Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH

MENEKAN PENGGUNAAN PLASTIK SEKALI PAKAI


GUNA SELAMATKAN BIODIVERSITAS LAUT

Oleh :

Nama : I Gusti Made Restu Dwi Pratama


No. Absen : 08
Kelas : XI MIPA 4

SMA Negeri 2 ABIANSEMAL


Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah tentang “ Menekan
Penggunaan Plastik Sekali Pakai Guna Selamatkan Biodiversitas Laut” dengan baik.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya tulis ini. Tentunya karya tulis ini tidak akan
dapat selesai dengan maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam karya tulis ini. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
kekurangan dari karya tulis ini.
Saya berharap semoga karya tulis yang saya susun ini memberikan manfaat positif
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Jagapati , 20 Februari 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Pandangan Masyarakat Indonesia Terhadap Pencemaran
B. Upaya- Upaya untuk Mengurangi Penggunaan Produk Plastik Sekali Pakai
C. Dampak Berkelanjutan Akibat Pencemaran Lingkungan Kelautan
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah plastik bukan lagi masalah nasional tetapi sudah menjadi masalah
internasional. Banyak negara mengeluh jumlah sampah plastik terus meningkat dan
pembuangannya berakhir di laut. Hal ini disebabkan meningkatnya penggunaan plastik di
segala aspek kehidupan sehingga produksi plastik terus meningkat. Selain produksi yang
tinggi, pengelolaan dan pembuangan sampah yang belum strategis, penggunaan produk
plastik sekali pakai menyebabkan penumpukan sampah plastik di laut semakin meningkat.
Sebanyak 400 juta ton plastik dihasilkan dunia setiap tahunnya untuk berbagai
keperluan, termasuk sebagai bahan pembungkus karena sifatnya ringan dan fungsional.
Demikian dikutip dari laporan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) berjudul
White Paper on Plastics Circular Economy and Global Trade terbitan Juli 2020. Sayangnya,
sebagian besar plastik tersebut berakhir sebagai sampah dan berpotensi merusak lingkungan
termasuk di perairan. Forum Ekonomi Dunia pun memperkuatnya dengan mengatakan, ada
sekitar 150 juta ton sampah plastik berada di perairan dunia. Pertumbuhannya pun tak kalah
hebat, mencapai 8 juta ton per tahunnya.
International Coastal Cleanup (ICC) merilis, pada 2019 sebanyak 97.457.984 jenis
sampah dengan berat total 10.584.041 kilogram ditemukan di laut. Sembilan dari 10 jenis
sampah terbanyak yang ditemukan berasal dari bahan plastik, seperti sedotan dan pengaduk,
alat makan plastik, botol minum plastik, gelas plastik, dan kantong.
Begitu banyak jumlah limbah plastik yang terdapat di laut dunia sehingga sangat
berpotensi untuk mengkontaminasi organisme didalamnya hal ini dibuktikan dengan
penelitian yang dilakukan lembaga ocean conservancy menemukan bahwa 28% ikan di
Indonesia mengandung plastik.
Grup Penelitian Jambeck juga mengeluarkan hasil riset mereka mengenai fakta
sampah plastik di laut dalam jurnal yang berjudul Plastic Waste Inputs From Land Into The
Ocean. Data tersebut mengesahkan posisi Indonesia berada di nomor dua sebagai
penyumbang sampah plastik ke lautan di dunia. China menghasilkan jumlah sampah terbesar
di laut, yaitu 262,9 juta ton sampah. Selanjutnya ada Indonesia (187,2 juta ton), Filipina (83,4
juta ton), Vietnam (55,9 juta ton), dan Sri Lanka (14,6 juta ton).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan
berikut :
1. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan kelautan
Indonesia ?
2. Apa upaya yang dapat dilakukan dalam penanganan sampah plastik agar tidak
berakhir di laut ?
3. Apa dampak yang ditimbulkan jika dari tahun ke tahun persentase peningkatan
pencemaran laut akibat sampah plastik terus saja meningkat ?

