Sampah
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat
organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang
dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesien akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini
pada konsentrasi tinggi dapat meledak.
Sejak lebih dari 10 tahun, para peneliti mencoba untuk mengungkap masalah
pengotoran laut berdasarkan burung laut yang mati. Rata-rata ditemukan 31
partikel plastik di lambung bangkai hewan yang biasanya terdampar di pesisir
pantai. Dari data ini para peneliti memperkirakan pada setiap kilometer persegi
permukaan air ada sekitar 18.000 partikel plastik. Kadang ukurannya sangat kecil,
kadang sebagai kantong plastik utuh.
untuk membuat botol-botol plastic yang kita pakai setiap hari diperlukan kurang
lebih 175 juta Barel minyak bumi untuk memproduksinya botol plastik dalam
setahun. Nyatanya biaya produksi tersebut setara untuk konsumsi 1 juta mobil.
diperlukan waktu 1 milenium atau 1000 tahun untuk mengurai sampah plastik di
tanah, so pastinya dengan tahu fakta tersebut perlu berfikir ulang untuk
membuang sampah plastik sembarangan di tanah.
Indonesia memproduksi kurang lebih 300 juta ton yang berpotensi mencemari
lingkungan. Dan fakta lainnya bahwa plastik mengandung bahan kimia berbahaya
yang dapat mengganggu kesehatan bahkan kematian jika termakan oleh manusia
maupun hewan.
Biasanya kita untuk memusnahkan sampah plastic dengan cara dibakar, namun
tahukah bahwa pembakaran yang tidak sempurna dari plastic dan menghasilkan
zat kimia berbahaya yang disebut dioksin yang memicu kanker dan gangguan
syaraf. Selain itu di udara zat plastic yang dibakar juga menghasilkan zat
karsinogen diudara dan sangat berbahaya ketika terhirup
Kantong plastic yang biasa kita gunakan saat berbelanja menyebabkan polusi 544
gram di udara, dan menjadi salah satu factor penyebab banjir karena dibuang
sembarangan.
Banyak plastik yang baru terurai setelah 450 tahun, kata Benjamin Bongardt pakar
sampah dari ikatan perlindungan alam Jerman (NABU). Sebagian besar
pengotoran berasal dari plastik yang diproduksi abad ini. "80 persen plastik datang
dari darat dan tidak dari laut. Artinya, plastik tidak dibuang dari kapal, melainkan
dari turis, penduduk yang dibawa sungai dan angin ke lautan." Khususnya plastik
yang tipis dan ringan dan setelah dipakai sekali langsung dibuang, mudah terbang
dari lokasi pembuangan sampah.
Komisi Eropa di Brssel kini memutuskan untuk mendesak negara anggota
mengurangi secara drastis penggunaan kantong plastik. 100 milyar kantong
plastik digunakan di Uni Eropa setiap tahun. Komisaris urusan lingkungan Janez
Potocnik: "Lebih dari delapan milyar plastik menjadi sampah dan menimbulkan
masalah lingkungan luar biasa, khususnya hewan yang menelan partikelnya."
Plastik biodegradable adalah plastik yang mudah terurai. Jerman, India, Australia,
Jepang, dan Amerika adalah negara yang paling intensif mengembangkan riset
plastik biodegradable dan mempromosikan penggunaannya menggantikan plastik
konvensional.
"Kalau limbah nanas dibiarkan, akan muncul problem lingkungan, kesehatan, dan
sosial. Namun, perkembangan bioteknologi memungkinkan mengubah limbah itu
menjadi produk lain bernilai tinggi," limbah nanas itu bisa diolah menjadi asam
laktat, semacam senyawa organik yang banyak digunakan dalam bidang makanan,
farmasi, dan saat ini menjadi bahan baku banyak industri besar di Indonesia.
Penggunaan asam laktat, kata dia, di antaranya untuk bahan polimer atau plastik
yang ramah lingkungan, sebagai pengganti plastik yang tidak ramah lingkungan
karena terbuat dari bahan-bahan yang tidak terbarukan.
Banyaknya kebutuhan asam laktat di industri-industri yang tidak diimbangi
dengan kemampuan produksi dalam negeri, membuat jumlah impor asam laktat
cukup tinggi dan cenderung naik setiap tahun.
Indonesia sendiri pada 2010 berhasil memproduksi nanas hingga 500 ribu ton,
atau empat persen dari produksi dunia, dengan sentra yang tersebar di sejumlah
wilayah di Indonesia.
Sentra produksi nanas, kata dia, antara lain Lampung yang mampu menghasilkan
setidaknya 265 ribu ton nanas/tahun, Jawa Barat menghasilkan 200 ribu ton
nanas/tahun, sisanya Lombok, dan Jawa Timur.
Abdullah yang akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Teknik Kimia
Fakultas Teknik Undip itu menjelaskan, beberapa perusahaan pengolahan nanas di
Indonesia juga berskala besar, seperti di Lampung., industri-industri pengolahan
nanas itu berpotensi menghasilkan "produk sampingan", yakni limbah, sekitar 135
ribu ton setiap tahunnya yang akan menimbulkan masalah jika dibiarkan begitu
saja.
BIOPLASTIK DARI SARIPATI NANAS
]
Kelompok:1.ahmad maulana yusuf/07/7H
5.
http://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-
sampah.html
http://olahsampah.com/index.php/manajemen-sampah/36-mengenal-sampah-
plastik-dan-penanganannya
http://www.netizenia.com/2016/02/fakta-fakta-tentang-sampah-plastik-yang-
patut-jadi-renungan.htm
http://www.dw.com/id/masalah-sampah-plastik/g-17164855