Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ADIWIYATA

“ Daur Ulang Sampah Plastik ”

Disusun Oleh :

Nama : Vanessa Kristiana

Kelas : VIII A

Absen : 26

SMP NEGERI 3 MAOSPATI

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adiwiyata adalah salah satu program kementrian negara lingkungan hidup dalam
rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam
pelestarian lingkungan hidup. Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai
tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya
kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Dalam
program ini diharapkan semua warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah
menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negative.
Dalam mewujudkan terciptanya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
pemerintah meluncurkan sekolah Adiwiyata pada tahun 2010. Sekolah Adiwiyata
merupakan salah satu program kementrian negara lingkungan hidup yang dicanangkan
pada tahun 2006 dan pada tahun 2010 program Sekolah Berbudaya lingkungan (SBL)
diubah menjadi sekolah Adiwiyata. Program tersebut bertujuan mendorong dan
membimbing sekolah-sekolah di Indonesia aktif berperan melaksanakan pelestarian dan
pembangunan lingkungan berkelanjutan bagi kepentingan generasi mendatang Institusi
sekolah memiliki tanggung jawab sosial besar dalam membentuk murid-murid dengan
kepribadian berkarakter yang peduli pada lingkungan hidup.
Karena itulah, sekolah perlu mendapat perhatian dari kepala sekolah agar murid-
murid memiliki kesadaran, pengetahuan, norma, etika, dan perilaku nyata dalam
menciptakan kualitas lingkungan sekolah yang kondusif, keatif, dan berkelanjutan
sebagai generasi penerus bangsa. Program Adiwiyata merupakan sebuah penghargaan
bagi sekolah yang telah menerapkan pendidikan lingkungan hidup. Penghargaan
Adiwiyata diberikan sebagai apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya
peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu
kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun).

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana dampak penggunaan plastik bagi kehidupan?
b. Bagaimana bahaya sampah plastik bagi lingkungan?
c. Bagaimana cara mengurangi sampah plastik?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan plastik bagi kehidupan?
b. Untuk mengetahui bagaimana bahaya penggunaan sampah plastik bagi
lingkungan?
c. Untuk mengetahui bagaimana cara mengurangi penggunaan sampah plastik?

D. Manfaat
Salah satu manfaat memaksimalkan sampah plastik adalah mengalihkan plastik dari
tempat pembuangan sampah, pembakaran, atau pencemaran lingkungan. Hal ini
bertujuan untuk mengurangi kebutuhan akan produksi plastik murni, dan mengurangi
dampak bagi lingkungan.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Sampah Plastik


Sampah adalah suatu bahan atau benda yang bersifat padat, yang sudah tidak dipakai
lagi, atau harus dibuang, sebagai hasil dari aktivitas manusia, yang bukan biologis, belum
memiliki nilai ekonomis dan bersifat padat (solid waste) (Zulkifli, 2014). Plastik
merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup
berbahaya bagi lingkungan. Limbah dari plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara
alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80
tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Sampah plastik merupakan salah satu
jenis sampah rumah tangga yang punya peran besar dalam perusakan lingkungan.
Sampah plastik yang kita buang akhirnya menumpuk di tempat pembuangan sampah
atau terkubur di dalam tanah. Akibatnya struktur dan kesuburan tanah terganggu, apalagi
kalau sampai mencemari aliran sungai.
Plastik yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sebagai polimer banyak dikenal sebagai
material sintetik atau bahan kimia yang memiliki karakteristik yang khas. Karakteristik
plastik dianggap khas karena selain bisa menjadi menjadi substansi bagi material lain,
plastik juga mempunyai karakter tersendiri sebagai material alternatif selain material
yang sudah ada. Polimer adalah material yang molekul-molekulnya berupa pengulangan
atau gabungan ikatan-ikatan kovalen pertikelnya yang lebih kecil (Damanhuri & Padmi,
2011). Berdasarkan strukturnya polimer diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu: a)
Plastik, yaitu polimer yang strukturnya permanen b) Elastomer, yaitu polimer yang
strukturnya elastis c) Fibre, yaitu polimer yang strukturnya berupa serat Dari klasifikasi
di atas, dapat diketahui bahwa material plastik adalah salah satu jenis polimer yang
strukturnya permanen atau dengan kata lain bahwa istilah material plastik merupakan
sebuah istilah spesifik dan berbagai macam jenis polimer.

