Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah tentang “ Menekan
Penggunaan Plastik Sekali Pakai Guna Selamatkan Biodiversitas Laut” dengan baik.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya tulis ini. Tentunya karya tulis ini tidak akan
dapat selesai dengan maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam karya tulis ini. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
kekurangan dari karya tulis ini.
Saya berharap semoga karya tulis yang saya susun ini memberikan manfaat positif
dan juga inspirasi untuk pembaca.
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II Pembahasan
A. Pandangan Masyarakat Indonesia Terhadap Pencemaran
B. Upaya- Upaya untuk Mengurangi Penggunaan Produk Plastik Sekali Pakai
C. Dampak Berkelanjutan Akibat Pencemaran Lingkungan Kelautan
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah plastik bukan lagi masalah nasional tetapi sudah menjadi masalah
internasional. Banyak negara mengeluh jumlah sampah plastik terus meningkat dan
pembuangannya berakhir di laut. Hal ini disebabkan meningkatnya penggunaan plastik di
segala aspek kehidupan sehingga produksi plastik terus meningkat. Selain produksi yang
tinggi, pengelolaan dan pembuangan sampah yang belum strategis, penggunaan produk
plastik sekali pakai menyebabkan penumpukan sampah plastik di laut semakin meningkat.
Sebanyak 400 juta ton plastik dihasilkan dunia setiap tahunnya untuk berbagai
keperluan, termasuk sebagai bahan pembungkus karena sifatnya ringan dan fungsional.
Demikian dikutip dari laporan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) berjudul
White Paper on Plastics Circular Economy and Global Trade terbitan Juli 2020. Sayangnya,
sebagian besar plastik tersebut berakhir sebagai sampah dan berpotensi merusak lingkungan
termasuk di perairan. Forum Ekonomi Dunia pun memperkuatnya dengan mengatakan, ada
sekitar 150 juta ton sampah plastik berada di perairan dunia. Pertumbuhannya pun tak kalah
hebat, mencapai 8 juta ton per tahunnya.
International Coastal Cleanup (ICC) merilis, pada 2019 sebanyak 97.457.984 jenis
sampah dengan berat total 10.584.041 kilogram ditemukan di laut. Sembilan dari 10 jenis
sampah terbanyak yang ditemukan berasal dari bahan plastik, seperti sedotan dan pengaduk,
alat makan plastik, botol minum plastik, gelas plastik, dan kantong.
Begitu banyak jumlah limbah plastik yang terdapat di laut dunia sehingga sangat
berpotensi untuk mengkontaminasi organisme didalamnya hal ini dibuktikan dengan
penelitian yang dilakukan lembaga ocean conservancy menemukan bahwa 28% ikan di
Indonesia mengandung plastik.
Grup Penelitian Jambeck juga mengeluarkan hasil riset mereka mengenai fakta
sampah plastik di laut dalam jurnal yang berjudul Plastic Waste Inputs From Land Into The
Ocean. Data tersebut mengesahkan posisi Indonesia berada di nomor dua sebagai
penyumbang sampah plastik ke lautan di dunia. China menghasilkan jumlah sampah terbesar
di laut, yaitu 262,9 juta ton sampah. Selanjutnya ada Indonesia (187,2 juta ton), Filipina (83,4
juta ton), Vietnam (55,9 juta ton), dan Sri Lanka (14,6 juta ton).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan
berikut :
1. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap pencemaran lingkungan kelautan
Indonesia ?
2. Apa upaya yang dapat dilakukan dalam penanganan sampah plastik agar tidak
berakhir di laut ?
3. Apa dampak yang ditimbulkan jika dari tahun ke tahun persentase peningkatan
pencemaran laut akibat sampah plastik terus saja meningkat ?
C. Tujuan
Secara umum tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk meningkatkan
kesadaran dan mengubah persepsi masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian
lingkungan laut sehingga dapat mengurangi angka kematian biota laut. Dan dapat mendorong
niat dan tekad masyarakat untuk memulihkan kembali keadaan laut Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Kesimpulan :
Pencemaran lingkungan kelautan akibat produk plastik sekali pakai bukan lagi
masalah yang dapat disepelekan, begitu besar bahaya yang dapat mengganggu
keberlangsungan hidup semua mahluk hidup jika persentase peningkatan limbah plastik
sekali pakai terus saja meningkat dari tahun ke tahun. Namun disayangkan masyarakat saat
ini masih belum tersadar akan bahaya yang akan mereka hadapi kedepannya, mereka masih
saja berbuat acuh tak acuh terhadap penanganan pembuangan limbah plastik rumah tangga.
Hal yang mendominasi yaitu mereka masih tetap membuang limbah ke sungai dan jika terjadi
bencana seperti banjir, tanpa rasa bersalah mereka menyalahkan pemerintah padahal sudah
jelas bencana tersebut adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri. Sehingga tak heran
Indonesia saat ini memegang kedudukan kedua setelah China sebagai negara penyumbang
plastik terbanyak di laut dunia. Maka dari itu untuk memperbaiki hal tersebut diperlukan
upaya dari setiap individu agar dapat mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai
dengan mengganti menggunakan produk-produk yang dapat didaur ulang. Melihat kasus
yang sangat serius ini pemerintah pun turut turun tangan untuk membantu memprogrami
masyarakat dalam penanganan limbah plastik sekali pakai agar dapat berjalan lebih efisien
sehingga lautan Indonesia dapat terbebas dari produk plastik sekali pakai dan juga limbah-
limbah lainnya.
Saran :
Bagi Masyarakat :
Sebaiknya aparat masyarakat lebih gencar dalam mengenggerakan masyarakat untuk peduli
akan lingkungan seperti rutin mengadakan gotong royong membersihkan lingkungan,
memberikan informasi akan bahaya produk plastik sekali pakai jika mencemari lingkungan,
dan melatih masyarakat dalam pengelolaan limbah yang mereka hasilkan.
Bagi Pemerintah :
Sebaiknya pemerintah lebih tegas dalam menangani kasus ini seperti memberikan hukuman
denda maupun kurungan jika merusak maupun mencemari lingkungan baik lingkungan
kelautan maupun yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Dwi, Gemawan. 2020. Sampah Plastik Laut, Mengancam dan Berbahaya. Diakses
dalam https://indonesiabaik.id/infografis/sampah-plastik-laut-mengancam-dan-berbahaya
pada 20 Februari 2022, pukul 13.12 WITA.
indonesia.go.id. 2021. Selamatkan Laut dari Sampah Plastik. Diakses dalam
https://indonesia.go.id/kategori/budaya/2539/selamatkan-laut-dari-sampah-plastik pada 20
Februari 2022, pukul 15.44 WITA.
litbang.kemendagri.go.id. 2018. Riset: Kesadaran Masyarakat Indonesia akan Kebersihan
Masih Rendah. Diakses dalam https://litbang.kemendagri.go.id/website/riset-kesadaran-
masyarakat-indonesia-akan-kebersihan-masih-rendah/ pada 20 Februari 2022, pukul 16.52
WITA.
m.liputan6.com. 2019. 5 Strategi Penanganan Sampah Laut dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Diakses dalam https://m.liputan6.com/lifestyle/read/4133480/5-
strategi-penanganan-sampah-laut-dari-kementerian-lingkungan-hidup-dan-kehutanan?page=2
pada 20 Februari 2022, pukul 20.38 WITA