C. Tujuan
Secara umum tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk meningkatkan
kesadaran dan mengubah persepsi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan laut sehingga dapat mengurangi angka kematian biota laut. Dan dapat mendorong
niat dan tekad masyarakat untuk memulihkan kembali keadaan laut Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pandangan Masyarakat Indonesia Terhadap Pencemaran


Salah satu penyebab utama yang dapat menyebabkan masalah kebersihan lingkungan
adalah kurangnya kepedulian masyarakat sendiri terhadap lingkungannya. Masyarakat
Indonesia terbilang sangat acuh tak acuh terhadap kebersihan lingkungan, mereka masih saja
berpandangan bahwa apa yang mereka lakukan selama ini adalah hal yang wajar, mereka
tidak berfikir apa dampak dan bahaya kedepannya yang dapat mengancam keberlangsungan
hidup mereka, mereka terus saja menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir limbah
rumah tangga yang mereka hasilkan dan tentu saja limbah-limbah ini akan berakhir di laut.
Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya sungai di Indonesia yang mengalami
pencemaran dan dari data riset Kementerian Kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total
masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan. Ini berarti, dari 262 juta jiwa
di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan
lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan.

B. Upaya- Upaya untuk Mengurangi Penggunaan Produk Plastik Sekali Pakai


Plastik telah menjadi elemen konstan dalam hidup kita. Sudah bukan rahasia bahwa
Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah plastik terbanyak di dunia. Jika
pada 2030 sampah tersebut tidak dikurangi, jumlahnya bisa lebih banyak dari jumlah ikan
yang ada di laut Indonesia. Maka dari itu diperlukannya kontribusi semua elemen masyarakat
untuk bijak menggunakan plastik sekali pakai seperti :
1. Mengurangi penggunaan sedotan plastik dengan beralih menggunakan reusable straws
yang berbahan stainless steel.
2. Memilih untuk menggunakan kantong reusable.
3. Memilih toko atau produk yang menggunakan kemasan kertas atau kardus.
4. Membiasakan diri untuk memasak sendiri di rumah
5. Berhenti untuk membeli air minum kemasan
6. Berhenti mengunyah permen karet
7. Membangkitkan kesadaran orang sekitar akan bahaya produk plastik sekali pakai
Begitu nyata masalah limbah plastik di lingkungan kelautan Indonesia selain
kesadaran pribadi, diperlukan juga dukunngan pemerintah dalam memerangi masalah yang
sangat serius ini. Untuk itu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
mengambil sejumlah langkah strategis pemerintah menetapkan lima strategi penanganan
sampah laut yang bakal diterapkan dalam Rencana Aksi Nasional (RAN). Berikut lima
strategi untuk menangani masalah sampah laut dari KLHK :
1. Gerakan nasional peduli sampah di laut
Gerakan ini dilakukan melalui pendidikan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pelajar,
mahasiswa dan pendidik. Dalam aksi ini, KLHK sudah menyelenggarakan gerakan nasional
sosialisasi mengenai dampak negatif sampah laut, terutama plastik bagi kesehatan dan
ekosistem, serta sosialisasi terkait pengelolaan sampah terpadu. Progresnya adalah
pelaksanaan sosialisasi Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah. KLHK juga
memberikan penghargaan untuk dunia usaha, media massa, kelompok masyarakat, dan tokoh
agama/masyarakat terkait inovasi dan kepeloporan dalam pengelolaan daur ulang sampah,
termasuk plastik.
2. Pengendalian Sampah
Strategi kedua adalah pegendalian sampah pada Daerah Aliran Sungai (DAS),
pengendalian sampah plastik dari sektor industri hulu dan hilir.Pada aksi ini, KLHK sudah
membentuk Permen LHK tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh produsen yang saat
ini sedang dalam tahap pengundangan.
3. Pengelolaan sampah plastik
Aksi ketiga adalah pengelolaan sampah plastik yang berasal dari aktivitas transportasi
laut, kegiatan di kawasan wisata bahari, kelautan dan perikanan serta pesisir dan pulau-pulau
kecil.Beberapa aksi yang sudah dan sedang dilakukan KLHK antara lain penyusunan draf
peraturan pengelolaan sampah mulai dari Reception Facility sampai dengan pengangkutan,
support sarana dan prasarana di Labuan Bajo, Karimunjawa, dan Larantuka.
4. Diversifikasi skema pendanaan
Aksi keempat adalah diversifikasi skema pendanaan di luar APBN/APBD,
memperkuat kelembagaan dan meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelaksanaan
penegakan hukum.
5. Memacu Inovasi
Strategi kelima, memacu inovasi pengelolaan dan mengatasi pencemaran sampah di laut
melalui riset dan pengembangan.
Dari semua upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi persentase peningkatan
sampah plastik di lingkungan kelautan Indonesia dan dapat memulihkan biodiversitas laut
Indonesia.

