Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Imajinasi

Volume 4 Nomor 2 Desember 2020


e-ISSN: 2550-102X dan p-ISSN: 1693-3990
This work is licensed under a Creative Commons Attribution
4.0 International License

PEMBUATAN KERAJINAN DENGAN MOTIF BUNGA DARI LIMBAH


BOTOL PLASTIK OLEH WARGA DESA BAJIMINASA KECAMATAN
GANTARANG KEKE KABUPATEN BANTAENG

Wiwi sukarsih, Sofyan Salam² Dr. Tangsi, M. Sn.³


¹Universitas Negeri Makassar
¹wiwisukarsihsaleh@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan dan hasil


karya kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga Desa
Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Subjek penelitian adalah pengrajin. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
pembuatan kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik menggunakan
bahan dan alat, dimana bahannya yaitu botol plastik ukuran besar dan kecil dari
berbagai bentuk, cat, pasir, semen dan air, sedangkan alat yang digunakan adalah
gunting, pisau pemotong (cutter), kuas, gergaji, pipa, pot, ember dan sendok
semen. Proses pembuatan kerajinan dari limbah botol plastik melalui beberapa
tahap yaitu peroleh bahan, pengolahan bahan, proses pembuatan batang dan tahap
akhir (finishing). kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh
warga Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng adalah
salah satu contoh proses dari daur ulang palstik (recycle) yang bertujuan untuk
mengubah penggunaan barang plastik supaya tetap bermanfaat. Proses
pembuatannya dikerjakan dengan tangan serta menggunakan alat-alat yang
sederhana dan melakukan usaha-usaha produktif dengan prinsip kebersamaan.
Hasil karya kerajinan dengan motif bunga dari limbah botol plastik oleh warga
Desa Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng ini merupakan
benda hias yang kreatif. Secara visual produk ini berbentuk dasar bunga dengan
berbagai pola dan ukuran yang berbeda. Warna-warna yang digunakan cerah dan
menarik perhatian seperti warna merah, kuning, biru, merah jambu dan kuning
emas, polanya ada yang bergelombang seperti daun dan juga lancip. Motifnya ada
yang berbentuk lingkaran kecil dan garis. Karya kerajinan ini selain memiliki nilai
keindahan juga nilai ekonomis.

Kata Kunci: proses pembuatan, kerajinan, limbah botol plastik


1. PENDAHULUAN ekonomis yang dapat dibedakan menjadi
Sulawasi Selatan adalah salah sampah organik dan sampah anorganik.
satu provinsi di Indonesia sejak dahulu Banyaknya sampah yang terbuang
kala dikenal memiliki keanerakaragaman percuma sebenarnya dapat dimanfaatkan
kebudayaan yang bernilai tinggi dan kembali menjadi barang yang lebih
menjadikannya sebagai salah satu daerah bermanfaat menjadi salah satu
pariwisata utama di Indonesia. Hasil- permasalahan dalam kehidupan manusia
hasil kebudayaan yang ada di daerah ini sekarang ini. Masyarakat kurang peduli
antara lain tari-tarian, lagu atau terhadap keadaan lingkungan hidup dan
nyanyian, adat istiadat, kerajina, ukiran, kurang memahami bagaimana cara
anyaman dan sebagainya. Suatu mengolah sampah yang baik. Sejauh ini
masyarakat yang berdasarkan hukum- keterlibatan masyarakat dalam
hukum yang adil memungkinkan kondisi mengurangi pemakaian dan mendaur
ekonomi dan psikologis yang paling baik ulang plastik masih sangat minim.
bagi warga Negaranya, merupakan Biasanya plastik dibakar untuk
lingkungan yang kondusif untuk memusnahkannya dari pandangan.
pertumbuhan bakat dan kreativitas. Padahal, jika pembakaran plastik tidak
Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sempurna (di bawah 8000o C) dapat
pada Pasal 5 UU Pengelolaan membentuk dioksin, yaitu senyawa yang
Lingkungan Hidup No. 23 Tahu 1997, dapat memicu kanker, hepatitis,
bahwa masyarakat berhak atas pembengkakan hati dan gangguan sistem
lingkungan hidup yang baik dan sehat. saraf (Sirait, 2009). Oleh karena itu
Untuk mendapatkan hak tersebut, pada sampah merupakan sisa material dari
pasal 6 dinyatakan bahwa masyarakat aktivitas manusia yang sudah tidak
dan pengusaha berkewajiban untuk dipakai .
berpartisipasi dalam memelihara Kebutuhan plastik terus
kelestarian fungsi lingkungan, mencegah meningkat hingga mengalami kenaikan
dan menanggulangi pencemaran dan rata-rata pertahun. Akibat dari
kerusakan lingkungan. Terkait dengan peningkatan penggunaan plastik ini
ketentuan tersebut, dalam UU No. 18 adalah bertambah pula sampah plastik
Tahun 2008 secara eksplisit juga (Surono, 2011). Potensi total sampah
dinyatakan bahwa setiap orang terbuang di Negeri ini pun sudah
mempunyai hak dan kewajiban dalam mencapai angka 100.000 ton per hari.
pengelolaan sampah. Dalam hal Jika dihitung secara rinci, bisa
pengelolaan sampah pasal 12 dinyatakan diperkirakan bahwa tiap kepala di
bahwa setiap orang wajib mengurangi Indonesia menyumbangkan rata-rata 0,5
dan menangani sampah dengan cara kg volume sampah tiap harinya. Voleme
berwawasan lingkungan. Berdasarkan timbunan sampah dari tahun ke tahun
Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, pun terus bertambah. Peningkatan
Sampah merupakan sisa kegiatan hingga mencapai angka 4% per tahun
aktivitas sehari-hari manusia atau proses (Hartono, 2008: 14). Jenis sampah yang
alam yang berbentuk padat (UU No. 18). banyak digunaakan dalam jumlah besar
Sampah merupakan suatu bahan pun beragam, sampah berupa kertas,
yang terbuang atau dibuang dari sumber kemasan makanan dan minuman
hasil aktivitas manusia maupun proses aluminium, ataupun plastik semakin
alam yang belum memiliki nilai mendominasi. Penggunaan produk
plastik yang tidak dapat dipakai ulang benar-benar mendukung kehidupan kita.
meningkatkan potensi limbah plastik Tidak hanya ketika kita gunakan namun
yang semakin menumpuk. Padahal juga setelah kita gunakan. Salah satu
plastik merupakan bahan anorganik upaya untuk mengurangi dampak buruk
buatan yang tersusun dari bahan-bahan sampah plastik bagi lingkungan adalah
kimia yang cukup berbahaya bagi dengan melaksanakan prinsip 3R dalam
lingkungan. Hal ini perlu menjadi kehidupan sehari-hari, yaitu
perhatian karena sampah plastik sulit pengurangan pemakaian (reduce) yang
diuraikan oleh tanah. Bahkan, diperlukan bertujuan meminimalkan jumlah plastik
waktu 1.000 tahun untuk yang akan berakhir menjadi sampah
menguraikannya. Selain mengandung setiap hari, misalnya dengan mengurangi
bahan kimia dan sulit diuraikan, sampah barang-barang yang menggunakan
plastik mengapung di permukaan air plastik, pemakaian ulang (reuse)
juga dapat menyumbat saluran air bertujuan untuk memaksimalkan
sehingga menyebabkan banjir. Sampah penggunaan barang plastik yang sudah
plastik yang sampai ke laut juga bisa ada, misalnya dengan menggunakan
merusak ekosistem pantai. Akan plastik yang sudah ada sebelumnya yang
berdampak buruk lagi jika pantai masih berfungsi dengan baik, dan
tersebut merupakan daerah tujuan wisata pendaur ulang (recycle) yang bertujuan
(Nasir, 2013: 26-27). untuk mengubah penggunaan barang
Pengelolaan sampah bertujuan plastik supaya tetap bermanfaat,
untuk meningkatkan kesehatan misalnya dengan membuat produk
masyarakat dan kualitas lingkungan serta berguna dan bernilai jual (Sirait, 2009).
menjadikan sampah sebagai Pemanfaatan limbah plastik secara
sumberdaya. Dari sudut pandang kreatif merupakan suatu langkah cerdas
kesehatan lingkungan, pengelolaan yang dapat dilakukan mulai dari tingkat
sampah dipandang baik jika sampah perorangan maupun kelompok dengan
tersebut tidak menjadi media memanfaatkan limbah sendiri.
berkembang biaknya bibit penyakit serta Penciptaan hasil karya seni manusia
sampah tersebut tidak menjadi medium berwujudkan pada benda-benda yang
perantara menyebar luasnya suatu difungsikan sebagai kebutuhan hidup
penyakit. Syarat lainnya yang harus sehari-hari, hal ini dapat digolongkan
dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, sebagai karya kerajinan seni rupa yang
air dan tanah, tidak menimbulkan bau memiliki nilai estetis.
(tidak mengganggu nilai estetis), tidak Kemampuan seseorang untuk
menimbulkan kebakaran dan yang melahirkan sesuatu yang baru, baik
lainnya (Azwar, 1986). Pengelolaan berupa gagasan maupun karya nyata,
sampah botol plastik bertujuan untuk yang relatif berbeda dengan apa yang
kegiatan yang sistematis, menyeluruh telah ada sebelumnya merupakan
dan berkesinambungan yang meliputi kemampuan kreativitas. Untuk melihat
pengurangan jumlah sampah dan kreativitas secara jelas maka diperlukan
bagaimana cara penanganan yang baik. penelitian tersendiri (Irfan, I., Jalil, J., &
Terdapat potensi untuk memanfaatkan Satriadi, S, 2019). Kreativitas dalam diri
sampah plastik menjadi produk dan jasa seseorang dapat ditumbuhkan melalui
kreatif dalam rangka mengelola sampah banyak cara, salah satunya yaitu dengan
plastik dengan baik, sehingga plastik membuat kerajinan tangan. Sampah
botol bekas minuman dapat dibuat kerajinan dengan motif bunga dari
kerajinan tangan seperti tas, tempat limbah botol plastik oleh warga Desa
sampah, bunga, dan sebagainya. Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke
Masyarakat dapat mempunyai Kabupaten Bantaeng. Oleh karena itu,
keterampilan dalam hal kreativitas serta untuk memberikan gambaran yang lebih
dapat meningkatkan kesadaran terhadap jauh tentang pembuatannya, maka
lingkungan. Potensi SDM yang lebih penulis merumuskan masalah sebagai
maju dapat dijadikan sumber kreativitas berikut: (1) Bagaimana proses
dalam pengolahan sampah terutama pembuatan kerajinan dengan motif
botol plastik minuman dan juga sebagai bunga dari limbah botol plastik di Desa
alat untuk menginovasi kegiatan yang Bajiminasa Kecematan Gantarang Keke
lebih bermanfaat lagi (Putri dan Silalahi, Kabupaten Bantaeng? (2) Bagaimana
2018: 233). Pemanfaatan sampah hasil karya kerajinan dengan motif
anorganik dengan cara proses daur ulang bunga dari limbah botol plastik di Desa
(recycle) adalah solusi yang cukup baik Bajiminasa Kecematan Gantarang Keke
untuk mengubah sampah botol bekas Kabupaten Bantaeng.