B. Daur Ulang Sampah Plastik


Pemanfaatan limbah plastik dengan daur ulang umumnya dilakukan oleh industri.
Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh
suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji,
pellet, serbuk, pecahan) limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan
tidak teroksidasi (Permadi, 2011). Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan
limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan,
pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya.
Daur ulang sampah yang dilakukan oleh industri/pabrik yaitu melalui pemisahan
limbah plastik, pemotongan limbah plastik, pencucian limbah plastik yang telah dipotong
sebelumnya, dan menghilangkan zatzat berbahaya pada plastik setelah limbah plastik
dipotong. Selain daur ulang yang dilakukan oleh industri atau pabrik, daur ulang sampah
plastic juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan kembali barang-barang dari limbah
plastik. Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang barang plastik
telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses
kembali menjadi menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan
bahan baku baru untuk meningkatkan kualitas (Bahar, 1986).
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume sampah, empat
(3R) prinsip yang dapat digunakan dalam menangani masalah sampah antara lain sebagai
berikut: a. Reduce (mengurangi), yakni upayakan meminimalisir barang atau material
yang kita pergunakan. b. Reuse (menggunakan kembali), yakni pilihlah barang yang bisa
dipakai kembali, hindari pemakaian barang yang sekali pakai (disposable). c. Recycle
(mendaur ulang), yaitu barang yang sudah tidak berguna lagi bisa didaur ulang sehingga
bermanfaat serta memiliki nilai tambah (Triana & Sembiring, 2019). Tidak semua barang
bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri formal dan industri rumah
tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai
ekonomis.
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi bahan baju yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses
pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat
yang terdiri atas pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian, dan pembuatan
produk atau material bekas pakai dan komponen utama dalam manajemen sampah
modern (Sulistyorini, 2005).
Sampah padat dapat didaur ulang dengan memisahkan, mengumpulkan, memproses,
mendistribusi dan membuatnya menjadi barang-barang yang dapat digunakan kembali.
Sampah padat juga menjadi bahan utama dalam proses daur ulang. Sampah dapat
mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan. Sampah juga menyebabkan
timbulnya banjir. Akan tetapi, melalui daur ulang, sampah dapat diolah lagi menjadi
barang yang berguna. Daur ulang sampah adalah proses pengolahan kembali barang-
barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna (Suharto, 2005: 66).
Pendaurulangan sampah di masyarakat dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara
lain pendaurulangan sampah secara manual dan pendaurulangan dilakukan oleh pabrik.
Sampah yang didaur ulang secara manual biasanya berasal dari benda-benda, misalnya
plastik, kertas, karton, besi, tembaga, tulang, kaca, dan lain sebagainya. Pendaurulangan
yang dilakukan oleh pabrik juga memerlukan bahan baku yang berasal dari plastik, kaca,
besi, kertas, tembaga, tulang, tergantung dari hasil produksi dari pabrik yang
bersangkutan. Sampah memiliki jenis yang beragam, pengolahan terhadap sampah juga
bervariasi tergantung dari jenis sampah tersebut (Yuniwati & Padulemba, 2012).
Pengolahan sampah dapat dilakukan secara manual dengan diolah langsung oleh
manusia, dan juga dapat diolah oleh pabrik. Sampah yang diolah secara manual biasanya
berbentuk kreasi dan produk yang diolah dengan ide-ide kreatif. Sampah yang diolah
oleh pabrik biasanya menjadi produk yang sama seperti barang yang telah di daur ulang
sebelumnya

