Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No.

2, 117 – 123

IbM: PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI KERAJINAN TANGAN DI


KELURAHAN SRENGSENG SAWAH JAGAKARSA JAKARTA SELATAN

Siti Rohana Nasution1), Dwi Rahmalina1), Bambang Sulaksono1) dan Carla Olyvia Doaly2)
1)
Fakultas Teknik Universitas Pancasila
2)
Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara
e-mail: siti_rohana@univpancasila.ac.id

ABSTRAK
Permasalahan sampah menjadi problema klasik yang selalu dihadapi oleh penduduk terutama di wilayah
Srengseng Sawah Jagakarsa. Karena kuantitas maupun tingkat bahayanya, sampah terutama sampah
plastik yang tersusun dari bahan kimia sukar diuraikan sehingga berbahaya bagi lingkungan, untuk itu
perlu dilakukan pengolahan sampah untuk mengubah sampah plastik menjadi kerajinan yang memiliki
nilai jual dan estetika. Metode yang digunakan dalam program pemanfaatan limbah plastik sebagai
kerajian adalah survey analisis situasi dan pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan. Implemetasi hasil
proses pengolahan sampah yang berasal dari kemasan plastik menjadi kerajinan tangan di Kelurahan
Srengseng Sawah dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas serta keterampilan warga terutama ibu-ibu
rumah tangga, pemuda pengangguran dan anak-anak yang putus sekolah. Selain itu juga dapat
meminimalisir pencemaran lingkungan sehingga warga Kelurahan Srengseng Sawah dapat lebih peduli
terhadap kebersihan lingkungan. Melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan kreasi pemanfaatan
sampah yang berasal dari kemasan plastik warga lebih punya pengetahuan mengenai peluang usaha
yang dapat tercipta melalui kreatifitas dan keterampilan tersebut agar tingkat ekonomi warga Kelurahan
Srengseng Sawah menjadi lebih tinggi.

Kata Kunci: Reuse, Recycle, Reduse.


ABSTRACT
The problem of garbage is a classic problem that is always faced by the population, especially in
Srengseng sawah Jagakarsa region. Because of the quantity and the level of danger, waste, especially
plastic waste which is composed of chemicals, is difficult to decipher so that it is dangerous for the
environment, so it is necessary to process waste to convert plastic waste into crafts that have a sale value
and aesthetics. The method used in the plastic waste utilization program as a study is a situation analysis
survey and implementation of counseling and training. Implication of the results of the processing of
waste from plastic packaging into handicrafts in Srengseng Sawah Village is done to increase the
creativity and skills of residents, especially housewives, unemployed youth and school dropouts. In
addition, it can also minimize environmental pollution so that residents of Srengseng Sawah Village can
be more concerned about environmental cleanliness. Through training and mentoring, the creation of
waste utilization from plastic packaging residents has more knowledge about business opportunities that
can be created through creativity and skills so that the economic level of Srengseng Sawah Village
residents is higher.

Keywords: Reuse, Recycle, Reduse.

PENDAHULUAN karena kuantitas maupun tingkat bahayanya


Dewasa ini, sampah menjadi salah satu mengganggu kelangsungan makhluk hidup.
permasalahan yang cukup sulit di tangani di Oleh karena itu dengan mengubah sampah
Indonesia. Hal ini terjadi karena kebiasaan plastik menjadi barang yang dapat digunakan
masyarakatnya sebagai konsumen yang selalu kembali dapat membantu mengurangi
menghasilkan sampah terutama plastik pada pencemaran lingkungan [2].
setiap pemakaian produk. Seiring dengan Kreativitas pemanfaatan sampah plastik
perkembangan teknologi kebutuhan plastik menjadi kerajinan tangan adalah solusi yang
terus meningkat, plastik merupakan bahan cukup baik untuk mengubah sampah plastik
anorganik buatan yang tersusun dari bahan- menjadi menjadi barang yang berguna kembali,
bahan kimia yang sukar diuraikan sehingga bahkan memiliki nilai jual serta dapat
berbahaya bagi lingkungan [1]. Sampah dikreasikan menjadi barang yang mempunyai
tersebut menjadi permasalahan lingkungan nilai estetika. Kreativitas dalam diri seseorang

