Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI MEDIA TANAM

PADA VERTICAL GARDEN GUNA MENDUKUNG KEGIATAN


KONSERVASI DI SDN BENDUNGAN 2
Wahyu Dwi Rianto, Naomi Alfatah, Uswatun Hasanah, Ade Ningrum
Mulyasari, Ihda Azza Otsandi, Tiara Lanita
Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Seni Rupa,
Fakultas Bahasa dan Sastra, Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, dan Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum.
Universitas Negeri Semarang Jln. Sekaran Gunungpati Semarang
E-mail: dwi101511@gmail.com ; naomialfatah@gmail.com ; uswa450@gmail.com ;
niruum@gmail.com ; ihdaazza@gmail.com ; tiaralanita@gmail.com
ABSTRAK
Permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat Kecamatan Tretep dalam
hal kebersihan adalah masih banyaknya sampah plastik yang berserakan dan tidak
adanya pengolahan limbah tersebut dengan baik dan benar. Hal ini juga yang menjadi
salah satu fokus utama pemerintah kecamatan selama ini. Sayangnya, himbauan dan
ajakan dari pemerintah kecamatan hanya di patuhi oleh warga sekitar kantor
kecamatan saja, karena pada kenyataannya sampah plastik masih banyak dijumpai
berserakan di berbagai desa di wilayah Kecamatan Tretep. Keadaan ini memang
menjadi hal yang wajar karena banyaknya penggunaan plastik dalam kehidupan
sehari-hari. Tujuan dari diadakannya kegiatan pemanfaatan ulang limbah plastik
sebagai media tanam pada vertical garden adalah diharapkan dapat mengurangi
jumlah limbah plastik di lingkungan sekaligus memanfaatkan potensi wilayah Desa
Bendungan yang berada di dataran tinggi dengan tanah yang subur. Selain itu
kegiatan yang dilakukan bersama siswa SDN Bendungan 2 ini juga bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran konservasi sejak dini oleh siswa.
Metode yang dilakukan adalah dengan memilih tanaman yang cocok untuk di
tanam pada media dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan cocok dengan kondisi
di Desa Bendungan, yaitu strawberry, daun bawang, bawang merah, bawang putih,
dan kencur.
Dari hasil kegiatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa
pemanfaatan ulang limbah plastik sangat dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah
Kecamatan Tretep, khususnya warga Desa Bendungan. Siswa sekolah Dasar juga
perlu mengikuti kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran konservasi lingkungan

1
dengan menanam tanaman dan mengurangi pembuangan limbah plastik agar limbah
tersebut tidak terus bertambah.
Kata Kunci: Limbah Plastik, Aksi Konservasi, Vertical Garden.

2
PENDAHULUAN
Limbah plastik biasanya hanya dibiarkan terbuang begitu saja, atau cara
paling umum untuk menghilangkannya adalah dengan membakarnya. Padahal dengan
membakar limbah plastik, akan berakibat juga terjadi pencemaran udara yang
diakibatkan oleh asap pembakaran. Padahal, limbah plastik dapat menjadi benda yang
bermanfaat, salah satu caranya yaitu difungsikan menjadi media tanam pada vertical
garden. Taman vertikal merupakan salah satu bidang ilmu yang menggunakan
teknologi ramah lingkungan paling inovatif dengan memperhatikan lingkungan dan
hortikultura. Penerapan vertical garden dalam ilmu ke-arsitektural-an dapat
memberikan kesan estetika alami sedangkan untuk fungsinya dapat mereduksi panas
suhu luar bangunan serta dapat sebagai filterasi partikel-partikel yang masuk kedalam
bangunan. Taman vertikal menjadi solusi di lingkungan permukiman sebagai
pengganti RTH karena fungsi taman vertikal dapat mensubtitusi fungsi RTH dalam
lingkup mikro. Beberapa fungsi RTH yang dapat disubtitusi taman vertikal secara
mikro antara lain, sebagai penyedia udara bersih, ameliorasi iklim mikro, pereduksi
cahaya dan bising serta dapat meningkatkan kenyamanan. Vertical garden dapat
dibuat pada lahan dengan luas yang sempit namun mendapat penyinaran matahari
yang cukup baik.
Oleh karena itu dibuatlah vertical garden dengan menggunakan limbah plastik
sebagai media tanam pada dinding halaman kelas SD Bendungan 2. Secara umum,
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Kecamatan Tretep, atau masyarakat
Desa Bendungan pada khususnya adalah belum adanya pengolahan limbah plastik
yang tepat. Pembuatan vertical gardeng ini sekaligus menambah nilai estetika pada
dinding halaman kosong di depan area kelas SD Bendungan 2.
METODE
Sasaran kegiatan adalah siswa sekolah dasar SD Bendungan 2 pada umumnya
dengan melibatkan kelas 4, 5, dan 6 dalam proses pembuatan dan seluruh siswa
dalam proses perawatannya. Kegiatan tersebut diawali dengan meminta siswa kelas 4,
5, dan 6 SD Bendungan 2 mengumpulkan botol plastik bekas untuk dijadikan media