C. Manfaat Daur Ulang


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manfaat adalah guna, faedah, laba,
untung. Arti memanfaatkan adalah “menjadikan ada manfaatnya‟, sedangkan
pemanfaatan adalah “proses, cara, perbuatan memanfaatkan‟ (Damanhuri dan Padmi,
2008: 55). Dengan daur ulang, sampah dapur dan sampah pasar dapat diolah menjadi
pupuk. Sampah plastik dapat dilebur dan dicetak ulang menjadi alat-alat rumah tangga.
Sampah kayu dapat dipakai sebagai bahan untuk membuat kerajinan tangan. Sampah
kayu juga dapat digunakan sebagai bahan bakar (Triana & Sembiring, 2019). Sampah
logam atau besi dapat didaur ulang menjadi alat-alat pertanian dan pertukangan. Sudah
pasti daur ulang sampah sangat banyak manfaatnya, karena dengan daur ulang sampah-
sampah yang ada di lingkungan dapat diminimalisir.
Sampah terdiri dari berbagai macam jenis, dan dapat dimanfaatkan kembali sehingga
sampah barang-barang yang tadinya hanya sampah dapat berubah menjadi barang
berguna. Pendaurulangan sampah sudah mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi di
negara-negara maju (Mutiani, 2015). Banyak berdiri pabrik-pabrik pendaur ulangan
sampah, mereka menjadikan sampah tersebut sebagai bahan baku atas produk benda-
benda tertentu, hal ini jelas meningkatkan nilai ekonomi dari benda yang bersangkutan.
Pengelolaan sampah yang baik memberikan dua manfaat penting yaitu: a. Mengurangi
pencemaran lingkungan b. Pemanfaatan sampah dapat meningkatkan nilai ekonomi atas
benda yang bersangkutan, sehingga menguntungkan masyarakat tertentu yang
mengelolanya.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Dampak Penggunaan Sampah Plastik