C. Dampak Berkelanjutan Akibat Pencemaran Lingkungan Kelautan


Sejak beberapa tahun belakangan, permasalahan ini muncul dan semakin meresahkan.
Tak hanya daratan yang dipenuhi dengan sampah-sampah plastik yang menggunung. Laut
pun terkena imbas lantaran polusi plastik turut memenuhi wilayah perairan. Bicara soal
dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik di laut, tentu ada banyak sekali. Dari ancaman
terhadap ekosistem bahari, kesehatan manusia, hingga ekonomi. Berikut bahaya dan dampak
sampah plastik di laut yang mesti secepatnya ditanggulangi :
1. Merusak keseimbangan nutrien di laut
Adanya mikroplastik atau serpih plastik berukuran lebih kecil dari 5mm membuat
nutrien di laut jadi tak seimbang. Mikroplastik adalah ancaman yang besar untuk penyaring
sekaligus pengumpan seperti ikan paus dan Manta Ray. Ikan tersebut pada dasarnya memiliki
peranan yang sangat penting dalam ekosistem laut. Setiap harinya, mereka menyerap air
dalam jumlah besar untuk kemudian disaring dan nutriennya disebarkan pada ribuan spesies
bawah laut. Namun, sampah plastik yang sekarang memenuhi lautan dapat membahayakan
ikan paus dan Manta Ray. Racun yang terkandung di dalam mikroplastik akan berbahaya
bagi metabolisme dan fungsi reproduksi.
2. Membahayakan keselamatan hewan bawah laut
Fauna di lautan kerap salah mengira sampah plastik adalah makanannya. Seperti
contohnya penyu yang semestinya memakan ubur-ubur, justru memakan sampah plastik di
laut. Sekarang ini, diperkirakan 3 dari 7 spesies penyu terancam punah. Setidaknya 267
spesies di seluruh dunia turut terkena bahaya sampah plastik, yang meliputi 84% penyu laut
dan 43% mamalia laut.
3. Merusak terumbu karang
Lautan yang bergelimang sampah plastik, jumlah patogen di perairan meningkat
cepat. Berdasarkan studi yang dipimpin Joleah B Lamb (2018), sebanyak 89% terumbu
karang yang bersentuhan dengan plastik cenderung terjangkit penyakit.Hal ini sangat
mengkhawatirkan melihat fakta bahwa 60% dari terumbu karang rusak parah dan setengah
dari Karang Penghalang Besar, terumbu karang terbesar di dunia telah mati.
4. Mengurangi populasi fitoplankton
Sejatinya tumbuhan yang hidup di air membantu produksi oksigen di lautan. Tumbuh-
tumbuhan, termasuk fitoplankton menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.Berkat
oksigen dari laut, setidaknya akan ada penurunan emisi karbon dioksida. Namun jika sampah
plastik mengganggu populasi fitoplankton, produksi oksigen dari lautan tentu akan berkurang
dan membahayakan planet bumi.
5. Mengancam eksistensi burung laut
Menurut artikel ilmiah Threat of plastic pollution to seabirds is global, pervasive, and
increasing (2015), 90% dari burung laut memakan sampah plastik. Isi perut dari burung laut
kebanyakan adalah sampah plastik yang berupa tutup botol, serat sintetis pakaian dan
mikroplastik. Chris Wilcox selaku pimpinan studi ini menyatakan keterkejutannya.
Diprediksi bahwa jumlah spesies dengan sampah plastik di dalam tubuh akan meningkat
cepat beberapa persen setiap tahunnya.
6. Berbahaya bagi kesehatan manusia
Sampah plastik dapat berbahaya bagi kesehatan manusia lewat rantai makanan.
Ketika hewan-hewan laut memakan sampah plastik, manusia turut terancam lantaran
sebagian makanan yang dikonsumsi berasal dari laut. Menurut studi kasus yang
dikembangkan oleh mahasiswa Montana State University (2012), di dalam plastik terdapat
kandungan timbal, kadmium, dan merkuri yang sangat beracun. Ada pula plastik yang
mengandung diethylhexyl phthalate (DEHP).Racun-racun lain yang ada pada plastik dapat
menyebabkan berbagai permasalahan bagi manusia seperti kanker, terganggunya sistem
kekebalan tubuh dan perkembangan anak, hingga cacat lahir.
7. Berdampak buruk bagi perekonomian
Kepingan plastik bisa menyebabkan kerusakan pada alat-alat penangkapan ikan.
Bukan hanya butuh untuk diperbaiki, namun sebagian kerusakan yang disebabkan oleh
sampah plastik mengharuskan penggantian kapal. Bagi industri pariwisata, sampah plastik
