1
dengan menanam tanaman dan mengurangi pembuangan limbah plastik agar limbah
tersebut tidak terus bertambah.
Kata Kunci: Limbah Plastik, Aksi Konservasi, Vertical Garden.
2
PENDAHULUAN
Limbah plastik biasanya hanya dibiarkan terbuang begitu saja, atau cara
paling umum untuk menghilangkannya adalah dengan membakarnya. Padahal dengan
membakar limbah plastik, akan berakibat juga terjadi pencemaran udara yang
diakibatkan oleh asap pembakaran. Padahal, limbah plastik dapat menjadi benda yang
bermanfaat, salah satu caranya yaitu difungsikan menjadi media tanam pada vertical
garden. Taman vertikal merupakan salah satu bidang ilmu yang menggunakan
teknologi ramah lingkungan paling inovatif dengan memperhatikan lingkungan dan
hortikultura. Penerapan vertical garden dalam ilmu ke-arsitektural-an dapat
memberikan kesan estetika alami sedangkan untuk fungsinya dapat mereduksi panas
suhu luar bangunan serta dapat sebagai filterasi partikel-partikel yang masuk kedalam
bangunan. Taman vertikal menjadi solusi di lingkungan permukiman sebagai
pengganti RTH karena fungsi taman vertikal dapat mensubtitusi fungsi RTH dalam
lingkup mikro. Beberapa fungsi RTH yang dapat disubtitusi taman vertikal secara
mikro antara lain, sebagai penyedia udara bersih, ameliorasi iklim mikro, pereduksi
cahaya dan bising serta dapat meningkatkan kenyamanan. Vertical garden dapat
dibuat pada lahan dengan luas yang sempit namun mendapat penyinaran matahari
yang cukup baik.
Oleh karena itu dibuatlah vertical garden dengan menggunakan limbah plastik
sebagai media tanam pada dinding halaman kelas SD Bendungan 2. Secara umum,
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Kecamatan Tretep, atau masyarakat
Desa Bendungan pada khususnya adalah belum adanya pengolahan limbah plastik
yang tepat. Pembuatan vertical gardeng ini sekaligus menambah nilai estetika pada
dinding halaman kosong di depan area kelas SD Bendungan 2.
METODE
Sasaran kegiatan adalah siswa sekolah dasar SD Bendungan 2 pada umumnya
dengan melibatkan kelas 4, 5, dan 6 dalam proses pembuatan dan seluruh siswa
dalam proses perawatannya. Kegiatan tersebut diawali dengan meminta siswa kelas 4,
5, dan 6 SD Bendungan 2 mengumpulkan botol plastik bekas untuk dijadikan media
3
tanam. Selanjutnya siswa bersama mahasiswa KKN memulai proses dengan
mengatur rencana tata letah taman dan mengisi botol bekas dengan tanah dan pupuk.
Setiap siswa memasukkan tanah, pupuk, serta bibit tanaman ke botolnya masing-
masing yang telah diberi nama. Setelah itu botol digantungkan pada tempat yang
sudah dibuat kemudian disiram dengan air. Proses ini memakan waktu dua kali
pertemuan, yaitu pada tanggal 2 dan 4 September 2018.
Proses pembuatan vertical garden menggunakan limbah plastik sebagai media tanam
di SDN Bendungan 2
4
6 SDN Bendungan 2. Kemudian dilakukan proses pembuatan taman bersama secara
bertahap, yaitu rencana tata letak ttaman serta pembuatan media tanam dan tahap
selanjutnya adalah pengisian media tanam dengan tanah dan tanaman yang sudah
ditentukan dan disiapkan sebelumnya. Setelah itu dibuat jadwal piket harian untuk
menyiram dan menyiangi tanaman setiap hari oleh kelas 1 sampa 6.
Berdasarkan hasil tersebut siswa SDN Bendungan 2 telah memanfaatkan
limbah plastik sebagai media tanam pada vertical garden sekaligus melakukan aksi
konservasi alam yang dapat bermanfaat untuk lingkungan maupun hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk dikonsumsi siswa sendiri. Dengan begitu, limbah plastik yang
tersebar di masyarakat dapat terkurangi kuantitasnya, serta kesadaran siswa terhadap
kebersihan dan konservasi lingkungan dapat meningkat.
SIMPULAN
Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan maka ditarik simpulan bahwa:
1. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan warga Desa Bendungan sebagai alternatif
mengurangi jumlah limbah plastik yang beredar di masyarakat.
2. Pembuatan vertical garden dapat dijadikan sebagai solusi pemanfaatan lahan
miring di area sempit sekitar bangunan untuk menambah nilai estetika sekaligus
memberikan hasil yang dapat dimanfaatkan pemiliknya.
UCAPAN TERIMAKASIH
Atas terselesaikannya kegiatan ini, mahasiswa KKN Universitas Negeri
Semarang mengucapkan terimakasih kepada siswa-siswa, dewan guru, serta
masyarakat Desa Bendungan telah mendukung, membantu dan berkontribusi atas
terlaksananya kegiatan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rawuli, Adrian. (2013). Taman Vertikal Sebagai Sistem Pendingin Undara
Alami Pada Pemukiman Perkotaan Malang. Jurusan Arsitektur FakultasTeknik
Universitas Brawijaya Malang.
5
6