Data penelitian menunjukan
Metode penelitian yang digunakan sebanyak 17% masyarakat di Kecamatan
dalam penelitian ini adalah metode Bogor Timur yang diduga masih
penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono membuang sampah ke sungai berusia 15-
(2015: 7), metode penelitian kuantitatif 25 tahun. Sebanyak 31% berusia 26-35
adalah metode tradisional, karena metode tahun. Kemudian sebanyak 27% berusia
ini sudah cukup lama digunakan sehingga 36-45 tahun dan sebanyak 25% yaitu
sudah mentradisi sebagai metode untuk berusia lebih dari 46 tahun terdiri dari 12%
penelitian. Metode ini disebut sebagai berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 88%
positivistik karena berdasarkan pada adalah perempuan. Responden dalam
filsafat positivisme. Dalam penelitian ini, penelitian ini berdasarkan profesi terdiri
penulis menggunakan desain penelitian dari 78% adalah pekerjaan ibu rumah
deskriptif. tangga, sebanyak 8% adalah pegawai
Populasi dalam penelitian ini adalah swasta, sebanyak 11% adalah wirausaha,
masyarakat yang tinggal bantaran daerah 2% adalah pelajar/mahasiswa dan
aliran Sungai Ciliwung Kota Bogor yang pekerjaan lainnya sebanyak 1%.
diduga masih melakukan pencemaran di

71
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

Sebaran data responden berdasarkan Sangat


pendidikan adalah sebanyak 42% Setuju 31 31
masyarakat di Kecamatan Bogor Timur Total 100 100
adalah berpendidikan SD, 26% adalah
SMP, 31% adalah SMA/K, dan sebanyak Tabel 3. Hasil sebaran data pada indikator
1% adalah D3/S1. Dilihat dari indikator pesan dapat mempengaruhi keyakinan
suku ditemukan sebanyak 90% masyarakat Indikator Skala Frekuensi (%)
di Kecamatan Bogor Timur berasal dari Peng-
suku Sunda, sebanyak 6% berasal dari ukuran
suku Jawa, 1% berasal dari suku Batak, Sangat
1% berasal dari suku Minang dan Tidak
sebanyak 2% berasal dari suku lainnya. Pesan
Setuju 0 0
dapat
Rata-rata responden tersebut lama tinggal Tidak
mem-
di daerah Kecamatan Bogor Timur Setuju 2 2
pengaruhi
sebanyak 5% masyarakat tinggal selama 1- Setuju 54 54
Keyakinan
3 tahun, sebanyak 5% selama 4-6 tahun, Sangat
sebanyak 13% selama 7-9 tahun dan Setuju 45 45
Total 100 100
sebanyak 77% selama lebih dari 10 tahun.
Efektivitas Kampanye Program Bogor
Tabel 4. Hasil sebaran data pada indikator
Tanpa Kantong Plastik
pesan menciptakan konteks sosial
Tabel 1-7 menunjukkan sebaran per
indikator variabel efektivitas kampanye Indikator Skala Frekuensi (%)
program Bogor Tanpa Kantong Plastik di Peng-
ukuran
daerah Bogor Timur.
Sangat
Tabel 1. Sebaran data pada indikator Tidak
merebut perhatian khalayak Pesan Setuju 0 0
Indikator Skala Frekuen (%) Menciptakan Tidak
Peng- si Konteks Setuju 2 2
ukuran Sosial Setuju 67 67
Sangat 1 1 Sangat
Tidak Setuju 31 31
Setuju Total 100 100
Merebut
Tidak 4 4
Perhatian Tabel 5. Hasil sebaran data pada indikator
Setuju
Khalayak faktor kebiasaan
Setuju 63 63
Sangat 32 32 Indikator Skala Frekuensi (%)
Setuju Peng-
Total 100 100 ukuran
Sangat
Tabel 2.Sebaran data pada indikator Kebiasaan Tidak
penyampaian pesan Setuju 0 0
Indikator Skala Frekuensi (%) Tidak
Peng- Setuju 2 2
ukuran Setuju 66 66
Sangat Sangat
Tidak Setuju 33 33
Penyampaian Setuju 0 0 Total 100 100
Pesan Tidak
Setuju 2 2
Setuju 67 67