1. Dampak sampah plastic bagi lingkungan
Sampah plastik yang dibuang sembarangan berpotensi merusak dan mencemari
lingkungan. Limbah plastik juga termasuk dalam sumber polusi lingkungan terbesar
di seluruh dunia. Apabila dibiarkan begitu saja, dampak sampah plastik bias
berbahaya bagi ekosistem dan kelangsungan hidup di Bumi. Berikut ini adalah
beberapa dampaknya :
 Pencemaran Air
Sampah plastik, baik yang bentuknya masih utuh atau sudah hancur menjadi
partikel kecil, bisa mengakibatkan pencemaran air. Hal ini dapat terjadi karena
plastik membawa zat kimia, seperti bifenil poliklorinasi dan pestisida, yang dapat
mengontaminasi air serta meracuni dan merusak habitat makhluk hidup yang
tinggal di sekitarnya. Ketika dikonsumsi oleh hewan laut, racun ini juga bisa
masuk ke dalam tubuh manusia bila sampai hewan laut tersebut diolah dan
dikonsumsi.
 Pencemaran Tanah
Dampak sampah plastik selanjutnya adalah pencemaran tanah. Partikel
mikroplastik, logam berat, dan zat kimia hasil dari proses penguraian plastik
dapat masuk ke dalam lapisan tanah serta menempel pada tumbuhan yang
tertanam di dalamnya, seperti sayuran dan buah-buahan. Bila sayuran dan buah
tersebut dikonsumsi oleh manusia, risiko terjadinya berbagai jenis penyakit pun
dapat meningkat. Kontaminasi sampah plastik ini juga bisa membuat kondisi
tanah menjadi tidak subur.
 Pencemaran Udara
Proses pembakaran sampah plastik yang dilakukan secara terbuka bisa
mengakibatkan terjadinya polusi udara. Hal itu disebabkan oleh adanya partikel
mikroplastik, logam berat seperti kadmium dan timbal, serta bifenil poliklorinasi
yang terlepas dan mencemari udara. Selain berbagai polusi di atas, masalah
sampah plastik juga kerap memperparah pemanasan global dan perubahan iklim
di seluruh dunia.
2. Dampak sampah plastic bagi lingkungan
Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, berbagai senyawa kimia yang
terkandung di dalam sampah plastik juga bisa menimbulkan beragam masalah
kesehatan, seperti :
 Kanker
Berbagai senyawa kimia beracun yang berasal dari plastik bisa masuk ke
dalam tubuh manusia melalui udara, makanan, dan minuman yang terkontaminasi
limbah plastik. Limbah plastik ini bisa menghasilkan zat karsinogenik yang dapat
memicu kanker, seperti kanker paru-paru, kanker payudara, kanker prostat, dan
kanker testis.
 Kerusakan Organ
Paparan logam berat dan mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan kulit dan
memicu berbagai gangguan pada tubuh, seperti gangguan saraf, masalah
pencernaan, gangguan pernapasan, dan gangguan kelenjar endokrin, misalnya
penyakit tiroid. Selain itu, beberapa zat beracun dari limbah plastik atau olahan
sampah plastik juga bisa menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan hati.
 Gangguan pertumbuhan janin dan anak
Paparan zat beracun dari limbah plastik juga bisa berbahaya bagi ibu hamil,
janin, dan anak-anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan limbah
dan zat beracun bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang
pada janin dan anak-anakSelain itu, ibu hamil yang terlalu sering terpapar
senyawa kimia dari sampah plastik juga berisiko tinggi mengalami keguguran,
bayi terlahir prematur, atau penyakit bawaan lahir pada janin. Selain itu,
kontaminasi bahan plastik, seperti phthalates dan bisphenol A, pada alat dan
tempat makan serta mainan anak juga perlu diperhatikan, karena bisa beracun dan
berisiko memengaruhi tumbuh kembang anak.

B. Bahaya Sampah Plastik Bagi Lingkungan


1. Memicu perubahan iklim
Dari proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya menghasilkan emisi
karbon yang tinggi sehingga berkontribusi terhadap perubahan iklim karena kondisi
bumi semakin memanas. Sumber material kantong plastik yang terbuat dari minyak
bumi, yang merupakan sumber daya alam tak terbarukan, mengakibatkan
pencemaran lingkungan di negara-negara berkembang karena limbah pabriknya
dibuang ke sungai dan pembakaran gas metana mengakibatkan emisi karbon ke
udara.
2. Mencemari lingkungan
Kantong plastik merupakan barang sekali pakai dengan kegiatan pasca-
konsumsi yang tidak bertanggung jawab. Kantong plastik yang dibuang sembarangan
bisa menyebabkan :
o tersumbatnya selokan dan badan air;
o termakan oleh hewan;
o rusaknya ekosistem di sungai dan laut;
Karena sampah plastik (khususnya kantong plastik) tidak dikelola dengan
bertanggung jawab, hal ini menyebabkan Indonesia “dituduh” sebagai penyumbang
sampah plastik terbesar kedua di dunia (Jambeck et al, 2015).
3. Berbahaya bagi lingkungan
Kantong plastik yang dibakar bisa menyebabkan pencemaran udara dan
gangguan pernapasan. Selain itu, kantong plastik yang digunakan sebagai wadah
makanan berpotensi mengganggu kesehatan manusia karena racun pada kantong
plastik bisa berpindah ke makanan
4. Terurai sangat lama
Kantong plastik (dan jenis plastik lainnya) sulit terurai di tanah karena rantai
karbonnya yang panjang, sehingga sulit diurai oleh mikroorganisme. Kantong plastik
akan terurai ratusan hingga ribuan tahun kemudian. Kantong plastik yang diklaim
ramah lingkungan pun akan terurai lama dan tetap akan menjadi sampah. Terlebih
lagi karena sifatnya yang cepat terurai menjadi mikro plastik, akan lebih mudah
untuk mencemari lingkungan.