minuman menjadi barang yang berguna Manusia dan karya seni rupa
kembali, bahkan memiliki nilai jual serta memiliki hubungan yang tidak
dapat dikreasikan menjadi barang yang terpisahkan karena sebagian besar
mempunyai nilai estetis. benda-benda yang di sekitar kita dibuat
Saat ini, pembuatan kerajinan untuk kepentingan manusia dan
sudah mulai merambat pada mengandung nilai keindahan, sedangkan
pemanfaatan barang bekas dan limbah. manusia menyukai keindahan. Dalam
Kerajinan limbah itu sendiri awalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006)
dirancang hanya sebagai karya seni yang disebutkan bahwa karya adalah
dibuat dalam jumlah terbatas. Namun pekerjaan, hasil perbuatan, buatan dan
kini sudah banyak yang dibuat secara ciptaan. Karya seni adalah ciptaan yang
massal sebagai produk kerajinan dapat menimbulkan rasa indah bagi
fungsional. Perkembangan kerajinan orang yang melihat, mendengar, atau
limbah juga mengalami peningkatan merasakannya. Seni rupa adalah hasil
yang signifikan saat ini. Hal ini karya ciptaan manusia, baik berbentuk
dilatarbelakangi oleh konsumsi plastik dua dimensi maupun tiga dimensi yang
dunia yang sudah melewati ambang mengandung atau memiliki nilai
batas, bahkan melebihi kebutuhan keindahan yang di wujudkan dalam
terhadap pangan. Orang mulai bentuk rupa (Margono dan Aziz, 2010:
mengampanyekan pengurangan kantong 3). Seni rupa adalah segala perwujudan
plastik dan memanfaatkan sampah isi batin dan pengalaman artistik
plastik yang sudah di buang. manusia lewat karya-karya dua dan tiga
Berdasarkan uraian di atas dimensional, berupa garis, warna,
penulis tertarik mengangkat penelitian tekstur, volume dan ruang. Hasil karya
yang berjudul “Pembuatan kerajinan ini dapat diraba atau memakan tempat
dengan motif bunga dari limbah botol serta tahan akan waktu. Yang dibuat
plastik oleh warga Desa Bajiminasa ribuan tahun yang silam masih dapat
Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten diapresiasikan oleh orang-orang yang
Bantaeng”. Penelitian ini berusaha hidup sekarang dengan hasil karya yang
mengumpulkan data tentang pembuatan asli dan relatif tidak berubah (Wahid dan
Yunus, 2014: 34). Maka karya seni rupa dan sebagainya. Dahulu semua seni
adalah hasil karya buatan manusia yang adalah seni kriya karena
mamiliki nilai kaindahan atau estetis. perkembangannya kemajuan zaman
Menurut Nuh (2014: 12) seni maka seni yang lebih mementingkan
rupa ditinjau dari segi fungsinya dibagi ekspresi, murni artistik dan kurang
menjadi dua kelompok yaitu: (1) Seni mementingkan kekriyaan kemudian
rupa murni (fine art), yaitu karya seni memisahkan diri dalam kegiatan seni
rupa yang dibuat dengan tujuan untuk yang punya nama sendiri (Wahid dan
dinikmati keindahan dan keunikannya Yunus, 2014: 46). Seni kriya adalah
saja tanpa mempertimbangkan fungsi karya seni yang dibuat dengan
praktisnya. Umumnya digunakan keterampilan tangan (hand skill) dengan
sebagai elemen estetis untuk memerhatikan aspek fungsional dan nilai
memperindah ruangan atau tempat seni. Penciptaan karya seni kriya tidak
tertentu. (2) Seni rupa terapan ( applied hanya didasarkan pada aspek
art), pembuatan seni rupa terapan ini fungsionalnya (kebutuhan fisik) saja,
pada umumnya melalui proses tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan
perancangan (desain). Pertimbangan terhadap keindahan (kebutuhan
aspek-aspek kerupaan dalam karya seni emosional).