72
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

Tabel 6. Hasil sebaran data pada indikator kelamin yang memiliki pengaruh terhadap
faktor pengertian kepedulian masyarakat pada lingkungan.
Sementara nilai thitung dari variabel
Indikator Skala Frekuensi (%)
efektivitas kampanye (X2) sebesar 7,658
Peng
ukuran
yang berarti lebih besar dari ttabel sebesar
Sangat 1,984, sehingga menolak H0 dan menerima
Tidak H2 .
Setuju 0 0 Berdasarkan hasil pengujian
Tidak hipotesis yang telah dilakukan, dari
Pengertian
Setuju 1 1 variabel karakteristik individu masyarakat
Setuju 46 46 (usia, jenis kelamin, pekerjaan,
Sangat pendidikan, suku dan lama tinggal di
Setuju 53 53 Bogor) menyatakan H0 diterima dan H1
Total 100 100 ditolak, kecuali jenis kelamin berpengaruh
secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 7. Hasil sebaran data pada indikator
karakteristik dari usia, pekerjaan,
faktor percontohan
pendidikan, suku dan lama tinggal di
Indikator Skala Frekuensi (%)
Peng-
Bogor tidak memiliki pengaruh secara
ukuran signifikan terhadap kepedulian masyarakat
Sangat pada lingkungan.
Tidak Peneliti beranggapan bahwa tingkat
Setuju 1 1 kepedulian seorang individu tidak diukur
Percontoh- Tidak melalui usia, tingkat pendidikan,
an Setuju 4 4 pekerjaan, suku dan juga lama tinggal di
Setuju 54 54 Bogor. Hasil uji t dari jenis kelamin
Sangat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Setuju 41 41 secara parsial yang signifikan terhadap
Total 100 100 variabel kepedulian masyarakat pada
lingkungan. Berdasarkan jenis kelamin
Pengaruh Karakteristik Individu mayoritas yang paling banyak yaitu
Masyarakat Kecamatan Bogor Timur perempuan, hal tersebut menyatakan
terhadap Kepedulian Masyarakat pada bahwa perempuan memiliki tingkat
Lingkungan kepedulian yang tinggi terhadap
Berdasarkan uji t bahwa nilai sig. lingkungan khususnya pada penelitian ini
dari usia 0,069 dengan nilai thitung 1,843 < mengenai daerah aliran Sungai Ciliwung
ttabel 1,984. Nilai sig. dari jenis kelamin di Kota Bogor. Prinsip etika lingkungan
0,043 dengan nilai thitung 2,051 > ttabel perlu diterapkan oleh masyarakat guna
1,984. Nilai sig. dari pekerjaan 0,265 untuk berinteraksi dengan lingkungan,
dengan nilai thitung 1,121 < ttabel 1,984. Nilai khususnya yang bersumber dari
sig. dari pendidikan 0,946 dengan nilai pemahaman ekofeminisme yaitu
thitung 0.068 < ttabel 1,984. Nilai sig. dari perempuan memiliki peran penting dalam
suku 0,865 dengan nilai thitung -0,171 < ttabel menjaga lingkungan karena lingkungan
1,984. Nilai sig. dari lama tinggal di Bogor diibaratkan seperti perempuan pula yang
0,859 dengan nilai thitung 0,178 < ttabel harus dipelihara dan dijaga. Perempuan
1,984. Dapat disimpulkan bahwa variabel merupakan seseorang yang aktif dalam
karakteristik (usia, jenis kelamin, melakukan penanaman dan melakukan
pekerjaan, pendidikan, suku dan lama pengelolaan di rumahnya masing-masing.
tinggal di Bogor) tidak memiliki pengaruh Hal tersebut yang mengharuskan kaum
terhadap kepedulian masyarakat pada perempuan juga perlu berpartisipasi dalam
lingkungan, tetapi hanya indikator jenis mengikuti program atau aktivitas yang