mengurangi eksotisme destinasi wisata. Sejumlah pantai sekarang ini dipenuhi dengan
gunungan sampah plastik sehingga berujung pada berkurangnya jumlah pengunjung. Itu
artinya, pendapatan kian merosot jika masalah ini tak lekas ditanggulangi.
Selain program tersebut pemerintah juga membuat UU 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah memiliki maksud bahwa pengelolaan sampah bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah
sebagai sumber daya. Pokok kebijakan dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah mengatur tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah secara terpadu
dan komprehensif, pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat, serta tugas dan wewenang
Pemerintah dan pemerintahan daerah untuk melaksanakan pelayanan publik. Pengaturan
hukum pengelolaan sampah dalam UU 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah ini
berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas
kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Pencemaran lingkungan kelautan akibat produk plastik sekali pakai bukan lagi
masalah yang dapat disepelekan, begitu besar bahaya yang dapat mengganggu
keberlangsungan hidup semua mahluk hidup jika persentase peningkatan limbah plastik
sekali pakai terus saja meningkat dari tahun ke tahun. Namun disayangkan masyarakat saat
ini masih belum tersadar akan bahaya yang akan mereka hadapi kedepannya, mereka masih
saja berbuat acuh tak acuh terhadap penanganan pembuangan limbah plastik rumah tangga.
Hal yang mendominasi yaitu mereka masih tetap membuang limbah ke sungai dan jika terjadi
bencana seperti banjir, tanpa rasa bersalah mereka menyalahkan pemerintah padahal sudah
jelas bencana tersebut adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri. Sehingga tak heran
Indonesia saat ini memegang kedudukan kedua setelah China sebagai negara penyumbang
plastik terbanyak di laut dunia. Maka dari itu untuk memperbaiki hal tersebut diperlukan
upaya dari setiap individu agar dapat mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai
dengan mengganti menggunakan produk-produk yang dapat didaur ulang. Melihat kasus
yang sangat serius ini pemerintah pun turut turun tangan untuk membantu memprogrami
masyarakat dalam penanganan limbah plastik sekali pakai agar dapat berjalan lebih efisien
sehingga lautan Indonesia dapat terbebas dari produk plastik sekali pakai dan juga limbah-
limbah lainnya.
Saran :
Bagi Masyarakat :
Sebaiknya aparat masyarakat lebih gencar dalam mengenggerakan masyarakat untuk peduli
akan lingkungan seperti rutin mengadakan gotong royong membersihkan lingkungan,
memberikan informasi akan bahaya produk plastik sekali pakai jika mencemari lingkungan,
dan melatih masyarakat dalam pengelolaan limbah yang mereka hasilkan.
Bagi Pemerintah :
Sebaiknya pemerintah lebih tegas dalam menangani kasus ini seperti memberikan hukuman
denda maupun kurungan jika merusak maupun mencemari lingkungan baik lingkungan
kelautan maupun yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, Dwi, Gemawan. 2020. Sampah Plastik Laut, Mengancam dan Berbahaya. Diakses
dalam https://indonesiabaik.id/infografis/sampah-plastik-laut-mengancam-dan-berbahaya
pada 20 Februari 2022, pukul 13.12 WITA.
indonesia.go.id. 2021. Selamatkan Laut dari Sampah Plastik. Diakses dalam
https://indonesia.go.id/kategori/budaya/2539/selamatkan-laut-dari-sampah-plastik pada 20
Februari 2022, pukul 15.44 WITA.
litbang.kemendagri.go.id. 2018. Riset: Kesadaran Masyarakat Indonesia akan Kebersihan
Masih Rendah. Diakses dalam https://litbang.kemendagri.go.id/website/riset-kesadaran-
masyarakat-indonesia-akan-kebersihan-masih-rendah/ pada 20 Februari 2022, pukul 16.52
WITA.
m.liputan6.com. 2019. 5 Strategi Penanganan Sampah Laut dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Diakses dalam https://m.liputan6.com/lifestyle/read/4133480/5-
strategi-penanganan-sampah-laut-dari-kementerian-lingkungan-hidup-dan-kehutanan?page=2
pada 20 Februari 2022, pukul 20.38 WITA

Anda mungkin juga menyukai