terapan berfungsi untuk memperindah Fungsi seni kerajinan secara garis
bentuk dan tampilan sebuah benda serta besar terbagi atas tiga golongan, yaitu
meningkatkan kenyamanan sebagai berikut: (1) Hiasan (dekorasi)
penggunaannya. banyak produk seni kerajinan yang
berfungsi sebagai benda pajangan. Seni
Berdasarkan wujud fisiknya
kriya jenis ini lebih menonjolkan segi
karya seni rupa terapan digolongkan
rupa daripada segi fungsinya sehingga
menjadi dua (Margono dan Aziz, 2010:
bentuk-bentuknya mengalami
3), yaitu: (1) Karya seni rupa terapan dua
pengembangan. Misalnya, karya seni
dimensi (dwimatra), yaitu karya seni
ukir, hiasan dinding, cinderamata,
rupa yang mempunyai ukuran panjang,
patung dan lain-lain. (2) Benda terapan
lebar dan hanya biasa dilihat dari satu
(siap pakai) seni kerajinan yang
arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan
sebenarnya adalah seni kriya yang tetap
batik. (2) Karya seni rupa terapan tiga
mengutamakan fungsinya. Seni
dimensi (trimatra), yaitu karya seni rupa
kerajinan jenis ini mempunyai fungsi
yang dapat dilihat dari segala arah dan
sebagai benda yang siap pakai, bersifat
memiliki volume (ruang). Misalnya,
nyaman, namun tidak kehilangan unsur
rumah adat, senjata tradisional seperti
keindahannya. Misalnya, senjata,
renong dan pedang, serta patung. Ragam
keramik, furniture, dan lain-lain. (3)
bentuk dalam karya seni kerajinan dapat
Benda mainan di lingkungan sekitar
disamakan dengan gaya pada karya seni
sering kita jumpai produk seni kerajinan
secara umum (Irfan, Dharsono, SP.
yang fungsinya sebagai alat permainan.
Gustami, & Guntur, 2019).
Jenis produk seni kerajinan seperti ini
Seni kriya adalah cabang seni
biasanya berbentuk sederhana, bahan
yang memerlukan kekriyaan yang tinggi
yang digunakan relatif mudah didapat
sehingga hampir-hampir senimannya
dan dikerjakan, dan harganya juga relatif
tidak sempat berekpresi secara baik,
murah. Misalnya, boneka, dakon, dan
misalnya ukiran kayu, ayaman-anyaman,
kipas kertas (Margono dan Aziz, 2010:
seni kerajinan logam (emas dan perak)
33-34). Jadi seni kerajinan adalah karya beberapa macam bahan alam yang
seni yang memiliki nilai fungsional atau diolah melalui proses kimia. Oleh karena
kegunaan serta menampakkan nilai itu, bahan sintesis disebut pula bahan
keindahan. kimia.
Bastomi (2003:87) menjelaskan
bahwa seni kerajinani penting karena
senantiasa diperlukan oleh masyarakat 2. METODE PENELITIAN
dan tetap akan selalu mengalami Penelitian ini termasuk penelitian
perkembangan sesuai dengan pesatnya survei dilakukan di Desa Bajiminasa
perkembangan masyarakat. Ide tentang Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten
seni kerajinan tumbuh bersamaan Bantaeng dengan pendekatan kualtitatif.
dengan pemilihan dan pemikiran bahan Penelitian kualitatif adalah penelitian
yang digunakan. Bahan untuk seni yang dilakukan berdasarkan data dan
kerajinan bukan bahan ramuan analisis kualitatif (Sugiyono, 2017: 13).
melainkan bahan dasar (alam) atau Ciri-ciri penelitian kualitatif meliputi
bahan jadi akan tetapi justru hal-hal penelitian yang difokuskan pada latar
seperti itulah yang memberikan sifat alamiah secara utuh melibatkan manusia
khusus atau nilai seni pada barang- (termasuk peneliti) sebagai alat
barang seni kerajinan. pengumpul data, menggunakan metode
Secara garis besar jenis bahan kualitatif dan analisis data secara
seni kerajinan dapat dibedakan menjadi induktif, menyusun teori dasar secara
empat kelompok (Bastomi, 2003:87), deskriptif.
yaitu: (1) Bahan dasar, disebut pula Sasaran penelitian ini adalah
bahan mentah atau bahan alam (natural). untuk mendapatkan data tentang: (1)
Disebut bahan mentah karena masih asli Proses pembuatan kerajinan dengan
diperoleh dari alam, maksudnya bahan motif bunga dari limbah botol plastik
belum dimasak atau diolah dengan oleh warga (Ibu-ibu) di Desa Bajiminasa
bahan-bahan lain, misalnya tanah liat. Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten
(2) Bahan masak, yaitu bahan dasar yang Bantaeng. Proses pembuatan kerajinan
telah diproses, dimasak atau diolah. dengan motif bunga ini meliputi
Wujud bahan itu telah berubah dari langkah-langkah yang dilakukan oleh
alamnya namun nilai aslinya masih pengrajin dalam mengolah bahan limbah
terasa atau masih terdapat pada bahan dari plastik hingga menjadi karya
masak itu. Bahan masak antara lain kerajinan. (2) Hasil karya kerajinan yang
adalah logam. (3) Bahan limbah, yaitu dihasilkan oleh pengrajin dalam proses
barang-barang bekas pakai yang masih tersebut.
dapat digunakan menjadi bahan seni Dalam melaksanakan penelitian
kerajinan. Penggunaan bahan limbah ini selain mengamati proses pembuatan
biasanya digarap dengan teknik kerajinan dengan motif bunga dari hasil
ansumble yaitu susunan yang didasarkan karya kerajinan warga (ibu-ibu) yang
pada komposisi dan harmoni. berjumlah 6 orang di Desa Bajiminasa
Penggunaan bahan-bahan limbah ini Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten
dapat membawakan sifat hasil seni Bantaeng, peneliti juga mewawancarai
kerajinan yang tidak dapat dimiliki oleh pengrajin tentang proses pembuatan
bahan-bahan lain. (4) Bahan sintesis, kerajinan dengan motif bunga dari
yaitu bahan masak yang berasal dari limbah botol plastik.