73
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. karakteristik individu masyarakat dan


Perempuan dapat melakukan perannya di efektivitas kampanye program Bogor
rumah untuk mengendalikan produksi Tanpa Kantong Plastik mampu
sampah plastik dengan cara menghemat memberikan pengaruh sebesar 47,8%
plastik saat berbelanja dengan cara terhadap kepedulian masyarakat pada
membawa tas yang dapat dipakai berulang- lingkungan. Sementara sisanya 52,2%
ulang. Selain itu, perempuan harus dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
melakukan pengelolaan di rumah mulai dimasukkan dalam penelitian ini.
dari tidak membuang sampah ke sungai,
demi menjaga kelestarian sungai dari Hubungan antara Teori Tahapan
pencemaran lingkungan. Perubahan (Stages of Change Theory)
dengan Hasil Penelitian
Efektivitas Kampanye Program Bogor 1. Precontemplation (Praperenungan)
Tanpa Kantong Plastik terhadap Pada tahap ini individu belum
Kepedulian Masyarakat pada mengetahui tentang adanya kampanye
Lingkungan program Bogor Tanpa Kantong
Penelitian ini dilakukan untuk Plastik, sehingga individu belum
mengetahui pengaruh kampanye program mempunyai kepedulian terhadap
Bogor Tanpa Kantong Plastik dalam masalah yang sedang terjadi di
membangun kepedulian masyarakat pada lingkungan, contohnya seperti masih
lingkungan. Berdasarkan uji t efektivitas membuang sampah ke bantaran atau
kampanye menyatakan H0 ditolak dan H2 daerah aliran sungai di dekat tempat di
diterima, sehingga efektivitas kampanye mana individu tersebut tinggal.
program Bogor Tanpa Kantong Plastik 2. Contemplation (Perenungan)
yang diselenggarakan oleh Pemerintah Individu mulai menyadari bahwa
Kota Bogor dan Dinas Lingkungan Hidup dirinya mungkin saja mempunyai
Kota Bogor yang meliputi empat indikator resiko dari masalah yang ada. Hal
variabel yaitu merebut perhatian khalayak, tersebut kemudian memunculkan
penyampaian pesan, pesan dapat kesadaran akan perlunya melakukan
mempengaruhi keyakinan dan pesan suatu tindakan yaitu mengurangi
menciptakan konteks sosial dinyatakan penggunaan kantong plastik. Seiring
berpengaruh secara signifikan terhadap berjalannya kampanye program Bogor
kepedulian masyarakat pada lingkungan. Tanpa Kantong Plastik, pemerintah
Kemudian dari hasil uji F diketahui Kota Bogor pun mulai mengadakan
bahwa secara stimulan atau bersamaan dari program naturalisasi ciliwung yang
semua variabel independen karakteristik mana program tersebut akan
individu (X1) (usia, jenis kelamin, memberikan sanksi kepada
pekerjaan, pendidikan, suku dan lama masyarakat apabila masih membuang
tinggal di daerah) dan efektivitas sampah ke sungai, hal tersebut
kampanye program Bogor Tanpa Kantong membuat individu mulai menyadari
Plastik (X2) berpengaruh terhadap dan melakukan perenungan bahwa
kepedulian masyarakat pada lingkungan apabila membuang sampah plastik ke
(Y) secara signifikan. Hal tersebut sungai akan mendapatkan sanksi. Hal
ditunjukkan dengan besarnya nilai Fhitung tersebut tanpa disadari individu mulai
sebesar 12,036 dengan tingkat signifikansi diajak untuk peduli kepada
0,000 yang berarti kurang dari 0,05. lingkungan.
Berdasarkan hasil dari perhitungan 3. Preparation (Persiapan)
koefisien determinasi (R2) dapat Pada tahap ini, setelah adanya
disimpulkan bahwa variabel-variabel kampanye Bogor Tanpa Kantong
independen dalam penelitian ini yaitu plastik individu telah memutuskan