117
IbM: Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Kerajinan Tangan di Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
Siti Rohana Nasution, Dwi Rahmalina, Bambang Sulaksono dan Carla Olyvia Doaly

dapat ditumbuhakan melalui banyak cara, salah langsung maupun tidak langsung bagi penduduk
satunya yaitu dengan membuat kerajinan dilingkungan ini, khususnya yang berdekatan
tangan. Sampah plastik dapat dibuat kerajinan dengan lokasi penumpukan sampah.
tangan seperti tas belanja, hiasan kamar,
dompet, lampu hias, tempat pensil, keranjang,
dan lain lain.
Penggunaan plastik dalam kehidupan
manusia semakin lama semakin meningkat.
Peningkatan pemanfaatan plastik ini terjadi
karena plastik bersifat ringan, praktis, ekonomis
dan dapat menggantikan fungsi dari barang-
barang lain. Sifat praktis dan ekonomis ini
menyebabkan plastik sering dijadikan barang
sekali pakai, sehingga semakin banyaknya
penggunaan perlengkapan dari bahan plastik
tersebut, menyebabkan semakin banyak pula
sampah-sampah plastik. Hal inilah yang
menyebabkan jumlah sampah plastik meningkat
terus menerus dan menyebabkan masalah
lingkungan yang serius. Salah satu faktor yang
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang
sampai saat ini masih tetap menjadi masalah
yang belum terpecahkan secara tuntas besar
bagi bangsa Indonesia adalah faktor
pembuangan sampah plastik [3]. Perlu Gambar 1. Tumpukan Sampah di RT 01 RW 17
diketahui, diperlukan waktu puluhan bahkan Srengseng Dawah
ratusan tahun untuk sampah bekas plastik itu
agar benar-benar terurai secara alamiah. Namun Tabel 1. Recovery Factor Komponen Sampah
yang menjadi persoalan adalah dampak negatif Komponen Sampah Recovery Factor (%)
sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga Sampah mudah terurai 80
Oleh karena itu, jika sampah-sampah tersebut Sampah plastik 50
dibiarkan begitu saja akan menimbulkan bahaya Sampah kertas 40
yang sangat besar. kemudian menjualnya ke Sampah Logam 80
pengumpul plastik dan selanjutnya pengumpul Sampah gelas kaca 70
akan mengirimkan dan menjual sampah plastik Sumber: data penelitian
tersebut ke pabrik daur ulang di luar kota untuk
diolah kembali menjadi bahan baku plastik. Dampak langsung adalah timbulnya
berbagai penyakit menular, bau yang tidak
Permasalahan Mitra enak, serta mengganggu kebersihan dan
Permasalahan sampah menjadi problema keindahan lingkungan. Adapun dampak tidak
klasik yang selalu dihadapi oleh penduduk langsungnya adalah bahaya banjir yang
terutama di wilayah Srengseng Sawah disebabkan oleh terhambatnya arus air selokan
Jagakarsa. Hal ini disebabkan kerena usaha dan sungai karena karena terhalang timbunan
mengurangi volume sampah lebih kecil dari sampah. Permasalahan mitra dapat disimpulkan
pada laju produksinya. Sehingga keberadaan sebagai berikut :
sampah semakin menumpuk di setiap penjuru 1. Pengetahuan apa yang dapat diberikan
lingkungan perkotaan. Dengan volume kepada warga desa agar mau memanfaatkan
timbunan sampah berlebihan menyebabkan sampah plastik yang ada di lingkungannya.
kegiatan pengangkutan dan mengolah di TPA 2. Pemanfaatan limbah plastik yang dapat
diluar kapasatitas yang ada. Sebagai dampak meningkatkan pendapatan.