Beberapa karya kerajinan dengan
3. HASIL PENELITIAN DAN motif bunga dari limbah botol plastik
PEMBAHASAN yang merupakan hasil keterampilan
kreatif para pengrajin dalam mengolah
atau memanfaatkan bahan botol plastik,
Proses Pembuatan Kerajinan seperti Gambar:
Dalam tahapan ataupun proses
pembuatan kerajinan dengan motif
bunga dari limbah botol plastik
diperlukan bahan dan alat seperti
berikut: Dalam proses pembuatan
kerajinan dengan motif bunga dari
limbah plastik perajin hanya
menggunakan botol plastik dalam
membuat kerajinan. Perajin
menggunakan semua jenis bentuk botol
yang terdiri dari botol plastik ukuran
besar dan botol plastik yang ukuran
kecil, botol plastik yang banyak
digunakan adalah botol tempat air
kemasan seperti: Aqua, le mineral dan
teh pucuk harum. (1)Botol palstik yang Gambar 1. Bunga dari botol plastik
digunakan adalah botol tempat air (dokumentasi: Wiwi Sukarsih, 2020)
kemasan aqua, le mineral dan teh pucuk
harum. (2) Cat yang digunakan adalah Hasil karya kerajinan dengan motif
cat kayu dan besi (merek Avian), serta bunga dari limbah botol plastik karya
menggunakan pigmen warna sesuai apa saru, bentuk daun bergelombang dengan
yang diinginkan. (3) Pasir digunakan ujung runcing, bunga berwarna kuning
untuk membuat adonan semen yang dan merah di bagian ujungnya. Ukuran
akan dituang ke dalam pot. (4) Semen karya 32 cm, berwarna hijauh muda
digunakan untuk membuat adonan dengan motif garis warna putih pada
semen yang akan dituang ke dalam pot. pinggir daun. Hasil karya kerajinan
(5) Air digunakan untuk mencampur dengan motif bunga dari limbah botol
pasir dan sehingga membuat adonan plastik karya dua, bentuk daun lebar
semen. bergelombang tersusun dari yang besar
ke kecil, ukuran karya 30 cm, berwarna
Hasil Karya Kerajinan dengan Motif pink dan motif warna biru muda dengan
Bunga dari Limbah Botol Plastik pot berwarna hitam. Hasil karya
Hasil karya kerajinan dengan kerajinan dengan motif bunga dari
motif bunga dari limbah botol plastik ini limbah botol plastik karya tiga, bentuk
yaitu 11 karya. Tersusun dari yang kecil daun bergelombang dan bunga berwarna
ke besar dengan daun menjari, ujung orange muda pada ujungnya. Ukuran
yang lancip dan tinggi karya 145 cm, karya 33 cm, daunnya berwarna hijauh
warna merah dibagian dalam bunga dan tua, merah dengan motil bewarna putih.
warna kuning emas dibagian luarnya Hasil karya kerajinan dengan motif
dengan pot plastik berwarna hitam. bunga dari limbah botol plastik karya
empat, bentuk daun bergelombang ukuran karya 32 cm, berwarna merah
dengan ujung runcing, bunga berwarna dengan motif garis warna kuning emas
pink pada bagian tegahnya. Ukuran pada pinggir daun dan pot berwarna
karya 35 cm, daunnya berwarna pink, hitam.
biru dengan motif berwarna putih.
Hasil karya kerajinan dengan
motif dari limbah botol plastik karya
sembilan bentuk daun leba,
bergelombang dengan, bunga berwarna
merah di ujung karya. Ukuran karya 120
cm, daunnya berwarna hijauh tua dengan
motif garis warna kuning pada pinggir
daun dan pot berwarna hitam. Hasil
karya kerajinan dengan motif dari
limbah botol plastik karya sepulu bentuk
menjari dengan ujung runcing, dan
tersusun dari yang besar ke kecil.
Ukuran karya 120 cm, daunnya terbagi
dua warna, warna kuning bagian dalam
dan warna merah pada bagian luar daun,
Gambar 2. Bunga dari botol plastik
(dokumentasi: Wiwi Sukarsih, 2020)
potnya berwarna biru.