74
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

bahwa dirinya harus melakukan suatu dinyatakan 63% responden setuju dan
tindakan seperti mengurangi 32% sangat setuju, dari indikator
penggunaan dari kantong plastik, dan penyampaian pesan dinyatakan 67%
tidak membuang sampah ke bantaran responden setuju dan 31% sangat
atau daerah aliran sungai. setuju, dari indikator pesan dapat
4. Action (Tindakan) mempengaruhi keyakinan dinyatakan
Individu mulai melakukan tindakan 54% responden setuju dan 45% sangat
mengurangi penggunaan kantong setuju, serta dari indikator pesan
plastik, mulai diganti dengan menciptakan konteks sosial
menggunakan kantong ramah dinyatakan 67% responden setuju dan
lingkungan yang dapat digunakan 31% sangat setuju. Hal tersebut
berulang-ulang, menjaga lingkungan menunjukkan bahwa tanggapan
sekitar dari sampah kantong plastik, responden tentang efektivitas
melakukan pengelolaan sampah kampanye program Bogor Tanpa
plastik, serta individu mulai Kantong Plastik dapat dikatakan
membentuk perilaku peduli pada efektif.
lingkungan dengan cara tidak 3. Kepedulian masyarakat pada
membuang sampah ke bantaran lingkungan dilihat dari pembentukan
maupun ke daerah aliran sungai. perilaku masyarakat. Dalam variabel
5. Maintenance (Pemeliharaan) ini terdiri dari tiga indikator yaitu
Individu melanjutkan perilakunya faktor kebiasaan dengan hasil jawaban
pada situasi-situasi yang sesuai, responden 66% setuju dan 33% sangat
seperti sudah mengurangi penggunaan setuju, faktor pengertian dengan hasil
dari kantong plastik, membiasakan jawaban responden 46% setuju dan
menggunakan kantong ramah 53% sangat setuju, serta dari faktor
lingkungan dan tidak membuang percontohan dengan hasil jawaban
sampah ke sungai, bahkan sudah responden 54% setuju dan 41% sangat
mengetahui bagaimana cara setuju. Dari hasil tersebut dapat
melakukan pengolahan pada sampah dikatakan responden peduli pada
plastik. lingkungan karena dilihat dari
pembentukan perilaku yang baik.
Simpulan dan Saran 4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
yang telah dilakukan bahwa tidak
Simpulan
terdapat pengaruh antara usia,
1. Karakteristik responden sebagian
pekerjaan, pendidikan, suku, dan lama
besar berusia pada rentang usia 26-35
tinggal di Bogor terhadap kepedulian
tahun, dan mayoritas berjenis kelamin
masyarakat pada lingkungan.
perempuan. Pada umumnya pekerjaan
Sementara di dalam variabel
responden adalah ibu rumah tangga
karakteristik hanya jenis kelamin
dengan latar belakang pendidikan
khususnya perempuan yang
terakhir yang paling banyak adalah
berpengaruh secara parsial terhadap
SD. Mayoritas suku responden adalah
kepedulian lingkungan, hal ini
berasal dari suku sunda, lamanya
menyatakan bahwa perempuan
responden tinggal di daerah
memang memiliki peran penting
kecamatan Bogor Timur yang paling
dalam menjaga lingkungannya.
banyak adalah lebih dari 10 tahun.
5. Berdasarkan uji t efektivitas
2. Efektivitas kampanye program Bogor kampanye program Bogor Tanpa
Tanpa Kantong Plastik terdiri dari Kantong Plastik menyatakan H0
empat indikator yaitu indikator ditolak dan H2 diterima. Hal ini
merebut perhatian khalayak menunjukkan bahwa efektivitas