3
tanam. Selanjutnya siswa bersama mahasiswa KKN memulai proses dengan
mengatur rencana tata letah taman dan mengisi botol bekas dengan tanah dan pupuk.
Setiap siswa memasukkan tanah, pupuk, serta bibit tanaman ke botolnya masing-
masing yang telah diberi nama. Setelah itu botol digantungkan pada tempat yang
sudah dibuat kemudian disiram dengan air. Proses ini memakan waktu dua kali
pertemuan, yaitu pada tanggal 2 dan 4 September 2018.

Proses pembuatan vertical garden menggunakan limbah plastik sebagai media tanam
di SDN Bendungan 2

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan pembuatan vertical garden dengan menggunakan limbah plastik
debagai media tanam diawali dengan pengumpulan botol bekas dari siswa kelas 4, 5,

4
6 SDN Bendungan 2. Kemudian dilakukan proses pembuatan taman bersama secara
bertahap, yaitu rencana tata letak ttaman serta pembuatan media tanam dan tahap
selanjutnya adalah pengisian media tanam dengan tanah dan tanaman yang sudah
ditentukan dan disiapkan sebelumnya. Setelah itu dibuat jadwal piket harian untuk
menyiram dan menyiangi tanaman setiap hari oleh kelas 1 sampa 6.
Berdasarkan hasil tersebut siswa SDN Bendungan 2 telah memanfaatkan
limbah plastik sebagai media tanam pada vertical garden sekaligus melakukan aksi
konservasi alam yang dapat bermanfaat untuk lingkungan maupun hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk dikonsumsi siswa sendiri. Dengan begitu, limbah plastik yang
tersebar di masyarakat dapat terkurangi kuantitasnya, serta kesadaran siswa terhadap
kebersihan dan konservasi lingkungan dapat meningkat.

SIMPULAN

Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan maka ditarik simpulan bahwa:
1. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan warga Desa Bendungan sebagai alternatif
mengurangi jumlah limbah plastik yang beredar di masyarakat.
2. Pembuatan vertical garden dapat dijadikan sebagai solusi pemanfaatan lahan
miring di area sempit sekitar bangunan untuk menambah nilai estetika sekaligus
memberikan hasil yang dapat dimanfaatkan pemiliknya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Atas terselesaikannya kegiatan ini, mahasiswa KKN Universitas Negeri
Semarang mengucapkan terimakasih kepada siswa-siswa, dewan guru, serta
masyarakat Desa Bendungan telah mendukung, membantu dan berkontribusi atas
terlaksananya kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rawuli, Adrian. (2013). Taman Vertikal Sebagai Sistem Pendingin Undara
Alami Pada Pemukiman Perkotaan Malang. Jurusan Arsitektur FakultasTeknik
Universitas Brawijaya Malang.

5
6

Anda mungkin juga menyukai