Analisis Proses Pembuatan


Hasil karya kerajinan dengan motif Dari proses pembuatan kerajinan
bunga dari limbah botol plastik karya yang telah dilakukan menurut pendapat
lima bentuk daun panjang dengan ujung penulis, proses pembuatan kerajinan ini
runcing, bunga berwarna putih, merah lebih baik jika memiliki rancangan atau
dan pink. Ukuran karya 32 cm, daunnya desain. Dalam mebuat desain harus
berwarna hijauh muda. Hasil karya merencanakan baik ukuran, bentuk,
kerajinan dengan motif dari limbah botol warna dan juga motifnya sebelum karya
plastik karya enam bentuk daun lebar kerajinan dapat diwujudkan dalam
bergelombang dengan ujung runcing, bentuk karya jadi. Pulangan, Hasyim dan
ukuran karya 32 cm, daunnya berwarna Supriadi (1997: 30) mengatakan bahwa
kuning dengan motif garis warna merah untuk menyusun desain (design) banyak
pada pinggir daun dan pot berwarna faktor-faktor yang perlu diperhatikan,
hitam. Hasil karya kerajinan dengan seperti (rithmi, tone dan pengulangan),
motif bunga dari limbah botol plastik kesatuan bentuk, variasi (baik ukuran
karya tujuh daunnya kecil dengan ujung maupun bentuk) dan (blance)
runcing dan bunga berwarna kuning keseimbangan. Hal-hal tersebut yang
pada bagian tengahnya, ukuran karya 35 mendukung terciptanya hasil (design)
cm. Daunnya berwana putih dengan yang baik. Rancangan atau desain
motif berwarna hijauh dan pot berwarna dijadikan panduan untuk mempermudah
hitam. Hasil karya kerajinan dengan pembuatan karya kerajinan. Proses
motif bunga dari limbah botol plastik pembuatan kerajinan ini tidak sistematis
karya delapan bentuk daun lebar karena proses pewarnaan dilakukan
bergelombang dengan ujung runcing, terlebih dahulu sebelum pengguntingan
pola, seharusnya pengguntingan pola sehingga nyaman digunakan. (3)
dilakukan terlebih dahulu sebelum Keluwesan (flexibility), bentuk dan
pemberian warna atau motif, sehingga wujud karya seni sesuai dengan
pemberian warna hanya pada pola. kegunaan. Benda yang dihasilkan dapat
Dalam penggunaan alat berupa gunting memberi kemudahan dan keluwesan
lebih baik daripada menggunakan pisau pada penggunaannya, agar pemakai
pemotong (cutter) karena gunting lebih tidak menjumpai kesulitan ketika
mudah digunakan dan hasilnya juga rapi. menggunakannya. Karya kerajinan ini
penggunan gergaji khusus untuk pipa kreatif dengan bentuk dan pola yang
akan lebih mudah memotong pipa dari menyerupai bunga asli serta warna-
pada menggunakan gergaji lengkung warna yang dipakai cerah dan sangat
yang besar. Proses pembuatan batang menarik, karena dapat memadukan
bunga tidak jelas karena, dalam warna dengan serasi seperti warna merah
pencapuran pasir, semen dan air tidak yang menjadi pusat perhatian pada
ditentukan takaran atau jumlah yang kerajinan dan warna kuning emas yang
digunakan dalam pembuatan adonan terdapat pada sisi luar karya yang
semen. Akan lebih jelas jika perajin memberi kesan mewah pada karya
menentukan langsung jumlahnya atau tersebut, begitupun dengan hasil karya-
takaran untuk adonan semennya, agar karya yang dibuat oleh perajin, kesan
lebih mempermudah pembuatan penampilan keindahannya ada yang
kerajinan. Cara pembuatan kerajinan polos, bermotif dan rapi dengan bentuk
dari limbah plastik ini bisa dikategorikan yang mengacu pada bentuk bunga
mudah karena selain dikerjakan dengan dengan pola yang berbeda ada yang
kelompok juga memanfaatkan limbah berbentuk panjang dengan ujung lancip,
sendiri. bentuk pola seperti daun, bergelombang,
memiliki keseimbangan, serta memiliki
motif yang harmonis dengan bentuk
Kualitas Kerajinan dengan Motif kerajinan. Kerajinan merupakan suatu
Bunga dari Limbah Botol Plastik karya yang dihasilkan oleh seseorang
yang memiliki nilai keindahan dan dapat
Hasil karya kerajinan ini adalah menimbulkan kepuasan bagi
karya kerajinan yang baik karena aman, penciptanya. Kerajinan lebih
nyaman, bentuk dan kegunaannya sesuai menekankan pada suatu seni dalam
dengan fungsinya yaitu benda hias, hasil mengembangkan keterampilan yang
penelitian selaras dengan pendapat yang dilakukan oleh seseorang pada suatu
dikemukakan oleh Sukimin dan benda dimana hasil kerajinan tersebut
Sutandur (2004: 32). Kriteria karya Seni dapat dinikmati bersama-sama, Wahid
kerajinan yang baik harus meliputi segi- dan Yunus (2014: 46) mengatakan
segi praktis, antara lain sebagai berikut: bahwa seni kerajinan atau seni kriya
(1) keamanan (security), karya yang adalah karya seni yang dibuat dengan
dihasilkan harus nyaman dan aman keterampilan tangan (hand skill) dengan
dipakai, tanpa menimbulkan gangguan memerhatikan aspek fungsional
atau kecelakaan. (2) Kenyamanan (kebutuhan fisik) dan nilai seni
(Comfortable), karya seni harus (kebutuhan emosional). Berdasarkan
memiliki nilai praktis dengan adanya kutipan diatas maka dapat dimbil
keserasian dengan pemakainnya kesimpulan yaitu kerajinan adalah suatu
keterampilan tangan menggunakan orang responden bahwa proses
bahan yang berada di sekitar lingkungan pembuatan kerajinan limbah plastik ini
setempat. Kerajinan dari limbah plastik sama saja dari perajin satu dengan
merupakan kerajinan yang bisa menjadi perajin yang lain bahwa bahan yang
alternatif peluang usaha bagi digunakan adalah botol plastik ukuran
masyarakat. Seperti diketahui plastik besar dan kecil dari berbagai bentuk dan
merupakan bahan kebutuhan yang alat-alat yang digunakan dalam membuat
banyak dipergunakan dalam kehidupan kerajinan dengan motif bunga dari
manusia. Limbah plastik bisa diolah limbah botol tersebut berupa gunting,
menjadi aneka kerajinan yang memiliki pisau pemotong (cutter), kuas, gergaji,
potensi ekonomi yang cukup baik dan pipa, pot, ember dan sendok semen.
juga sangat mudah didapat karena di Langkah-langkah dasar pembuatan
setiap tempat memiliki limbah plastik, produk kerajinan dengan moti bunga
Bastomi (2003: 96) mengatakan bahwa dari limbah plastik adalah dengan
bahan yang mudah didapat dalam jumlah diawali pengolahan bahan, Botol plastik
banyak memberi kemudahan dalam dibersihkan terlebih dahulu, selanjutnya
memproduksi barang-barang seni dilakukan adalah menggunting dan
kerajinan. Jadi bahan baku pembuatan memotong bagian pantat botol lalu
kerajinan ini didapat dari limbah-limbah mencat semua botol sesuai dengan
yang ada di sekitar rumah warga. Karya warna yang diinginkan. Lalu tunggu
kerajinan dengan motif bunga dari hingga cat mengering (jika
limbah botol plastik ini terbuat dari memungkinkan silahkan jemur dibawah
limbah padat. Hasil penelitian selaras sinar mata hari langsung). Botol plastik
dengan pendapat yang dikemukakan yang sudah kering selanjutnya digunting
oleh Sunarsih (2008) yaitu: (1) limbah menjadi delapan bagian, kemudian lipat
padat, limbah padat berasal dari kegiatan satu persatu ke delapan bagian botol
industri ataupun dari kegiatan domestik. tersebut lalu gunting ujungnya menjadi
Saya menyukai karya kerajinan ini lancip. Proses selanjutnya adalah
karena merupakan salah satu cara untuk pembuatan batang, dalam pembuatan
mengurangi limbah sampah plastik yang batang perajin mencampur bahan-bahan
memiliki nilai keindahan dan sangat seperti pasir, semen dan air dengan
cocok untuk ditempatkan di sudut menggunakan sendok semen. Perajin
ruangan. Hasil penelitian diselaraskan menggunakan pasir sesuai kebutuhan
dengan pendapat yang dikemukakan untuk membuat adonan semen,
oleh Margono dan Azis (2010: 33-34) kemudian memotong pipa dengan
bahwa fungsi seni kerajinan yaitu: (1) ukuran yang diinginkan selanjutnya
Hiasan (dekorasi) banyak produk seni pengisian pot dengan adonan semen dan
kerajinan yang berfungsi sebagai benda menanam pipa yang sudah dipotong lalu
pajangan. Seni kerajinan ini lebih tunggu sampai kering. Tahap akhir yang
menonjolkan segi rupa dari pada segi dilakukan perajin adalah menekan
fungsinya sehingga bentuk-bentuknya sedikit bagian tengah botol agar
mengalami pengembangan. Jadi kedelapan bagiannya terlihat mekar
kerajinan dari limbah plastik ini seperti kelopak bunga, kemudian
berfungsi sebagai hiasan. memasukkan mulut botol pada pipa, lalu
Berdasarkan hasil observasi, atur hingga tersusun rapi, susunan botol
wawancara dan dokumentasi kepada 6 mulai dari botol besar dibagian bawah
kemudian botol kecil hingga menjadi lingkaran kecil dan garis juga
kerajinan dengan motif bunga. ditimbulkan dari motif yang terdapat
pada sisi luar pola. Karya kerajinan ini
KESIMPULAN selain memiliki nilai keindahan juga
nilai ekonomis. Warna-warna yang
Dari hasil penelitian dan digunakan cerah dan menarik perhatian
pengamatan mengenai pembuatan seperti warna merah, kuning, hijauh,
kerajinan dengan motif bunga dari biru, pink dan kuning emas, polanya ada
limbah botol plastik oleh warga Desa yang bergelombang seperti daun dan
Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke juga lancip. Motifnya ada yang
Kabupaten Bantaeng yang telah berbentuk lingkaran kecil dan garis juga
dikemukakan maka dapat ditarik ditimbulkan dari motif yang terdapat
kesimpulan bahwa: (1) prosesnya pada sisi luar pola. Karya kerajinan ini
melalui beberapa tahap yaitu: proses selain memiliki nilai keindahan juga
perolehan bahan, pengolahan bahan, nilai ekonomis.
proses pembuatan batang bunga dan Berdasarkan hasil penelitian dan
tahap pembuatan kerajinan. Proses kesimpulan di atas, maka diperoleh
pembuatannya sangat mudah, dikerjakan beberapa saran antara lain: (1) Kepada
dengan tangan menggunakan bahan dan perajin seblum melakukan proses
alat-alat yang sederhana disertai usaha- pembuatan kerajin perlu adanya
usaha produktif dengan prinsip rancangan atau desain agar
kebersamaan. Kegiatan ini telah mempermudah pembuatan kerajinan. (2)
memberikan pengetahuan dan Kepada pemerintah atau instansi terkait
keterampilan tentang pembuatan agar memberikan bantuan berupa
kerajinan dengan motif bunga dari pembinaan maupun permodalan bagi
limbah botol plastik, dengan demikian para perajin untuk mendirikan industri
dapat memberikan kontribusi yang kecil, sehingga dapat memfasilitasi
sangat signifikan bagi kehidupan, dalam memasarkan hasil-hasil kerajinan
lingkungan menjadi rapi, volume perajin. (3) Kepada pengelola lembaga
sampah yang dibuang terkurangi, pengabdian terhadap masyarakat
kreatifitas masyarakat bertambah serta khususnya pada Program Studi
meningkatkan penghasilan keluarga dan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Seni dan
semangat berwirausaha. (2) Hasil karya Desain Universitas Negeri Makassar
kerajinan dengan motif bunga dari untuk memprogramkan pengembangan
limbah botol plastik oleh warga Desa pelatihan karya kerajinan di Desa
Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke Bajiminasa Kecamatan Gantarang Keke
Kabupaten Bantaeing ini merupakan Kabupaten Bantaeng, khususnya perajin,
benda hias yang kreatif. Secara visual sehingga dapat dijadikan identitas
produk ini berbentuk dasar bunga spesifik dari daerah tersebut. (4) Kepada
dengan berbagai pola dan ukuran yang lembaga pendidikan SMP dan MTS
berbeda. Warna-warna yang digunakan khususnya yang menyangkut mata
cerah dan menarik perhatian seperti pelajran prakarya, agar dapat dijadikan
warna merah, kuning, hijauh, biru, pink sebagai media pembelajaran. (5) Semoga
dan kuning emas, polanya ada yang dengan adanya tulisan ini, pembaca
bergelombang seperti daun dan juga dapat termotivasi untuk memanfaatkan
lancip. Motifnya ada yang berbentuk
limbah sampah menjadi karya-karya Jakarta: Pusat Perbukuan
inovatif lainnya. Kementrian Pendidikan
Nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar. (1986). Pemanfaatan Limbah Martono, Sri. (2007). Seni Budaya dan
Rumah Tangga (Sampah Keterampilan. Cetakan Kedua. J
Anorganik) Sebagai Bentuk akarta: Yudhistira Ghalia
Implementasi Dari Pendidikan Indonesia.
Lingkungan Hidup. Jurnal
Formatif 4(2) 2014 (Hal 126). Nasir, Yopi H. (2013).Gerbang
Kreativitas: Jagat Kerajinan
Bastomi, S. (2003). “Seni Kriya.” Buku tangan. Cetakan Pertama.
Ajar. Semarang: Jurusan Seni Jakarta: Mukti Indo Utama.
Rupa Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang. Nuh, Mohammad. (2014). Seni Budaya.
Cetakan pertama. Jakarta:
Giri, Edin Suhaidin Purnama. (2004). Kementrian Pendidikan dan
Ragam Hias Kreasi. Program Kebudayaan.
Studi Pendidikan Seni
Kerajinan. Fakultas Bahasa dan Pulunga, B.A. M.Arifin, Hasyim, Ismail
Seni : Universitas Negeri dan Supriad, A. Siregar. (1977).
Yokyakarta. Seni Rupa I. Cetakan
ketujuh. Jakarta: FA. Hasmar.
Hartono, Rudi. (2008). Penanganan dan
Pengolahan Sampah. Cetakan Putri, Riskqi Fadilah dan Silalahi,
Pertama. Jakarta: Penebar Alistaraja Dison. (2018).
Swadaya. Pemanfaatan Limbah Botol
Plastik Bekas Menjadi Barang
Irfan, I., Dharsono, D., Gustami, S. G. Yang Bernilai Estetika dan
S., & Guntur, G. (2019). Keramik Ekonomi. Prosiding
Takalar 1981-2010: Ragam Seminar Nasional Hasil
Bentuk dan Pengabdian 2018 Universitas
Perubahan. Panggung, 29 (1). Muslim Nusantara Al
Washliyah Medan (Hal 233).
Irfan, I., Jalil, J., & Satriadi, S. (2019).
Kreativitas Visual Pada Desain Sejati, Kuncoro. (2009). Pengolahan
Poster Iklan Komersial Karya Sampah Terpadu. Cetakan
Mahasiswa. JURNAL Pertama.. Yogyakarta:
PAKARENA, 4(1), 28-35. Kanisius.
KKBI. (2006). Kamus Besar Bahasa Sirait, Mita. (2009). Sulap Sampah
Indonesia. Edisi Kelima. Jakarta: Plastik Lunak jadi Jutaan
Badan Pengembangan dan Rupiah. Yokyakarta: PT.
pembinaan Bahasa, Kementerian Bentang Pustaka.
Republik Indonesia. Daring.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian
Margono, Tri Edy dan Aziz, Abdul. Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
(2010). Mari Belajar Seni Rupa.
Sukimin dan Sutandur, Edy. (2004). Sutanto, Damid dkk. (1984).
Kesenian Seni Rupa dan Desain. Pengetahuan Ornamen. Jakarta: U.
Cetakan Pertama. Suryadi.
Surakarta: PT Tiga Serangkai.
Undang- Undang Republik Indonesi No.
Sulastianto, Harry. (2006). Seni Budaya. 23 Tahun 1997 Tentang
Bandung: PT Grafindo Media Pengelolaan Linkungan Hidup.
Pratama.
Undang-Undang Republik Indonesia No.
Sunarsih, Lilis Endang. (2018). 18 Tahun 2008 Tentang
Penanggulanan Limbah. Cetakan Pengolahan Sampah.
Pertama.. Yogyakarta:
Deepublis. Wahid, Kahar A. dan Yunus, Pangeran
Paita. (2014). Apresiasi Seni.
Surono. (2011). Pengolahan Limbah Cetakan Pertama.
Plastik Menjadi Produk Kreatif Makassar: Princes Publishing.
Sebagai Peningkatan
Ekonomi Masyarakat Pesisir. https://www.rumahmesin.com/2019/10/1
Jurnal Pengabdian Masyarakat 0.Daur-ulang-botol-plastik.
Vol 1 No1 Tahun 2017 (Hal 2).

Anda mungkin juga menyukai