118
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 2, 117 – 123

Target Luaran menciptakan peluang usaha melalui


Adapun target dan luaran yang kreativitas dengan kreasi kerajinan tangan
diharapkan dari pengelolaan sampah plastik sampah plastik
yaitu sampah akan dipilah dengan benar 6. Masyarakat lebih sadar akan kebersihan
sehingga memberi nilai tambah (manfaat) baik lingkungan sehingga dapat meminimalisir
ekonomi maupun kesehatan. Sampah plastik dampak negative pencemaran lingkungan
dapat dikelompokan sesuai dengan jenis plastik 7. Terciptanya transfer pengetahuan kemajuan
yaitu plastik HD (kantong plastik), HDPE teknologi pengelolaam sampah antara
(botol shampo, sabun cair, pemutih, kecap, saus civitas akademika Universitas Pancasila
dll), LDPE (plastik kemasan teksturnya lembut, dengan warga dan mahasiswa.
PS(steroform dan busa), PP (plastik transparan),
PETE/PET (botol plastik air mineral,jus, dll dan METODE PENELITIAN
plastik lain (plastik bening, pembungkus Metode yang digunakan dalam Program
makanan, kemasan sachet, mie instan, kemasan Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Kerajian
minyak goreng, pewangi, dll). PVC (plastik Tangan di Kelurahan Srengseng Sawah
yang susah didaur ulang spt plastik Jagakarsa Jakarta Selatan ini terbagi menjadi
pembungkus atau botol). Bentuk pengabdian dua tahap, yaitu 1. Survey analisis situasi.2.
masyarakat dengan mengadakan kegiatan Pelaksanan Penyuluhan dan Pelatihan yang
pelatihan kerajinan kreasi sebagai upaya terdiri dari 3 kegiatan yaitu Persiapan,
pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan Pelaksanaan Program dan Evaluasi
tangan, luaran yang diharapkan. Kegiatan pelatihan pemanfaatan sampah
Dapat secara terencana dilakukan plastik menjadi kerajinan tangan yang
pengukuran pengelolaan sampah yang benar. mempunyai nilai jual ini dilakukan berbasis
1. Memotivasi masyarakat dalam pengelolaan pada masyarakat dimulai dengan kegiatan
sampah diharapkan mampu dan terampil pemilahan sampah rumah tangga dimaksudkan
dalam membuat kerajinan tangan berbahan untuk menghindari turunnya nilai barang yang
dasar sampah plastik dan memiliki masih dapat dimanfaatkan dan memperkecil
kreativitas dalam memanfaatkan sampah jumlah dan komposisi sampah. Meskipun
plastik. kegiatan pemilahan ini tidak secara langsung
2. Terbentuknya mekanisme dan menentukan mengurangi timbulan sampah, namun dapat
orang untuk memantau dan mengevaluasi membantu proses pengurangan sampah pada
pengelolaan sampah berbasis masyarakat pengolahan sampah selanjutnya. Kegiatan
sehingga terciptanya peluang bisnis baru pemilahan sampah pada skala rumah tangga
bagi masyarakat setempat sehingga dapat ini sangat mudah untuk dilakukan oleh ibu
menurunkan angka kemiskinan dan rumah tangga dan pembantu rumah tangga yang
meningkatkan kesejahteraan masyarakat berperan dalam pelaku kebersihan di setiap
3. Menumbuhkan kesadaran masyarakat rumah tangga. Kegiatan yang dilakukan adalah:
terhadap kebersihan lingkungan dengan 1. Mengadakan penyuluhan (sosialisasi) cara
memanfaatkan sampah plastik menjadi pengelolaan sampah plastik bagi masyarakat
barang yang berguna kembali dan bernilai disekitarnya yang berjumlah lebih kurang
jual 40 Warga terpilih, dibagi 2 kali pelatihan
4. Memberdayakan masyarakat khususnya ibu- setiap kelompok terdiri dari 20 warga.
ibu rumah tangga, pemuda pengannguran, Dengan memberikan penyuluhan atau
dan anak-anak yang putus sekolah agar sosialisasi tentang pengolahan sampah
dapat mengembangkan kreativitasnya rumah tangga yang selanjutnya bisa diolah
melalui pelatihan membuat kerajinan tangan menjadi barang bermanfaat.
yang bernilai jual juga meningkatkan 2. Pelaksanan Kegiatan pelatihan
penghasilan. a. Tahap Persiapan
5. Menanamkan kepada masyarakat Sebelum melakukan Program
pentingnya berwirausaha sehingga dapat Pengabdian Masyarakat ini, pelaksana

119
IbM: Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Kerajinan Tangan di Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
Siti Rohana Nasution, Dwi Rahmalina, Bambang Sulaksono dan Carla Olyvia Doaly

kegiatan melakukan konsultasi dengan dompet, dan lain-lain kemudian di


dosen pendamping secara intensif, jual kepada masyarakat umum
melakukan perijinan ke kelurahan seperti di pasar, toko-toko dan di
mengenai pelaksanaan kegiatan. tempat umum oleh peserta kelas
Kemudian melakukan observasi kreasi sehingga bisa menciptakan
terhadap masyarakat sasaran dan peluang usaha bagi mereka untuk
melakukan koordinasi kepada pihak meningkatkan penghasilan serta
yang bersangkutan. Melakukan melatih berwirausaha.
persiapan tempat, alat dan bahan e. Evaluasi
sekaligus materi tentang wirausaha dan Evaluasi dilakukan setelah semua
pembuatan kerajinan tangan berbahan tahap diatas telah terlaksana yaitu
baku sampah plastik. dengan meminta kritik dan saran
b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan melalui kuesioner pada peserta kelas
Pelatihan kreasi dalam upaya kreasi mengenai pelaksanaan
pemanfaatan sampah plastik menjadi program.
kerajinan tangan ini akan dilaksanan
melalui beberapa tahap: HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Sosialisasi Program Analisis Situasi Kelurahan Srengseng Sawah
Sosialisasi program dilaksanakan Limbah plastik merupakan masalah serius
setelah tahap persiapan selesai yaitu bagi pencemaran lingkungan khususnya bagi
dengan melakukan pertemuan pencemaran tanah.Bahan plastik merupakan
dengan calon peserta yang bahan organik yang tidak bisa terurai oleh
mengikuti kelas kreasi ini dan bakteri. Dan alangkah baiknyajika limbah
mensosialisasikan tentang program plastik tersebut dapat digunakan lagi dengan
yang akan di laksanakan. cara mendaur ulang dan dijadikanproduk baru.
b. Penyampaian Materi Upaya pengelolaan daur ulang sampah plastik
Pada tahap ini peserta akan telah banyak dilakukan oleh pemerintah, seperti
diberikan materi seputar dengan menyediakan tempat sampah yang
kewirausahaan dan cara membuat sudah dipecah menjadi beberapa kategori
kerajinan tangan dengan berbahan sampah (sampah basah dan sampah kering).
baku sampah plastik. Penyampaian Akan tetapi strategi ini masih belum
materi menggunakan media power memberikan hasil yang signifikan dalam
point. Materi diberikan oleh reduksi jumlah sampah plastik. Dengan kata
mahasiswa yang terlibat dalam lain,manajemen yang ada saat ini belum
program ini. sepenuhnya berjalan efektif. Masih banyak
c. Pelatihan Kreasi masyarakat yang membuang sampah tidak
Pelatihan kreasi yaitu praktek berdasarkan kategori sampah.
pembuatan berbagai macam Peningkatan pemahaman kepada
kerajinan tangan yang berbahan masyarakat perlu dilakukan baik dengan
dasar sampah plastik dengan alat dan sosialisasi secara langsung maupun tidak
bahan yang sudah disediakan. langsung. Seperti yang diungkapkan oleh
Praktek di damping oleh mahasiswa Vesilind yang menyatakan bahwa dalam
yang bersangkutan. Kerajinan implementasi sebuah manajemen/pengelolaan
tangan tersebut berupa tas, dompet, sampah dalam sebuah komunitas, hal pertama
dan tempat untuk menyimpan yang dilakukan adalah dengan melakukan
barang-barang kecil. reduksi sampah langsung pada sumber
d. Pemanfaatan Hasil Kerajinan penghasil sampah [3]. Dibutuhkan sebuah cara
Tangan efektif agar dalam aktivitas ini, sampah plastik
Hasil dari kelas kreasi yang berupa yang terkumpul sudah terpisah berdasarkan
kerajinan tangan seperti tas belanja, kategori jenis plastik, sehingga proses daur

120
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 2, 117 – 123

ulang di tingkat selanjutnya dapat dilakukan 3. Plastik gelas 7. Plastik campur.


lebih efisien. Pengelolaan daur ulang sampah 4. Plastik PE-putih. 8. Plastik tas kresek.
plastik yang ergonomis dan terintegrasi dengan
baik akan dapat membantu kegiatan atau
program strategis dalam upaya pengurangan
jumlah sampah plastik yang efektif. Dalam
proses suatu sistem ada 6 aspek yang perlu
diperhatikan yaitu secara teknis, ekonomis,
ergonomis, sosio-kultural, bisa dipertanggung-
jawabkan, hemat energi, dan turut melestarikan
lingkungan [6]. Dengan memperhatikan keenam
aspek atau kriteria inilah yang akan digunakan Gambar 2. Prosentase Wawancara Pengertian
dalam penyusunan manajemen/pengelolaan Sampah
daur ulang sampah plastik ini.
Dalam pelaksnaan kegiatan pengabdian
masyarakat ini akan dilakukan sosialiasi dan Identifikasi Permasalahan Pengelolaan
pemahaman tentang pemanfaatan limbah plastik Sampah Plastik
dan kemudian dilakukan pelatihan pembuatan Secara umum permasalahan yang
kerajinan tangan yang berasal dari limbah dihadapi oleh para pelaku daur ulang sampah
plastik. Strategi manajemen/pengelolaan daur plastik terletak pada kesulitan dalam pemilahan
ulang sampah plastik yang efektif dengan sampah plastik berdasarkan jenisnya. Hal ini
melibatkan masyarakat (sumber penghasil lebih banyak disebabkan oleh tercampurnya
sampah) secara langsung dan lembaga-lembaga segala jenis sampah mulai dari sumber. Sampah
informal daur ulang yang terkait, disertai basah maupun sampah kering tercampur jadi
dengan pemilihan teknologi dan fasilitas yang satu dan ditimbun begitu saja sampai diambill
efisien dan ergonomis guna meningkatkan oleh petugas kebersihan. Selain itu
pemberdayaan masyarakat. Dengan pelatihan percampuran antar jenis sampah plastik juga
kerajinan limbah plastik diharapkan dapat terjadi akibat kegiatan pemulung/perangkas
meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan ketika mengambil barang bekas yang masih
pemberdayaan masyarakat dan diharapkan bernilai di timbunan sampah. Jumlah sampah
dapat menekan jumlah sampah plastik. kota yang dihasilkan di Srengseng Sawah
adalah sebesar 700 m3/hari. Data kelurahan
Survey Responden Srengseng sawah dimana dari total timbulan
Indentifikasi permasalahan dilakukan sampah yaitu 700m3/hari, sekitar 79,21%
dengan menyebarkan sejumlah kuisioner berasal dari rumah tangga. Dan kurang lebih
terhadap 75 responden untuk mengetahui 10,09% merupakan sampah
tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat
mengenai sampah dan sampah plastik Pelaksanan Penyuluhan dan Pelatihan
khususnya. Berdasarkan hasil wawancara secara 1. Persiapan
acak terhadap 75 responden, 45% menyatakann a. Persiapan Bahan dan Alat
mengetahui perbedaan antara sampah basah dan Pada tahap ini yang dilakukan terlebih
sampah kering dan sisanya yaitu sebesar 55% dahulu adalah menyiapkan akan
menyatakan masih bingung atau belum tersedianya bahan dan alat. Bahan dan
mengetahui perbedaan sampah basah dan alat yang digunakan antara lain:
sampah kering. a). Bungkus Kopi f). Lem
Untuk jenis sampah plastik, pemulung, b). Kain Fanel g). Benang
lapak maupun bandar membagi menjadi 8 c). Resletting h). Jarum
kategori. Yaitu : d). Pernak-pernik i). Bungkus makanan
1. Plastik putih/bening. 5. Plastik bak. e). Gunting ringan
2. Plastik botol. 6. Plastik atom.

121
IbM: Pemanfaatan Limbah Plastik sebagai Kerajinan Tangan di Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan
Siti Rohana Nasution, Dwi Rahmalina, Bambang Sulaksono dan Carla Olyvia Doaly

Pelatihan untuk Pemilahan Sampah Plastik


Dengan melakukan penjelasan tentang
jenis plastik memiliki sistem pengolaha
senediri. Untuk plastik jenis LDPE, HDPE,
PET, PVC, PS, dan PP Ada beberapa tahap
yang dilakukan dalam mendaur ulang plastik,
yaitu:
1. Bersihkan plastik dari kontaminer seperti
kertas, ataupun tipe plastik yang lain
(biasanya berasal dari label plastik atau sisa
isi yang masih melekat). Untuk
membersihkan bisa menggunakan cutter
maupun dicuci sampai benar-benar bersih
dari kontaminer.
2. Pipihkan plastik (bila berongga seperti
botol) dengan cara menginjaknya atau
menggunakan mesin pres.
Gambar 3. Komposisi Sampah Plastik Produk
3. Masukkan ke dalam mesin perajang plastik.
Kemasan di Srengseng Sawah
4. Pilah kembali serpihan plastik untuk
membedakan tiap tipe plastik. Media yang
b. Persiapan Tempat
digunakan adalah air atau minyak goreng.
Proses kegiatan ini akan di Laksanakan
Berikut identifikasi yang dapat dilakukan
di RW 19 dan RW 17 Kelurahan
untuk membantu membedakan antar tipe
Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta
plastik:
Selatan
5. Plastik yang telah dibedakan tipenya
2. Pelaksanaan program Penyuluhan
(tenggelam dan mengapung), dipisahkan
Pengelolaan sampah plastik
untuk diproses sesuai dengan tipenya.
Serpihan akan dimasukkan ke dalam mesin
peleleh (melting). Temperatur yang
digunakan untuk masing-masing tipe plastik
dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 2. Media Pemilahan Plastik


Media
No Tipe Plastik Media Air
Minyak
1 PET Terapung Terapung
2 HDPE Terapung Terapung
3 PVC Tenggelam Tenggelam
4 LDPE Terapung Terapung
5 PP Tenggelam Tenggelam
6 PS Terapung Terapung
7 Multilayer Terapung Terapung

Gambar 4. Foto Kegiatan Pengelolaan Sampah


Plastik di Kelurahan
Srengseng Sawah

122
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2018), Vol. 6 No. 2, 117 – 123

Tabel 3. Temperatur Leleh Plastik potongan-potongan bungkus kopi.Dalam


No Tipe Plastik Temperatur pelaksanaan kegiatan dapat dengan
Leleh menggunakan metode persiapan, pelaksanaan
1 PET (Polyethylene 700C – 800C program pengabdian dan evaluasi. Proses
Terephtalate) pengabdian dapat dengan cara terjun langsung
2 HDPE (High Density 700C – 800C ke lingkungan untuk memperkenalkan karya
Polyethylene)
ini. Kegiatan pengabdian ini cukup baik untuk
3 PVC (Polyvinyl Chloride) 700C – 1000C
4 LDPE (Low Density 700C – 800C
dilaksanakan, karena dapat meminimalisir
Polyethylene) pencemaran lingkungan oleh limbah plastic dan
5 PP (Polypropylene) 1600C – 1700C mengembangkan inovasi masyarakat.
6 PS (Polystyrene) 800C – 950C
7 Multilayer Pengecoran DAFTAR PUSTAKA
[1] Artiningsih. 2008. Peran Serta
Hasil Krasi Pelatihan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga (Studi Kasus di
Sampingan dan Jomblang, Kota
Semarang). Program Magister
Lingkungan Universitas Dionegoro.
Semarang
[2] Badan Pusat Statistik Provinsi DKI
Jakarta. 2011. „Banyaknya Penduduk
Berdasarkan Hasil Registrasi Menurut
Wilayah di Provinsi DKI Jakarta‟.
http://jakarta.bps.go.id/ind
[3] Cahyani GD. 2009.Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Produksi Sampah
dan Kelayakan Finansial Usaha
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
(Studi Kasus di Perumahan Cipinang
Elok, Jakarta Timur).Departemen
Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Institut Pertanian Bogor. Bogor
[4] Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta
2005. „Solid Waste Management for
Jakarta: Master Plan Review and Program
Development‟. TA-Package No. DKI 3-
11. Dinas Kebersihan Provinsi DKI
Gambar 5. Hasil Kreasi Sampah Plastik di Jakarta. Jakarta
Kelurahan Srengseng Sawah [5] Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta
2011.„Laporan Tahunan Kebersihan DKI
KESIMPULAN Jakarta Tahun 2010‟. Dinas Kebersihan
Barang-barang bekas khususnya limbah Provinsi DKI Jakarta. Jakarta
plastik dapat membuka lapangan kerja baru. Hal [6] Manuaba, A. 2004. Holistic
ini dibuktikan dengan bungkus kopi dapat EErgonomics Approach is a Must in
dibuat menjadi tas yang menarik dan unik Automation to Attain Humane,
tentunya. Proses pembuatannya tidak Competitive, Sustain Work Processes and
memerlukan banyak modal besar karena hanya Products. Denpasar: PHd program of
memanfaatkan barang bekas. Cara Ergonomics and Sports Physiology,
pembuatannya hanya tinggal menganyam School of Medicine, Udayana University.

123

Anda mungkin juga menyukai