75
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

kampanye program Bogor Tanpa Referensi


Kantong Plastik berpengaruh secara Agun, J. (2018. 29 Desember) Berburu
signifikan terhadap kepedulian Sampah di Bawah Laut Demi
masyarakat pada lingkungan. Menekan Jumlah Limbah Plastik,
Sementara, hasil dari perhitungan https://www.ekuatorial.com/id/20
koefisien determinasi (R2) 18/12/berburu-sampah-di-bawah-
karakteristik individu masyarakat (X1) laut-demi-menekan-jumlah-
dan efektivitas kampanye program limbah-plastik/#!/map=4847,
Bogor Tanpa Kantong Plastik (X2) pada tanggal 29 Desember 2018
mampu memberikan pengaruh sebesar pukul 08.45
47,8% terhadap kepedulian Astyawan, P. R. (2018. 31 Desember)
masyarakat pada lingkungan (Y). 5.652 Bangunan Diduga Masih
Sedangkan sisanya 52,2% dijelaskan Buang Sampah di Sungai
oleh variabel lain yang tidak Ciliwung.
dimasukkan dalam penelitian ini. https://news.okezone.com/read/20
18/11/07/338/1974 624/5-652-
Saran
bangunan-diduga-masih-buang-
1. Bagi pemerintah Kota Bogor, sampah-di-sungai-ciliwung.
diharapkan dapat bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pemerintah Kabupaten Bogor Kota Bogor. (2019. 24 Januari)
mengenai kampanye program tanpa Status Lingkungan Hidup Daerah
kantong plastik, agar bersama-sama (SLHD) Kota Bogor – Provinsi
masyarakat menjaga lingkungan dari Jawa Barat. 2015. Kondisi
pencemaran sampah plastik, karena Lingkungan Hidup dan
dari tujuan program tersebut sangat Kecenderunganya.
berkaitan dengan lingkungan https://dinaslingkungan
khususnya dalam penelitian ini daerah hidup.kotabogor.go.id/uploads/pos
aliran sungai ciliwung, yang di mana t/media/Bab_2_Buku_Laporan_20
hulu sungai tersebut berada di 15.pdf diakses pada tangal 24
kabupaten Bogor, sehingga Januari 2019 pukul 21.00
dikhawatirkan sampah plastik yang Liliweri, A. (2011). Komunikasi Serba
terjadi di sungai Kota Bogor berasal Ada Serba Makna. Jakarta:
pula dari hulu sungai yaitu di Kencana Prenada Media Group.
Kabupaten Bogor. Sugiyono. (2015). Metodologi Penelitian
2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
diharapkan dapat menambah wawasan Bandung: CV Alfabeta.
pengetahuan terkait dengan faktor- Venus, Antar. (2018). Manajemen
faktor apa saja yang mempengaruhi Kampanye: Panduan Teoretis dan
permasalahan lingkungan di Kota Praktis dalam Mengefektifkan
Bogor. Khususnya yang ingin Kampanye Komunikasi Publik.
mengetahui lebih jauh atau melakukan Bandung: PT. Remaja
penelitian tentang kepedulian Rosdakarya Offset.
masyarakat pada lingkungan di Kota
Bogor, maka perlu modifikasi
variabel-variabel independen ataupun
variabel dependen, sehingga akan
lebih objektif dan bervariasi dalam
melakukan penelitian.

76
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Volume 4, nomor 2, September 2020, hlm. 68—77
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik e-ISSN: 2656-8306

Walgito, Bimo. (2004). Pengantar


Psikologi Umum. Yogyakarta:
Andi Offset
Wiyatmi, Maman Suryaman dan Esti
Swatikasari. (2017).
Ekofeminisme: Kritik Sastra
Berwawasan Ekologis dan
Feminis. Yogyakarta: Cantrik
Pustaka.

77

Anda mungkin juga menyukai