C. Cara Mengurangi Sampah Plastik


Untuk mencegah dan mengurangi produksi sampah plastik, Anda bisa mencoba
menerapkan beberapa tips berikut ini :
 Gunakan peralatan makan dan minum yang terbuat dari bahan lain, seperti kaca
atau keramik.
 Kurangi konsumsi atau penggunaan botol minum plastik, termasuk membeli
minuman kemasan. Sebagai gantinya, Anda bisa membawa botol minum sendiri
untuk membawa air minum.
 Gunakan sedotan dari stainless steel atau kertas yang lebih ramah lingkungan.
 Pilih produk kemasan atau peralatan makan dan minum yang terbuat dari plastik
mudah terurai atau berlabel biodegradable dan tidak mengandung bisphenol A
atau BPA
 Bawa dan gunakan tas belanja sendiri saat berbelanja untuk mengurangi
pemakaian tas plastik.

Dengan menerapkan berbagai tips di atas, Anda turut berpartisipasi dalam


mengurangi dampak sampah plastik, sehingga kelestarian lingkungan dapat terjaga dan
Anda pun terhindar dari masalah kesehatan yang dapat terjadi.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Sampah plastik dan kemasan dari plastik lainnya merupakan alat pengemas yang
paling banyak dipergunakan karena murah, praktis dan mudah didapat. Tetapi sayangnya
kemasan plastik dan Sampah plastik kresek ternyata tidak selalu aman, bahkan berbahaya
bagi kesehatan. Beberapa jenis kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan
kesehatan termasuk diantaranya Sampah plastik “kresek” berwarna serta kemasan plastik
berbahan dasar polistiren dan polivinil klorida (PVC). Juga berbagai kemasan dari plastik
lainnya semisal botol plastik bekas minuman dan lainnya yang kita perlu mengenalnya.
Cara mengurangi penggunaan sampah plastic dengan cara : 1) Gunakan peralatan
makan dan minum yang terbuat dari bahan lain, seperti kaca atau keramik. 2) Kurangi
konsumsi atau penggunaan botol minum plastik, termasuk membeli minuman kemasan.
Sebagai gantinya, Anda bisa membawa botol minum sendiri untuk membawa air minum.
3) Gunakan sedotan dari stainless steel atau kertas yang lebih ramah lingkungan. 4) Pilih
produk kemasan atau peralatan makan dan minum yang terbuat dari plastik mudah
terurai atau berlabel biodegradable dan tidak mengandung bisphenol A atau BPA. 4)
Bawa dan gunakan tas belanja sendiri saat berbelanja untuk mengurangi pemakaian tas
plastik.

B. Saran
Menurut saya penggunaan plastic harus segera dikurangi karena dengan penggunaan
secara berlebihan dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit maupun dapampak
lainnya. oleh karena itu pembahasan materi ini sebagai wawasan agar permasalahan
penggunaan plastic di indonesia dapat diatasi dengan sebaiknya. Saya menyadari bahwa
masih banyak kesalahan sehingga belum sempurnanya makalah saya. Maka saya harap
kritik dan saran yang membangun dari Bapak dan Ibu guru.
DAFTAR PUSTAKA

https://dppkbpmd-arsip.bantulkab.go.id/dampak-sampah-plastik-bagi-lingkungan-dan-
kesehatan-manusia/

https://dietkantongplastik.info/bahaya-kantong-plastik/

https://www.genpi.co/berita/4781/ini-bahaya-kantong-plastik-bagi-kesehatan-dan-
lingkungan?page=2

Triana & Sembiring (2019). Manajemen pengolahan sampah: Pengolahan sampah, murah,
efektif, efisien dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai